EFUSI PLEURA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM
STUDI
PROFESI KEBIDANAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Penumpukan cairan yang berlebihan di dalam
rongga pleura
ANATOMI
PLEURA
PATOFISIOLOGI
01 Sesak nafas
03 Batuk
04 Demam
05 Menggiggil
PENATALAKSANAAN
EFUSI PLEURA TRANSU- EFUSI PLEURA EKSUDATE
DATE
Cairan biasanya tidak begitu banyak. Ter- Efusi parapneumonik
apinya : • Efusi pleura yang terjadi setelah peradangan
• Bila disebabkan oleh tekanan hidrostatis paru (pneumonia).
yang meningkat, pemberian diuretika da- • Paling sering disebabkan oleh pneumonia
pat menolong. • Umumnya cairan dapat diresorbsi setelah
• Bila disebabkan oleh tekanan koloid os- pemberian terapi yang adekuat untuk penyakit
motik yang menurun sebaiknya diberi pro- dasarnya.
tein. • Bila terjadi empiema, perlu pemasangan
• Bahan sklerosing dapat dipertimbangkan kateter toraks dengan WSD
bila ada reakumulasi cairan berulang den- • Bila terjadi fibrosis, tindakan yang paling
gan tujuan melekatkan pleura viseralis dan mungkin hanya dekortikasi (yaitu jaringan fi-
parietalis. brotik yang menempel pada pleura diambil/
dikupas).
ASUHAN KEBIDANAN PADA TN. T DENGAN EFUSI PLEURA
DI RUANG CEMPAKA III RSUD KABUPATEN KARANGANYAR
Tanggal Pengkajian : 12-14 Januari 2020 Jam : 08.00 WIB
No. RM : 00382977 Tgl. MRS : 05/01/2020
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Pasien datang dari IGD tanggal 5 Januari 2020 dengan keluhan sesak nafas sejak 4 bulan yang
lalu dan memberat sejak satu bulan ini. Infus RL 20 tpm telah terpasang, injeksi omeprazole
40 mg/12 jam, injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam telah diberikan.
PENGKAJIAN HARI PERTAMA (12 Januari 2020)
A. DATA SUBYEKTIF B. DATA OBYEKTIF
Keadaan Umum : Sesak
Keluhan utama : Sesak nafas. Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
Perjalanan penyakit sekarang : Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Pasien mengatakan sesak sejak 4 bulan yang lalu, Nadi : 121 x/menit
sesak dirasakan memberat sejak satu bulan ini. Suhu : 36,9 OC
Pernafasan : 36 x/menit
Riwayat penyakit dahulu :
LPR dan Gastritis
5. Pemeriksaan Penunjang
1). Pemeriksaan darah : HBSAg : negative
HIV : negative
2). Pemeriksaan Radiologi : Foto Thorax
Cor dalam batas normal, curiga massa mediastinum dd/ massa paru kiri. efusi pleura kiri.
C. ANALISA
Diagnosa Kebidanan
Tn. T umur 42 tahun dengan Efusi Pleura
Data Subyektif : Pasien mengatakan sesak sejak 4 bulan yang lalu, sesak di rasakan
memberat sejak satu bulan ini
Data Obyektif : K/u : sesak, TTV TD: 130/90 mmHg, N: 121 x/m, R: 32x/m, T: 36,9OC, S
pO2: 99%, bentuk dada tidak simetris, ka≠ki, suara ronkhi (+/-), ekstre mitas atas dan
bawah: clubbing finger (+/+).
D. PERENCANAAN,PELAKSANAAN,EVALUASI
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Pada kasus ini pasien laki-laki 42 tahun, mengeluh sesak nafas. Keluhan sesak dirasakan
sejak 4 bulan yang lalu, sesak memberat saat bernafas dan tidak membaik dengan peruba-
han posisi yang membuatnya sulit untuk melakukan aktifitas.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan bentuk dada tidak seimbang, palpasi ka≠ki, vokal
fremitus menurun, perkusi suara paru kiri pekak, bunyi pernafasan menurun sampai
menghilang, suara ronkhi terdengar.
Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan clubbing finger (+/+) positif.
untuk penanganan lebih lanjut.
PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang maka pasien ini
didiagnosis dengan Efusi pleura. Diagnosis efusi pleura karena pada anamnesis pasien
ditemukan keluhan sesak yang berat, timbul mendadak dan terus menerus serta tidak
membaik dengan istirahat.
Pada kasus ini pasien telah dilakukan pemeriksaan trans thorakal biopsi didapatkan
hasil bahwa tidak ada sel ganas serta CT-scan thorak dalam menelurusi dan memas-
tikan etiologi dari efusi pleura serta membantu menegakkan diagnosis suatu keganasan
pada paru pasien. Pada pemeriksaan CT-scan thorak didapatkan hasil cenderung massa
mediastinum anterosuperior dd/ Lymphoma, Efusi pleura kiri minimal. Pasien sudah
disarankan oleh Dokter untuk dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi untuk penanganan lebih
lanjut.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here