0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan5 halaman
1. Dokumen menjelaskan pedoman menu gizi seimbang yang terdiri dari lima kelompok zat gizi dan air serta serat.
2. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, aktivitas, ekonomi, dan pendidikan mempengaruhi penyusunan menu seimbang.
3. Menu seimbang perlu memenuhi kebutuhan energi dengan karbohidrat setengah dari total energi dan lemak seperempat.
1. Dokumen menjelaskan pedoman menu gizi seimbang yang terdiri dari lima kelompok zat gizi dan air serta serat.
2. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, aktivitas, ekonomi, dan pendidikan mempengaruhi penyusunan menu seimbang.
3. Menu seimbang perlu memenuhi kebutuhan energi dengan karbohidrat setengah dari total energi dan lemak seperempat.
1. Dokumen menjelaskan pedoman menu gizi seimbang yang terdiri dari lima kelompok zat gizi dan air serta serat.
2. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, aktivitas, ekonomi, dan pendidikan mempengaruhi penyusunan menu seimbang.
3. Menu seimbang perlu memenuhi kebutuhan energi dengan karbohidrat setengah dari total energi dan lemak seperempat.
Setiap orang dalam menjalani kehidupan yang seimbang memerlukan adanya kebutuhan yang seimbang pula. Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup yang baik diperlukan lima kelompok zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Selain kebutuhan gizi tersebut manusia juga memerlukan adanya air dan serat untuk memperlancar proses faali yang ada di dalam tubuh manusia. Namun dalam pemberian zat gizi yang baik harus memperhatikan kemampuan tubuh masing-masing individu untuk menerima makanan. Secara alami komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki kelemahan dan keunggulan tertentu. Umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil dan menyusui. Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Jadi untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan. Melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan. Apabila cadangan mangan (Mn) didalam tubuh kurang maka vitamin A tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara optimal. Contoh lain diperlukan vitamin C yang cukup di dalam makanan untuk meningkatkan metabolism zat besi (Fe). Setiap jenis makanan memiliki peranan masing-masing dalam menyeimbangkan masukan zat gizi sehari-hari. Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang dan yang berbentuk kerucut. Bahan makanan tersebut dipopulerkan dengan istilah triguna makanan. Pertama zat gizi yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepung. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan. Ketiga, sumber zat pembangun yaitu kacang-kacangan, makanan hewan dan hasil olahan. Sehubungan dengan gizi seimbang ini, ada 13% penting dasar gizi seimbang yang perlu diperhatikan yaitu makan lah aneka ragam makanan, makan lah makanan untuk memenuhi kecukupan energy, makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energy, batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energy, gunakan garam beryodium, makanlah makanan sumber zat besi, berikan ASI saja pada bayi umur 4 bulan, biasakan makan pagi, minumlah air bersih aman yang cukup jumlahnya, lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur, hindari minuman beralkohol, makanlah makanan yang aman bagi kesehatan, dan bacalah label pada makanan yang dikemas. 1. Makan aneka ragam makanan Makanan beraneka harus mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat makanan dalam jumlah dan proporsi seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil/ menyusui , orang dewasa dan lansia). Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangunan, dan zat pengatur. 2. Makan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi Energi dan tenaga diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak, dan protein. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan berat badan yang normal. Energi untuk metabolisme dasar (menghasilkan panas, tubuh dan untuk kerja organ tubuh), untuk aktifitas sehari-hari (belajar, bekerja, dan berolahraga). 1 gram karbohidrat akan menghasilkan 4 Kkal energi, 1 gram protein akan menghasilkan 4 Kkal energi, sedangkan 1 gram lemak akan menghasilkan 9 gram Kkal energi. Kelebihan energi dapat menimbulkan obesitas (kegemukan). Kekurangan energi menyebabkan kekurangan gizi. 3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energy Karbohidrat sederhana (gula dan makanan manis) sewajarnya dikonsumsi dengan memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi, dan tepat jumlah. Makanan manis (gula) dimakan pada siang hari ketika kita sedang melakukan aktifitas, dan jumlahnya tidak melebihi 3 – 4 sendok makan gula per hari. Karbohidrat kompleks dikonsumsi bersama makanan sumber unsur gizi lain., seperti lemak, vitamin, dan mineral. Sewajarnya 50 – 60% dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks. 4. Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi Konsumsi lemak/minyak (jenuh dari hewan) secara berlebihan dapat berisiko menyebabkan kegemukan atau displidemia bagi yang mempunyai kecenderungan kearah itu. Displidemia atau kenaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah merupakan faktor resiko terjadinya penyakit jantung kororner dan stroke. Konsumsi lemak/minyak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kalori. Unsure gizi ini juga berperan sebagai sumber asam lemak esensial serta membantu penyerapan vitamin larut lemak (A. D. E. K). 5. Gunakan garam beryodium Penggunaan garam beryodium mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Penggunaan garam yang berlebihan tidak dianjurkan karena garam mengandung natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak melebihi 6 g atau 1 sendok teh per hari. 6. Makan makanan sumber zat besi. Sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur, dan daging banyak mengandung banyak zat besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah kekurangan gizi. 7. Berikan ASI kepada bayi sampai berumur 4 bulan Untuk dapat memberikan ASI dengan baik untuk meningkatkan jumlah dan mutu gizi menunya selama hamil dan menyusui. Makanan pendamping asi (PASI) berikan setelah bayi berusia lebih dari 4 bulan. Pemberian nya bertahap menurut umur, pertumbuhan badan, dan perkembangan kecerdasan. 8. Biasakan makan pagi makan pagi dengan menu beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kebugaran tubuh dan meningkatkan prosuktivitas. Pada anak-anak, sarapan akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa ditingkatkan. 9. Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya. Air minum harus bersih dan bebas kuman. Minumlah air bersih 2 liter perhari, metabolism tubuh bisa berjalan lancer mengingat air sebagai pelarut unsure gizi dalam proses metabolisme. Konsumsi air yang cukup dapat menghindari dehidrasi dan menurunkan risiko infeksi serta batu ginjal. 10. Beraktivitas fisik dan bolahraga teratur Kegiatan ini membantu mempertahankan berat badan normal. Juga meningkatkan kesegaran tubuh, memperlancar aliran darah, dan mencegah osteoporosis khusus nya pada lansia. 11. Hindari minuman beralkohol Alcohol, rokok, dan obat terlarang harus dihindari, karena membawa risiko terjadinya berbagai penyaki degenarif, vaskuler dan kanker. 12. Makan makanan yang aman bagi kesehatan Makanan yang aman dan baik bagi kesehatan adalah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung kuman atau parasit lain, tidak mengandung bahan kimia, dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsure gizi dan cita rasa nya tidak rusak. 13. Baca label pada makanan kemasan Lebel makanan kemasan harus berisikan tanggal kadaluarsa, kandungan gizi, dan bahan aditif yang digunakan. Konsumen hendaknya berhati-hati dan memperhatikan label agar terhindar dari makanan yang rusak, tidak bergizi, dan makan yang berbahaya. Selain itu, konsumen dapat menilai halal tidaknya makanan tersebut
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang
Banyak faktor yang mempengaruhi penyusunan menu diantaranya yaitu jenis kelamin, aktivitas, kebudayaan, ekonomi, pendidikan, dan tingkat perkembangan. Untuk wanita biasanya memilih penyusunan menu yang tidak banyak lemak untuk menghindari kegemukan. Hal ini biasanya dilakukan oleh remaja. Jenis kelamin antara wanita dan laki-laki juga akan membedakan dalam hal penyusunan. Biasanya lelaki lebih memilih yang banyak karbohidrat untuk mengenyangkan dirinya daripada yang enak tapi sedikit. Laki-laki akan beraktivitas lebih banyak dari wanita pada umumnya. Akibat nya kalori yang dikeluarkan banyak sehingga pola penyusunan nya juga haruis seimbang untuk mengimbangi intake denngan kalori yang telah dikeluarkan seseorang yang tau akan menu dan makanan yang tidak sehat otomatis enggan makan. Hal ini mungkin sedikit berbeda dengan orang yang kurang paham mengenai gizi yang baik untuk makan. Ekonomi seseorang akan membuat orang memilih menu sesuai dengan seleranya.