PEMERIKSAAN DARAH
Disusun Oleh :
Dosen pengampu:
2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai
alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari
serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan
level tinggi punya sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu cairan yang
sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak
kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Darah pada
tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah
padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang
dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia : Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke
seluruh tubuh, alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh , alat
pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, alat pengangkut hasil
oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi, alat pengangkut getah hormon dari kelenjar
buntu, menjaga suhu temperatur tubuh, mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi
dan sel darah beku, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll. Darah cair atau plasma
darah adalah cairan darah berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-
benang fibrin / fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka.
Sifat fisik sel darah merah :
Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada
sentralnya dan berdiameter 7,65 mikro meter.
Eritrosit terbungkus dalammembran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran
inielastis dan fleksibel , sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler.
Komposisi Sel Darah Merah :
Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin.
Jumlah sel darah merah padalaki laki sehat berukuran rata rata adalah 4,2 sampai
5,5juta sel permilimeter kubik.
Jumlah sel darah merah pada peremppuan sehat berukuran rata rata , jumlah sel
darah merahnya antara 3,2 sampai 5,2 juta sel per milimeter kubik.
Golongan darah merupakan sistem pengelompokkan darah yang didasarkan pada jenis
antigen yang dimilikinya. Antigen dapat berupa karbohidrat dan protein (Nadia et al, 2010).
Sistem penggolongan darah ABO pertama kali ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun
1900 dengan mencampur eritrosit dan serum darah para stafnya. Landsteiner, dari
percobaantersebut menemukan 3 dari 4 jenis golongan darah dalam sistem ABO, yaitu A, B,
dan O. Golongan darah yang keempat, yaitu AB ditemukan pada tahun 1901 (Farhud)
Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya. Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan
antigen di permukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia
dengan anti A dan anti B. Penggunaan serum untuk pemeriksaan golongan darah jarang
dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan hasil pemeriksaan golongan
darah sistem ABO menggunakan serum dan reagen dengan metode slide. Bahan yang
digunakan adalah darah manusia golongan A,B,AB dan O serta reagen anti A, anti B dan anti
AB. Pemeriksaan golongan darah dengan metode slide, penilaian menggunakan skoring
( likert scale).
1.4 Prinsip
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
Darah merupakan suspense sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut
dengan plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam
arti luas karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan subtansi interselular yang
berbentuk plasma. Secara fungsional darah merupakan jaringan yang dalam artiannya
menghubungkan seluruh bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas. Darah
yang merupakan suspense tersebut terdapat gen dimana gen merupakan cirri-ciri yang dapat
diamati secara kolektif atau fenotifnya dari suatui organism. Pada organisme diploid, setiap
sifat fenotif dikendalikan oleh setidak-tidaknya satu pasang gen dimana satu pasang anggota
tersebut diwariskan dari setiap tetua. Jika anggota pasangan tadi berlainan dalam efeknya
yang tepat terhadap fenotifnya, maka disebut alelik. Alel adalah bentuk alternatif suatu gen
tunggal, misalnya gen yang mengendalikan sifat keturunannya (Subowo,1992).
Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut sari-sari
makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa sari makanan dari seluruh jaringan tubuh ke
alat-alat eksresi,mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu,
mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga stabilitas tubuh dengan
memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang
tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibodi (Abbas, 1997).
C.Hemoglobin
Hemoglobin merupakan senyawa dalam sel darah merah yang berfungsi
mengangkut oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Menurut penelitian John W. Adamson
(2005) dalam Makawekes (2016) yang menyatakan pada perokok berat terjadi
peningkatan kadar hemoglobin. Peningkatan ini terjadi karena reflek dari mekanisme
kompensasi tubuh terhadap rendahnya kadar oksigen yang berikatan dengan hemoglobin
akibat digeser oleh karbon monoksida yang mempunyai afinitas terhadap hemoglobin yang
lebih kuat, sehingga tubuh akan meningkatkan proses hematopoiesis lalu meningkatkan
produksi hemoglobin, akibat dari rendahnya tekanan parsialoksigen (PO2) di dalam tubuh.
Melepaskan hemoglobin ke dalam plasma, yaitu suatu keadaan yang disebut “
Hemolisis “ sel darah merah. Kadang-kadang bila darah resipien dan darah donor tidak
cocok, segera terjadi hemolisis sel darah merah dalam darah sirkulasi. Dalam hal ini antibodi
menyebabkan lisis sel darah merah dengan mengaktifkan sistem komplemen yang
selanjutnya melepaskan enzim-enzim proteolitik (kompleks litik) yang merobek membran
sel.
Fungsi utama dari sel-sel darah merah yang juga dikenal sebagai eritrosit adalah
mengangkut hemoglobin dan seterusnya mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.
Selain mengangkat hemoglobin, sel-sel darah merah juga mempunyai fungsi lain. Contohnya,
ia mengandung banyak sekali karbonik anhidrase yang mengkatalisis reaksi antara
karbondioksida dan air, sehingga meningkatkan kecepatan reaksi bolak-balik ini beberapa
ribu kali lipat. Cepatnya reaksi ini membuat air dalam darah dapat bereaksi dengan banyak
sekali karbondioksida, dan dengan demikian mengangkutnya dari jaringan menuju paru-paru
dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3⁻). Hemoglobin yang terdapat dalam sel juga merupakan
dapar asam-basa (seperti juga pada kebanyakan protein), sehingga sel darah merah
bertanggungjawab untuk sebagian besar daya pendaparan seluruh darah.
Kandungan hemoglobin normal rata-rata dalam darah adalah 16 g/dL pada pria dan 14 g/dL
pada wanita dan semuanya berada di dalam sel darah merah. Pada tubuh seorang pria 70 kg,
ada sekitar 900 g hemoglobin; 0,3 g hemoglobin dihancurkan dan 0,3 g disintesis setiap jam (
Abbas, 1997).
Sintesis hemoglobin dimulai dalam proeritroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit
dalam stadium retikulosit, karena ketika retikulosit meninggalkan sumsum tulang, dan masuk
ke dalam aliran darah, maka retikulosit tetap membentuk sedikit hemoglobin selama beberapa
hari berikutnya.
Tahap dasar pembentukan hemoglobin. Pertama, suksinil-Ko.A, yang dibentuk dalam
siklus kreb, berikatan dengan glisin untuk membentuk molekul pirol. Kemudian, empat pirol
bergabung untuk membentuk protoporfirin IX, yang kemudian bergabung dengan besi untuk
membentuk molekul heme. Akhirnya, setiap molekul heme bergabung dengan rantai
polipeptida panjang, yang disebut globin, yang disintesis oleh ribosom, membentuk suatu
subunit hemoglobin yang disebut rantai hemoglobin. Tiap-tiap rantai ini mempunyai berat
molekul kira-kira 16.000; empat dari molekul ini selanjutnya akan berikatan satu sama lain
secara longgar untuk membentuk molekul hemoglobin yang lengkap.
BAB III
METODE
3.1 Alat
1. Kartu tes golongan darah (Jika tidak ada bisa diganti object glass)
2. Kapas
3. Blood Lancet
4. Auto Lancet
5. Darah kapiler
Bahan
1. Alkohol swab
4. Aglutinin AB
5. Aglutinin D (antirhesus)
3.4 Prosedur
Siapkan kartu uji kertas golongan darah object glass yang telah di beri nomor
1-4
Sterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol 70%
Tusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari yang telah steril,
lalu tekanlah ujung jari hingga darah keluar
Bersihkan ujung jari tangan dengan kapas yang telah dibasahi alkohol
(alkohol swab)
Ditunggu (±15 detik) hingga keluar skala pembacaan pada alat Diaspect
Masukkan kode alat (chip) yang terdapat pada botol strip test Hb
Masukkan test Strip Hb sampai terlihat tampilan kode dan simbol tetesan
darah dialat
Rahman, Darmawati, dan Kartika. 2019. Penentuan Golongan Darah Sistem Abo Dengan
Serum Dan Reagen Anti-Sera Metode Slide. GASTER Vol. 17 No. 1 Februari
2019.