Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH BIOKIMIA 1

VITAMIN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 :
SRI REZEKI A1C115004
SANTA HASIAN FLOREN A1C115005
SAFITRI TLASIH A1C115035

Dosen Pengampu :
Dra. M. Dwi Wiwik Ernawati, M.Kes
Drs. Haryanto,M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan ridha-Nya
makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini kami tulis guna memenuhi tugas mata kuliah Biokimia I pada semester 4
tahun 2017 ini.Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi manfaat bagi
pembaca sekalian.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penulisan makalah ini, khususnya kepada:
1. Dosen pembimbing yang membantu menyesaikan makalah ini sehingga terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu

2. Rekan-rekan kelas Pendidikan Kimia Reguler

3. Semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb.
Jambi, Februari 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Vitamin ...6
2.2 Pengertian Vitamin .7
2.3 Klasifikasi Vitamin...8
2.4 Vitamin Sebagai Komponen Esensial Pada Koenzim Dan Merupakan Gugus Prostetik
Enzim ....12
2.5 Peran dan Aktivitas Vitamin Dalam Reaksi Biokimia Menghasilkan Energy .....20
2.6 Aktivitas Vitamin Dalam Melindungi Tubuh 28
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .37
3.2 saran 37
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan sumber dari mana
vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum mengerti tentang Vitamin sering kali tidak
memperhatikan pola makannya setiap hari bagi mereka yang penting makan. Mereka tak
menyadari akan bahaya kekurangan serta kelebihan vitamin itu. Maka vitamin sangat
berpengaruh pada kesehatan seseorang karena bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin
dampaknya sangat merugikan manusia itu sendiri.
Dengan cara makan yang sehat, kebutuhan vitamin setiap hari dapat terpenuhi.
Sebaliknya kekurangan makanan, salah makan (misalnya: pada makanan yang tidak seimbang
untuk orang tua, kekurangan makan pada orang yang alkoholik, makanan siap saji), atau juga
gangguan penyerapan yang mengakibatkan hipovitaminosis, dan yang lebih ekstrim lagi adalah
keadaan avitaminosis.
Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh. Dan pada
umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin pertama kali
ditemukan adalah A dan B dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air.
Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air di pakai sebagai dasar klasifikasi vitamin. Keluarga
vitamin B dapat melawan pembentukan tumor dan meningkatkan perlindungan dari kanker,
menurut seorang ilmuwan gizi. Itu penting karena 30 sampai 40 persen dari kanker pada pria dan
sampai 60 persen kanker pada wanita yang terkait dalam beberapa cara untuk diet.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain.
Vitamin tampaknya memiliki peran pendukung dalam mempertahankan fungsi sistem
kekebalan tubuh yang dapat membantu mencegah pertumbuhan tumor dimulai, serta memiliki
efek anti kanker mereka sendiri. Diet seimbang yang terdiri dari jumlah moderat dari berbagai-
macam makanan sehat,termasuk yang mengandung vitamin B akan meningkatkan kesehatan dan
memberikan perlindungan terhadap penyakit yang menghancurkan kanker.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).Walau memiliki
peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam
bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi.Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki
kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain
dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

4
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah vitamin ?
2. Apa pengertian dari vitamin ?
3. Apa apa saja klasifikasi dari vitaimin ?
4. Bagaimana vitamin sebagai komponen esensial pada ko-enzim dengan gugus protetiknya?
5. Bagaimana peran dan aktivitas vitamin dalam reaksi biokimia menghasilkan energy ?
6. bagaimana aktivitas vitamin dalam melindungi tubuh?

1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini memilki tujuan sebagai berikut:
Untuk mengetahui sejarah dari vitamin, pengertian Vitamin, Klasifikasi, Vitamin sebagai
komponen esensial pada ko-enzim dengan gugus protetiknya, peran dan aktivitas vitamin dalam
reaksi biokimia menghasilkan energy serta aktivitas vitamin dalam melindungi tubuh

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Pada saat ini terdapat 13 jenis vitamin yang diketahui dibutuhkan dalm diet manusia dan
banyak spesies hewan bagi pertumbuhan dan fungsi yang normal, sebagi tambahan dari zat gizi
yang besar seperti karbohidrat, lemak dan protein. Nama vitamin pertama kali digunakan bagi
mikronutrien organik spesifik yang dibutuhkan untuk memcegah penyakit kekurangan gizi yang
disebut beri-beri ,yang pernah penyakit utama negara-negara pemakan beras. Karena faktor ini
mempunyai sifat-sifat suatu amine, maka casimir funk, seorang biokimiawan polandia yang
pertamakali memurnikan senyawa ini menyebutnya vitamin, menunjukan amine yang esensial
bagi kehidupan. Kemudian, setelah sejumlah mikronutrien organik esensial lainnya ditemukan,
huruf e ditiadakan karena ditemukan bahwa tridak semua vitamin merupakan amin.

Hampir semua vitamin yang diketahui terdapat disel hewan dan kebanyakan tumbuhan
serta mikroorganisme dan menjalankan fungsi biokimiawi yang sama pentingnya. Akan tetapi,
tidak semua vitamin yang kita ketahui diperlukan di dalam diet setiap spesies hewan. Sebagai
contoh, meskipun vitamin C diperlukan didalam diet manusia, karena guinea pig kebanyakan
kelelawar buah indian, tetapi kebanyakan hewan lain tidak membutuhkan vitamin C pada
dietnya, karena golongan ini mempunyai enzim untuk mensintesa vitamin C dari glukosa sebagai
prekursornya. Karenanya, istilah vitamin lebih umum digunakan untuk senyawa organik yang
ikut serta dalam jumlah kecil pada fungsi normal sel. Beberapa organisme tidak dapat mensintesa
senyawa tersebut dan harus mendapatkannya dari sumber diluar tubuh.

vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil
dalam diet seseorang tetapi esensila untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk
melangsungkan pertumbuhan normal serta memlihara kesehatan.Kebanyakan vitamin-vitamin
ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. (gambar) Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh
tubuh , namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak
dapat memnuhi kebutuhan tubuh, oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan
sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme , mengubah lemak dan karbohidrat menjadi
energi , dan ikut campur, dan juga ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.

6
2.2 Pengertian Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang ditemukan dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak dalam makanan; sifat mereka dalam makanan adalah esensial, karena tubuh kita mampu
mensintesisnya dari zat nutrisi lain dan mereka diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi
normal. Bermacam penyakit defisiensi telah menyebabkan banyak penderitaan dan kematian di
masa lampau , tetapi sekaranf, karena penyakit ini telah dipahami dengan baik, maka dapat
dicegah dan disembuhkan denagn memastikan bahwa makanan mengandung jumlah dan ragam
vitamin yang mencukupi.

Hampir semua vitamin yang diketahui terdapat disel hewan dan kebanyakan tumbuhan serta
mikroorganisme dan menjalankan fungsi biokimiawi yang sama pentingnya. Akan tetapi, tidak
semua vitamin yang kita ketahui diperlukan di dalam diet setiap spesies hewan. Sebagai contoh,
meskipun vitamin C diperlukan didalam diet manusia, karena guinea pig kebanyakan
kelelawar buah indian, tetapi kebanyakan hewan lain tidak membutuhkan vitamin C pada
dietnya, karena golongan ini mempunyai enzim untuk mensintesa vitamin C dari glukosa sebagai
prekursornya. Karenanya, istilah vitamin lebih umum digunakan untuk senyawa organik yang
ikut serta dalam jumlah kecil pada fungsi normal sel. Beberapa organisme tidak dapat mensintesa
senyawa tersebut dan harus mendapatkannya dari sumber diluar tubuh.

7
2.3 KLASIFIKASI VITAMIN

Vitamin yang larut dalam lemak


1. Vitamin A
Keracunan vitamin A akan berdampak pada kerusakan hati dan tulang,
kerontokan rambu, pandangan ganda, munatah dan sakit kepala. Dan direkomondasikan
bahwa perempuan yang sedang hamil harus menghindari suplemen vitamin A (kecuali
bagi yang mengalami defisiensi) karena kelebihan vitamin akan terakumulasi dan
merusak janin.
Kekurangan vitamin A dalam waktu lama dapat menyebabkan kebutaan. Tahap
awal dikenal dengan rabun senja yang membuat penderitanya tidak dapat melihat dalam
keremangan malam. Rabun senja disebabkan oleh kekurangan turunan retinol yang
disebut rodopsin (ungu visual) yang penting dalam fungsi kerja retina di belakang mata.

2. Vitamin D
Defisiensi vitamin D dapat menyebabkan rakhitis pada anak-anak dan
menyebabkan penyakit tulang. Osteomalasia pada mereka yang pertumbuhan tulangnya
telah berhenti. Rakhitis dicirikan dengan pembengkokan tulang dan gejala pembentukan
tulang yang tidak semestinya yang disebabkan hilangnya kalsium dari tulang dan
digantikan oleh jaringan yang lebih lunak.

3. Vitamin E
vitamin E dapat membantu mencegah terjadinya penyakit mata yang berat yang
disebut fibroplasia retrolental yang terjadi pada bayi premature. Penyakit ini disebabkan
oleh kegiatan oksigen dalam pembuluh darah yang sedang dalam proses perkembangan
pada mata bayi.
Kekurangan vitamin E menyebabkan kemandulan pada tikus jantan; tikus betina
yang kekurangan vitamin E bisa hamil, tetapi kehamilan tersebut terhenti dan tidak ada
janin yang dilahirkan.
` 4. Vitamin K
Terdapat sedikit bahaya jika kekurangan vitamin K pada seseorang dengan diet
normal, dan meskipun tidak ada nilai panduan asupan khusus, asupan harian sebesar
1 g/kg dari bobot tubuh dianggap aman dan mencukupi bagi orang dewasa. Bayi yang

8
baru lahir tidak memiliki bakteri yang mengandung vitamin K dalam lambung dan
biasanya diberikan langsung setelah lahir untuk mencegah defisiensi dan kemungkinan
pendarahan intraserebrum yang mematikan pada tahap awal persalinan.

Vitamin C (asam askorbat)


Rumus Strukturnya :
OH

C
O
HO C C

HC O

CHOH

CH2OH

(Asam Askorbat)

2. Vitamin B Kompleks
a. Tiamin (vitamin B1)
Rumus Strukturnya :
CH3
NH2
H2 C C CH2CH2OH
C N
N S
Cl C

H
H3C N

(Tiamin klorida)
Tiamin dikenal juga sebagai vitamin B1. Bentuk murninya ialah tiamin klorida.
b. Vitamin B2(Riboflavin)
Rumus Strukturnya : OH

CHCHCH2OH
H2C
OH
H3 C N N O
C

NH
H3 C N C

(Riboflavin)

9
c. Asam nikotinat ( niasin )
Rumus Strukturnya :
COOH

(Asam nikotinat)
.
d. Vitamin B6

e. Asam pantotenat
Rumus Strukturnya :
CH3 O
OH O
H2
C C COOH
2HC C N C
H H2
CH3
OH

(Asam Pantotenat)

f. Biotin
Rumus Strukturnya :
O

C
HN NH

HC CH
(CH2) 4COOH
H 2C CH
S

(Biotin)

g. Vitamin B12 (kobalamin)

10
11
2.4 Vitamin adalah komponen esensial pada koenzim dan merupakan gugus prostetik
enzim

Fungsi biokimiawi beberapa vitamin pertamakali diketahui pada tahun 1930 melalui titik
ilmu dua garis penelitian, yang satu pada struktur kimia koenzim dan lainnya pada struktur
vitamin. Pada tahun 1935, Otto Warburg, seorang biokoimiawan Jerman berhasil
mengidentifikasi dan mengisolasi struktur koenzim yang disebut nikotinamida aldenin
dinukleotida fosfat yang dibutuhkan di dalam reaksi oksidasi reduksi enzimatis tertentu di dalam
sel. Salah satu komponen koenzim yang ditemukannya adalah senyawa organik sederhana
nikotinamida ( gambar 10.1) ; yang pertama kali di isolasi dari tembakau beberapa tahun
sebelumnya. Beberapa waktu kemudian, ahli biokimia amerika D. Wayne Woolley dan conred
elvehjem mencoba mengidentifikasi struktur kimia senyawa yang diisolasi di daging dan
makanan lainya yang dapat mencegah atau menyembyhkan penyakit kekurangan nutrisi pada
anjing yang disebut lidah hitam yang mirip dengan pellagra manusia. Woolley dan elvehjem,
yang terkejut oleh adanya kesamaan struktur kimia antara nikotinamida dan faktor yang sedang
mereka pelajari, menguji nikotinamida murni pada anjing percobaan dan menemukan bahwa
senyawa tersebut dapat mengobati penyakit lidah hitam. Dengan segera ditemukan bahwa
nikotinamida juga dapat menyembuhkan penyakit pellagra. Sekarang kita mengetahui bahwa
nikotinamida adalah komponen penting dari koenzim yang diperlukan di dalam katalis enzimatis
reaksi oksidasi reduksi tertentu. Meskipun nikotinamida adalah molekul yang sangat sederhana,
tetapi kebanyakan hewan tidak membuatnya dalam jumlah yang cukup, sehingga harus
diperoleh dari ransum makanannya.

Nikotinamida adalah gugus aktif dari koenzim NAD dan NADP

Kekurangan asam nikotinat (gamabr 10.6) pada diet manusia menyebabkan


penyakit kurang gizi pellagre ( dari bahasa italia yang berarti kulit kasar. Pellagre
terdapat pada berbagai penjuru dunia yang makanannya miskin akan daging, susu, dan
tekur dan amat bergantung pada jagung sebagai makanan pokok. Baik asam nikotinat

12
maupun amidanya nikotinamida bersifat aktif dalam mencegah dan menyembuhkan
pellagre. Karena namanya mungkin menyebabkan bebrapa orang beranggapan salah bahwa
tembakau adalah senyawa bergizi, oleh karena itu diberikan nama alternatif bagi asam
nikotinat yaitu niasin untuk penggunaannya secara umum.

Nikotinamida adalah komponen dari dua enzim yang berhubungan, nikotinamida


adenine dinukleotida (NAD) dan nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADP),
ditunjukan dalam gambar 10.6 . NADP mengandung NAD dengan gugus fosfat
tambahan.

Gambar 10.6 a.

Dua bentuk vitamin pencegah pellagre dan, b. Bentuk-bentuk struktur koenzim


aktif, nikotinanida adenin dinukleotida (NAD+) dan nikotinamida adenin dinukleotida
fosfat (NADP+). Molekul-molekul tersebut mengandung dua unit nukleotida, masing-
masing terdiri dari basa nitrogen (nikotinamida atau adenin), suatu gula berkarbon 5 (D-
ribosa) dan suatu gugus fosfat. Struktur yang diperlihatkan adalah bentuk teroksidasi
darinukleotida. Bentuk tereduksi NAD diperlihatkan pola gambar 10.7
Koenzim-koenzim ini terdapat dalam bentuk teroksidasi (ditentukan sebagai
NAD+ dan NADP+ ) dan bentuk tereduksii ( NADH da NADPH) . komponen
nikotinamida koenzim ini berperan sebagai pembawa sementara ion hodrida yang
dipindahkan secara enzimatik dari molekul subtrat oleh kerja dehidrogenase tertentu
(gambar 10.7) . contoh dari reaksi enzimatik tersebut adalah reaksi yang dikatalis oleh
dehidrogenase malat yang menyebabkan dehidrogenasi malat menghasilkan
oksala=oasetat. Tahap ini terjadi pada oksidasi karbohidrat dan sasam lemak. Enzimini
mengkatalisa pemindahan dapat balik ion hidrida dari malat ke NAD+ menbentuk
NADH; sedangakan atom hidrogen lainnya meninggalkan gugus hidroksil malat dan
muncul sebagai ion H+ bebas:

13
Segera, vitamin-vitamin lainnya ditemukan berfungsi sebagai komponen koenzim atau
gugus prostetik enzim lainnya. Karena koenzim berfungsi mengkatalisa dan terdapat dalam
jumlah sangat sangat sedikit di dalam sel, maka kebutuhan nutrisi akan vitamin dapat dipenuhi
dengan jumlah yang sangat kecil. Sebagai contoh, kebutuhan minimum manusia per hari akan
vitamin B6 kira-kira 2 mg, dan untuk vitamin B12 kurang dari 3 g.

Tiamin (Vitamin B1) Berfungsi Dalam Bentuk Tiamin Pirofosfat

Vitamin B1 atau tiamin penting di dalam nutrisi kebanyakan vertebrata (hewan bertulang
belakang) dan beberapa spesies mikroba. Kekurangan vitamin tersebut pada diet manusia
menyebabkan beri-beri, suatu penyakit yang ditandai dengan tak terkendalinya syaraf, paralisis
dan kehilangan berat. Di Asia, pada tahun 1800-an dan awal tahun 1900-an, beri- beri
menyebabkan kematian ratusan atau ribuan orang karena mengkonsumsi beras putih yang
disosoh sebagai makanan pokoknya. Bekatul yang hilang pada waktu penyosohan mengandung
hampir seluruh kandungan tiamin beras. Tiamin pertama kali diisolasi dan dimurnikan pada
tahun 1926. Struktur kimianya ditentukan pada awal tahun 1930-an oleh Robert R. Williams di
Amerika Serikat dan sintesis kimianya tercapai segera setelah penentuan itu

Tiamin mengandung system dua cincin, suatu pirimidin dan tiazol (gambar 10.2). pada
jaringan hewan, tiamin terutama terdapat sebagai tiamin pirofosfat yang merupakan bentuk
koenzimnya (gambar 10.2).

tiamin pirifosfat berfungsi sebagai koenzim pada beberapa reaksi enzimatik yang
melibatkan pemindahan gugus aldehida dari molekul donor menjadi molekul penerima.
Pada reaksi tersebut tiamin pirofosfat berfungsi sebagai senyawa perantara yang
membawa gugus aldehida yang terikat secara kovalen dengan cincin tiazol. Contoh
sederhananya adalah reaksi yang dikatalisa oleh piruvat dekarboksilase (gambar 10.3),
14
yang merupakan langkah penting dalam fermentase glukosa oleh khamir untuk
menghasilkan alkohol. Pada reaksi dekarboksilase, piruvat, gugus karboksil piruvat
dikeluarkan sebagai CO2 dan sisa molekul yang kadang-kadang disebut sebagai
asetaldehida aktif, secara bersamaan dipindahkan ke posisi 2 dari cincin tiazol yang
terikat berat tiamin pirofosfat untuk menghasilkan turunan hidroksietil. Senyawa antara
ini hanya sementara terdapat, karena gugus hidroksietil dilepaskan dengan cepat dari
koenzim untuk menghasilkan asetaldehida bebas. Tiamin pirofosfat juga berperan
sebagai koenzim dehidrogenasi piruvat dan dehidrogenase -ketoglutarat yang lebih
kompleks. Reaksi ini terjadi pada lintas utama oksidasi karbohidrat di dalam sel.

Ribovlafin (vitamin B2) sebagai komponen flavin nukleotida

Vitamin B2 riboflavin yang petama kali diisolasi dari susu, diidentifikasi dan
disintesis pada tahun 1935. Warna kuningnya yang pekat disebabkan oleh sistem cincin
isoaloksasin yang kompleks (gambar 10.4). selanjutnya, ditemukan bahwa riboflavin
adalah komponen dari dua koenzim yang berhubungan erat, yaitu flavin
mononukleotida (FMN) dan flavi adenin dinukleotida (FMN) dan
flavinadenindinukleotida (FAD), seperti terlihat pada gambar 10.4.

15
senyawa-senyawa ini berfungsi sebagai gugus prostetik yang reikat kuat dari kelas
dehidrogenase yang dikenal sebagai flavoprotein atau dehidrogenase flafin. Pada reaksi
tang dikatalis oleh enzim-enzim ini, cincin isoalokasasin flavin nukleotida berfungsi
sebagai pembawa sementara sepasang atom hidrogen yang dipindahkan dari molekul
subtrat (gambar 10.5). dehidrogenase suksinat adalah contoh dehidrogenase flavin.
Enzim ini mengandung gugus protetik kovalen FAD yang terikat kuat dan mengkatalis
reaksi .

Suksinat + E-FAD fumarat + E- FADH2


Dimana E-FAD adalah molekul dehidrogenase suksinat dengan FAD yang terikat. Pada
kebanyakan dehidrogenase flavin lainnya, FMN atau FAD terikat secar non kovalwn.
Beberapa dehidrogenase flavin juga mengandung besi atau beberapa logam lainnya
sebagai bagian sisi aktif enzim.

Asam pentotenat adalah komponen koenzim A

Asam pentotenat (gambar 10.8) pertama kali diisolasi pada tahun 1938 dan
ekstrak hati oleh Robert Williams, ( saudara Robert Williams, yang berhasil
menetapkan struktur tiamin). Asam pantotenat ( pan berarti di mana saja)
ditemukan pada semua jaringaMEn tumbuhandan hewan dan juga pada
mikroorganisme, tetapi barulah beberapa tahun setelah diisolasi fungsi koenzimnya
diidentifikasi oleh Fritz Lipmann dan Nathan Kaplan. Mereka telah menemukan
kofaktor tahan panas yang penting untuk menglangsungkan asetilasi enzimatik alkohol
atau amin yang bergantung pada ATP. Pada pemurnian dan analisis faktor ini, yang
disebut koenzim A ( untuk asetilasi), mereka menemukan bahwa faktor tersebut
mengandung asam pentotenat dlam bentuk terikat. Sekarang kita mengetahui bahwa
koenzim A mempunyai peranan yang lebih luas, karena molekul ini dibutuhkan dalam
beberapa jenis reaksi enzimatik yang melibatkan bukan hanya gugus asetil, tetapi gugus
asetil pada umumnya. Koenzim A (disingkat sebagai KOA atau KOA-SH). Merupakan
pembawa sementara gugus asil.

16
Molekul koenzim A (gambar 10.8) mengandung gugus tiol (-SH) yang reaktif,
tempat gugus asil berikatan secara kovalen membentuk tioester selama pemindahan
gugus asil. Tiester adalah ester dari tiol (dilambangkan sebagai R-SH) dan bukan ester
alkohol (R-OH). Gambar 10.9 memperlihatkan bagaimana gugus tiol koenzim A
berfungsi sebagai pembawa gugus asil. Pada reaksi awal di dalam gambar 10.9, asetil
KOA dibentuk selama dekarboksilasi oksidatif piruvat oleh kompleks dehidrogenase
piruvat. Pada reaksi kedua, gugus asetil KOA dipindahkan ke oksaloasetat menghasilkan
sitrat oleh sintase sitrat (gambar 10.9). molekul ini merupakan reaksi awal pada siklus
asam sitrat, yaitu lintas utama bagi degradasi oksidatif karbohidrat dan asam lemak di
dalam sel aerobik.

Piridoksin (Vitamin B6) Penting di dalam metabolisme asam amino


Golongan vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yang erat berhubungan, piridoksin,
piridoksal dan piridoksamin (gambar 10.10), yang segera saling bertukar di dalam
makhluk hayati. Bentuk aktif vitamin B6 adalah piridoksal fosfat, yang selalu terdapat

17
dalam bentuk amino piridoksal fosfat. Piridoksal fosfat berfungsi sebagai gugus protetik
yang berikatan kuat pada sejumlah enzim yang mengkatalisa reaksi asam amino. Yang
paling umum dijumpai dan paling banyak diketahui dari reaksi ini adalah reaksi
transaminasi yang melibatkan pemindahan dapat balik gugus amino dari suatu asam -
amino dan -karbon pada asam -keto.pada reaki tersebut yang dikatalisa oleh enzim yang
disebut transminase/ aminotranferase, piridoksal fosfat yang terikat kuat berfungsi
sebagai pembawa sementara gugus amino dari senyawa donor yaitu-amino, menuju
senyawa penerima gugus amino, yaitu asam -keto.
Pada siklus katalitik transaminase, gugus amino dari substrat -amino dipindahkan
kepiridoksal fosfat yang terikat enzim. Turunan amino dari koenzim yang dihasilkan
piridoksamin fosfat, sekarang memberikan gugus amino ke substrat kedua,asam -keto.
Dan koenzim kembali ke bentuk piridoksal fosfatnya. Transaminase seperti ini dapat
terjadi dari salah satu dari berbagai jenis asam amino ke -keto-glutarat yang bekerja
sebagai penerima gugus amino secara umum untuk menghasilkan asam glutamate,
suatu metabolit pusat di dalam metabolisme gugus amino.
Transaminase secara khas mengkatalisa reaksi pemidahan ganda, atau reaksi ping
pong. Bahwa gugus amino dipindahkan dari substrat pertama, asam amino, ke koenzim,
diikuti oleh dilepaskannya asam -keto sebelum substrat kedua, asam -keto terikat.
Gugus amino kemudian dipindahkan dari piridoksamin fosfat menuju substrat kedua.

Biotin adalah komponen aktif biositin, gugus prostetik beberapa enzim


karboksilase
Pada tahun 1935, Frits Kogl, seorang ahli biokimia belanda mengisolasi 1 mg
faktor pertumbuhan dalam bentuk Kristal dari 250 kg kuning telur kering, yang
diperlukan oleh sel khamir dan juga tikus yang diberi makan putih telur mentah dalam
jumlah besar. Faktor

18
pertumbuhan baru tersebut dinamakan biotin. Meskipun telur kaya akan nutrisi dan
mengandung biotin, konsumsi dalam jumlah besar putih telur mentah dapat
menyebabkan kekurangan biotin pada hewan. Keadaan paradoks ini disebabkan karena
putih telur mengandung protein avidin yang mengikat biotin dengan sangat kuat dan
tidak membiarkan vitamin terserap oleh usus.
Pada enzim yang kerjanya bergantung pada biotin, molekul biotin berikatan
secara kovalen dengan protein enzim melalui ikatan amida dengan gugus -amino dari
residu lisi spesifik pada sisi aktif enzim. Nama biositin diberikan kepada residu
biotinillisin yang dapat diisolasi dari enzim yang mengandung biotin setelah hidrolisis
oleh asam atau enzim. Biotin adalah pembawa sementara gugus karboksi (-COO-) pada
sejumlah reaksi karboksilasi enzimatik yang memerlukan ATP. Gugus karboksil
sementara terikat pada atom nitrogen dari system cincin ganda biotin.

19
2.5 Peran Dan Aktivitas Vitamin Dalam Reaksi Biokimia Menghasilkan
Energy
Vitamin yang larut dalam lemak
Ada empat vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin-vitamin A,D,E,K. Dari
keempat vitamin itu, hanya vitamin K yang telah diketahui sebagai koenzim. Yang
lainnya mempunyai fungsi metabolik lain lagi. Keempat vitamin yang larut dalam
lemak ini disintesis dari satuan satuan isoporen dan keempatnya disimpan didalam
hati.
1. Vitamin A mungkin melakukan beberapa fungsi
Vitamin A dibuat dengan cara mengoksidasi karoten- yang banyak terdapat dalam
berbagai tumbuhan yang hijau dan kuning. Hasil oksidasi ini adalah retinal, bentuk aktif vitamin
A.

H3c
H2
C C CH CH3 CH3
+
H3c C CH CH C CH CH C CH CH2OH

C C
H3
H3C
CH3 CH3
H3C CH3 CH3
H H
H C C C
H C C C C C
C C C C
C C H H H
H H H H3C CH3
H
CH3
Selain itu, vitamin A juga berada dalam bentuk alkohol , retinol dan dalam bentuk asam, yaitu
asam retinoat. Bentuk-bentuk ini dapat berubah dari satu ke yang lain didalam hati. Bentuk aktif
vitamin A yang dipergunakan untuk proses melihat adalah 11-sis retianl. Vitamin A disimpan
dalam bentuk ester palmitat.
Kekurangan vitamin A dalam tingkat yang ringan menyebabkan penderita tidak mampu melihat
dengan baik dalam keadaan remang , yang disebut pula buta senja. Pada tingkat yang berat, mata
menjadi kering , diikuti oleh nekrosis, ulkus dan berakhir dengan kebutaan . keadaan ini disebut
xeroftalmia-keratomalasia. xeroftalmia-keratomalasia ini penyebab kebutaan yang paling utama
diseluruh dunia.
Oleh karena vitamin A tidak diekresikan, tetapi disimpan didalam hati, maka dapat terjadi
berbagai gejala kelebihan vitamin. Penderita akan mengalami sakit kepala , mual dan sakit perut,
sakit sendi, kelemahan otot dan lain-lain.

20
2. Vitamin D merupakan Prekursor Hormon
Vitamin D atau kalsiteral merupakan turunan steroid. Vitamin D terdapat dalam dua
bentuk, yaitu dalam jaringan hewan terdapat sebagai svitamin D3 atau kalekalsiferal yang selalu
dijumpai dalam minyak hati ikan. Vitamin D3 pada manusia dan hewan dibuat dibawah kulit dari
prekuensor 7-dehidrokolesteral, melalui penyinaran sinar ultraviolet. Bentuk lainnya adalah
vitamin D2 atau ergokalsiferol, produk komersial yang dihasilkan dari radiasi sinar ultra violet
terhadap ergasterol khamir. Vitamin D3 mempunyai tiga peran pokok, yaitu : meningkatkan
absorpsi kalsium di usus halus, memungkinkan resorpsi kalsium dari tulang, dan meningkatkan
ekskresi fosfat dari ginjal. Bersama-sama dengan hormon paratiroid, hasil dari aktivitas vitamin
D adalah berupa peningkatan kadar kalsium dalam darah.
Sebelum vitamin D3 efektif, haruslah terlebih dahulu diaktifkan. Sebagiannya diaktifkan
di dalam hati, melalui konversinya menjadi 25-hidroksikalsiferol (dengan hidroksilasi). Ini lalu
diangkut ke ginjal, untuk hidroksilasi berikutnya menjadi 1, 25-hidroksikalsiferol. Dalam bentuk
inilah vitamin ini sepenuhnya aktif. Di dalam darah, bentuk yang aktif tersebut bekerja pada sel
dari mukosa usus hingga terjadi sintesa suatu mRNA yang spesifik, mRNA itu lalu menyebabkan
diproduksinya protein pembawa kalsium dari usus. Oleh karena itu vitamin D memudahkan
absorpsi kalsium dan kemudian tentunya memperlancar kalsifikasi tulang.
Fungsi biokimia vitamin D telah dipelajari secara intensif pada tahun-tahun terakhir ini.
Vitamin D3 merupakan prekursor dari 1,25-dihiroksikolekalsoferol, yang dibuat dalam ginjal dan
diindahkan ke sisi lain dalam tubuh terutama usus kecil dan tulang, tempat molekul ini mengatur
metabolisme Ca2+ dan fosfat.. Senyawa ini dianggap sebagai hormon dan didefinisikan sebagai
pembawa pesan kimia yang disintesis oleh satu organ untuk mengatur aktivitas biologi pada
jaringan lain. pelacakan dengan isotop membuktikan bahwa vitamin D menaikkan kecepatan
pertumbuhan dan sesopsi mineral (Ca) dalam tulang, dan juga mempengaruhi pembuangan
fosfat dari ginjal.

3. Vitamin E
Golongan vitamin E sedikitnya terdiri dari jenis molekul , dan - tokoferol
diantaranya -tokoferol adalah jenis yang paling penting. Tokoferol ditemukan dalam
bentuk sayuran dan terutama berlimpah jumlahnya pada kecambah. Kekurangan vitamin E
pada tikus dan hewan lain menyebabkan kulit bersisik, lemah otot dan
kemandulan.Vitamin E atau -tokoferol pertama kali diisolasi tahun 1922, sebagai suatu
faktor dari suatu minyak sayuran yang menyebabkan infetilitas pada tikus. Vitamin E
mengandung cincin aromatik bergugus hidroksil, dengan rantai samping isoprenoid.
Nama tokoferol berasal dari bahasa Yunani tokos yang berarti hamil muda dan
childbirth. Pengaruh Vitamin E terhadap kesuburan ( fertilitas) manusia masih belum
diketahui. Kekurangan tokoferol menyebabkan tanda-tanda lain termasuk degenerasi hati
dan perubahan fungsi membran. Tokoferol mengandung cincin aromatik tersubsitusi dan
rantai panjang isoprenoid sebagai rantai samping.

21
Vitamin E berperan sebagai kofaktor untuk sitokrom reduktase pada otot rangka
dan otot jantung. Vitamin E juga berfungsi sebagai anti oksidan, yaitu mencegah oto
oksidasi pada asam-asam lemak tak jenuh serta menghambat timbulnya peroksidasi dari
lipida pada membran sel. Selain itu juga berfungsi dalam reaksi fosforilasi, metabolisme
asam nukleat, sintesis asam askorbat dan sintesis ubiquinon, reproduksi, mencegah
encephalomalasia dan distorsi otot.

Mekanisme kerja antioksidan, vitamin E


Radikal bebas, seperti superoksida, ion hidroksil dan oksida nitrat semuanya mengandung
elektron tidak berpasangan. Radikal dapat memiliki efek negatif pada sel menyebabkan
kerusakan oksidatif yang menyebabkan kematian sel. Antioksidan, seperti vitamin E,
mencegah kerusakan sel dengan mengikat elektron bebas radikal dan penetral tidak
berpasangan. Sebagai contoh, ketika vitamin E mengikat OO atau O2 mereka
membentuk struktur menengah yang dikonversi menjadi tocopherylquinone-. Sebuah
studi populasi terbaru berbasis antioksidan menyimpulkan bahwa diet kaya makanan
yang mengandung vitamin E mungkin membantu melindungi beberapa orang terhadap
penyakit Alzheimer (AD). Vitamin E dalam bentuk suplemen tidak dikaitkan dengan
penurunan risiko AD.

4. Vitamin K adalah Komponen Enzim Karbiksilasi


Vitamin K diberi nama dari bahasa Denmarik, koagulasi oleh penemuannya,
Henrik Dam (Hadial Nobel, 1943) dan sesuai dengan makna kata tersebut, vitamin K
diperlukan untuk pembekuan darah. Vitamin K ditemuakn dalam dua bentuk, yaitu
vitamin K1 (filokurnon) yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan temtamo yang
berwarna hijau tua yang lainnya adalah vitamin K2 (manakwiron) yang dihasilkan oleh
bakteri dalam usus. Golongan ini merupakan naftokuinon rantai sisi isoprenoid yang
berbeda- beda panjangnya. Kekurangan vitamin K pada anak ayam dan hewan lain
mengakibatkan kelainan pada penggumpalan darah.
Fungsi biokimiawi vitamin K di dalam mekanisme pembekuan darah baru-baru
ini ditemukan. Vitamin K dierlukan untuk pembentukan yang baik protein plasma darah
protrombin, suatu prekursor inaktif trombin yaitu enzim yang mengubah protein
fibrinogen plasma darah menjadi fibrin yang merupakan protein serat yang tidak larut
yang menggabungkan gumpalan darah bersama-sama. Protrombin itu sendiri harus
berikatan dengan Ca2+ sebelum dapat diaktifkan menjadi trombin. Pada hewan yang
kekurangan vitamin K molekul protrombin mengalami kelainan dan tidak dapat berikatan
dengan Ca2+ secara normal. Protrombin normal mengandung beberapa residu amino
khusus yaitu asam - karboksiglutamat yang berfungsi dalam pengikatan Ca2+. Pada
hewan yang kekurangan vitamin K, molekul protrombin mengandung asam glutamat dan
bukan residu - karboksilglutamat. John Suttie dari Universitas Wisconsin telah
menemukan sistem enzim yang mengubah residu asam glutamat protrombin pada hewan

22
yang kekurangan vitamin K menjadi asam - karboksilglutamat. Enzim ini memerlukan
vitamin K untuk aktivitasnya. Beberapa protein pengikat Ca2+ lain didalam tubuh juga
mengandung residu - karboksilglutamat.

VITAMIN LARUT DALAM AIR

a) Kobalamin (vitamin B12)

H.A Barker berkesimpulan bahwa vitamin B12 adalah bagian dari koenzim B12 dengan
struktur seperti yang dipelihatkan pada gambar 88. Disini dapat dilihat bahwa ion
sianida atau ion hidroksil yang ada pada vitamin diganti adenosin dimana ikatan secara
langsung diganti oleh atom C ke-5 dari ribose pada adenosine. Koenzim ini tidak stabil,
jika kena cahaya matahari atau sianida berubah menjadi sianokobalamin atau
hidroksikobalamin . namun demikian kemungkinan besar vitamin B12 terdapat dialam
terutama sebagai koenzim B12.

Kobalamin berperan dalam produksi asam nukleat dan dalam proses pembagian
sel yang kompleks dalam tubuh. Tak kalah pentingnya, vitamin ini,bersamaan dengan
folat dan zat besi, bertugas untuk pembentukan sel darah merah. Vitamin ini juga
berperan dalam pembentukan tabung atau selubung mielin yang mengelilingi masing-
masing serabut saraf.vitamin B12 disebut antipernisius anemia karena pertama-tama

23
didapatkan sebagai senyawa yang dapat mengobati anemia . selain itu juga dikenal
sebagai factor pertumbuhan karena peranannya dalam pertumbuhan beberapa bakteri
dan protozoa.

b) Asam pantotenat

Vitamin ini merupakn minyak berwarna kuning pucat denagn struktur seperti berikut:

HOCH2C(CH3)2CHOHCONHCH2CH2COOH
Asam pantotenat
Vitamin ini ditemukan dalam bermacam jarinagn tanaman dan hewan, bahkan
nama ini didapat dari bahasa yunani yang berarti berasal dari manapun. Vitamin ini
larut dalam air dengancepat terurai denagn pemberian asam atau basa atau denagn
pemansan dalam keadaan kering.
Asam pantotenat merupakan penyususn esensial dari koenzim A yang berperan
dalam semua proses metabolik yang meliputi pengeluaran atau penambahan kelompok
asetil ( -COCH3). Proses ini merupakan proses yang penting dalam semua pengubahan
kompleks yang terjadi didalam tubuh manusia, khususnya yang berkaitan dengan
pelepasan energi dari karbohidrat, protein, dan lemak.

c) Folat
Folat merupakan nama yang diberikan pada sebuah kelompok senyawa yang
sangat berdekatan yang berasal dari asam folat (pteroil glutamat). Folat berperan dalam
tubuh, bersamaan dengan kobalamin, dalam produksi asam nukleat dan khususnya
dalam pembentukan sel darah merah. Diet orang barat memiliki cukup kandungan folat

24
dikarenakan rendahnya asupan buah dan sayuran, sehingga defisiensi sering terjadi pada
orang-orang yang asupan makanannnya lebih rendah dari asupan normal dan ini
menyebabkan anemia. Serum folat yang rendah secara terus menerus membuat serum
homosistein naik, dan ini merupakan faktor penyebab berkembangnya penyakit jantung
koroner. Tingkat folat yang rendah juga berkaitan dengan tingkat kanker kolon yang
lebih tinggi.

Fungsi biokimia . yang berperan sebagai koenzim sebenarnya adalah bentuk


reduksi asam folat. Bentuk reduksi ini berupa asam dihidofolat (FH2) dan asam
tetrahidrofolat(FH4).

Asam folat adalah prekursor koenzim asam tetrahidrofolat


Asam folat pertama kali diisolasi dari daun bayam, tetapi menunjukkan distribusi
biologi yang amat luas. Molekul ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: asam
glutamate, asam p-amino benzoat, dan suatu turunan senyawa heterosiklik dengan
cincin yang berdifusi,pteridin. Kekurangan asam folat, yang juga di kenal dengan asam
pteoilglutamat, menyebabkan sejenis anemia dengan sel darah merah yang tidak cukup
matang sebagaimana mestinya. Asam folat sendiri tidak mempunyai aktivitas koenzim,
tetapi molekul ini tereduksi secara enzimatik di dalam jaringan menjadi asam
tetrahidrofolat.(FH4), yang merupakan bentuk koenzim aktifnya. Asam tetrahidrofolat
berfungsi sebagai pembawa sementara gugus 1-karbon di dalam sejumlah reaksi
kompleks enzimatik. Gambar 10.12 dan 10.13

25
Reduksi vitamin asam folat menjadi bentuk aktif tetrahidrofolat terjadi dalam 2
tahap. Disini 2 pasang atom hidrogen berturut turut ditambahkan. Tahap kedua yang dikatalisa
oleh reduktase dehidrofolat dihambat kuat-kuat oleh beberapa obat-obatan tertentu yang
digunakan pada penyembuhan beberapa bentuk kanker. Karena tetrahidrofolat merupakan enzim
esensial didalam biosintesis asam timidilat , suatu nukleotida unit pembangun DNA , obat-obat
ini menghambat replikasi DNA pada sel kanker yang rapuh.

Defisiensi folat dapat menyebabkan jenis anemia tertentu yang di sebut anemia
megaloblastik. Ini sama dengan anemia yang disebabkan oleh kekurangan kobalamin tetapi tidak
diiringi dengan degenerasi sel saraf, yang merupakan ciri anemia pernisius. Perempuan hamil
cenderung mengalami kekurangan folat karena tuntutan fisiologis meningkat selama keamilan.
Kekurangan folat selama masa kehamilan dapat mengakibatkan kelahiran premature dan bobot
bayi yang rendah. Karena faktor genetik, beberapa perempuan mungkin memerlukan lebih
banyak folat daripada perempuan lainnya, dan mereka memiliki kecenderungan melahirkan bayi
dengan tuba neural seperti spina fibida (sumbing tulang belakang), kecuali jika mereka
mengkonsumsi suplemen asam folat (bentuk folat sintesis).

26
d) Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat atau vitamin C merupakan padatan berwarna putih yang dapat
larut dalam air dengan formula C6H8O6 terlepas dari nama asam askorbat, molekulnya
tidak mengandung kelompok karboksil bebas. Molekulnya merupakan lakton yang
terbentuk dari asam bebas dengan hilangnya air antara kelompok karboksil pada satu
atom karbon dan kelompok hidroksil pada atom lain. Strukturnnya adalah sebagai
berikut:
Lakton bertindak sama seperti asam dan dengan bermacam tujuan dapat dianggap
seperti asam. Asam askorbat memiliki rasa yang kuat yang biasanya berkaitan dengan
asam dan akan membentuk garam. Vitamin ini aktif secara optic dan berputar ke kanan,
asam askorbat yang berputar ke kiri juga diketahui tetapi hanya memiliki kandungan
vitamin C yang sedikit. Asam askorbat merupakan agen reduktor yang efektif sehingga
mudah teroksidasi. Hasil oksidasinya, asam dehidro askorbat, dapat dengan mudah
diubah kembali menjadi asm askorbat dengan agen pereduksi ringan, dank arena
reduksi ini dapat dilakukan oleh tubuh, maka aktivitas vitaminnya sama tinggi dengan
asam askorbat itu sendiri. Akan tetapi, hasil oksidasi ini kurang begitu stabil
dibandingkan asam askorbat dan hanya sedikit yang terkandung dalam makanan.
Asam askorbat merupakan salah satu nutrient yang paling tidak stabil, dan mudah
terurai dalam proses oksidasi, karena paparan sinar atau suhu tinggi, kebasaan dan ion
logam. Dalam ekstraksi, jus dan makanan dengan permukaan yang dipotong, vitamin
ini dapat teroksidasi dalam suhu ruang akibat paparan terhadap udara. Oksidasi
terkatalisasi dengan enzim oleh oksidase yang terkandung di dalam sel bahan makanan
dan yang terlepas ketika diiris atau ditumbuk. Tingkat oksidasi sangat dipercepat oleh
pemanasan (jika suhu tidak terlalu tinggi untuk menguraikan oksidase), dengan
menggunakan basa dan khususnya dengan sedikit tembaga, yang mengkatalisis
oksidasi. Tingkat oksidasi berkurang dalam larutan asam yang lemah dan melalui
penyimpanan pada suhu rendah.
Karena asam askorbat begitu mudah teroksidasi, vitamin ini mampu melindungi
zat lain dari proses oksidasi (yaitu bertindak sebabgai antioksidan dalam tubuh, dalam
tanaman dan dalam makanan). Asam askorbat sintesis sangat mudah didapat dan murah.
Dan asam beserta natrium dan garam kalsiumnya,dan ester palmitatnya digunakan
sebagai aditif makanan, sebagai antioksidan dalam industri makanan, didalam jaringan
tubuh, asam askorbat melindungi nutrient yang nmudah teroksidasi dan seperti -karoten
dan vitamin E, efektif menyapu radikal bebas. Vitamin ini juga berfungsi untuk
mencegah bermacam penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas. Namun demikian,
ini bukanlah sebab vitamin ini mendapatkan status sebagai vitamin esensial

e) Tiamin
sTiamin aktif dalam bentuk kokarboksilase dikenal juga sebagai tiamin pirofosfatase
(TPP).Pada prinsipnya energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk
senyawa kaya energi yang disebut ATP.

27
2.6 Aktivitas Vitamin Dalam Melindungi Tubuh

Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. (gambar) Beberapa di
antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh , namun kecepatan pembentukannya sangat kecil
sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memnuhi kebutuhan tubuh, oleh karenanya tubuh
harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme ,
mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi , dan ikut campur, dan juga ikut mengatur
pembentukan tulang dan jaringan.

Vitamin dibagi dalam dua golongan. Golongan pertama oleh kodicek (1971) disebut
prakoenzim(protoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh, tidak beracun,
diekskresi dalam urine, yang termasuk golongan ini adalah tiamin, riboflavin, asam nikotinat,
pirudoksin, asam kolat, biotin, asam pentotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin B) dan
vitamin C . golonagan kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin , dan dapat disimpan
dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan , akan tersimpan dalam tubuh, dan
memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis), yang juga m embahayakan.
Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit difesiansi, tetapi biasanya gejala
penyakit akan hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi. Dibawah ini akan
dibicarakan vitamin-vitamin yang penting.

1. Vitamin larut dalam lemak

1.1 VitaminA

Vitamin A Memiliki Fungsi dalam Visi Pada retina, fungsi retinaldehid sebagai
kelompok prostetik dari protein opsin yang sensitif terhadap cahaya, membentuk rhodopsin (di
batang) dan iodopsin (kerucut). Setiap sel satu cone hanya berisi satu jenis opsin dan sensitif
terhadap hanya satu warna. Dalam epitel pigmen retina, semua-trans-retinol adalah
diisomerisasikan ke 11-cis-retinol dan dioksidasi menjadi 11-cis-retinaldehid. Ini bereaksi
dengan residu lisin di opsin, membentuk rhodopsin holoprotein. Seperti ditunjukkan dalam
Gambar 45-2, penyerapan cahaya oleh rhodopsin menyebabkan isomerisasi dari retinaldehid dari
11-cis semua-trans, dan perubahan konformasi dalam opsin. Hal ini menyebabkan pelepasan
retinaldehid dari protein dan inisiasi impuls saraf. Pembentukan bentuk bersemangat awal
rhodopsin, bathorhodopsin, terjadi dalam picoseconds pencahayaan.
Ada kemudian serangkaian perubahan konformasi yang mengarah pada pembentukan
metarhodopsin II, yang memulai guanin nukleotida amplifikasi kaskade dan kemudian impuls
saraf. Langkah terakhir adalah hidrolisis untuk melepaskan semua-trans-retinaldehid dan opsin.
Kunci untuk inisiasi dari siklus visual ketersediaan 11-cis-retinaldehid, dan karenanya vitamin A.
defiefisiensi, baik waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan kegelapan dan kemampuan
untuk melihat dalam cahaya yang buruk terganggu.
Retinoat Asam Memiliki Peran dalam Peraturan Gene Expression & Tissue Diferensiasi Fungsi
yang paling penting dari vitamin A adalah dalam mengontrol diferensiasi sel dan omset. All-
transretinoic asam dan asam 9-cis-retinoic (Gambar 45-1) mengatur pertumbuhan,
perkembangan, dan diferensiasi jaringan; mereka memiliki tindakan yang berbeda pada jaringan
yang berbeda. Seperti hormon steroid dan vitamin D, asam retinoat mengikat reseptor nuklir
yang mengikat elemen respon dari DNA dan mengatur transkripsi gen tertentu.

28
Ada dua keluarga reseptor retinoid nuklir: reseptor asam retinoat (RAR) mengikat asam
all-trans-retinoic acid atau 9-cis-retinoic, dan reseptor retinoid X (RXR) mengikat asam 9-cis-
retinoic.Tanda awal kekurangan adalah hilangnya sensitivitas terhadap cahaya hijau, diikuti
dengan penurunan adaptasi untuk meredupkan cahaya, diikuti oleh kebutaan malam. Kekurangan
lebih lama menyebabkan xerophthalmia: keratinisasi kornea dan kulit dan kebutaan. Vitamin A
juga memiliki peran penting dalam diferensiasi sel sistem kekebalan tubuh, dan defisiensi ringan
menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap penyakit menular. Selanjutnya, sintesis protein
pengikat retinol dalam menanggapi infeksi berkurang (itu adalah protein fase akut negatif), dan
asupan yang berlebihan menyebabkan akumulasi luar kapasitas protein yang mengikat, sehingga
vitamin terikat A menyebabkan kerusakan jaringan. Gejala toksisitas mempengaruhi sistem saraf
pusat (sakit kepala, mual,ataksia, dan anoreksia, semua yang berhubungan dengan peningkatan
tekanan cairan serebrospinal), hati (hepatomegali dengan perubahan histologis dan
hiperlipidemia), homeostasis kalsium (penebalan tulang panjang, hiperkalsemia dan kalsifikasi
jaringan lunak), dan kulit (kekeringan yang berlebihan, deskuamasi , dan alopecia).

1.2 VITAMIN D

Vitamin D tidak sepenuhnya vitamin karena dapat disintesis di kulit, dan di bawah
kondisi yang paling yang sumber utama. Hanya ketika sinar matahari tidak memadai merupakan
sumber makanan yang dibutuhkan. Fungsi utama vitamin D adalah dalam regulasi penyerapan
kalsium dan homeostasis; kebanyakan dari tindakannya dimediasi dengan cara reseptor nuklir
yang mengatur ekspresi gen. Kekurangan-mengarah ke rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia
pada orang dewasa-terus menjadi masalah di lintang utara, di mana paparan sinar matahari yang
sedikit. Vitamin D disintesis di kulit 7-dehydrocholesterol (perantara dalam sintesis kolesterol
yang terakumulasi di kulit), mengalami reaksi nonenzymic pada paparan sinar ultraviolet,
menghasilkan previtamin D (Gambar 45-3). Ini mengalami reaksi lebih lanjut selama periode
jam untuk membentuk vitamin itu sendiri, cholecalciferol, yang diserap ke dalam aliran darah. Di
daerah beriklim sedang, konsentrasi plasma vitamin D tertinggi pada akhir musim panas dan
terendah di akhir musim dingin. Di luar sekitar 40 derajat utara atau selatan di musim dingin, ada
sangat sedikit radiasi ultraviolet dengan panjang gelombang yang tepat.
Vitamin D dimetabolisme ke Metabolit aktif, Calcitriol, di Hati & Ginjal Dalam
hati, cholecalciferol, yang telah disintesis di kulit atau berasal dari makanan, yang dihidroksilasi
untuk membentuk calcidiol turunan 25-hidroksi (Gambar 45-4). Ini dilepaskan ke dalam sirkulasi
terikat dengan vitamin D-binding globulin yang merupakan bentuk penyimpanan utama vitamin.
Di ginjal, calcidiol mengalami baik 1-hidroksilasi untuk menghasilkan aktif metabolit 1,25-
dihydroxyvitamin D (calcitriol) atau 24-hidroksilasi untuk menghasilkan metabolit tidak aktif,
24,25-dihydroxyvitamin D (24hydroxycalcidiol). Ergocalciferol dari makanan yang diperkaya
mengalami hydroxylations mirip dengan menghasilkan ercalcitriol.

Kekurangan Vitamin D Mempengaruhi Anak-anak & Dewasa Di vitamin D rakhitis


penyakit defisiensi, tulang-tulang anak-anak undermineralized akibat penyerapan kalsium.
Masalah serupa terjadi pada remaja yang kekurangan selama percepatan pertumbuhan mereka.
Osteomalacia pada orang dewasa terjadi akibat demineralisasi tulang pada wanita yang memiliki
sedikit paparan sinar matahari, sering setelah beberapa kehamilan. Meskipun vitamin D sangat

29
penting untuk pencegahan dan pengobatan osteomalacia pada orang tua, ada sedikit bukti bahwa
itu bermanfaat dalam mengobati osteoporosis.

1.3 Vitamin E

Vitamin E adalah deskripsi generik untuk dua keluarga senyawa, yang tokoferol dan
tokotrienol (Gambar 45-5). The vitamers berbeda (senyawa yang memiliki aktivitas vitamin
setara) memiliki potensi biologis yang berbeda; yang paling aktif adalah D--tokoferol, dan itu
adalah biasa untuk mengekspresikan asupan vitamin E dalam miligram D--tokoferol setara.
Sintetis DL--tokoferol tidak memiliki potensi biologis yang sama dengan senyawa alami.
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai rantai-breaking, antioksidan menjebak radikal bebas
dalam membran sel dan lipoprotein plasma. Bereaksi dengan lipid radikal peroksida yang
dibentuk oleh peroksidasi dari asam lemak tak jenuh ganda sebelum mereka dapat membangun
reaksi berantai. Bebas tocopheroxyl produk radikal relatif tidak aktif dan akhirnya membentuk
senyawa nonradical.

Dalam -tokoferol dan tokotrienol R1, R2, dan R3 adalah semua kelompok CH3.
Dalam -vitamers R2 adalah H; di -vitamers R1 adalah H, dan di -vitamers R1 dan R2
keduanya H. dikurangi kembali ke tokoferol dengan reaksi dengan vitamin C dari plasma
(Gambar 45-6). The monodehydroascorbate dihasilkan radikal bebas kemudian mengalami
reaksi enzimatik atau nonenzymic untuk menghasilkan askorbat dan dehydroascorbate, baik
yang merupakan radikal bebas. Stabilitas tocopheroxyl berarti radikal bebas yang dapat
menembus jauh ke dalam sel dan, berpotensi, menyebarkan reaksi berantai. Oleh karena itu,
vitamin E mungkin, seperti antioksidan lainnya, juga memiliki tindakan pro-oksidan, terutama
pada konsentrasi tinggi. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa, meskipun penelitian telah
menunjukkan hubungan antara konsentrasi darah tinggi vitamin E dan insiden lebih rendah dari
aterosklerosis, efek dosis tinggi vitamin E telah mengecewakan.

defisiensi diet vitamin E pada manusia belum diketahui, meskipun pasien dengan
malabsorpsi parah lemak, cystic fibrosis, dan beberapa bentuk penyakit hati kronis menderita
kekurangan karena mereka tidak mampu menyerap vitamin atau mengangkutnya, menunjukkan
kerusakan saraf dan membran otot. bayi prematur lahir dengan cadangan yang tidak memadai
dari vitamin. membran eritrosit mereka normal rapuh sebagai akibat dari peroksidasi, yang
mengarah ke anemia hemolitik.

1.4 VITAMIN K

vitamin K adalah kofaktor untuk karboksilasi residu glutamat di modifikasi pasca-sintetis


protein untuk membentuk asam amino yang tidak biasa -carboxyglutamate (Gla), yang kelat ion
kalsium. Awalnya, vitamin K hydroquinone teroksidasi dengan epoksida (Gambar 45-8), yang
mengaktifkan residu glutamat di substrat protein untuk Karbanion sebuah, yang bereaksi
nonenzymically dengan karbon dioksida untuk membentuk -carboxyglutamate. Vitamin K
epoksida berkurang ke kuinon oleh reduktase warfarin-sensitif, dan kuinon berkurang dengan
hydroquinone aktif baik oleh reduktase warfarin-sensitif yang sama atau warfarin-sensitif
reduktase kuinon. Di hadapan warfarin, vitamin K epoksida tidak dapat dikurangi tapi

30
terakumulasi, dan diekskresikan. Jika cukup vitamin K (kuinon a) disediakan dalam diet, dapat
dikurangi dengan hydroquinone aktif oleh enzim warfarin-sensitif, dan karboksilasi dapat
melanjutkan, dengan pemanfaatan stoikiometri vitamin K dan ekskresi epoksida. Dosis tinggi
vitamin K adalah penangkal overdosis warfarin. Protrombin dan beberapa protein lain dari
sistem pembekuan darah (Faktor VII, IX dan X, dan protein C dan S) masing-masing berisi
antara empat dan enam residu -carboxyglutamate yang ion kalsium kelat dan mengizinkan
pengikatan protein pembekuan darah ke membran . Dalam defisiensi vitamin K atau di hadapan
warfarin, pendahulu abnormal protrombin (preprothrombin) yang mengandung sedikit atau tidak
ada -carboxyglutamate, dan tidak mampu chelating kalsium, dilepaskan ke dalam sirkulasi.

Vitamin K dan proses koagulasi

Kemajuan terakhir menunjukkan bahwa vitamin K diperlukan guna pembentukan tempat


pengikatan Ca++ pada protrombin. Untuk pengaktifan dan untuk berperan serta dalam proses
koagulasi, protrombin harus diikat fosfolipid, dan untuk diperlukan Ca++ tempat pengikatan Ca++
pada protrombin dibentuk dari pemunculan gugus karboksil kedua ke dalam rantai sisi glutamin
yang terletak dalam wilayah terminal-amino dari protein. Jika dikumarol ditambahkan,
protrombin yang diproduksi mempunyai kapasitas pengikatan Ca++yang sangat rendah. Dalam
protrombin tidak aktif,sisa glutomat menggantikan -karboksiglutamat . oleh karenanya vitamin K
memudahkan karboksilasi sisa glutamate dalam protrombin ddan mungkin juga dalam faktor
VII, IX, dan X. Apabila kerja vitamin K di blokir oleh dikumarol, Ca++ tidak dapat mengikatkan
diri pada protrombin karena protein kekurangan tambahan gugus karboksil. Jika protrombin
diubah secara buatan menjadi thrombin;bagaimana juga, molekul rusak ini aktif secara katalitik.
Dalam kenyataanya, segmen protrombin yang di -karboksilasi dan mengikat kalsium
sesungguhnya dipisahkan selama proses aktivasi. Oleh karena itu reaksi aktivasi diblokir dan
penggumpalan menjadi abnormal jika terdapat defisiensi vitamin K atau gangguan farmakologis
terhadap kerja vitamin K.
Vitamin yang larut dalam lemak diperlukan agar system koagulasi darah dapat berfungsi
normal. Substansi yang terjadi secara alami dengan aktivitas vitamin K adalah analog dari 2-
metil-1,4-naftokuinon, dan mengandung rantai alifatik panjang yang diikatkan pada posisi C3
akan tetapi, 2-metil-1,4-nafkuinon sintesis atau menadion, dapat bekerja sebagai vitamin K
meskipun kekurangan substitusi alkil pada posisi C3. Vitamin K alami adalah substansi lipid.
Oleh karena itu untuk dapat diserap dari usus, vitamin K alami memerlukan cukup emulsifikasi
oleh empedu serta fungsi normal mekanisme penyerapan lemak. Defisiensi vitamin K pada
manusia dapat berasal dari penyumbat saluran empedu, sakitnya pankreas, atau virus usus yang
menyebabkan penyerapan lemak tidak baik (misalnya penyakit seliak). Pada situasi-situasi klinik
seperti ini vitamin K harus diberikan secara parenteral. Manusia umumnya memperoleh sebagian
dari kebutuhan vitamin K-nya dari makanan yang mengandung lipid dalam makanan, dan
sisanya disintesis oleh flora bakteri usus. Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan pendarahan
internal maupun eksternal.

31
2.vitamin larut dalam air

2.1 VITAMIN B1 (thiamin)

Metabolisme Thiamin memiliki peran sentral dalam metabolisme-menghasilkan energi,


dan terutama metabolisme karbohidrat (Gambar 45-9). difosfat thiamin adalah koenzim untuk
kompleks tiga multi-enzim yang mengkatalisis reaksi dekarboksilasi oksidatif: dehidrogenase
piruvat dalam metabolisme karbohidrat; -ketoglutarat dehidro
Kekurangan thiamin Mempengaruhi Sistem Saraf & Heart thiamin defisiensi dapat
mengakibatkan tiga sindrom yang berbeda: a neuritis perifer kronis, beri-beri, yang mungkin atau
mungkin tidak berhubungan dengan gagal jantung dan edema; akut merusak (fulminan) beri-beri
(shoshin beri-beri), di mana gagal jantung dan kelainan metabolik mendominasi, tanpa neuritis
perifer; dan ensefalopati Wernicke dengan psikosis Korsakoff, yang berhubungan terutama
dengan alkohol dan penyalahgunaan narkoba. Peran sentral thiamin difosfat di
dehidrogenase piruvat berarti ;`bahwa defisiensi ada gangguan konversi piruvat menjadi asetil
CoA. Dalam mata pelajaran pada diet karbohidrat relatif tinggi, hasil ini dalam peningkatan
konsentrasi plasma laktat dan piruvat, yang dapat menyebabkan mengancam jiwa asidosis laktat.
Thiamin Status Gizi Bisa Dinilai dengan eritrosit transketolase Aktivasi Aktivasi apo-
transketolase (protein enzim) di eritrosit lisat oleh thiamin difosfat menambahkan in vitro telah
menjadi indeks yang diterima dari status gizi thiamin.

2.2 VITAMIN B2 (riboflavin)

Riboflavin yang larut dalam air hanya sedikit sekali dan larut selama proses pemasakan
juga sedikit. Pemanasan menyebabkan pengurangan riboflavin yang kecil dan hanya sedikit atau
bahkan tidaka ada sama sekali yang hilang selama proses pengalengan. Daging kehilangan
seperempat riboflavinnya selama pemangganagan. Penguraian yang lebih besar terjadi jika
riboflavin dipanaskan dengan kondisi basa seperti ketika natrium bikarbonat ditambahakan pada
air yang digunakan untuk merebus sayuran. Meskipun ribofvilin sangant stabil ketika
dipanaskan, vitamin ini peka terhadap cahaya. Hal ini tidak berpengaruh pada makanan padat
seperti daging, tetapi penguraian besar terjadi pada susu. Hingga tigaperempat dari ribofvalin
yang ada dalam susu akan terurai dengan paparan terhadap sinar matahari selama 3,5 jam. Zai-
zat dihasilkan ketika riboflavin terurai dengan cara oksidasi dan ammpu bereaksi, serta
sepenuhnya menguraikan, asam askorbat ( vitamin C) ynag ada dalam susu. Selain itu, lemak
dalam susu akan teroksidasi sebagian dengan menghasilkan rasa lain yang tidak enak.
Karena warna kuning yang intens, riboflavin secara luas digunakan sebagai aditif
makanan. Flavin Koenzim Are Electron Carriers di Oxidoreduction Reaksi ini termasuk rantai
mitokondria pernapasan, enzim kunci dalam asam lemak dan oksidasi asam amino, dan siklus
asam sitrat. Reaksi soksidasi dari flavin berkurang oksigenase dan dicampur-fungsi oksidase
hasil dengan cara pembentukan flavin radikal dan flavin hidroperoksida, dengan generasi
menengah superoksida dan perhydroxyl radikal dan hidrogen peroksida. Karena itu, flavin
oksidase memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total stres oksidan tubuh. Kekurangan
Riboflavin ditandai dengan cheilosis, lingual deskuamasi dan dermatitis seboroik. Riboflavin
status gizi dinilai dengan pengukuran aktivasi eritrosit glutathione reduktase oleh FAD
menambahkan in vitro.

32
2.3 Niacin

Niacin ditemukan sebagai nutrisi selama studi dari pellagra. Hal ini tidak sepenuhnya vitamin
karena dapat disintesis dalam tubuh dari asam amino triptofan penting. Dua senyawa, asam
nikotinat dan nikotinamida, memiliki aktivitas biologis dari niacin; fungsi metabolisme adalah
sebagai cincin nikotinamida dari koenzim NAD dan NADP dalam reaksi oksidasi-reduksi
(Gambar 45-11). Sekitar 60 mg triptofan setara dengan 1 mg niasin makanan. Isi niacin makanan
dinyatakan sebagai mg setara niacin = mg preformed niacin + 1/60 mg triptofan. Karena
sebagian besar niacin dalam sereal secara biologis tidak tersedia, ini didiskon. NAD Apakah
Sumber ADP-Ribose Selain peran koenzim yang, NAD adalah sumber ADP-ribosa untuk ADP-
ribosylation protein dan polyADP-ribosylation nucleoproteins terlibat dalam mekanisme
perbaikan DNA.
Niacin adalah Beracun asam nikotinat Kelebihan telah digunakan untuk mengobati
hiperlipidemia ketika urutan 1-6 g / d yang diperlukan, menyebabkan pelebaran pembuluh darah
dan pembilasan, dengan iritasi kulit. Intake dari kedua asam nikotinat dan nikotinamida lebih
dari 500 mg / d dapat menyebabkan kerusakan hati.

1.4 vitamin B6.

Vitamin B6 Penting Di Amino Acid dan Metabolisme Glikogen dan Di Steroid Hormon
Tindakan Enam senyawa memiliki aktivitas vitamin B6 (Gambar 45-12): pyridoxine, piridoksal,
pyridoxamine, dan 5'phosphates mereka. Koenzim aktif piridoksal 5'-phosphate. Sekitar 80%
dari total vitamin B6 tubuh hadir sebagai piridoksal fosfat di dalam otot, sebagian besar terkait
dengan glikogen fosforilase. Ini tidak tersedia di defisiensi B6 namun dilepaskan dalam
kelaparan, ketika cadangan glikogen menjadi habis, dan kemudian tersedia, terutama di hati dan
ginjal, untuk memenuhi peningkatan kebutuhan untuk glukoneogenesis dari asam amino.

Vitamin B6 Memiliki Beberapa Peran dalam metabolisme Pyridoxal fosfat adalah


koenzim untuk banyak enzim yang terlibat dalam metabolisme asam amino, terutama di
transaminasi dan dekarboksilasi. Itu juga merupakan kofaktor dari glikogen fosforilase, di mana
kelompok fosfat katalis penting. Selain itu, vitamin B6 penting dalam aksi hormon steroid mana
menghilangkan kompleks hormon-reseptor dari DNA mengikat, mengakhiri aksi hormon.
Defisiensi vitamin B6, hasil ini dalam peningkatan kepekaan terhadap tindakan konsentrasi
rendah estrogen, androgen, kortisol, dan vitamin D.

2.5 VITAMIN B12

Istilah "vitamin B12" digunakan sebagai deskriptor generik untuk cobalamins-orang


corrinoids (kobalt mengandung senyawa yang memiliki cincin corrin) memiliki aktivitas biologis
vitamin (Gambar 45-13) . R dapat bervariasi untuk memberikan berbagai bentuk vitamin,
misalnya, R = CN- di sianokobalamin; R = OH di hydroxocobalamin; R = 5'-deoxyadenosyl di
5'-deoxyadenosylcobalamin; R = H2O di aquocobalamin; dan R = CH3 di methylcobalamin.
Beberapa corrinoids yang merupakan faktor pertumbuhan untuk mikroorganisme tidak hanya
tidak memiliki aktivitas vitamin B12 tetapi juga mungkin antimetabolites vitamin. Meskipun

33
disintesis secara eksklusif oleh mikroorganisme, untuk tujuan praktis vitamin B12 hanya
ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, karena tidak ada tanaman sumber vitamin
ini. Ini berarti bahwa vegetarian ketat (vegan) berada pada risiko mengembangkan defisiensi
B12. sejumlah kecil vitamin yang dibentuk oleh bakteri pada permukaan buah mungkin cukup
untuk memenuhi kebutuhan, tetapi persiapan vitamin B12 dibuat melalui fermentasi bakteri yang
tersedia.

Defisiensi Vitamin B12 Menyebabkan Anemia pernisiosa. anemia muncul ketika


vitamin B12 kekurangan blok metabolisme asam folat, menyebabkan kekurangan folat
fungsional. Ini mengganggu eritropoiesis, menyebabkan prekursor dewasa eritrosit akan
dilepaskan ke sirkulasi (anemia megaloblastik). Penyebab paling umum dari anemia pernisiosa
adalah kegagalan penyerapan vitamin B12 daripada kekurangan makanan. Hal ini dapat
disebabkan oleh kegagalan sekresi faktor intrinsik yang disebabkan oleh penyakit autoimun dari
sel parietal atau ke generasi antibodi faktor anti-intrinsik.

1.5 ASAM FOLAT


asam Tetrahydrofolic dan satu-karbon diganti folat.
Tetrahydrofolate Apakah Carrier Unit Satu-Karbon
Tetrahydrofolate dapat membawa fragmen satu-karbon yang melekat pada N-5 (formil,
formimino, atau kelompok metil), N-10 (kelompok formil), atau menjembatani N-5 untuk N-10
(methylene atau methenyl kelompok). 5-formil-tetrahydrofolate lebih stabil daripada folat dan
karena itu digunakan pharma
ceutically di agen dikenal sebagai asam folinic dan dalam sintetis (rasemat) leucovorin senyawa.
Titik utama masuk untuk fragmen satu-karbon ke folat diganti adalah metilen tetrahidrofolat
(Gambar 45-16), yang dibentuk oleh reaksi dari glisin, serin, dan kolin dengan tetrahydrofolate.
Serin adalah sumber yang paling penting dari folat diganti untuk reaksi biosintesis.

Folat Defisiensi Menyebabkan megaloblastik Anemia Defisiensi asam folat sendiri-atau


kekurangan vitamin B12, yang mengarah ke asam folat sel kekurangan-mempengaruhi
fungsional yang membelah dengan cepat karena mereka memiliki persyaratan besar untuk
timidin untuk sintesis DNA. Secara klinis, ini mempengaruhi sumsum tulang, yang
menyebabkan anemia megaloblastik.

1.6 biotin
Biotin didistribusikan secara luas dalam banyak makanan seperti biocytin (-amino-
biotinyl lisin), yang dirilis pada proteolisis. Hal ini disintesis oleh flora usus lebih dari
persyaratan. Kekurangan tidak diketahui kecuali di antara orang dipelihara selama berbulan-
bulan pada nutrisi parenteral dan jumlah yang sangat kecil yang makan dalam jumlah normal
besar dari mentah putih telur, yang berisi avidin, protein yang mengikat biotin dan menjadikan
itu tidak tersedia untuk penyerapan.

Biotin adalah sebuah Coenzyme. fungsi karboksilase Enzim Biotin untuk mentransfer
karbon dioksida di sejumlah kecil reaksi karboksilasi. Sebuah tindakan sintetase holocarboxylase
pada residu lisin dari apoenzymes asetil-CoA karboksilase, piruvat karboksilase, propionil-CoA
karboksilase, atau methylcrotonyl-CoA karboksilase untuk bereaksi dengan biotin gratis untuk

34
membentuk residu biocytin dari holoenzyme tersebut. Reaktif menengah adalah 1-
Ncarboxybiocytin, terbentuk dari bikarbonat dalam reaksi ATPdependent. Gugus karboksil
kemudian ditransfer ke substrat untuk karboksilasi. Biotin juga memiliki peran dalam regulasi
siklus sel, bertindak untuk biotinylate protein nuklir utama.

1.7 asam pantotenat

Vitamin ini merupakn minyak berwarna kuning pucat denagn struktur seperti berikut:

HOCH2C(CH3)2CHOHCONHCH2CH2COOH
Asam pantotenat

Vitamin ini ditemukan dalam bermacam jarinagn tanaman dan hewan, bahkan nama ini
didapat dari bahasa yunani yang berarti berasal dari manapun. Vitamin ini larut dalam air
dengancepat terurai denagn pemberian asam atau basa atau denagn pemansan dalam keadaan
kering.
Asam pantotenat merupakan penyususn esensial dari koenzim A yang berperan dalam
semua proses metabolik yang meliputi pengeluaran atau penambahan kelompok asetil ( -
COCH3). Proses ini merupakan proses yang penting dalam semua pengubahan kompleks yang
terjadi didalam tubuh manusia, khususnya yang berkaitan dengan pelepasan energi dari
karbohidrat, protein, dan lemak.

Sebagai bagian dari CoA dan ACP, Asam pantotenat bertindak sebagai pembawa asil radikal
asam pantotenat memiliki peran sentral dalam metabolisme gugus asil ketika bertindak sebagai
pantetheine bagian fungsional dari koenzim A atau asil pembawa protein (ACP) (Gambar 45-
18). The pantetheine bagian dibentuk setelah kombinasi pantothenate dengan sistein, yang
menyediakan kelompok prostetik dari CoA dan ACP. CoA mengambil bagian dalam reaksi dari
siklus asam sitrat, sintesis asam lemak dan oksidasi, acetylations, dan sintesis kolesterol. ACP
berpartisipasi dalam sintesis asam lemak. Vitamin ini didistribusikan secara luas di seluruh
bahan makanan, dan defisiensi belum tegas dilaporkan pada manusia kecuali dalam studi deplesi
tertentu.

1.8 asam askorbat

askorbat asam adalah vitamin untuk hanya beberapa jenis Vitamin C (Gambar 45-19)
adalah vitamin bagi manusia dan primata lainnya, guinea pig, kelelawar, burung passerine, dan
sebagian besar ikan dan invertebrata; hewan lain mensintesis sebagai perantara dalam jalur asam
uronic metabolisme glukosa (Bab 20). Pada spesies yang merupakan vitamin, ada blok di jalur
yang disebabkan tidak adanya l-gulonolakton oksidase. Kedua asam askorbat dan asam
dehidroaskorbat memiliki aktivitas vitamin.
Vitamin C Apakah Koenzim untuk Dua Kelompok asam askorbat hydroxylases memiliki peran
tertentu dalam hydroxylases yang mengandung tembaga dan besi yang mengandung
hydroxylases -ketoglutarat-linked. Hal ini juga meningkatkan aktivitas sejumlah enzim lainnya
in vitro, meskipun ini adalah tindakan mengurangi nonspesifik. Selain itu, ia memiliki sejumlah
efek nonenzymic karena aksinya sebagai reduktor dan oksigen pemadam radikal. Dopamin -
hydroxylase adalah enzim yang mengandung tembaga yang terlibat dalam sintesis norepinefrin

35
katekolamin dan epinefrin dari tirosin di medula adrenal dan sistem saraf pusat. Selama
hidroksilasi, Cu + teroksidasi menjadi Cu2 +; Vitamin C Kekurangan Penyebab Scurvy Tanda-
tanda kekurangan vitamin C dalam kudis termasuk perubahan kulit, kerapuhan kapiler darah,
kerusakan gusi, kehilangan gigi, dan patah tulang, banyak yang dapat dikaitkan dengan
kekurangan sintesis kolagen.
Vitamin C Kekurangan Penyebab Scurvy Tanda-tanda kekurangan vitamin C dalam kudis
termasuk perubahan kulit, kerapuhan kapiler darah, kerusakan gusi, kehilangan gigi, dan patah
tulang, banyak yang dapat dikaitkan dengan kekurangan sintesis kolagen.
Ada Mungkin Manfaat Dari Tinggi intake Vitamin C Pada intake di atas sekitar 100 mg / d,
kapasitas tubuh untuk memetabolisme vitamin C jenuh, dan setiap asupan lanjut diekskresikan
dalam urin. Namun, selain peran lainnya, vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi, dan ini
tergantung pada kehadiran vitamin dalam usus. Oleh karena itu, peningkatan konsumsi mungkin
bermanfaat. jumlah yang dibutuhkan bervariasi dari urutan gram per hari untuk natrium dan
kalsium,

36
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari bab pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :
1. Vitamin adalah nutrien organic yang mempunyai berbagai fungsi yang esensial dalam
metabolisme
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak
yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
3. Vitamin yang larut dalam air kelebihannya dalam tubuh dikeluarkan melalui urin sehingga
tidak didapati keadaan yang toksik dalam tubuh.
4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi reaksi biokimia di dalam tubuh
dan masing masing vitamin dapat mendefenisikannya.

3.2 SARAN
Setelah membaca ringkasan tentang Vitamin ini penulis berharap pembaca dapat memahami
klasifikasi serta peranan vitamin baik dalam membantu enzim maupun pada reaksi biokimia
dalam tubuh, sehingga dapat memenuhi kebutuhan vitaminnya dengan tepat.

37
DAFTAR PUSTAKA

Albert L. Lehninger.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Maryland: Maggy Thenewijaya


Dorothy, Schum E. 1993. Intisari Biokimia. Jakarta : Binarupa Aksara
Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia 1. Jakarta: PT.Gramedia

Mathews,C.Kand Holde, K.E,.1991. Biochemistry , The Benjamin/Cumings Publishing


Company,Inc,.Redwood City

Muray, R.K.,Granner,D.K,Mayer.,P.A Dan Rodwell,V.W.,Alih Bahasa: Hartono,A.,1995.


Bikimia Harper ,Edisi Ke 22 . Jakarta: Buku Kedokteran

Lean ,Micahel . 2013. Ilmu pangan, gizi dan kesehatan. Yogyakarta : pustaka belajar
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: UI Press

38

Anda mungkin juga menyukai