Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 4

• Hasanah (17S10221)
• Madinatul Hayati (17S10230)
• Muhammad Syarifuddin (17S10237)
• Moch Arif Rahman (16S10183)
• Septi Anggstia Paulin (17S10244)
• Sri Hilma Hidayati (17S10246)
• Wida Wati (17S10250)
MAKALAH IMPLEMENTASI
PROGRAM GIZI PROGRAM
GIZI ANAK SEKOLAH
Karakteristik Anak Sekolah
Pada usia sekolah ini, anak banyak
mengikuti aktivitas, fisik maupun mental, seperti
bermain, belajar, berolah raga. Zat gizi akan
membantu meningkatkan kesehatan tubuh anak,
sehingga sistem pertahanan tubuhnya pun baik
dan tidak mudah terserang penyakit. Umumnya
orangtua kurang memperhatikan kegiatan makan
anaknya lagi
Faktor yang perlu diperhatikan
mengenai gizi anak usia sekolah
• Usia Sekolah adalah usia puncak
pertumbuhan
• Selalu aktif
• Perubahan sikap terhadap makanan
• Tidak suka makanan-makanan yang
bergizi
Masalah Gizi Anak Sekolah
1. Anemia Defisiensi Besi
2. Berat Badan Berlebih ( Overweight/Obesitas )
3. Berat Badan Kurang ( Underweight )
4. Penyakit Kronis
5. Pica
6. Alergi
Ada 2 jenis makanan yang dikategorikan penyebab
alergi :
• Alergi sementara. Contoh makanan penyebab alergi
ini yaitu susu, kedelai, telur dan tepung terigu.
• Alergi tetap. Kacang, ikan dan kerang cenderung
menyebabkan alergi ini.
Penentuan Status Gizi Anak Sekolah

1) Penilaian Antropometri
Pada penilaian ini yang penting dilakukan ialah
penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, lingkar lengan dan lipatan kulit triseps

2) Penilaian Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia dilakukan
dengan melakukan pemeriksaan spesimen yang
diuji secara laboratoris yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh, seperti darah,
urine, tinja, jaringan otot, hati. Pada uji ini yang
penting adalah kadar Hb serta pemeriksaan asupan
darah untuk malaria. Pemeriksaan tinja cukup hanya
pemeriksaan occult blood dan telur cacing saja.
3) Penilaian Klinis
Pemeriksaan secara klinis penting untuk menilai
status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan
atas perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi Hal
ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial
epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Pada uji ini diarahkan untuk mencari kemungkinan
adanya bintik bitot, xerosis konjungtiva, anemia,
pembesaran kelenjar parotis, fluorosis, karies,
gondok, hepato dan splenomega.
Kebutuhan Gizi Pada Anak
Sekolah
Kebutuhan gizi pada anak kecil tinggi,
berhubungan dengan ukuran tubuh mereka.
Banyak anak-anak memiliki nafsu makan
yang kurang, terlalu memilih-milih makanan,
dan makan berdasarkan “mood”, kualitas
makanan yang tinggi dibutuhkan untuk
mencapai angka kecukupan asupan gizinya,
terutama untuk kalsium dan zat besi.
Angka Kecukupan Gizi (AKG)
yang Dianjurkan
AKG adalah suatu kecukupan rata-rata zat
gizi setiap hari bagi hampir semua orang
menurut golongan umur, jeniskelamin,
ukurantubuh, dan aktivitas untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal
1) Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi pada anak usia 10-12
tahun lebih besar dibanding kan anak usia
7-9 tahun, karena pertumbuhannya lebih
cepat, terutama penambahan tinggi badan.
2) Protein
Kebutuhan protein pada anak usia sekolah
dibedakan menurut jenis kelamin dan umur.
Pada umumnya kebutuhan protein pria
sedikit lebih tinggi dibanding wanita. Angka
kebutuhan protein tergantung pula pada
mutu protein. Semakin baik mutu protein,
semakin rendah angka kebutuhan protein.
Protein hewani mempunyai mutu protein
yang kebih baik dibanding protein nabati,
karena susunan asam aminonya lebih
lengkap.
3) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan unsur gizi yang diperlukan
tubuh dalam jumlah besar untuk menghasilkan
energi atau tenaga. Karbohidrat berfungsi sebagai
sumber energi utama bagi otak dan susunan syaraf
terutama glukosa. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 Kal. Sumber utama karbohidrat
berasal dari tumbuh tumbuhan dan hanya sedikit
yang berasal dari hewani.

4) Lemak
Kebutuhan lemak yang dianjurkan 15-20% jumlah
energi total berasal dari lemak. Bayi dan anak
dianjurkan 1-2% dari kebutuhan energi total berasal
dari asam lemak esensial (asam linoleat).
5) Vitamin
Terdapat dua golongan vitamin, yaitu vitamin
larut lemak dan vitamin larut air.Vitamin yang
larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K,
sedangkan vitamin yang larut air adalah vitamin
B kompleks (tiamin, riboflavin, niasin,
asamfolat, dan vitamin B12) dan C.
6) Mineral
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari,
sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang
dari 100 mg sehari.
Program Gizi Untuk Anak Sekolah
1. Bekal Sekolah
Dua unsur yang diutamakan dalam bekal makananya itu energi dan
protein. Kekurangan akan zat gizi lain dapat diberikan melalui
makanan mereka di rumah. Memang bekal makanan yang paling ideal
adalah makanan yang dapat memberikan zat gizi yang diperlukan.
Tetapi dalam praktik, membuat bekal yang memenuhi syarat demikian
itu agak sulit.
Bekal makanan untuk anak-anak memberikan keuntungan, antara lain :
• Anak-anak dapat dihindarkan dari gangguan rasa lapar
• Pemberian bekal dapat menghindarkan anak itu dari kekurangan
energi
• Pemberian bekal dapat menghindarkan anak dari kebiasaan jajan
sehingga menghindarkan anak dari gangguan penyakit akibat
makanan yang tidak higienis.
2. Makanan di Sekolah (School-Feeding)
School-feeding merupakan tindakan umum yang bisa dilaksanakan
untuk memperbaiki keadaan gizi anak sekolah. Praktik
penyelenggaraan makanan di sekolah ini sudah lama dan sudah
banyak diselenggarakan di negara-negara baik di Eropa maupun di
Asia. Untuk masing-masing negara baik bentuk maupun cara
penyelenggaraan makanan di sekolah ini berbeda-beda.
3. Edukasi Gizi
Edukasi tentang gizi biasanya diajarkan pada ekonomi rumahan
(home economic), tetapi hal yang diajarkan disana bukanlah hal yg
mendasar. Edukasi gizi dapat tergabung dalam ilmu science dan
juga teknologi. Edukasi tentang kesehatan merupakan hal yang
penting dari kurikulum pendidikan, makanan dan gizi dapat
disisipkan dalam edukasi tentang kesehatan. Penjagaan makanan
dan gizi dalam sekolah dibutuhkan, makan dibutuhkan pula
pengetahuan tentangnya di kelas kelas, yang didukung oleh
makanan yang disediakan pada kantin sekolah.
KESIMPULAN
• Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia
ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu makan pagi
(sarapan), makan siang, makan malam, dan 2 kali makan
selingan. Perlu ditekankan pentingnya sarapan supaya dapat
berpikir dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan
harus diperhatikan kebersihan makanan supaya tidak tertular
penyakit tifoid, disentri, dll.
• Masalah gizi anak sekolah yaitu, Anemia Defisiensi Besi,
Berat Badan Berlebih (Overweight/Obesitas), Berat Badan
Kurang ( Underweight ), Penyakit Kronis, Pica, dan Alergi.
Adapun penentu status gizi anak sekolah seperti, Penilaian
Antropometri, Penilaian Biokimiawi, dan Penilaian Klinis.
Acuan ini sebaiknya tidak digunakan sebagai rekomendasi
secara individu. Karena laki-laki dan perempuan memiliki
kebutuhan yang berbeda.
Lanjutan….
Maka, Untuk orang tua lebih baik untuk
membuat program gizi anak sekolah seperti,
Bekal Sekolah, Makanan di Sekolah
(School-Feeding), dan Edukasi Gizi. Dengan
adanya program gizi anak sekolah seperti
yang disebut diatas maka masalah-masalah
gizi pada anak sekolah dapat dicegah sejak
dini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai