Anda di halaman 1dari 3

Akibat Kekurangan dan Kelebihan Vitamin Larut Air

“Penyakit karena kekurangan vitamin disebut dengan avitaminosis, obat-obatan page 65”
Vitamin larut dalam air meliputi vitamin B dan C. Defisiensi vitamin akut jauh lebih sering pada vitamin
yang larut air (khususnya vitamin B1 (Thiamin) dan vitamin C) daripada yang larut lemak, karena
terdapat simpanan vitamin larut lemak substansial dalam tubuh. (at a glace 232) Berikut beberapa
contoh vakibat dari kekurangan vitamin larut air :

1. Vitamin C
Penyakit ini ditemukan oleh Kapten James Cook sekitar dua abad yang lalu. Skorbut
dalam bentuk berat sekarang jarang terjadi, karena sudah diketahui cara mencegah dan
mengobatinya. Tanda-tanda awalnya yaitu lelah, lemah, napas pendek, kejang otot,
tulang, otot, dan persendian sakit serta kurang nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar
dan gatal, warna merah kebiruan dibawah kulit, perdarahan gusi, kududukan gisi
menjadi longgar, mulut dan mata kering dan rambut rontok. Gejalan skorbut akan
terlihat bila taraf asam askorbut dalam serum turun di bawah 0,20 mg/dl.
Sedangkan kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menmbulkan gejalan. Tetapi
konsumsi suplemen vitamin C secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan
hiperoksaluria dan risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal. Dengan konsumsi 5-10 gram
vitamin C baru sedikit asam askorbat dikeluarkan melalui urin. Risiko oksalat dengan
suplemen vitamin C dosis tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapat
menjadi berarti pada seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk pembentukan
batu ginjal.
2. Vitamin B1
Kekurangan tiamin dapat terjadi karena kurangnya konumsi, gangguan absorpsi,
ketidakmampuan tubuh menggunakan tiamin, ataupun karena meningkatnya
kebutuhan misalnya karena kebutuhan energy yang meningkat. Gejala klnik kekurangan
tiamin terutama menyangkut sistem syaraf dan jantung, yang dalam keadaan berat
dinamakan beri-beri, yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering. Beri-beri basah ditandai
dengan sesak napas dan edema setelah mengalami rasa lelah berkepanjangan. Beri-beri
kering ditandai dengan kelemahan otot luar biasa dan degenerasi saraf perifer yang
dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki. Beri-beri dapat disembuhkan dengan
pemberian tiamin bila kerusakan belum terlalu parah.
3. Vitamin B2
Kekurangan vitamin B2 dapat mengakibatkan kelainan pada mata, misalnya
photophobia (mata takut dengan sinar matahari) dan radang pada selaput lendir bibir
dan sudut-sudut mulut. Gejala-gejala ini berkembang menjadi cheilosis (bibir
meradang), stomatitis angular (susut mulut pecah), glossitis (lidah licin dan berwarna
keungunan), dan pembesaran kapiler darah di sekeliling kornea mata. Disamping itu,
dapat pula mengakibatka bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan. Sedangkan
masih belum diketahui tanda-tanda kelebihan riboflavin.
4. Vitamin B3
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia,
gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pellagra, yang
mempunyai karakteristik dermatitis, demensia, dan diare, dan bila diakhiri dengan mati.
5. Biotin
Kekurangan biotin jarang terlihat pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau
hewan bisa terjadi bila memakan putih telur mentah lebih dari 24 butir telur sehari.
Gejala kekurangan biotin pada orang dewasa adalah rasa lelah, kurang nafsu makan,
rasa enek dan muntah-muntah, otot sakit, kulit kering dan bersisik, alopesia (kebotakan
setempat), dan kesemutan.
6. Asam Pantotenat
Karena asam pantotenat terdapat luas di dalam bahan makanan, kekurangan asam
pantotenat jarang terjadi. Gejala kekurangannya rasa tidak enak pada saluran verna,
kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah diare yang timbul sekali-sekali,
rasa lelah, dan susah tidur.
7. Vitamin B6

Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan bila terjadi, biasanya secara bersamaan
dengan kekurangan beberapa jenis vitamin B-kompleslain. Hal ini karena kecanduan
alcohol, karena alcohol dan penyakit hati yang disebabkan alcohol dapat menganggu
metabolism vitamin B6. Kekurangan vitamin ini mengakibatkan kegelisahan, kelemahan
pada kaki, penyakit pada selaput lendir dan kelainan pada sumber pembentukan darah.
Obat-obatan tertentu menganggu metabolism itamin B6. Sedangkan kelebihan
konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan
menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan
pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja.

8. Asam Folat
Kekurangan folat terutama menyebabkan gangguan metabolisme DNA. Kekurangan
folat menghambat pertumbuhan, menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan
darah lain, peradangan lidah, dan gangguan saluran cerna. Alkohol secara berlebihan
menurunkan ketersediaan biologic folat bagi sumsum tulang. Sedangkan keracunan
karena berlebihan jarang terjadi. Dosis folat sebanyak 5-10 mg dianggap aman,
dianjurkan untuk menghindari konsumsi melebihi 2,5 kali AKG pada ibu hamil.
9. Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena kekurangan dalam makanan, akan tetapi
sebagian besar sebagai akibat penyakit saluran cerna atau pada gangguan absorpsi dan
transportasi. Karena vitamin B12 dibutuhkn untuk mengubah folat menjadi bentuk
aktifnya, salah satu gejala kekurangan vitamin B12 adalah anemia karena kekurangan
folat. Sedangkan tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis
hingga 100 µg tidak menampakkan bahya, tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan.
Penganut vegetarian dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung
vitamin B12.
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Widjajanti, Nuraini. 1989. Obat-obatan. Yogyakarta : Kanisius
Davey, Patrick. 2002. Medicine at a Glance. Jakarta : Erlangga
Sujadi, Bagod & Laila, Siti. Biologi. Yudhistira
Wijayakusuma, Hembing. 2006. Tanaman Obat untuk Penyakit Anak. Jakarta : Pustaka
Populer Obor

Anda mungkin juga menyukai