Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN

PROGRAM GIZI SEKOLAH

“MAKAN TTD (TABLET TAMBAH DARAH) BERSAMA DI SMP NEGERI 12


SEMARANG”

Disusun Oleh :
1. Vania Arthamevia Safitri 25000117120003
2. Devia Dwi Amalina 25000117120016
3. Fathimah Asri Fadhilah Aulia 25000117120043
4. Zulfatun Hikmah 25000117120088
5. Ni Made Deviana Widiantari 25000117130189
6. Lailatul Ais Nurdhin 25000117140140
7. Putri Yogi Fadhilah 25000117140150
8. Grace Sijabat 25000117140204

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia khususnya anemia
defisiensi besi, yang cukup menonjol pada anak-anak sekolah khususnya remaja. Masa
remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik, mental, dan
aktivitas sehingga, kebutuhan makanan yang mengandung zat-zat gizi menjadi cukup besar .
Remaja putri lebih sering mengalami anemia. Usia reproduksi remaja putri setiap harinya
memerlukan zat besi tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan remaja putra, karena remaja
putri mengalami menstruasi setiap bulannya hal tersebut diperparah dengan pola konsumsi
remaja putri yang terkadang melakukan diet pengurusan badan sehingga kebutuhan asupan
zat besi semakin sedikit. Pada saat remaja putri mengalami menstruasi yang pertama kali
membutuhkan lebih banyak besi untuk menggantikan kehilangan akibat menstruasi tersebut.
Jumlah kehilangan besi selama satu siklus menstruasi (sekitar 28 hari) kira-kira 0,56 mg per
hari. Jumlah tersebut ditambah dengan kehilangan basal sebesar 0,8 mg per hari. Sehingga
jumlah total besi yang hilang sebesar 1,36 mg per hari.
Kekurangan zat besi dianggap penyebab paling umum dari anemia secara global, tetapi
beberapa lainnya kekurangan gizi (termasuk folat, vitamin B12 dan vitamin A), akut dan
peradangan kronis, parasit infeksi dapat menyebabkan anemia.
Anemia menyebabkan darah tidak cukup mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-
paru ke seluruh tubuh. Bila oksigen yang diperlukan tidak cukup, maka akan berakibat pada
sulitnya berkonsentrasi, sehingga prestasi belajar menurun, daya tahan fisik rendah sehingga
mudah lelah, aktivitas fisik menurun, mudah sakit karena daya tahan tubuh rendah, akibatnya
jarang masuk sekolah/bekerja. Asupan gizi besi yang kurang pada remaja dapat disebabkan
pengetahuan remaja yang kurang tentang pangan sumber zat besi dan peran zat besi bagi
remaja. Dampak anemia pada remaja putri dan status gizi yang buruk memberikan kontribusi
negatif bila hamil pada usia remaja ataupun saat dewasa yang dapat menyebabkan kelahiran
bayi dengan berat badan lahir rendah, kesakitan bahkan kematian pada ibu dan bayi.
Anemia pada remaja putri merupakan salah satu dampak masalah kekurangan gizi remaja
putri. Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan
hemoglobin, akibat kekurangan konsumsi atau gangguan absorpsi. Anemia merupakan
masalah gizi yang paling lazim di dunia dan diderita lebih dari 600 juta orang. Anemia lebih
banyak terjadi di negara sedang berkembang dibandingkan negara yang sudah maju. Dari
perkiraan populasi 3.800 juta orang (36% ) di negara sedang berkembang menderita anemia
(Arisman, 2010).
Remaja putri (rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada
saat menstruasi. Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia pada saat hamil.
Hal ini akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan
menyebabkan kematian ibu dan anak.
Kegiatan program yang akan kami lakukan yakni di SMP N 12 Semarang yang berada di
Jl. Ace No.24 Kelurahan Srondol Wetan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Jawa
Tengah. Sasaran kegiatan ini ditujukan pada remaja putri siswi kelas 8 SMP N 12 Semarang ,
dikarenakan pada usia tersebut banyak remaja yang mengalami masa awal menstruasi,
Rematri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi besi. Hal ini disebabkan
banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Selain itu diperburuk oleh kurangnya
asupan zat besi, dimana zat besi pada rematri sangat dibutuhkan tubuh untuk percepatan
pertumbuhan
B. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan remaja putri SMP Negeri 12 Semarang tentang pentingnya
konsumsi tablet Fe dan deteksi dini anemia.
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Instansi Kesehatan
Manfaat edukasi bagi instalansi kesehatan yaitu sebagai sarana alat sosialisasi
dalam pelayanan pendidikan gizi yang promotif dan preventif kepada anak
sekolah sehingga dapat dengan mudah menambah pengetahuan gizi mengenai
anemia.
2. Bagi Siswa
Edukasi yang telah dilakukan mempunyai pengaruh terhadap moti-vasi
remaja putri mengkonsumsi zat besi saat menstruasi. Dengan adanya motivasi
remaja putri mengkonsumsi nutrisi zat besi saat menstruasi diharapkan dapat
mencegah terjadinya anemia remaja putri. Melalui edukasi ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan mengenai anemia, serta dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pola hidup sehat.
3. Bagi Sekolah
Hasil edukasi ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada sekolah dalam
menyampaikan informasi pendidikan gizi yang efektif untuk peningkatan
pengetahuan siswa tentang anemia.
Sekolah bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan
edukasi tentang asupan zat besi, sehingga dapat meningkatkan motivasi remaja
putri mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi sebagai upaya
pencegahan anemia remaja putri

D. Hasil yang Diharapkan


Setelah kegiatan ini dilkasakan,diharapkan para remja aputi di SMP N 12 Semarang
dapat rutin mengonsumsi TTD sesuai anjuran dan dapat mendeteksi dini anemia.
Pihak sekolah dan UKS dapat terus melaporkan kepatuhan remaja putri SMP N 12
Semarang dalam mengonsumsi TTD ke pada TPG Puskesmas Banyumanik.
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN 
A. Deskripsi,Waktu dan Tempat Kegiatan
1) Deskripsi
Kegiatan “makan TTD bersama” ini merupakan kegiatan yang di kemas
secara menarik untuk membantu memaksimalkan program yang sudah
dijalankan dari pemerintah.Untuk menngurangi dan mencegah resiko jangka
panjang dari anemia,pemerintah memiliki program nasional yaitu
membagiakan TTD pada seluruh sekolah tingkat menengah.Namun,dalam
keberjalanannya belum maksimal.
Di wilayah kerja Puskesmas banyumanik terdapat 2 sekolah tingkat
menengah dan yang memiliki riwat pelaporan kurang baik adalah SMP N 12
Semarang. Evaluasi dari TPG Puskesmas Banyumanik, sekolah ini tidak
terkontrol perkembangan “raport kesehatanku”.

Tahapan kegiatan :
1. Evaluasi, Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan
a. Institusi Pendidikan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Pencatatan
dilakukan oleh tim pelaksana UKS di sekolah (guru UKS) sesuai dengan
tugas tambahan. Pemberian TTD dicatat pada Kartu Suplementasi Gizi dan
Buku Rapor Kesehatanku.
b. TTD tidak diberikan pada peserta didik perempuan (rematri) yang
menderita penyakit, seperti thalasemia, hemosiderosis, atau atas indikasi
dokter lainnya.
c. Setiap Remaja Putri Akan mendapat Kartu Suplementasi Gizi untuk
Remaja Putri dan WUS serta Buku Rapor Kesehatanku
2. Edukasi mengenai anemia,cara mendeteksi dan cara mencegahnya
3. Melakukan kegitan konsumsi tablet Fe bersama di kelas,

2) Waktu dan Tempat Kegiatan


Hari / tanggal :
Waktu :
Tembat : SMP 12 Semarang

B. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegitan “Makan TTD Bersama” ini adalah seluruh siswa kelas 8 di
SMP N 12 Semarang.
BAB III
RENCANA ANGGARAN

No JenisPengeluaran Banyaknya Besar Jumlah


Pengeluaran
1. Sekretariat
Pulpen 1 Kotak Rp.15.000 Rp.15.000
Amplop 3 Buah Rp.10.000 Rp.10.000
Pembuatan proposal + 1 Buah Rp.50.000 Rp.50.000
LPJ
Total Rp.75.000
2. Acara
Nutrition Kit 1 Paket Rp.300.000 Rp.300.000
Peralatan PSG (cetak Rp.300.000 Rp.300.000
leaflet dan ATK)
Doorprize Rp.1.00.000 Rp.1.00.000
Total Rp.700.000
3. Konsumsi
Snack (air jeruk) 100 Paket Rp.5.000 Rp.500.000
Total Rp.500.000
4. Pubdekdok + Perlengkapan + Humas
Dekorasi - - Rp.150.000 Rp.150.000
Backdrop 1 Buah Rp.100.000 Rp.100.000
Co Card 8 Buah Rp.5.000 Rp.40.000
Banner 1 Buah Rp.100.000 Rp.100.000
Pulsa dan transportasi - - Rp.100.000 Rp.100.000
Total Rp.490.000

Total Keseluruhan Rp.1.765.000

a. Estimasi Pemasukan
BAB IV
PENUTUP
Demikian Proposal kegiatan ini kami buat, semoga dapat memberikan gambaran
mengenai kegiatan yang dilaksanakan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan
penyampaian proposal ini masih banyak kekurangan oleh karena keterbatasan kami.
Suksesnya kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama dari semua pihak  yang
terkait, kami mengucapkan terima kasih, atas segala perhatian dan kerjasama semua pihak
yang terkait dalam hal-hal ini, baik moril maupun materil demi kelancaran dan tercapainya
tujuan dari acara ini, sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Besar harapan kami
kegiatan ini dapat berjalan dengan baik sehingga benar-benar akan memberikan manfaat dan
hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Woodruff BA, Duffield A. Adolescents: assessment of nutritional status in
emergencyaffected populations. ACC/SCN. Zong, XN and Li, H 2014,Physical growth of
children and adolescents in China over the past 35 years’. Bulletin of the World Health
Organization. 2000. 92. 8. pp 555–64.
Hallberg L, Rossander-Hulthen L. Iron Requirements in Menstruating Women. Am J Clin
Nutr. 1991. vol. 54. p:1047-1058
Depkes RI. Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan Wanita Usia
Subur (WUS). Jakarta: Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 2008

Anda mungkin juga menyukai