Anda di halaman 1dari 12

PENEMUAN MUTAKHIR YANG

BERKAITAN DENGAN ZAT GIZI


MIKRO FOLAT
OLEH
WENY PUTRI HIZARTA
D3 GIZI 2A
Asam folat (folic acid) merupakan vitamin B9
yang terdapat dalam berbagai jenis bahan
makanan, yang berfungsi sebagai prekursor
dalam produksi DNA dan RNA.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Angka
Kecukupan Gizi Untuk Asupan Asam Folat :

ORANG DEWASA WANITA HAMIL


400 μg/hari 600-800 ΜG/HARI

Apabila kebutuhan asam folat tercukupi, tubuh


dapat menyimpan sekitar 5-10 mg folat, dan
hampir setengahnya disimpan di hati. Cadangan
ini cukup untuk 3-6 bulan tanpa asupan folat
dari makanan.
Asam folat bersifat
• Mudah rusak akibat pemanasan dan cahaya
• Tidak stabil dalam larutan asam

Pemanasan dapat merusak 50-90% folat


yang terdapat dalam makanan
Metabolisme Asam Folat
 Sebagian besar asam folat dari makanan masuk
dalam bentuk poliglutamat.
 Absorpsi terjadi sepanjang usus halus, terutama
di duodenum dan jejunum proksimal dan 50-80%
di antaranya dibawa ke hati dan sumsum tulang.
 Folat diekskresi melalui empedu dan urin.
 Di mukosa usus halus, poliglutamat dari makanan
akan dihidrolisis oleh enzim pteroil
poliglutamathidrolase menjadi monoglutamat
yang kemudian mengalami reduksi/ metilasi
sempurna menjadi 5 metil tetrahidrofolat (5-metil
THF).
Asam Folat Pada Kedelai Tempe

Kandungan asam folat pada biji-bijian berkisar


antara 100–600 μg/100 g. Pada kedelai memiliki
kandungan asam folat 1,38 mg/kg–4,5 mg/kg.

Kedelai banyak diolah menjadi produk olahan


seperti tempe, kecap, dan tahu.
Tempe merupakan salah satu produk
fermentasi yang secara umum dibuat dari
kedelai kuning, tetapi tempe juga dapat
dibuat dari bahan baku lainnya seperti
kedelai hitam.
 Makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi,
merupakan sumber makanan kaya asam folat.

 Peningkatan asam folat pada berbagai produk


fermentasi terjadi karena adanya sintesis asam
folat oleh kultur yang digunakan.

 Proses fermentasi kedelai menjadi tempe


menyebabkan perubahan biokimia yang dapat
meningkatkan nilai gizi pada tempe.
Jamur Rhizopus spp. dapat memproduksi enzim
amilase, lipase dan protease. Enzim-enzim
tersebut dapat mendegradasi makronutrien
menjadi substansi molekul yang lebih kecil
dengan kelarutannya lebih tinggi. Selama proses
fermentasi jamur R. Oligosporus pada tempe
kedelai hitam dapat menghasilkan enzim-enzim
proteolitik sehingga dapat memecah protein
menjadi asam-asam amino.
Peningkatan kandungan asam folat selama
fermentasi tempe kemungkinan disebabkan oleh
pelepasan komponen folat pada kedelai oleh
aktivitas enzim yang dihasilkan oleh jamur
Rhizopus spp dan mikroorganisme lain. Selain
keterlibatan jamur, peningkatan asam folat juga
kemungkinan karena disintesis oleh bakteri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai