Anda di halaman 1dari 22

DIET PADA PENYAKIT

GOUT ARTRITIS
Yanita Listianasari, SST, M.Gizi
Pengertian Gout Artritis
Salah satu penyakit arhtritis (radang
sendi) disebabkan oleh metabolisme
abnormal purin
Ditandai dengan meningkatnya kadar
asam urat dalam darah (hiperurisemia)
Diikuti dengan terbentuknya timbunan
kristal berupa garam asam urat (tophi) di
persendian yang menyebabkan
peradangan sendi pada lutut dan/atau jari
Gout Artritis
Kadar as. Urat dalam darah ditentukan oleh
keseimbangan antara produksi dan ekskresi
as. Urat

Bila keseimbangan terganggu  hiperurisemia

Masalah akan timbul  jika terbentuk kristal-


kristal as. Urat pada sendi dan jaringan sekitar
Kristal (bentuk jarum)

Reaksi peradangan

Nyeri hebat

Kerusakan sendi
dan jaringan
Klasifikasi Gout Artritis
(berdasarkan penyebabnya)
1. Gout primer
Disebabkan produksi as. Urat berlebih,
namun ekskresi berkurang (gangguan
metabolisme purin)
2. Gout sekunder
Disebabkan oleh toksin / obat yg
menyebabkan ekskresi as. Urat menurun
dan mencetuskan serangan akut (obat
golongan salisilat, obat diuretik)
Etiologi Gout Artritis
1. Usia
Peningkatan kadar as. Urat karena adanya
penurunan fungsi ginjal
2. Jenis kelamin
Pria memiliki kadar as. Urat lebih tinggi
daripada wanita
Wanita mengalami peningkatan resiko gout
setelah menopause, karena h. Esterogen
meningkatkan ekskresi as. Urat melalui ginjal
Lanjutan.....
3. Riwayat medikasi
Obat diuretik meningkatkan reabsorbsi as.
Urat dalam ginjal
Menyebabkan hiperurisemia
4. Konsumsi purin
Mengkonsumsi makanan sumber protein purin
5. Konsumsi alkohol
Akumulasi as. Laktat  menghambat ekskresi
as. Urat oleh ginjal  as. Urat
Lanjutan.....
5. Obesitas
Obesitas dan IMT berkontribusi secara
signifikan dengan risiko gout
Obesitas dan IMT berkaitan dengan
terjadinya resistensi insulin
Insulin meningkatkan reabsorbsi as.
urat pada ginjal
Manifestasi Klinis Gout
1. Hiperurisemia Asimptomatik
Penumpukan as. Urat pada jaringan yg
sifatnya silent

2. Artritis Gout Akut


Pembengkakan mendadak dan nyeri
sendi
Keluhan: nyeri, bengkak, merah, demam
Lanjutan....
3. Interkritikal Gout
Tidak ada radang akut, namun pada
sendi ditemukan kristal urat
Proses peradangan masih tetap berlanjut

4. Gout Artritis Kronis


Pasien yang self medication
Disertai tofus (tophi) yang banyak
Tofus dapat terbentuk pada:
Sendi kaki dan tangan
Pergelangan kaki dan tangan
Lutut
Jari kaki dan tangan
Tepi daun telinga (kronis)
Ginjal  batu ginjal as. urat
TERAPI GIZI
UNTUK GOUT
Tujuan Diet

Menurunkan kadar as. Urat darah dan urin


Mencapai / mempertahankan status gizi
normal
Mencegah komplikasi (ginjal, hipertensi,
stroke)
Syarat Diet
Syarat diet (Almatsier, 2006):
1. E sesuai kebutuhan, overweight / obesitas
 kurangi 500 – 1000 kkal dari kebutuhan secara bertahap
2. P cukup  1,0 – 1,2 g/kg BB atau 10 – 15%
3. L sedang  10 – 20%
4. Kh tinggi  65 – 75% (kh kompleks)
6. Hindari BM sumber purin > 150 mg/100 g
7. Vit dan min sesuai kebutuhan
Jenis Diet

Jenis diet (Almatsier, 2006)  pasien gout dan/ batu ginjal


as. Urat, (as. Urat > 7,5 mg/dl)
1. Diet Purin Rendah I (1500 Kkal)
2. Diet Purin Rendah II (1700 Kkal)

Diberikan sampai kadar as. Urat dan BB normal


Edukasi Gizi

Jenis BM sumber protein purin


Konsumsi alkohol
Hindari stress
Efek samping obat
Pengelompokkan BM
(menurut kadar purin)

Kelompok 1
Kandungan purin tinggi  100 – 1000 mg purin/100 g
BM
Sebaiknya dihindari
Sumber: otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak
daging/kaldu, ikan sardin, remis, kerang
Lanjutan ....
Kelompok 2
Kandungan purin sedang  9 – 100 mg purin/100 g BM
Dibatasi:
 maksimal 50 – 75 g (1 – 1½ ptg) daging, ikan, unggas
 1 mangkok (100 g) sayuran sehari
Sumber: daging sapi dan ikan (kecuali dalam kelompok 1), ayam, udang,
tahu, tempe, bayam, d. Singkong, kangkung, daun dan bii melinjo
Lanjutan ....

Kelompok 3
Kandungan purin rendah  dapat diabaikan
Dapat dimakan setiap hari
Sumber: BM kecuali dalam kelompok 1 dan 2
Studi Kasus 1

Tn X. umur 45 thn, BB = 63 Kg; TB = 155 Cm dirujuk ke poli gizi dengan


diagnosa Asam urat. Dari data rujukan diketahui kadar As Urat = 10 mg/dL

Dari hasil kajian ahli gizi diketahui terdapat keluhan sakit dan nyeri pada jari kaki
dan tangan. Sendi berwarna merah dan bengkak. Terdapat benjolan yang sakit dan
bengkak di lengan kanan. Dua bulan yang lalu pernah berobat jalan karena keluhan
serupa, dan sembuh setelah diberi obat. Sehari-hari duduk bekerja menjahit baju
sampai jam 17.00. Olahraga semingggu sekali di hari minggu.

Kebiasaan makan di rumah 3x sehari, dengan 3-4x selingan. Konsumsi teh pahit
dan kopi kental 5-6x sehari, suka konsumsi gorengan singkong dan tempe,
konsumsi sayur dan buah 2x seminggu, setiap makan siang di warung padang menu
bersantan kuah dan daging, daun singkong, daun dan buah melinjo.

Hasil recall menunjukkan asupan energi 110% kebutuhan, protein 80% kebutuhan,
Lemak 120% kebutuhan, KH 98% kebutuhan.

Susun NCP !
Studi Kasus 2

Ny A. dirujuk ke poli gizi puskesmas dengan diagnosa Asam urat. Dari data rujukan
diketahui umur 50 thn; pekerjaan PNS; kadar As Urat = 7,8 mg/dL; BB = 68 Kg; TB
= 140 Cm; tensi 130/90, kol total = 230 mg/dL, LDL = 210 mg/dL, HDL = 30
mg/dL.

Dari hasil kajian ahli gizi diketahui terdapat keluhan sakit dan nyeri pada jari kaki
dan tangan. Sendi berwarna merah dan bengkak. Nyeri dialami selama kurang lebih
2 minggu ini. Selama satu bulan sebelumnya kontrol ke poli penyakit dalam karena
gejala hipertensi, mendapatkan obat-obatan yang menyebabkan sering BAK. Sehari-
hari bekerja dari jam 08.00 – 16.00, olah raga senam aorobik setiap jumat pagi.
Orang tua Ny A memiliki keluhan yang sama. Saat ini Ny A sudah mengalami
menopause

Kebiasaan makan di rumah 3x sehari, dengan 3-4x selingan. Makanan favorit adalah
nasi goreng babat, jerohan dan sate kambing, dalam 1 minggu 2-3x. Konsumsi sayur
dan buah setiap hari. Hasil recall menunjukkan asupan energi 2340 kkal, protein 46
gr, Lemak 120% kebutuhan, KH 68% kebutuhan.

Susun NCP !
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai