Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KONSULTASI GIZI

SKENARIO KONSELING GIZI

Disusun Oleh:
Vebyana Aulia (201702044)
Yuana (201702045)
Suci Putri R (201702046)
Mayang Dwi S (201702047)

PRODI S1 GIZI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA KELUARGA
BEKASI TIMUR
2020
A. Latar belakang
Pada penerapannya konseling gizi terdiri dari beberapa langkah. Langkah tersebut
yakni: 1)membangung dasar-dasar konseling, 2) melakukan pengkajian gizi
(Assessmen Gizi), 3) menegakkan diagnosis gizi, 4) menyusun rencana intervensi,
5)memperoleh komitmen dan 6) melakukan monitoring dan evaluasi. Langkah
pertama dilakukan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan klien. Langkah
ini dinilai sebagai kunci ke langkah berikutnya. Harapannya ketika klien sudah
merasa nyaman maka ia dapat terbuka dan menjelaskan masalahnya dengan baik.
Pada langkah selanjutnya, dilakukan penggalian masalah. Pada Langkah ini
dilakukan pengumpulan data yang bisa dilakukan dengan wawancara atau mencatat
dokumen yang dibawa klien. Setelah data terkumpul pada langkah ini dilakukan
verifikasi, interpretasi, penentuan masalah dan penentuan penyebab masalah. Tujuan
utama pengumpulan data adalah mengidentifikasi masalah gizi dan faktor-faktor
yang menyebabkan masalah tersebut. Baru selanjutnya ditetapkan diagnosis gizi dari
klien tersebut dengan memperhatikan domain klinik, asupan, dan perilaku. Setelah
diagnosis ditetapkan, tahapan selanjutnya adalah mennetukan intervensi gizi klien,
seperti menetapkan tujaun diet, menghitung kebutuhan gizi, dan lain sebagianya,
yang dilanjutkan dengan menetapan komitmen dari klien. Tujuan dari langkah ini
adalah memperoleh kesepakatan antara konselor dengan klien. Kesepakatan tersebut
dipakai sebagai komitmen dalam melaksanakan presekripsi diet dan aturan lainnya.
Berikan pemahaman, dukungan, motivasi dan bangun rasa percaya diri klien untuk
melakukan perubahan diet yang sesuai anjuran dan disepakati bersama. Terakhir,
tahapan konseling adalah monitoring dan evaluasi, untuk melihat keberhasilan
konseling atau mendeteksi hambatan-hambatan yang ada dan memperbaikinya
supaya tujuan awal konseling dapat dicapai.

B. Tujuan praktikum
Mahasiswa mampu melakukan langkah-langkah konseling gizi dan menguraikan
hambatan-hambatan dalam langkah-langkah tersebut.
C. Langkah kerja
1. Mahasiswa dimohon membaca materi “Penerapan langkah-langkah konseling
gizi” pada buku referensi yang dibagikan (halaman 99). Silahkan membaca
chapter lain diperlukan, misalnya topik hambatan-hambatan konseling (dari
klien, dari konselor, saat proses).  30 menit
2. Mahasiswa melakukan praktek konseling dengan skenarion bebas, dan boleh
menyerupai yang ada di referensi. Ketentuan: 1 mahasiswa sebagai konselor,
1 mahasiswa sebagai klien, sisanya mengamati.  60 menit
3. Mahasiswa secara berkelompok mendiskusikan (30 menit) :
a. Contoh kalimat yang digunakan di setiap langkah-langkah konseling
b. Strategi
c. Hambatan (dari klien, dari konselor, saat proses)
d. Dan poin lain yang bisa ditambahkan sebagai pendukung
4. Laporan dikirim melalui EDMODO di hari yang sama maksimal pukul 15.00.
Dilanjutkan proses diskusi dengan dosen.
5. Format laporan: nama file “Praktikum Langkah Konseling_Nama kelompok”
disimpan dengan format PDF. Setiap kelompok cukup 1 file.
6. Bukti diskusi di-“screenshoot” dan dikirim ke grup dan dilampirkan di
laporan.
SKENARIO KONSELING GIZI
DIABETES MELLITUS
Kasus
Ny R seorang pensiunan , berusia 50 tahun berkunjung ke poli gizi suatu rumah sakit
dengan keluhan sesak lemas mengalami penurunan nafsu makan dan terdapat
gangguan mengunyah. Tolong bantu Tn R dengan konseling gizi, dan penyusunan
menu yang tepat untuk ibu R

Konselor : Selamat Pagi bu, selamat datang.


Klien : Pagi bu
Konselor : Silahkan duduk bu, perkenalkan nama saya Adinda, sebagai
konselor gizi ibu, ada yang bisa saya bantu bu?
Klien : Iya bu, terima kasih. Ini bu saya ingin berkonsultasi dengan ibu
mengenai keluhan yang saya alami, serta saya juga sudah dapat
rujukan dari dokter untuk menemui ibu
Konselor : Baik bu, dengan ibu siapa ya? Bagaimana keadaan ibu pagi ini?
Klien : Saya ibu R bu. Alhamdulilah bu, sedikit kurang sehat. Akhir-akhir
ini saya sering merasa pusing, lemas, sesak, nafsu makan saya
berkurang dan ada gangguan mengunyah.
Konselor : Begitu ya bu, mohon maaf bu, umur ibu berapa ya? Kalau
saya mau mengukur tinggi badan dan berat badan bapak, apakah
ibu bersedia?
Klien : Umur saya 50 tahun,. Tadi saya sudah diukur kok bu, kok di ukur
lagi sih?
Konselor : Baik bu, maaf bu, ini untuk kepastian pengukuran status gizi
bu. Apakah bersedia bu?
Klien : Oh iya, tidak apa apa bu.
Konselor : Terima kasih pak, silahkan duduk kembali. Mohon maaf bu
sebelumnya ibu mempunyai keluhan merasa pusing, lemas, sesak,
nafsu makan berkurang dan terdapat gangguan mengunyah ya bu?
Klien : Iya bu betul.
Konselor : Baik ibu, jadi ini ibu R berusia 50 tahun tadi sudah di ukur BB
nya 55 kg dan tinggi badan nya 160 cm, dengan status gizi normal
ya bu. Kemudian keluhan yang dirasakan merasa pusing, lemas,
sesak, nafsu makan berkurang dan terdapat gangguan mengunyah.
Apa betul bu?
Klien : Iya betul bu.
Konselor : Baik bu. Konseling ini akan dilakukan selama 30 menit kedepan ya
bu. Jika ada yang ingin ditanyakan dan masih belum paham
dengan apa yang saya jelaskan, ibu bisa menanyakannya.
Klien : Iya bu.
Konselor : Tadi kita sudah mengukur berat badann dan tinggi badan ibu, ini
untuk hasil data antropometri ibu ya
BB : 55 kg
TB : 160 cm
55 56
IMT : (1,60)2= 2,56 = 21,48𝑘𝑔/𝑚2
Status Gizi : Normal
Klien : Iya bu,
Konselor : Apakah ibu mempunyai data biokimia dengan pemeriksaan oleh
dokter sebelum nya bu? Dan sudah ada diagnosis sebelumnya atau
belum ya bu dari dokter?
Klien : Ada bu, diagnosis yang diberikan dokter pada saat itu Anemia
Aplastik, Hipertensi dan DM Tipe II.

Parameter Nilai Rujukan Hasil Interpretasi


Hb 12-16 g/dl 8.14 Anemia
Hematokrit 40-48% 24.2 Anemia
MCV 80-100fl 89.5 Normal
MCH 26-33pg 30 Normal
135-144 MEq/L 136 Normal
e- 3,6-4,8 MEq/L 4.6 Normal
97-106 MEq/L 101 Normal
GDS ≤200mg/dl 297 DM
Konselor : Baik ibu, jadi sudah ada ya hasil laboratorium dan juga diagnosis
yang diberikan. Saya disini sebagai konselor gizi hanya bertugas dan
membantu bapak dalam memperbaiki pola makan ibu ya.
Klien : Iya bu. Ini hasil pemeriksaan laboratorium saya.
Konselor : Apakah ada data klinis nya juga bu?
Klien : Ada bu

Parameter Nilai Hasil Interpretasi


Rujukan
Tekanan darah (mmHg) 120/80 150/85 Hipetensi

Denyut Nadi (x/mnt) 60-100 93 Normal

Laju pernapasan (x/menit) 12-20 22 Tinggi

Suhu Tubuh (oC) 36-37 37 Normal

Konselor : Baik bu, disini berarti bapak dengan keterangan hipertensi ya b,


kemudian untuk hasil denyut nadi dan suhu tubuh normal dan laju
pernafasan tinggi, itu mengapa tadi ibu merasakan sesak ya.
Klien : Iya bu, saya sering merasakan sesak ketika ingin tidur, jadi sangat
terganggu sekali.
Konselor : Iya bu, jadi dari yang saya lihat ada keterkaitan ya bu mulai dari
keluhan yang ibu alami hingga data data yang ada data
laboratorium dan data klinis yang bapak alami. Jadi untuk data
pemeriksaan fisik untuk kondisi pernapasan sesak, kondisi tubuh
yang pusing dan lemas, serta pada kondisi pencernan penurunan
nafsu makan dan terdapat gangguan mengunyah.
Klien : Iya bu.
Konselor : Apakah ibu memiliki alergi?
Klien : Tidak bu, saya tidak memiliki alergi
Konselor : Boleh saya tau bu, pola makan bapak dalam sehari?
Klien : Saya rutin makan utama 3 kali dalam sehari dan 2 kali selingan,
tidak terbiasa mengonsumsi sayur karena tidak suka, saya biasa
mengonsumsi jus tanpa gula karena telah menderita DM, Sebelum
terkena DM. Saya tidak memperhatikan jumlah gula yang digunakan,
baik itu banyak atau sedikit, asalkan terasa manis. Saya juga tidak
suka dengan nasi tim. Dalam sehari saya suka makan pisang goreng
2-3 buah, teh manis, kentang rebus 1 buah untuk sarapan.
Konselor : Baik bu, ibu tidak suka sayur yaa, sayur itu baik bu untuk
membantu proses penyembuhan ibu, jadi harus perbanyak sayur ya
bu, setidaknya konsumsi sedikit, tidak harus utuh 1 porsi. Gula juga
perlu diperhatikan ya bu, sebaiknya tidak perlu konsumi teh dengan
gula mengingat konsisi ibu yang DM ini.
Klien : Baik bu, karena mungkin saya terbiasa mengkonsumi teh setiap pagi,
jadi kalau tidak minum teh tidak enak bu.
Konselor : Iya bu, tapi sebaiknya perlahan mulai dikurangi ya, diperhatikan lagi
untuk penggunaan gulanya.
Klien : Iya bu. Saya kurang mengetahui informasi sepeti itu bu, selama tidak
kebanyakan tapi terasa manis saya akan mengkonsumsi teh bu
Konselor : Baik ibu, tidak apa apa. Saya akan coba mengarahkan bu, dari data
yang sudah saya terima, ini hasil kecukupan asupan energi dan zat gizi
ibu

Zat Gizi Kebutuhan Gizi SMRS Interpretasi


Asupan %
Energi 1620 kkal 1820 kkal 112% Lebih
Protein 60 gram 57 gram 95% Cukup
Lemak 45 gram 35,2 gram 78% Kurang
Karbohidrat 243 gram 248,6 gram 102% Cukup

.
Klien : Berarti asupan energi saya lebih ya bu.Yang kurang protein dan
karbohidrat cukup sedangkan lemak yang saya konsumsi kurang?
Konselor : Iya bu betul. Harus diperbaiki lagi ya bu untuk pola makan. Maaf
Ibu saya ingin tahu mengenai riwayat personal ibu, apakah ada
riwayat penyakit terdahulu bu, riwayat penyakit sekarang dan
riwayat penyakit keluarga?
Klien : Ada bu, riwayat penyakit terdahulu kelainan pembentukan sel darah
merah dan hipertensi, penyakit sekarang, anemia aplastic, hipertensi
terkontrol dan DM tipe II
Konselor : Baik bu, untuk diagnosis gizi dari saya untuk yang klinis berarti
bapak disini mengalami perubahan nilai laboratorium terkait gizi
berkaitan dengan penyakit yang bapak alami yaitu DM Tipe II
ditandai oleh nilai GDS bu tadi 297. Untuk perilaku, pemilihan
makan ibu yang salah berkaitan dengan kurang terpaparnya
infprmasi yang akurat terkait gizi sebelumnya ditandai oleh ibu tidak
memperhatikan jumlah gula yang digunakan sebelum terkena DM.
Klien : Iya bu
Konselor : Nah disini saya akan berikan intervensi gizi kepada bapak,Jadi ibu
harus tetap mempertahankan berat badan, dan menurunkan kadar
glukosa darah mencapai normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin
Klien : Baik bu
Konselor : Selanjutnya untuk syarat dietnya ya bu. Ibu harus mengkonsumsi
energi sesuai kebutuhan, protein yang cukup, lemak sedang,
karbohidrat yang cukup, vitamin dan mineral yang cukup serta
garam yang rendah ya bu. Berikut ada perhitungan kebutuhan gizi
ibu dalam sehari ya bu
Energi = 25 x BBI = 25 X 54 = 1350 kkal

15 % x 1620
Protein = = 60 𝑔𝑟
4

25 % 𝑥 1620
Lemak = = 45 𝑔𝑟
9

60 % 𝑥 1620
Karbohidrat = = 243 𝑔𝑟
4
Klien : Jadi saya dalam sehari harus bisa memenuhi 1350 kkal, 60 gram protein,
45 gram lemak dan 243 gram karbo ya bu. Dan itu bisa saya peroleh dari
setiap makanan yang saya makan kan bu?
Konselor : Iya bu, betul sekali.selanjutnya akan saya berikan contoh menu sehari
untuk ibu ya, dan saya harap ibu bisa mengikuti dan
mengkonsumsinya

Waktu Bahan URT


Menu Porsi E P L KH
Makan Makanan (gr)
Bubur Beras merah 1p 175 4 - 40
400 gr
beras Telur ayam 1p 75 7 5 -
Makan Pagi 55 gr
merah dan Tempe ½p 40 3 1,5 4
50 gr
24% Brokoli 1p
jus apel 100 gr 25 1 - 6
Jus apel 1p 1 gls
Mentega ½p 50 - - 10
7,5 gr 25 - 2,5 -
Total konsumsi makan pagi 390 15 9 60
Bubur
Selingan ketan Ketan 100 gr 175
1p 4 - 40
Pagi kacang Kacang hijau 25 gr 75
1p 6 3 5
15% hijau Santam 20 ml
½p 20 - 5 -

Total konsumsi selingan I 270 10 8 45


Bubur Nasi 1p 400 gr 175 4 - 40
ayam dan Daging Ayam 1p 40 gr 50 7 2 -
pepes tahu Tahu ½p 50 gr 40 3 2 4
Makan Siang Wortel 1½p 150 gr
39 1 - 7
27% Mentega 1½p 22 gr
Apel 1p 200 ml 75 - 7,5 -
50 - - 10

Total konsumsi makan siang 429 15 11,5 61


Selingan Mashed Kentang 1p
100 gr 175 4 - 40
Sore potato Daging ayam 1p
40 gr 50 7 2 -
13%
Total konsumsi selingan II 225 11 2 40
Bubur Beras merah
100 gr 175
1p 4 - 40
beras Hati ayam 1p 30 gr 75 6 5 -
Makan merah & Tahu ½p 25 gr 40 3 2 4
Brokoli 1½p
Malam hati ayam 150 gr 35 1 - 7
Melon 1p
24% Jus melon Mentega 90 gr 50 - - 10
1p 5 gr 25 - 5 -

Konselor : Nah disini ibu bisa lihat contoh menu yang dapat ibu aplikasikan
di rumah, sudah saya sertakan dengan kandungan energi, protein, lemak,
dan karbohidrat nya ya bu.
Klien : Ini menu untuk sehari ya bu? Insya allah bisa saya terapkan bu.
Konselor : Iya pak, selanjutnya untuk monitoring dan evaluasi, disini saya sudah
cantumkan dari mulai antropometri ibu hingga evaluasi perilaku. Jika
ada yang ingin ditanyakan silahkan ibu.

Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target


Antropometri Membandingkan Awal dan akhir Mempertahankan BB
berat badan Os perawatan dan IMT normal
sebelum dan setelah
intervensi
Biokimia Membandingkan Setiap hari selama Menurunkan kadar
kasar GDS, HB dan intervensi GDS Os hingga
Hematokrit sebelum menjadi normal serta
dan setelah intervensi membantu
meningkatkan kadar
HB dan Hematokrit
Os agar berada pada
kadar normal
Klinis Membandingkan Memantau tekanan Mempertahankan
nilai pemeriksaan darah, denyut nadi, denyut nadi san suhu
klinis sebelum dan laju pernapasan, dan tubuh Os pada kadar
setelah intervensi sushu tubuh Os normal serta
setiap hari selama membantu
intervensi menurunkan tekanan
darah dan laju
pernapasan pada Os
sehingga berada pada
kondisi normal
Fisik Membandingkan Menanyakan kepada Mengurangi sesak
nilai pemeriksaan Os terkait tanda dan nafas, meningkatkan
fisik sebelum dan gejala fisik yang nafsu makan. Serta
setelah intervensi dirasakan setiap kali mengembalikan
pemeriksan, setiap kondisi tubuh Os
hari. menjadi normal
(tidak lemas)
Asupan Membandingkan Setiap kali waktu Memenuhi
asupan Os sebelum makan kebutuhan gizi Os
dan setelah intervensi serta meningkatkan
dengan tingkat asupan Os minimal
kebutuhan 80%
Perilaku Membandingkan Memberikan edukasi Meningkatkan
perilaku Os sebelum sesuai dengan motivasi Os untuk
dan setelah intervensi pedoman Gizi mengonsumsi
Seimbang dan sayuran.
memberikan motivasi
Os terkait pemilihan
makanan yang baik
dan benar

Konselor : Baik ibu, itu tadi monitoring evaluasi gizi yang saya berikan kepada
ibu, semoga bapak bisa mencermati ya ibu dan sangat diharapkan
untuk mengikuti alur demi alur yang saya sudah jelaskan tadi, apakah
ada yang ingin ditanyakan bu?
Klien : Sudah sangat cukup jelas bu, dan saya akan baca kembali mengenai data
yang sudah ibu berikan
Konselor : Baik bu, kita coba liat seminggu kedepan ya bu dengan ibu
menerapkan menu makanan yang sudah dibuatkan, mudah mudahan
kondisi ibu semakin membaik, dan jika ada yang ingin ditanyakan
bisa mengatur jadwal lagi untuk bertemu bu.
Klien : Baik bu, terima kasih
Konselor : Terima kasih atas perhatiannnya ya bu, selamat pagi.

HAMBATAN

Hambatan yang berasal dari konselor:


1. Pertanyaan tidak terstruktur
2. Keterampilan komunikasi penguasaan bahasa (jenis dan level).

Hambatan Yang berasal dari klien


1. Kurang terbuka
2. Klien membantah
3. Pemahaman Yang rendah
4. Klien mempunyai kepercayaan yang salah terhadap makanan.

Hambatan dalam Proses Konseling


1. Terlalu cepat, kurang fokus pada masalah yang dihadapi klien.
2. Media kurang memadai

-
Jenis hambatan Strategi
Kurang terbuka Meyakinkan klien dengan membangun suasana yang
senyaman mungkin, misal tidak mengintrogasi dan
mengintimidasi,
ada privasi. Tumbuhkan rasa percaya kepada konselor
(salam, jabat, senyum, ramah, empati). Membangun
komunikasi yang baik untuk menumbuhkan kepercayaan.
Menginformasikan kepada klien mengenai menu yang baik
untuk penyakit yang dialami oleh pasien
Memberitahu jenis makanan apa saja yang baik untuk
dikonsumsi.
Klien membantah Meyakinkan (memberikan argumen yang menguatkan/jelas)
Konselor menggunakan bahasa tubuh, menegaskan kembali
(teknik probing).
Pemahaman rendah Penyampaian menggunakan bahasa yang sederhana,
menggunakan media (video, leaflet, flip chart, film,dll)
Menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien,
singkat dan jelas.
Klien mempunyai Menjelaskan dengan pemahaman yang sederhana, contoh-
kepercayaan yang salah contoh yang ada di masyarakat.
terhadap makanan Memberikan informasi mengenai makanan yang boleh atau
tidak boleh dikonsumsi, serta memberitahukan bahaya
apabila mengkonsumsi makanan yang salah.
Terlalu cepat, kuirang Konselor harus menjelaskan secara lebih terperinci lagi
fokus kepada masalah mengenai hal yang berkaitan dengan penyakit yang diderita
yang dihadapi oleh pasien, serta apa saja yang harus dibantu dalam
mengatasi pasien.
Media kurang memadai Sebaiknya disiapkan media agar pasien lebih dapat tertarik
lagi dalam mendengarkan arahan yang diberikan
Pemahaman terhadap Sebaiknya konselor lebih mempelajari lagi masalah apa yang
masalah yang dihadapi sedang dihadapi, dn harus lebih sering lai membaca tentang
kasus kasus yang akan terjadi
Pertanyaan Tidak Sebaiknya konselor mencatat terlebih dahulu secara
terstruktur terperinci mengenai apa yang akan dibahas

Anda mungkin juga menyukai