MATA KULIAH
TEKNOLOGI PANGAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penyusunan Panduan Praktikum Mata Kuliah Teknologi
Pangan telah diselesaikan. Panduan Praktikum Mata Kuliah Teknologi
Pangan ini merupakan modul praktikum edisi pertama sebagai panduan
bagi mahasiswa Program Studi S1 Gizi dalam melakukan praktik di
laboratorium gizi dan tim dosen dalam melakukan bimbingan
pembelajaran di laboratorium.
Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada Kepala Program
Studi S1 Gizi Universitas Sriwijaya atas dukungan dan kontribusi dalam
penyempurnaan panduan ini serta seluruh pihak yang telah ikut
membantu dalam menyelesaikan panduan ini.
Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
terhadap penyempurnaan panduan ini. Semoga panduan ini dapat
memberi manfaat bagi mahasiswa Program Studi S1 Gizi khususnya dan
seluruh pihak yang membutuhkan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
UJI SENSORIS .................................................................................... 11
A. Teori ......................................................................................... 11
B. Tujuan Praktikum..................................................................... 12
C. Capaian Praktikum ................................................................... 12
D. Alat dan Bahan ......................................................................... 12
E. Prosedur Kerja ......................................................................... 13
F. Penugasan ................................................................................ 13
G. Referensi .................................................................................. 13
PRAKTIKUM 3. .................................................................................. 14
PENGEMBANGAN PRODUK ........................................................... 14
A. Teori ......................................................................................... 14
B. Tujuan Praktikum..................................................................... 15
C. Capaian Praktikum ................................................................... 15
D. Alat dan Bahan ......................................................................... 15
E. Prosedur kerja .......................................................................... 16
F. Penugasan ................................................................................ 16
iii
PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTIKUM
Kelompok 1 Kelompok 2
Khairun Norizati Amiranda
Ayu Rorenzah Erlin Novita S
Bella Febrian Tiara Anisa P
Ingga Lakitania J Feny Ulfa K
Siti Mahira Novia Three R
Silvi Rahmadona Lisa Putri S
Salsabila Danti Santina
Alis Sahara
Kelompok 3 Kelompok 4
Brilliane Aliyah Chelline Nandya
Uthfi Aulia F Adinda Akhrianti
Vivi Indah P Annisa Ulmiyah
Nely Aulia Asry Novianty
Alya Avany Desta Chandra
Winia Safitri Winda Maharani
Sherina Indrawanti Anisa Dwi P
Kelompok 5 Kelompok 6
Diah Karimatul A Wanda Rahayu J
Nenti Susilawati Bintan Naili T
Latifatul Hylmy Hafizah Rahma
Dedek Apriliani Nabila N
Luthfi Pradina P Nur Fadhilah A
Alwinda Delvi P Salsadila
Ahmad Dian Alfiansyah Siti Khairunnabila
iv
Kelompok 7 Kelompok 8
Anita Rahma Rapidah
Aqila Amran A Viranda Marlyn
Maulanah Azizah Zafira Sukma T
Nadya Tu Syarifah Amalia Wardani
Safira Damayanti Annisa Aprilia P
Nafisah Fio H Nurilla A
Rika Yulia R Asmelia
Aisyah Ilmidiena
Kelompok 9 Kelompok 10
Ika Rahma Dhiya Yusriyyah
Indah Listari Rasya Islamai
Utiya Alfa Hikmah Ulya Farah A
Rahmah Chyntia Fitrah Riyanti
Gracella Natalisa Lala Hajini
Melina Teresa Rhamadanti A
Nyayu Hanun Liza Aulia
Vira Triasya
Keterangan :
Selama pandemi COVID-19 terdapat penyesuaian yaitu mahasiswa yang menghadiri setiap praktikum menjadi 30
orang. Hal ini dilakukan dengan setiap kelompok memiliki perwakilan 3 orang untuk menjalankan praktikum di
laboratorium gizi.
v
TATA TERTIB PRAKTIKUM
vi
12. Jika menginginkan pergantian shift (dengan alasan yang rasional),
harap mengkonfirmasikan hal tersebut kepada asisten praktikum 3
hari sebelum praktikum dengan syarat ada praktikan yang bersedia
tukar shift dengan shift praktikan yang bersangkutan.
13. Setelah praktikum, praktikan diharapkan membersihkan meja,
peralatan, serta lantai yang digunakan selama praktikum.
vii
SISTEM PENILAIAN
viii
PRAKTIKUM 1.
TEKNOLOGI PENGAWETAN BAHAN PANGAN
A. Teori
1. Fermentasi
Susu merupakan makanan yang mengandung zat gizi lengkap bagi
manusia dan merupakan substrat yang baik bagi pertumbuhan berbagai
jenis mikroorganisme. Pada suhu kamar susu akan cepat diubah menjadi
asam yang disebabkan oleh bakteri Lactobacillus dan Streptococcus
serta dapat terjadi secara alamiah yang dikenal dengan fermentasi asam
secara spontan. Proses fermentasi asam tersebut akan menggumpalkan
susu dan mencegah proses pembusukan susu.
Fermentasi merupakan suatu proses yang dapat terjadi secara
aerob maupun anaerob dimana dapat menghasilkan produk dengan
mekanisme kerjanya melibatkan mikrobia atau ekstraknya melalui
aktivitas yang terkontrol. Proses fermentasi dapat menghasilkan senyawa
organik, anorganik, dan beberapa unsur seperti karbohidrat, glikosida,
alkohol, benda keton, hidrokarbon, asam amino dan amina, sejumlah
garam Fe, Mn, karbon dan lain–lain. Mikroorganisme fermentatif
diantaranya bakteri asam laktat yang dapat mengubah zat gula dalam
bahan menjadi asam, alkohol, dan karbondioksida. Adapun prinsip
penting dari fermentasi adalah pengaktifan pertumbuhan dan
metabolisme mikroorganisme pembentuk alkohol dan asam serta
menekan pertumbuhan mikroorganisme proteolitik (pemecah protein)
dan mikroorganisme lipolitik (pemecah lemak).
Produk susu asam yang dikonsumsi adalah mentega fermentasi,
yoghurt, kefir, dan susu asam. Produk fermentasi susu dapat digolongkan
menjadi 4 kelompok yaitu :
a. mengandung asam/alkohol
b. mengandung asam tinggi
1
2
2. Penggaraman
Penggaraman merupakan salah satu cara pengawetan dengan cara
mengurangi kadar air dalam ikan sampai titik tertentu sehingga bakteri
tidak dapat hidup dan berkembang lagi. Penggaraman ada 3 yaitu basah
(brine salting), kering (dry salting), dan kombinasi (pickle salting).
Peranan garam dalam proses ini sebetulnya tidak bersifat membunuh
mikroorganisme (fermicida), akan tetapi garam mengakibatkan
terjadinya proses plasmolisis (berkurangnya kadar air sel
mikroorganisme). Penggaraman biasanya diikuti dengan pengeringan
untuk menurunkan kadar air dalam daging ikan sehingga cairan ikan
semakin mengental dan proteinnya menggumpal, dengan demikian
pertumbuhan bakteri semakin terhambat. Kemurnian garam dan ukuran
kristal garam akan mempengaruhi mutu ikan asin yang dihasilkan.
Penggunaan NaCl murni dengan konsentrasi 95% dapat menghasilkan
ikan asin dengan warna putih kekuningan dan teksturnya lunak. Selain
itu rasa ikan juga seperti ikan segar. Warna putih kekuningan, lunak dan
rasa enak merupakan ciri-ciri ikan asin yang baik. Selain kualitas garam
yang digunakan, mutu ikan asin juga ditentukan oleh kadar lemak ikan,
ketebalan daging, kesegaran ikan, temperatur ikan, dan konsentrasi
larutan garam.
3
7
8
3. Penggulaan
a. Pengolahan Jelly
- Buah dicuci, dikupas, dan dibuang bijinya.
- Daging buah diiris tipis/ kecil-kecil
- Tambahkan air sebanyak 1-2 bagian berat buah. Lakukan
pemasakan ±1 jam, angkat dan diamkan 30 menit sampai
pektin yang terkandung di dalam buah terekstraksi semua.
- Lakukan penyaringan sehingga diperoleh sari buah jernih.
Tambahkan gula pasir 65% dan asam sitrat sampai pH 3,2
(0,02%).
- Campuran dimasak sampai titik kekentalan jelly tercapai dan
uji dengan sendok/garpu/ refraktometer.
- Masukkan jelly ke dalam botol steril, tutup rapat dan lakukan
sterilisasi dengan cara merebus/ mengukus selama 30 menit.
b. Pengolahan Sirup Essence (Mangga, Jeruk Sunkist, Strawberry)
- Buat larutan gula 60%, panaskan sampai semua gula larut
sambil ditambahkan asam sitrat 0,4%.
- Cek kadar gula dengan refraktometer sampai menunjukkan
angka ±65%.
- Sebelum diangkat tambahkan pewarna yang sesuai dengan
essence yang digunakan.
- Essence ditambahkan setelah sirup diangkat dari kompor.
- Masukkan sirup kedalam botol steril, tutup rapat kemudian di
pasteurisasi selama 30 menit dengan cara dikukus atau direbus.
c. Pengolahan Sirup Buah (Mangga, Jeruk Sunkist, Strawberry)
- Buah pilih yang matang dan baik
- Cuci dan buang kulitnya, daging buah dipotong-potong untuk
memudahkan penghancuran.
9
Shirley, J.A. 1989. Food for Freezing. New York, USA: Prestige
Book Inc.
PRAKTIKUM 2.
UJI SENSORIS
A. Teori
Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan
yang menggunakan indera manusia yang meliputi penglihatan,
pembauan, dan pencicipan produk pangan. Dengan penglihatan, maka
pengujian menilai penampilan makanan yaitu warna, bentuk,
volume,ukuran makanan, dan sifat permukaan (halus, kasar, suram, atau
kilau). Melalui indera pembauan menilai kualitas kesegaran makanan,
apakah masih pada batasan aman, dan menilai aroma. Sedangkan
penilaian melalui pencicipan meliputi penilaian rasa (asin, manis, asam,
dan pahit).
Dalam melakukan uji organoleptik suatu bahan pangan maka
kita harus mengetahui dahulu kriteria dasar dari bahan tersebut seperti
flavor, bentuk sifat, tekstur, aroma atau warna dari bahan pangan yang
akan diujikan. Uji organoleptik dengan menggunakan panelis (pencicip
yang telah terlatih) dianggap yang paling peka dan karenanya sering
digunakan dalam menilai mutu berbagai jenis makanan untuk mengukur
daya simpannya atau dengan kata lain untuk menentukan tanggal
kadaluwarsa makanan. Uji organoleptik berdasarkan jenis panelis dapat
dibagi menjadi
1) Panel pencicip perorangan
2) Panel pencicip terbatas
3) Panel terlatih
4) Panel tak terlatih
5) Panel agak terlatih
6) Panel konsumen
Pada prinsipnya terdapat 3 jenis uji organoleptik, yaitu uji
pembedaan (discriminative test), uji deskripsi (descriptive test) dan uji
afektif (affective test). Kita menggunakan uji pembedaan untuk
11
12
G. Referensi
Charley, H. 1988. Food Science. New York: The Roland Press
Company.
Claudio, V.S., Leon, S.Y. 1977. Experimental Cookery, Readings
and Laboratory Manual. Manila: National Book Store Inc.
Larmond, E. 1974. Methods For Sensory Evaluation of Food.
Ottawa: Canada Department of Agricluture.
Kartika, B. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan.
Yogyakarta: Proyek Pengembangan Universitas Gadjah Mada.
PRAKTIKUM 3.
PENGEMBANGAN PRODUK
A. Teori
Pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya
merupakan hak asasi setiap rakyat Indonesia harus senantiasa tersedia
cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi, dan beragam dengan harga
yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Pangan yang tersedia
haruslah pangan yang aman untuk dikonsumsi, bermutu dan bergizi.
Dengan demikian pembicaraan tentang pangan memang pada
kenyataannya sulit dipisahkan dengan gizi. Bentuk tidak terpenuhinya
hak asasi atas pangan dan gizi yang paling umum adalah kekurangan
pangan alias kelaparan. Masalah kekurangan zat gizi mikro merupakan
fenomena yang sangat jelas menunjukkan rendahnya asupan zat gizi dari
menu sehari-hari. Penanggulangan masalah tersebut dapat dilakukan
dengan cara peningkatan konsumsi zat gizi yang defisien dan
penambahan zat gizi yang defisien ke dalam pangan sebagai pembawa
zat gizi (carrier/food vehicle).
Penambahan zat – zat gizi ke dalam bahan makanan dikenal
dengan istilah fortification (fortifikasi) atau enrichment (memperkaya).
Istilah lain yang sering digunakan dengan maksud yang sama adalah
supplement (penambahan), restoration (restorasi, atau pemulihan
kembali) dan juga menggunakan istilah baru yaitu nutrification
(nutrifikasi) yang secara harfiah berarti mempergizi atau dengan kata lain
meningkatkan nilai gizi. adapun beberapa jenis pengembangan produk
yaitu:
1. Produk inovatif: benar-benar baru, belum pernah ada
sebelumnya
2. Produk modifikatif: merupakan modifikasi
(penyempurnaan) dari produk yang ada
3. Produk imitatif: merupakan tiruan dari produk aslinya.
14
15
B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan manfaat dari pengembangan produk pangan
2. Memilih berbagai bahan makanan yang berkualitas dan dapat
digunakan untuk pengembangan produk pangan
3. Mengenal kelebihan dan kekurangan zat gizi dalam bahan
makanan yang digunakan
4. Mengolah produk pangan dengan penambahan bahan makanan
tertentu menjadi produk pangan yang layaka dikonsumsi
C. Capaian Praktikum
1. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat dari pengembangan
produk pangan
2. Mahasiswa dapat memilih berbagai bahan makanan yang
berkualitas dan dapat digunakan untuk pengembangan produk
pangan
3. Mahasiswa dapat mengenal kelebihan dan kekurangan zat gizi
dalam bahan makanan yang digunakan
4. Mahasiswa mampu mengolah produk pangan dengan
penambahan bahan makanan tertentu menjadi produk pangan
yang layaka dikonsumsi
E. Prosedur kerja
1. Setiap kelompok akan diberi satu zat gizi/ komponen bioaktif
tertentu
2. Buatlah resep dan lakukan pengembangan pada produk makanan
berdasarkan zat gizi/ komponen bioaktif tersebut
3. Buatlah produk yang telah dikembangkan berdasarkan resep
yang telah dibuat
F. Penugasan
1. Pelajari materi pengembangan produk serta sumber – sumber
bahan pangan yang mengandung zat gizi/ komponen bioaktif
tertentu sebagai pangan fungsional
2. Pilihlah bahan pangan yang mengandung zat gizi/ komponen
bioaktif yang telah dibagi pada setiap kelompok
3. Pelajari keunggulan bahan pangan yang telah dipilih kemudian
buatlah resep masakan.