Oleh :
DIV A Semester 6
a. Identitas Pasien :
Nama : Bu Putri Ariani
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Pedagang
b. Perkenalan Diri :
Pasien mengetuk pintu ruang konseling dan disambut dengan ramah oleh
konselor gizi.
Konselor : Selamat pagi Ibu, silahkan masuk. (sambil tersenyum dan
menjabat tangan pasien)
Pasien : Selamat pagi, terimakasih Bu.
Konselor : Mari silahkan duduk Bu. (lalu pasien duduk sambil
merasa kesakitan)
: Perkenalkan nama saya Dessy dari Prodi Gizi dan
Dietetika Program Sarjana Terapan Jurusan Gizi disini
saya sebagai konselor ahli gizi yang akan membantu
menyelesaikan masalah atau keluhan yang ibu alami.
Namun sebelum itu nama ibu siapa ya? (sambil meminta
buku pasien)
Pasien : Terimakasih dik, saya Bu Putri Ariani saya ingin
berkonsultasi masalah kesehatan saya. Kata dokter di poli
umum kadar asam urat saya tinggi.
Konselor : Baik Bu sebelum itu kita ukur tinggi badan sama timbang
berat badan dulu ya.
Pasien : Iya dik.
Penyakit asam urat atau gout adalah sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat
kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam darah. Pada kondisi normal, asam urat
larut dalam darah dan keluar melalui urine. Tetapi dalam kondisi tertentu, tubuh
dapat menghasilkan asam urat dalam jumlah berlebih atau mengalami gangguan
dalam membuang kelebihan asam urat, sehingga asam urat menumpuk dalam
tubuh.
Asam urat atau gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan
oleh metabolism abnormal purin yang ditandai dengan meningkatkan kadar asam
urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa
garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan
atau jari (Sunita Almatsier, 2004).
Asam urat dapat berubah menjadi kronis jika tidak mendapat pengobatan.
Namun, asam urat bisa disembuhkan dan dicegah agar tidak kambuh. Kadar asam
urat normal pada wanita yaitu 2,4 – 6 mg/dL dan pada laki-laki yaitu 3,0 – 7
mg/dL
Gejala Asam Urat
Gejala penyakit asam urat umumnya berupa nyeri sendi mendadak dalam
waktu singkat (akut), kemudian hilang dalam beberapa hari, dan muncul lagi
setelah 6 atau 12 bulan. Dalam beberapa kasus, penderita penyakit asam urat
mengalami gejala kronis, akibat serangan asam urat berulang yang terjadi dalam
kurun waktu yang lama.
Pada asam urat akut, nyeri hanya terjadi pada satu atau beberapa sendi,
seperti di jempol kaki, lutut, atau pergelangan kaki. Gejala akan terasa parah
selama 2 hari pertama, dan bisa berlangsung hingga 10 hari. Umumnya penderita
akan merasakan nyeri hebat yang muncul mendadak saat malam hari. Selain itu,
sendi yang terasa nyeri akan terlihat merah, bengkak, dan akan sangat sakit meski
hanya tersentuh sedikit. Beberapa penderita asam urat akut juga
mengalami demam selama nyeri menyerang.
Sedangkan pada asam urat kronis, gejala yang muncul adalah nyeri disertai
radang sendi yang terjadi berulang, dan bisa mengakibatkan kerusakan sendi
permanen, di mana sendi tidak bisa bergerak normal. Selain di ibu jari kaki, nyeri
juga terjadi pada banyak sendi di tubuh, seperti siku, jari dan pergelangan tangan,
serta tumit.
Penyebab Asam Urat
Purin adalah zat yang secara alami dihasilkan tubuh, tapi juga terdapat di
beberapa jenis makanan. Untuk mengurai zat purin, tubuh akan secara alami
menghasilkan asam urat. Sebagian besar asam urat dibuang melalui urine, dan
sebagian lainnya dibuang melalui feses.
Pada penderita penyakit asam urat, kadar asam urat dalam tubuh melebihi
batas normal. Kondisi ini bisa terjadi bila tubuh menghasilkan terlalu banyak
asam urat, atau tubuh sulit membuang kelebihan asam urat.
Bila berlangsung dalam waktu lama, asam urat yang menumpuk dalam
tubuh dapat membentuk semacam kristal tajam di sendi, sehingga menimbulkan
nyeri, radang, bahkan pembengkakan.
Penyakit asam urat lebih sering menimpa pria, terutama dalam rentang usia
30-50. Meski demikian, wanita juga dapat mengalami penyakit ini, terutama
setelah masa menopause.
Beberapa faktor lain yang dapat memicu naiknya kadar asam urat dalam darah
adalah:
Memiliki keluarga yang juga menderita penyakit asam urat.
Baru saja mengalami cedera atau menjalani operasi.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging
merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri,
sarden, kerang, atau tuna).
Mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
Menggunakan obat, seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, dan beberapa
obat kemoterapi.
Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom metabolik,
penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol
tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.
Penyakit asam urat masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan,
dibuktikan dari berbagai kasus komplikasi dari penyakit asam urat ini seperti
gagal ginjal, batu ginjal dan lain-lain masih cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi
oleh kurangnya kesadaran masyarakat yang kurang memperhatikan
kesehatannya seperti masih banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi
makanan tanpa memperhatikan kandungan dari makanan tersebut. Factor
aktivitas yang berlebihan juga dapat memperburuk dan mendukung adanya
komplikasi penyakit asam urat tersebut (Damayanti, 2012).
Tahap pertama. Pada tahap ini kadar uric acid sudah naik di dalam darah,
tetapi belum ada gejala penyakit yang muncul. Bisa saja Anda tidak akan
pernah merasakan gejala kondisi ini Biasanya, orang yang mengalami hal
ini, baru akan merasakan gejalanya pertama kali setelah terserang
penyakit batu ginjal.
Tahap kedua. Uric acid telah membentuk kristal-kristal yang biasanya
terjadi pada bagian jari kaki. Dalam tahap ini, Anda baru akan merasakan
nyeri dan sakit pada sendi, tetapi tidak berlangsung lama. Selang beberapa
waktu kemudian, Anda baru akan mengalami gejala lainnya dengan
intensitas dan frekuensi yang semakin sering.
Tahap ketiga. Gejala terasa tak kunjung hilang dan kristal-kristal asam urat
yang terbentuk tidak hanya menyerang satu sendi saja. Bahkan, dalam
tahap ini akan muncul gumpalan-gumpalan zat tersebut yang sudah
mengkristal di bawah kulit. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri yang
lebih parah dan dapat merusak tulang-tulang rawan.
2. Selingan Pagi
Nama hidangan Berat (g) URT
Semangka segar 100 1 ptg sedang
3. Makan Siang
Nama hidangan Berat (g) URT
Nasi putih 100 1 ½ gls nasi
Ikan bakar 50 1 ptg sdg
Tempe goreng 25 1 ptg sdg
Cah sawi 100 1 gls
Pepaya potong 100 1 ptg sedang
4. Selingan Sore
Nama hidangan Berat (g) URT
Pisang kukus 100 1 ptg sedang
5. Makan Malam
Nama hidangan Berat (g) URT
Nasi putih 75 1 gls nasi
Semur ayam 50 1 ptg sdg
Pepes tahu 25 1 ptg sdg
Tumis kacang panjang 100 1 gls
Buah pisang 100 1 ptg sdg
Monitoring
Tujuan dilakukan monitoring adalah untuk mengetahui pelaksanaan
intervensional komitmen dan mengetahui tingkat keberhasilan. Konselor
dapat bertanya apakah tingkat keberhasilan tercapai, apa factor pendukung
dan factor penghambat. Langkah-langkah monitoring sebagai berikut :
a. Monitoring perkembangan
- Pemahaman diet dan ketaatan diet
- Apakah intervensi dilaksanakan sesuai rencana
- Perubahan hasil lab/nyeri kaki menghilang
- Identifikasi hasil
b. Mengukur hasil
Desak Putu Sukraniti dkk. 2018. Konseling Gizi. Kemenkes RI Pusat Pendidikan
SDMK Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK.
Sunita Almatsier, 2008. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.