Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO KONSULTASI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI

Konselor : Assalamualaikum, Selamat Siang mba.

Klien : waalaikumsalah, iya bu selamat siang

Konselor : Perkenalkan nama saya Nabilah Khoirunnisa, Ahli Gizi yang sedang bertugas.
Dengan mba siapa?

Klien : Nama saya Puput Dewi Safitri bu

Konselor : Oh mba puput ya,

Klien : iya bu.

Konselor : Ada yang bisa saya bantu, mba?

Klien : Jadi saya sudah melakukan pemeriksaan dengan Dokter Penyakit dalam,

hasil laboratoriumnya serta surat rujukan dari dokter sudah saya kirim via email.

Konselor : baik mba saya lihat dulu ya.

Klien : Setelah pemeriksaan saya diminta dokter untuk melakukan konseling gizi.

Konselor : Iya baiklah, sebelum kita memulai kegiatan konseling, apakah mba bersedia

meluangkan waktu selama 60 menit?

Klien : Iya, saya bersedia.

Konselor : Saya beharap mba bersedia berkerjasama untuk keberhasilan proses konseling ini.

Tujuan konseling gizi pada hari ini adalah mendiskusikan perubahan pola makan
untuk mencegah dan mengatasi permasalahan yang mba alami.

Klien : iya saya bersedia.

Konselor : Berdasarkan hasil pengukuran dan penimbangan yang ada di hasil pemeriksaan,
TB mba 158cm dan BB mba 52 kg. Dari hasil perhitungan saya, mba tergolong
status gizi normal.

Klien : Oh seperti itu ya bu.


Konselor : Berdasarkan hasil lab mba, disini kita dapat melihat kadar HB mba hanya 9 g/dl
ini termasuk kategori rendah. Selanjutnya kita lihat hasil pemeriksaan tekanan
darah mba yaitu 110/70 masih termasuk kategori normal dan hasil pemeriksaan
suhu mba 35°𝐶 ini menunjukkan terjadinya penurunan suhu tubuh (hipotemia).
Sebelum dilakukannya pemeriksaan, apakah mba mempunyai keluhan tertentu?

Klien : Saya sering pusing, kulit terasa dingin terutama dibagian tangan dan kaki dan

mudah sekali lelah serta ngantuk bahkan saya terkadang sesak untuk bernafas.

Konselor : Hmm. Bagaimana pola makan mba sehari hari? Apakah sering sarapan?

Klien : Saya sih jarang sarapan bu, dan untuk makan pun saya tidak teratur dikarenakan

jam kuliah yang tak menentu.

Konselor : Makanan seperti apa yang sering mba konsumsi?

Klien : Sehari hari saya suka mengkonsumsi nasi goreng dan nasi pecel karna cepat dan

dekat di daerah kampus saya.

Konselor : Mba tadi menyatakan senang mengkonsumsi nasi goreng, kira kira banyaknya

nasi goreng berapa centong nasi serta apa saja lauk yang ada didalamnya?

Klien : Paling sekitar 2 centong nasi bu, lauk yang ada paling telur yang sudah di orak

arik serta sedikit potongan ayam.

Konselor : bagaimana dengan porsi nasi pecel apa saja lauk yang terkandung didalamnya?

Klien : Kalo nasi pecel, nasinya ambil sendiri bu. Saya kadang cuman ngambil 1 setengah

centong untuk lauknya ya hanya kangkung dan kecambah serta saus kacang.

Konselor : Apakah hanya mengkonsumsi nasi goreng dan nasi pecel mba merasa kenyang?

Klien : Yaa lumayan bu, tapi saya kalo sore suka ngemil bakwan sekitar 2 potong.

Konselor : Kalau malam, apa yang biasa mba konsumsi?

Klien : Kalo sempat saya beli yogurt bu, tapi itu jarang sekali
Konselor : Sebelumnya apakah mba pernah mendapatkan konseling atau informasi makanan

yang baik dan sesuai kebutuhan seumur mba?

Klien : Belum pernah bu.

Konselor : Berdasarkan riwayat makan yang mba utarakan, mba mengalami penurunan
asupan makanan yang berkaitan dengan kurangnya kesadaran mba dalam
pemilihan makanan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan mba yang dibuktikan
dengan kadar Hb mba termasuk kategori rendah sehingga didiagnosis terkena
anemia defisiensi besi

Klien : Anemia defisiensi besi itu apa bu?

Konselor : Anemia defisiensi besi adalah satu jenis anemia yang disebabkan kekurangan zat
besi sehingga terjadi penurunan jumlah sel darah merah yang sehat. Bila kadar
hemoglobin dalam tubuh tidak cukup, tubuh tidak dapat memberikan oksigen dari
paru-paru ke jaringan dan organ lain. Oleh karena itu mba sering merasa lelah,
lemah, dan mungkin mengalami sesak napas pada waktu-waktu tertentu. Jika tidak
diobati, anemia defisiensi besi dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung
dan organ inti lainnya.

Klien : Wah terdengar sangat mengerikan bu.

Konselor : Mba, bersediakah menunggu saya beberapa menit untuk menghitung kebutuhan
energi dan zat gizi mba? Sambil menunggu mungkin mba bisa membaca leaflet
yang tersedia ini, materi leaflet ini adalah tentang anemia defisiensi zat gizi.

Klien : Iya saya bersedia bu, silahkan saja.

Konselor : Bagaimana mba, sudah selesai membacanya?

Klien : Sudah bu.

Konselor : Jadi hasil perhitungan kebutuhan energi mba, sekitar 2212 kkal. Jika dibandingkan
dengan asupan yang mba makan, zat gizi protein hanya sekitar 55% termasuk
defisit berat untuk zat gizi lemak dan karbohidrat hanya sekitar 80% termasuk
defisit tingkat sedang
Klien : Saya menyadari bahwa saya tidak pernah peduli terkait zat gizi apa yang saya

makan. Prioritas saya hanya sekedar kenyang saja.

Konselor : Itu hal yang wajar mba, dengan kesibukkan yang mba hadapi setiap harinya.
Menurut mba bagaimana langkah selanjutnya, untuk mengatasi asupan makanan
mba yang mengalami defisit ini?

Klien : Mungkin saya harus mencoba makanan yang beragam, tidak hanya sekedar itu itu

saja.

Konselor : Mba apakah pernah mendengar istilah “isi piringku”?

Klien : Tidak bu.

Konselor : Mba tadi kan mengatakan cara mengatasi asupan makanan yang defisit yaitu
dengan mengkonsumsi makanan yang beragam, alangkah baiknya mba tau panduan
piring makan untuk memenuhi gizi seimbang hal ini dikenal dengan istilah isi
piringku

Klien : Bagaimana cara melakukannya bu..

Konselor : Begini mba (Menunjukkan gambar isi piringku) dapat dilihat, bagian pertama
piring dapat diisi dengan makanan pokok seperti nasi dan yg kedua lauk pauk yang
terdiri dari sumber nabati dan hewani untuk bagian ketiga bisa diisi sayuran dan
buah buahan.

Klien : Apakah perlu saya mengkonsumsi tablet penambah darah bu?

Konselor : Bisa mba, kalo mba merasa kurang yakin bahwa asupan zat besi dari makanan
yang mba konsumsi kurang cukup. Tablet penambah darah dapat menggantikan zat
besi yang hilang dengan cepat.

Klien : Kayanya saya perlu tablet penambah darah, saya kurang yakin apakah saya bisa

mencukupi kebutuhan saya dengan jajan diluar.


Konselor : Mba harus yakin, jajan diluar bukan suatu kesalahan asal mba memperhatikan
kebersihan. Saya sangat yakin bila mba dapat melakukan “penerapan isi piringku”
dalam setiap kali mba makan.

Klien : Iya bu.

Konselor : Untuk melihat tingkat keberhasilan konseling ini, apakah mba bersedia bertemu

kembali dengan saya bulan depan?

Klien : Bisa sekali bu, dengan senang hati.

Konselor : Baik mba, tidak terasa 1 jam telah berlalu. Maka saya simpulkan kegiatan
konseling hari ini, bahwa mba terdiagnosa terkena anemia zat besi maka perlu
diperhatikan asupan zat besi yang lebih efektif diperoleh dari lauk sumber hewani
seperti telur, daging, ikan. Penambahan tablet darah bisa dilakukan. Ketika jajan
diluar diharapkan mba dapat melaksanakan “isi piringku” dan memperhatikan
tingkat kebersihan di sekitar lingkungan penjaja makanan yang ingin mba konsumsi

Klien : Iya bu, terima kasih atas bantuannya mohon bimbingannya.

Konselor : Baik mba terima kasih kembali atas kerja samanya, perlu diingat tujuan kita tak
akan bisa tercapai tanpa adanya kerja sama. Semoga di pertemuan kita selanjutnya,
keadaan mba lebih baik dari sekarang. Kalau begitu saya akhiri smapai disini ya
mba, assalamualaikum

Klien : Iya bu, waalaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai