Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No.

2 [Agustus 2016] 105-118


Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

ANALISIS BIAYA SISTEM JAMINAN KEHALALAN DAN KEAMANAN


PADA RESTORAN MIE JOGJA PAK KARSO

Analysis of Halal and Safety Assurance Cost in Mie Jogja Pak Karso Restaurant

Danang Triagus Setiyawan1, 2*, Sucipto1, 2, Syifa Khairunnisa1


1
Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Malang 65145
2
Halal Qualified Industry Development (Hal-QID) - Research Group - Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Malang 65145
*Penulis Korespondensi: email: danangtriagus@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik kritis dan menghitung biaya kehalalan
dan keamanan mie siap saji di restoran Mie Jogja Pak Karso. Analisis mengacu pada titik kritis
kehalalan dan keamanan serta perhitungan dimodifikasi dari biaya kualitas. Hasil penelitian
menunjukkan titik kritis kehalalan terdapat pada bahan baku ayam dan sapi, sedangkan titik
kritis keamanan terdapat pada tahap pencucian dan penanganan bahan. Rata-rata total biaya
kehalalan dan keamanan per bulan Rp 6122279.88, dengan rincian biaya berdasarkan metode
PAF yaitu prevention cost sebesar Rp 5699885.56 (93.10%), appraisal cost sebesar Rp 253612.27
(4.14%), internal failure cost Rp 159282.06 (2.60%), eksternal failure cost Rp 9500.00 (0.16%). Pada
metode process cost diperoleh cost of conformance Rp 5953497.82 (97.24%), dan cost of non–con-
formance sebesar Rp 168782.06 (2.76%). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa manajemen
restoran Mie Jogja Pak Karso dapat mempertahankan proses yang dijalankan, sehingga meng-
hasilkan biaya kegagalan rendah dan berupaya mengurangi biaya pencegahan yang masih
tinggi

Kata kunci : Metode PAF, Metode Process Cost, Sistem Jaminan Halal

ABSTRACT

The aim of the study to determine the critical point and calculate cost of halal and safety in the
restaurant Mie Jogja Pak Karso. Analysis refers to the critical point of halal and safety and modification
of calculation cost of quality. The result showed that halal critical point found in chicken and beef as the
main raw materials, while safety critical point found in washing and material handling. The average of
total cost of halal and safety per month is Rp 6122279.88, consisting of the cost PAF method including
prevention cost IDR 5699885.56 (93.10%), appraisal cost Rp 253612.27 (4.14%), internal failure cost
Rp 159282.06 (2.60%), external failure cost Rp 9500 (0.16%). Process cost methods resulting the cost
of conformance Rp 5953497.82 (97.24%), and the cost of non-conformance Rp 168782.06 IDR (2.76%).
Result indicated that the management of the restaurant Mie Jogja Pak Karso could maintain a process to
produce a low cost of failure and put some efforts to reduce high cost of prevention

Keywords: Halal and Safety Assurance, PAF Method, Process Cost Method

PENDAHULUAN terhadap kesadaran global dalam keamanan


pangan (Samori et al., 2014). Menurut Direk-
Beragamnya produk makanan me- torat Jenderal Pengembangan Ekspor Na-
nyebabkan timbulnya kekhawatiran tentang sional (2015), konsumsi masyarakat muslim
keaslian makanan berlabel halal di kalangan dunia terhadap produk makanan dan minu-
konsumen muslim di seluruh dunia (Fadzlil- man halal tahun 2013 mencapai US$ 1.29
lah, 2011). Hal tersebut merupakan respon milyar dengan peningkatan mencapai 10.8%,

105
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai terse- bahan tambahan yang dapat menjadi ti-
but diperkirakan meningkat pada tahun 2019 tik kritis pada mie, yaitu boraks, formalin,
menjadi US$ 2.54 milyar atau setara 21.2% dan rhodamin B. Berdasarkan kadar airnya,
dari total konsumsi dunia. mie basah merupakan produk mie yang ce-
Titik kritis kehalalan produk dapat dil- pat mengalami kerusakan atau kebusukan,
ihat dari produksi yang sesuai syariat islam karena itu dilakukan penambahan bahan
dan bahan tambahan tidak menggunakan kimia pengawet, yaitu boraks (Shelke et al.,
produk haram, seperti babi (Kamaruddin, 1990; Hou dan Kruk, 1998; Fathonah, 2003;
2012; LPPOM MUI, 2014; Ashadi, 2015). Be- Abidin et al., 2013). Kandungan boraks mie
berapa bahan baku pembuatan mie termasuk basah mencapai 15 g per 20 kg tepung terigu.
beresiko rendah, yaitu mie kering dan min- Formalin pada mie relatif kecil, tetapi jika
yak goreng. Menurut LPPOM MUI (2011) dikonsumsi terus menerus dapat menyebab-
terdapat 4 kategori tingkat kritis bahan dan kan kerusakan sel pemicu kanker (Tang et
tingkat kesulitan penelusuran kehalalannya, al., 2009; Hutabarat, 2010). Selain itu, rho-
yaitu kategori tidak beresiko (no risk), resiko damin B merupakan bahan pewarna buatan
rendah (low risk), resiko sangat tinggi (very yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat
high risk), dan beresiko (risk). terkontaminasi oleh arsen atau logam berat
Titik kritis keamanan merupakan lain yang bersifat racun, dan bersifat karsino-
suatu langkah dimana kontrol dapat ditera- genik (Fathonah, 2003).
pkan untuk mencegah atau menghilangkan Penelitian ini bertujuan untuk meng-
bahaya keamanan pangan atau mengurangi etahui titik kritis dan mengetahui perhi-
ke tingkat yang dapat diterima (Ehiri et al., tungan biaya sistem jaminan kehalalan dan
2001; Codex Alimentarius, 2003; Kirwan keamanan di restoran Mie Jogja Pak Karso
dan Maye, 2013; Lu et al., 2014). Beberapa Malang.

Gambar 1. Suasana restoran mie jogja pak karso

Gambar 2. Produk mie siap saji di restoran mie jogja pak karso

106
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

BAHAN DAN METODE ke dalam titik kritis kehalalan, dikarenakan


proses pembuatan mie dilakukan sendiri
oleh restoran mie jogja pak karso. Pada
Metode restoran Mie Jogja Pak Karso, semua proses
Penelitian dilaksanakan di restoran pengolahan, tempat penyímpanan, tempat
Mie Jogja Pak Karso Jl. Arjuno No 4, kecama- transportasí tídak dígunakan untuk bahan
tan Klojen, Malang, Jawa Timur. Penelitian makanan mengandung babí atau barang
bulan Februari sampai Maret 2016. Penelitian tídak halal laínnya. Oleh karenanya, bahan
menggunakan metode kualitatif dan kuanti- baku mie telah terjamin kehalalan dan kea-
tatif. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif manannya.
menggunakan pendekatan induktif (Mu- Pengolahan data dengan mengidentifi-
sianto, 2002). Penelitian kuantitatif bersi- kasi titik kritis kehalalan dan keamanan pada
fat obyektif, mencakup pengumpulan dan mie siap saji dan perhitungan biaya penera-
analisis data kuantitatif (Hermawan, 2014). pan sistem jaminan kehalalan dan keamanan
Pengumpulan data dengan pencarian data (halal and safety assurance cost) produksi mie
berkaitan dengan titik kritis dan biaya yang siap saji di Mie Jogja Pak Karso Malang. Data
digunakan serta perhitungan biaya penera- kuantitatif yang dibutuhkan dalam peneli-
pan sistem jaminan kehalalan dan keamanan tian tersedia pada Tabel 3.
pada produksi mie. Data primer diperoleh
dari wawancara, hasil survei, dan observasi.
Data sekunder diperoleh dari data internal HASIL DAN PEMBAHASAN
dan eksternal perusahaan. Hasil identifikasi
titik kritis kehalalan dan keamanan mie siap
saji dapat dilihat pada Tabel 1 dan identifi- Identifikasi Titik Kritis Kehalalan dan
kasi variabel dan indikator penelitian pada Keamanan
Tabel 2. Restoran Mie Jogja Pak Karso cabang
Pada tabel identifikasi titik kritis keha- Malang dikelola berdasarkan nuansa Islami.
lalan dan keamanan pada mie siap saji pak Restoran Mie Jogja Pak Karso memiliki tag-
karso, bahan baku mie tidak dimasukkan line, yaitu “Halalan Toyyiban” seperti yang

Gambar 3. Identifikasi titik kritis

107
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

terlihat pada Gambar 1. Menurut Omar et al. ceker, daging sapi, kikil, dan bakso. Hal ini
(2013) “Halalan Toyyiban” merupakan satu akibat dari pemilihan pemasok yang tidak
konsep yang perlu dipatuhi oleh umat Islam tepat, serta pemasok daging ayam yang tidak
secara menyeluruh. Beberapa produk mie memperpanjang sertifikat akad halalnya
siap saji yang tersedia di restoran Mie Jogja pada MUI kota Malang.
Pak Karso ditunjukkan pada Gambar 2. Pemasok daging ayam belum menya-
Salah satu tahapan pada proses dari pentingnya sertifikat halal untuk perda-
produksi makanan berpeluang terkontami- gangan produk halal. Menurut LPPOM MUI
nasi haram dan bahaya fisik, kimia, serta bi- (2014) sertifikasi halal adalah suatu proses
ologi perlu diidentifikasi titik kritis kehalalan untuk memperoleh sertifikat halal melalui
dan keamanan (Dahlan et al., 2013; Yaacob beberapa tahap untuk membuktikan bahwa
et al., 2016). Hal ini untuk menentukan titik bahan, proses produksi, dan sistem jaminan
atau tahap prosedur operasional yang diken- halal yang memenuhi standar LPPOM MUI
dalikan untuk menghilangkan atau mengu- Indonesia.
rangi bahaya tersebut.
Titik kritis kehalalan mie siap saji Titik Kritis Keamanan
restoran Mie Jogja Pak Karso pada pembe- Titik kritis keamanan produk mie siap
lian bahan baku terlihat pada Gambar 3. saji di restoran Mie Jogja Pak Karso ada pada
Pembelian bahan baku dapat mempengaruhi tahap pencucian bahan dan pemotongan ba-
bahan yang digunakan proses produksi. han yang ditunjukkan pada Gambar 3. Titik
Identifikasi titik kritis kehalalan bahan baku kritis pencucian bahan dilihat dari pengola-
mie siap saji restoran Mie Jogja Pak Karso da- han bahan dalam aktivitas tersebut. Tahap
pat dilihat pada Tabel 4. Identifikasi titik kri- pencucian pada restoran Mie Jogja Pak Karso
tis kehalalan bahan baku pada daging ayam, menggunakan air mengalir dengan 2–3 kali

Tabel 1. Identifikasi titik kritis kehalalan dan keamanan pada mie siap saji
Jenis Kontaminasi (F:Fisik / B:
Keterangan
Biologi / K: Kimia / H: Halal)
Bahan Baku
1. Minyak Mikroorganisme (B) SCP – 1
Debu/kotoran (F) SCP – 2
2. Sayur
- Bunga Kol
- Sawi Hijau
Pestisida (K) SCP – 3
- Kubis
Debu/kotoran (F) SCP – 4
- Jagung mini
Ulat (B) SCP – 5
- Brokoli
- Sawi Putih
- Tauge
3. Telur Mikroorganisme (B) SCP – 6
Debu/kotoran (F) SCP – 7
4. Daging
- Ayam Penyembelihan (H) HCP - 1
- Sapi
Proses Produksi
1. Penyiapan bahan Kontaminasi lingkungan dan SCP – 9
pekerja (F)
2. Pencucian bahan dan peralatan Debu/kotoran (F) SCP – 10
Keterangan : HCP (halal critical point); SCP (sanitation critical point)

108
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

Tabel 2. Identifikasi variabel penelitian halal and safety assurance cost


Variabel Konsep Definisi Operasional
Biaya Pencegahan Biaya–biaya yang dikeluarkan untuk mencegah produk dengan
cacat kualitas, sehingga meminimalkan biaya kegagalan eksternal
Biaya Penilaian Biaya yang dikeluarkan untuk menilai dan mengevaluasi produk
dan bahan yang dibeli serta meminimalkan produk dengan cacat
kualitas
Biaya Kegagalan Internal Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki maupun mengolah
kembali produk setengah jadi yang tidak memenuhi spesifikasi
dan tidak sesuai proses selanjutnya
Biaya Kegagalan Eksternal Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk tidak me-
menuhi spesifikasi dan tidak sesuai keinginan konsumen

Tabel 3. Data kuantitatif penelitian


Kategori Biaya Komponen Biaya Data yang dibutuhkan
Biaya Pencegahan - Biaya pelatihan Biaya iuran pelatihan karyawan (Rp)
karyawan
- Biaya pembelian Gaji (Rp / jam), jumlah jam kerja (jam), dan
bahan baku biaya transprotasi (Rp)
- Biaya penanganan Gaji (Rp/jam), jumlah jam kerja (jam) dan
bahan biaya investasi peralatan dan perlengkapan
(Rp)
- Biaya pencucian Gaji (Rp/jam), jumlah jam kerja (jam), biaya
bahan baku PDAM, dan biaya investasi peralatan dan
perlengkapan (Rp)
- Biaya pencucian Gaji (Rp/jam), jumlah jam kerja (jam), biaya
peralatan PDAM, dan biaya investasi peralatan dan
perlengkapan (Rp)
- Biaya pencucian Gaji (Rp/jam), jumlah jam kerja (jam) dan
peralatan dan mesin biaya investasi peralatan dan perlengkapan
pembuat mie (Rp)
Biaya Pencegahan - Biaya pencucian Gaji (Rp/jam), jumlah jam kerja (jam), biaya
fasilitas pasca proses PDAM, dan biaya investasi peralatan dan
produksi perlengkapan (Rp)
Biaya Penilaian - Biaya inspeksi proses Gaji (Rp/jam), dan jumlah jam kerja (jam)
produksi
- Biaya inspeksi produk Gaji (Rp/jam), jumlah jam kerja (jam), dan
akhir biaya investasi perlengkapan (Rp)
Biaya Kegagalan - Biaya re-work Gaji (Rp/jam), jumlah jam kerja (jam), biaya
Internal listrik (Rp/watt), dan biaya investasi pera-
latan dan perlengkapan (Rp)
- Biaya scrap Biaya bahan (Rp), Gaji (Rp/jam), jumlah jam
kerja (jam), biaya listrik (Rp/watt), dan bi-
aya investasi peralatan dan perlengkapan
(Rp)
Biaya Kegagalan - Biaya penggantian Biaya produk
Eksternal produk

109
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

Tabel 4. Identifikasi titik kritis kehalalan pada bahan baku


Titik Kritis
No
Bahan Keterangan
1 Daging Ayam Proses penyembelihan, karena pemasok tidak memperpanjang
dan ceker sertifikat akad halal, sehingga berpotensi terkena najis/haram (ti-
dak sesuai syariat Islam)
2 Daging Sapi Proses pembelian bahan, karena tidak semua penjual di pasar besar
memiliki nomer anggota RPH, sehingga berpotensi terkena najis/
haram (tidak sesuai syariat Islam)
3 Air Kaldu Bahan baku yaitu, daging ayam
4 Kikil Bahan baku yaitu, tulang rawan dari bagian kaki sapi
5 Bakso Bahan baku yaitu, daging sapi, karena bakso merupakan produk
turunan dari daging sapi
Sumber: data primer diolah (2016)

Tabel 5. Identifikasi titik kritis keamanan pada bahan baku


No Titik Kritis Bahan Keterangan
1 Minyak Minyak sebagai salah satu titik kritis keamanan akibat penggunaan
dan penyimpanan minyak yang tidak benar
2 Sayur Titik kritis keamanan pada sayur akibat penggunaan hama
pengganggu dan pestisida
Sumber: data primer diolah (2016)

Tabel 6. Hasil perhitungan halal and safety assurance cost metode PAF
Februari Maret Rerata
Kategori Biaya
Rp % Rp % Rp %
Prevention cost 5701760.56 90.56 5698010.56 95.78 5699885.56 93.10
Appraisal cost 256476.85 4.07 250747.69 4.22 253612.27 4.14
Internal failure
318564.11 5.06 - - 159282.06 2.60
cost
Eksternal failure
19000.00 0.30 - - 9500 0.16
cost
Total 6295801.52 100 5948758.24 100 6122279.88 100
Sumber: data primer diolah (2016)

Tabel 7. Hasil perhitungan halal and safety assurance cost metode process cost
Februari Maret Rerata
Kategori Biaya
Rp % Rp % Rp %
Cost of Conformance 5958237.41 94.64 5948758.24 100 5953497.82 97.24
Cost of Non-
337564.11 5.36 - - 168782.06 2.76
Conformance
Total 6295801.52 100 5948758.24 100 6122279.88 100
Sumber: data primer diolah (2016)

110
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

perulangan. Titik kritis pemotongan bahan CP2 = jumlah biaya pembelian bahan baku
restoran Mie Jogja Pak Karso dilihat dari per- CP3 = jumlah biaya penanganan bahan
alatan yang digunakan, yaitu pisau. Apabila CP4 = jumlah biaya pencucian bahan
alat yang digunakan tidak layak maka dapat baku
berpengaruh pada hasil potongan. Peralatan CP5 = jumlah biaya pencucian peralatan
pisau di restoran Mie Jogja Pak Karso kurang CP6 = jumlah biaya pencucian peralatan
sesuai karena pisau telah berkarat sehingga dan mesin mie
mempengaruhi keamanan bahan baku. Iden- CP7 = jumlah biaya pencucian fasilitas
tifikasi titik kritis keamanan pada bahan CP8 = jumlah biaya pencucian fasilitas
baku pada Tabel 5. pasca proses produksi
Identifikasi titik kritis keamanan ba-
han baku terletak pada minyak dan sayuran. Biaya Pembelian Bahan Baku (CP2)
Penggunaan minyak goreng dengan proses Biaya pembelian bahan baku untuk mem-
pemanasan berlebih menghasilkan senyawa peroleh bahan baku yang terjamin kehalalan
lemak trans bersifat karsinogen (Choe dan dan keamanannya. Pembelian bahan baku
Min, 2007; Leong et al., 2015). Penyimpanan di restoran Mie Jogja Pak Karso setiap hari.
minyak goreng yang tidak benar menyebab- Tahapan pembelian bahan baku dibagi dua,
kan rancidity (ketengikan), karena proses yaitu seleksi bahan baku pada pemasok dan
oksidasi akibat kontak dengan udara yang tempat penerimaan. Karyawan yang ber-
dipicu sinar matahari (Wasowicz et al., 2004; tugas menyeleksi bahan baku di pemasok
Bendini et al., 2010). Titik kritis keamanan adalah karyawan pembelian, sedangkan se-
sayur akibat hama pengganggu dan pestisi- leksi bahan baku pada tempat penerimaan
da. Penggunaan pestisida yang mengandung adalah kepala produksi, karyawan range 1,
senyawa organoklorin dalam pertanian ber- karyawan range 2, karyawan range 3, dan kar-
bahaya bagi manusia karena sisanya tetap yawan training. Waktu seleksi bahan baku
berada dalam tumbuhan dan hasil panennya. pada pemasok hingga pembelian bahan
Produk pertanian perlu perlakuan khusus adalah 4 jam. Waktu seleksi di tempat pen-
sebelum diolah akibat penggunaan pestisida, erimaan 30 menit. Biaya pembelian bahan
dengan perendaman air cuka apel (Lestari, meliputi upah karyawan untuk melakukan
2015). Menurut Ndalewoa et al. (2014) cara aktivitas dan biaya transportasi.
menghilangkan pestisida khususnya sawi
hijau dengan pencucian secara berulang se- Biaya Penanganan Bahan (CP3)
banyak 5–6 kali menggunakan air mengalir. Biaya penanganan bahan merupakan
biaya untuk memperoleh bahan baku yang
Identifikasi Biaya Kehalalan dan Keamanan halal dan mencegah kontaminasi mikroor-
Identifikasi biaya sistem jaminan ke- ganisme atau zat lain yang mempengaruhi
halalan dan keamanan untuk mengetahui keamanan bahan. Biaya ini terdiri atas upah
titik kritis yang menyebabkan produk men- karyawan yang memindahkan bahan (mate-
jadi haram atau diragukan kehalalan dan rial handler), dan biaya investasi alat pemin-
keamanannya. Biaya kehalalan dan kea- dahan bahan. Penanganan bahan dilakukan
manan diadopsi dari biaya kualitas. Menu- oleh karyawan yang menyeleksi bahan baku
rut Wibowo (2006) biaya kualitas berfungsi di tempat penerimaan. Tidak ada karyawan
untuk mempertahankan dan meningkatkan tetap yang bertugas pada penanganan ba-
kualitas produk. han, karena dilakukan secara acak, akibat
dari sistem bekerja di restoran Mie Jogja Pak
Prevention Cost Karso yang saling membantu. Waktu yang
Biaya pencegahan pada proses dibutuhkan untuk penanganan bahan ada-
produksi mie siap saji dengan rumus pada lah 30 menit setiap hari, dengan mengguna-
persamaan (1). kan peralatan yang meliputi pisau, talenan,
dan baskom.
∑CP=CP1+CP2+CP3+CP4+CP5+CP6

+CP7+CP8 …...............…………(1) Biaya Pencucian Bahan Baku (CP4)
Biaya pencucian bahan merupakan
Dengan : biaya yang dikeluarkan agar terhindar dari
∑CP = jumlah biaya pencegahan najis atau haram dan kontaminasi lain yang
CP1 = jumlah biaya pelatihan karyawan berkaitan dengan kehalalan dan keamanan.

111
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

Biaya ini meliputi upah karyawan, biaya in- restoran. Rata–rata waktu pencucian fasilitas
vestasi alat kebersihan, dan biaya PDAM un- dalam sehari pada bulan Februari 0.66 jam
tuk mencuci bahan baku. Waktu melakukan dan bulan Maret 0.63 jam. Peralatan yang
aktivitas ini 30 menit sehari, menggunakan digunakan adalah kain lap dan sabun pem-
beberapa baskom. bersih meja.

Biaya Pencucian Peralatan (CP5) Biaya Pencucian Fasilitas Pasca Proses


Biaya pencucian peralatan merupa- Produksi (CP8)
kan biaya yang harus dikeluarkan untuk Biaya pencucian fasilitas pasca pros-
memperoleh peralatan, yaitu piring sendok es produksi untuk menjamin fasilitas pada
dan garpu yang tidak terkontaminasi najis restoran Mie Jogja Pak Karso terhindar dari
atau haram dan kontaminasi lain. Biaya ini kontaminasi najis atau haram dan zat lain
meliputi upah karyawan, biaya investasi yang mempengaruhi kehalalan dan kea-
alat, dan biaya PDAM untuk pencucian per- manan. Biaya ini terdiri dari upah karyawan,
alatan. Karyawan yang bertanggung jawab biaya investasi alat, dan biaya PDAM untuk
adalah karyawan range 3. Waktu pencucian pencucian fasilitas pasca proses produksi.
peralatan diperoleh dari jumlah porsi mie Karyawan yang bertanggung jawab pada ak-
yang terjual. Pencucian dilakukan apabila pi- tivitas ini adalah karyawan kebersihan dan
ring kotor pada bak pencucian penuh, yaitu aktivitas dilakukan ketika restoran tutup.
berkisar 40 piring dan 40 pasang alat makan. Pencucian fasilitas meliputi lantai, ruang dan
Waktu mencuci peralatan tersebut 20 menit peralatan produksi. Waktu untuk pencucian
dan rata–rata pencucian peralatan sebanyak fasilitas dalam sehari, yaitu 2 jam dengan
6 kali pencucian sehari, sehingga waktu pen- menggunakan peralatan sapu, pengki, kain
cucian peralatan 120 menit. Peralatan dan ba- lap, kain pel, sabun pembersih lantai, dan
han untuk pencucian adalah spons, baskom, bak.
wadah sabun dan sabun pencuci piring.
Appraisal Cost
Biaya Pencucian Peralatan dan Mesin Appraisal cost merupakan biaya untuk
Pembuat Mie (CP6) melakukan pengukuran agar produk yang
Pencucian peralatan dan mesin mie disajikan ke konsumen telah sesuai standar
bertujuan untuk menjamin kehalalan dan kehalalan dan keamanan pangan. Perhitun-
keamanan pada pembuatan mie basah. Biaya gan biaya penilaian menggunakan Persa-
ini meliputi upah karyawan, biaya inves- maan (2).
tasi alat, serta biaya PDAM untuk pencucian
mesin mie. Karyawan yang bertanggung ∑CA=CA1+CA2 ............................................(2)
jawab adalah karyawan range 3. Pencucian
dilakukan pada mesin pencampur ado- Dengan :
nan, baskom, dan timbangan. Hal ini untuk ∑CA = jumlah biaya penilaian
menghindari sisa–sisa bahan yang menem- CA1 = jumlah biaya inspeksi pada
pel. Waktu untuk pencucian adalah 45 menit proses produksi
dalam sehari. Peralatan dan bahan yang di- CA2 = jumlah biaya inspeksi produk
gunakan adalah kain lap, sapu, pengki, spat- akhir
ula plastik, kuas, spons, wadah sabun, dan
sabun pencuci piring.
Biaya Inspeksi Proses Produksi (CA1)
Biaya Pencucian Fasilitas (CP7) Inspeksi pada proses produksi dilakukan
Biaya pencucian fasilitas dikeluarkan setelah proses percetakan dan pemotongan
untuk menjaga agar fasilitas, seperti meja untaian mie. Hal ini untuk memastikan ba-
dan kursi di restoran Mie Jogja Pak Karso han pada proses selanjutnya telah memen-
terhindar dari dari najis atau haram dan uhi spesifikasi berkaitan kehalalan dan kea-
kontaminasi lain berkaitan dengan kehala- manan. Apabila bahan tidak sesuai maka
lan dan keamanan. Biaya ini meliputi upah dilakukan re-work. Biaya ini meliputi upah
karyawan dan biaya investasi dari berbagai karyawan yang bertugas. Waktu inspeksi
alat yang digunakan. Karyawan pada aktivi- diperoleh dari jumlah pembuatan mie basah
tas ini adalah karyawan training. Aktivitas ini setiap hari. Rata–rata pembuatan mie ba-
dilakukan setelah konsumen meninggalkan sah sebanyak 2 kali/hari dan asumsi waktu

112
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

setiap inspeksi 5 menit, sehingga dalam se- Biaya Scrap (CIF2)


hari membutuhkan waktu 10 menit. Biaya scrap yang dikeluarkan akibat
bahan baku tidak aman dikonsumsi. Persedi-
Biaya Inspeksi Produk Akhir (CA2) aan berlebih sehingga terbuang. Bahan baku
Inspeksi produk akhir untuk pembuatan mie basah, yaitu tepung cakra,
mencegah produk tidak memenuhi kehala- tepung kanji, bumbu, telur, air khy, dan
lan dan keamanan, sehingga produk sesuai pewarna. Biaya ini meliputi upah karyawan
dengan kualitas (spesifikasi) yang ditetap- range 3, biaya listrik, dan biaya bahan baku.
kan. Aktivitas dilakukan untuk menjaga
kualitas produk sebelum diterima oleh kon- Eksternal Failure Cost
sumen. Karyawan yang bertugas yaitu kar- Eksternal failure cost merupakan biaya
yawan range 2 dan karyawan range 3. Waktu yang dikeluarkan oleh restoran Mie Jogja
inspeksi diperoleh dari jumlah porsi mie Pak Karso akibat produk belum memenuhi
siap saji yang terjual dengan asumsi waktu standar kehalalan dan keamanan. Perhitun-
10 detik tiap porsi. Rata–rata waktu inspeksi gan biaya kegagalan eksternal menggunakan
dalam sehari pada bulan Februari sebesar Persamaan (4).
0.66 jam, dan bulan Maret 0.63 jam. Biaya ini
meliputi upah karyawan yang bertugas dan ∑CEF=CEF ...................................................(4)
biaya tambahan lain.
Dengan :
Internal Failure Cost ∑CEF = jumlah biaya penilaian
Internal failure cost merupakan biaya CEF = jumlah biaya penggantian produk
yang dikeluarkan oleh restoran Mie Jogja
Pak Karso sebagai akibat dari kehalalan dan Biaya Penggantian Produk (CEF)
keamanan produk yang belum sesuai. Hal Biaya akibat produk yang disajikan
ini dikarenakan hasil produksi yang berle- tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
bih dan tidak sesuai spesifikasi. Bahan baku Penggantian produk di restoran Mie Jogja
yang keluar dari suatu proses tidak sesuai Pak Karso jarang terjadi. Biaya penggantian
dengan spesifikasi produk, perlu dilakukan produk diukur dari nilai produk aslinya.
re-work untuk memperbaiki bentuk atau Penggantian produk layak diterima oleh
ukuran produk yang telah mengalami suatu konsumen sesuai dengan undang–undang
proses sebelumnya (Halim, 2010; Islam et al., nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan
2013). Perhitungan biaya kegagalan internal konsumen yaitu hak untuk mendapatkan
dihitung menggunakan Persamaan (3). kompensasi, ganti kerugian, dan atau peng-
gantian produk apabila barang dan atau jasa
∑CIF=CIF1+CIF2 ............................................(3) yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak dengan sebagaimana mestinya
Dengan : (Puspitasari, 2010; Atom, 2014; Budianto,
∑CIF = jumlah biaya penilaian 2012).
CIF1 = jumlah biaya re-work
CIF2 = jumlah biaya scrap Pengukuran Biaya Kehalalan dan Keamanan
Pengukuran biaya kehalalan dan kea-
manan restoran Mie Jogja Pak Karso meng-
Biaya Re-work (CIF1) gunakan modifikasi metode PAF dan me-
Biaya re-work merupakan biaya untuk tode process cost. Pengukuran dengan dua
pengerjaan ulang produk mie setengah jadi metode, kemudian dilakukan analisis biaya
ketika mie yang dihasilkan tidak sesuai den- kehalalan dan keamanan. Menurut Lupin et
gan spesifikasi. Biaya yang diperlukan ada- al. (2010) total biaya keamanan atau kualitas
lah upah karyawan range 3 dan biaya listrik per unit produk dapat dihitung dengan Per-
dari mesin pencetak mie yang telah digu- samaan (5).
nakan. Waktu untuk pencetakan ulang mie
adalah 3 menit tiap kilogram mie basah. Per- THSC = ∑CP+∑CA+∑CIF+∑CEF ..................(5)
alatan yang digunakan alat pemotong dan
baskom. Dengan :
THSC = total biaya kehalalan dan
keamanan per bulan

113
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

∑CP = jumlah biaya pencegahan proporsi total biaya kualitas untuk mening-
∑CA = jumlah biaya penilaian katkan kegiatan pencegahan, sedangkan bi-
∑CIF = jumlah biaya kegagalan internal aya kegagalan eksternal akan menurun.
∑CEF = jumlah biaya kegagalan eksternal Pada Gambar 4 dibandingkan biaya
kehalalan dan keamanan pada bulan Februari
Menurut Vaxevanidis dan Petropoulos dan Maret 2016. Hasil perhitungan menun-
(2008) pengukuran biaya kualitas dengan jukkan prevention cost dan appraisal cost pada
metode process cost dengan Persamaan (6), bulan Februari lebih rendah. Hal ini berarti
(7), dan (8). bahwa aktivitas pencegahan, penilaian, dan
evaluasi kehalalan dan keamanan produk
CoHS = CoC + CoNC ..............................(6) kurang maksimal. Pada bulan Februari ter-
CoC = ∑CP + ∑CA ..............................(7) dapat kegagalan produk, yaitu re-work, scrap,
CoNC = ∑CIF + ∑CEF ..............................(8) dan penggantian produk.
Kegagalan produk di bulan Febru-
Dengan : ari menjadikan pihak manajemen restoran
CoHS = biaya kehalalan dan keamanan mengevaluasi pencetakan mie basah dan
CoC = cost of conformance persediaan mie setengah jadi, sehingga bi-
CoNC = cost of non–conformance aya pencegahan bulan Maret meningkat.
Pentingnya bagi perusahaan untuk mening-
katkan kualitas hasil produksinya, sehingga
Metode PAF perusahaan dituntut selalu memperhatikan
Metode PAF digunakan untuk mem- kebutuhan dan keinginan konsumen (Eliya-
bagi kategori biaya menjadi 4, yaitu biaya na, 2008; Felix, 2015).
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegaga- Pada Gambar 5 terlihat perbandingan
lan internal, dan biaya kegagalan eksternal. biaya kehalalan dan keamanan terhadap to-
Hal ini untuk mempermudah perhitungan tal penjualan bulan Februari–Maret 2016. To-
biaya kehalalan dan keamanan. Hasil perhi- tal penjualan dari asumsi jumlah porsi mie
tungan biaya halal dan keamanan tersedia siap saji yang terjual, dikalikan harga mie
pada Tabel 6. Hasil perhitungan menun- siap saji terendah, yaitu Rp 19000. Asumsi
jukkan bahwa prevention cost memiliki nilai jumlah porsi mie siap saji yang terjual bulan
tinggi. Hal ini karena manajemen restoran Februari sebanyak 6863 porsi, sedangkan bu-
Mie Jogja Pak Karso fokus pada kegiatan lan Maret sebanyak 6827 porsi. Total penjua-
pencegahan sehingga menurunkan kegaga- lan bulan Februari sebesar Rp 130397000, se-
lan produk. Menurut Romano et al. (2004) dangkan total penjualan bulan Maret sebesar
kegiatan pencegahan dan penilaian adalah Rp 129713000.
komponen penting total biaya HACCP. Hal Hasil perhitungan biaya kehalalan dan
ini sesuai dengan pendekatan keamanan keamanan terhadap total penjualan menun-
pangan HACCP, pengurangan biaya kega- jukkan peningkatan prevention cost, hal ini
galan meningkatkan biaya jaminan kualitas. untuk mencegah kegagalan produk. Menu-
Perhitungan rata-rata biaya kehalalan rut Ramdeen et al. (2007) biaya kualitas terha-
dan keamanan dengan metode PAF men- dap pendapatan pada restoran hotel di South
unjukkan persentase prevention cost sebesar Florida tahun 2004 menghasilkan prevention
93.10% dan failure cost sebesar 2.76%. Hal cost 2%, appraisal cost 4%, internal failure cost
ini dapat dikatakan bahwa biaya kehala- 4.5%, dan eksternal failure cost 5.5%, sedang-
lan dan keamanan pada restoran Mie Jogja kan tahun 2005 menghasilkan prevention cost
Pak Karso termasuk daerah kesempurnaan. 4%, appraisal cost 2%, internal failure cost 2.5%,
Daerah kesempurnaan ditandai dengan bi- dan eksternal failure cost 3.5%. Adanya per-
aya pencegahan melebihi biaya kegagalan, baikan nilai tersebut karena pihak restoran
sehingga perusahaan memiliki kesempatan hotel melakukan investasi pada kegiatan
untuk mengurangi biaya pencegahan (Char- pencegahan, sehingga biaya kegagalan men-
antimath, 2011; Schiffauerova dan Thom- urun. Data menunjukkan biaya kehalalan
son, 2006; ASQ, 2016). Menurut Rust et al. dan keamanan di restoran Mie Jogja Pak Kar-
(2002) perusahaan mendapatkan keuntun- so lebih tinggi dari penelitian Ramdeen et al.
gan finansial dari perbaikan kualitas dengan (2007). Hal ini karena restoran hotel di South
meningkatkan pendapatan. Menurut Sower Florida memiliki standar kualitas produk
et al. (2007) sistem mutu perusahaan maju, tinggi, sehingga biaya kegagalan lebih tinggi.

114
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

Metode Process Cost lan dan keamanan. Hasil rerata perhitun-


Metode process cost digunakan untuk gan biaya kehalalan dan keamanan metode
mengetahui biaya kesesuaian cost of conform- PAF dan metode process cost per bulan Rp
ance (CoC) dan biaya ketidaksesuaian cost of 6295801.52, dengan rincian metode PAF nilai
non–conformance (CoNC). Perhitungan terse- prevention cost Rp 5699885.56 atau sebesar
but menghasilkan nilai cost of conformance 93.10%, appraisal cost Rp 253612.27 atau sebe-
dan cost of non-conformance terhadap biaya sar 4.14%, internal failure cost Rp 159282.06
kehalalan dan keamanan. Hasil perhitungan atau sebesar 2.60%, eksternal failure cost Rp
biaya kehalalan dan keamanan dengan me- 9500 atau sebesar 0.16%. Total hasil perhitun-
tode process cost pada Tabel 7. gan metode process cost per bulan yaitu Rp
Bulan Maret tidak menghasilkan cost 5948758.24, dengan rincian nilai cost of con-
of non–conformance, karena tidak terdapat bi- formance sebesar Rp 5953497.82 atau senilai
aya kegagalan. Hal ini dilakukan manajemen 97.24%, dan cost of non–conformance sebesar
Mie Jogja Pak Karso untuk menekan produk Rp 168782.06 atau senilai 2.76%. Hasil per-
gagal, sehingga menghasilkan produk hitungan menunjukkan bahwa manajemen
berkualitas. Menurut Felecia (2004) perusa- restoran Mie Jogja Pak Karso dapat mem-
haan dapat meningkatkan daya saing ketika pertahankan proses yang dijalankan hingga
biaya kualitas produk dapat berkurang. Pe- menghasilkan biaya kegagalan rendah dan
rusahaan mendapatkan keuntungan dengan berupaya untuk mengurangi biaya pencega-
menyediakan produk berkualitas, sehingga han yang tinggi. Pemilihan pemasok berser-
meningkatkan volume penjualan dan menu- tifikat halal dan melakukan proses pencucian
runkan produk gagal (Lai 1995; Dunk, 2007). bahan lebih intensif untuk menjamin keha-
Penelitian analisis biaya kualitas di labora- lalan dan keamanan produk. Dokumentasi
torium pengujian air oleh Bhatti et al. (2014) secara berkala terhadap biaya kehalalan dan
menghasilkan total biaya kualitas terhadap keamanan produk juga perlu dilakukan un-
pendapatan, CoC sebesar 6.93% dan CoNC tuk dapat dievalusi efektivitas sistem jami-
sebesar 2.4%. Kondisi ini merupakan kondisi nan kehalalan dan keamanannya.
ideal, dimana biaya pencegahan menjadi ba-
gian terbesar dari total biaya kualitas.
Gambar 6 membandingkan biaya ke-
halalan dan keamanan pada bulan Febru- DAFTAR PUSTAKA
ari dan Maret 2016. Pada gambar tersebut
diketahui bahwa bulan Februari nilai cost of
conformance dan cost of non-conformance lebih Abidin, A, Z, Devi, C, Adeline. 2013. Devel-
rendah 5.57% dari bulan Maret. Gambar 5, opment of wet noodles based on cas-
diketahui bahwa nilai cost of conformance lebih sava flour. J. Eng. Technol. Sci. 45(1):97-
besar dari cost of non-conformance. Hal ini ka- 111
rena trade off antara biaya cost of conformance Ashadi. R, W. 2015. Halal science: an intro-
dan cost of non-conformance. Ketika biaya pen- duction. Journal of Halal Research.
gendalian meningkat, maka biaya produk 1(1):3-5
gagal turun. Penurunan ini akibat tidak ada ASQ. 2016. Cost of quality. Dilihat 30 Maret
lagi pemborosan yang harus dibayar karena 2016. <http://asq.org/learn-about-
produk cacat, sehingga meningkatkan kuali- quality/cost-of-quality/overview/
tas produk yang dihasilkan (Dalci dan Tanis, overview.html>
2002; Sudirman dan Imanuel, 2012). Atom, PN. 2014. Perlindungan terhadap
Konsumen Bahan Makanan dan
Minuman Kadaluwarsa di Kabupaten
SIMPULAN Manggarai Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Skripsi. Universitas Atmajaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yogyakarta
restoran Mie Jogja Pak Karso Malang terda- Bendini, A, Cerretani, L, Salvador, M, D, Fre-
pat titik kritis kehalalan pada bahan baku gapane, G, Lercker, G. 2010. Stability
berkaitan dengan ayam dan sapi dan titik of the sensory quality of virgin olive
kritis keamanan pada tahap pencucian dan oil during storage an overview. Italian
penanganan bahan. Titik kritis tersebut ber- Food & Beverage Technology. 60:5-18
pengaruh pada perhitungan biaya kehala-

115
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

Bhatti, A, Anwar, S, Atiq, M. 2014. Cost of Fadzlillah, N, A, Man, Y, B, C, Jamaludin, M,


quality (CoQ) of water testing labora- A, Rahman, Suhaimi, A, Al-Kahtani,
tory. Journal of Environmental Science, H, A. 2011. Halal food issues from
Toxicology and Food Technology. 8(1):61– islamic and modern science perspec-
65 tives. International Conference on Hu-
Budianto, A. 2012. Implementasi hak kon- manities, Historical and Social Sciences,
sumen pasca pemberlakuan undang- Singapore, pp. 159–163
undang perlindungan konsumen: a Fathonah, S. 2003. Dampak Intervensi Pelati-
breach of social justice?. Jurnal Media han Keamanan Pangan Terhadap
Hukum. 19(2) Pengetahuan, Sikap dan Praktek Kea-
Charantimath, PM. 2011. Total Quality Man- manan Pangan Produsen dan Kea-
agement. Pearson Education India, manan Produk Mie Basah di Sema-
New Delhi rang. Tesis. UNDIP. Semarang
Choe, E, Min, D, B. 2007. Chemistry of deep- Felecia, T, V, S. 2004. Peningkatan daya saing
fat frying oils. J. Food Sci. 00(0):1-10 industri melalui analisa biaya kualitas.
Codex Alimentarius. 2003. General Principles Jurnal Teknik Industri. 6(1):86-92
of Food Hygiene (CAC/RCP 1-1969). Felix, E. 2015. Marketing Challenges of sat-
Dilihat 30 Maret 2016. <http://www. isfying consumers changing expecta-
fao.org/fao-who-codexalimentarius/ tions and preferences in a competi-
standards/list-of-standards/en/> tive market. Intl. J. Marketing Studies.
Dahlan, W, Ariyapitipun, T, Sirikwanpong, 7(5):41-52
S, Kunakom, B, S, Denyingyhot, A, Halim, C. 2010. Costing Akurat dengan Microsoft
Nopponpunth, V. 2013. Multi-ap- Excel. Elex Media Komputindo. Jakarta
proach management for halal security Hermawan, A. 2014. Penelitian Bisnis-Paradig-
in HACCP-compliant seafood enter- ma Kuantitatif. Grasindo. Jakarta
prises in thailand. Middle-East Journal Hou, G, Kruk, M. 1998. Asian noodle technol-
of Scientific Research. 13(4):464-471 ogy. Technical Bulletin. 20(12):1-10
Dalci, I, Tanis, V, N. 2002. Quality cost and Hutabarat, P. 2010. Analisa Kandungan For-
their importance in cost and man- malin Pada Mie Basah Serta Ciri–Ciri
agement accounting. Dilihat 30 Fisik Mi Basah yang Positif Mengand-
Maret 2016. <http://dergipark.ul- ung Formalin dan yang Negatif Men-
akbim.gov.tr/cusosbil/article/view- gandung Formalin di Pasar Tradision-
File/5000000945/5000001636> al Medan Tahun 2010. Skripsi. USU.
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Sumatera Utara
Nasional. 2015. Warta Ekspor. Dili- Islam, M, M, Khan, A, M, Khan, M, M, R.
hat 5 April 2016. <djpen. kemend- 2013. Minimization of reworks in qual-
ag.go.id/app_frontend/admin/ ity and productivity improvement in
docs/.../6221448614980.pdf> the apparel industry. Intl. J. Eng. Appl.
Dunk, A, S. 2007. Assessing the Effects of Sci. 1(4):147-164
Product Quality and environmental Kamaruddin, R, Iberahim, H, Shabudin A.
management accounting on the com- 2012. Halal compliance critical control
petitive advantage of firms. Australa- point (HCCCP) analysis of processed
sian Accounting, Business and Finance food. Business, Engineering & Industrial
Journal. 1(1):28-38 Applications, IEEE Colloquium, pp.
Ehiri, J, E, Azubuike, M, C, Ubbaonu, C, N, 383-387
Anyanwu, E, C, Ibe, K, M, Ogbonna, Kirwan, J, Maye, D. 2013. Food security
M, O. 2001. Critical control points framings within the UK and the inte-
of complementary food preparation gration of local food system. Journal of
and handling in eastern Nigeria. Bul- Rural Studies. 29:91-100
letin of the World Health Organization. Lai, A, W. 1995. Consumer values, product
79(5):423-435 benefit and customer value: a con-
Eliyana, RN. 2008. Pengaruh Biaya Kualitas sumption behaviour approach. Ad-
terhadap Produk Rusak pada CV An- vances in Consumer Research. 22:381-388
eka Ilmu Semarang. Skripsi. UNNES. Leong, X, F, Ng, C, Y, Jaarin, K, Mustafa, M,
Semarang R. 2015. Effects of repeated heating of
cooking Oils on antioxidant content

116
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

and endothelial function. Austin. J. Ramdeen, C, Santos, J, Chatfield, H, K. 2007.


Pharmacol. Ther. 3(2):1-7 Measuring the cost of quality in a hotel
Lestari, D, S. 2015. Cuka apel hilang- restaurant operation. Intl. J. Contempo-
kan pestisida pada sayur dan rary Hospitality Management. 19(4):286–
buah. Dilihat 30 Maret 2016. 295
<http://lifestyle.okezone.com/ Romano, D, Cavicchi, A, Rocchi, B, Stefani,
read/2015/06/24/298/1170680/ G. 2004. Costs and benefits of compli-
cuka-apel-hilangkan-pestisida-pada- ance for HACCP regulation in the ital-
sayur-buah> ian meat and dairy sector. Seminar Food
LPPOM MUI. 2011. Kategori produk perusa- Safety in a Dynamic World, Zeist, Neth-
haan pendaftar sertifikat halal mui dan erlands, pp. 1-10
proses sertifikasi halal mui berdasar- Rust, R, T, Moorman, C, Dickson, P, R. 2002.
kan tingkat kritis bahan dan tingkat Getting return on quality: revenue ex-
kesulitan penelusuran kehalalannya. pansion, cost reduction, or both?. Jour-
Dilihat 30 Maret 2016. <http://www. nal of Marketing. 66:7-24
halalmui.org/images/stories/pdf/ Samori, Z, Ishak, A, H, Kassan, N, H. 2014.
SK07.Kategori%20Produk%20Perusa- Understanding the development of
haan.pdf> halal food standard: suggestion for fu-
LPPOM MUI. 2014. Sertifikat halal MUI. Dilihat ture research. Intl. J. Social Science and
30 Maret 2016. <http://www.halalmui. Humanity. 4(6):482–486
org/mui14/index.php/main/go_to_ Schiffauerova, A, Thomson, V. 2006. A review
section/55/1360/page/1> of research on cost of quality models
LPPOM MUI. 2014. Titik kritis kehalalan bakery. and best practices. Intl. J. Quality and
Dilihat 30 Maret 2016. <http://www. Reliability Management. 23(6):647-669
halalmui.org/mui14/index.php/main/ Shelke, K, Dick, J, W, Holm, Y, F, Loo, K, S.
detil_page/48/2141> 1990. Chinese wet noodle: a response
Lu, J, Pua, X, H, Liu, C, T, Chang, C, H, surface methodology study. Cereal
Cheng, K, C. 2014. The implementa- Chem. 67(4):338-342
tion of HACCP management system Sower, V, E, Quarles, R, Broussard, E. 2007.
in a chocolate ice cream plant. Journal Cost of quality usage and its relation-
of Food and Drug Analysis. 22(3):391-398 ship to quality system maturity. Intl.
Lupin, H, M, Parin, M, A, Zugarramurdi, A. J. of Quality & Reliability Management.
2010. HACCP economics in fish pro- 24(2):121–140
cessing plants. Food Control. 21(8):1143- Sudirman, I, Immanuel, Y. 2012. Improving
1149 hospital profitability through cost of
Musianto, L, S. 2002. Perbedaan pendekatan quality. European Journal of Business
kuantitatif dengan pendekatan kuali- and Management. 4(11):120-128
tatif dalam metode penelitian. Jurnal Tang, X, Bai, Y, Duong, A, Smith, M, T, Li,
Manajemen & Kewirausahaan. 4(2):123- L, Zhang, L. 2009. Formaldehyde in
136 china: production, consumption, expo-
Ndalewoa, B, L, Daud, A, Ruslan. 2014. sure level, and health effects. Environ-
Identifikasi klorpirifos dalam sawi ment International. 35:1210-1224
hijau di pasar terong dan swalayan Tieman, M, Ghazali, M, C. 2014. Halal con-
mtos makassar. Dilihat 30 Maret 2016. trol activities and assurance activities
<http://repository.unhas.ac.id/bit- in halal food logistics. Procedia-Social
stream/handle/123456789/10801/ and Behavioral Sciences. 121:44-57
BERNARD%20L.NDALEWOA%20 Wasowicz, E, Gramza, A, Hes, W, Jelen, H,
K11109373.pdf?sequence=1> H, Korczak, J, Malecka, M, Szkudlarz,
Omar, E, N, Jaafar, H, S, Osman, M, R. 2013. S, M, Rudzinska, M, Samotyja, U, Wo-
Halalan toyyiban supply chain of the jtasiak, R, Z. 2004. Pol. J. Food. Nutr. Sci.
food industry. JEEIR. 1(3):1-12 13(54):87-100
Puspitasari, C, D. 2010. Peningkatan ke- Wibowo, MP. 2006. Analisis Optimalisasi
sadaran hak-hak konsumen produk Biaya Kualitas dan Pengaruhnya Ter-
pangan sebagai upaya mewujudkan hadap Kualitas Produk pada PT Prima
kemandirian konsumen. Jurnal Peneli- Texco Indonesia. Skripsi. UNNES. Se-
tian Humaniora. 15(1):89-112 marang

117
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]

Vaxevanidis N, M, Petropoulos, G. 2008. Yaacob, T, H, Jaafar, H, S, Rahman, F, A.


A literature survey of cost of quality 2016. A review of regulatory frame-
models. J. Eng. Ann. Faculty of Engi- work for halal meat supply chain: the
neering Hunedoara. 3:274-283 case of halal meat based food products
in malaysia. J. Appl. Environ. Biol. Sci.
6(9):14-21

118

Anda mungkin juga menyukai