KONSELING GIZI
OLEH :
ASRINA (K21108294)
1. IDENTITAS KONSELOR
Nama : Asrina
2. IDENTITAS RESPONDEN
– Umur : 34 tahun
3. PENGKAJIAN GIZI
○ Data Antropomteri
– Berat Badan : 44 kg
– Tinggi Badan : 160 cm
– IMT : 17,1
○ Riwayat Makan
○ Riwayat Personal
Tidak ada
B. Proses Dialog Konseling
atau tepatnya dirumah klien. Ruangan tempat konseling sudah cukup privasi dan
27 Desember 2011 dimulai pada pukul 15.00-17.00 sore. Pertemuan kedua pada
➢ Dialog Pertemuan I
Klien : oh iya begini nak, dalam beberapa bulan ini saya mengalami
itu saya merasakan badan saya yang semakin kurus. Ini saya
bilang saya ini cacingan karena berat badan saya yang mulai
Konselor : oh iya sebentar iya bu, masih ada beberapa pertanyaan yang
harus saya galih lebih dalam lagi. sejak kapan ibu mulai
Konseleor : apa ada obat atau vitamin yang ibu konsumsi selama
Konselor : selain nasi, lauk pauk apa yang sering anda konsumsi?
Klien : ikan, sayur bayam, tahu, tempe tapi dalam porsi yang sangat
kecil
yang gizi baik. Tidak ada yang mengalami gizi kurang kecuali
saya.
Konselor : Apakah ada penyakit lain yang diderita atau ibu pernah
Klien : iya saat itu langsung dioperasi, karena saat itu saya
Klien : iya ada,mulai saat itu berat badan saya menurun, nafsu
Klien : pernah saat itu saya ke dokter dan dokter hanya mengatakan
bahwa hal ini wajar wajar saja dialami oleh pasien pasca
operasi.
badan anda ?
Konselor : Begini, saya punya solusi bagaimana caranya agar berat badan
Klien : darah O
saya lakukan
Konselor : iya sangat mudah bu’. Dengan menjaga pola makan ibu yang
orang masih ada atau teteap memiliki tubuh yang begitu begitu
saja?
buat tulang. Selain itu anda harus cermat memilih susu yang
buahan. Apa buah buahan yang saya konsumsi dapat saya jus
kan?
Konselor : iya bisa bu’ malahan lebih baik lagi jika anda juskan.
Klien : ternyata buah juga sangat penting y… saya kira hanya dengan
Klien : bagaimana cara saya agar saya dapat minum sehari 8 gelas?
Konselor : itu sangat mudah bu’ sehabis bangun tidur ibu minum 2
malam segelas air putih dan sebelum tiidur 2 gelas. Makan ibu
Konselor : tidak ada kata susah sebelum kita mencobanya ibu’ saya yakin
tubuh.
Klien : iya saya tau, dapat menyebabkan penyakit kanker dan lain
lain.
Konsuler : klo ibu sudah tau kenapa ibi masih mengkonsumsi indomie
Konsuler : tapi cepat sajinya itu akan berdampak bagi kesehatan ibu. Liat
tubuh ibu sekarang, ibu mengalami gizi kurang akibat dari pola
Klien : iya saya memang salah, mulai sekarang saya akan membatasi
mengkonsumsi indomie.
Konsuler : baguslah kalau begitu, ibu sudah mulai menegrti dengan apa
Klien :iya, selain itu apa sayur sangat berguna bagi tubuh? Saya
malas makan sayur hanya ada beberapa jenis sayur yang saya
sukai.
merah, jingga atau kuning, seperti cabe merah, wortel atau labu
didalam tubuh). Zat hijau daun atau klorofil pada sayuran hijau
hilang pada saat dimasak atau dicuci. Oleh sebab itu sayuran
sampai layu.
Konsuler : iya sangat banyak bu, jadi mulai sekarang ibu harus
Konselor : mzg sangat tidak baik buat tubuh bu’, sebaiknya ibu
Klien : klo begitu mulai sekarang saya akan membatasi itu. saya juga
mengkonsumsi ikan.
padahal saya tahu klo ikan sangat penting bagi tubuh saya.
ikan apalagi ayam yang ibu makan belum tentu ayam kampung.
Konselor : sangat tidak baik bu, bahanya banyak bahan bahan kimi yang
Konselor : Kalau begitu saya permisi dulu yah bu…yakin usaha sampai
Assalamualaikum.wr.wb
Klien : Waalaikumsalam
➢ Dialog Pertemuan II
berikan, saya merasakan hal yang sangat baik bagi tubuh saya.
Tiap pagi saya rajin BAB, selain itu nafsu makan saya
bertambah.
zat gizi tidak seimbang. Selain itu berat badan saya yang belum
naik.
Konselor : Memang begitu bu‘. Tidak mungkin dalam 2 hari berat badan
Klien : apa berat badan saya akan naik dengan melakukan apa
Konselor : Seperti yang saya katakan tadi, semua butuh proses, tidak ada
Konselor : iya buk. Ibu pasti bisa melakukannya. Insya ALLAH ini pasti
Heheh...
Klien : klo begitu saya permisi dulu y dek, kapan kapan saya
kesini lagi.
Konselor : iya bu‘, Terima kasih atas kunjungannya bu‘. Semoga ini
sangat bermanfaat bagi ibu. ajak keluarga dan teman teman ibu,
sempat ada yang keluarga atau teman ibu yang mau konsultasi.
KESIMPULAN
Sangat berguna bagi klien karena klien akan mendapatkan informasi baru
tentang masalah yang dialami.
Meskipun tujuan klien untuk meningkatkan berat badan belum tercapai,
namun setidaknya setelah dilakukan konseling, pasien sudah mulai memperbaiki
pola makannya dan berat badan yang dia inginkan dapat tercapai.
PENILAIAN DIRI DALAM KONSELING
Lembar penilaian diri ini akan membantu Anda dalam menilai pengetahuan,
sikap, dan perilaku yang anda miliki dalam empat area Kompetensi Konseling.
Untuk mengevaluasi diri sendiri, pilih dan tulis nomor yang sesuai dengan taraf
kompetensi anda pada kolom yang tersedia di sebelah kanan daftar masing-
masing area kompetensi.
NAMA : ASRINA (KONSELOR) SKALA :
Selalu = 5
TANGGAL : 27 DESEMBER 2011 Sering = 4
Kdng2 = 3
Jarang = 2
Tdk prnh=1
AREA KOMPETENSI SETELAH SEBELUM
PELATIHAN PELATIHAN
I. PEMANTAPAN HUBUNGAN BAIK
1. Saya yakin bahwa lingkungan konseling terasa 3
nyaman dan pribadi
Karena, tempat konseling berada diruang keluarga, tempat berkumpul bersama-
sama teman-teman sehingga lingkungan konseling belum bersifat cukup pribadi
2. Saya melakukan kontak mata secara wajar 3
Saya, berusaha untuk memperhatikan keadaan disekitar klien sehingga kontak
mata antara konselor dank lien hanya berlangsung kadang-kadang
3. Ekspresi muka saya menunjukkan perhatian, 4
minat, dan penerimaan
Saya berusaha untuk mengkondisikan diri saya dalam permasalahan klien,
sehingga pemberian perhatian saya usahan seoptimal mungkin
4. Sikap/gerak tubuh saya menunjukkan perhatian, 4
minat, dan penerimaan
Meskipun sejumlah perhatian telah saya usahakan untuk klien, namun
sikap/gerak tubuh saya masih belum sepenuhnya bisa menghargai keberadaan
klien, kemungkinan karena perasaan canggung terhadap klien sehingga
terkadang menimbulkan sikap salah tingkah atau tindakan-tindakan yang tidak
seharusnya dilakukan
5. Saya memperhatikan tanda-tanda/aspek-aspek 5
nonverbal klien (gerak-gerik, sikap, reaksi
tubuh, nada dan aspek-aspek tekanan suara)
Seperti pada poin penilaian 3, saya selalu memperhatikan tindakan/sikap klien
dalam menyampaikan permasalahannya secara seksama
6. Saya memperhatikan tanda-tanda verbal klien 4
(isi kata-kata)
Seperti point penilaian 3 dan 5 saya berusaha memperhatikan keadaan klien,
namun saya masih terkadang kurang jeli melihat perubahan tertentu pada diri
klien utamanya makna kata-kata yang diucapkan
7. Ucapan saya menunjukkan perhatian, minat dan 4
penerimaan serta keterlibatan saya pada masalah
klien
Meskipun minat perhatian saya tinggi terhadap keadaan klien, namun saya belum
terlalu mampu melibatkan diri saya dalam permasalahan klien utamanya dalam
penyampaian informasi yang seharusnya dilakukan
8. Postur tubuh saya wajar, santai dan penuh 3
perhatian
Seperti penjelasan pada point 1 bahwa tempat konseling berlangsung diruang
keluarga, sehingga banyak kemungkinan kejadian luar yang dapat menarik
perhatian ketika proses konseling berlangsung
9. Saya dapat mengatasi kemacetan pembicaraan 2
secara tepat.
Saya mengalami permasalahan dalam mengatasi kemacetan perbincangan yang
terjadi disebabkan keterampilan saya dalam meramu kalimat yang mampu
membangun suasana masih terbatas
10. Saya bertanya tentang perasaan-perasaan klien. 3
Saya sudah berusaha menanyakan beberapa hal terkait permasalahan klien
menurut persepsi saya, namun keterbatasan saya dalam menggali sebuah masalah
dalam kehidupan klien sehingga terkadang pertanyaan yang diutarakan masih
belum termasuk kategori yang layak, misalnya dengan menggunakan kata Tanya
“apakah ?” masih biasa saya lakukan
11.Saya menjamin kerahaasiaan klien 4
Secara pribadi saya berusaha untuk menjaga kerahasiaan permasalahan klien,
hanya saja karena tempat konseling berlangsung diruang keluarga, sehingga
tidak menutup kemungkinan keluhan-keluhan yang disampaikan klien diketahui
oleh anggota keluarga yang lain
II. PENGUMPULAN DAN PEMBERIAN INFORMASI
1. Saya dapat mengikuti apa apa yang dikatakan 4
klien.
Saya berusaha untuk menempatkan diri saya seperti dalam permasalahan klien
sehingga saya berusaha mengikuti ucapan yang dikatakan klien, meskipun masih
dapat dibuyarkan dari kejadian-kejadian sekitar sehingga intinya tidak selalu
saya mengikuti kata-kata klien
2. Saya menggunakan tanda-tanda non verbal 5
(misalnya, anggukan kepala, ucapan hm, hm)
untuk meningkatkan produksi verbal klien
Hal ini saya lakukan supaya klien betul-betul merasa bahwa saya mengamati
permasalahan yang disampaikan secara seksama, sehingga klien lebih terbuka
karena merasa dihargai
3. Saya hanya bicara tentang diri sendiri jika 2
memang diminta klien
Saya memperhatikan ucapan-ucapan klien, sehingga jarang membicarakan
tentang diri saya terhadap klien
4. Saya tidak menginterupsi/memotong 3
pembicaraan klien
Saya berusaha mengikuti alur penyampaian klien, namun terkadang saya
memperjelas apa yang disampaikan oleh klien untuk meyakinkan bahwa yang
saya pahami sudah sesuai dengan permasalahan klien
5. Saya mengajukan pertanyaan secara satu per 2
satu
Terkadang berusaha mengendalikan rasa ingin tahu pada diri saya, sehingga
serentetan pertanyaan jarang saya lakukan, namun hanya satu hingga dua kalimat
pertanyaan yang digunakan
6. Saya menahan diri untuk tidak menggunakan 3
pertanyaan mengarahkan
Biasanya saya menggunakan kalimat “sebaiknya” untuk memperlihatkan
kemungkinan dampak/akibat dari keputusan yang akan diambil oleh klien
7. Saya menanggapi serius keprihatinan klien 5
Saya selalu menaggapi dengan serius permasalahan yang dikeluhkan klien,
karena tugas seorang konselor memang seharusnya berusaha mengkondisikan
dirinya dalam permasalahan klien sehingga bisa memahami dan menghayati apa
yang dihadapi klien, dan pemberian pilihan solusi juga semakin terbuka
8. Saya menanyakan alasan kunjungan klien 5
Ingin mengetahui tingkat permasalahan klien
9. Saya menanyakan tentang resiko lainnya 4
Saya sudah menggunakan sejumlah pertanyaan yang menurut saya turut beresiko
terhadap permasalahan klien, namun tidak menutup kemungkinan masih adanya
sejumlah resiko yang luput dari penglihatan saya
III. PERENCANAAN, PENGAMBILAN KEPUTUSAN,
PENYELESAIAN MASALAH
1. Saya bertahan agar tidak terlalu cepat 2
memberikan simpati atau pemecahan masalah
Saya sangat mudah terbawa oleh emosi dari yang disampaikan oleh klien
sehingga rasa simpati sangat mudah muncul pada diri saya akan permasalahan
yang dialami klien
2. Saya memberikan kesempatan klien untuk 5
banyak bicara
Saya hanya bertanya ketika klien berhenti mengutarakan permasalahannya
3. Saya dapat membicarakan hal-hal yang 2
berkaitan dengan seks tanpa canggung
Saya tidak merasa percaya diri untuk membahas tentang seks dengan klien,
mengingat usia klien jauh lebih tua dari pada saya
4. Saya membantu klien mengidentifikasi masalah 5
dan cara-cara penyelesaiannya
Saya memberikan berbagai pemecahan masalah yang mungkin dapat dijalankan
oleh klien dengan berbagai tekhnik dan resiko yang mungkin dapat timbul,
namun kemudian saya tidak menetapkan jenis pemecahan masalah apa yang
sebaiknya dilakukan, namun diputuskan sendiri oleh klien
5. Saya membantu klien mengembangkan berbagai 4
alternative pilihan
Alternative pilihan pemecahan masalah diusahan dikembangan menurut
sepengetahuan saya, namun tidak menutup kemungkinan dari tekhnik
pemecahan masalah tersebut dapat memberatkan klien, sehingga kembali lagi
klienlah yang akan memutuskan
6. Saya membantu klien melihat 3
konsekuensi/akibat dari berbagai alternatif
pilihan
Membantu klien melihat konsekuensi/akibat dari berbagai alternatif pilihan telah
saya lakukan semampunya, namun kemungkinan karena keterbatasan saya
beberapa alternative luput dari penglihatan saya
7. Saya memberikan kesempatan kepada klien 4
untuk memilih
Klienlah yang memutuskan jenis pemecahan masalah apa yang akan dietrapkan
IV. LANGKAH SELANJUTNYA
1. Saya bisa secara ringkas, akurat dan cepat 3
mengemukakan tema-tema yang dibicarakan
oleh klien
Karena keterbatasan dalam menerjemahkan permasalah yang disampaikan klien,
serta keterbatasan dalam meramu kalimat yang sesuai dengan topic permasalahan
klien
2. Saya mengkonfirmasikan tiap keputusan atau 3
pilihan klien; memeriksa kembali
kesepakatannya
Saya mempercayai bahwa keputusan yang diambil klien adalah yang bisa
dijalankan oleh klien sendiri
3. Saya menunjukkan pengetahuan saya mengenai 4
sumber-sumber dukungan dan rujukan lain
Alternative pemecahan masalah yang saya ajukan berdasarkan pengetahuan saya
yang diperoleh dari bangku kuliah
4. Saya mengajak klien agar 3
membawa/mengirimkan temannya kepada saya
Klien sudah dewasa sehingga sudah mampu memutuskan yang terbaik untuk
dirinya tampa harus merepotkan orang-orang terdekatnya
5. Saya berterima-kasih kepada klien atas 5
kedatangannya.
Karena saya belajar banyak dari klien
CATATAN :