Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN NUTRITION CARE PROCESS

PADA PASIEN GASTROENTERITIS DI RUANG TERATAI 5 BAD 5


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III KOTA BENGKULU

28-11-2019

Disusun Oleh :
SITI NURMAYA
P05130217029044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIPLOMA IV GIZI
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN NUTRITION CARE PROCESS
PADA PASIEN GASTROENTERITIS DI RUANG TRIBRATA 6 ANAK LANTAI 2
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III KOTA BENGKULU

Disusun Oleh :
SITI NURMAYA
NIM. P05130217044

Mahasiswa Jurusan Gizi


Prodi Serjana Terapan dan Dietetika Gizi
Telah mendapatkan persetujuan
Mengetahui,

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

MUH. Nurholis. Amd, GZ Afryana Siregar, S.Gz,.M.Biomed


NIP. 198304182006042001

Ketua Jurusan Gizi


Ka. Prodi DIV Gizi

Miratul Haya,SKM.,M.Gizi Kamsiah,SST., M. Kes


NIP. 197308041997032003 NIP. 197408181997032002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah nya serta
kemudahan yang diberikannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan kegiatan
praktek belajar lapangan dengan judul “ studi kasus penyakit diare”.
Dalam penyelesaian laporan ini penyusun telah mendapat masukan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada: .
1. Ibu intan welisya Amd, GZ. sebagai Kepala Sub Instalasi Asuhan Gizi Rumah Sakit
Bhayangkara
2. Ibu Afriana Siregar. S.Gz M. Biomed Dietisien sebagai pembimbing dalam menyusun
laporan ini.
3. Seluruh pembimbing yang telah memberi masukan kepada penyusun dalam menyelesaikan
laporan ini.
4. Teman-teman terdekat dan seangkatan dalam memberi semangat serta dorongan untuk
menyelesaikan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran agar
dapat membantu perbaikan selanjutnya.

Bengkulu, Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
B. Tujuan .................................................................................................
1. Tujuan Umum ................................................................................
2. Tujuan Khusus ................................................................................
C. Lokasi ..................................................................................................
D. Manfaat ................................................................................................

BAB II. TINJUAN PUSTAKA


A. Pengertian NCP Gizi ..........................................................................
B. Tujuan NCP Gizi ..................................................................................
C. Tahapan NCP Gizi ...............................................................................

BAB III. PELAKSANAAN PBL


A. Gambaran umum Lokasi PBL ...............................................................
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PBL ..........................................................
C. Pembahasan ........................................................................................

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit menular menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar di hampir semua
negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit menular menjadi masalah kesehatan
global karena menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi dalam kurun
waktu yang relatif singkat. Penyakit menular merupakan perpaduan berbagai faktor yang
saling mempengaruhi. Faktor tersebut terdiri dari lingkungan (environment), agen penyebab
penyakit (agent), dan pejamu (host). Ketiga faktor tersebut disebut sebagai segitiga
epidemiologi (Ragil,Dyah WL Dkk 2017).

Salah satu penyakit menular adalah diare. Penyakit diare dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain keadaan lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan masyarakat, gizi,
kependudukan, pendidikan yang meliputi pengetahuan, dan keadaan sosial ekonomi
(Widoyono, 2008). Sementara itu penyebab dari penyakit diare itu sendiri antara lain virus
yaitu Rotavirus (40-60%), bakteri Escherichia coli (20- 30%), Shigella sp. (1-2%) dan parasit
Entamoeba hystolitica (Ragil,Dyah WL Dkk 2017).

Diare merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh
daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia dapat terserang. Diare menjadi salah
satu penyebab utama mordibitas dan mortalitas pada anak di negara berkembang. Di negara
berkembang, anak-anak balita mengalami rata-rata 3-4 kali kejadian diare per tahun tetapi di
beberapa tempat terjadi lebih dari 9 kali kejadian diare per tahun hampir 15- 20% waktu
hidup dihabiskan untuk diare (Ragil,Dyah WL Dkk 2017).

Penyakit diare di Indonesia masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang utama. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian
terutama pada balita. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian per
tahun pada balita disebabkan oleh diare. Setiap anak mengalami episode serangan diare
rata-rata 3,3 kali setiap tahun dan lebih dari 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang
dari dua tahun(Ragil,Dyah WL Dkk 2017).

Di Bengkulu penyakit diare menjadi 5 besar penyumbang KLB setelah keracunan


makanan, leptospirosis, demam berdarah dan chikungunya. Proporsi kasus diare di
Bengkulu mendudukin 27 besar tahun 2018 sebesar 40,21 % (Profil Kesehatan bengkulu
Tahun 2018). Pada tahun 2018 terdapat 53. 009 kasus diare di bengkulu. Pada tahun 2018
tingkat diare tertinggi masih di duduki oleh provinsi DKI jakarta 108,21 (Kemetrian Kesehatan
Republik Indonesia 2018)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menganalisis tahapan Nutrition care process pada pasien di rumah sakit yang
meliputi assisment, diagnosa, Intervensi, serta monitoring dan evaluasi pasien.
2. Tujuan Khusus
a) Mendapatkan data assesment gizi, Diagnosa gizi ,Intervensi Gizi dan monitoring evaluasi
di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Bengkulu.
b) Mendapatkan data hasil pemorsian selama tiga hari penuh dengan frekuensi 3x
makanan utama sesuai dengan anjuran dan siklus menu yang telah di tetapkan di
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kota Bengkulu

C. Lokasi
Kegiatan Praktek belajar lapangan NCP dilaksanakan Di Rumah Sakit Bhayangkara TK III
Kota Bengkulu.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu memahami dan dapat menambah literatur tentang Praktek
Kerja lapangan NCP Studi kasus Penyakit Diare di Rumah Sakit Bhayangkara TK III
Bengkulu.
2. Bagi Institusi
Dapat memberikan informasi sebagai masukan bagi pihak Rumah Sakit
Bhayangkara TK III Bengkulu untuk melakukan perbaikan dalam upaya penanganan
penyakit diare untuk pasien anak .
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dapat memberikan pengetahuan
bagi masyarakat tentang proses penanganan penyakit diare untuk pasien anak di Rumah
Sakit .
BAB II.
TINJUAN PUSTAKA
A. Pengertian NCP Gizi
Nutrition Care Process (NCP) dikembangkan oleh Academy of Nutrition and Dietetics
sebagai standar proses asuhan gizi sehingga asuhan gizi dapat dilakukan melalui proses
yang konsisten. Nutrition Care Process (NCP) merupakan metode sistematis bagi ahli gizi
untuk dapat berpikir kritis dan membuat keputusan dalam menyediakan asuhan gizi yang
berkualitas (alfi,Hiya Rahmah.2016).

Nutrition Care Process yang didesain untuk mendukung praktik berbasis bukti terdiri atas
empat langkah yang saling berkaitan satu sama lain. Empat langkah tersebut antara lain
nutrition assessment, nutrition diagnosis, nutrition intervention dan nutrition monitoring and
evaluation (Charney, 2007). Setiap langkah NCP dideskripsikan dengan International
Dietetics and Nutrition Terminology (IDNT). International Dietetics and Nutrition Terminology
(IDNT) merupakan standar bahasa/istilah yang dibuat dengan tujuan agar ada keseragaman
istilah antar ahli gizi baik secara nasional maupun internasional (alfi,Hiya Rahmah.2016).

B. Tujuan NCP Gizi


1. Assesment gizi tujuannya untuk mengidentifikasi problem gizi dan faktor penyebapnya
melalui pengumpulan,verifikasi dan interpretasi data secara sistematis.
2. Diagnosis gizi tujuanya untuk mengidentifikasi adanya problem gizi, faktor penyebap
yang mendasarinya, dan menjelaskan tanda dan gejala yang melandasi adanya problem
gizi.
3. Intervensi gizi tujuanya untuk mengatasi masalah giz yang teridentifikasi melalui
perencanaan dan penerapan terkait prilaku, kondisi lingkungan atau status kesehatan
individu, kelompok atau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi klien.
4. Monitoring dan evaluasi gizi tujuanya untuk mengetahui tingkat emajuan pasien dan
apakah tujuan atu hasil yang diharapkan telah tercapai. Hasil asuhan gizi seyogyanya
menunjukkan adanya perubahan perilaku atau status gizi yang lebih baik.
C. Tahapan Ncp Gizi
Proses asuhan gizi terstandar (PAGT) harus dilaksanakan secara berurutan dimulai dari
langkah asesmen, diagnosis, intervensi dan monitoring dan evaluasi gizi (ADIME). Langkah-
langkah tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya dan merupakan siklus yang berulang
terus sesuai respon/perkembangan pasien yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Apabila
tujuan tercapai maka proses ini akan dihentikan, namun bila tujuan tidak tercapai atau tujuan
awal tercapai tetapi terdapat masalah gizi baru maka proses berulang kembali mulai dari
assessment gizi. Contoh alur proses PAGT di rawat inap dan rawat jalan dapat dilihat :

Gambar 2.1. Langkah-langkah dalam proses asuhan gizi terstandar

Gambar 2.2. Alur dan proses asuhan gizi pada pasien rawat inap
BAB III
PELAKSANAAN PBL

A. Gambaran umum Lokasi PBL

Rumah Sakit Bhayangkara TK III Bengkulu adalah Rumah sakit yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada Anggota Polri/ PNS dan keluarganya serta masyarakat luas,
berupa penyediaan barang /jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Hal
tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, memberikan fleksibilitas
dalam pengelolaan keuangan dan sejalan dengan praktek bisnis yang sehat.

Rumah Sakit Bhayangkara TK III Bengkulu adalah Rumah Sakit type C. Dan telah lulus
dengan Akreditasi Dasar 5 Pelayanan, memberikan pelayanan rawat jalan dan juga
pelayanan rawat inap lengkap dengan dokter spesialisnya. Selain itu ditunjang dengan unit
penunjang antara lain unit laboratorium, radiologi, fisioteraphy, hemodialisa dan juga farmasi
serta instalasi rawat darurat yang melayani selama 24 jam.

Rumkit Bhayangkara TK III Bengkulu diharapkan mempunyai daya ungkit untuk


meningkatkan pendapatan, oleh karena itu diperlukan upaya meningkatkan jenis dan mutu
pelayanan. Lingkungan bisnis yang terus berubah, memerlukan pengelolaan
perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan tarhadap arah organisasi
dan untuk menaikan citra organisasi agar mendapatkan legitimasi dalam pencapaian visi,
dan/atau berkompetisi memenangkan persaingan mencapai visi sosio ekonominya.

Rumah Sakit Bhayangkara TK III Bengkulu adalah Rumah sakit yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada Anggota Polri/ PNS dan keluarganya serta masyarakat luas,
berupa penyediaan barang /jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Hal
tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, memberikan fleksibilitas
dalam pengelolaan keuangan dan sejalan dengan praktek bisnis yang sehat.

Rumah Sakit Bhayangkara TK III Bengkulu adalah Rumah Sakit type C. Dan telah lulus
dengan Akreditasi Dasar 5 Pelayanan, memberikan pelayanan rawat jalan dan juga
pelayanan rawat inap lengkap dengan dokter spesialisnya. Selain itu ditunjang dengan unit
penunjang antara lain unit laboratorium, radiologi, fisioteraphy, hemodialisa dan juga farmasi
serta instalasi rawat darurat yang melayani selama 24 jam.

Rumkit Bhayangkara TK III Bengkulu diharapkan mempunyai daya ungkit untuk


meningkatkan pendapatan, oleh karena itu diperlukan upaya meningkatkan jenis dan mutu
pelayanan. Lingkungan bisnis yang terus berubah, memerlukan pengelolaan
perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan tarhadap arah organisasi
dan untuk menaikan citra organisasi agar mendapatkan legitimasi dalam pencapaian visi,
dan/atau berkompetisi memenangkan persaingan mencapai visi sosio ekonominya.

Rumah Sakit Bhayangkara TK III. Bengkulu merupakan satuan kerja tersendiri yang
dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kapolda Bengkulu melalui
Kabiddokkes Polda Bengkulu, tugas pokok pada pelayanan kesehatan khusus nya dalam
bidang kuratif dan rehabilitatif tanpa menghilangkan fungsi promotif dan preventif kepada
Anggota Polri, keluarga serta masyarakat umum. Bangunan Rumah Sakit Bhayangkara
TK III Bengkulu berada satu lokasi dengan Biddokkes Polda Bengkulu, beralamat di Jalan
Veteran No. 2 Kelurahan Jitra Kecamatan Teluk segara, Kota Bengkulu Kode Pos 38115,
berdiri diatas Tanah Seluas 4.256 M2 ( berdasarkan sertifikat No. 00004 ). Sejak tahun
2016-2018 Rumkit Bhayangkara TK III Bengkulu sudah menambah dua gedung baru (TULIP
dan TRIBRATA) yang terdiri dari 3 lantai dengan rincian lantai pertama basemen / halaman
parkir, lantai kedua Instalasi Rawat Jalan/Rawat Inap, Farmasi, Lantai ketiga diperuntukkan
sebagai perkantoran (Gedung Tribrata,2018) dan Rawat Inap Paviliun (Tulip,2016).

Saat ini Rumkit Bhayangkara Bengkulu telah ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum
Kelas C melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.03.05 /
I / 1346 / 12 tanggal 13 Juli 2012 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum
Bhayangkara Jitra Kota Bengkulu dan berdasarkan Keputusan Kapolri nomor : Kep / 546 / IX
/ 2012 tanggal 26 September 2012 tentang Peningkatan Rumah Sakit Bhayangkara
Kepolisian Negara Republik Indonesia Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu ditingkatkan dari
tingkat IV ke tingkat III.
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PBL
A. ASSESMENT
1. Riwayat Klien
a. Riwayat Personal
Nama : Tn. M .Revaldo
Umur : 14 tahun 5 bulan
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Diagnosa : Gastroenteritis Akut (GEA)
Ruang : Teratai 5 Bed 5
No. BPJS : 0002236765072
Cara Pembayaran : BPJS
Tanggal MRS : 2 Desember 2019
Tanggal Kasus Besar : 2 Desember 2019
b. Riwayat Sosial Ekonomi
Pekerjaan pasien pelajar (SMP). Pasien tinggal bersama orang tua yang bekerja
sebagai petani Pasien dirawat dirumah sakit dengan sistem pembayaran BPJS.
c. Riwayat Medis
 Riwayat Penyakit Terdahulu : Tn. Revaldo memiliki riwayat penyakit terdahulu GEA
pada tahun 2018.
 Riwayat Penyakit Sekarang : Tn. Revaldo mengalami diare beserta demam SMRS
yaitu pasien mengeluh muntah setiap makan,nyeri menelan,batuk,dan BAB sejak 2
hari SMRS sebnyak 5 kali/hari dan BAB cair sebnyak 5 kali/hari .

2. Riwayat Terkait Gizi dan Makanan


a. Asupan Makan dan Keadaan Gizi
1) Gambaran Pola Makan SMRS
Status gizi An. Revaldo normal. SMRS Tn Revaldo hannya 2 kali makan dan
memiliki kebiasaan makan dengan porsi kecil.
2) Gambaran Asupan Makan SMRS
Saat dilakukan recall 24 jam SMRS , pasien hanya makan 2 kali di rumah.
Berdasarkan hasil recall 24 jam didapatkan pasien dapat menerima makanan 1
centong plastik nasi 1 potong sedang pindang ikan dan 4 sendok sayur bening
kangkung yang diberikan oleh orang tuanya. Akan tetapi, pasien kesulitan memakan
nasi yang bertekstur keras karena pasien merasa sakit ketika menelan. Sehingga
pasien MRS di berikan makan berbentuk lunak . Hasil recall 24 jam adalah sebagai
berikut :
Keterangan Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)
Nasi 50 gr 2x 175 4 0 40
Ayam 50 gr 2x 190 20 12 0
Sayur 50 gr 2x 50 3 0 10
Jumlah 415 27 12 50
%darikebutuhan 20 ,04 % 38,2% 17 % 10 %

b. Pengetahuan/ Kepercayaan/ Sikap


Pasien sebelumnya belum pernah mendapatkan konseling dan pengetahuan tentang
gizi. Tn. Revaldo memiliki alergi tehadap kepiting pasien mengatakan jika
mengkonsumsi kepiting akan mengakibat gatal-gatal.
c. Aktivitas
Aktivitas dahulu : Aktivitas sehari-hari pasien adalah sekolah dan bermain .
Aktivitas Sekarang : pasien dirawat di RS Bhayangkara , pada awal assessment pasien
mengalami diare.

3. Antropometri (27 November 2019)


BB sekarang : 47,8 kg
Tinggi Badan : 174 cm
IMT/umur : (15,8) atau -1 SD kg/m2 (normal)
Sumber Buku sk- antropometri 2010
4. Data Biokimia
Berikut ini adalah hasil pemeriksaan biokimia 2 Desember 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Hemoglobin 16,5 13 – 16 gr/dl Tinggi
Hematokrit 51 % 35 – 47 % Tinggi
Leukosit 10.000 4400 – 11300 Normal
Trombosit 240.000 150.000 – 450.000 Normal
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa Hemoglobin dan hematokrit pasien tinggi.

5. Data Fisik dan Klinis – Gizi


Hasil pemeriksaan Fisik dan Klinis tanggal 2 Desember 2019
Jenis
Hasil Nilai normal Keterangan
Pemeriksaan
Composmentis,
Keadaan Umum batuk ,muntah dan
nyeri menelan
Nadi 81 x/menit 80-100 x/menit Normal
Respirasi 20 x/menit 20 x/menit Normal
Suhu 36,7 0C 36-37oC Normal

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa adanya nyeri menelan dan muntah pada
pasien.

B. DIAGNOSA GIZI
 NI.2.1 asupan oral tidak adek kuat berkaitan dengan mual muntah di tandai dengan hasil
recall kurang dari kebutuhan yaitu E = 20 ,04 % dari kebutuhan, P=38,2% dari kebutuhan, L= 17 %
dari kebutuhan dan KH=10 % dari kebutuhan.
 NC. -
 NB .-
C. INTERVENSI GIZI
1. Rencana Intervensi Gizi
a. Nama Diet : Rendah sisa atau rendah serat
b. Prinsip Diet : Rendah sisa atau rendah serat
c. Tujuan : Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien
d. Bentuk makanan: makanan lunak
e. Rute Pemberian : Oral
f. Frekuensi makanan : 3 kali makan besar
g. Prinsip dan Syarat Diet
 Energi diberikan sesuai kebutuhan 2.231,25 kkal
 Protein diberikan 20% dari kebutuhan energi yaitu 111,5 gr
 Lemak diberikan 20% dari kebutuhan energi yaitu 49,58 gr
 Karbohidrat diberikan 60% dari kebutuhan energi yaitu 334,68 gr
 Serat di berikan 4 gr/ hari
 Vitanim A : 600
 Vitamin B1: 1,0 mg
 Vitamin C: 60 mg
 Calsium: 700 mg
 Besi : 17 mg
h. Perhitungan kebutuhan zat gizi
Comparative Standar :
Rumus WHO equation
Laki –laki :
BMR = (17,5 x BB kg) + 651
= (17,5 x 47,8 kg )+ 651
= 836,5 + 651
= 1.487,5 kkal
TEE = BMR x FS
= 1.487,5 x 1,5
= 2.231,25 kkal
Protein = 20 % dari kebutuhan = 111,5 gr
Lemak = 20% dari kebutuhan = 49,58 gr
Karbohidrat= 60% dari kebutuhan = 334,68 gr

D. MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Evaluasi Target Pelaksanaan


Pasien dapat
Melihat asupan menghabiskan 100%
Asupan makanan Setiap hari
makan makanan yang diberikan
secara bertahap

E. ANALISIS ZAT GIZI DAN SISA MAKANAN

a. Analisis zat gizi

 Hari pertama 2-12-2019


Vit. Vit. Vit.
waktu bahan BB E P L KH iron A B1 C serat CA MG
nasi lunak 200 234,2 4,4 0,4 51 0,4 0 0 0 0,6 6 24
ikan 100 98 18 2,4 0 0,6 28 0,1 0 0 28 54
makan
bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7 1,5 260 0 16,5 0,3 106 31
pagi
tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1 0,5 0,1 0 0,7 46,5 35
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 37 0,1 10 0,5 8 11

total 525,4 34 12,1 71 3,9 575 0,4 26,5 2,1 194 155
nasi tim 200 234,2 4,4 0,4 51 0,4 0 0 0 0,6 6 24
bakso
pentol 50 185 12 14,9 0,1 0,8 5 0 0 0 3 11
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
makan
gambas 30 6 0,3 0,1 1,3 0,1 8,7 0 1,8 0,4 8,1 7,2
siang
Wortel 20 5,2 0,2 0 1 0,4 315 0 1,4 0,7 8,2 3,6
tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1 0,5 0,1 0 0,7 46,5 35
semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 37 0,1 10 0,5 8 11

Total 605,1 27 24,7 69 3,1 616 0,2 13,2 2,9 80,1 91


makan nasi tim 200 234,2 4,4 0,4 51 0,4 0 0 0 0,6 6 24
malam Ayam 100 284,9 27 18,9 0 1,4 39 0,1 0 0 13 20
Kecap 10 6 1 0 0,6 0,2 0 0 0 0,1 2 4
bayam
segar 50 18,5 1,9 0,1 3,7 1,5 260 0 16,5 0,3 106 31
Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 2,7 0 0 0 0,6 52,5 52
tepung
terigu 40 145,6 4,1 0,4 31 0,5 0 0 0 1,1 6 8,8
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 37 0,1 10 0,5 8 11

Total 802,4 43 27,6 94 7 586 0,3 26,5 3,2 193 150


jumlah 1933 104 64,5 234 14 1777 0,9 66,2 8,2 468 397

Dari hasil perencanaan menu pada tanggal pada tanggal 2 Desember 2019
didapatkan hasil bahwasanya energi yang di berikan pada pasien Tn. Revaldo yaitu
sebanyak 1933 gr, protein 104 gr, lemak 64,5 ,KH 234 dan zat gizi mikro nya itu vit A
1777, vit B1 0,9 Vit C 66,2 ,Serat 8,2 ,CA 468, MG 397,dan Iron nya 14.

 Hari kedua 3-12-2019


Vit. Vit. Vit.
waktu Bahan BB E P L KH iron A B1 C serat CA MG
nasi lunak 200 234 4,4 0,4 51,4 0,4 0 0 0 0,6 6 24
buncis 20 7 0,4 0,1 1,6 0,3 13,4 0 2 0,6 9,2 5
makan wortel 20 5,2 0,2 0 1 0,4 315 0 1,4 0,7 8,2 3,6
pagi
jagung 10 5,9 0,2 0,1 1,4 0 0,7 0 0,3 0,2 0,1 1,8
telur ayam 60 93,1 7,6 6,4 0,7 0,7 114 0 0 0 30 6
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0

Total 388 13 12 56 1,8 693 0,1 3,7 2,1 54 40


nasi lunak 200 234 4,4 0,4 51,4 0,4 0 0 0 0,6 6 24
telur ayam 60 93,1 7,6 6,4 0,7 0,7 114 0 0 0 30 6
Bihun 40 152 0,1 0 36,5 0,2 0 0 0 0,4 0,8 1,2
makan toge 20 12,2 1,3 0,7 1 0,2 0,2 0 1,6 0,1 6,8 7,2
siang minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 2,7 0 0 0 0,6 53 52
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
Semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 37 0,1 10 0,5 8 11

Total 648 18 20 97,7 4,4 651 0,2 11,6 2,1 105 101
nasi lunak 200 234 4,4 0,4 51,4 0,4 0 0 0 0,6 6 24
ikan segar 100 98 18 2,4 0 0,6 28 0,1 0 0 28 54
wortel 20 5,2 0,2 0 1 0,4 315 0 1,4 0,7 8,2 3,6
buncis 30 10,5 0,6 0,1 2,4 0,4 20,1 0 3 1 14 7,5
makan minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
malam
jagung 40 43,2 1,3 0,5 10 0,2 5,2 0,1 2,4 1,1 0,8 13
tepung 40 146 4,1 0,4 30,5 0,5 0 0 0 1,1 6 8,8
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 37 0,1 10 0,5 8 11

Total 655 29 14 103 2,7 905 0,4 16,8 5 71 122


Sum: 1692 60 47 256 9 2249 0,8 32,1 9,2 230 263

Dari hasil perencanaan menu pada tanggal pada tanggal 3 Desember 2019
didapatkan hasil bahwasanya energi yang di berikan pada pasien Tn. Revaldo yaitu
sebanyak 1.692 gr, protein 60 gr, lemak 47 ,KH 256 dan zat gizi mikro nya itu vit A 2249
,vit B1 0,8 , Vit C 32,1 , Serat 9 ,CA 230 , MG 263, dan Iron nya 9,2.

 Hari ketiga 4-12-2019


Vit. Vit.
waktu bahan BB E P L KH iron Vit. A B1 C serat CA MG
bubur nasi 200 145,8 2,6 0,2 32 0,2 0 0 0 0,4 4 14
telur ayam 60 93,1 7,6 6,4 0,7 0,7 114 0 0 0 30 6
makan
pagi Kecap 15 9 1,6 0 0,8 0,4 0 0 0 0,1 3 6

Total 247,9 12 6,6 34 1,3 114 0,1 0 0,5 37 26


nasi lunak 200 234,2 4,4 0,4 51 0,4 0 0 0 0,6 6 24
Ayam 100 284,9 27 18,9 0 1,4 39 0,1 0 0 13 20
Santan 30 21,3 0,2 2 0,9 0,2 0 0 0,3 0,5 0,9 1,8
Wortel 20 5,2 0,2 0 1 0,4 314,8 0 1,4 0,7 8,2 3,6
buncis 30 10,5 0,6 0,1 2,4 0,4 20,1 0 3 1 14 7,5
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
jagung 40 43,2 1,3 0,5 10 0,2 0 0,1 2,4 1,1 0,8 13
tepung
makan terigu 40 145,6 4,1 0,4 31 0,5 0 0 0 1,1 6 8,8
siang
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 37 0,1 10 0,5 8 11

Total 863,1 38 32,8 103 3,7 916,1 0,4 17,1 5,5 57 90


makan nasi tim 200 234,2 4,4 0,4 51 0,4 0 0 0 0,6 6 24
malam ikan segar 100 98 18 2,4 0 0,6 28 0,1 0 0 28 54
minyak 5 43,1 0 5 0 0 250 0 0 0 0,3 0
Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 2,7 0 0 0 0,6 53 52
Kecap 10 6 1 0 0,6 0,2 0 0 0 0,1 2 4
wortel 20 5,2 0,2 0 1 0,4 314,8 0 1,4 0,7 8,2 3,6
labu 30 6 0,3 0,1 1,3 0,1 8,7 0 1,8 0,4 8,1 7,2
semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 0,2 37 0,1 10 0,5 8 11

total 462,5 29 10,7 62 4,7 638,5 0,3 13,2 2,9 113 155
jumlah 1574 79 50,1 199 9,6 1669 0,8 30,3 9 207 271

Dari hasil perencanaan menu pada tanggal pada tanggal 4 Desember 2019
didapatkan hasil bahwasanya energi yang di berikan pada pasien Tn. Revaldo yaitu
sebanyak 1.574 gr, protein 79 gr, lemak 50,1 ,KH 199 dan zat gizi mikro nya itu vit A
1669 , vit B1 0,8 , Vit C 30,3 , Serat 9 ,CA 207 , MG 207, dan Iron nya 9,6.
b. hasil sisa makanan

Waktu Foto sebelum Foto sesudah Makanan pokok lauk hewani Lauk nabati Buah Sayur

Hari ke 1 37 gr 70 gr 14 gr
2-12-2019
Makan
pagi - - -

52 gr 15 gr
2-12-2019
Makan
siang - -

2-12-2019
Makan
malam
- - - - -
14 gr
Hari ke 2
3-12-2019
Makan - - -
pagi

85 gr
3-12-2019
Makan
siang - - - -

3-12-2019
Makan
malam
- - - - -
Hari ke 3 59 gr 14 gr
4-12-2019
Makan
pagi - - -

4-12-2019 78 gr 8 gr 32 gr
Makan
siang
- -

4-12-2019
Makan
malam
- - - - -
C. Pembahasan
Awal pengkajian kasus dilakukan dengan melakukan assessment yaitu pasien Tn.
Revaldo berusia 14 tahun 5 bulan, merupakan pasien baru di RS Bhayangkara TK III
Bengkulu. Pasien mempunyai keluhan pada tanggal 2 Desember 2019 nyeri saat menelan.
BAB 5 kali 1 hari. MSRS pada tanggal 2 Desember 2019, didiagnosa GEA (gastroentritis).
Dan muntah saat makan.

a. Asupan
Terapi diit yang diberikan kepada pasien adalah diet Sisa Rendah. Ini dikarenakan pasien
mengalami diare dan BAB cair dalam 1 hari sebanyak 5 x. Pasien juga mengatakan ada
kesulitan untuk makan karena adanya nyeri saat menelan. Maka dari itu bentuk makanan
Tn Revaldo di berikan dalam bentuk lunak.

Pada hari pertama masuk rumah sakit pasien mendapatkan makan pagi hari dari rumah
sakit yang di karenakan pasien masuk pada jam 12: 20 malam.Dari hasil perencanaan
menu pada tanggal pada tanggal 2 Desember 2019 didapatkan hasil bahwasanya
energi yang di berikan pada pasien Tn. Revaldo yaitu sebanyak 1933 gr, protein 104 gr,
lemak 64,5 ,KH 234 dan zat gizi mikro nya itu vit A 1777, vit B1 0,9 Vit C 66,2 ,Serat 8,2
,CA 468, MG 397,dan Iron nya 14, Namun pasien hanya menghabiskan 85,1 % makan
pokok, lauk hewani 70,83 %, sedangkan lauk nabati 75 % dan buah pasien
menghabiskan 100%, sayur 80,6 %.jika dibandingkan dengan hasil recall sebelum
masuk rumah sakit sudah ada perkembang asupan makan pasien.

Pada hari kedua dan ketiga , asupan makan lebih meningkat lagi dibandingkan dengan
hari pertama dan pasien sudah menghabiskan hampir 100% dari makan yang di sajikan,
dikarenakan bentuk makanan yang diberikan dalam bentuk lunak sesuai kemampuan
makan pasien. Selain itu pasien juga mengatakan bahwa rasa nyeri pada tengorokan
sudah mulai hilang akan tetapi pasien masih ngealami batuk.

Setelah di lakukan pengkajian kasus dan diberikan terapi diet rendah serat (serat larut
air) serta di lakukan evaluasi. Menu yang diberikan kepada pasien kurang tepat karena
masih banyak bahan makan yang mengandung serat tinggi. Menurut BUKU PENUNTUN
DIET EDISI BARU pasien hanya boleh mengkonsumsi 4 gr serat dalam satu hari namun
yang di sajikan lebih dari kebutuhan contoh nya sayur bayam ,oyong atau gambas ,dan
semangka .

b. Fisik
Pasien An. fairuz pada hari pertama setelah dilihat dari status pasien dan dilakukan
wawancara langsung terhadap pasien didapatkan bahwa keluhan, nafsu makan
menurun, mengeluh muntah setiap makan,batuk, dan BAB 5 x / hari dalam bentuk cair
dan pasien juka mengeluh adanya nyeri saat menelan yang mengakibatkan kesulitan
untuk menelan.

Pada hari kedua keadaan Tn. Revaldo sudah ada peningkatan seperti nyeri pada
tengorokan sudah mulai hilang keadan tidak lesu dan dan muntah sudah mulai berkurang
,BAB 3 x/hari namun masih dalam bentuk cair,tetapi Tn. Revaldo masih batuk.

Pasien An. Fairuz pada hari ketiga dan dilihat dari status pasien dan dilakukan
wawancara langsung terhadap pasien didapatkan bahwa keluhan pasien yaitu Lidah
terasa pahit karena asam lambung yang naik seperti akan muntah (refluks). Kondisi ini
disebut Gastro esophageal Reflux Disease (GERD). BAB sudah Normal 2x / hari namun
masih berbentuk sedikit cair.

c. Clinis

Pasien Tn. Revaldo pada hari pertama setelah dilihat dari status pasien dan didapatkan
bahwa data dari hasil pemeriksaan dari klinik pasien yaitu suhu 36,8 0C dengan kategori
normal, nadi 81x/menit dengan kategori normal, dan respirasi 20x/menit dengan kategori
normal. Setelah dilakukan wawancara langsung terhadap pasien, pasien mengatakan
sempat demam 2 hari sebelum masuk rumah sakit.

d. Biokimia

Pada saat pasien masuk rumah sakit dilakukan pemeriksaan biokimia karena Untuk
mendiagnosis penyakit diare diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang, antara lain
pemeriksaan darah tepi lengkap (hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung jenis leukosit),
kadar elektrolit serum, ureum dan kreatinin, pemeriksaan feses, dan pemeriksaan
Enzym-linked immunosorbent assay (ELISA) mendeteksi giardiasis dan test serologik
amebiasis, dan foto x-ray abdomen. Pemeriksaan feses dan pemeriksaan jumlah leukosit
darah erat hubungannya untuk mengetahui etiologi penyakit diare .

Setelah dilakukan pemeriksaan didapat hasil hemoglobin tinggi. Hemoglobin (Hb) adalah
molekul protein (pembawa oksigen) yang terdapat dalam sel darah merah. Dengan
adanya Hb ini, sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan
tubuh, dan membawa karbon dioksida dari jaringan kembali ke paru-paru.
Biasanya, hemoglobin diperiksa sebagai bagian dari tes Hitung Darah Lengkap (CBC).
Kadar hemoglobin dinyatakan sebagai jumlah hemoglobin dalam g / dL (gram per
desiliter) darah. Hemoglobin tinggi berarti tingginya kadar protein pembawa oksigen di
dalam darah. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya jumlah sel-sel darah merah atau
karena tingginya konsentrasi Hemoglobin (Hb) di dalam sel darah merah.salah satu
penyebabkan hemoglobin tinggi adalah Dehidrasi akut dapat menyebabkan hemoglobin
tinggi, karena volume cairan darah yang berkurang. Namun, kadar hemoglobin akan
kembali normal, setelah keseimbangan cairan dipulihkan.berkaitan dengan penyakit
yang di derita yaitu Gastroentritis atau diare yang mengakibat pasien mengalami
dehidrasi akut dan mengakibatkan kadar hemoglobin tinggi.

Selain hemoglobin yang tinggi terdapat juga hasil hematokrit yang tinggi karena Dalam
keadaan dehidrasi atau syok kadar hematokrit penderita dapat meningkat. nilai Hct yang
melebihi nilai normal atau tinggi juga dapat ditemukan pada yang mengalami dehidrasi
biasanya memiliki nilai hematokrit tinggi. Jika volume cairan tubuh menurun, maka akan
menurunkan volume cairan darah. Hal ini membuat perbandingan jumlah volume sel
darah merah dengan volume cairan darah meningkat.Cara mengembalikan nilai normal
hematokit bila Anda kekurangan cairan adalah dengan memperbanyak konsumsi
cairan.kaitan nya dengan penyakit yaitu jika seseorang mengalami diare maka tidak
sedikit kemungkinan seseorang tersebut mengalami dehidrasi dan mengakibatkan terjadi
peningkatan hematokrit.
BAB IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a. Asessment atau data pasien di ambil berdasarkan status pasien yang ada di rumah sakit,
Diagnosis pasien yaitu GEA atau gastroentritis dan di berikan diet rendah serat dan
status gizi pasien adalah normal atau gizi baik.
b. Asupan pasien pasien selama tiga hari masuk rumah sakit mengalami peningkatan
dibandingkan asupan sebelum masuk rumah sakit.

B. Saran
Dalam melaksanakan studi kasus selanjutnya diharapkan agar menggali data secara
maksimal mungkin dengan menjalin hubungan baik dengan keluarga pasien dan pasien
tetapi tidak mengganggu waktu istiraahat pasien terlalu lama. Perhatikan asupan makan
pasien yang juga dikonsumsi dari luar rumah sakit yang kemungkinan akan berpengaruh
pada kondisi dan kesehatan pasien. Asupan makan untuk pasien GEA atau diare sebaiknya
lebih di perhatikan kembali karena asupan yang diberikan masih mengandung tinggi serat
dan lebih di pantau kembali karena terkadang pasien masih mengkonsumsi makanan yang
dari luar.
DAFTAR PUSTAKA

Ragil, Dyah WL Dkk. Tahun 2017. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Mencuci
Tangan Pengasuh Dengan Kejadian Diare Pada Balita.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Tahun 2018. Data Dan Informasi Profil Kesehatan
Indonesia.

Alfi , Hiya Rahmah. Tahun 2016. Studi Kualitatif Penerimaan Hasil Uji Coba Aplikasi Ncp
(Nutrition Care Process) Elektronik Pada Ahli Gizi Di Rsud Dr. Saiful Anwar Malang.

Almatser,Sunita (ED). Tahun 2008. Penuntun Diet Edisi Baru .PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta .

Damajanti, Marina. Tahun 2014.Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

Rumayar, C. Angely. Tahun 2016. Hubungan derajat dehidrasi dengan kadar hematokrit pada anak
penderita diare di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Lampiran....

Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai