Analysis of Halal and Safety Assurance Cost in Mie Jogja Pak Karso Restaurant
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik kritis dan menghitung biaya kehalalan
dan keamanan mie siap saji di restoran Mie Jogja Pak Karso. Analisis mengacu pada titik kritis
kehalalan dan keamanan serta perhitungan dimodifikasi dari biaya kualitas. Hasil penelitian
menunjukkan titik kritis kehalalan terdapat pada bahan baku ayam dan sapi, sedangkan titik
kritis keamanan terdapat pada tahap pencucian dan penanganan bahan. Rata-rata total biaya
kehalalan dan keamanan per bulan Rp 6122279.88, dengan rincian biaya berdasarkan metode
PAF yaitu prevention cost sebesar Rp 5699885.56 (93.10%), appraisal cost sebesar Rp 253612.27
(4.14%), internal failure cost Rp 159282.06 (2.60%), eksternal failure cost Rp 9500.00 (0.16%). Pada
metode process cost diperoleh cost of conformance Rp 5953497.82 (97.24%), dan cost of non–con-
formance sebesar Rp 168782.06 (2.76%). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa manajemen
restoran Mie Jogja Pak Karso dapat mempertahankan proses yang dijalankan, sehingga meng-
hasilkan biaya kegagalan rendah dan berupaya mengurangi biaya pencegahan yang masih
tinggi
Kata kunci : Metode PAF, Metode Process Cost, Sistem Jaminan Halal
ABSTRACT
The aim of the study to determine the critical point and calculate cost of halal and safety in the
restaurant Mie Jogja Pak Karso. Analysis refers to the critical point of halal and safety and modification
of calculation cost of quality. The result showed that halal critical point found in chicken and beef as the
main raw materials, while safety critical point found in washing and material handling. The average of
total cost of halal and safety per month is Rp 6122279.88, consisting of the cost PAF method including
prevention cost IDR 5699885.56 (93.10%), appraisal cost Rp 253612.27 (4.14%), internal failure cost
Rp 159282.06 (2.60%), external failure cost Rp 9500 (0.16%). Process cost methods resulting the cost
of conformance Rp 5953497.82 (97.24%), and the cost of non-conformance Rp 168782.06 IDR (2.76%).
Result indicated that the management of the restaurant Mie Jogja Pak Karso could maintain a process to
produce a low cost of failure and put some efforts to reduce high cost of prevention
Keywords: Halal and Safety Assurance, PAF Method, Process Cost Method
105
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai terse- bahan tambahan yang dapat menjadi ti-
but diperkirakan meningkat pada tahun 2019 tik kritis pada mie, yaitu boraks, formalin,
menjadi US$ 2.54 milyar atau setara 21.2% dan rhodamin B. Berdasarkan kadar airnya,
dari total konsumsi dunia. mie basah merupakan produk mie yang ce-
Titik kritis kehalalan produk dapat dil- pat mengalami kerusakan atau kebusukan,
ihat dari produksi yang sesuai syariat islam karena itu dilakukan penambahan bahan
dan bahan tambahan tidak menggunakan kimia pengawet, yaitu boraks (Shelke et al.,
produk haram, seperti babi (Kamaruddin, 1990; Hou dan Kruk, 1998; Fathonah, 2003;
2012; LPPOM MUI, 2014; Ashadi, 2015). Be- Abidin et al., 2013). Kandungan boraks mie
berapa bahan baku pembuatan mie termasuk basah mencapai 15 g per 20 kg tepung terigu.
beresiko rendah, yaitu mie kering dan min- Formalin pada mie relatif kecil, tetapi jika
yak goreng. Menurut LPPOM MUI (2011) dikonsumsi terus menerus dapat menyebab-
terdapat 4 kategori tingkat kritis bahan dan kan kerusakan sel pemicu kanker (Tang et
tingkat kesulitan penelusuran kehalalannya, al., 2009; Hutabarat, 2010). Selain itu, rho-
yaitu kategori tidak beresiko (no risk), resiko damin B merupakan bahan pewarna buatan
rendah (low risk), resiko sangat tinggi (very yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat
high risk), dan beresiko (risk). terkontaminasi oleh arsen atau logam berat
Titik kritis keamanan merupakan lain yang bersifat racun, dan bersifat karsino-
suatu langkah dimana kontrol dapat ditera- genik (Fathonah, 2003).
pkan untuk mencegah atau menghilangkan Penelitian ini bertujuan untuk meng-
bahaya keamanan pangan atau mengurangi etahui titik kritis dan mengetahui perhi-
ke tingkat yang dapat diterima (Ehiri et al., tungan biaya sistem jaminan kehalalan dan
2001; Codex Alimentarius, 2003; Kirwan keamanan di restoran Mie Jogja Pak Karso
dan Maye, 2013; Lu et al., 2014). Beberapa Malang.
Gambar 2. Produk mie siap saji di restoran mie jogja pak karso
106
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
107
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
terlihat pada Gambar 1. Menurut Omar et al. ceker, daging sapi, kikil, dan bakso. Hal ini
(2013) “Halalan Toyyiban” merupakan satu akibat dari pemilihan pemasok yang tidak
konsep yang perlu dipatuhi oleh umat Islam tepat, serta pemasok daging ayam yang tidak
secara menyeluruh. Beberapa produk mie memperpanjang sertifikat akad halalnya
siap saji yang tersedia di restoran Mie Jogja pada MUI kota Malang.
Pak Karso ditunjukkan pada Gambar 2. Pemasok daging ayam belum menya-
Salah satu tahapan pada proses dari pentingnya sertifikat halal untuk perda-
produksi makanan berpeluang terkontami- gangan produk halal. Menurut LPPOM MUI
nasi haram dan bahaya fisik, kimia, serta bi- (2014) sertifikasi halal adalah suatu proses
ologi perlu diidentifikasi titik kritis kehalalan untuk memperoleh sertifikat halal melalui
dan keamanan (Dahlan et al., 2013; Yaacob beberapa tahap untuk membuktikan bahwa
et al., 2016). Hal ini untuk menentukan titik bahan, proses produksi, dan sistem jaminan
atau tahap prosedur operasional yang diken- halal yang memenuhi standar LPPOM MUI
dalikan untuk menghilangkan atau mengu- Indonesia.
rangi bahaya tersebut.
Titik kritis kehalalan mie siap saji Titik Kritis Keamanan
restoran Mie Jogja Pak Karso pada pembe- Titik kritis keamanan produk mie siap
lian bahan baku terlihat pada Gambar 3. saji di restoran Mie Jogja Pak Karso ada pada
Pembelian bahan baku dapat mempengaruhi tahap pencucian bahan dan pemotongan ba-
bahan yang digunakan proses produksi. han yang ditunjukkan pada Gambar 3. Titik
Identifikasi titik kritis kehalalan bahan baku kritis pencucian bahan dilihat dari pengola-
mie siap saji restoran Mie Jogja Pak Karso da- han bahan dalam aktivitas tersebut. Tahap
pat dilihat pada Tabel 4. Identifikasi titik kri- pencucian pada restoran Mie Jogja Pak Karso
tis kehalalan bahan baku pada daging ayam, menggunakan air mengalir dengan 2–3 kali
Tabel 1. Identifikasi titik kritis kehalalan dan keamanan pada mie siap saji
Jenis Kontaminasi (F:Fisik / B:
Keterangan
Biologi / K: Kimia / H: Halal)
Bahan Baku
1. Minyak Mikroorganisme (B) SCP – 1
Debu/kotoran (F) SCP – 2
2. Sayur
- Bunga Kol
- Sawi Hijau
Pestisida (K) SCP – 3
- Kubis
Debu/kotoran (F) SCP – 4
- Jagung mini
Ulat (B) SCP – 5
- Brokoli
- Sawi Putih
- Tauge
3. Telur Mikroorganisme (B) SCP – 6
Debu/kotoran (F) SCP – 7
4. Daging
- Ayam Penyembelihan (H) HCP - 1
- Sapi
Proses Produksi
1. Penyiapan bahan Kontaminasi lingkungan dan SCP – 9
pekerja (F)
2. Pencucian bahan dan peralatan Debu/kotoran (F) SCP – 10
Keterangan : HCP (halal critical point); SCP (sanitation critical point)
108
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
109
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
Tabel 6. Hasil perhitungan halal and safety assurance cost metode PAF
Februari Maret Rerata
Kategori Biaya
Rp % Rp % Rp %
Prevention cost 5701760.56 90.56 5698010.56 95.78 5699885.56 93.10
Appraisal cost 256476.85 4.07 250747.69 4.22 253612.27 4.14
Internal failure
318564.11 5.06 - - 159282.06 2.60
cost
Eksternal failure
19000.00 0.30 - - 9500 0.16
cost
Total 6295801.52 100 5948758.24 100 6122279.88 100
Sumber: data primer diolah (2016)
Tabel 7. Hasil perhitungan halal and safety assurance cost metode process cost
Februari Maret Rerata
Kategori Biaya
Rp % Rp % Rp %
Cost of Conformance 5958237.41 94.64 5948758.24 100 5953497.82 97.24
Cost of Non-
337564.11 5.36 - - 168782.06 2.76
Conformance
Total 6295801.52 100 5948758.24 100 6122279.88 100
Sumber: data primer diolah (2016)
110
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
perulangan. Titik kritis pemotongan bahan CP2 = jumlah biaya pembelian bahan baku
restoran Mie Jogja Pak Karso dilihat dari per- CP3 = jumlah biaya penanganan bahan
alatan yang digunakan, yaitu pisau. Apabila CP4 = jumlah biaya pencucian bahan
alat yang digunakan tidak layak maka dapat baku
berpengaruh pada hasil potongan. Peralatan CP5 = jumlah biaya pencucian peralatan
pisau di restoran Mie Jogja Pak Karso kurang CP6 = jumlah biaya pencucian peralatan
sesuai karena pisau telah berkarat sehingga dan mesin mie
mempengaruhi keamanan bahan baku. Iden- CP7 = jumlah biaya pencucian fasilitas
tifikasi titik kritis keamanan pada bahan CP8 = jumlah biaya pencucian fasilitas
baku pada Tabel 5. pasca proses produksi
Identifikasi titik kritis keamanan ba-
han baku terletak pada minyak dan sayuran. Biaya Pembelian Bahan Baku (CP2)
Penggunaan minyak goreng dengan proses Biaya pembelian bahan baku untuk mem-
pemanasan berlebih menghasilkan senyawa peroleh bahan baku yang terjamin kehalalan
lemak trans bersifat karsinogen (Choe dan dan keamanannya. Pembelian bahan baku
Min, 2007; Leong et al., 2015). Penyimpanan di restoran Mie Jogja Pak Karso setiap hari.
minyak goreng yang tidak benar menyebab- Tahapan pembelian bahan baku dibagi dua,
kan rancidity (ketengikan), karena proses yaitu seleksi bahan baku pada pemasok dan
oksidasi akibat kontak dengan udara yang tempat penerimaan. Karyawan yang ber-
dipicu sinar matahari (Wasowicz et al., 2004; tugas menyeleksi bahan baku di pemasok
Bendini et al., 2010). Titik kritis keamanan adalah karyawan pembelian, sedangkan se-
sayur akibat hama pengganggu dan pestisi- leksi bahan baku pada tempat penerimaan
da. Penggunaan pestisida yang mengandung adalah kepala produksi, karyawan range 1,
senyawa organoklorin dalam pertanian ber- karyawan range 2, karyawan range 3, dan kar-
bahaya bagi manusia karena sisanya tetap yawan training. Waktu seleksi bahan baku
berada dalam tumbuhan dan hasil panennya. pada pemasok hingga pembelian bahan
Produk pertanian perlu perlakuan khusus adalah 4 jam. Waktu seleksi di tempat pen-
sebelum diolah akibat penggunaan pestisida, erimaan 30 menit. Biaya pembelian bahan
dengan perendaman air cuka apel (Lestari, meliputi upah karyawan untuk melakukan
2015). Menurut Ndalewoa et al. (2014) cara aktivitas dan biaya transportasi.
menghilangkan pestisida khususnya sawi
hijau dengan pencucian secara berulang se- Biaya Penanganan Bahan (CP3)
banyak 5–6 kali menggunakan air mengalir. Biaya penanganan bahan merupakan
biaya untuk memperoleh bahan baku yang
Identifikasi Biaya Kehalalan dan Keamanan halal dan mencegah kontaminasi mikroor-
Identifikasi biaya sistem jaminan ke- ganisme atau zat lain yang mempengaruhi
halalan dan keamanan untuk mengetahui keamanan bahan. Biaya ini terdiri atas upah
titik kritis yang menyebabkan produk men- karyawan yang memindahkan bahan (mate-
jadi haram atau diragukan kehalalan dan rial handler), dan biaya investasi alat pemin-
keamanannya. Biaya kehalalan dan kea- dahan bahan. Penanganan bahan dilakukan
manan diadopsi dari biaya kualitas. Menu- oleh karyawan yang menyeleksi bahan baku
rut Wibowo (2006) biaya kualitas berfungsi di tempat penerimaan. Tidak ada karyawan
untuk mempertahankan dan meningkatkan tetap yang bertugas pada penanganan ba-
kualitas produk. han, karena dilakukan secara acak, akibat
dari sistem bekerja di restoran Mie Jogja Pak
Prevention Cost Karso yang saling membantu. Waktu yang
Biaya pencegahan pada proses dibutuhkan untuk penanganan bahan ada-
produksi mie siap saji dengan rumus pada lah 30 menit setiap hari, dengan mengguna-
persamaan (1). kan peralatan yang meliputi pisau, talenan,
dan baskom.
∑CP=CP1+CP2+CP3+CP4+CP5+CP6
+CP7+CP8 …...............…………(1) Biaya Pencucian Bahan Baku (CP4)
Biaya pencucian bahan merupakan
Dengan : biaya yang dikeluarkan agar terhindar dari
∑CP = jumlah biaya pencegahan najis atau haram dan kontaminasi lain yang
CP1 = jumlah biaya pelatihan karyawan berkaitan dengan kehalalan dan keamanan.
111
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
Biaya ini meliputi upah karyawan, biaya in- restoran. Rata–rata waktu pencucian fasilitas
vestasi alat kebersihan, dan biaya PDAM un- dalam sehari pada bulan Februari 0.66 jam
tuk mencuci bahan baku. Waktu melakukan dan bulan Maret 0.63 jam. Peralatan yang
aktivitas ini 30 menit sehari, menggunakan digunakan adalah kain lap dan sabun pem-
beberapa baskom. bersih meja.
112
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
113
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
∑CP = jumlah biaya pencegahan proporsi total biaya kualitas untuk mening-
∑CA = jumlah biaya penilaian katkan kegiatan pencegahan, sedangkan bi-
∑CIF = jumlah biaya kegagalan internal aya kegagalan eksternal akan menurun.
∑CEF = jumlah biaya kegagalan eksternal Pada Gambar 4 dibandingkan biaya
kehalalan dan keamanan pada bulan Februari
Menurut Vaxevanidis dan Petropoulos dan Maret 2016. Hasil perhitungan menun-
(2008) pengukuran biaya kualitas dengan jukkan prevention cost dan appraisal cost pada
metode process cost dengan Persamaan (6), bulan Februari lebih rendah. Hal ini berarti
(7), dan (8). bahwa aktivitas pencegahan, penilaian, dan
evaluasi kehalalan dan keamanan produk
CoHS = CoC + CoNC ..............................(6) kurang maksimal. Pada bulan Februari ter-
CoC = ∑CP + ∑CA ..............................(7) dapat kegagalan produk, yaitu re-work, scrap,
CoNC = ∑CIF + ∑CEF ..............................(8) dan penggantian produk.
Kegagalan produk di bulan Febru-
Dengan : ari menjadikan pihak manajemen restoran
CoHS = biaya kehalalan dan keamanan mengevaluasi pencetakan mie basah dan
CoC = cost of conformance persediaan mie setengah jadi, sehingga bi-
CoNC = cost of non–conformance aya pencegahan bulan Maret meningkat.
Pentingnya bagi perusahaan untuk mening-
katkan kualitas hasil produksinya, sehingga
Metode PAF perusahaan dituntut selalu memperhatikan
Metode PAF digunakan untuk mem- kebutuhan dan keinginan konsumen (Eliya-
bagi kategori biaya menjadi 4, yaitu biaya na, 2008; Felix, 2015).
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegaga- Pada Gambar 5 terlihat perbandingan
lan internal, dan biaya kegagalan eksternal. biaya kehalalan dan keamanan terhadap to-
Hal ini untuk mempermudah perhitungan tal penjualan bulan Februari–Maret 2016. To-
biaya kehalalan dan keamanan. Hasil perhi- tal penjualan dari asumsi jumlah porsi mie
tungan biaya halal dan keamanan tersedia siap saji yang terjual, dikalikan harga mie
pada Tabel 6. Hasil perhitungan menun- siap saji terendah, yaitu Rp 19000. Asumsi
jukkan bahwa prevention cost memiliki nilai jumlah porsi mie siap saji yang terjual bulan
tinggi. Hal ini karena manajemen restoran Februari sebanyak 6863 porsi, sedangkan bu-
Mie Jogja Pak Karso fokus pada kegiatan lan Maret sebanyak 6827 porsi. Total penjua-
pencegahan sehingga menurunkan kegaga- lan bulan Februari sebesar Rp 130397000, se-
lan produk. Menurut Romano et al. (2004) dangkan total penjualan bulan Maret sebesar
kegiatan pencegahan dan penilaian adalah Rp 129713000.
komponen penting total biaya HACCP. Hal Hasil perhitungan biaya kehalalan dan
ini sesuai dengan pendekatan keamanan keamanan terhadap total penjualan menun-
pangan HACCP, pengurangan biaya kega- jukkan peningkatan prevention cost, hal ini
galan meningkatkan biaya jaminan kualitas. untuk mencegah kegagalan produk. Menu-
Perhitungan rata-rata biaya kehalalan rut Ramdeen et al. (2007) biaya kualitas terha-
dan keamanan dengan metode PAF men- dap pendapatan pada restoran hotel di South
unjukkan persentase prevention cost sebesar Florida tahun 2004 menghasilkan prevention
93.10% dan failure cost sebesar 2.76%. Hal cost 2%, appraisal cost 4%, internal failure cost
ini dapat dikatakan bahwa biaya kehala- 4.5%, dan eksternal failure cost 5.5%, sedang-
lan dan keamanan pada restoran Mie Jogja kan tahun 2005 menghasilkan prevention cost
Pak Karso termasuk daerah kesempurnaan. 4%, appraisal cost 2%, internal failure cost 2.5%,
Daerah kesempurnaan ditandai dengan bi- dan eksternal failure cost 3.5%. Adanya per-
aya pencegahan melebihi biaya kegagalan, baikan nilai tersebut karena pihak restoran
sehingga perusahaan memiliki kesempatan hotel melakukan investasi pada kegiatan
untuk mengurangi biaya pencegahan (Char- pencegahan, sehingga biaya kegagalan men-
antimath, 2011; Schiffauerova dan Thom- urun. Data menunjukkan biaya kehalalan
son, 2006; ASQ, 2016). Menurut Rust et al. dan keamanan di restoran Mie Jogja Pak Kar-
(2002) perusahaan mendapatkan keuntun- so lebih tinggi dari penelitian Ramdeen et al.
gan finansial dari perbaikan kualitas dengan (2007). Hal ini karena restoran hotel di South
meningkatkan pendapatan. Menurut Sower Florida memiliki standar kualitas produk
et al. (2007) sistem mutu perusahaan maju, tinggi, sehingga biaya kegagalan lebih tinggi.
114
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
115
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
116
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
117
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 2 [Agustus 2016] 105-118
Analisis Biaya Sistem Jaminan Kehalalan dan Keamanan [Setiyawan dkk.]
118