Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

MASYARAKAT DALAM KELOMPOK


SOSIAL

Nama Kelompok :

1. Devi Indah Fitriyani (P18184)


2. Devita Suci Islamiah (P18186)
3. Dimas Seta Wahana (P18188)
4. Elen Novianti (P18190)
5. Eny Nur Hafibatul Janah (P18191)
6. Lila Yuniarsih (P18201)
7. Mellyna Martha Dewi (P18202)
8. Nafilia Emil Malika (P18206)
9. Novita Wulan Destriana M. (P18210)
10. Ovi Dinna Safrina (P18212)
11. Qoriza Ma’aliyah (P18215)

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas
penyertaan-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini berisi
tentang kelompok-kelompok sosial yang sering dijumpai dalam kehidupan.

Makalah ini kami harapkan dapat memberikan ilmu dan pengetahuan


tentang kelompok-kelompok sosial, juga kami harapkan dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak


kekurangan dalam segi kata-kata yang tersusun. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Terima kasih.

Surakarta, 13 April 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup


bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pesertanya lebih dari satu antara individu
dengan individu, individu dengankelompok dan antara kelompok dengan
kelompok.

Kelompok sosial dapat berupa kelompok primer dan kelompok sekunder.


Sedangkan komunitas sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Kelompok sosial primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui
perantara. Misalkan, untuk mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat
kita lihat secara dekat yaitu keluarga. Sedangkan kelompok sosial sekunder
adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda. Proses
yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong
timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan.


Perubahan yang berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang
mencolok. Adapula perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas,
serta ada pula peruahan-perubahan yang lambar sekali, akan tetapi ada juga
yang berjalan dengan cepat.

B. Landasan Teori
1. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial menurut para pakar :
a. Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup
bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik
dan saling mempengaruhi.
b. Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari
inividu-individu yang melaksanakan peran-perasnnya secara berkaitan
guna mencapai tujuan bersama.
c. Menurut Paul B. Harton dan Chaster L. Havid
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
2. Klarifikasi Kelompok sosial
a. Kelompok semu yaitu kelompo yang terbentuk secara spontan. Ciri-ciri
kelompok semu :
1) Tidak direncanakan
2) Tidak terorganisir
3) Tidak ada interaksi secara terus menerus
4) Tidak ada kesadran berkelompok
5) Kehadirannya tidak konstan
b. Kelompok nyata yaitu kelompok yang mempunyai bebrapa ciri khusus
sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata
mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.

C. Rumusan Masalah
1. Apa saja dorongan yang menyebabkan manusia ingin hidup di dalam
kelompok sosial?
2. Faktor apa dalam pembentukan sosial?
3. Apa ciri-ciri kelompok sosial?
4. Bagaimana norma-norma kelompok sosial dapat terbentuk?
5. Apa arti penting hidup dalam kelompok sosial?
D. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan maksud unruk mengetahui dorongan yang


menyebabkan manusia hidup dengan kelompok sosial, mengetahui faktor
pembentukan dalam kelompok sosial, mengetahui ciri-ciri dalam kelompok
sosial, mengetahui norma-norma yang ada dalam kelompok sosial, dan
mengetahui pula arti penting sebagai manusia hidup dengan kelompok sosial.
Dengan ini, sebagai makhluk hidup diharapkan dapat semakin luas wawasan
dan pengetahuannya, dan berguna ketika terjun di dalam masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial

Dalam melakukan sesuatu manusia biasanya didasari pada dorongan-


dorongan tertentu. Sehingga dengan dorongan yang timbul tersebut manusia
menjadi bersemangat untuk mencapai apa yang diinginkannya.

Pada proses pembentukan kelompok sosial, ada faktor-faktor tertentu


yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu
kelompok sosial tertentu. Antara lain :

1. Dorongan untuk mempertahankan hidup


Dorongan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosail
yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersevut telah
berusaha mempertahankan hidupnya. Karena kebutuhan hidupnya tidak
mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu, dengan
adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga
kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman.
2. Dorongan utnuk meneruskan keturunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hisup mempuyai sifat
alamiah yang sama, yaitu meneruskan keturunan. Dengan kelompok
sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing.
Sehingga dengan demikian dorongan meneruskan keturunan ii dapat
tercapai.
3. Dorongan untuk meningkatkan elisiensi dan efektivitas kerja
Di era moderen seperti ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan
yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh
sebab itu, dengan adanya kelompok soaial akan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya, pada kelompok formal, dengan
adanya embagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan
dapat maksimal.
B. Faktor Pembentuk kelompok Sosial
Begabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang ulai dari diri
sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dengan
keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Ada 2
faktor utama yaitu :
1. Kedekatan
a. Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh singkat kedekatan atau kedekatan geografis, terhadap
keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita
membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita.
Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi.
Semakin dekat jarak deografisnya, semakin mungkin mereka saling
meliht, berbicara, dan besosialisasi. Singkatya kedekatan fisik
meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan besama yang
memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap
kelompok pertemanan.
b. Kedekatan geografiis daerah asal
Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan
orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama,
maka seseorang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipum semula
belum saling mengenal ketika masih di daerah asal.

2. Kesamaan
Pembentukan kelmpok sosial tidak hanya tergntung kedekatan fisik,
tetapi juga kesamaan di antara aggota-anggotanya. Sudah menjadi
kebiasaan, orang lebih suka berhubungandengan orang yang memiliki
kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan
minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkay intelejensi, atau karakter personal
lain. Kesamaan yang dimaksud antara lain :
a. Kesamaan kepentingan
Dnegan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka
kelompok sosial ini akan bekerjasama demi mencapai kepentingan
yang sama.
b. Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan
keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali
prsaudaraan, sehingga masingg-masing anggotanya akan saling
berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk
menjaga tali persaudaraannya.
c. Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib, pekerjaan, atau profesi, maka akan terbentuk
kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf
maupun kinerja masing-masing anggotanya.

C. Ciri-ciri Kelompok sosial


1. Merupakan suatu yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan
masyarakat yang lain
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial
uang lain, misalnya kelompok formal dengan informal.
2. Memiliki struktur sosial yang setiap anggotaya status dan peran
tertentu
Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing-
masing, baik itu secara tertulis atau secara tidak tertulis.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya
Dalam hubungan antara anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma,
hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok
sosialnya.
4. Memiliki kepentingan bersama
Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatarbelakangi
yang salah satunya adalah kesatuan kepentingan, sehingga diharapkan
dengan kepentingan yang sama tersebut daat diusahakan secara bersama-
sama.
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya
kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas
dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya
interksi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat
menyampaikan ide attau gagasannya demi mencapai tujuan bersama
dalam kelompok sosial tersebut.

D. Pembentukan Norma Kelompok


Perilaku kelompok, sebagimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi
oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam
dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara
accak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana
yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma
ini mengrahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan diantara
anggota kelompok. Pada saat seseorang beperilaku tertentu pihak lain menilai
kepantasan atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarabkan
perilaku alternatif (secara langsung atau tidak langsung). Norma terbentuk
dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke
dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma
kelompok.

E. Arti Penting Hidup Berkelompok


Kita sebagai makhluak sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang
lain. Salah satu bentuk kerjasama kita dengan orang lain yaitu dengan
membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat
membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas atau
tujuan dengan cara bekerjasama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan
sendiri akan menjadi lebih maudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab
dalam suatu anggota kelompok. Setiap anggota mempunyai keahlian khusus
di bidangnya masing-masing, sehingga terjadilah pembagian tugas dan
spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi
maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hidup
berkelompok sangat penting untuk mempermudah memenuhi kebutuhan
hidup.
BAB III

KESIMPULAN

1. Dorongan yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok sosial


antara lain dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan untuk
meneruskan keturunan, dan dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan
aktifitas kerja.
2. Faktor dalam pembentukan kelompok sosial antara lain kedekatan yang
meliputi kedekatan geofrafis tempat tinggal dan kedekatan geografis daerah
asal, kesamaan yang meliputi kesamaan kepentingan, kesamaan keturunan,
dan kesamaan nasib.
3. Ciri-ciri kelompok sosial antara lain :
a. Meruupakan satuan yang nyata da dapat dibedakan dari kessatuan
manusia yang lain
b. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan pern
tertentu
c. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya
d. Memiliki kepentingan bersama
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya
4. Norma-norma kelompok sosial dapat terbentuk dengan melalui proses
interaksi yang perlahan-lahan diantara anggota kelompok. Norma terbentuk
dari proses akumulatif interaksi kelompok.
5. Arti penting hidup berelompok dalam kelompok sosial yaitu bahwa hidup
berkelompok pada kelompo sosial sangat penting untuk mempermudah dalam
memenuhi kebutuhan dan mempermudah pekerjaan kita.
DAFTAR PUSTAKA

1. Esti Isnawati. Ilmu sosial budaya dasar. Yogyakarta: Penerbit Ombak;


2012
2. Bambang S Saptono. Sosiologi jilid 2 sma kelas XI. Jakarta: PT. Phibeta
Aneka Gama; 2006

Anda mungkin juga menyukai