MAKANAN SEHAT
UNTUK REMAJA
REMAJA dan Masalah gizi pada remaja
Remaja adalah anak yang berusia
10-19 tahun. WHO
mendefinisikan remaja sebagai
suatu masa dimana individu
berkembang dari saat pertama
kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekundernya (pubertas)
sampai saat ia mencapai
kematangan seksual.
Ada tiga alasan mengapa remaja
dikategorikan rentan terhadap masalah
gizi:
Pertama, percepatan pertumbuhan dan perkembangan
tubuh memerlukan energi lebih banyak.
1. Kebiasaan makan yang
buruk
2. Pemahaman gizi yang keliru
3. Kesukaan yang berlebihan
terhadap makanan tertentu
4. Promosi yang berlebihan
melalui media massa
5. Masuknya produk-produk
makanan baru yang berasal
dari negara lain secara bebas
mempengaruhi kebiasaan
makan para remaja.
Beberapa masalah
gizi yang biasa
dijumpai pada
remaja
Obesitas
Anemia
Gizi Seimbang pada Remaja
Tiap makanan dapat saling melengkapi
dalam zat-zat gizi yang dikandungnya.
Pengelompokan bahan makanan
disederhanakan, yaitu didasarkan pada tiga
fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sebagai:
(1) sumber energi/tenaga
(2) sumber zat pembangun dan
(3) sumber zat pengatur.
1. Makan makanan yang beraneka ragam
2. Makan makanan sesuai dengan kebutuhan energi
3. Makan makanan sumber karbohidrat setengah
dari kebutuhan energi
4. Makan makanan sumber lemak seperempat
dari kebutuhan energi
5. Konsumsi garam beryodium
6. Konsumsi makanan sumber zat besi
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan
8. Sarapan pagi
9. Konsumsi air bersih, aman dan cukup
jumlahnya
10.Menghindari minuman beralkohol
11.Makan makanan yang aman bagi kesehatan
12.Membaca label pada makanan berkemasan
BBI = (TB - 100) x 90%
Berat Ideal versi Rumus BMI
(Body Mass Index) :
BMI = (BB) / [(TB) * (TB)]
contoh : BB = 45 kg dan TB =
Cara 165 cm, maka
Menghitung BMI = (45) / [(1.65) * (1.65)] =
Berat Badan 16.5
Ideal,
dan Rumus
BMI ( Body BMI < 18.5 = berat badan
kurang (underweight)
Mass Index )
BMI 18.5 - 24 = normal
BMI 25 - 29 = kelebihan
berat badan (overweight)
BMI >30 = obesitas
BAHAN ADITIF
MAKANAN
Aditif adalah
bahan kimia yang
dicampurkan ke dalam
makanan yang
berguna untuk
meningkatkan kualitas,
menambahkan
kelezatan dan menjaga
kesegaran makanan
tersebut.
Manfaat Aditif Makanan
Untuk mempertahankan kelezatan dan kesehatan
(wholesomeness) pangan.
Mengembangkan atau mengatur keasaman/kebasaan
pangan
Untuk menguatkan rasa atau mendapatkan warna
yang diinginkan.
Untuk mempertahankan konsistensi produk
Untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai
gizi.
BERDASARKAN BAHAN
PENYUSUNNYA ADA 2 MACAM :
BAHAN KIMIA ALAMI
BAHAN KIMIA BUATAN
MACAMNYA :
1. JENIS PEWARNA
2. JENIS PEMANIS
3. JENIS PENGAWET
4. JENIS PENYEDAP
BAHAN PEWARNA :
PEWARNA ALAMI :
PANDAN, KUNYIT
PEWARNA SINTETIS /
BUATAN : TARTRAZIN,
KOMOIZIN, ERITROZIN,
YELLOW CFC, BIRI
BERLIAN. DAPAT
MENYEBABKAN ALERGI
DAN KANKER HATI,
BAHAN PEMANIS
PEMANIS ALAMI : GULA DARI TEBU, GULA AREN,
MADU DARI LEBAH
1. PENGAWETAN ALAMI :
PENDINGINAN, PENGASAPAN
IKAN , PEMANISAN BUAH,
PENGGARAMAN IKAN
REMPAH – REMPAH ( PALA, LAOS, DAUN SALAM, CENGKEH,
SERE, KAYU MANIS)
PENYEDAP BUATAN :
MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) / VETSIN DARI
FERMENTASI TETES TEBU DIBANTU BAKTERI MICROCOCUS
GLUTAMICUS. DAPAT MENYEBABKAN KERUSAKAN OTAK,
MEMPERCEPAT PENUAAN, MIGRAIN, STRESS.
Bahan
Produk Pangan Pengaruh terhadap Kesehatan
Pengawet
Ca-benzoat Sari buah, minuman ringan, reaksi merugikan pada asmatis dan
minuman anggur manis, ikan yang peka terhadap aspirin
asin
Sulfur dioksida Sari buah, cider, buah kering, pelukaan lambung, mempercepat
(SO2)
kacang kering, sirup, acar serangan asma, mutasi genetik, kanker
dan alergi
K-nitrit Daging kornet, daging kering, Nitrit mempengaruhi kemampuan sel
daging asin, pikel daging darah untuk membawa oksigen,
kesulitan bernafas dan sakit kepala,
anemia, radang ginjal, muntah
Ca- / Na- Produk roti dan tepung Migrain, kelelahan, kesulitan tidur
propionat
Na-metasulfat Produk roti dan tepung Alergi kulit