Anda di halaman 1dari 6

Dampak Kekurangan dan Kelebihan Mengonsumsi

Karbohidrat.

Telah kita ketahui bersama bahwasannya karbohidrat merupakan sumber pokok utama
dalam kompenen penyusunan gizi seimbang. Tidak hanya dikarnakan mudah didapatkan,
namun juga karbohidrat memiliki banyak manfaat yang dapat membantu meningkatkan
kwalitas gizi masyarakat.

Untuk lebih memahami apa saja sumber, fungsi, dan akiat dari kekurangan dan kelebihan
karbohidrat silahkan perhatikan tabel berikut.

Sumber Fungsi Akibat


Kekurangan Kelebihan
Padi- ·  Sumber energy ·  Gula darah menurun. ·  Overweight (kelebihan
padian, utama ·  Untuk balita rentan berat badan) atau obesitas
gandum, ·  Pembentuk terserang penyakit ·  Diabetes melitus
sorgum, struktur sel dan marasmus/busung lapar. ·  Jantung koroner
umbi- jaringan -Kekurangan kalori dan
umbian, ·  Membantu protein
roti, buah- proses
buahan pencernaan dan
manis, penyerapan
madu dan kalsium
gula tebu ·  Komponen asam
inti (RNA &
DNA)
·  Bahan
pembentuk
protein dan lemak
·  Menjaga
keseimbangan
asam dan basa
Jenis Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Kekurangan
Karbohidrat

Diantara penyakit – penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat adalah


marasmus, kekurangan kalori dan lemak (KKP), hipoglikemia.

A. Marasmus
 Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat
mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak balita (di
bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus.
Ciri-ciri penyakit marasmus :
         Selalu merasa kelaparan
         Anak sering menangis
         Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar
         Kulit menjadi keriput
         Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil
Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak
ditangani secara cepat, tepat dan serius. Penyakit kekurangan karbohidrat marasmus ini akan
mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan kecerdasannya
menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada perkembangan
psikologisnya.
Secara nasional, kasus busung lapar yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun
mencapai angka 8 persen. Sesuai dengan proyeksi penduduk Indonesia yang disusun BPS,
tahun 2005 jumlah anak usia 0-4 tahu di Indonesia mencapai 20,87 juta. Itu berarti saat ini
ada sekitar 1,67 juta anak balita yang menderita busung lapar.

B.  Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)


Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi dan
defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama
menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang
biasanya kekruangan makan secara menyeluruh.
Bahan makanan pokok beras di Indonesia memberikan andil 70-80% dari total sehari-hari
kebutuhan kalori. Kekurangan karbohidrat (kekurangan konsumsi ) meningkatkan kebutuhan
protein, akibatnya kekurangan kalori sekaligus kekurangan protein.
Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4
tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit
pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua, kulit di dekat pantat Juga tampak berlipat-
lipat, mengenaskan kulit yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis,
tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jariagan lemak
subkutan di antara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis,
rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, kusam tidak hitam mengkilap
seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah dicabut tanpa terasa sakit oleh ponderita.
Kadang kala terdapat uban yang momperkuat diagnosa, kwashiorkor.
Bila KKP menyerang orang dewasa akan terlihat gejala berupa udema kela paran, karona
udema tampak menonjol pada bagian Uonar penderita. 

C. Hipoglikemia
Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa
turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L).
Hipoglikemi adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang abnormal rendah)
terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl.
Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia:
a.       Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang
b.      Diet slimming, anorexia nervosa
c.       Muntah, gastroparesis
d.      Menyusui
e.       Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot
f.       Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa
menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
Jenis Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Kelebihan
Karbohidrat.
Diantara penyakit – penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat adalah
diabetes, obesitas, jantung koroner.

A. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang
disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya.
Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon
hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat
dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien
tersebut.
Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan
gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM
tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II
biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan
insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM
gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi
glukosa pada pasien tersebut.
Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang
semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat.
Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya
aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.
Gejala DM tipe II antara lain:                                           

         rasa haus yang berlebih,

         buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari
menjadi lebih sering dari biasanya),

         banyak makan,

         penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas

Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah
puasa 8 jam atau gula darah sewaktu
B. Obesitas

 Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan
lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan. Kegemukan hanya
dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi,
kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat
pemakaian obat tertentu.

Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan


kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi.
Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan
lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam
jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk khas
feminin, misalaya di daerah pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan lemak di
daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit diatasi.

C. Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium tertumpuk dalam
arteri.
Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini, atau plak,
menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang.
Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut angina.
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium membangun di arteri,
sebuah proses yang dikenal sebagai aterosklerosis. Hubungan antara penyakit jantung dan
serangan jantung Ketika plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan
darah terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir ke otot jantung,
menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario terburuk, serangan jantung tiba-tiba atau
gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri koroner oleh plak dapat menyebabkan
serangan jantung (myocardial infarction) atau gangguan irama fatal (serangan jantung tiba-
tiba). Penyakit jantung: pembunuh nomor satu Penyakit jantung mempengaruhi sekitar 14
juta laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat, dan memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Bahkan, merenggut kehidupan lebih banyak dari total gabungan penyebab utama kematian
berikutnya.
Beberapa penyebab umum penyakit jantung diantaranya :
• merokok,
• tekanan darah tinggi,
• kolesterol tinggi,
• diabetes,
• keturunan,
• penyakit arteri, dan
• obesitas.
Gaya hidup yang dapat menyebabkan penyakit jantung antara lain :
• kurang berolahraga
• kebiasaan makan lemak tinggi,
• stress

Gejala penyakit jantung biasanya terjadi selama latihan atau aktivitas. Itu karena
meningkatnya permintaan nutrisi dan oksigen yang tidak dapat dipenuhi karena arteri koroner
yang diblokir. Gejala lain dari penyakit jantung termasuk nyeri dada (angina), sesak napas,
rahang sakit, dan sakit punggung, terutama di sisi kiri. Selain nyeri dada (angina) dan sesak
nafas, beberapa gejala umum lainnya penyakit jantung termasuk rasa sakit rahang, nyeri
punggung, dan jantung berdebar-debar. Setiap orang mengalami penyakit jantung berbeda,
dan tidak ada metode pengobatan yang bekerja untuk semua orang. Pendekatan multi-faceted
dari perubahan pola makan, perubahan gaya hidup, olahraga, dan obat dapat dikombinasikan,
tergantung pada situasi individu dan kebutuhan pasien.

Anda mungkin juga menyukai