PEMBIMBING
RETNO SRI LESTARI, S.Pd, M.KES
GELOMBANG II :
1. NURFAIZIN
2. INDRA HARDI TRIYANDA
3. WIDYAWATI A.
4. DESI RATNASARI
5. NUR MUTHMAINNAH
i
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Makassar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga laporan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ii
Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (SPMI) di RS Bhayangkara dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini, terasa sulit untuk diperoleh tanpa adanya kerja sama dan keterlibatan berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. H. Ashari Rasjid, SKM, MS selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar.
2. H. Mustamin, SP, M.Kes selaku ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar.
3. Retno Sri Lestari, S.Pd, M.Kes selaku dosen pembimbing yang senantiasa
membimbing kami.
4. Dosen penanggung jawab mata kuliah MSPMI yang telah banyak memberikan
pengarahan, saran, motivasi serta banyak meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan kepada kami dari persiapan PKL.
5. Kompol Syarifuddin, SKM, M.kes Selaku Kepala Instalasi Gizi Di RS
Bhayangkara yang senantiasa menerima dan membimbing kami selama di
lapangan dan dalam penyusunan laporan hasil PKL MSPMI.
6. Para staf Instalasi Gizi di RS Bhayangkara yang selalu membimbing kami
selama di lapangan.
7. Teristimewa untuk keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan
motivasi, doa, semangat dan dukungan dalam menjalani praktek kerja
lapangan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan laporan selanjutnya. Semoga
laporan hasil Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
khususnya di RS Bhayangkara.
Makassar, Februari 2018
Tim Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan Kegiatan.................................................................................... 1
C. Kegiatan................................................................................................ 2
A. Sejarah.................................................................................................. 4
A. Hasil...................................................................................................... 8
B. Pembahasan........................................................................................ 59
A. Kesimpulan......................................................................................... 64
B. Saran................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 66
LAMPIRAN...................................................................................................... 67
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu peran ahli madya gizi adalah sebagai pengelola sistem
penyelenggaraan makanan institusi, penyuluh/pelatih/ konsultasi gizi,
pelaku pendayagunaan bahan makanan dan penilai mutu gizi makanan.
Dewasa ini institusi yang mengelola penyelenggaraan makanan baik yang
bersifat komersial maupun non komersial berkembang dengan pesat.
Untuk maksud tersebut maka proses pendidikan harus melibatkan
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang akhirnya sampai pada situasi
dimana mahasiswa dengan aktif dan kreatif dalam penyelenggaraan
makanan institusi. Prinsip kesetaraan dan kesepadanan (Link and match)
dalam dunia pendidikan lebih ditujukan untuk mempersiapkan mahasiswa
sebagai tenaga kerja siap pakai dalam bidang tugasnya. Untuk itu peran
berbagai sector baik milik pemerintah ataupun swasta dalam mewujudkan
tujuan tersebut sangat diharapkan.
Khusus dalam pembentukan kompetensi sebagai pengelola
penyelenggaraan makanan institusi seorang ahli madya gizi harus
memiliki pengalaman belajar di lapangan pada institusi yang memiliki
sistem penyelenggaraan makanan banyak. Diharapkan melalui pengalaman
belajar praktek maka lulusan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Makassar
memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan lulusan lain yang sejenis.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan PKL ini untuk mencapai kompetensi ahli
madya gizi dibidang penyelenggaraan makanan yang diuraikan sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat menyusun standar makanan (menterjemahkan
kebutuhan/kecukupan gizi kedalam bahan makanan, untuk kelompok
sasaran.
2. Mahasiswa dapat menyusun menu untuk kelompok sasaran.
3. Mahasiswa dapat menyelia pengadaan dan distribusi bahan makanan.
1
4. Mahasiswa dapat menyelia produksi makanan yang memenuhi
kecukupan gizi, biaya dan daya terima.
5. Mahasiswa dapat mengembangkan dan atau memodifikasi resep atau
formula (mengembangkan dan meningkatkan mutu resep dana
makanan formula).
6. Mahasiswa dapat menyelia masalah keamanan dan sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan (industry makanan).
7. Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam penetapan biaya pelayanan gizi.
C. Kegiatan
Untuk mencapai tujuan praktek lapangan ini maka kegiatan akan
dilakukan di unit-unit atau bagian, yakni:
1. Unit administrasi dan perencanaan.
2. Unit logistik (penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran bahan
makanan).
3. Unit persiapan dan pengolahan bahan makanan.
4. Unit distribusi dan pelayanan makanan.
5. Evaluasi daya terima makanan.
BAB II
2
memfungsikan bekas sekolah polisi Negara djongaya menjadi rumah sakit
kepolisian Bhayangkara Makassar. Satu bulan kemudian, tepatnya pada
tanggal 1 desember 1965 mulai difungsikan poliklinik umum dan bagian
kebidanan.
Saat itu juga Lettu Polisi dr. ZAINAL ARIFIN yang bertugas di
poliklinik poltabes Makassar mulai aktif di poliklinik umum dan dr.
ABADI GUNAWAN di bagian rumah kebidanan RUMAH SAKIT
KEPOLISIAN MAKASSAR pada tanggal 1 september 1966 mulai
difungsikan bangsal laki – laki, bangsal wanita dan bangsal anak – anak.
Tanggal 1 januari 1967 bagian roentgen difungsikan. Tanggal 2 november
1968 diusulkan pendidikan SPK C dengan lama pendidikan 2 (dua) tahun
oleh dr. ADAM IMAM SANTOSA dan diteruskan oleh Pangdak VIII
Brigjen Pol. JOHNY ANWAR ke Departemen Kesehatan Republik
Kesahatan Republik Indonesia, sehingga bulan Juni 1969 pendidikan SPK
C angkatan I dimulai atas ijin depkes RI. Tanggal 1 september 1969
dilakukan renovasi gudang kaporlap SPN Jongaya menjadi ruang
pertemuan personel rumah sakit kepolisian bhayangkara diakui secara
resmi oleh mabes polri dengan surat keputusan kapolri No
Pol:B/117/34/SB/1970 yang ditandatangani oleh kapolri Inspektur Jendral
Polisi T.A Aziz.
Mengenai pembinaan selanjutnya dilaksanakan melalui
DIREKTORAT kesehatan mabak menurut ketentuan – ketentuan yang
berlaku yang menyesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada.
Dengan demikian secara resmi dinyatakan Rumah Sakit Kepolisian RI dan
merupakan formasi organic dari seksi kesehatan komdak
XVIII/SULSELTRA.
Perkembangan fisik rumah sakit kepolisian bhayangkara Makassar
dimulai pada tanggal 7 oktober 1971 dengan diresmikannya ruang
disdokdes dan rumah sakit kepolisian Bhayangkara Makassar oleh
kapolda Sulawesi Selatan.
Tanggal 14 januari 2009. Depkes RI memberikan sertifikat
akreditasi rumah sakit Nomor: YM.01.10/III/125/09 dengan status
3
akreditasi penuh tingkat dasar yang berlaku pada tanggal 14 januari 2009
sampai pada tanggal 14 januari 2012 kepada rumah sakit Bhayangkara
Mappaouddang sebagai pengakuan bahwa rumah sakit telah memenuhi
standar pelayanan yang meliputi: administrasi management, pelayanan
medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan keperawatan dan rekam medis
yang ditandatangani oleh kemetrian kesehatan direktur bina jendral
pelayanan medic.
4
1. Tersedianya pelayanan kesehatan spesialisasi yang lengkap dan sesuai
dengan standar akreditasi.
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meminimalisir komplain
guna meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar.
3. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar akreditasi.
4. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM.
5. Menjaga kuantitas SDM secara ideal sesuai dengan beban dan
ancaman tugas.
6. Meningkatkan kesejahteraan dan etos kerja SDM.
7. Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas dibidang keuangan.
8. Terwujudnya pengelolaan seluruh sumber daya lainnya secara efektif,
efisien dan akuntabel.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dengan
meningkatkan kualitas disegala bidang pelayanan kesehatan,
termasuk kegiatan kedokteran kepolisian (forensik, perawatan
tahanan, kesehatan kamtibmas dan DVI) baik kegiatan
operasional kepolisian, pembinaan kemitraan maupun pendidikan
dan latihan.
b. Menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan anggaran secara transparan dan akuntabel.
c. Meningkatkan kualitas SDM yg profesional, bermoral dan
memiliki budaya organisasi sebagai pelayan prima.
5
d. Mengelola seluruh sumber daya secara efektif, efisien dan
akuntabel guna mendukung pelaksanaan tugas pembinaan
maupun operasional Polri.
BAB III
6
Elvi Santoe, SKM.RD, dan koordinator admin dan logistik gizi oleh
Nachria Lanuru, SKM. Kemudian, dibawah masing-masing
koordinator ada nutritionist oleh Nur Indah S, AMG, Sanariah,
Amd.Gz, Nesya Almaretta, AMG, Edy Suhenwinro, AMG, Imran,
AMG, Elvi Santoe, SKM.RD, Muliati, SKM, Elvi Santoe, SKM,
Irnawati, S.ST, dan Rosmawati, SKM. Sedangkan untuk juru masak,
RS Bhayangkara memiliki 15 orang, dan untuk pramusaji, ada 22
orang. Itulah susunan organisasi instalasi gizi RS Bhayangkara
Makassar. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan struktur
organisasi instalasi gizi RS Bhayangkara Makassar pada lembar
lampiran.
2. Pengkajian Pengelolaan Penyelenggaraan Makanan Institusi
Dalam melakukan pengkajian pengelolaan penyelenggaraan
makanan institusi di RS Bhayangkara, kami ikut serta dalam
prosesnya. Sehingga hasil yang kami tuangkan disini adalah sebuah
hasil yang benar adanya. Berikut adalah hasil yang kami dapatkan:
a. Penyusunan Anggaran
Anggaran belanja bahan makanan pasien untuk instalasi
gizi RS Bhayangkara merupakan dana rutin APBD dan APBN.
Langkah awal yang dilakukan dari penyusunan anggaran belanja
adalah melakukan survey pasar ke tiga model pasar yang ada
yaitu, pasar modern, pasar tradisional, dan pasar swalayan,
kemudian menentukan harga rata-rata dari ketiga pasar tersebut.
Setelah merata-ratakan harga dari ketiga pasar selanjutnya
dilakukan sistem pelelangan umum (tender) untuk memilih
rekanan yang kualifit sebagai lavelansir yang berperan sebagai
pemasok dalam pengadaan bahan makanan di RS Bhayangkara.
b. Pemesanan Bahan Makanan
Pemesanan bahan makanan di RS Bhayangkara dilakukan
oleh bagian pengadaan bahan makanan. Pemesanan untuk bahan
makanan basah dilakukan setiap hari, sedangkan bahan makanan
kering dilakukan setiap 3 kali sebulan, setiap tanggal 1,11,21
7
kemudian pesanan bahan makanan ini akan diserahkan kepada
rekan dan selanjutnya melakukan pembelian bahan makanan.
c. Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan adalah suatu proses kegiatan
memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan dan melaporkan
waktu penerimaan bahan makanan, macam dan jumlah serta
spesifikasi bahan makanan menurut pemesanan, fungsi
dilakukannya penerimaan bahan makanan yaitu
menyelenggaranakan pengurusan penerimaan bahan makanan agar
diterima sesuai waktu yang ditetapkan dalam bon atau order
pesanan.
Sistem penerimaan bahan makanan di instalasi gizi RS
Bhayangkara menggunakan sistem penerimaan konvensional yaitu
petugas penerimaan mengetahui jenis dan jumlah pemesanan
bahan makanan dan petugas penerimaan mengecek kesesuaian
bahan makanan yang diterimah berdasarkan orderan pemesanan
bahan makanan.
Langkah-langkah penerimaan bahan makanan yang
dilakukan oleh tim penerimaan bahan makanan di RS
Bhayangkara yaitu:
1) Memeriksa bahan makanan sesuai spesifikasi yang telah
ditentukan.
2) Menimbang bahan makanan sesuai pesanan.
3) Bahan makanan yang tidak sesuai spesifikasi harus ditolak
dan dikembalikan atau diganti sesuai dengan spesifikasi.
4) Bahan makanan yang tidak cukup jumlahnya harus
dilaporkan.
5) Bahan makanan basah yang sesuai dengan pesanan, jumlah
dan spesifikasi diserahkan kepada bagian bagian produksi
yaitu pengolahan dan persiapan.
6) Bahan makanan kering yang sesuai dengan pesanan, jumlah
dan spesifikasi diserahkan kepada penanggung jawab gudang.
7) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
Penerimaan bahan makanan terbagi atas 2 yaitu penerimaan
bahan makanan kering dan penerimaan bahan makanan basah.
8
d. Bahan Makanan Basah
Penerimaan bahan makanan basah dilakukan setiap hari
pukul 08.30 WITA, bahan makanan diterima oleh petugas
penerima. Bahan makanan yang diterima disesuai dengan jumlah
dan spesifikasi yang ditetapkan, bahan makanan yang diterima
kemuadian disortasi, apabila bahan makanan tidak sesuai dengan
spesifikasi maka bahan makanan akan dikembalikan pada tempat
pemesanan, apabila tidak sesuai dengan jumlah maka bahan
makanan yang kurang akan diantarkan oleh tempat pemesanan
hari itu juga, bahan makanan dicatat dalam format penerimaan
bahan makanan, untuk selanjutnya dibuat laporan.
e. Bahan Makanan Kering
Penerimaan bahan makanan kering dilakukan setiap 10
hari, bahan makanan yang diterima disesuaikan dengan jumlah
dan spesifikasi yang telah ditetapkan, apabila bahan makanan
tidak sesuai dengan spesifikasi maka bahan makanan akan
dikembalikan pada tempat pemesanan,bahan makanan yang belum
digunakan maka disimpan secara terpisah diruang atau gudang
penyimpanan bahan makanan kering. Bahan makanan dicatat
dalam buku penerimaan bahan makanan.
f. Penyimpanan Bahan Makanan
Setelah bahan ditimbang dan memenuhi kualitas dan
kuantitas yang telah ditentukan, dilakukan tahap penyimpanan.
Bila bahan makanan tersebut berupa bahan makanan basah, maka
akan langsung didistribusikan kebagian produksi yaitu persiapan
dan pengolahan, dan bahan makanan kering akan disimpan di
gudang penyimpanan bahan makanan kering. Bahan makanan
basah yang tidak langsung digunakan pada saat itu akan disimpan
dalam lemari pendingin setelah dibersihkan.
Langkah-langkah dalam penyimpanan bahan makanan di
instalasi Gizi RS Bhayangkara:
1) Siapkan ruangan dan alat/tempat meletakkan bahan makanan.
2) Bersihkan ruangan tersebut.
3) Periksa temperatur ruangan penyimpanan.
9
4) Periksa barang yang akan disimpan (tentang macam/jenis,
kualitas, dan kuantitasnya dan alat pengukur kelembaban)
5) Tempatkan barang sesuai dengan macam/jenisnya, sifat dan
kemasan bahan makanan.
6) Catat bahan makanan yang diterima
7) Salurkan bahan makanan sesuai dengan permintaan.
8) Catat bahan makanan yang dikeluarkan ke buku harian
pengeluaran
9) Setiap hari hitung saldo bahan makanan dan catat
10) Lakukan stock bahan makanan setiap satu siklus menu,
sebulan sekali, 3 bulan sekali dan setahun sekali.
11) Buat laporan secara terinci untuk Kepala Instalasi Gizi
tentang bahan makanan yang diterima, dikeluarkan dan
saldo/persediaan yang ada setiap bulan/tiga bulan/tahun
sekali, sebagai bahan masukan perencanaan yang datang.
g. Penyaluran Bahan Makanan
Setelah barang diterima dibagian penerimaan bahan
makanan oleh salah seorang petugas gizi yang ditunjuk sebagai
penerima barang, selanjutnya dilakukan peyaluran bahan
makanan. Demikian pula petugas gudang akan mengeluarkan
bahan makanan kering dan bahan sesuai dengan bon permintaan
dari bagian pengolahan. Barang yang keluar dicatat dikartu barang
dan dibuku pengeluaran barang.
h. Persiapan Bahan Makanan
Persiapan bahan makanan adalah suatu proses kegiatan
dalam rangka mempersiapkan bahan makanan dan bumbu sebelum
dilakukan kegiatan pengolahan (termasuk proses pencucian bahan
makanan, pemotongan, pengirisan, perendaman, penggilingan,
pengadukan, pengasinan, pengasaman, atau membuat adonan
sesuai dengan resep hidangan). Persiapan bahan makanan
berfungsi menyelenggarakan pengaturan penanganan bahan
makanan dan bumbu sesuai dengan metode teknik bahan
makanan.
10
Tujuan persiapan bahan makanan adalah tersedianyan
bahan makanan dan bumbu yang siap untuk dimasak menurut
resep hidangan yang ditetapkan.
11
adalah suatu proses mengubah bahan makan mentah menjadi
bahan makanan siap dimakan, berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Pengolahan bahan makanan merupakan suatu proses
kegiatan terhadap bahan makanan (yang telah dipersiapkan dan
dipotong-potong) dan bumbu untuk diperlukan sesuai resep
dengan media air, lemak, udara, atau kombinasi lemak, dalam
meningkatkan cita rasa dan nilai cerna bahan makanan.
Pengolahan bahan makanan befungsi melaksanakan proses
pengadaan penyediaan makanan untuk konsumen.
Tujuan pengolahan bahan makanan adalah mengulangi
resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan. Meningkatkan
resiko cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
keempukan, dari penampilan makanan dan bebas dari organisme
dan zat berbahaya untuk tubuh.
j. Distribusi Makanan
Distribusi makanan suatu proses kegiatan yang mencakup
pembagian makan dan penyampaian makanan kepada pasien
sesuai kebutuhan pasien. Tujuan distribusi makanan adalah
tersedianya makanan diruangan perawatan sesuai dengan jumlah
dan macam pasien yang dirawat.
Pelayanan dan distribusi makanan kekonsumen (semua
kelas) secara keseluruhan menggunakan 2 sistem yaitu sistem
sentralisasi dan desentralisasi. sistem sentralisasi yaitu makanan
pasien dibagi dan disajikan langsung ke tempat pasien dari pantri
dapur sampai keruang perawatan pasien untuk dibagikan langsung
ke pasien, sistem sentralisasi digunakan pada ruangan ICU dan
CVCU dan desentralisasi yaitu makanan pasien dibawa kepantri
dalam jumlah banyak atau besar, kemudian dipersiapkan ulang,
dan disajikan dalam alat makan pasien sesuai dengan dietnya.
Distribusi makanan di RS Bhayangkara menggunakan
sistem sentralisasi yaitu makanan pasien dibagi dan disajikan
12
langsung ke tempat pasien dari pantri dapur sampai keruang
perawatan pasien untuk dibagikan langsung ke pasien
Permintaan makanan pasien dibedakan dalam menu diet
dan non diet. Permintaan makanan pasien untuk pagi berdasar
pada formulir atau bon pemesanan makanan pasien yang berasal
dari tiap ruangan perawatan.
Jadwal Distribusi Makanan dan Snack di RS Bhayangkara:
1) Makan Pagi : Pukul 05.00-06.00
2) Snack Pagi : Pukul 08.30-09.30
3) Makan Siang : Pukul 11.30-12.30
4) Snack Sore : Pukul 15.30-16.00
5) Makan Malam : Pukul 16.30-18.00
3. Perencanaan Menu
Adapun langkah-langkah dalam melakukan perencanaan menu
adalah sebagai berikut:
a. Tim penyusun menu
Ketua tim : - Nurfaizin
Anggota : - Indra Hardi Triyanda : Kelas Super VIP
- Nur Mutmainnah : Kelas VIP
- Desi Ratnasari : Kelas I A & I B
- Widyawati A. : Kelas II & III
b. Menetapkan macam menu
Standar adalah suatu acuan yang bersifat khusus/teknis dan
dibakukan, digunakan sebagai dasar atau patokan untuk
melakukan tindakan lebih lanjut. Standar makanan adalah suatu
acuan atau pedoman penggunaan bahan makanan dan pemberian
makanan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan acuan,
sehingga dapat digunakan sebagai kriteria pemberian makanan
pada satu kondisi pasien/klien tertentu. Dan menu atau makanan
yang diberikan dapat memenuhi kebutahan klien.
Menu yang dibuat adalah jenis menu standar dimana menu
ini telah ditetapkan oleh institusi dan pasien tidak diperbolehkan
memilih.
c. Siklus menu
Siklus menu adalah perputaran menu atau hidangan yang
akan disajikan kepada konsumen dalam jangka waktu tertentu.
Jangka waktu siklus menu yang sering ditemui lima hari, tujuh
13
hari maupun sepuluh hari. Siklus menu dengan 4 jangka waktu
yang lebih lama lebih baik bila dibandingkan dengan siklus
menu dengan jangka waktu yang pendek karena dapat
menghindari terjadinya pengulangan menu. Pelaksanaan siklus
menu yang lebih panjang lebih sulit terutama dalam hal
pengawasan. Hal utama yang menjadi pertimbangan dalam
pembuatan siklus menu dengan jangka waktu yang lebih
panjang adalah jangka waktu pelayanan pada konsumen (Uripi,
2007).
Siklus menu yang diterapkan di RS Bhayangkara ialah
siklus menu 10 hari ditambah 1 hari khusus untuk tanggal 31.
Siklus menu di RS Bhayangkara sangat bervariasi dan tidak
terjadi pengulangan menu, warna, dan rasa. Menu pada RS
Bhayangkara dievaluasi setiap 3 bulan sekali.
Siklus menu yang diterapkan adalah siklus menu 3 hari.
d. Menetapkan pola menu
Menu adalah rangkaian dari beberapa hidangan atau
masakan yang disajikan atau dihidangkan untuk seseorang atau
kelompok orang untuk setiap kali makan, yaitu dapat berupa
susunan makan pagi, selingan pagi, makan siang, selingan sore,
dan makan malam.
Pola menu yang diterapkan di RS Bhayangkara untuk kelas
Super VIP yaitu makan pagi terdiri dari makanan pokok
sejumlah 1 porsi, lauk hewani 2 porsi, nabati 1 porsi, sayuran 1
porsi, dan buah 1 porsi. Untuk makan siang terdiri dari makanan
pokok 1 porsi, lauk hewani 2 porsi, lauk nabati 1 porsi, sayuran
1 porsi, dan buah 1 porsi. Untuk makan malam terdiri dari
makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 2 porsi, lauk nabati 1 porsi,
sayuran 1 porsi, dan buah 1 porsi. Dan untuk snack 2 kali sehari
(buah 3 porsi dan lainnya).
Kelas VIP dan kelas I, II, III yaitu, makan pagi terdiri dari
makanan pokok sejumlah 1 porsi, lauk hewani 1 porsi, nabati 1
porsi, dan lainnya. Untuk makan siang terdiri dari makanan
14
pokok 1 porsi, lauk hewani 1 porsi, lauk nabati 1 porsi, sayuran
1 porsi, dan buah 1 porsi. Untuk makan malam terdiri dari
makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 2 porsi, lauk nabati 1 porsi,
sayuran 1 porsi, dan buah 1 porsi. Untuk snack kelas VIP 2 kali
sehari (buah 3 porsi dan lainnya). Dan untuk snack kelas I, II,
dan III 2 kalo sehari (buah 1 porsi dan lainnya).
Pola menu yang di terapkan di RS Bhayangkara untuk Diet
yaitu, makan pagi terdiri dari makanan pokok sejumlah 1 porsi,
dan lauk hewani 1 porsi. Untuk snack pagi terdiri dari kue diet 1
porsi. Untuk makan siang terdiri dari makanan pokok 1 porsi,
lauk hewani 1 porsi, lauk nabati 1 porsi, sayuran 2 porsi, dan
buah 1 porsi. Untuk selingan sore yaitu buah sebanyak 1 porsi.
Dan untuk makan malam terdiri dari makanan pokok 1 porsi,
lauk hewani 2 porsi, lauk nabati 1 porsi, sayuran 2 porsi, dan
buah 1 porsi. Untuk pola menu Diet sesuai dengan penjelasan
pola menu yang sebenarnya ialah terdiri dari makan pagi,
selingan pagi, makan siang, selingan sore, dan makan malam.
Adapun pola menu yang kami gunakan adalah dengan
membagi pola menu untuk kelas Super VIP, VIP A, VIP B, I A, I
B menggunakan menu yang sama hanya berbeda pada menu
selingannya. Sedangkan untuk kelas II dan III menggunakan
menu yang sama hanya berbeda pada menu selingannya.
Adapun pola menu di sajikan dalam bentuk tebel berikut:
Tabel 01
Pola Menu Instalasi Gizi
WAKTU
KELAS
Pagi Snack Siang Snack malam
06:00 09:30 11:30 15:30 17:30
Super - Makanan pokok - Jus mangga - Makanan pokok - Salad buah - Makanan pokok
VIP - Lauk hewani - Kue pawa - Lauk hewani - Puding coklat - Lauk hewani
- Lauk nabati - Roti coklat - Lauk nabati - Jus roti alpukat - Lauk nabati
15
- Sayuran - Sayuran - Sayuran
- Buah - Buah - Buah
- Air mineral - Air mineral - Air mineral
- Makanan pokok - Jus mangga - Makanan pokok - Salad buah - Makanan pokok
- Lauk hewani - Kue pawa - Lauk hewani - Puding coklat - Lauk hewani
- Lauk nabati - Roti coklat - Lauk nabati - Jus roti alpukat - Lauk nabati
VIP A
- Sayuran - Sayuran - Sayuran
- Buah - Buah - Buah
- Air mineral - Air mineral - Air mineral
- Makanan pokok - Jus mangga - Makanan pokok - Salad buah - Makanan pokok
- Lauk hewani - Kue pawa - Lauk hewani - Puding coklat - Lauk hewani
- Lauk nabati - Roti coklat - Lauk nabati - Jus roti alpukat - Lauk nabati
VIP B
- Sayuran - Sayuran - Sayuran
- Buah - Buah - Buah
- Air mineral - Air mineral - Air mineral
- Makanan pokok - Jus mangga - Makanan pokok - Salad buah - Makanan pokok
- Lauk hewani - Kue pawa - Lauk hewani - Puding coklat - Lauk hewani
- Lauk nabati - Roti coklat - Lauk nabati - Jus roti alpukat - Lauk nabati
IA
- Sayuran - Sayuran - Sayuran
- Buah - Buah - Buah
- Air mineral - Air mineral - Air mineral
- Makanan pokok - Jus mangga - Makanan pokok - Salad buah - Makanan pokok
- Lauk hewani - Kue pawa - Lauk hewani - Puding coklat - Lauk hewani
- Lauk nabati - Roti coklat - Lauk nabati - Jus roti alpukat - Lauk nabati
IB
- Sayuran - Sayuran - Sayuran
- Buah - Buah - Buah
- Air mineral - Air mineral - Air mineral
II - Makanan pokok - Teh 1 gelas - Makanan pokok - Teh 1 gelas - Makanan pokok
- Lauk hewani - Kue 1 biji - Lauk hewani - Kue 1 biji - Lauk hewani
- Lauk nabati - Lauk nabati - Lauk nabati
- Sayuran - Sayuran - Sayuran
- Buah - Buah - Buah
16
- Air mineral - Air mineral - Air mineral
- Makanan pokok - Teh 1 gelas - Makanan pokok - Teh 1 gelas - Makanan pokok
- Lauk hewani - Kue 1 biji - Lauk hewani - Kue 1 biji - Lauk hewani
- Lauk nabati - Lauk nabati - Lauk nabati
III
- Sayuran - Sayuran - Sayuran
- Buah - Buah - Buah
- Air mineral - Air mineral - Air mineral
17
Sayuran 100 3x 300
Buah 100 3x 300
Selingan 100 2x 200
Tabel 03
Standar kebutuhan gizi pasien per hari
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Kelas
(Kcal/hari) (gr/hari) (gr/hari) (gr/hari)
Super VIP,
2300 86,25 63,88 345
VIP, dan I.
II dan III 2100 78,75 58,33 315
18
- Buah
Snack Jus buah Kue Roti coklat
- Sup makaroni - Nasi/bubur - Nasi/bubur
- Orak-arik sayur - Filet kakap - Steak daging
- Buah pepes - Tahu kuah
Siang - Tempe goreng santan
asam manis - Oseng buncis
- Acar kuning wortel
- Buah - Buah
Snack Salad buah Puding coklat Jus roti alpukat
- Bubur udang - Nasi/bubur - Nasi/bubur
tahu tempe - Cumi saos - Udang tepung
- Capcay tiram wijen saos
- Buah - Tahu kukus - Pepes tempe
Malam
balado
- Sup jagung - Tumis buncis
pelangi tauge wortel
- Buah - Buah
Tabel 05
Menu Hidangan Untuk Kelas II dan III.
WAKTU SIKLUS MENU
MAKAN MENU 1 MENU 2 MENU 3
- Nasi/bubur
- Nasi/bubur
- Nasi/bubur - Cumi goreng
- Telur ceplok
- Capcay tepung
Pagi kuah kecap
- Udang goreng - Perkedel jagung
- Sup tahu
-Buah - Sayur udang
- Buah
- Buah
Snack Jus buah Jus buah Jus buah
Siang - Nasi/bubur - Nasi/bubur - Nasi/bubur
- Sup ikan - Ayam santan - Ayam goreng
- Orak-arik tempe - Sayur bening tepung
- Buah - Buah - Sayur labu
19
- Buah
Snack Jus buah Jus buah Pisang bakar keju
- Nasi/bubur - Nasi/bubur
- Cakalang kuah - Tempe tahu - Nasi/bubur
kuning tumis - Udang goreng
Malam - Bola-bola tempe - Sayur tumis tepung
- Sayur labu - Ikan bakar isi - Sayur sup
kuning tomat - Buah
- Buah - Buah
20
e) Standar bumbu D/iris terdiri dari bawang merah,
bawang putih, cabe merah, daun salam dan laos
f) Standar bumbu E terdiri dari bawang putih, bawang
merah, cabe merah, gula merah dan kacang tanah
Dalam merancang format menu ini, kami susun dengan
memasukan nilai gizi makro dari masing-masing bahan
makanan. Adapun format menu yang kami susun terlampir.
h. Penilaian dan revisi menu
Untuk melakukan penilaian menu diperlukan instrumen
penilaian yang selanjutnya instrumen tersebut disebarkan
kepada setiap menajer. Misalnya manajer produksi, distribusi,
dan marketing. Bila ada ketidak setujuan oleh salah satu pihak
manajer, maka perlu diperbaiki kembali sehingga menu telah
benar-benar disetujui oleh manajer.
Untuk itu kami membuat daftar bahan makanan pasien
berdasarkan menu hidangan untuk tiap-tiap kelas yang juga
telah disertai anggaran pengadaan bahan makanan tersebut agar
dapat diketahui oleh manajer dan mendapat penilaian dan revisi.
adapun daftarnya terlampir.
i. Melakukan test awal menu
Bila menu telah disepakati, maka perlu dilakukan uji coba
menu. Hasil uji coba, langsung diterapkan untuk perbaikan
menu.
Adapun resep yang telah kami susun berikut sesuai dengan
menu yang telah kami buat sebelumnya pada tahap
mengumpulkan macam hidangan yang kami kelompokan
berdasarkan kelas. Adapun resep menu beserta bahan dan juga
cara pembuatannya yang telah kami buat terlampir.
4. Pengendalian Biaya dan Menentukan Harga Pangan
Pengendalian biaya dan menentukan harga pangan adalah suatu
kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan
makanan bagi pasien dan karyawan yang dilayani. Hal ini bertujuan
agar tersedianya rancangan anggaran belanja makanan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan
21
makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Dalam melakukan pengendalian biaya dan
menentukan harga pangan perlu melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
Langkah-langkah perencanaan anggaran bahan makanan di rumah
sakit Bhayangkara mengikuti pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
(PGRS) KEMENKES RI tahun 2013 yang meliputi :
a. Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen/pasien.
Adapun jumlah pasien di rumah sakit Bhayangkara jika
terisi penuh adalah 309 orang.
b. Tetapkan macam dan jumlah konsumen/pasien.
Dari 309 orang tersebut, dibagi ke dalam beberapa kelas
yaitu sebagai berikut:
1) VIP Super sebanyak 6 orang.
2) VIP A sebanyak 16 orang.
3) VIP B sebanyak 38 orang.
4) Kelas IA sebanyak 49 orang.
5) Kelas IB sebanyak 41 orang.
6) Kelas II sebanyak 98 orang.
7) Kelas III sebanyak 61 orang.
c. Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar dengan
melakukan survei pasar, kemudian tentukan harga rata-rata bahan
makanan.
Tabel 06
Harga Bahan Makanan Rata-Rata Berdasarkan Survei Pasar Untuk Semua
Kategori Kelas Perawatan.
22
Makaroni Kg Rp.11.000 1,5 Kg Rp.16.500
Sawi putih Kg Rp.7.000 8 Kg Rp.56.000
Tomat Kg Rp.8.000 2,5 Kg Rp.20.000
Sosis Botol Rp. 24.000 4,5 Toples Rp.108.000
Pear Kg Rp.13.000 25 Kg Rp.325.000
Pisang Sisir Rp.7.000 16 Sisir Rp.112.000
Pepaya Kg Rp.4.000 160 Kg Rp.640.000
Ubi jalar Kg Rp.120.000 1,5 Kg Rp.18.000
Jeruk nipis Kg Rp.10.000 1 Kg Rp.10.000
Bawang putih Kg Rp.10.000 1 Kg Rp.10.000
Bawang merah Kg Rp.13.000 1,5 Kg Rp.19.500
Daun seledri Kg Rp.10.000 1 Kg Rp.10.000
Daun jeruk kantong Rp. 2000 100 gr Rp.2000
Serai ikat Rp. 5000 200 gr Rp. 5000
Kemiri biji Rp. 500 10 gr Rp. 500
Jahe kg Rp. 22.000 1 kg Rp. 22.000
Lengkuas kg Rp. 25.000 1 kg Rp. 25.000
Ketumbar bungkus Rp.1000 10 gr Rp. 1000
Kunyit bungkus Rp. 12.000 50 gr Rp.12.000
Daun bawang ikat Rp. 2000 50 gr Rp. 2000
Daun salam ikat Rp. 10.000 50 gr Rp. 10.000
Merica bubuk bungkus Rp. 1000 25 gr Rp. 1000
Pala biji Rp. 500 10 gram Rp. 500
Asam Kg Rp.6.000 0,5 Kg Rp.3.000
B. Bombay Kg Rp.27.000 0,5 Kg Rp.13.500
Cabe merah Kg Rp.15.000 1,5 Kg Rp.22.500
Cabe hijau Kg Rp.13.000 1,5 Kg Rp.19.500
Saos tiram Kg Rp.26.000 1 Kg Rp.26.000
Saos tomat Botol Rp.23.000 2,5 Botol Rp.57.500
Masako Bungkus Rp.500 20 Bungkus Rp.10.000
Gula merah Kg Rp.18.000 1 Kg Rp.18.000
Gula pasir Kg Rp.13.000 5 Kg Rp.65.000
Garam kasar Bungkus Rp.1.000 4 Bungkus Rp.4.000
Garam halus Bungkus Rp.2.000 1 Bungkus Rp.2.000
Minyak goreng Liter Rp.12.000 11 Liter Rp.132.000
Margarine Kg Rp.39.000 1 Kg Rp.39.000
Minyak wijen Botol Rp.31.000 0,5 Botol Rp.15.000
Kelapa parut Kg Rp.9.000 1,5 Kg Rp.13.500
Tepung maizena Dos Rp.18.000 1 Dos /200gr Rp.18.000
Roll plastik Roll Rp.6.000 3 Roll Rp.18.000
Tissue Bungkus Rp.4.000 3 Bungkus Rp.12.000
Aqua gelas Dos/40bh Rp.23.000 5 Dos Rp.115.000
Kue VIP Buah Rp.4.000 60 Buah Rp.240.000
Total Rp.13.224.500
23
d. Buat pedoman berat bersih bahan makanan yang digunakan dan
dikonversikan kedalam berat kotor.
Tabel 07
Pedoman Berat Bersih Menjadi Berat Kotor Bahan Makanan
Dalam 1 Kali Makan Untuk 1 Pasien Semua Kategori Kelas Perawatan
Rumus yaitu: BK = BB x 100/BDD
24
Saos tomat 20 gr 20 gr
Masako 5 gr 5 gr
Gula merah 5 gr 5 gr
Gula pasir 5 gr 5 gr
Garam 3 gr 3 gr
Minyak goreng 10 gr 10 gr
Margarine 5 gr 5 gr
Minyak wijen 5 gr 5 gr
Kelapa parut 25 gr 25 gr
Tepung maizena 15 gr 15 gr
Aqua gelas 250 ml 250 ml
Kue VIP 50 gr 50 gr
Kue I,II 50 gr 50 gr
e. Hitung indeks harga makanan per orang per hari dengan cara
mengalikan berat kotor bahan makanan yang digunakan dengan
harga satuan sesuai konsumen/pasien yang dilayani.
Tabel 08
Harga Makanan per Orang per Hari Kategori Kelas VIP Super
Rumus Indeks Harga = Harga / Satuan Harga x Berat Kotor
Indeks
Bahan Makanan Berat Kotor Harga satuan
Harga
Beras 250 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.2.250
Roti tawar 33 gr Rp.8.000/ 1 bks Rp.1.320
Ikan bandeng 75 gr Rp.19.000/ 1 kg Rp.1.425
Ikan katombo 75 gr Rp.29.000/ 1 kg Rp.2.175
Ayam 50 gr Rp.34.000/ 1 kg Rp.1.700
Telur 100 gr Rp.19.000/1 kg Rp.1.900
Sosis 25 gr Rp.1000 / 25 gr Rp.1.000
Tempe 100gr/ ¼ papan Rp.4.000/ 1papan Rp.1.000
Tahu 50 gr Rp.1.000/ 100 gr Rp.500
Wortel 75 gr Rp.24.000/1 kg Rp.1.800
Sawi putih 50 gr Rp.7.000/ 1 kg Rp. 350
Kacang polong 25 gr Rp.6.000/ 1 kg Rp.150
Buncis 50 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.500
Makaroni 25 gr Rp. 11.000/1 kg Rp.275
Pear 100 gr Rp.16.000/ 1 kg Rp.1.600
Daun jeruk 10 gr Rp. 2000/ 1 ktg Rp. 200
Serai 15 gr Rp. 5000 / 200 gr Rp.375
Bawang putih 20 gr Rp.10.000/ 1kg Rp.200
Bawang merah 25 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.325
25
Kemiri 15 gr Rp. 500/ biji Rp.750
Jahe 20 gr Rp. 22.000/ 1 kg Rp.440
Lengkuas 20 gr Rp. 25.000/ 1 kg Rp.500
Ketumbar 100 gr Rp.2000/ 1 kg Rp.200
Kunyit 15 gr Rp. 12.000/ bks Rp.180
Jeruk nipis 50 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.500
Daun bawang 20 gr Rp. 2000/ ikat Rp.800
Gula merah 20 gr Rp.18.000/ 1 kg Rp.360
Gula pasir 20 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.260
Daun salam 15 gr Rp. 10.000/ 50 gr Rp.150
Daun seledri 15 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.150
Asam 20 gr Rp.6.000/ 1 kg Rp.120
Bawang bombay 25 gr Rp.27.000/ 1 kg Rp.675
Merica bubuk 15 gr Rp. 1000/ 1 bks Rp.675
Cabe merah 50 gr Rp.15.000/ 1kg Rp.750
Cabe hijau 300 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.3900
Tomat 75 gr Rp.8.000/ 1 kg Rp.600
Saos tomat 25 gr Rp. 23.0000/ 1 btl Rp.575
Pala 15 gr Rp.500/ 1 biji Rp.750
Masako 20 gr Rp.500/ 1 bks Rp.400
Garam 15 gr Rp.2.000/ 200 gr Rp.150
Minyak goring 35 gr Rp.12.000/ ltr Rp.420
Minyak wijen 5 gr Rp. 31.000/btl/550 Rp.281
Kelapa parut 20 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.180
Tepung maizena 10 gr Rp.18.000/ 1 dos Rp.180
Aqua gelas 750 ml/750 gr 23.000/ 40.000 ml Rp.4.312
Jumlah Rp.37.303
Tabel 09
Harga Makanan per Orang per Hari Kategori Kelas VIP A
Rumus Indeks Harga = Harga / Satuan Harga x Berat Kotor
Indeks
Bahan Makanan Berat Kotor Harga satuan
Harga
Beras 250 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.2.250
Ikan bandeng 75 gr Rp.19.000/ 1 kg Rp.1.425
Ikan katombo 75 gr Rp.29.000/ 1 kg Rp.2.175
Ayam 50 gr Rp.34.000/ 1 kg Rp.1.700
Telur 100 gr Rp.19.000/1 kg Rp.1.900
Sosis 25 gr Rp.1000 / 25 gr Rp.1.000
Tempe 100gr/ ¼ papan Rp.4.000/ 1papan Rp.1.000
Tahu 50 gr Rp.1.000/ 100 gr Rp.500
Wortel 75 gr Rp.24.000/1 kg Rp.1.800
26
Sawi putih 50 gr Rp.7.000/ 1 kg Rp. 350
Kacang polong 25 gr Rp.6.000/ 1 kg Rp.150
Buncis 50 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.500
Makaroni 25 gr Rp. 11.000/1 kg Rp.275
Pear 100 gr Rp.16.000/ 1 kg Rp.1.600
Daun jeruk 10 gr Rp. 2000/ 1 ktg Rp. 200
Serai 15 gr Rp. 5000 / 200 gr Rp.375
Bawang putih 20 gr Rp.10.000/ 1kg Rp.200
Bawang merah 25 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.325
Kemiri 15 gr Rp. 500/ biji Rp.750
Jahe 20 gr Rp. 22.000/ 1 kg Rp.440
Lengkuas 20 gr Rp. 25.000/ 1 kg Rp.500
Ketumbar 100 gr Rp.2000/ 1 kg Rp.200
Kunyit 15 gr Rp. 12.000/ bks Rp.180
Jeruk nipis 50 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.500
Daun bawang 20 gr Rp. 2000/ ikat Rp.800
Gula merah 20 gr Rp.18.000/ 1 kg Rp.360
Gula pasir 20 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.260
Daun salam 15 gr Rp. 10.000/ 50 gr Rp.150
Daun seledri 15 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.150
Asam 20 gr Rp.6.000/ 1 kg Rp.120
Bawang bombay 25 gr Rp.27.000/ 1 kg Rp.675
Merica bubuk 15 gr Rp. 1000/ 1 bks Rp.675
Cabe merah 50 gr Rp.15.000/ 1kg Rp.750
Cabe hijau 300 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.3900
Tomat 75 gr Rp.8.000/ 1 kg Rp.600
Saos tomat 25 gr Rp. 23.0000/ 1 btl Rp.575
Pala 15 gr Rp.500/ 1 biji Rp.750
Masako 20 gr Rp.500/ 1 bks Rp.400
Garam 15 gr Rp.2.000/ 200 gr Rp.150
Minyak goreng 35 gr Rp.12.000/ ltr Rp.420
Minyak wijen 5 gr Rp. 31.000/btl/550 Rp.281
Kelapa parut 20 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.180
Tepung maizena 10 gr Rp.18.000/ 1 dos Rp.180
Aqua gelas 750 ml/750 gr 23.000/ 40.000 ml Rp.4.312
Jumlah Rp.36.209
Tabel 10
Harga Makanan per Orang per Hari Kategori Kelas VIP B
Rumus Indeks Harga = Harga / Satuan Harga x Berat Kotor
Indeks
Bahan Makanan Berat Kotor Harga satuan
Harga
Beras 250 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.2.250
27
Ikan bandeng 75 gr Rp.19.000/ 1 kg Rp.1.425
Ikan katombo 75 gr Rp.29.000/ 1 kg Rp.2.175
Ayam 50 gr Rp.34.000/ 1 kg Rp.1.700
Telur 100 gr Rp.19.000/1 kg Rp.1.900
Sosis 25 gr Rp.1000 / 25 gr Rp.1.000
Tempe 100gr/ ¼ papan Rp.4.000/ 1papan Rp.1.000
Tahu 50 gr Rp.1.000/ 100 gr Rp.500
Wortel 75 gr Rp.24.000/1 kg Rp.1.800
Sawi putih 50 gr Rp.7.000/ 1 kg Rp. 350
Kacang polong 25 gr Rp.6.000/ 1 kg Rp.150
Buncis 50 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.500
Makaroni 25 gr Rp. 11.000/1 kg Rp.275
Pear 100 gr Rp.16.000/ 1 kg Rp.1.600
Daun jeruk 10 gr Rp. 2000/ 1 ktg Rp. 200
Serai 15 gr Rp. 5000 / 200 gr Rp.375
Bawang putih 20 gr Rp.10.000/ 1kg Rp.200
Bawang merah 25 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.325
Kemiri 15 gr Rp. 500/ biji Rp.750
Jahe 20 gr Rp. 22.000/ 1 kg Rp.440
Lengkuas 20 gr Rp. 25.000/ 1 kg Rp.500
Ketumbar 100 gr Rp.2000/ 1 kg Rp.200
Kunyit 15 gr Rp. 12.000/ bks Rp.180
Jeruk nipis 50 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.500
Daun bawang 20 gr Rp. 2000/ ikat Rp.800
Gula merah 20 gr Rp.18.000/ 1 kg Rp.360
Gula pasir 20 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.260
Daun salam 15 gr Rp. 10.000/ 50 gr Rp.150
Daun seledri 15 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.150
Asam 20 gr Rp.6.000/ 1 kg Rp.120
Bawang bombay 25 gr Rp.27.000/ 1 kg Rp.675
Merica bubuk 15 gr Rp. 1000/ 1 bks Rp.675
Cabe merah 50 gr Rp.15.000/ 1kg Rp.750
Cabe hijau 300 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.3900
Tomat 75 gr Rp.8.000/ 1 kg Rp.600
Saos tomat 25 gr Rp. 23.0000/ 1 btl Rp.575
Pala 15 gr Rp.500/ 1 biji Rp.750
Masako 20 gr Rp.500/ 1 bks Rp.400
Garam 15 gr Rp.2.000/ 200 gr Rp.150
Minyak goreng 35 gr Rp.12.000/ ltr Rp.420
Minyak wijen 5 gr Rp. 31.000/btl/550 Rp.281
Kelapa parut 20 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.180
Tepung maizena 10 gr Rp.18.000/ 1 dos Rp.180
Aqua gelas 750 ml/750 gr 23.000/ 40.000 ml Rp.4.312
Jumlah Rp.36.209
28
Tabel 11
Harga Makanan per Orang per Hari Kategori Kelas 1A
Rumus Indeks Harga = Harga / Satuan Harga x Berat Kotor
29
Minyak goreng 35 gr Rp.12.000/ ltr Rp.420
Minyak wijen 5 gr Rp. 31.000/btl/550 Rp.281
Kelapa parut 20 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.180
Tepung maizena 10 gr Rp.18.000/ 1 dos Rp.180
Aqua gelas 750 ml/750 gr 23.000/ 40.000 ml Rp.4.312
Jumlah Rp. Rp.36.209
Tabel 12
Harga Makanan per Orang per Hari Kategori Kelas 1B
Rumus Indeks Harga = Harga / Satuan Harga x Berat Kotor
Indeks
Bahan Makanan Berat Kotor Harga satuan
Harga
Beras 250 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.2.250
Ikan bandeng 75 gr Rp.19.000/ 1 kg Rp.1.425
Ikan katombo 75 gr Rp.29.000/ 1 kg Rp.2.175
Ayam 50 gr Rp.34.000/ 1 kg Rp.1.700
Telur 100 gr Rp.19.000/1 kg Rp.1.900
Sosis 25 gr Rp.1000 / 25 gr Rp.1.000
Tempe 100gr/ ¼ papan Rp.4.000/ 1papan Rp.1.000
Tahu 50 gr Rp.1.000/ 100 gr Rp.500
Wortel 75 gr Rp.24.000/1 kg Rp.1.800
Sawi putih 50 gr Rp.7.000/ 1 kg Rp. 350
Kacang polong 25 gr Rp.6.000/ 1 kg Rp.150
Buncis 55,55 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.555
Makaroni 25 gr Rp. 11.000/1 kg Rp.275
Pear 100 gr Rp.16.000/ 1 kg Rp.1.600
Daun jeruk 10 gr Rp. 2000/ 1 ktg Rp. 200
Serai 15 gr Rp. 5000 / 200 gr Rp.375
Bawang putih 20 gr Rp.10.000/ 1kg Rp.200
Bawang merah 25 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.325
Kemiri 15 gr Rp. 500/ biji Rp.750
Jahe 20 gr Rp. 22.000/ 1 kg Rp.440
Lengkuas 20 gr Rp. 25.000/ 1 kg Rp.500
Ketumbar 100 gr Rp.2000/ 1 kg Rp.200
Kunyit 15 gr Rp. 12.000/ bks Rp.180
Jeruk nipis 50 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.500
Daun bawang 20 gr Rp. 2000/ ikat Rp.800
Gula merah 20 gr Rp.18.000/ 1 kg Rp.360
Gula pasir 20 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.260
Daun salam 15 gr Rp. 10.000/ 50 gr Rp.150
Daun seledri 15 gr Rp.10.000/ 1 kg Rp.150
Asam 20 gr Rp.6.000/ 1 kg Rp.120
Bawang bombay 25 gr Rp.27.000/ 1 kg Rp.675
30
Merica bubuk 15 gr Rp. 1000/ 1 bks Rp.675
Cabe merah 50 gr Rp.15.000/ 1kg Rp.750
Cabe hijau 300 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.3900
Tomat 75 gr Rp.8.000/ 1 kg Rp.600
Saos tomat 25 gr Rp. 23.0000/ 1 btl Rp.575
Pala 15 gr Rp.500/ 1 biji Rp.750
Masako 20 gr Rp.500/ 1 bks Rp.400
Garam 15 gr Rp.2.000/ 200 gr Rp.150
Minyak goreng 35 gr Rp.12.000/ ltr Rp.420
Minyak wijen 5 gr Rp. 31.000/btl/550 Rp.281
Kelapa parut 20 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.180
Tepung maizena 10 gr Rp.18.000/ 1 dos Rp.180
Aqua gelas 750 ml/750 gr 23.000/ 40.000 ml Rp.4.312
Jumlah Rp.36.209
Tabel 13
Harga Makanan per Orang per Hari Kategori Kelas II
Rumus Indeks Harga = Harga / Satuan Harga x Berat Kotor
31
Cabe hijau 36,58 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.475
Saos tomat 25 gr/ ¼ btl Rp. 23.0000/ 1 btl Rp.5.750
Masako 20 gr Rp.500/ 1 bks Rp.40
Merica bubuk 15 gr Rp. 1000/ 1 bks Rp.60
Pala 15,78 gr Rp.500/ 1 biji Rp.1.578
Lengkuas 20 gr Rp. 25.000/ 1 kg Rp.500
Jahe 20 gr Rp. 22.000/ 1 kg Rp.440
Gula pasir 20 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.260
Gula merah 20 gr Rp.18.000/ 1 kg Rp.360
Garam 15 gr Rp.2.000/ 200 gr Rp.150
Minyak goreng 35 gr Rp.12.000/ 1 kg Rp.420
Minyak wijen 5 gr Rp. 31.000/btl/550 Rp.281
Kelapa parut 20 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.180
Tepung maizena 10 gr Rp.18.000/ 1 dos Rp.180
Aqua 750 ml 23.000/ 4000 ml Rp.4.312
Jumlah Rp.33.582
Tabel 14
Harga Makanan per Orang per Hari Kategori Kelas III
Rumus Indeks Harga = Harga / Satuan Harga x Berat Kotor
32
Bawang bombay 26,59 gr Rp.27.000/ 1 kg Rp.717
Cabe merah 58,82 gr Rp.15.000/ 1kg Rp.882
Cabe hijau 36,58 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.475
Saos tomat 25 gr/ ¼ btl Rp. 23.0000/ 1 btl Rp.5.750
Masako 20 gr Rp.500/ 1 bks Rp.40
Merica bubuk 15 gr Rp. 1000/ 1 bks Rp.60
Pala 15,78 gr Rp.500/ 1 biji Rp.1.578
Lengkuas 20 gr Rp. 25.000/ 1 kg Rp.500
Jahe 20 gr Rp. 22.000/ 1 kg Rp.440
Gula pasir 20 gr Rp.13.000/ 1 kg Rp.260
Gula merah 20 gr Rp.18.000/ 1 kg Rp.360
Garam 15 gr Rp.2.000/ 200 gr Rp.150
Minyak goreng 35 gr Rp.12.000/ 1 kg Rp.420
Minyak wijen 5 gr Rp. 31.000/btl/550 Rp.281
Kelapa parut 20 gr Rp.9.000/ 1 kg Rp.180
Tepung maizena 10 gr Rp.18.000/ 1 dos Rp.180
Aqua 750 ml 23.000/ 4000 ml Rp.4.312
Jumlah Rp.33.582
Tabel 15
Perhitungan Anggaran Bahan Makanan Setahun Berdasarkan Jumlah
Pasien Sesuai Kategori Kelas Perawatan
33
Daftar Pemesanan Bahan Makanan
Kepada yang terhormat direktur PT. POLTEKKES
Di tempat
Hari/tanggal : Rabu,24 Januari 2018
Tabel Pemesanan Bahan Makanan Untuk Kelas Super VIP
Keterangan
Bahan Makanan Satuan
Baik Rusak Dikembalikan
Beras 76 Kg
Roti tawar 1 Bungkus
Ikan bandeng 200 Kg
Ikan Katombo 150 Kg
Ayam 12 Kg
Telur 22 Kg
Tempe 24 Papan
Tahu 291 Potong
Wortel 26 Kg
Kacang polong 1,5 Kg
Buncis 4,5 Kg
Kembang kol 11,5 Kg
Makaroni 1,5 Kg
Sawi putih 8 Kg
Tomat 2,5 Kg
Sosis 4,5 Toples
Pear 25 Kg
Pisang 16 Sisir
Pepaya 160 Kg
Ubi jalar 1,5 Kg
Jeruk nipis 1 Kg
Bawang putih 1 Kg
Bawang merah 1,5 Kg
Daun seledri 1 Kg
34
Asam 0,5 Kg
Bawang bombay 0,5 Kg
Cabe merah 1,5 Kg
Cabe hijau 1,5 Kg
Saos tiram 1 Kg
Saos tomat 2,5 Botol
Masako 20 Bungkus
Gula merah 1 Kg
Gula pasir 5 Kg
Garam kasar 4 Bungkus
Garam halus 1 Bungkus
Minyak goreng 11 Liter
Margarine 1 Kg
Minyak wijen 0,5 Botol
Kelapa parut 1,5 Kg
Tepung maizena 1 Dos
Roll plastik 3 Roll
Tissue 3 Bungkus
Aqua gelas 5 Dos
Kue VIP 60 Buah
Kue kelas I dan II 249 Buah
Makassar,Januari 2018
Penanggungjawab admin dan log Kepala Instalasi Gizi
(...................................................) (..................................................)
Mengetahui :
KAJANGMEDUM
(.................................................)
5. Penilaian Sisa Makanan (Comstock)
Ada banyaknya sisa makanan pasien di rumah sakit menunjukkan belum
optimalnyakualitas penyelenggaraan makanan di rumah sakit. Hal ini disebabkan
sisa makanan pasiendapat menjadi suatu indikator dari keberhasilan
penyelenggaraan makanan di rumah sakit(Depkes RI, 1991).
Sisa makanan merupakan suatu dampak dari sistem pelayanan gizi di
rumah sakit.Hal ini merupakan suatu implementasi dari pelayanan gizi dan aspek
perilaku pasien.Banyaknya sisa makanan dalam piring pasien mengakibatkan
35
masukan gizi kurang selamapasien dirawat. Kebutuhan gizi merupakan
salah satu faktor yang harus diperhatikan atau dipertimbangkan dalam
menyusun menu pasien. Penyelenggaraan makanan yang baik ketika pemberian
makanan sehat yang terdiri dari makanan pokok, lauk, sayur-sayuran
danbuah dalam jumlah yang cukup, dan dapat dihabiskan oleh pasien (Moehyi,
1992).
Sisa makanan dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Waste yaitu makanan yang hilang karena tidak dapat diperoleh
atau diolah ataumakanan hilang karena tercecer.
2. Plate waste yaitu makanan yang terbuang karena setelah dihidangkan tidak
habisdikonsumsi.
Menurut Almatsier (1992), sisa makanan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu jeniskelamin, tingkat pendidikan, kelompok umur, cita rasa
makanan, kelas perawatan, lamaperawatan dan penyakit
mempengaruhi sisa makanan pasien. Jika faktor-faktor ini baik,maka
persepsi pasien terhadap makanan yang disajikan akan baik sehingga makanan
yangdisajikan dikonsumsi habis. Jika persepsi pasien terhadap
makanan yang disajikan kurang,maka makanan yang disajikan tidak
dikonsumsi habis dan akan meninggalkan sisa.
Djamaluddin (2005) menyatakan bahwa beberapa faktor yang dapat
mempengaruhisisa makanan pasien adalah jenis kelamin, kelas
perawatan, dan penyakit pasien. Sisamakanan menyebabkan
kebutuhan gizi pasien tidak terpenuhi, juga akan menyebabkanadanya
biaya yang terbuang pada sisa makanan. Sehingga, sisa makanan
umumnyadigunakan untuk mengevaluasi efektifitas dari
penyelenggaraan makanan serta kecukupangizi perorangan maupun
kelompok.Pengamatan konsumsi makanan atau sisa makanan merupakan cara
yangsederhana dan sangat penting untuk dievaluasi. Menimbang langsung sisa
makanan yangtertinggal di piring adalah metode yang paling akurat,
tetapi metode ini mempunyaikelemahan-kelemahan yaitu memerlukan
waktu yang banyak, peralatan khusus dan stafyang terlatih, sehingga metode
36
ini tidak mungkin dilakukan untuk penelitian besar. Salahsatu cara
yang dikembangkan untuk menilai konsumsi makanan pasien adalah
metodetaksiran visual skala Comstock. Metode ini lebih menguntungkan karena
mudah dilakukan,tidak mahal dan tidak membutuhkan banyak waktu
(Kirks, 1985).
Menurut Nida (2011), prinsip dari metode taksiran visual
adalah para penaksir(enumenator) menaksir secara visual banyaknya
sisa makanan yang ada untuk setiapgolongan makanan atau jenis
hidangan. Hasil estimasi tersebut bisa dalam bentuk berat makanan
yang dinyatakan dalam bentuk gram atau dalam bentuk skor bila menggunakan
skala pengukuran. Walaupun mempunyai kekurangan, metode visual
dapat menghasilkan hasil yang cukup detail dan tidak mengganggu pelayanan
makanan secara signifikan(Cannors, 2004).
Metode taksiran visual dengan menggunakan skala pengukuran
dikembangkanoleh Comstock dengan menggunakan skor skala 6 poin dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Jika tidak ada porsi makanan yang tersisa (0% yang tersisa)
2. Jika tersisa ¼ porsi ( hanya 25% yang tersisa)
3. Jika tersisa ½ porsi ( hanya 50% yang tersisa)
4. Jika tersisa ¾ porsi (hanya 75% yang tersisa)
5. Jika tersisa 1 porsi (tidak ada yang dikonsumsi)
37
Sedangkan kekurangan dari metode taksiran visual antara laindiperlukan
penaksir (estimator) yang terlatih, teliti, terampil, memerlukan
kemampuanmenaksir dan pengamatan yang tinggi dan sering terjadi
kelebihan dalam menaksir (overestimate) atau kekurangan dalam
menaksir (under estimate) (Comstock, 1981).
Menurut Tarua (2011), banyaknya sisa makanan yang dilihat
harus benar-benar sisamakanan yang terbuang dan bukan bagian
makanan yang tidak bisa dimanfaatkan sepertiduri atau tulang. Petugas
yang bertugas menentukan konsumsi makanan pasien denganmenaksir sisa
makanan menggunakan metode taksiran visual skala Comstock 6
poin hendaknya dilatih terlebih dahulu secara berkesinambungan dalam menaksir
tiap jenishidangan terutama untuk makanan yang bentuknya
amorphous food agar hasil taksiranvisual ini lebih akurat dan data
konsumsi pasien lebih mendekati kebenarannya (Susyani,2005).
Hasil pengamatan selama 3 hari berturut-turut di RS
Bhayangkara adalah sebagai berikut:
Tabel 16
Comstock Menu 4
Data Menurut Hasil Survei Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Sebanyak 222
Orang.
PAGI
MAKANAN SISA
NO MENU Total
0% 25% 50% 75% 100%
38
N MAKANAN YANG TERMAKAN
MENU
O 100% 75% 50% 25% 0%
MAKANAN SISA
NO MENU Total
0% 25% 50% 75% 100%
39
Rata-rata 83.21% 17.10% 18.00% 13.05% 10.80%
SORE
MAKANAN SISA
NO MENU Total
0% 25% 50% 75% 100%
40
Tabel 17
Comstock Menu 5
Data Menurut Hasil Survei Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Sebanyak 220
Orang
PAGI
MAKANAN SISA
NO MENU total
0% 25% 50% 75% 100%
MAKANAN SISA
NO MENU total
0% 25% 50% 75% 100%
41
3 LAUK NABATI 195 6 3 10 6 220
SORE
MAKANAN SISA
NO MENU total
0% 25% 50% 75% 100%
42
2 LAUK HEWANI 90.00% 5.45% 0.90% 2.27% 1.36%
Tabel 18
Comstock Menu 6
Data Menurut Hasil Survei Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Sebanyak 220
Orang
PAGI
MAKANAN SISA
NO MENU total
0% 25% 50% 75% 100%
43
4 SAYURAN 86.36% 0.90% 2.72% 7.72% 2.27%
MAKANAN SISA
NO MENU total
0% 25% 50% 75% 100%
44
SORE
MAKANAN SISA
NO MENU total
0% 25% 50% 75% 100%
45
1) Tempat penerimaan
Tempat penerimaan digunakan untuk penerimaan
bahan makanan dan mengecek kualitas dan kuantitas.bahan
makanan. Letak ruangan sebaiknya mudah dicapai
kendaraan, dekat dengan ruangan penyimpanan dan persiapan
bahan makanan. Tempat penerimaan yang digunakann untuk
mengecek kualitas dan kuantitas bahan makanan terletak
didalam ruangan. Bahan makanan yang datang dari tempat
permintaan langsung dibawa masuk ketempat penerimaan
bahan makanan, tempat penerimaan bahan makanan
dilengkapi dengan timbangan digital.
2) Tempat / ruangan penyimpanan bahan makanan
Ada dua tempat penyimpanan bahan makanan yaitu
penyimpanan bahan makan basah (lemari pendingin) dan
penyimpanan bahan makanan kering (gudang).
Adapun tempat penyimpanan bahan makanan basah
dan kering di Instalasi Gizi RS Bhayangkara adalah lemari
pendingin/ kulkas dengan suhu -2ºC sampai -6⁰C dan gudang
dengan suhu ruang, tersedia dua lemari pendingin untuk
penyimpanan bahan makanan basah yaitu tempat
penyimpanan lauk hewani (ikan, daging,ayam,dll) dan tempat
penyimpanan bumbu.
Tempat penyimpanan bahan makanan kering adalah
di gudang. Pada gudang kering, dilengkapi dengan rak-rak
penyimpanan dan timbangan gudang kering digunakan untuk
penyimpanan bahan kering, antara lain: beras, telur ayam,
tepung, susu, minyak, bumbu, dll.
3) Tempat Persiapan bahan makanan
Tempat persiapan bahan makanan sebaiknya dekat
dengan ruang penyimpanan dan ruang pemasakan. Ruangan
harus cukup luas untuk bahan, alat dan pengolahan. Ruangan
harus terang, cukup ventilasi, lantai kuat, kedap air, tidak
licin tetapi rata, bebas serangga dan binatang penggerat.
46
Adapun tempat persiapan bahan makanan di
instalasi gizi RS Bhayangkara yaitu tempat persiapan bahan
makanan dekat dengan tempat penerimaan dan penyimpanan
kering (gudang) serta tempat pengolahan. Luas ruangan
cukup untuk bahan, alat dan pengolah. Ruangan cukup
terang, cukup ventilasi, lantai tidak kedap air, licin dan tidak
terlalu bersih. Tempat persiapan dilengkapi dengan pisau,
blender, talenan, baskom, dan berbagai peralatan yang
dibutuhkan saat persiapan.
4) Tempat pengolahan dan penyajian
Tempat pemasakan makanan biasanya
dikelompokkan menurut bahan makanan yang akan dimasak.
Ruangan harus cukup luas disertai penerangan yang cukup.
Tempat penyajian makanan sebaiknya juga dilengkapi
dengan alat pemanas.
Adapun tempat pengolahan dan penyajian di RS
Bhyangkara yaitu tempat pemasakan dikelompokkan menurut
kelompok bahan makanan yang dimasak.
5) Tempat pencucian dan penyimpanan alat
Tempat pencucian dan penyimpanan alat juga harus
diperhatikan. Alat-alat dapur besar dan kecil dibersihkan
ditempat pencucian dan disimpan diruangan penyimpanan.
Tempat pencucian dan penyimpanan ada dua tempat yaitu
tempat pencucian alat dapur besar dan pencucian peralatan
makan pasien. Tempat pencucian alat makanan berada diluar
ruangan beserta tempat penyimpanannya.
Adapun tempat penyimpanan alat pengolahan di
instalasi gizi RS Bhayangkara disimpan pada dapur instalasi
gizi sedangkan alat makan pasien disimpan diruangan pantri
gizi.
6) Tempat pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah dapat bersifat
permanen tetapi dapat pula sementara. Bila dibuat permanen
maka ruangan dilengkapi alat pengolahan sampah. Bila tidak
47
maka disediakan ruangan atau tempat sampah yang sifatnya
untuk pembuangan sementara dan harus segera dikosongkan
begitu sampah dikosongkan.
Tempat pembuangan sampah di dapur gizi RS
Bhayangkara termasuk tempat pembuangan sampah
sementara karena begitu sampah terkumpul dan selesai
pengolahan langsung dikosongkan (sampah dibuang).
b. Peralatan Penyelenggaraan Makanan.
Adapun peralatan penyelenggaraan makanan yang
digunakan di Rumah Sakit Bhayangkara yaitu sebagai berikut.
Peralatan penyajian makanan yang ada di Rumah Sakit
Bhayangkara yaitu water heater (aliran air panas dan dingin) bak
cuci ganda, meja distribusi, lemari makan gantung, lemari alat-
alat, kereta makan berpemanas atau tidak berpemanas, panci-
panci, wajan, dan lain-lain. Alat pengaduk dan penggoreng, alat
makan (piring, gelas, sendok, mangkok, dan lain-lain), lemari
pendingin, microwave (untuk kelas utama), d’sterile dish dryer
(alat untuk mensteril alat makan untuk pasien yang harus bebas
kuman) blender, sarana kebersihan dan tempat sampah tertutup
serta papan tulis.
B. Pembahasan
Dalam pembahasan kali ini, kami akan membahas tentang hasil
yang telah kami dapatkan selama proses Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (SPMI) di Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar sejak tanggal 22 januari 2018 sampai dengan
tanggal 10 februari 2018 sesuai dengan susunan kegiatan yang telah
ditentukan oleh pihak kampus sebelumnya. Berikut adalah
pembahasannya:
1. Struktur Organisasi dan Ketenagaan di Institusi
Struktur organisasi yang diterapkan di Rumah sakit
bhayangkara makassar telah cukup memadai mulai dari kepala
instalasi gizi kemudian dibawahnya ada koordinator produksi,
48
koordinator asuhan rawat inap, koordinator pelayanan asuhan gizi,
kooardinator admin dan logistik gizi. Kemudian, nutrisionist, juru
masak, dan pramusaji. namun, masih ada yang kurang dari ketenagaan
kerja terkhusus di juru masak. Kami merasa ketenagaan kerja dibidang
juru masak jumlahnya masih kurang karena melihat pada saat
pengolahan seringkali petugas di bidang tersebut sangat kewalahan
meskipun dalam pelaksaannya telah tepat waktu. Namun, jika hal ini
terus dibiarkan berlanjut, bukan tidak mungkin akan ada waktu
dimana terjadi keterlambatan pemberian makan kepada pasien.
Selain kurangnya ketenagaan dibidang juru masak hal yang
kami rasa masih kurang adalah jumlah nutrisionist yang tidak cukup
untuk melayani ruang rawat yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar.
2. Pengkajian Pengelolaan Penyelenggaraan Makanan Institusi
Alur penyelenggaraan makanan yang di terapkan di rumah
sakit bhayangkara yaitu mulai dari perencanaan menu, kemudian
pengadaan bahan makanan. Setelah itu, bahan makanan masuk
diruang penerimaan barang dan penyimpanan bahan makanan,
selanjutnya sebagian bahan makanan masuk keruangan pengolaan
bahan makanan, setelah semua bahan makanan di olah sesuai dengan
resep yang berlaku hingga menjadi makanan yang sudah siap.
Selanjutnya makanan masuk kedalam ruang distribusi untuk dibagikan
ke pasien. Alur penyelenggaraan makanan yang berlaku di rumah sakit
bhayangkara telah sesuai dengan pedoman gizi rumah sakit (PGRS)
oleh kementrian kesehatan RI 2013.
3. Perencanaan Menu
Tim kerja dalam proses perencanaan menu dirumah sakit
bhayangkara terdiri dari dietisien, kepala masak, dan pengawas
makanan. Menu yang ditetapkan dalam perencanaan menu di rumah
sakit Bhayangkara adalah jenis menu standar dimana menu tersebut
disiapkan oleh instalasi gizi sehingga pasien tidak diperbolehkan
49
untuk memesan ataupun mengusulkan menu untuk disajikan.
Sedangkan untuk jenis menu yang diterapkan di rumah sakit
Bhayangkara adalah menu dengan siklus 10 hari. Jenis menu ini
berputar dalam jangka waktu selama 1 tahun.
Pola menu yang diterapkan dirumah sakit Bhayangkara adalah
pola yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang yaitu mulai dari
makan pagi, makan siang, makan malam dan selingan. Kemudian
besar porsi yang ditetapkan dirumah sakit juga telah sesuai dengan
pedoman gizi seimbang yang kemudian telah menyesuaikan dengan
satuan penukar yang berdasarkan standar makanan yang berlaku
dirumah sakit Bhayangkara. Macam menu dikumpulkan oleh kepala
juru masak yang kemudian diatur dalam kebutuhan perhari mulai dari
makanan pagi, siang dan malam disertai dengan selinganya. Menu
yang telah dikumpulkan, kemudian disusun kedalam format menu
sesuai dengan format menu yang telah di tetapkan oleh dietesien dan
kepala juru masak rumah sakit Bhayangkara. Hasil dari format menu
yang telah dibuat kemudian disiapkan oleh kepala juru masak
Bhayangkara untuk kemudian dilakukan uji coba test awal menu yang
kemudian dilakukan penilaian menu dan revisi menu. Setelah proses
penilaian, format menu kemudian dijadikan sebagai siklus menu yang
akan diterapkan di rumah sakit bhayangkara selama 1 tahun.
Proses perencanaan menu tersebut telah sesuai dengan
pedoman gizi rumah sakit tentang perencanaa menu. Sehingga dapat
kami simpulkan bahwa proses tersebut telah memenuhi standar gizi
rumah sakit (PGRS) kementrian kesehatan 2013.
4. Pengendalian Biaya dan Menentukan Harga Pangan
Untuk pengendalian biaya dan harga pangan di sebuah institusi
dalam hal ini Rumah Sakit Bhayangkara kita tidak mendapatkan hasil
dari pihak institusi terkait dengan alasan kerahasiaan. Untuk itu, kami
membuat pengendalian biaya dan menentukan harga pangan kami
sendiri. Hasil yang telah kami buat dalam pengendalian biaya dan
50
penentuan harga pangan telah di lihat dan dikoreksi oleh pihak
institusi. Oleh karena itu, kami dapat menyimpulkan bahwa
pengendalian biaya dan penentuan harga pangan Rumah Sakit
Bhayangkara tidaklah jauh berbeda dengan apa yang telah kami buat.
Karena kami dalam membuat pengendalian biaya dan penentuan harga
pangan berdasarkan PGRS Kemenkes RI tahun 2013, maka dapat
disimpulkan bahwa pihak rumah sakit sudah cukup baik dan telah
sesuai dengan PGRS Kemenkes RI tahun 2013 juga.
5. Penilaian Sisa Makanan (Comstock)
Hal yang melatarbelakangi pengaruh konsumsi pasien terhadap
makanan di RS Bhayangkara adalah selain dari kualitas dan rasa dari
makanan, tetapi ada juga hal lain yang mempengaruhi konsumsi
pasien terhadap makanan di RS Bhayangkara seperti, keadaan umum
pasien yang kurang baik (kurang nafsu makan), puasa yang dianjurkan
oleh tenaga medis, serta pra dan pasca oprasi.
Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa menu yang
disajikan oleh petugas instalasi gizi dapat diterima dengan baik oleh
sebagian besar pasien di RS Bhayangkara. Terbukti dengan persentase
yang diperoleh dari hasil pengamatan sisa makanan dengan
menggunakan metode Comstock yang telah kami lakukan selama 3
hari berturut-turut menunjukan persentase <20% makanan yang tidak
termakan oleh pasien. Hal ini sesuai dengan standar mutu yang telah
ditetapkan di instalasi gizi RS Bhayangkara. Dimana, RS
Bhayangkara memberikan standar mutu untuk sisa makanan adalah
sebanyak ≤20%.
6. Pengkajian Dapur dan Peralatan Penyelenggaraan Makanan
a. Dapur
Adapun hasil dari praktek kerja lapangan yang telah kami
lakukan di ruang penyelenggaraan makanan Rumah Sakit
Bhayangkara mulai dari ruang penerimaan bahan makanan
dengan mengecek kualitas serta kuantitas bahan makanan,
kemudian ke ruang penyimpanan bahan makanan yang terdiri
51
dari gudang kering dan gudang basah, setelah itu bahan makanan
masuk keruang pengolahan dimana bahan makanana diolah oleh
petugas pengolahan. Untuk letak ruang pengolahan itu sendiri
sudah cukup bagus karena berada pada sentral dari dapur itu
sendiri, sehingga memudahkan dalam mengambil bahan makanan
digudang penyimpanan, baik gudang penyimpanan kering
maupun gudang penyimpanan basah. Untuk letak ruang
pengolahan formula dari segi tata letak telah cukup bagus karena
tempatkan didalam satu ruangan yang tertutup sehingga
memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi dari luar,
kemudian untuk ruang distribusi dari segi tata letak sudah cukup
baik namun terdapat kekurangan dari lemari dan meja masing-
masing ruang perawatan sehingga banyak dari peralatan distribusi
yang digabungkan.
b. Peralatan penyelenggaraan makanan
Dari hasil observasi yang telah kami lakukan, peralatan
dapur yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara sudah memadai jika
dibandingkan dengan Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
(PGRS) yang ada. Dan adapun yang menjadi nilai tambah dalam
pengolahan sudah menggunakan satu mesin pemotong sayur yang
dapat mempersingkat waktu pengolahan.
52
BAB IV
53
makanan di RS Bhayangkara sudah cukup baik juga. Hanya saja ada
beberapa hal yang harus di perhatikan seperti peralatan yang sudah harus
di ganti dan ditambah lagi jumlahnya.
B. Saran
1. Sarana dan prasarana di ruang Instalasi Gizi sebaiknya dilengkapi
untuk memenuhi persyaratan.
2. Sebaiknya untuk tenaga kerja di bagian pengolahan dan penyajian
makanan agar jumlahnya di tambah lagi dan lebih memperhatikan
hygiene dan sanitasi makanan.
3. Pada saat mengolah makanan, diharapkan memakai alat pelindung diri
seperti celemek, penutup kepala, penutup mulut atau masker dan kos
tangan plastik.
54
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI.2013.pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Jakarta;Kemenkes RI.
Saputri, A.R, dkk (2015). Laporan Penyelenggaraan Makanan Institusi Non RS.
Surakarta; Prodi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
55
LAMPIRAN
56
JADWAL PKL SPMI
57
Tabel 19
Jadwal kegiatan PKL SPMI di RS Bhayangkara
Tanggal Kegiatan
22 Januari 2018 Penerimaan
23 Januari 2018 Pembagian Tugas (Logistik, Produksi, Distribusi)
23 Januari - 07 Februari 2018 Hari Kerja
08-10 Februari 2018 Pembuatan Laporan
10 Februari 2018 Penarikan
58
JADWAL PELAKSANAAN PKL SPMI POLTEKKES MAKASSAR JURUSAN GIZI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
GELOMBANG I
Januari Februari
No Jenis Kegiatan
22 23 24 25 26 27 29 30 31 1 2 3 5 6 7 8 9 10
Memahami organisasi dan ketenagaan di institusi sistem
1 penyelengaraan makanan institusi (komersial, non
komersial), rumah sakit, dan industri makanan.
Mampu melakukan pengkajian pengelolaan penyelenggaraan
2
makanan institusi
Mampu merencanakan menu sesuai dengan kebijakan
3
institusi.
Mampu melaksanakan pengendalian biaya dan menentukan
4
harga pangan.
Mampu melaksanakan pengendalian mutu makanan sesuai
5
tahap proses penyelenggaraan makanan institusi.
Mampu melakukan pengkajian dapur dan peralatan
6
penyelenggaraan makanan.
7 Mampu menyusun dan menyajikan laporan PKL.
Mengetahui
Kepala Instalasi Gizi Ketua Kelompok
59
STRUKTUR ORGANISASI
60
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
KASUBBID JANGMEDUM
KOMPOL Dr.AGUSTINI,SP.PK.M.Kes
KOD. PRODUKSI KOD. ASUHAN RAWAT INAP KOD. PELY. ASUHAN GIZI R.J KOD. ADMIN dan LOG. GIZI
MARIA PALUANGAN TJAHYA DODIATI, S.GZ RD ELVI SANTAOE, SKM.RD NACHRYA LANURU, SKM
62
LAPORAN KEGIATAN PENYELENGGARAN MAKANAN INSTITUSI
1. Kelompok sasaran : - VIP Super sebanyak 6 orang.
- VIP A sebanyak 16 orang.
- VIP B sebanyak 38 orang.
- Kelas IA sebanyak 49 orang.
- Kelas IB sebanyak 41 orang.
Tabel 20
Format menu 1 kelas Super VIP, VIP A, VIP B, I A, dan I B.
BD ENERG PROTEI
WAKTU MENU BAHAN BB BK
D I N LEMAK KH
Bubur Beras 100 100 100 360 6.8 0.7 78.9
Ayam 50 58 86.20 151 9.1 12.5 12.5
ayam
Tempe 50 100 50 74.5 9.15 2 6.35
tempe Margarine 3 100 3 21.6 0.018 2.43 0.012
Pagi Wortel 25 88 28.40 10.5 0.3 0.075 2.325
Sayur Kentang 25 85 29.41 8.75 0.6 0.05 1.925
sup Buncis 25 90 27.77 42.75 2.75 0.55 7
Sawi 25 87 28.73 30.5 0.5 2.5 1.9
Buah Semangka 100 46 217.3 28 0.5 0.2 6.9
Jus Mangga 75 65 115.38 34.5 0.3 0.15 8.925
Selingan Susu 15 100 15 76.35 3.69 4.5 5.43
manga Margarin 3 100 3 21.6 0.018 2.43 0.012
Makaroni 100 100 100 363 8.7 6.4 78.7
Sup Ikankakap 50 80 62.5 46 10 0.35 0
macaroni Tahu 10 100 10 6.8 0.78 4.36 0.16
Tempe 40 100 40 59.6 7.32 1.6 5.08
Wortel 40 88 45.45 16.8 0.48 0.12 3.72
Siang Orak- Kol 30 90 33.33 7.5 0.72 0.06 1.47
arik Buncis 30 75 40 7.2 0.42 0.06 1.59
sayuran Telur 35 90 38.88 56.7 4.48 4.025 0.245
Minyak 3 100 3 26.1 0.03 2.94 0
Buah Apel 100 100 100 58 0.3 0.4 14.9
Selingan Salad Jambu 20 90 22.22 9.2 0.12 0.04 2.36
buah Semangka 30 46 65.21 8.4 0.15 0.06 2.07
Pear 50 100 50 29.5 0.2 0.2 7.55
Yoghurt 20 100 20 10.4 0.66 0.5 0.8
63
Biji mente 15 100 15 84.3 3.18 7.44 3.54
Bubur Beras 100 100 100 360 6.8 0.7 78.9
udang Udang 50 68 73.52 45.5 10.5 0.1 0.05
Tahu 20 100 20 13.6 1.56 8.72 0.32
tahu
Tempe 30 100 30 44.7 5.49 1.2 3.81
tempe
Wortel 25 88 28.40 10.5 0.3 0.075 2.325
Malam
Kembang kol 25 57 43.85 6.25 0.6 0.05 1.225
Buncis 25 75 33.33 6 0.35 0.05 1.325
Capcay
Sawi 25 87 28.73 5.5 0.575 0.075 1
Bakso 10 100 10 3.8 0.41 0.25 0
TepungMaizena 10 100 10 34.3 0.03 0 8.5
Buah Pear 100 100 100 59 0.4 0.4 15.1
Total Asupan 2238.7 98.281 68.26 366.919
Tabel 21
Format menu 2 kelas Super VIP, VIP A, VIP B, I A, dan I B.
ENER PRO LEM
WAKTU MENU BAHAN BB BDD BK KH
GI TEIN AK
Nasi/bubur Beras 100 100 100 360 6.8 0.7 78.9
Orak-arik Daging sapi 50 100 50 103.5 9 7 0
daging Santan 10 100 10 12.2 0.2 1 0.76
Tahu 50 100 50 34 3.9 2.3 0.8
Tahu bulat Terigu 5 100 5 18.25 0.445 0.065 3.865
goring Minyak goreng 5 100 5 43.5 0.05 4.9 0
Pagi
Telur 35 90 38.89 56.7 4.48 4.025 0.245
Bayam 40 71 56.33 14.4 1.4 0.2 2.64
cah bayam Jagung 40 90 44.44 56 1.88 0.52 13.24
jagung Tomat 20 95 21.05 4 0.2 0.06 0.84
Minyak goreng 3 100 3 26.1 0.03 2.94 0
Buah Anggur 100 100 100 30 0.5 0.5 6.8
Selingan Kue pawa Terigu 30 100 30 109.5 2.67 0.39 23.19
Gula pasir 10 100 10 36.4 0 0 9.4
64
Kacang tanah 5 100 5 26.25 1.395 2.135 0.87
Margarin 5 100 5 36 0.03 4.05 0.02
Nasi/bubur Beras 100 100 100 360 6.8 0.7 78.9
Ikan kakap 50 80 62.5 46 10 0.35 0
Fillet kakap
Cabe merah besar 10 85 11.76 3.1 0.1 0.03 0.73
pepes
Daun kemangi 10 85 11.76 4.3 0.55 0.03 0.75
Tempe Tempe 50 100 50 74.5 9.15 2 6.35
goreng Minyak goreng 3 100 3 26.1 0.03 2.94 0
Siang
asam manis Kacang tanah 5 100 5 26.25 1.395 2.135 0.87
Mentimun 20 70 28.57 2.4 0.14 0.34 0.54
Wortel 40 88 45.45 16.8 0.48 0.12 3.72
Acar kuning
Buncis 40 75 53.33 9.6 0.56 0.08 2.12
Minyak goreng 3 100 3 26.1 0.03 2.94 0
Buah Jeruk manis 100 72 138.89 45 0.9 0.2 11.2
Agar-agar 4 100 4 0 0 0.008 0
Puding
Selingan Susu kental manis 5 100 5 16.8 0.41 0.5 2.75
coklat
Gula pasir 5 100 5 17.7 0 0 4.7
Nasi/bubur Beras 100 100 100 360 6.8 0.7 78.9
Cumi-cumi 50 100 50 37.5 8.05 0 0.35
Cumi saus
Margarin 5 100 5 36 0.03 4.05 0.02
tiram wijen
Wijen 10 100 10 56.8 1.93 5.11 1.81
Tahu 50 100 50 34 3.9 2.3 0.8
Tahu kukus Daun bawang 5 62 8.06 1.45 0.09 0.035 0.26
Malam Terigu 10 100 10 36.5 0.89 0.13 7.73
Jagung 40 90 44.44 56 1.88 0.52 13.24
Wortel 40 88 45.45 16.8 0.48 0.12 3.72
Sup jagung
Buncis 20 75 26.67 4.8 0.28 0.04 1.06
pelangi
Telur 35 90 38.89 56.7 4.48 4.025 0.245
Tepung maizena 20 100 20 68.6 0.06 0 17
Buah Strawberry 100 100 100 23 0.7 0.3 4.3
TOTAL ASUPAN 2429.6 93.09 60.48 383.63
65
Tabel 22
Format menu 3 kelas Super VIP, VIP A, VIP B, I A, dan I B.
ENERG PROTEI
WAKTU MENU BAHAN BB BDD BK LEMAK KH
I N
Nasi/bubur Beras 100 100 100 360 6.8 0.7 78.9
Ayam 50 58 86.20 151 9.1 12.5 12.5
Pepes ayam
Santan 5 100 5 6.1 0.1 0.5 0.38
Cabe merah bsr 10 85 11.76 3.1 0.1 0.03 0.73
Pagi
Tempe 50 100 50 74.5 9.15 2 6.35
Sate tempe Terigu 5 100 5 18.25 0.445 0.065 3.865
Margarin 3 100 3 21.6 0.018 2.43 0.012
Jagung 25 90 27.77 35 1.175 0.325 8.275
Labu siam 25 83 30.12 6.5 0.15 0.025 1.675
Sayur asam
K. panjang 25 75 33.33 11 0.675 0.075 1.95
Daun melinjo 25 88 28.40 24.75 1.25 0.325 5.325
Buah Pear 100 100 100 59 0.4 0.4 15.1
Roti 10 100 10 24.8 0.8 0.12 5
Selingan Roti coklat
Coklat 3 100 3 14.16 0.06 0.894 1.881
Nasi putih Beras 100 100 100 360 6.8 0.7 78.9
Daging sapi 50 100 50 103.5 9 7 0
Steak daging Terigu 5 100 5 18.25 0.445 0.065 3.865
Margarin 3 100 3 21.6 0.018 2.43 0.012
Tahu kuah Tahu 50 100 50 34 3.9 21.8 0.8
Siang Santan 5 100 5 6.1 0.1 0.5 0.38
santan
Oseng Buncis 50 75 66.66 12 0.7 0.1 2.65
buncis Wortel 50 88 56.81 21 0.6 0.15 4.65
66
Susu coklat 10 100 10 33.6 0.82 1 5.5
Jus roti
Bubur
alpukat Beras 100 100 100 360 6.8 0.7 78.9
Udang 50 100 50 45.5 10.5 0.1 0.05
Udang Terigu 5 100 5 18.25 0.445 0.065 3.865
Kecap 5 100 5 2.3 0.285 0.065 0.45
tepung saus Saos tomat 4.9 0.1 0.02 1.225
5 100 5
Minyak goreng 5 100 5 43.5 0.05 4.9 0
Malam Pepes tempe Tempe 50 100 50 74.5 9.15 2 6.35
Santan 5 100 5 6.1 0.1 0.5 0.38
balado Cabe merah bsr 10 11.76 3.1 0.1 0.03 0.73
85
Tumis Buncis 30 75 40 7.2 0.42 0.06 1.59
Wortel 30 88 34.09 12.6 0.36 0.09 2.79
buncis toge
Tauge 40 100 40 13.6 1.48 0.48 1.72
wortel Minyak goreng 3 100 3 26.1 0.03 2.94 0
Buah Anggur 100 100 100 30 0.5 0.5 6.8
TOTAL ASUPAN 2160.86 84.206 72.894 352.4
67
Jumlah pasien super VIP, VIP A, VIP B, KLEAS 1A, KELAS 1B adalah 150 orang.
Tabel 23
Kebutuhan bahan makanan harian semua pasien super VIP, VIP A, VIP B, KLEAS 1A, KELAS 1B
KEB. KEB.
JML. / HARIAN HARIAN TOTAL
BAHAN JUMLAH /1X JML. HARGA
SATUAN FREKWENSI SATUAN SEMUA SEMUA HARGA
MAKANAN MAKAN PASIEN (Rp.)
(gram) PASIEN PASIEN (Rp.)
(gram) (Kg)
A. Bahan Pokok
Beras Kg 100 2 200 gr 150 30.000 gr 30 kg 9000 270.000
Makaroni Kg 100 1 100 gr 150 15.000 gr 15 kg 11.000 165.000
B. Protein
Hewani :
Ayam Kg 86,20 1 86,20 gr 150 12.930 gr 12,93 kg 34.000 439.620
Daging sapi Kg 50 1 50 gr 150 7.500 gr 7,5 kg 60.000 450.000
Udang Kg 50 1 50 gr 150 7.500 gr 7,5 kg 35.000 262.500
Nabati :
Tempe Papan 50 + 40 +30 3 120 gr 150 18.000 gr 18 kg 4.000 72.000
Tahu Potong 10+20 2 30 gr 150 4.500 gr 4,5 kg 1000 4.500
C. Sayuran
Wortel Kg 28,40 +45,45+28,40 3 102.27 gr 150 15.340 gr 15,34 kg 24.000 368.160
Kentang Kg 29,41 1 29.41 gr 150 4,411 gr 4,41 kg 9.000 39.690
Buncis Kg 27,77 +40+33,33 3 101.1 gr 150 15,150 gr 15,15 kg 10.000 151.500
Sawi Kg 28,735 1 28.735 gr 150 4,310 gr 4,31 kg 7.000 30.170
68
Kol Kg 33,33 + 43, 85 2 77.15 gr 150 11,572 gr 11,57 kg 8.000 92.560
D. Buah
Semangka Buah 217,3 1 217,3 gr 150 32,595 gr 32,59 kg 15.000 488.850
Apel Kg 100 1 100 gr 150 15.000 gr 15 kg 30.000 450.000
Pear Kg 100 1 100 gr 150 15.000 gr 15 kg 13.000 195.000
E. Lemak dan
minyak
Margarine Kg 6 2 12 gr 150 1.800 gr 1.8 kg 39.000 70.200
Minyak kelapa Liter 3 1 3 gr 150 450 gr 0.45 kg 12.000 5.400
F. Susu dan
olahannya
Susu Kaleng 15 1 15 gr 150 2.250 gr 2.25 kg 12.000 27.000
Yoghurt Botol 20 1 20 gr 150 3000 gr 3 kg 15.000 45.000
G. Biji-bjiian
Biji mente Kg 15 1 15 gr 150 2.250 gr 2.25 kg 45.000 101.250
H. Daging dan
olahannya
Bakso Kg 10 1 10 gr 150 1500 gr 1.5 kg 37.000 55.500
I. Serealia dan
olahannya
Tepung Maizena Dos 10 1 10 gr 150 1.500 gr 1.5 kg 18.000 27.000
Bumbu 25% Rp.952.725
Total harga Rp.4.763.625
69
KELAS II dan KELAS III
70
LAPORAN KEGIATAN PENYELENGGARAN MAKANAN INSTITUSI
1. Kelompok sasaran : - Kelas II sebanyak 98 orang.
- Kelas III sebanyak 61 orang.
Tabel 24
Format menu 1 kelas II dan III.
Waktu Menu Bahan BB BDD BK ENERGI PROTEIN LEMAK KH
Nasi/bubur Beras giling 50 100 50 180 3,35 0,3 39,45
T. ceplok kecap Telur ayam 60 90 66,66 97,2 7,68 6,9 0,42
Tahu 50 100 50 34 3,9 2,3 0,8
Pagi Wortel 50 88 56,81 21 0,6 0,15 4,65
Sup tahu
Buncis 40 90 44,44 14 0,96 0,08 3,08
Daun bawang 10 66 15,15 2,9 0,18 0,07 0,52
Buah Pisang ambon 100 75 133,3 99 1,2 0,2 25,8
Selingan Jus buah Buah Mangga 100 80 125 52 0,7 0 12,3
Nasi/bubur Beras giling 100 100 100 360 6,7 0,6 78,9
Ikan 50 100 50 28 5,7 0,3 0,6
Sup ikan
M. Kelapa 10 100 10 90,2 0 10 0
Tempe 50 100 50 74,5 9,15 2 6,35
Siang
K. panjang 30 75 40 13,2 0,81 0,09 2,34
Orak-arik tempe
Tomat 25 95 26,31 5 0,25 0,075 1,05
M. Kelapa 5 100 5 45,2 0 5 0
Buah Pepaya 100 75 133,3 46 0,5 0 12,22
Selingan Jus buah Jeruk Manis 100 72 138,8 45 0,9 0,2 11,2
Nasi/bubur Beras giling 100 100 100 360 6,7 0,6 78,9
Cakalang kh kng Ikan cakalang 50 80 62,5 58,5 9,8 0,35 2,75
Tempe 50 100 50 74,5 9,15 2 6,35
Bola-bola tempe Telur ayam 60 90 66,66 97,2 7,68 6,9 0,42
Malam
M. kelapa 10 100 10 90,2 0 10 0
Labu kuning 30 100 30 15,3 0,51 0,15 3
Sayur labu kuning
Bayam 40 71 56,33 14,4 1,4 0,2 2,6
Buah Pisang kepok 100 100 100 109 0,8 0 26,8
TOTAL ASUPAN 2026,3 78,62 48,46 320,5
71
Tabel 25
Format menu 2 kelas II dan III.
BD ENERG PROTEI
Waktu Menu Bahan BB BK LEMAK KH
D I N
Nasi/bubur Beras giling 100 100 100 360 6,8 0,7 78,9
Wortel 15 88 17,04 6,3 6,18 0,04 1,39
Jagung 20 100 20 29,4 1,02 0,14 6,3
Minyak goreng 5 100 5 45,1 0 5 0
Capcay
Jamur 15 100 15 2,25 0,52 0,09 0,13
Pagi Kembang kol 15 57 26,31 3,75 0,36 0,03 0,73
Tempe 25 100 25 37,25 4,57 1 3,17
Udang Udang 25 68 36,76 22,75 5,25 0,05 0,02
goreng Minyak goreng 5 100 5 45,1 0 5 0
Buah Apel 100 100 100 58 0.3 0.4 14.9
Selingan Jus buah Buah Mangga 100 80 125 52 0,7 0 12,3
72
Nasi/bubur Beras giling 100 100 100 360 6,8 0,7 78,9
Ayam 50 58 86,20 151 9,1 12,5 0
Ayam santan
Santan 40 100 40 48,8 0,8 4 3,04
Siang K. panjang 25 75 33,33 11 0,67 0,07 1,95
Sayur bening Sawi 25 87 28,73 5,5 0,57 0,07 1
Jagung muda 50 100 50 73,5 2,55 0,35 15,75
Buah Pepaya 75 75 100 34,4 0,37 9,15 17,25
Selingan Jus buah Jeruk Manis 100 72 138,8 45 0,9 0,2 11,2
Nasi/bubur Beras giling 100 100 100 360 6,8 0,7 78,9
Tempe 25 100 25 37,25 4,57 1 3,17
Tempe tahu Tahu 25 100 25 17 1,95 1,15 0,4
tumis Tomat 3 95 3,15 0,6 0,03 0,09 0,12
Minyak goreng 5 100 5 45,1 0 5 0
Malam Sawi 30 87 34,48 6,6 0,69 0,09 1,2
Sayur tumis
Wortel 30 88 34,09 12,6 0,36 0,9 2,79
Ikan bakar isi Roti 40 100 40 64,5 10 2,4 0
tomat Tomat 20 95 21,05 4 0,2 0,06 0,84
Buah Pisang kepok 100 100 100 109 0,8 0 26,8
TOTAL ASUPAN 2416,7 77,83 45,69 319,29
73
Tabel 26
Format menu 3 kelas II dan III.
Waktu Menu Bahan BB BDD BK ENERGI PROTEIN LEMAK KH
Nasi/bubur Beras giling 50 100 50 180 3,4 0,35 39,45
Cumi-cumi 50 100 50 37,5 8,05 0,35 0,05
Cumi goreng T. terigu 10 100 10 36,5 0,89 0,13 7,73
tepung T. tapioka 10 100 10 18,1 0,03 0,02 4,34
M. kelapa 10 100 10 90,2 0 10 0
Perkedel Jagung kng 50 90 55,55 70 2,35 0,65 16,55
Pagi
T. terigu 10 100 10 36,5 0,89 0,13 7,73
jagung Telur ayam 50 100 50 81 6,4 5,75 0,35
Buncis 50 90 55,55 17,5 1,2 0,1 3,85
Sayur udang Udang 50 68 73,52 45,5 10,5 0,1 0,05
M. kelapa 10 100 10 90,2 0 10 0
Buah Apel 100 100 100 58 0,3 0,4 14,9
Selingan Jus buah Jeruk manis 100 72 138.89 45 0.9 0.2 11.2
Nasi/bubur Beras giling 100 100 100 360 6,8 0,7 78,9
Ayam goreng Ayam 50 58 86,2 151 9,1 12,5 0
T. terigu 10 100 10 36,5 0,89 0,13 7,73
Siang tepung M. kelapa 5 100 5 45,1 0 5 0
Sayur labu Labu kuning 50 100 50 25,5 0,85 0,25 5
Buah Jeruk manis 100 72 138,88 45 0,9 0,2 11,2
Pisang bakar Pisang raja 50 70 71,42 120 1,2 0,2 31,8
Selingan
keju Keju 15 100 15 48,9 3,42 3,04 1,96
Malam Nasi/bubur Beras giling 100 100 100 360 6,8 0,7 78,9
Udang Udang 50 68 73,52 45,5 10,5 0,1 0,05
T. terigu 10 100 10 36,5 0,89 0,13 7,73
goreng
M. kelapa 10 100 10 90,2 0 10 0
tepung
Sayur sup Kentang 15 85 17,64 12,45 0,3 0,01 2,86
74
Wortel 15 88 17,04 6,3 0,18 0,04 1,39
Jagung kng 10 90 11,11 14 0,47 0,13 3,31
Bihun 10 100 10 36 0,47 0,01 8,21
Buah Pisang kepok 100 100 100 109 0,8 0 26,8
TOTAL ASUPAN 2236,95 78,48 61,48 353,14
75
Jumlah pasien kelas II dan III adalah 159 orang.
Tabel 27
Kebutuhan bahan makanan harian semua pasien kelas I dan II
KEB. KEB.
JML./ HARIAN HARIAN
BAHAN JUMLAH / JML. HARGA TOTAL
SATUAN FREKWENSI SATUAN SEMUA SEMUA
MAKANAN 1x makan PASIEN (Rp.) HARGA (Rp.)
(gram) PASIEN PASIEN
(gram) (Kg)
A. Bahan Pokok
Beras Kg 50+100+100 3 250 gr 159 39.750 gr 39,75 kg 9000 357.750
B. Protein
Hewani :
Telur Ayam Kg 60 2 120 159 19.08 gr 19,08 kg 19.000 362.520
Ikan cakalang Kg 50+62,5 2 112,5 gr 159 17.887,5 gr 17,88 kg 37.000 661.560
Nabati :
Tempe Papan 50 2 100 gr 159 15.900 gr 15,9 kg 4.000 63.600
Tahu Potong 50 1 50 gr 159 7.950 gr 7,95 kg 1000 7.950
C. Sayuran
Wortel Kg 56,81 1 56,81 gr 159 9.032,79 gr 9,032 kg 24.000 216.768
Daun bawang Kg 15,15 1 15,15 gr 159 2.408,85 gr 2,40 kg 13.000 31.200
Buncis Kg 44,44 1 44,44 gr 159 7.065,96 gr 7,06 kg 10.000 70.600
Kacang panjang Kg 40 1 40 gr 159 6.360 gr 6,36 kg 9.000 57.240
tomat Kg 26,31 1 26,31 gr 159 4.183,29 gr 4,18 kg 8.000 33.440
Labu kuning Kg 30 1 30 gr 159 4.770 gr 4,77 kg 12.000 57.240
76
Bayam Kg 56,33 1 56,33 gr 159 8.956,47 gr 8,95 kg 6.000 53.700
D. Buah
Pisang ambon Sisir 133,33 1 133,33 gr 159 21.199,47 gr 21,19 kg 20.000 423.800
Pisang kepok Sisir 100 1 100 gr 159 15.900 gr 15,9 kg 20.000 318.000
mangga Kg 125 1 125 gr 159 19.875 gr 19,87 kg 15.000 298.050
Jeruk manis Kg 138,8 1 138,8 gr 195 22.069,2 gr 22,06 kg 24.000 529.440
E. Lemak dan
minyak
Minyak kelapa Liter 10+5+10 3 25 gr 159 3.975 gr 3,97 kg 12.000 47.640
Bumbu 25% Rp.897.624,5
Total harga Rp.4.488.122,5
77
FOOD COST
78
Tabel 28
Total Biaya Makanan per Pasien Dalam Sehari, Sebulan, dan Setahun
BIAYA MAKAN PER PASIEN
KELAS
HARI BULAN TAHUN
S.VIP, VIP A, VIP B, I A dan I B Rp.31.757,5 Rp.952.725 Rp.11.432.700
II dan III Rp.28.227,18 Rp.846.815,56 Rp.10.161.786,8
Tabel 29
Total Biaya Makanan Pasien Dalam Setahun
BIAYA MAKAN PER TOTAL PASIEN
KELAS HARGA PER JUMLAH HARGA PER
INDIVIDU PASIEN TAHUN
S.VIP, VIP A, VIP B, I A dan I B Rp.11.432.700 150 Rp.1.714.905.000
II dan III Rp.10.161.786,8 159 Rp.1.615.724.101,2
TOTAL HARGA PERTAHUN Rp.3.330.629.101,2
79
PENGADAAN MAKANAN
Orderan / Pemesanan
KEPADA YTH : CV. Gizi Poltekkes
Diharapkan agar mengirimkan bahan makanan ke RS. Bhayangkara seperti
dibawah ini :
Hari, Tanggal : Rabu, 01 Maret 2017
BAHAN SATUAN JUMLAH SPESIFIKASI Keterangan
80
(Kg) Baik Ditolak
Beras Kg 30 Kering, bersih, murni, dan tidak bau apek
Makaroni Kg 15 Kering, bersih dan tidak berbau
Ayam Kg 12,93 Bersih, segar, tidak ada kaki, kepala dan tdk berbulu
Daging Sapi Kg 7,5 Bersih, tidak bau tengik
Udang Kg 7,5 Bersih, segar dan utuh
Tempe Papan 18 Bersih dan tidak berjamur
Tahu Potong 4,5 Bersih,tidak hancur,dan tidak bau
Wortel Kg 15,34 Bersih, tidak berulat dan segar
Kentang Kg 4,41 Bersih, tidak berulat dan segar
Buncis Kg 15,15 Bersih, tidak berulat dan segar
Sawi Kg 4,31 Bersih, tidak berulat dan segar
Kol Kg 11,57 Bersih, tidak berulat dan segar
Semangka Kg 32,59 Bersih dan segar
Apel Kg 15 Bersih dan segar
Pear Kg 15 Bersih, tidak meleleh
Margarine Kg 0,9 Bersih, tidak bau tengik
M. kelapa Ltr 0,45 Bersih, tidak bau tengik dan tidak menggumpal
Susu Kaleng 2,25 Bersih dan tidak berjamur
Yoghurt Botol 0,3 Bersih dan tidak melelh
Bwg putih Kg 1 Bersih, tidak bau busuk
Daun bawang Kg 0.5 Bersih, tidak bau busuk
Cabe merah Kg 1 Bersih, tidak bau busuk
Garam Bks 1 Bersih dan mengandum yodium
Lada Bks 1 Bersih tanpa bahan tambahan sintetis
Daun salam Lembar 1 Bersih dan tidak bau busuk
Makassar,.......Februari 2018
(..................................................) (..................................................)
Mengetahui :
KAJANGMEDUM
81
(.................................................)
82
RESEP
83
Bahan : 3. Kemudian rebus ayam yang
100 gram beras
sudah dibersihkan.
50 gram ayam
4. Kemudian rebus juga tempe.
50 gram tempe
5. Setelah itu tumis ayam dan
3 gram margarine
Air secukupnya tempe rebus bersama dengan
3 Siung bawang putih
bumbu.
3 butir bawang merah
6. Setelah itu tuang bubur ke dalam
Lada dan garam secukupnya
Cara Membuat : mangkok.
1. Haluskan bumbu. 7. Lalu campur dengan tumis ayam
2. Masak beras hingga menjadi
dan tempe tadi.
bubur.
b) Sayur Sup
84
Bahan : 1. Kupas, potong dan cuci sayuran
25 gram wortel 2. Haluskan bumbu
25 gram buncis 3. Setelah itu didihkan air dan
25 gram kentang
masukkan wortel, buncis,
25 gram sawi
Air secukupnya kentang dan sawi secara
3 Siung bawang putih
berurutan
3 butir bawang merah
4. Setelah sayur setengah matang
Lada dan garam secukupnya
masukkan bumbu, dan masak
Cara Membuat :
hingga matang.
c) Sup Makaroni
85
Bahan : 1. Rebus macaroni dengan air
100 gram Makaroni
mendidih
50 gram ikan kakap
2. Setelah matang, angkat dan
10 gram tahu
40 gram tempe tiriskan
3 Siung bawang putih 3. Cuci dan bersihkan ikan kakap,
3 butir bawang merah
kemudian rebus, setelah ikan
1 buah tomat
Air secukupnya matang pisahkan dari tulangnya.
1 buah cabe merah besar 4. Rebus tempe dan tahu, lalu
Lada dan garam secukupnya
potong – potong kecil
Saos tomat secukupnya.
5. Kemudian haluskan bumbu yang
ada, lalu tumis bersama ikan,
tahu dan tempe.
Cara membuat :
6. Setelah itu tambahkan saos
tomat secukupnya.
86
Bahan : 1. Kupas, potong dan cuci bersih
40 gram wortel
sayuran
30 gram kol
2. Haluskan bumbu yang
30 gram buncis
1 butir telur ayam digunakan
3 gram minyak kelapa 3. Kemudian tumis bumbu yang
3 Siung bawang putih
telah dihaluskan, lalu sisihkan
3 butir bawang merah
50 ml air dipinggir wajan.
Lada dan garam secukupnya 4. Lalu masukkan telur, kemudian
orak-arik dan masukkan wortel
dan buncis, lalu kol kemudian
aduk rata.
5. Setelah itu tambahkan garam
Cara Membuat : dan seledri, aduk rata, lalu tuang
air, setelah matang angkat.
87
Bahan : 1. Haluskan bumbu.
100 gram beras 2. Masak beras hingga menjadi
50 gram Udang
bubur.
20 gram tahu
3. Kemudian rebus udang yang
30 gram tempe
Air secukupnya sudah dibersihkan.
3 Siung bawang putih 4. Kemudian rebus juga tempe dan
3 butir bawang merah
tahu
Lada dan garam secukupnya
5. Setelah itu tumis udang, tempe
dan tahu rebus bersama dengan
bumbu.
6. Setelah itu tuang bubur ke dalam
mangkok.
7. Lalu campur dengan tumis
Cara Membuat :
udang, tahu dan tempe tadi.
f) Orak-arik daging
88
Bahan : Cara Membuat :
50 gram daging sapi 1. Haluskan bumbu, lalu
10 ml santan tambahkan garam dan lada.
2. Cuci bersih daging,lalu cincang
3 gram minyak goreng
kasar dan lumuri dengan bumbu
Bumbu yang digunakan bumbu C :
yang telah dihaluskan.
2 bawang merah
3. Setelah itu tumis dengan api
2 siung bawang putih
kecil aduk rata, kemudian
Garam dan lada secukupnya
tambahkan santan, lalu aduk
Air secukupnya.
kembali sampai kering.
4. Angkat dan hidangkan.
89
40 gram jagung 1. Haluskan bumbu, lalu
20 gram tonat tambahkan garam dan lada.
2. Kemudian cuci bersih sayur dan
3 gram minyak
potong.
BUMBU C :
3. Kemudian panaskan minyak,
2 bawang merah
lalu tumis bumbu sampai harum,
2 siung bawang putih
kemudian masukka sayuran
Garam dan lada secukupnya.
yang telah dipotong-
potong,tambahkan sedikit
garam, ada dan air secukupnya.
Cara Membuat :
90
Bahan : Cara membuat :
50 gram tempe 1. Potong dadu tempe, kemudian
5 gram kacang tanah goreng.
2. Goreng kacang tanah.
Minyak untuk menggoreng
3. Kemudan haluskan bumbu, lalu
BUMBU C :
tumis hingga harum kemudian
2 bawang merah
masukkan kacang tanah, tempe
2 bawang putih
goreng dan cabe merah, lalu
Garam dan lada secukupnya
aduk rata.
Cabe merah iris tipis.
91
1. Bersihkan dan potong cumi- 3. Tumis bumbu, lalu masukkan
cumi. cabe merah, cumi-cumi, setelah
2. Haluskan bumbu.
itu tambahkan sedikit air.
4. Kemudian angkat dan taburi
wijen yang sudah di sangria
j) Pepes Ayam
92
Bahan :
k) Sate tempe 3. Goreng kacang tanah
50 gram tempe 4. Haluskan gula merah,bawang
5 gram tempe
putih, gula merah, dan kacang
3 gram margarin
Air secukupnya tanah yang sudah digoreng.
Bumbu yang digunakan bumbu E 5. Iris tipis-tipis cabe merah besar,
3 Siung bawang putih
lalu campur bersama bumbu
Gula merah dan kacang tanah
yang telah dihaluskan.
secukupnya
6. Kemudian bentuk adonan tempe
Lada dan garam secukupnya
menggunakan stik.
7. Lakukan berulang kali hingga
adonan habis.
8. Lalu lumuri dengan bumbu
Cara Membuat : racikan, setelah itu bakar dengan
1. Rebus tempe hingga matang,
api kecil lalu lumuri sedikit
setelah itu haluskan
margarine.
menggunakan blender. 9. Setelah berwarna coklat, angkat
2. Setelah itu campur adonan
dan hidangkan.
tempe bersama dengan tepung
terigu dan sedikit air.
l) Steak Daging
93
2. Setelah itu haluskan bumbu, 4. Kemudian celupkan ke air, lalu
campur dengan daging yang celupkan ke terigu sampai
telah dihaluskan bersam lada dan merata menutupi semua bulatan.
5. Setelah itu panggang dengan
garam.
3. Kemudian bentuk adonan menggunakan api kecil sampai
menjadi bulat. matang.
94
n) Pepes Tempe Balado
95
2. Resep Menu Pasien Kelas S.VIP, VIP A, VIP B, I A dan I B
a) Sup Ikan
96
di lumuri dengan air jeruk 4. Setelah ikan agak matang,
Lemon. Tambahkan garam, masukan daun kemangi dan
merica dan penyedap. Biarkan daun bawang.
sekitar 15 menit sampai ikan 5. Koreksi rasa. Sup Ikan patin
matang dan jangan banyak siap dihidangkan.
diaduk agar ikan tidak hancur.
c) Sop Tahu
97
Bahan : Tumis bawang merah putih jahe
memarkan setelah wangi masuka
4 buah wortel sayuran dan masukan
3 buah buncis
2 bh kentang tahu potong dadu ladaku,tambahkan air, masukan tahu
2 siung bwng putih lalu tambahkn tepung meizena yg
3 siung bwg merah
bawang sledri telah dicairkan aduk tambah tomat
tomat, jahe, dan lada dan bawang setelah mengntal angkat,
sup siap disajikan
Cara Membuat :
98
3 cabe merah Masukkan tomat, aduk hingga
3 bawang merah tomat hancur.
2 bawang putih
1 saset merica bubuk 2. Masukkan tempe, kacang
panjang dan cabai hijau.
Cara Membuat : Tambahkan garam, gula pasir
1. Panaskan minyak, tumis dan santan,masukan kecap
bumbu halus, daun salam dan manis. Aduk rata. Masak hingga
lengkuas hingga harum. semua bahan matang. Angkat.
e) Bola-Bola Tempe
99
ke dalam telur yg telah dikocok, 6. Sajikan dengan salad ala
baluri lagi dengan tepung panir. hokben/mayonais/saos pedas.
100
Bahan : 2. Rebus bawang merah,bawang
g) Sayur
1 ikat labu kuning
bayam putih dan daun salam.
1 potong kecil labu kuning
3. Tambahkan gula,garam dan
(sesuai selera)
4 siung bawang merah kaldu bubuk. Tes rasa.
3 siung bawang putih
1 lembar daun salam 4. Masukkan labu kuning yang
secukupnya Gula telah dipotong potong.
secukupnya Garam
secukupnya Kaldu jamur 5. Jika labu kuning sudah
secukupnya Air
empuk,masukkan bayam.
7.
101
COMSTOCK
Keterangan :
Sisa makanan 0% = makanan habis
Sisa makanan 25% = sisa makanan ¼ porsi
Sisa makanan 50% = sisa makanan ½ porsi
Sisa makanan 75% = sisa makanan ¾ porsi
Sisa makanan 95% = sisa makanan hampir utuh (±1sdm dikonsumsi)
Sisa makanan 100% = makanan utuh (tidak ada yang dikonsumsi)
FOTO DOKUMENTASI
KEGIATAN