Anda di halaman 1dari 24

KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

KEKURANGAN VITAMIN

Disusun Oleh :

Kelompok : 10
Nama : 1. Aisyah
2. M Nofran Ario Pradana
3. Nurulita Destiana
Tingkat : 1 A

Dosen Pembimbing : H. Umar Hasan M, SKM,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

1
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pembimbing mata kuliah. dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulis makalah ini.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Baturaja, April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...............................................................................1
C. TUJUAN .....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. KONSEP DASAR VITAMIN ........................................................................3
KLASIFIKASI VITAMIN .........................................................................3
1. VITAMIN LARUT LEMAK ...........................................................4
A. VITAMIN A .............................................................................4
B. VITAMIN D .............................................................................7
C. VITAMIN E .............................................................................9
D. VITAMIN K .............................................................................10
2. VITAMIN LARUT AIR .................................................................11
A. VITAMIN B1 ...........................................................................11
B. VITAMIN B2 ...........................................................................12
C. VITAMIN B3 ...........................................................................13
D. VITAMIN B6 ...........................................................................14
E. VITAMIN B12 .........................................................................15
D. VITAMIN C .............................................................................15
B. PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN KEKURANGAN VITAMIN ....17
BAB III PENUTUP ................................................................................................20
A. KESIMPULAN ..............................................................................................20
B. SARAN .........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tubuh memerlukan makanan yang mengandung zat penting seperti


protein,lemak,karbohidrat,air, mineral. Tetapi ini saja tidak cukup. Kita
memerlukan zat yang disebut Vitamin. Tanpa vitamin,berbagai proses daam tubuh
kita menjadi lambat. Padahal,vitamin (kecuali vitamin D) tak dapat dibuat oleh
tubuh. Artinya vitamin harus diberikan melalui makanan. Untuk itu,orang harus
mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin.

Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk


pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi tubuh. Vitamin tidak disintesis
dalam tubuh, kecuali vitamin K. Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh,walaupun
dalam jumlah kecil. Vitamin tidak dapat memberikan energi dan tidak dapat
dihilangkan, karena sangat dibutuhkan agar fungsi tubuh tetap normal. Maka dari
itu, makanan yang dikonsumsi harus mengandung vitamin.

Istilah vitamin pertama kali digunakan Cashimir Funk (Polandia,1912).


Penemu zat dalam dedak beras dapat menyembuhkan beri-beri. Zat tersebut
dibutuhkan oleh tubuh untuk hidup “Vita” dan mengandung unsur N (amine),
sehingga diberi istilah Vitamin. Pemberian nama vitamin dilakukan menurut
abjad,yaitu A, B, C, D, E, dan K.

Vitamin dibutuhkan sebagai pengatur tubuh dengan jalan memperlancar


proses oksidasi,memelihara fungsi normal otot dan saraf,vitalitas jaringan,dan
menunjang fungsi-fungsi tertentu. Selain itu,di dalam proses-proses tersebut juga
dibutuhkan air dan oksigen dari udara. Peranan air sangat penting sebagai
medium atau pelarut dari getah-getah tubuh,peredaran darah, dan proses dalam
tubuh lainnya.

Jenis vitamin ada beberapa macam dengan kebutuhan harian yang


berbeda, berdasarkan usia,jenis kelamin,dan bisa juga berdasarkan jenis
pekerjaannya. Kebutuhan akan vitamin bagi tubuh, sebenarnya sanagt cukup
tersedia dari unsur-unsur vitamin alami dalam makanan yang disantap setiap hari.

4
Zat gizi mikro seperti Vitamin serta kebutuhan suplemen menjadi penting
peranannya. Kebutuhan zat gizi mikro pada Lansia berbeda dengan kelompok
usia lainnya. Dalam hal ini, asupan gizi mikro seperti vitamin,serta asupan
suplemen pada lansia berfungsi untuk mempertahankan kondisi Lansia agar tetap
optimun (sehat) dan kualitas kesehatannya terjaga.`

Sampai saat ini terdapat kurang lebih 13 macam vitamin yang dibuthkan
tubuh agar hidup sehat. Secara umum berdasar sifat kelarutannya vitamin
dikelompokkan menjadi dua. Pertama, vitamin larut lemak atau minyak, yaitu
vitamin A, D, E, dan K. Kedua, Vitamin yang larut dalam air,yaitu vitamin C, B1,
B2, B3, B6, dan B12

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Yang Dimaksud dengan Vitamin?


2. Apa Saja Vitamin yang Dibutuhkan Oleh Tubuh ?
3. Bagaimana Jika Tubuh Kekurangan Vitamin?
4. Bagaimana Cara Pencegahan dan Penanggulangan Akibat Kekurangan
Vitamin ?

C. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui Apa yang Dimaksud Dengan Vitamin.


2. Untuk Mengetahui Vitamin yang Dibutuhkan Oleh Tubuh.
3. Untuk Mengetahui Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin.
4. Untuk Mengetahui Cara Pencegahan dan Penanggulangan Akibat
Kekurangan Vitamin.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR VITAMIN


1. KLASIFIKASI VITAMIN

Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk


pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi tubuh. Vitamin tidak disintesis
dalam tubuh, kecuali vitamin K. Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh,walaupun
dalam jumlah kecil. Vitamin tidak dapat memberikan energi dan tidak dapat
dihilangkan, karena sangat dibutuhkan agar fungsi tubuh tetap normal. Maka dari
itu, makanan yang dikonsumsi harus mengandung vitamin.

Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Vitamin Larut didalam Lemak dan
vitamin larut didalam air. Berikut ini tanda-tanda umum vitamin larut lemak dan
vitamin larut air

VITAMIN LARUT LEMAK VITAMIN LARUT AIR


Larut dalam lemak Larut dalam air
Asupan yang berlebih dalam Kelebihan zat gizi disimpan dalam
kehidupan sehari-hari disimpan dalam jumlah yang kecil didalam tubuh
tubuh
Tidak dikeluarkan Dikeluarkan melalui urine
Gejala-gejala kekurangan terjadi Gejala-gejala kekurangan selalu terjadi
perlahan-lahan secara cepat
Tidak selamanya harus tersedia dalam Harus selalu tersedia dalam makanna
makanan sehari-hari sehari-hari
Memiliki precursors Tidak memiliki precursors
Kandungannya hanya terdiri dari unsur Mengandung unsur
karbon,nitrogen dan oksigen karbon,hidrogen,dan oksigen dan
dalam beberapa kejadian lain
mengandung kobaltatau sulfurss

6
A. Vitamin Larut Lemak
Berikut ini adalah vitamin yang dapat larut didalam lemak, antara lain :
1. Vitamin A
Pada 1913, McCollum dan Davis dari Universitas Wiconsin
menemukan suatu subtansi yang larut dalam lemak, subtansi
tersebut dinamakan larut lemak A. Sudah diketahui bahwa vitamin A
sangat memegang peranan penting dalam sistemm imunitas tubuh.
Selain berfungsi didalam imunitas tubuh dan penglihatan, vitamin A
pada Lansia memiliki fungsi untuk melawan radikal bebas yang
menyebabkan penuaan. Oleh karena itu vitamin A merupakan
antioksidan alami yang dapat menimbulkan efek radikal bebas.
Angka kecukupan gizi (AKG) vitamin A berdasarkan Widyakara
Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) tahun 2004 pada lansia pria
berusia 50-64 tahun dan diatas 65 tahun adalah sebesar 600 RE,
sedangkan pada Lansia Wanita sebesar 500 RE
 Fungsi Vitamin A
Penglihatan
Dalam keadaan gelap vitamin A hanya melakukan satu
fungsi yaitu, melakukan penyesuaian sehingga mata kita
dapat melihat dengan jelas. Batang Retina pada mata
mengandung rhodopsin yang tersusun dari vitamin A,
aldehid, retinal, dan bagian protein yang disbut opsin.
Batang retina juga bertugas untuk mmebantu penglihatan
dalam gelap. Ketika asupan vitamin A dalam tubuh tidak
mencukupi,prroses regenerasi pada rhodopsin menjadi
tidak sempurna. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah
Rabun Senja yang ditandai dengan adanya kerusakan
pada penglihatan,yaitu mata tidak mampu melihat dengan
jelas setelah terkena cahaya yang terlalu terang.
Pembentukan Gigi
Saat pertumbuhan gigi siap membentuk email
(lapisan keras yang menutupi mahkota dan leher gigi)

7
pada anak-anak. Vitamin A membantu pertumbuhan
pembentukan email sel. Dalam keadaan normal,
pembentukan gigi dapat terjadi dengan sempurna,gigi
menjadi kuat,tebal dan email yang bagus. Jika pada
saat pembentukan gigi, tubuh kekurangan vitamin A,
Peembentukan Email menjadi tidak sempurna dan
akan membentuk lubang-lubang kecil
Pertumbuhan
Vitamin A adalah salah satu yang diperlukan
dalam pembentukan tulang. Proses pembentukan
tulang merupakan tahap penting dalam pertumbuhan
tulang, jika pada proses ini kebutuhan vitamin A tidak
diperhatikan dengan baik maka akan terjadi kegagalan
pertumbuhan misalnya, tulang tidak menjadi panjang
sehingga pada akhirnya dapat memepengaruhi tinggi
badan seseorang.
Reproduksi
Vitamin A berperan dalamproses reproduksi.
Jika kekurangan vitamin A pada laki-laki akan terjadi
kegagalan pembentukan sperma, dan terjadinya
abortus pada perempuan.
Kesehatan kulit dan mencegah penyakit kanker dan
jantung koroner
Didalam vitamin A terkandung provitamin A
yang terdapat pada betakaroten. Beta-karoten
berfungsi melawan radikal bebas penyebab proses
penuaan. Manfaatnya yang telah teruji adalah
menghambat pertumbuhan sel kanker, mencegah
penyumbatan arteri yang menyebabkan serangan
jantung, menurunkan risiko terkena stroke,
merangsang fungsi kekebalan tubuh dan mencegah
katarak.

8
2. Sumber Vitamin A
Bahan makanan yang mengandung banyak vitamin A
diantarnya : Hati, susu, kuning telur, minyak mentega, keju.
Sedangkan sayuran yang mengandung vitamin A adalah sayur
bayam dan kankung, wortel, pepaya, brokoli, tomat, dan sebagainya.
Kandungan vitamin A dalam beberapa bahan pangan :
Pangan nabati Vitamin A Pangan Vitamin A
(RE/100g) hewani (RE/100g)
Red palm oil 30.000 Minyak ikan 900.000
halibut
Wortel 2000 Minyak ikan 180.000
cucut
Waluh 862 Minyak ikan 18.000
cod
Sayuran 685 Hati 15.000
berdaun hijau sapi/domba
Ubi jalar 670 Margarin 900
(kuning/merah)
Mangga 307 Mentega 830
Apricot 250 Keju 320
Pepaya 124 Telur 140
Tomat 100 Susu 40

3. KEKURANGAN VITAMIN A
Kurangnya asupan mengandung vitamin A dapat
menyebabkan terjadinya kekurangan vitamin A tingkat ringan,
biasanya disebut sebagai penyakit Hypovitaminosis. dan jenis
kekurangan vitamin A yang kedua adalah terjadinya kekurangan
vitamin A tingkat bera, biasanya disebut sebagai penyakit
Xeropthalmia. Pada Xeropthalmia terjadi kehilangan sekresi
pelindung mata. Mata menjadi kering. Kornea, yang merupakan
pelindung mata bagian luar juga kering dan hilang kepekaannya.
Selanjutnya, akan tampak kasar dan terjadi bisul.

9
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan :
Buta senja
Buta senja sebagai akibat gangguann regenerasi
redopsin merupakan gejala dini dan sering timbul
sebelum terdapatnya gejala mata lain. Tanpa alat-alat
seperti electro-retinograf banyak kasus buta senja tidak
terdiagnosa. Pada anak-anak yang besar, dpaat
diketahui dari keluhannya atau jika anak-anak tersebut
sering jatuh atau salah menangkap benda yang
diberikan senja.
Kelainan pada kulit
Kelainan kulit pada umumnya tampak pada paha
bagian depan dan lengan atas bagian belakang dan
merupakan keadaan kulit yang kering dengan popula
keratin sekitar folikel rambut dan adanya gumpalan
keratin dalam folikel. Kelaian kulit demikian disebut
“perifolikular hiperkeratosis” akan tetapi jarang
ditemukan pada anak-anak dibawah usia lima tahun.
4. Tanda-tanda Keracunan vitamin A
Sakit kepala, pusing, rambut rontok, kulit kering,
anoreksia, dan sakit pada tulang.
Pada wanita dewasa menstruasi dapat berhenti dan bayi
dapat mengalami pembesaran kepala.

B. Vitamin D
Vitamin D terbentuk dari ergocalciferol(vitamin D2) dan
cholecalciferol (vitamin D3). Vitamin D2 dibentuk dari sinar ultraviolet,
sedangkan vitamin D3 terjadi secara natural dalam kuning telur,susu, dan
minyak ikan. Laju vitamin D dalam kulit tergantung pada jumlah sinar
matahari yang diterima serta konsentrasi pigmen dari kulit. Vitamin terdebut
kemudian diterima, dan diaktifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke
berbagai alat tubuh untuk dimanfaatkan atau disimpan didalam hati.

10
1. Fungsi Vitamin D
 Meningkatkan penyerapan kalsium dan faspor dalam usus,
dengan demikian meningkatkan ketersediaan dan fasilitas
pertumbuhan tulang.
 Menjaga kecukupan kalsium dan faspor kedalam cairan
ekstraseluler.
 Manjaga kalsium dan faspor dalam darah.
 Cegah Ricketsia, tetani, osteoporosis, hiperkalsemia.
 Membantu pembentukan tulang dan gigi.
2. Sumber Vitamin D
Sinar ultraviolet dari matahari merupakan sumber vitamin
yang mudah didapatkan karena dinegara Indonesia ini sinar
matahari bersinar hampir sepanjang tahun. Kita pun juga
dapat memperoleh vitamin D dari makanan diantaranya susu,
telur,hati.
3. Kekurangan Vitamin D
 Penyakit Rickets (rakhitis)
Terjadi pada anak karena adanya kerusaka pada susunan
tulang hal ini merupakan akibat yang terjadi setelah beberapa
lama. Dasar dari terjadinya hal tersebut adalah karena
kurangnya kalsium dan forpor dalam tulang, terjadi
perlembekan tulang, pertumbuhan gigi terlambat, bentuk gigi
tdiak teratur dan mudah rusak. Pada anak yang sudah dapat
berjalan,kemudian menderita rakhitis dapat mengalami
deformitas pada tungkai bawah sepeti genu varus, genu
valgus, ataukoksa vara. Gajala lain ialah hipotoni otot, anemia
gizi, perut membuncit dan pertumbuhan gigi-geligi yang
terlambat.
 Penyakit Osteomalacia
Terjadi pada orang dewasa (wanita) karena konsumsi kalsium
rendah, kurang sinar matahari dan banyak melahirkan, orang
yang skait pencernaan, hati, kantung empedu, dan ginjal.
 Penyakit Osteoporosis

11
Vitamin D dapat mendorong ketidakmampuan pada orang
lanjut usia yang memainkan peran penting dalam kesehatan
tulang dan fungsi otot.
4. Keracunan Vitamin D
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan keracunan. Tanda-tanda
keracunan vitamin D :
 Lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, dan muntah-
muntah,
 Gangguan pengeluaran urine, gangguan mental.

C. VITAMIN E
Tahun 1922 ditemukan zat larut lemak yang dapat mencegah keguguran
dan strelilitas pada tikus. Vitamin E terdapat dalm 4 bentuk yaitu tokoferol
alfa, beta, gamma, dan delta, dimana semua bentuk ini telah dapat
disintesis. Vitamin Emerupakan salah satu faktor yang larut dalam lemak.
Angka kecukupan gizi (AKG) Vitamin E menurut Widyakara Nasional
Pangan dan Gizi (WNPG) tahun 2004 pada lanjut usia pria usia 50-64 dan
diatas 65 tahun adalah sebesar 15mg/hari, dan pada lansia wanita sebesar
15mg/hari.
1. Fungsi Vitamin A
Sebagai antioksidan biologia untuk mencegah oksidasi
spontan berbagai asam lemak tidak jenuh, seperti berbagai
hormon
Membantu pertumbuhan sel rambut dan kulit.
Penting saat sel sedang membelah, kesuburan, dan proses
reproduksi , serta mencegah pendarahan pada ibu hamil dan
mencegah keguguran.
Sebagai pembentuk eritrosit untuk mencegah anemia.
Mencegah penyakit jantung koroner.
Merangsang reaksi kekebalan.
2. Sumber vitamin E
Sumber vitamin E yang berasal dari nabati yaitu, kacang-kacangan,
sayuran hijau, biji bunga matahari, biji gandum. Sedangkan dari

12
hewani yaitu,daging, ikan, unggas. Air susuibu (ASI) mengandung
lebih bayak vitamin E terutama dalam kolostrum.
3. Kekurangan vitamin E
Kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, namun kita tetap
waspada akan kemungkinan keadaan subklinis misalnya pada bayi
berat badan lahir rendah dimana transfer vitamin E melalui plasenta
tidak efisien, keadaan malasbropsi terutama dengan steatore.
Ada juga kekurangan vitamin E dapat menyebabkan hemolisis
eritrosit dan sindroma neurologik yang berakibat tidak normalnya
fungsi sum-sum tulang belakang dan retina

D. VITAMIN K
Vitamin K pertama kali ditemukan oleh Damm pada tahun 1934. Vitamin K
terbentuk dari dua sumber yaitu K1 (phylloquinone) dan K2(menaquinone).
Vitamin K dapat disintesis dalam usus manusia oleh berbagai kuman yang
terdapat dalam usus besar seperti Escherichia coli. Sebesar 15-80%
vitamin K diabsorpsi di usus halus dengan bantuan empedu dan cairan
pankreas. Kemudian diikatkan dengan kilomikron dan diangkut melalui
sistem limfe ke hati. Simpanan di hati 10 % bentuk filokinon dan 90%
sebagai menakinon.
1. Fungsi Vitamin K
 Membantu proses pembekuan darah ,
 Pembentukan protein,
 Mencegah kanker,
 Mencegah pendarahan hai didalam tubuh.
2. Sumber Vitamin K
 Bayam,daun jelatang, kubis hijau, kembang kol, salada, sawi,
kentang,kiwi,bluberry,alpukat,
 Minyak hati ikan, ikan, telur, susu, yoghurt, dan daging.
3. Kekurangan Vitamin K
Menyebabkan gejala melena neonatorum
Gejalanya ialah perdarahan pada lambung dan usus,sehigga
menyebabkan muntah darah dan bercak darah. Kadang-

13
kadang juga dengan perdarahan dari hidung dan umbilikus,
keadaan yang berat dapat menyebabkan kematian.
Menurunkan kepadatan tulang karena vitamin K
Merupakan senyawa protein yang sangat berperan untuk
proses penyerapan kalsium dan menetralisir tulang sehingga
jika kekurangan vitamin K kepadatan tulang pun menurun.

B. VITAMIN LARUT AIR

1. VITAMIN B
Vitamin B dapat dibedakan antara lain menjadii vitamin B1 (R.J.
Williams,1936), vitamin B2 (P.Gyorgy dan R.Khun,1933), vitamin
B3,B6,B12.secara umum golongan vitamin B berperan penting
dalam metabolisme didalam tubuh, terutama dalam pelepasan
energisaat beraktivitas.
i. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 dapat dilarutkan dalam air, tidak tahan panas, dan
terdapat dimana-mana dalam alam. Tiamin menghilang dari
bahan makanan, jika direbus dan mudah dihancurkan oleh
suhu tinggi dalam media netraal. Tiamin mudah diserap dan
ditimbun dalam tubuh. Tiamin penting untuk metabolisme
energi, terutama karbohidrat, maka kebutuhan akan tiamin
umumnya sebanding dengan kalori. Kebutuhannya minimum
0,3 mg/1000 kkal, sedangkan AKG di Indonesia ialah 0,3-0,4
mg/hari untuk bayi, 1,0mg/hari untuk orang dewasa, dan 1,2
mg/hari untuk wanita hamil.
a. Fungsi Vitamin B1 (Tiamin)
 Sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat
 Memecah glukosa dalam jaringan sehingga
dapat dipergunakan sebagai energi.
 Menjaga sistem syaraf
b. Sumber vitamin B1 (Tiamin)
Sumber tiamin adalah daging, jeroan/organ hewan,
unggas, ikan, telur, gandum, kacang-kacangan,

14
serelia/tumbuk/setengah giling, roti, dan sereal yang
difortifikasi.
c. Kekurangan Vitamin B1 (Tiamin)
 Menyebabkan penyakit beri-beri
Yaitu gejala yang berhubungan dengan sistem
saraf dan jantung, dalam keadaan berat.
Ada 2jenis beri-beri, yaitu :
1. beri-beri kering, dengan tanda-tanda :
 Terutama pada orang dewasa karena
konsumsi alkohol
 Kelemahan otot
 Badan menjadi kurus, gangguan saraf,
kelumpuhan kaki.
2. beri-beri basah, dengan tanda-tanda :
 Sesak nafas
 Ederma yang disebabkan gagal jantung
 Cepat lelah
 Gajala awal, anoreksia, gangguan
pencernaan, lelah, semutan, berdebar-
debar.
3. beri-beri jantung, dengan tanda-tanda :
 Rasa tekanan di ulu hati, sesak napas,
dan berdebar-debar dalam menjalankan
kegiatannya.

2. VITAMIN B2 (Riboflamin)
Riboflamin pada waktu dahulu dikenal sebagai laktoflavin atau
vitamin B2 dapat dilarutkan dalam air dan bewarna kuning
berfluoresensi, tahan panas dan asam, akan tetapi mudah
dihancurkan oleh sinar dan media netral.
a. Sifat B2
- Larut air, tahan panas, asam, oksidasi ,
- Dapat rusak oleh sinar UV atau sinar matahari.
b. Fungsi Vitamin B2
- Membantu pembentukan eritrosit, enzim tiroid,
fungsi syaraf, dan meningkatkan fungsi penglihatan.
- Pertumbuhan dan perawatan jaringan.

15
c. Sumber Vitamin B2
Sumber-sumber riboflavin antara lain : susu, keju,
daging, hati, organ hewan, sayuran bewarna hijau,
ikan, telur, roti yang diforsifikasi bakteri dan sereal.
d. Kekurangan Vitamin B2
- Gangguan pertumbuhan,
- Peradangan pada bibir (cheilosis),
- Stomatitis angular (sudut bibir pecah),
- Seborrheic dermatitis (kasar dan berminyak),
- Glossitis (lidah licin dan bewarna keunguan).

3. VITAMIN B3 (Niasin)
Niasin sangat stabil dalm bentuk cair maupun bubuk. Dengan
niasin, dimaksudkan asam nikotin dan nikotinamida kedua-duanya
mempunyai khasiatyang sama sebagai vitamin.
Ragi, hati, ikan, telur, sayur-sayuran, daging, unggas dan kacang-
kacangan merupakan sumber utama vitamin B3 (niasin), akan tetapi
banyak mengandung triptofan. Di Indonesia, pada umumnya beras
merupakan makanan pokok terkecuali di beberapa daerah pemakan
jagung atau sagu. Karena beras mengandung cukup triptofan, maka
gejala kekurangan vitamin B3 jarang ditemukan.
Gejala penyakit akibat kekurangan vitamin B3 sudah lama
dikenal, terutama di Eropa. Bagian yang terkena penyakit ini
biasanya kulit dan disebut “Pellagra” (pelle = kulit dan agra=kasar),
jadi suatu penyakit berkulit kasar.
- Gejala Klinis
Biasanya didahului oleh gejala prodomal seperti menurunnya
berat badan, anoreksia, perasaan sakit dilidah dan mulut,
diare, insomnia, rasa bingung, gejala pada kulit sangat
mencolok. Akan tetapi, sering terdapat pula gangguan pada
sistem gastrointestinal dan saraf. Maka penyakit ini sering
disebut 3D (Dermatitis, Deare, dan Demensia).
- Etiologi

16
Pada keadaan tertentu, gejala pelagra dapat terjadi, misalnya
a) Diet sehari-hari tidak mengandung cukup niasin,
b) Pemakaian isoniazida lama,
c) Tumor ganas kelenjar anak ginjal yang dapat
mengubah sebagian besar triptofan tubuh, hingga
menyebabkan kekurangan niasnin,
d) Kelainan metabolik bawaan (penyakit hartnup).

4. VITAMIN B6 (Piridoksin)
Pada tahun 1934 Gyorgy menggunakan vitamin B6 untuk
menyembuhkan dermatitis berisik pada tikus. Tergolong dalam
vitamin B6 ialah sekelompok substansi kimiawi yang mempunyai
efek yang sama, piridoksin, piridoksal, piridoksamin. Walaupun
vitamin ini dibuat dari kuman penghuni usus, namun hasil
sintesisnya tidak dapat memenuhi keperluan. Kebutuhan Vitamin B6
pada pria yaitu 3 mg/hari, wanita 1,6 mg/hari.
 Sifat vitamin B6 (Piridoksin)
1. Tahan panas dalam keadaan asam,
2. Tidak tahan cahaya, larutan alakali,
3. Kehilangan aktivitasnya sampai 36-55% pada suhu beku.
 Sumber Vitamin B6
Peridoksin dapat diperoleh dari bahan-bahan makanan sebagi
berikut :
Ikan, ayam, hati, gandu, tempe,
Vitamin B6 dalam makanan hewani dalam usus
absorpsinya lebih tinggi.
 Kekurangan Vitamin B6
1. Jarang terjadi, karena absorpsi. Kecanduan alkohol, obat-
obatan seperti INH (asam iso nikotenat hidroksida, INH
sebagai obat TB paru, obat kontraseptif menyebabkna
gangguan- gangguan metionin, triptofan.
2. Anemia, dermatitis, pertumbuhan, sistem saraf pusat
(gangguan berat, penurunan pembentukan antibodi,
dementia, lemah.
17
5. VITAMIN B12
Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah
karena kehadiran kobal. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh
asam encer, alkali, cahaya, dan bahan- bahan pengoksidasi dan
pereduksi.
a. Fungsi vitamin B12
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan
sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga
memelihara lapisan yang mengelilingi serat saraf dan
mendorong pertumbuhan normalnnya. Selain itu juga
berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel
tulang, dibutuhkan juga untuk melepaskan folat
sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah
merah.
b. Sumber Vitamin B12
Diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi atau
ganggang. Sumber vitamin B12 adalah
makananprotein hewani yang diperoleh dari hasil
sintesis bakteri di dalam usus, seperti hati, ginjal,
disusul oleh susu, telur, ikan, keju dan daging. Vitamin
B12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau
pada sintesis bakteri.
c. Kekurangan Vitamin B12
Menyebabkan kekurangan darah (anemia),
Mempengaruhi sistem saraf, berperan pada,
regenerasi saraf peripheral, menedorong
kelumpuhan,
Menyebabkan hipersensitif pada kulit.

6. VITAMIN C
Vitamin C ditemukkan oleh A. Sient, P.Gyorgy, dan
G.King(1932). Banyak ahli mengatakan, bahwa vitamin C
merupakan salah satu nutrien yang paling aman dan efektif. Mungkin
18
beberapa untuk mengobati, tetapi dapat membantu untuk mencegah
komplikasi penyakit yang serius. Pemberian vitamin C pada keadaan
normal tidak menunjukkan efek yang jelas, tetapi pada keadaan
kekurangan vitamin C pemberian vitamin C akan menghilangkan
gejala penyakit dengan cepat. Setelah vitamin C diabsorpsi tekanan
darah meningkat, distribusinya luas mencapai seluruh tubuh,
terendah dalam otot dan lemak, sedangkan tertinggi dalam kelenjar.
VITAMIN C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh
oksidasi, panas, alkali, sehingga agar vitamin C tidak banyak
hilang,sebaiknya proses pengirisan dan penghancuran bahan
makanan secara berlebihan seperti pengirisan yang terlalu lembut,
sebaiknya dihindari.
AKG vitamin C adalah 35mg untuk bayi dan meningkat
sampai kira-kira 60mg pada dewasa. Kebutuhan akan vitamin C
meningkat 300%-500% pada penyakit infeksi, tuberkulosis, tukak
peptik, penyakit plasma, pascabedah atau trauma, pada hipertiroid,
kehamilan.
1. Fungsi Vitamin C
Sebagai antioksidan alami,
Berperan dalam sintesis kolagen iterseluler (banyak
terdapat dalam tulang rawan, kulit bagian dalam tulang,
dentin, dan endotelium vaskuler).
Memperkuat dinding saluran pembuluh darah,
sehingga mencegah sariawan, wasir, varises,
Berperan dalam penyembuhan luka serta daya tahan
tubuh melawan infeksi dan stress,
Menghambat berbagai penyakit pada usia lanjut
Meningkatkan kekebalan tubuh, melindungi dari
serangan kanker,
Memproduksi sel darah putih,
Mencegah katarak,
Memperbaiki kualitas sperma,
Membantu perkembangan sel,
Membantu dan menurunkan flu.
19
2. Sumber Vitamin C
Sumber vitamin C adalah buah dan sayur segar seperti kol.
Biasanya sumber vitamin C dikaitkan dengan jeruk walaupun
buah lain seperti tomat, pepeaya, mangga, jambu biji dan
nanas juga merupakan sumber vitamin C yang baik.
Daftar Kandungan vitamin C pada sayur dan buah-buahan :
Paprika merah 1 takaran gelas 90 mg
Brokoli Takaran gelas 74 mg
Kiwi 1 biji ukuran sedang 70mg
Paprika hijau Takan gelas 60 mg
Blewah 1 takaran gelas 59 mg
Jus tomat 1 takaran gelas 45 mg
Kubis merah Takaran gelas 40 mg

3. Kekurangan Vitamin C
Menyebabkan Sariawan
Fungsi sintesis kolagen terganggudan akan tampak
sebagai pendarahan terutama pada jaringan lunak
seperti gusi.
Menyebabkan penyakit yang disebut SKORBUT
Gejalanya antara lain gusi berdarah, mimisan, sendi-
sendi terasa nyeri, seluruh tubuh sangat lemah dan
penyembuhan luka berjalan sangat lambat.

B. Penanggulangan Dan Pencegahan Kekurangan Vitamin


1. Vitamin A
Cara mencegah Kekurangan vitamin A dapat diperoleh dari
ASI atau makanan yang berasal dari hewan (susu, daging
ayam, hati, telur) atau dari sayuran hijau serta buah-buahan
bewarna merah dan kuning. Dalam keadaan darurat, dimana
makanan sumber alami menjadi sangat terbatas,

20
suplementasi kapsul vitamin A menjadi sangat penting untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Dosis kapsul vitamin A untuk Bayi dan Anak
Sebagai upaya pencegahan didaerah bencana, satu kapsul
vitamin A biru dengan dosis 100.000 IU diberikan kepada
seluruh bayi berumur 6-11 bulan. Kapsul vitamin A bewarna
merah dengan dosis 20.000 IU untuk seluruh balita 12-59
bulan, dan anak usia 5-12 tahun.
Dosis Kapsul Vitamin A untuk Ibu Nipas
Ibu dalam masa nipas, perlu mendapatkan 2 kapsul vitamin A
bewarna merah dengan dosis 200.000 IU. Pemberian kapsul
pertama diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul
kedua dengan selang waktu minimal 24 jam, tidak lebih dari 6
minggu setelah dilahirkan.
2. Vitamin D
Bayi dan Anak harus mendapat sinar matahari yang cukup,
dan bagi bayi yang tidak dapat air susu ibu harus dapat
penggantinya yang mengandung cukup kalsium.
3. Vitamin E
Langsung mengkonsumsi pil, kapsul vitamin E atau suplemen
vitamin E yang banyak dijual di apotek atau toko obat, namun
juga bisa mengkonsumsi jenis buah dan sayur yang
mengandug banyak vitamin E untuk mencegah tubuh terkena
dampak karsinogen akibat bahan-bahan sintesis vitamin E
dalam kapsul. Pada penderita kekurangan vitamin E dapat
diberikan 100-600 mg vitamin E tiap hari.
4. Vitamin K
Pada keadaan kekurangan vitamin K dapat diberikan secara
intramuskulus sebanyak 1 mg pada bayi baru lahir, 2 mg pada
anak-anak, dan 10mg pada dewasa.
5. Vitamin B1
Pencegahan
Pada umumnya, diet yang baik mengandung cukup tiamin.
Pemberian vitamin B1 tambahan diperlukan untuk ibu yang
21
sedang mengandung atau menyusui. Dianjurkan untuk
memberikan pada mereka 1.8 mg vitamin B1 setiap hari pada
ibu hamil, 2.3 mg untuk bayi dan menyusui, 0.4 mg untuk
bayi, 0,.6-2.0 mg pada anak yang lebih besar.
Pengobatan
Pada kejadian yang akut, penderita harus dengan segera
diberi 100 mg vitamin B1 secara intravena, untuk kemudian
diteruskan dengan 3-4 kali sehari 10-2- mg secara oral.
6. Vitamin B2
Dapat dicegah dengan diet yang mengandung cukup kacang-
kacangan, sayur-sayuran, susu, telur, daging. Dianjurkan
pemberian vitamin B2 tiap harinya untuk bayi 0.6 mg, anak 1-
2 mg, dewasa 2-3mg. Jika pada penderita kekurangan
Vitamin B2 dapat diberikan 6-10mg riboflavin tiap hari untuk
beberapa minggu lamanya.
7. Vitamin B3
500 mg nikotinamida tiap hari. Untuk penduduk yang biasnya
memakan jagungsebagai makanan utama dianjurkan makan
jagung bersamaan dengan kacang-kacangan sebagai sumber
niasin. Penyakit pelagra akan menghilang dengan sendirinya.
8. Vitamin B6
Suplementasi vitamin B6 pada makanan sehari-hari untuk
mengisi kekurangan persediaan dalam tubuh. Konsumsi
makanan yang menganung banyak vitamin B6.
9. Vitamin B12
Diet yang mengandung kira-kira 1-2mg vitamin B12 setiap
hari akan menghindarkan penyakit anemia pernisiosa.

22
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Istilah vitamin pertama kali digunakan Cashimir Funk (Polandia,1912).


Penemu zat dalam dedak beras dapat menyembuhkan beri-beri. Zat tersebut
dibutuhkan oleh tubuh untuk hidup “Vita” dan mengandung unsur N (amine),
sehingga diberi istilah Vitamin. Pemberian nama vitamin dilakukan menurut
abjad,yaitu A, B, C, D, E, dan K.

Vitamin dibutuhkan sebagai pengatur tubuh dengan jalan memperlancar


proses oksidasi,memelihara fungsi normal otot dan saraf,vitalitas jaringan,dan
menunjang fungsi-fungsi tertentu. Selain itu,di dalam proses-proses tersebut juga
dibutuhkan air dan oksigen dari udara. Peranan air sangat penting sebagai
medium atau pelarut dari getah-getah tubuh,peredaran darah, dan proses dalam
tubuh lainnya.

Jenis vitamin ada beberapa macam dengan kebutuhan harian yang


berbeda, berdasarkan usia,jenis kelamin,dan bisa juga berdasarkan jenis
pekerjaannya. Kebutuhan akan vitamin bagi tubuh, sebenarnya sanagt cukup.

Sampai saat ini terdapat kurang lebih 13 macam vitamin yang dibuthkan
tubuh agar hidup sehat. Secara umum berdasar sifat kelarutannya vitamin
dikelompokkan menjadi dua. Pertama, vitamin larut lemak atau minyak, yaitu
vitamin A, D, E, dan K. Kedua, Vitamin yang larut dalam air,yaitu vitamin C, B1,
B2, B6, B12,niasin,asam folat,asam pantotenat, dan vitamin H.

B. SARAN

Diharapkan kepada semua masyarakat untuk lebih memperhatikan


kebutuhan gizi terutama kebutuhan vitamin untuk tubuh sehingga kekurangan
vitamin tidak terjadi pada diri anda.

23
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dapur Naskah. 2009. Memahami Vitamin dan Mineral. Sarana Ilmu Pustaka :
Bandung.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2013. Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Rajawali Pers : Jakarta.
Kristiyanasari,Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Nuha Medika : Yogyakarta.
Nurrika, Dieta dan Kamaluddin Latief. 2010. Mengenal Gizi untuk Pemula. Pribumi
Mekar : Bandung.
Proverawati, Atikah dan Erna Kusuma Wati. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan. Nuha Medika : Yogyakarta.
Muchtadi, Deddy. 2009. Gizi Anti Penuaan Dini. Alfabet : Bandung.
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Erlangga : Jakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai