Pengertian
Antropometri
2
Tabel 1. Komposisi Tubuh manusia
(Garrow JS & James. WDT 1993)
Air (%) 88 83 62 60 74 47
Sisa (%) 2 2 4 6 2 5
3
Tabel 2. Komposisi Relatif Dewasa Muda
BB 63,5 kg menurut J. Brochek, et al
4
KOMPOSISI TUBUH
LIMA TINGKATAN KOMPOSISI TUBUH MENURUT WHO, 1995
V
IV
Lain2
III
Darah
II ECS Tulang
I Lain2 ECF Jar.L
Lain2 Prot. Massa Otot
Skelet
H L sel Sistem Jar. Seluruh tubuh
C Air Selular
O Molekular
Atomik 5
Komposisi tubuh berdasarkan komponen utama
penyusunnya (WHO’95: Physical Status)
Berat Badan
Energi H2O
Ekstraseluler
Mineral
Massa bebas lemak
6
Komposisi tubuh dipelajari dengan 2 cara :
1. Model biokimia : tubuh terdapat 4 bagian utama
BB : air + protein + mineral + lemak
2. Model 2 kompartemen
TUBUH MANUSIA
FM FFM
- Tidak aktif - Aktifdalam metabolisme
- Cadangan energi - Kebutuhan gizi erat kaitannya
- Faktor penghambat
syaraf dll
penampilan kerja - K 60-70 mmol/ kg pada ♂
7
Antropometri mengukur kedua jenis jaringan ini
secara tidak langsung yang variasi jumlah dan
proporsinya dapat dipergunakan sebagai indikator
status gizi
*Perubahan jaringan L perubahan keseimbangan
energi
*Perubahan jaringan otot cadangan protein tubuh.
9
1. TLK Skinfold caliper
Mengestimasi persen lemak tubuh dengan
mengukur ketebalan dari dua sisi kulit dengan
penekanan jaringan lemak di bawah kulit
Kelebihan Skinfold : murah, mudah dan cepat, tidak
perlu
ruang besar
Kenapa Skin Fold ?
1. Baik untuk mengukur lemak bawah kulit
2. Distribusi sama untuk semua individu
3. Ada hubungan dengan total lemak tubuh
4. Jumlah beberapa pengukuran dapat
memperkirakan total lemak tubuh
10
BAGIAN/DAERAH TUBUH YANG DIREKOMENDASIKAN
UNTUK PENGUKURAN LEMAK/TEBAL LIPATAN KULIT
Dada
Subskapula
Midaksila
Supra illiaca
Abdominal/ perut
Trisep
Bisep
Paha
Betis
11
Perhitungan Persentase Lemak Tubuh berdasarkan jumlah (dalam mm)
dari 3 pengukuran Skinfold :
PRIA (15-60 thn) : dada, perut, paha
WANITA (15-60 thn) : trisep, dada, suprailliaca
Persentase kandungan lemak Hasilnya lihat tabel
nomogram yang tersedia untuk laki & wanita
12
DISTRIBUSI LEMAK TUBUH
2. WHR Resiko Kesehatan
Lingkar pinggang diukur pada daerah yang
paling kecil dibawah tulang rusuk di atas
pusat.
Lingkar panggul diukur pada lingkaran yang
paling besar mengelilingi panggul
Tersedia Nomogram dari ratio WHR
Resiko penyakit meningkat WHR > 0,9 pada
laki
Resiko penyakit meningkat WHR > 0,8 pada
wanita
13
BB ( kg)
3. IMT Normal = 18,5 – 25
TB 2 ( m)
14
Distribusi lemak tubuh berhubungan erat dengan akibat yang
ditimbulkan oleh obesitas
Tipe
Karakteristik Android Gynoid
Istilah T. Upper Body T. Lower Body
(Buah Apel, Male) (Buah pear,
female)
Proporsi lemak Perut, Dada, Pundak, Perut, Paha,
terutama pada… Leher Tungkai Bawah
Resiko Penyakit Lebih Tinggi Lebih Rendah
15
Klasifikasi BMI
BMI Interpre BMI Interpreta BMI Interpretasi
(Garrow) tasi (WHO) si Indonesia & Resiko
<16.5 Sangat kurus
R. Tinggi
<20 Under <18,5 Underweigh 16.5-18.4 Kurus,
weigh R. Sedang
20-24,9 Normal 18,5- Normal 18.5-24.9 Normal,
24,9 R. Ringan
25-29,9 BB lebih, 25-29,9 BB Lebih 25-26.9 Obes ringan,
sedang R. Ringan
27-29.9 Obes
Sedang,
R.Sedang,
30-39,9 BB lebih, 30-39,9 Obes > 30 Obes berat,
obes Ringan R. Berat
> 40 Peny. > 40 Obes Berat
Obes
16
Lemak Tubuh Standar Dewasa
17
JUMLAH LEMAK YANG DIPERLUKAN ??
FM : BB x % lemak
FFM : BB – FM
Target BB : FFM : (100 - %L yg diinginkan)
Contoh
BB = 60 kg
L = 25 %, Menginginkan L = 20 %
FM = 60 x 0,25 = 15
FFM = 60 – 15 = 45
Target BB = 45 = 45/0,8 = 56,25
(100 – 20) %
18
ANTROPOMETRI
19
Indikator Antropometri
BB/U LK/U
TB/U LLA/TB
BB/TB LD/LK
LLA/U
20
Keuntungan & Keterbatasan
Keuntungan
Prosedur pengukuran sederhana, aman, tdk
invasive
Alat tdk mahal, mudah dibawa dan dibuat a/ dibeli di
setiap daerah, tahan (durable)
Relatif tidak perlu tenaga akhli
Metode tepat & akurat standarisasi terjamin
Menggambarkan keadaan gizi dlm jangka wkt yg
lama
Membantu identifikasi tingkat malnutrisi (ringan-
berat)
U/ evaluasi perubahan status gizi pada periode
tertentu (dari satu generasi ke generasi berikutnya)
Sbg skrining test u/ identifikasi individu yg memiliki
resiko tinggi terjadinya malnutrisi
21
Keuntungan & Keterbatasan
Keterbatasan
Tdk sensitif & tdk dpt mendeteksi kelainan pertumbuhan
tubuh yg disebabkan o/ defisiensi gizi mikro.
Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dll) dpt
menurunkan spesifisitas & sensitivitas pengukuran
antropometi.
Kesalahan saat pengukuran mempengaruhi presisi,
akurasi & validitas pengukuran antro.
Kesalahan ini terjadi karena pengukuran.
Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
Latihan yg tdk cukup, kesalahan alat (tidak ditera),
kesulitan pengukuran.
22
Indikator BB/U
Kelebihan
a. Dpt dg mudah & cepat dimengerti
b. Sensitif u/ mlht perubahan status gizi dlm
jangka wkt yg pendek
c. Dapat mendeteksi kegemukan
Kelemahan
a. Interpretasi st. gizi keliru bila terdpt oedeem.
b. Data umur akurat sulit dipero/ (neg. berkebg)
c. Kesalahan pengukuran (pakaian & gerak)
d. Sosbud Ortu enggan menimbang anaknya
23
Indikator TB/U (PB/U)
Kelebihan
a. Dpt memberi gambaran riwayat keadaan gizi
masa lampau
b. Dpt dijadikan indikator keadaan sosek pddk
Kelemahan
a. Kesulitan pengukuran PB pada Balita
b. Tdk dpt menggbr keadaan gizi masa kini
c. Data umur akurat sulit diperoleh
d. Kesalahan pembacaan skala ukur bila
dilakukan o/ petugas yang non-profesional
24
Indikator BB/TB
Kelebihan
a. Independen thd umur & ras
b. Lebih sensitif dan spesifik
c. Dpt menilai status kurus & gemuk, dan marasmus
Kelemahan
a. Kesalahan pengukuran (pakaian & gerak)
b. Sosbud Ortu enggan menimbang anaknya
c. Kesulitan pengukuran PB pada Balita
d. Kesalahan pembacaan skala ukur bila dilakukan
oleh petugas yang non-profesional
e. Tidak menggabarkan pendek, normal atau
jangkung
25
LLA/U
Keuntungan :
a. Baik u/ menilai KEP berat
b. Alatnya murah, ringan & dapat dibuat sendiri
c. Alat dapat diberi kode warna
Kelemahan
a. Hanya u/ KEP berat
b. Sulit menentukan ambang batas
c. Sulit digunakan u/ usia 2 – 5 tahun karena
perubahannya tidak tampak nyata
26
KARBOHIDRAT
Klasifikasi
Fungsi Serat
Pencernaan
Metabolisme
Ekskresi
Fungsi
Kebutuhan
28
A. KARBOHIDRAT SEDERHANA
1. Monosakarida
Pentosa : Xilosa, arabinosa, ribosa
Heksosa : glukosa, fruktosa, galaktosa
3. Gula alkohol
Sorbitol:
Glukosa Gugus CHO CH2OH
Mamin DM, Permen karet, Pemanis
Manitol Alkohol dari manosa
Nenas, ubi jalar, wortel
Diekstraksi dari rumput laut
Dulcitol Alkohol dari galaktosa
4. Oligosakarida
Gula rantai pendek dari glukosa, fruktosa, galaktosa
Biji tumbuhhan & kacangkacngan
Difermentasi di usus 30
B. KARBOHIDRAT KOMPLEKS
1. POLISAKARIDA PATI
Umumnya glukosa
Sifat Umum : Kurang larut
Lebih stabil
Pati & glikogen dicerna sempurna
Dekstrin & selulosa dicerna sebagian
a. Pati Polimer glukosa
Beras, gandum, jagung (70 - 80%) Bentuk butiran
Kacang-kacangan (30 – 60%) Daya larut
Umbi – umbiaan (20 – 30%) Daya mengental
Jlh unit glukosa & susunannya berbeda Rasa
Pati + air Granula mengembang Pecah ( gelatinisasi, lunak,
sel pecah, mudah dicerna)
31
1. POLISAKARIDA PATI
Lanjutan
b. Dekstrin
Pati Dekstrin Glukosa
Makanan infus
Makanan bayi
c. Glikogen ( Pati hewan)
Sumber energi paling utama
Hati & otot (2/3)
Kelebihan glukosa Glikogen Jenuh Lemak
32
2. POLISAKARIDA NON PATI (SERAT)
Serat tidak larut selulosa, hemiselulosa, lignin
Serat yang larut pektin, gum, mukilase, glukan, algae
Hemiselulosa
Bagian utama serat serealia
Menyerap air
Lignin
33
2. POLISAKARIDA NON PATI (SERAT)
Lanjutan
b. Serat Yang Larut
Pektin
Sayur, buah, apel, jeruk, jambu biji, anggur, wortel.
Perekat antara dinding sel
Menyerap air
Gum
Gum arabic : sari pohon akasia
Komersial : pengental, emulsifier, stabilizer
Glukan
Serealia
Menurunkan kadar kolesterol.
Algae (Agar – agar)
Rumput laut
Pengental & stabilizer
34
FUNGSI SERAT
35
PENCERNAAN KARBOHIDRAT
* Mulut
amilase
Pati Dekstrin + Maltosa
* Usus halus
Dekstrin
diastase absorpsi
Maltosa manosa darah melalui vena porta
Epitel usus
* Usus Besar
1-4 jam
Kadar rendah : gas direabsorpi oleh paru
Kadar tinggi : flatus
36
METABOLISME KARBOHIDRAT
Eritrosit
Otak
Sistim saraf
37
GULA DARAH
1. Insulin
Dihasilkan oleh sel pulau langerhans pankreas
Insulin meningkat maka glukosa turun :
Oksidasi (peningkatan laju penggunaan glukosa)
Glikogenesis (glukosa glikogen)
Lipogenesis (glukosa lemak)
Pengeluaran insulin dirangsang oleh hormon
glukagon & glikogen
39
Gula Darah & Hormon
2. Glukagon
Dihasilkan oleh sel pulau langerhans
Meningkatkan glukosa darah :
Glikogenolisis (glikogen glukosa)
Glikoneogenesis (protein glukosa)
3. Epinefrin
Dihasilkan oleh medula kelenjar adrenal
Meningkatkan glukogenolisis
Menurunkan pengeluaran insulin
Meningkat bila marah & takut
40
Gula Darah & Hormon
4. Glukokortikoid
Dihasilkan oleh korteks adrenal
Merangsang glukoneogenesis
5. Tiroksin
Glukosa turun maka tiroksin naik
6. Hormon Pertumbuhan
Dihasilkan o/ kelenjar pituitari anterior
Meningkatkan gula darah dengan cara :
• meningkatkan pengambilan as. amino
& sintesa protein semua sel
• menurunkan pengambilan glukosa o/sel
• meningkatkan mobilisasi lemak untuk
energi
42
EKSKRESI KARBOHIDRAT
43
FUNGSI & SUMBER
KARBOHIDRAT
Fungsi
Sebagai sumber energi utama
Penghemat protein
Sumber
Serelia, umbi-umbian, kacang-kacangan , gula
Hasil olahan : mie, bihun, roti, tepung, selai,
sirop, dsb
44
KEBUTUHAN
Kebutuhan
PUGS : 50 %
WHO (1990) : 55 – 75 %
maksimum 35 g serat/hari
DM
Obesitas
Lactosa intolerance
45
46
L E M A K
Klasifikasi
Asam Lemak
Pencernaan
Fungsi
Kebutuhan
Jenis lemak
KLASIFIKASI
A. Komposisi Kimia
1. Lemak Sederhana
a. Lemak netral : Monogliserida, Dig. Trig.
b. Ester asam lemak dengan alkohol BM tinggi : malam, ester sterol,
ester non sterol, ester Vit. A, ester Vit. D
2. Lemak Majemuk : Fosfolipid & Lipoprotein
3. Derivat Lemak
a. Asam Lemak
b. Sterol : Kolesterol, ergosterol, hormon steroid, Vit.D, gr empedu
c. Lain-lain : Karotenoid, Vit. A, E, K
48
KLASIFIKASI
Lanjutan
B. Sumber
1. Hewani
2. Nabati
C. Konsistensinya
1. Padat
2. Cair
D. Fungsi Biologiknya
1. Cadangan lemak
2. Lemak Struktural : Fosfolipid
Kolesterol
E. Ujudnya
1. Invisible Fat
2. Visible Fat 49
PEMBENTUKAN LEMAK ALAMI
Kelanjutan oksidasi KH dlm proses respirasi
1. Sintesis Gliserol
Ez aldosa reduksi
Fruktosa difosfat dihidroksi aseton fosfat
-Gliserolfosfat Gliserol
50
ASAM LEMAK
Jarang bebas, tapi berikatan ester atau amida
Karakteristik
Asam organik rantai HC lurus COOH & CH3
Alami ; umumnya C genap (4 – 20)
Panjang Rantai
Rantai Pendek < 6
Rantai Sedang 8 – 12 Lemak Sintetik
Rantai Panjang 14 – 18 Semua hewani
Umumnya nabati
Rantai Sangat Panjang 20 Minyak ikan
51
ASAM LEMAK
Lanjutan
Tingkat Kejenuhan
Jenuh (SFA) CnH2nO2
Tidak jenuh Tunggal (MUFA) & Ganda (PUFA)
Lemak As. Lemak jenuh + As. Lemak tdk jenuh
Hewani, t.u. asam lemak jenuh rt panjang (C16 & C18)
Lemak susu 10% rantai pendek (C4)
Nabati, t.u. Palmitat, Stearat, Oleat, Linoleat
Kelapa, Kelapa sawit jenuh rt sedang (C8 & C14)
52
A L E (P U F A)
Linoleat = - 6 (18 : 2 )
Linolenat = - 3 (18 : 3 )
Derivat ALE
Arakhidonat = 20 : 4 ( - 6)
Dokosaheksaenoat = 22 : 6 ( - 3) DHA
Eikosapentaenoat = 20 : 5 ( - 3) EPA
Fungsi
Untuk pertumbuhan
Untuk fungsi normal semua jaringan
53
A L E (P U F A)
Defisiensi
Pada bayi : ekzema & dermatitis (R/Linoleat)
Gangguan syaraf penglihatan (R/Linolenat)
Pertumbuhan terhambat
Kegagalan reproduksi
Gangguan kulit, ginjal, hati
Dewasa jika infus bebas lemak dlm jangka waktu lama
Kebutuhan
Anak : 2% tot energi
Dws : 1% tot energi
ASI 6 - 9% Linoleat 54
ASAM LEMAK - 3
EPA & DHA Minyak ikan yg hidup dlm air dalam & dingin
60
ABSORPSI
Hasil Pencernaan Absorpsi
Gliserol
As. Lemak rantai pendek Diserap langsung ke dlm
As. Lemak rantai darah
menengah
As. Lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida di
Monogliserida dlm sel-sel usus halus
62
FUNGSI LEMAK
Sumber energi
50% SC
45% disekeliling organ dlm rongga perut.
5% jaringan im
Sumber ALE
Alat angkut & absorpsi Vit. Larut Lemak
Menghemat protein
Memberi rasa kenyang & kelezatan
Pelumas & membantu pengeluaran sisa pencernaan
Memelihara suhu tubuh
Pelindung organ tubuh Jantung, hati, ginjal
63
KEBUTUHAN LEMAK
WHO 1990:
15 – 30% dari total energi
Max. 10% lemal jenuh
3 – 7% lemak tidak jenuh
Kolesterol dianjurkan < 300 mg/hr
PUGS 25%
SUMBER LEMAK
Minyak tumbuh2an Kacang-kacangan
Mentega Biji-bijian
Margarine Daging & ayam
Lemak hewan Krim, susu, keju, kuning telur
64
JENIS LEMAK DAN MINYAK
Minyak Goreng
Fungsi: Pengantar panas, penambah rasa gurih &
penambah kalori makanan
Mutunya ditentukan oleh titik asapnya
Mentega
Lemak susu
Lemak Gajih
Dari jaringan lemak ternak sapi, babi, kambing
65
PRODUKSI LEMAK
Rendering
Ekstraksi lemak dengan pemanasan.
Dengan air panas maka lemak mengapung
& dipisahkan
Pemanasan tanpa air. Untuk minyak babi
& lemak susu
Pengepresan
Bahan dipotong-potong/dihancurkan
Dipres dengan tekanan tinggi
Pelarut
Bahan yg kandungan lemaknya sedikit
66
PROTEIN
Pendahuluan
Asam Amino
Sintesis Protein
Klasifikasi
Pencernaan
Fungsi
Kebutuhan
Mutu protein
Yunani proteious
Komposisi:
C, H, O, N (16%)
Fosfor, Belerang, Besi, Tembaga, Co, I2
Siklus Nitrogen:
Tanah
Hewan Tumbuhan
68
17% berat hidup
Protein 60% air Manusia
19% lemak
4% mineral
Komponen utama
69
ASAM AMINO
R CH COOH
NH2
70
KLASIFIKASI ASAM AMINO
Struktur Molekul
71
KLASIFIKASI ASAM AMINO
72
KLASIFIKASI AS. AMINO
FUNGSI FISIOLOGIK :
Jenis Protein Pertumbuhan Perkembangan
Lengkap + +
1/2 Lengkap - +
Tidak Lengkap - -
74
KLASIFIKASI PROTEIN
Komponen Penyusun
1. Protein sederhana
2. Protein kompleks
3. Protein derivat
75
SINTESIS PROTEIN
R1 O R2 O R1 O R2 O
- H2O
H2N – C – C – OH + H-N – C – C – OH
+ HH2ON – C – C – NH – C – C – OH
H H H 2 H H H
Ikatan Peptida
Polipeptida: 20 – Ratusan AA
BENTUK 1. Fibrous/Serabut
2. Globular
3. Konyugasi
1. Protein Fibrous
Beberapa rantai peptida bentuk spiral yang terjalin satu
sama lain sehingga menyerupai batang kaku
Tahan terhadap enzim pencernaan
Terdapat pada unsur-unsur tubuh, misalnya:
- Kolagen : protein utama jaringan ikat 30% protein total
manusia adalah kolagen
- Elastin : dalam urat, otot, arteri, dan jaringan elastis
- Keratin : protein dalam rambut dan kuku (sistein)
- Miosin : protein serat otot
77
KLASIFIKASI PROTEIN
BENTUK
2. Protein globuler
78
KLASIFIKASI PROTEIN
BENTUK
3. Protein konyugasi
Protein sederhana yang terikat dgn non as. amino
Protease Lambung
Esofagus Protein HCl
Polipeptida lbh pendek
80
PENCERNAAN PROTEIN
• Disusun berdasar
Serap melalui
PROTEIN jenis AA
Usus kecil
• Urutan yg tepat
Dicerna oleh
Proteolitik enzim
Jenis Protein
Protein Utuh Yang diperlukan tubuh
Ikan
Masuk ke alergi
dalam darah Strawberi
Kerang-kerangan
81
METABOLISME PROTEIN & AA
83
MEKANISME
perbaikan
MAINTENANCE Turunan tua Selama hidup
Tenunan tubuh
Terus menerus/
PROTEIN Tdk Statis
dipecah
Diganti
Tergantung • Bayi
85
KEBUTUHAN PROTEIN
berdasarkan
Kebutuhan Protein • Nitrogen yg
terbuang
• Individu
• Mutu protein
Per hari
86
KESEIMBANGAN NITROGEN
87
MUTU PROTEIN
1. Nilai Biologik
N ditahan N makanan – (Nurin – Nfeses)
NB = =
N diabs. N makanan – Nfeses
4. Skor Kimia
mg AA per gram protein uji
SK = X 100 %
mg AA per gram protein patokan
88