Anda di halaman 1dari 22

CEGAH STUNTING

DENGAN PERBAIKAN POLA MAKAN,


DAN MINUM TABLET TAMBAH DARAH

Suharningsih, S.K.M
STUNTING
kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun)
akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya.

DISEBABKAN
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal
setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi
berusia 2 tahun.
MENYEBABKAN
 MEMILIKI TUBUH YANG PENDEK SAAT DEWASA
 PERKEMBANGAN KOGNITIF TIDAK OPTIMAL
 LEBIH RENTAN TERKENA PENYAKIT TERUTAMA
PENYAKIT KRONIS
 SISTEM IMUN RENDAH HINGGA MUDAH
TERSERANG PENYAKIT MENULAR
CARA MENCEGAH TERJADI
STUNTING
 POLA MAKAN BERGIZI SEIMBANG
 AKTIVITAS FISIK DENGAN BEROLAH RAGA
 PERBAIKAN SANITASI DAN AKSES AIR BERSIH
 CEGAH ANEMIA
BAGAIMANA MEMENUHI KECUKUPAN GIZI SEIMBANG
 PEDOMAN GIZI SEIMBANG

 MAKANAN BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG, & AMAN (B2SA)


GIZI SEIMBANG :
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur
dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi.
Empat Pilar Gizi Seimbang
1. Mengonsumsi anekaragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk
mempertahankan berat badan normal
Lauk hewani
Nasi 225-325 gr D. Sapi 70-140 gr D. Ayam 80-160 gr Ikan 80-160 gr

Tempe 100-200 gr Tahu 200-400 gr Sayuran 250 gr Buah 150 gr


1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan

 Bersyukur atas khasanah kuliner asli Indonesia.


 Ketersediaan aneka bahan pangan lokal, baik pangan nabati
maupun hewani.
 Keragaman olahan pangan dan jenis masakan.
 Kekayaan paduan menu/hidangan Nusantara.
 Kreatifitas dan inovasi kuliner kekinian dari pangan lokal.
2. Perbanyak makan sayuran dan buah
 Sayur dan buah kaya akan vitamin dan mineral, sumber zat
pengatur/pemelihara kesehatan tubuh.
 Makanan rendah kalori dan tinggi serat, untuk keseimbangan
asupan energi.
 Tersedia dalam jenis yang beraneka ragam.
 Bisa dimakan mentah ataupun matang.
 Sumber anti oksidan untuk mencegah penyakit kanker.
3. Biasakan mengkonsumsi protein tinggi

 Sumber nutrisi pertumbuhan, penting untuk bayi dan anak balita,


ibu hamil dan ibu menyusui, remaja dan lansia.
 Protein bermutu tinggi berasal dari protein hewani.
 Protein hewani juga penting untuk mencegah anemi.
 Ikan merupakan sumber protein hewani yang baik, karena
mengandung asam lemak tak jenuh ganda.
4. Konsumsi aneka ragam makanan pokok

 Konsumsi aneka ragam makanan pokok melengkapi nutrisi


sehari-hari.
 Ketergantungan pada satu makanan pokok akan mengganggu
keseimbangan nutrisi.
 Ketergantungan pada satu makanan pokok akan menyulitkan
kontinuitas ketersediaan pangan tsb.
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin, berlemak

 Berhubungan dengan berjangkitnya penyakit degeneratif.


 Manis : diabetes mellitus
 Asin : hipertensi
 Lemak : jantung koroner, stroke.
6. Biasakan sarapan pagi

 Ditujukan terutama untuk anak sekolah, sebagai suplai energi


dalam proses belajar.
 Mencegah makanan yang tidak sehat yang dikonsumsi di
sekolah.
 Memberikan makanan yang lebih lengkap nilai gizinya.
 Catatan : hati-hati dengan iklan.
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman

 Air termasuk zat gizi, merupakan unsur utama pembangunan


jaringan/organ tubuh.
 Air merupakan katalisator metabolisme zat gizi.
 Air menjadi pelarut banyak vitamin dan mineral agar bisa
dicerna dan dimetabolisme.
 Air menjadi pelarut zat-zat sisa metabolisme yang harus dibuang
keluar tubuh.
 Air yang kurang bersih sumber penularan penyakit.
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan

 Pangan kemasan meskipun memberikan kepraktisan, tetapi


menyimpan potensi bahaya penyakit.
 Pengamatan perubahan bentuk, warna, bau pada makanan
kemasan sangat penting untuk menghindari terjangkitnya
berbagai penyakit.
 Cermati tanggal kedaluwarsa makanan kemasan.
9. Cuci tangan pakai sabun dgn air besih mengalir

 Berkaitan dengan higiene penjamah makanan.


 Sederhana tetapi sangat berguna.
10. Aktifitas fisik dan jaga berat badan normal

 Aktifitas fisik dan olah raga setiap hari merupakan kebutuhan


untuk memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh.
 Semua bagian tubuh sesungguhnya membutuhkan latihan gerak
untuk mempertahankan fungsinya.
 “Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan
segalanya tidak ada artinya”.
ASUPAN MAKAN SESUAI GIZI SEIMBANG
CEGAH ANEMIA
Meningkatkan asupan sumber makanan sumber zat
besi seperti : hati, ikan, daging, unggas, sayuran
berwarna hijau tua dan kacang – kacangan.
Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi
diantaranya  pada tepung terigu, beras, minyak
goring, mentega dan beberapa snack.
Suplementasi zat besi
perlu diketahui oleh rematri bahwa :
Konsumsi zat besi secara terus menerus tidak akan menyebabkan keracunan
karena tubuh mempunyai sifat autoregulasi zat besi. Bila tubuh kekurangan zat
besi, maka penyerapan zat besi yang dikonsumsi akan banyak, sebaliknya bila
tubuh tidak kekurangan maka penyerapan zat besi hanya sedikit sehingga aman
dikonsumsi sesuai program.
Konsumsi TTD kadang menimbulkan efek samping berupa : nyeri/perih di ulu
hati, mual muntah dan tinja berwarna hitam. Hal ini tidak berbahaya dan untuk
mengurangi gejala di atas, sangat dianjurkan minum TTD setelah makan atau
malam sebelum tidur.
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, sebaiknya TTD dikonsumsi bersama
dengan buah – buahan sumber vitamin C jeruk, papaya, mangga, jambu biji dan
lain lain) dan sumber  protein hewani ( hati, ikan, unggas dan daging ).
Hindari konsumsi TTD bersamaan dengan teh, kopi, tablet kalsium dosis tinggi
dan obat sakit maag terutama yang mengandung kalsium karena akan
menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai