Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok pembahasan : KEP

Sasaran : Ibu pasien dari Via Vali

Hari/tanggal : Kamis,7 November 2019

Waktu : Pukul 08.00 WIB s/d Selesai

Tempat : Rumah Sakit Harapan dan Doa Bengkulu

Penyuluh/petugas : Anggia Mintari Valensia

NIM : P05130217003

I. Tujuan Instruksional Umum

Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada ibu pasien untuk anak yang
menderita KEP di RS Harapan dan Doa Bengkulu agar mampu memahami apa itu
KEP,tanda dan penyebab KEP.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu pasien dapat:
a. Menjelaskan pengertian KEP
b. Menjelaskan penyebab terjadinya KEP
c. Menjelaskan tanda-tanda terjadinya KEP
d. Menjelaskan cara mengatasi terjadinya KEP
e. Menjelaskan akibat terjadinya KEP
III. Materi
Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran/
penyuluhan mengenai KEP
IV. Metode
Ceramah, Tanya jawab
V. Media
Liftlet
VI. Strategi Pelaksanaan
Ber isi urut-urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan:
a. Pembukaan : 2 menit
b. Penyampaian materi : 15 menit
c. Diskusi / tanyajawab : 10 menit
d. Evaluasi : 2 menit
e. Penutup : 2 menit
VII. Evaluasi

Memberikan formula makanan yang dapat mengatasi KEP pada anak tersebut untuk
memenuhi zat gizi nya,antara lain :

a. Fase stabilisasi
b. Fase transisi
c. Fase rehabilitasi

d. Sumber
Elia, M. (2017). Defining, Recognizing, and Reporting Malnutrition.The
international journal of lower extremity wounds (italic). 16(4. pp. 230-237
Krisnasari,2010. Nutrisi dan Gizi Buruk. Mandala of Health. Volume
4,nomor1. Januari,2010
e. Lampiran materi
KEP

A. Pengertian Kurang Energi Protein (KEP)

KEP (Kurang Energi Protein) merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang
penting di Indonesia maupun di negara yang sedang berkembang lainnya. Prevalensi
tertinggi terdapat pada anak-anak balita, ibu yang sedang mengandung dan menyusui.
Penderita KEP memiliki berbagai macam keadaan patologis yang disebabkan oleh
kekurangan energi maupun protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Akibat
kekurangan tersebut timbul keadaan KEP pada derajat yang ringan sampai yang berat
(Adriani dan Wijatmadi, 2012).

B. Penyebab KEP
1. Penyakit infeksi
2. Konsumsi makanan
3. Kebutuhan energi
4. Kebutuhan protein
5. Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu
6. Tingkat pendapatan dan pekerjaan ortu
7. Besar anggota keluarga

C. Tanda-tanda KEP
1. Badan terlihat lemah dan lelah.
2. Diare.
3. Suhu tubuh menjadi lebih rendah.
4. Kulit kering.
5. Kerontokan rambut.
6. Mudah kesal.
7. Perubahan sikap, misalnya gelisah, apatis, atau kurang perhatian.
8. Pernapasan menjadi lebih lambat.
9. Kaki dan tangan menjadi kaku atau kesemutan.
D. Cara mengatasi KEP

Pengobatan malutrisi energi protein biasanya diawali dengan memperbaiki kadar


elektrolit dan cairan tubuh yang tidak normal. Selain itu, pengobatan infeksi juga
harus dilakukan, apabila pasien mengalami infeksi. Jika gejala yang dialami pasien cukup
parah, maka diperlukan perawatan di rumah sakit.

Tahap kedua penanganan kasus malnutrisi energi protein adalah dengan memberi
asupan nutrisi melalui terapi pola makan. Makanan yang diberikan biasanya adalah
makanan berbahan dasar susu. Selain itu, dokter juga akan memberikan
suplemen multivitamin atau suplemen protein cair, serta obat-obatan tertentu untuk
meningkatkan selera makan, bila diperlukan.

Pasca pengobatan, pasien akan dianjurkan untuk tetap melakukan pemeriksaan


rutin ke dokter agar perkembangan kondisi pasien bisa tetap terawasi sampai benar-benar
sembuh.

E. Pemeriksaan dan Diagnosa KEP


a. Anamnesia
b. Pengukuran Antropometri
c. Tebal lipatan kulit
d. Lingkar lengan
e. IMT
f. Pemeriksaan Biokimia
g. Pemeriksaan Klinik
F. Fase pengobatan KEP
a. Fase Stabilisasi yaitu diberikan F75
b. Fase Transisi yaitu diberikan F100
c. Fase Rehabilitasi yaitu diberikan F135
G. Contoh formula makanan untuk anak KEP

fase stabilisasi
Fase Transisi

Fase Rehabilitasi
f. Lampiran Dokumen
-

Anda mungkin juga menyukai