Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

(TIDAK DIPUBLIKASIKAN)

EVALUASI SISA MAKANAN (FOOD WASTE)


PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN CITA RASA
DI KLINIK UTAMA SUNGAI BANGKONG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DISUSUN OLEH:

NAMA : SUHARNINGSIH, S.K.M

JABATAN : NUTRISIONIS AHLI PERTAMA

UPT. KLINIK UTAMA SUNGAI BANGKONG PROVINSI


KALIMANTAN BARAT
JALAN ALIANYANG NO.1 PONTIANAK
Telp.(0561) 732420,767525, Fax. (0561) 732420,
email: rsj.sb@kalbarprov.go.id
Kode Pos : 78116
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Evaluasi Sisa Makanan (Food Waste) Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cita Rasa

di UPT. Klinik Utama Sungai Bangkong”. Dalam makalah ini dibahas mengenai

sisa makanan dan cita rasa makanan yang disajikan.

Makalah ini merupakan evaluasi dalam pelayanan di Instalasi Gizi yang

diharapkan dapat memperbaiki kinerja pelayanan di Instalasi Gizi khususnya

dalam perencanaan menu. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

perbaikan sistem pelayanan di Instalasi Gizi Klnik Utama Sungai Bangkong

Provinsi Kalimantan Barat.

Pontianak, Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1

I. Latar Belakang .............................................................................. 1

II. Permasalahan dan Hipotesa ......................................................... 4

III. Tujuan ........................................................................................ 4

BAB II. PEMBAHASAN............................................................................ 5

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 12

I. Kesimpulan ................................................................................... 12

II. Saran ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13

LAMPIRAN

iii
BAB. I. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Sisa makanan merupakan suatu dampak dari sistem pelayanan gizi

rumah sakit. Hal ini merupakan suatau implementasi dari pelayanan gizi dan

aspek perilaku pasien. Banyaknya sisa makanan dalam piring pasien

mengakibatkan kurangnya asupan gizi selama pasien dirawat di rumah sakit.

Menurut Asosiasi Dietisien Indonesia (2005) sisa makanan adalah jumlah

makanan yang tidak dimakan oleh pasien dari makanan yang disajikan oleh

rumah sakit menurut jenis makanannya.

Berdasarkan buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS,

2013), sisa makanan adalah prosentase makanan yang tidak dapat dihabiskan

dari satu atau lebih waktu makan. Sisa makanan pada pasien harus diamati

selama durasi siklus menu ( siklus menu 10 hari, 15 hari, dan lain-lain ) atau

diamati selama 14 hari jika siklus menu tidak digunakan. Menurut Kepmenkes

nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar Pelayanan Minimal Rumah

Sakit, indikator sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sebesar ≤ 20 %.

Sisa makanan yang kurang atau sama dengan 20% menjadi indikator

keberhasilan pelayanan gizi di setiap rumah sakit di Indonesia (Depkes, 2008).

Keberhasilan suatu pelayanan gizi di ruang rawat inap dapat dievaluasi

dengan pengamatan sisa makanan yang tidak dikonsumsi setelah makanan

disajikan (Almatsier, 2017). Penilaian/evaluasi sisa makanan secara umum

didefenisikan sebagai suatu proses menilai jumlah/kuantitas porsi makanan

yang tidak dihabiskan dari yang sudah disediakan oleh penyelenggaran

1
makanan.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya sisa makanan. Sisa

makanan terjadi bukan hanya karena nafsu makan yang ada dalam diri

seseorang, tetapi ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya sisa makanan

yaitu faktor internal dan eksternal (Moehyi, 2014). Sedangkan faktor eksternal

merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang meliputi

penampilan makanan yang dapat diamati dari warna, bentuk, konsistensi, besar

porsi, dan rasa makanan dilihat dari aroma, bumbu, keempukan, tingkat

kematangan, dan suhu makanan, termasuk juga sikap petugas ruangan, jadwal

makan, suasana lingkungan tempat perawatan, variasi menu, mutu makanan,

dan makanan dari luar rumah sakit (Almatsier, 2017).

Sisa makanan adalah berat makanan di piring yang tidak dihabiskan

atau dibuang oleh seseorang yang disajikan dalam persentase. Sisa makanan

merupakan salah satu dari berbagai hal yang ada di rumah sakit yang harus

diperhatikan. Jika sisa makanan masih dibiarkan, maka dalam jangka waktu

yang lama akan mempengaruhi status gizi pasien yang kemudian menimbulkan

terjadinya malnutrisi.

Penelitian Ronitawati.P, dkk (2017), di RSUD Koja Jakarta Utara

menyimpulankan, bahwa, ada hubungan antara faktor internal (keadaan psikis,

dan faktor pengobatan) dan faktor eksternal (mutu makanan, makanan dari luar

rumah sakit dan lingkungan tempat perawatan) dengan sisa makanan. Faktor

yang paling dominan yang mempengaruhi sisa makanan adalah lingkungan

tempat perawatan.

2
Penelitian yang dilakukan oleh Zahara (2019) diRSUD Haji Abdul

Manan Simatupang mendapatkan bahwa sisa makanan yang ditemukan di

rumah sakit tersebut rata rata sebanyak 30,92% atau 216,46 gram dan termasuk

banyak karena melebihi angka yang ditetapkan oleh PGRS yaitu 20%. Lauk

nabati merupakan jenis makanan yang memiliki sisa makanan paling banyak

yaitu 62,3%, sedangkan yang memiliki sisa makanan paling sedikit yaitu snack

dan buah. Sebanyak 15 pasien menilai rasa makanan yang disajikan kurang

baik dan 11 pasien menyatakan penampilan makanan masih kurang, serta 21

pasien menyatakan variasi makanan kurang. Dari analisis tabulasi silang antara

cita rasa makanan, penampilan makanan dan variasi makanan dengan sisa

makanan didapatkan hasil bahwa pasien yang memilih kategori kurang, cukup

dan baik pada aspek yang telah diberikan ternyata masih memiliki sisa

makanan banyak

Berdasarkan observasi dan wawancara pada studi pendahuluan dengan

pasien yang didampingi perawat ruangan dan ahli gizi di UPT. Klinik Utama

Sungai Bangkong Provinsi Kalimantan Barat, dari 8 orang pasien didapatkan

bahwa 70% mengatakan cita rasa makanan yang disajikan tidak menggugah

selera.

Hasil pengamatan dilapangan pada saat plato sudah sampai diarea cuci

piring, ditemui sisa makanan melebihi 20%, sehingga dapat dikatakan sisa

makanan di UPT. Klinik Utama Sungai Bangkong tidak sesuai indikator

keberhasilan pelayanan makan dan minum rumah sakit, sehingga perlu

3
dilakukan evaluasi sisa makanan di Instalasi Gizi UPT. Klinik Utama Sungai

Bangkong Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022

II. Permasalahan dan Hipotesa

Hasil dilapangan serta pengamatan yang telah dilakukan, di dapat

bahwa sisa makanan melebihi 20% dari indikator keberhasilan, dan sebanyak

70% pasien mengatakan cita rasa dari makanan yang disajikan tidak memiliki

variasi rasa, masakan monoton manis (kecap) dan rebus (acar), sehingga

kurang mengunggah selera, hanya karena rasa lapar dan tidak memiliki pilihan

sehingga mereka menghabiskan makanan.

Hipotesa yang dapat disimpulkan dari data diatas adalah apakah ada

kesalahan dalam penyusunan menu atau bumbu yang digunakan berubah tidak

sesuai menu yang tersusun, jika ditinjau dari segi kuantitas asupan makanan

pasien tidak mendapatkan makanan sesuai cita rasa sehingga terjadi sisa

makanan, ditinjau dari kualitas bahan makanan sudah sesuai spesifikasi

pengajuan tender serta bahan makanan yang bervariatif sesuai pagu anggaran

agar memenuhi kebutuhan asupan gizi pasien.

III. Tujuan

Evaluasi Sisa Makanan (Food Waste) Pasien Rawat Inap Berdasarkan

Cita Rasa di UPT. Klinik Utama Sungai Bangkong.

4
BAB II. PEMBAHASAN

Sisa makanan adalah makanan yang masih ada di piring makan sesudah

konsumen selesai makan. Dengan melihat sisa makanan dapat diketahui

kemampuan dan kemauan seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang

disajikan. Sisa makanan dapat dikatakan merupakan makanan yang tidak

dimakan. Makin banyak sisa makanan berarti biaya terbuang makin tinggi. Ada

banyak hal yang mempengaruhi sisa makanan antara lain citarasa makanan,

kebiasaan makan, budaya, umur, penyakit dan lain-lain.

Menurut Moehji (992), Sisa makanan terjadi karena makanan yang

disajikan tidak habis dimakan atau dikonsumsi. Faktor utamanya adalah nafsu

makan, tetapi ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya sisa makanan antara

lain faktor yang berasal dari luar pasien sendiri atau faktor eksternal dan faktor

yang berasal dari dalam pasien atau faktor internal. Faktor eksternal yaitu faktor

yang berasal dari luar diri pasien sendiri yang meliputi: sikap petugas ruangan,

jadual makan atau waktu pembagian makan, suasana lingkungan tempat

perawatan, makanan dari luar RS, dan mutu makanan , sedangkan faktor internal

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pasien sendiri meliputi

faktor psikis, faktor fisik, kebiasaan makan, dan jenis kelamin.

Selain itu faktor psikis juga dapat mempengaruhi sisa makan, dimana

faktor psikis adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan kejiwaan. Keadaan

psikis disebabkan menurunnya aktivitas fisik selama dirawat, rasa takut terhadap

penyakit yang diderita, suasana sendiri karena jauh dari keluarga atau keadaan

5
penyakit yang menghambat kebebasan gerak akan menimbulkan rasa sedih dan

putus asa, sehingga keadaan tersebut mengurangi selera makan pasien.

Pada Makalah ini, sisa makan yang di evaluasi adalah sisa makan dari

pasien dengan kejiwaan, agak berbeda dengan pasien rumah sakit umum,

sehingga rata-rata pasien tidak memiliki gangguan indra pengecap.

Evaluasi sisa makanan pada makalah ini menggunakan pengukuran dengan

metode  food weighing dari sisa makanan di plato pasien tanpa wawancara. Penilaian

sisa makanan oleh pasien berguna untuk mengevaluasi menu yang diterima dan tidak

diterima pasien guna perencanaan menu selanjutnya dan mencapai asupan yang

optimal oleh pasien. Survey sisa makanan pasien rawat inap di UPT. Klinik Utama

Sungai Bangkong hanya menilai dan menghitung rata-rata sisa makanan tidak

termasuk kualitas dari makanan karena sampel tidak dapat dijadikan responden

disebabkan sampel merupakan pasien dengan gangguan jiwa. Perhitungan dari sisa

makanan hanya menggunakan cara manual, tidak menggunakan SPSS. Berikut ini

hasil survey sisa makanan pasien per ruang rawat inap:

Tabel Sisa Makan Pagi


Siklus Menu Sisa Makanan Harga rata- Biaya Sisa Biaya Sisa
(%) rata Menu Makanan Makanan
(Rp) (Rp) (%)
a b axb=c 𝑏
x 100
𝑐
Menu 1 0 8000 0 0
Menu 2 21,5 8000 172.000 4,65
Menu 3 0,33 8000 2640 0,03
Menu 4 0 8000 0 0
Menu 5 1,75 8000 14000 0,5
Menu 6 2,6 8000 20.800 0,3
Menu 7 3,6 8000 28.800 0,3
Rata-Rata 34,03 0,83

6
Tabel Sisa Makan Siang
Siklus Menu Sisa Harga rata- Biaya Sisa Biaya Sisa
Makanan rata Menu Makanan Makanan (%)
(%) (Rp) (Rp)
a b axb=c 𝑏
x 100
𝑐
Menu 1 7,6 10.000 76.000 13
Menu 2 0,4 10.000 4000 2,5
Menu 3 0 10.000 0 0
Menu 4 0,52 10.000 5200 1,9
Menu 5 0,12 10.000 1200 8,3
Menu 6 0 10.000 0 0
Menu 7 1,9 10.000 19.000 0,5
Rata-rata 15,1 3,7

Tabel Sisa Makan Sore


Sisa Harga rata- Biaya Sisa Biaya Sisa
Siklus Menu Makanan Makanan Makanan
rata Menu
(%) (Rp) (Rp) (%)
a b axb=c 𝑏
x 100
𝑐
Menu 1 10,25 10.000 102.500 9
Menu 2 0,25 10.000 2500 4
Menu 3 5,25 10.000 52.500 19
Menu 4 0,6 10000 6000 1,6
Menu 5 0,15 10.000 1500 6,6
Menu 6 0 10.000 0 0
Menu 7 0 10.000 0 0
Rata-rata 23.571 5,7

Berdasarkan data yang diperoleh dari metode food weighing  yang

dilakukan selama satu minggu dengan siklus menu tujuh hari diperoleh masing-

masing jika ditinjau dari biaya sisa makanan tidak ada yang mencapai 20%,

namun jika dilihat dari % sisa makan pada menu tujuh hari, terdapat sisa makan

yang mencapai 21,5% pada menu dua makan pagi. Dengan menu telur dadar

tanpa sayur maupun bumbu lainnya seperti kecap, saos atau cabe, sehingga

mempengaruhi cita rasa dari makanan pada menu tersebut. Minimnya pembuatan

menu yang hanya telur dadar dan nasi putih disebabkan anggaran 30.000,- per

7
orang / hari dengan tiga kali makan dan satu kali pemberian snack, sehingga menu

yang dibuat disesuaikan dengan anggaran dan harga pasar.

Menurut Moehji (1992) bahwa penampilan makanan sewaktu disajikan

ditentukan oleh beberapa faktor yaitu warna, bentuk, dan besar porsi makanan

yang dihidangkan atau disajikan. Sedangkan rasa makanan merupakan faktor

kedua yang menentukan cita rasa makanan setelah penampilan makanan itu

sendiri. Rasa makanan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu aroma, rasa,

temperature atau suhu dari makanan yang disajikan. Apabila mutu makanan

kurang baik maka dapat menyebabkan pasien tidak menghabiskan makanannya

dan meninggalkan sisa makanan.

Berdasarkan penelitian Rizky (2021) menyatakan tingginya biaya sisa

makanan dipengaruhi standar biaya makan yang ditetapkan rumah sakit dan juga

indeks harga bahan makanan yang digunakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

biaya sisa makanan terjadi karena dipengaruhi standar biaya makan pasien oleh

Rumah Sakit atau Klinik rawat inap, semakin murah biaya yang ditetapkan,

semakin sulit untuk menyajikan menu yang bervariatif cita rasanya, hal ini selaras

dengan harga pangan dipasaran yang sering fluktuatif.

Ditinjau dari biaya sisa makanan berdasarkan analisa sisa makanan pada

menu siklus 7 hari pasien kelas III di UPT. Klinik Utama Sungai Bangkong dapat

dilihat pada garfik batang dibawah ini:

8
Grafik 1. Makan Pagi

180000

160000

140000

120000

100000

80000

60000

40000

20000

0
Menu 1 Menu 2 Menu 3 Menu 4 Menu 5 Menu 6 Menu 7

Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa sisa makanan pagi dari

paling banyak pada menu ke dua yaitu sebesar 21,5%, dan biaya sisa makan

sebesar Rp.172000,-. Grafik diatas merupakan hasil perhitungan total menu dari

makanan pokok, lauk hewani, nabati, sayur serta buah. Sedangkan untuk makan

siang dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 2. Makan Siang

80000

70000

60000

50000

40000

30000

20000

10000

0
Menu 1 Menu 2 Menu 3 Menu 4 Menu 5 Menu 6 Menu 7

9
Berdasarkan grafik diatas, sisa makan masih dibawah indikator mutu,

dilihat dari grafik pada menu satu memiliki sisa makan 7,6% lebih tinggi dari

menu lainnya, dengan sisa biaya makan 76.000,- , menu satu yang memiliki

kontribusi besar pada sisa makan adalah pada sayur, dimana pada menu satu ini

sayur yang disajikan adalah sayur tumis kangkung, yang pada pengawasan mutu

harian makanan dan PTM didapat cara pengolahan dengan menumis dilakukan

menjadi direbus oleh tenaga pengolah makan, sehingga hasil dari tekstur

makanan tidak sesuai dengan harapan dan sangat mempengaruhi cita rasa dari

makanan yang dihasilkan. Hasil sisa makanan dan biaya sisa makanan untuk

makan sore dapat dilihat dari grafik dibawah ini:

Grafik 3. Makan Sore

120000

100000

80000

60000

40000

20000

0
Menu 1 Menu 2 Menu 3 Menu 4 Menu 5 Menu 6 Menu 7

Berdasarkan grafik diatas Berdasarkan grafik diatas, sisa makan masih

dibawah indikator mutu, ditinjau dari sisa makanan paling tinggi, menu satu

memiliki sisa makan 10,25% lebih tinggi dari menu-menu yang lain, dimana

biaya sisa makanan mencapai 102.500,- / hari. Diketahui menu 1 untuk waktu

10
makan sore berupa telur dadar, tempe bacem dan bobor bayam, dan minim bumbu

sehingga mempengaruhi cita rasa, hal ini disebabkan minimnya anggaran makan

dan minum pasien di UPT. Klinik Utama Sungai Bangkong.

Menurut Buzb dalam Aulia (2011), evaluasi sisa makanan secara umum

didefinisikan sebagai suatu proses menilai jumlah kuantitatif dari porsi makan

yang sudah disediakan oleh penyelenggaraan makanan yang tidak dihabiskan.

Ketika sisa makanan tidak dapat dihindari, maka kelebihan sisa makanan

merupakan tanda tidak efisiensinya pelaksanaan kegiatan dan tidak responnya

system distribusi penilaian / evaluasi sisa makanan secara umum didefinisikan

sebagai suatu proses menilai jumlah / kuantitatif dari porsi makan yang sudah

disediakan oleh penyelenggara makanan yang tidak dihabiskan (Wirasandi, 2015).

Menurut Djamaludin (2005), evaluasi sisa makanan digunakan untuk

melebihi biaya, daya terima makanan, asupan makanan dan untuk menjawab

pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan

makanan. Evaluasi sisa makanan yang merupakan salah satu cara untuk

mengevaluasi mutu pelayanan gizi yang dapat dilakukan dengan mencatat

banyaknya makanan yang tersisa, oleh karena itu sisa makanan adalah salah satu

indikator keberhasilan pelayanan gizi diruang rawat inap.

Sisa makanan berpengaruh terhadap biaya sisa makanan, dimana sisa

makanan pasien rawat inap di UPT. Klinik Utama masih dalam kategori dibawah

indikator mutu, namun demikian pemanfaatan anggaran makanan minum masih

belum optimal disebabkan tidak 100% nya makanan dapat diterima pasien,

sehingga biaya makan yang disebakan sisa makanan terbuang sia-sia.

11
BAB. III. KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

Hasil evaluasi dari sisa makanan pasien rawat inap berdasarkan cita rasa

masih dibawah indikator mutu, namun menghasilkan sisa biaya makanan

sekitar Rp.172000,-./hari untuk makan pagi, 76.000,-/hari untuk makan siang

dan 102.500,- / hari untuk makan sore, hal ini disebabkan menu yang kurang

variatif bumbu. Kurangnya variatif bumbu disebabkan anggaran yang

ditetapkan UPT. Klinik Utama sebasar 30.000,-/hari untuk tiga kali makan dan

satu kali snack.

II. Saran

Disarankan agar biaya makan pasien lebih dari 30.000,- / hari,

menimbang harga pasar yang kian meningkat, agar Ahli Gizi dapat menyusun

rancangan menu yang lebih menarik dan memiliki variasi rasa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aula, 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Sisa Makan


Pada Pasien Rawat Inap di RS Haji Jakarta. Skripsi Universitas Esa
Unggul: Jakarta

Heyes & Gibson, 2005.Principles of nutritional assessment. second edition.


Oxford University Press.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Pedoman PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit)

Moehyi, 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga, Jakarta:


Penerbit Bharata

Rizky.O, 2021. Analisis Biaya Makan Dan Biaya Sisa Makanan Pada Pasien Di
Rumah Sakit (Literatur Review), Skripsi. Poltekkes Kemenkes:
Denpasar

Ronitawati dkk, 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan


Di Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara Tahun 2017.
Skripsi. Universitas Esa Unggul: Jakarta

Widartika. dkk, 2018, Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi : Kemenkes RI

Wirasamadi, 2015. Analisis Jumlah, Biaya dan Faktor-Faktor Penentu Terjadinya


Sisa Makan Pasien Rawat Inap di RSU Pusat Sanglah Denpasar. Tesis.
Program Magister Universitas Udayana: Denpasar

13
Lampiran

Formulir Sisa Makanan


No : 01 Tanggal : 20 Juni 2022
Kelas Rawat : III Menu :I
Menu Berat awal (g) Berat sisa (g) % sisa makanan
Makan pagi
Nasi/Bubur 300 x 24 = 7200 0 0
Tempe Orek Teri 25 x 24 = 600 0 0
0 0 0
Tumis Kacang Panjang 50 x 24 = 1200 0 0
0:4=0
Makan siang
Nasi/Bubur 350 x 24 = 8400 280 3
Ikan mata besar goreng 100 x 24 = 2400 0 0
Tempe goreng tepung 50 x 24 = 1200 110 9
Tumis kangkung 100 x 24 = 2400 630 26
Semangka 100 x 24 = 2400 0 0
38 : 5 = 7,6
Makan sore
Nasi/Bubur 350 x 24 = 8400 425 5
Telur dadar 50 x 24 = 1200 0 0
Tempe Bacem 50 x 24 = 1200 170 14
Bobor Bayam 100 x 24 = 2400 550 22
41 : 4 =10,25

Formulir Sisa Makanan


No : 02 Tanggal : 21 Juni 2022
Kelas Rawat : III Menu : II
Menu Berat awal (g) Berat sisa (g) % sisa makanan
Makan pagi
Nasi/Bubur 300 x 29 = 8700 1020 12
Telur Dadar 70 x 29 = 2030 0 0
0 0 0
Tumis Kol+Wortel 50 x 29 = 1450 560 38
50 : 4 = 21,5
Makan siang
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 210 2
Telur Acar 100 x 29 = 2900 0 0
Tempe Goreng 50 x 29 = 1450 0 0
Lodeh sayur 100 x 29 = 2900 0 0
Pisang Singapur 100 x 29 = 2900 0 0
2 : 5 = 0,4
Makan sore
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 135 1
Gembung Goreng 100 x 29 = 2900 0 0
Tempe mendoan 50 x 29 = 1450 0 0
Sop sayur 100 x 29 = 2900 0 0
1 : 4 = 0,25

14
Formulir Sisa Makanan
No : 03 Tanggal : 22 Juni 2022
Kelas Rawat : III Menu : III
Menu Berat awal (g) Berat sisa (g) % sisa makanan
Makan pagi
Nasi/Bubur 300 x 29 = 8700 0 0
Oseng Sosis 75 x 29 = 2175 0 0
0 0 0
Tumis Kol 50 x 29 = 1450 20 1
1 : 4 = 0,33
Makan siang
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 0 0
Ikan mata besar goreng 100 x 29 = 2900 0 0
Kering tempe 50 x 29 = 1450 0 0
Kecambah santan 100 x 29 = 2900 0 0
Pepaya 100 x 29 = 2900 0 0
0:5=0
Makan sore
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 520 5
Opor Telur 100 x 29 = 2900 0 0
Tempe goreng tepung 50 x 29 = 1450 0 0
Tumis oyong 100 x 29 = 2900 485 16
21 : 4 = 5,25

Formulir Sisa Makanan


No : 04 Tanggal : 23 Juni 2022
Kelas Rawat : III Menu : IV
Menu Berat awal (g) Berat sisa (g) % sisa makanan
Makan pagi
Nasi/Bubur 300 x 29 = 8700 0 0
Ayam Suir oseng 50 x 29 = 1450 0 0
0 0 0
Tumis Oyong 50 x 29 = 1450 0 0
0:4=0
Makan siang
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 75 0,7
Hati Ayam goreng 75 x 29 = 2175 0 0
Tempe bacem 50 x 29 = 1450 0 0
Tumis sawi 100 x 29 = 2900 55 1,9
Semangka 100 x 29 = 2900 0 0
2,6 : 5 = 0,52
Makan sore
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 140 1,4
Ikan gembung goreng 100 x 29 = 2900 0 0
Tempe goreng 50 x 29 = 1450 0 0
Pacri terong+nenas 100 x 29 = 2900 30 1
2,4 : 4 = 0,6

15
Formulir Sisa Makanan

No : 05 Tanggal : 24 Juni 2022


Kelas Rawat : III Menu :V
Menu Berat awal (g) Berat sisa (g) % sisa makanan
Makan pagi
Nasi/bubur 300 x 29 = 8700 350 4
Kering tempe+teri 25 x 29 = 725 0 0
25 x 29 = 725 0 0
Tumis jagung+kol 50 x 29 = 1450 50 3
7 : 4 = 1,75
Makan siang
Nasi/bubur 350 x 29 = 10.150 70 0,6
Gulai ayam 100 x 29 = 2900 0 0
Tempe goreng 50 x 29 = 1450 0 0
Tumis kacang panjang+wortel 100 x 29 = 2900 0 0
Pisang singapur 100 x 29 = 2900 0 0
0,6 : 5 = 0,12
Makan sore
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 65 0,6
Telur kecap 100 x 29 =2900 0 0
Tempe bumbu acar 50 x 29 = 1450 0 0
Lodeh sayur 100 x 29 = 2900 0 0
0,6 : 4 = 0,15

Formulir Sisa Makanan

No : 06 Tanggal : 25 Juni 2022


Kelas Rawat : III Menu : VI
Menu Berat awal (g) Berat sisa (g) % sisa makanan
Makan pagi
Nasi/Bubur 300 x 29 = 8700 0 0
Telur ceplok 75 x 29 = 2175 0 0
0 0 0
Tumis sawi 50 x 29 = 1450 120 8
8 : 4 = 1,25
Makan siang
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 0 0
Ikan mata besar goreng 50 x 29 = 1450 0 0
Tempe bumbu acar 50 x 29 = 1450 0 0
Lodeh 100 x 29 = 2900 0 0
Pepaya 100 x 29 = 2900 0 0
0:5=0
Makan sore
Nasi/bubur 350 x 29 = 10.150 0 0
Hati sambal 100 x 29 =2900 0 0
Tempe bacem 50 x 29 = 1450 0 0
Tumis kol+cambah 100 x 29 = 2900 0 0
0:4=0

16
Formulir Sisa Makanan

No : 07 Tanggal : 26 Juni 2022


Kelas Rawat : III Menu : VII
Menu Berat awal (g) Berat sisa (g) % sisa makanan
Makan pagi
Nasi/bubur 300 x 29 = 8700 545 4
Sosis bumbu saos 0 0 0
50 x 29 = 1450 65 4
Tumis kc. panjang 50 x 29 = 1450 50 3
11 : 4 = 2,75
Makan siang
Nasi/bubur 350 x 29 = 10.150 250 2,5
Tongkol bumbu kuning 100 x 29 = 2900 0 0
Tempe goreng 50 x 29 = 1450 70 5
Capcay 100 x 29 = 2900 65 2
Semangka 100 x 29 = 2900 0 0
9,5 : 5 = 1,9
Makan sore
Nasi/bubur 350 x 29 = 10.150 0 0
Telur acar 100 x 29 =2900 0 0
Tempe balado 50 x 29 = 1450 0 0
lodeh pepaya muda 100 x 29 = 2900 0 0
0:4=0

Keterangan :
>20% = ada sisa makanan
≤20% = tidak ada sisa makanan

17
MASTER MENU (SIKLUS MENU 7 HARI)
INSTALASI GIZI UPT. KLINIK UTAMA SUNGAI BANGKONG PONTIANAK TAHUN 2022

Menu Sarapan Snack Makan Siang Snack Makan Sore


06.30-07.00 wib 09.00-09.30 wib 11.00-11.30 wib 15.00-15.30 wib 16.30-17.00 wib
SATU Nasi / Bubur Agar-agar+teh Nasi / Bubur Nasi/ bubur
KLS III +II+I Tempe Orek + teri Ikan mata besar goreng Telur dadar
Tempe Goreng Tepung bumbu Tempe bacem
Tumis kangkung Bobor bayam (bayam+jagung)
Semangka
KLS I Hati ayam goreng + Semangka
KLS II
TKTP Pisang rebus + teh Hati ayam goreng
DM/RL Pisang rebus + teh Semangka
KEDUA Nasi / Bubur Bubur Mutiara Nasi/ bubur Nasi/Bubur
KLS III +II+I Telur dadar gula merah + Telur acar Ikan gembung goreng
santan Tempe goreng Tempe Mendoan
Lodeh nangka muda + kacang panjang Sop kentang+wortel+kol
Pisang singapur
KLS I Telur rebus sambal + pisang singapur
KLS II
TKTP Agar-agar+ teh manis Telur rebus sambal
DM/RL Agar-agar + teh Pisang singapur
KETIGA Nasi / Bubur Pisang Nasi/ Bubur Nasi/ Bubur
KLS III +II+I Oseng Sosis rebus+teh Ikan mata besar goreng Telur kuah opor
Kering tempe (b.merah,putih,jahe,kunyit,ketumbar)
Lodeh kecambah + wortel iria cabe Tempe Goreng Tepung bumbu
merah Tumis oyong+teri
Pepaya
KLS I Hati ayam goreng + pepaya
KLS II
TKTP Agar-agar + teh Hati ayam goreng
DM/RL Agar-agar + teh Pepaya

18
Menu Sarapan Snack Makan Siang Snack Makan Sore
06.30-07.00 wib 09.00-09.30 wib 11.00-11.30 wib 15.00-15.30 wib 16.30-17.00 wib

19
KEEMPAT Nasi / Bubur Bubur kacang Nasi/ Bubur Nasi / Bubur
KLS III +II+I Ayam Suir di oseng hijau Hati ayam goreng Ikan Gembung Goreng (tepung)
Tempe Bacem Tempe goreng
Tumis sawi keriting+kecambah Pacri Nenas (Nenas+Terong+Santan)
Semangka
KLS I Telur rebus kecap + Semangka
KLS II
TKTP Pisang rebus + teh Telur rebus kecap
DM/RL Pisang rebus + teh Semangka
KELIMA Nasi Uduk Stup pisang Nasi /Bubur Nasi/ Bubur
KLS III +II+I Kering teri+Tempe Ayam gulai Telur rebus bb kecap
Tempe goreng Tempe bumbu acar
Tumis kacang panjang+wortel Lodeh kol+kc.panjang + wortel
Pisang singapore
KLS I Hati ayam goreng + Pisang singapur
KLS II
TKTP Agar-agar+teh manis Hati ayam goreng
DM Agar-agar + teh manis Pisang singapore
KE ENAM Nasi / Bubur Cake tape+teh Nasi / bubur Nasi / Bubur
KLS III +II+I Telur ceplok Ikan mata besar goreng Hati ayam goreng sambal
Tempe bumbu acar Tahu bacem
Lodeh Labu Air (Labu+Kecambah Tumis Kol+Kecambah+Wortel+cabe merah
+Wortel)
Pepaya
KLS I Telur ceplok + Pepaya
KLS II
TKTP Pisang rebus + teh manis Telur ceplok
DM/RL Agar-agar Pisang rebus + teh manis Pepaya
KE TUJUH Nasi / Bubur Pisang Nipah Nasi /Bubur Nasi / Bubur
KLS III +II+I Sosis bb Saus Rebus+teh Tongkol masak kuning+cabe merah iris Telur ceplok bumbu acar
Tempe goreng Tempe Balado
Capcay (wortel, kol, sawi keriting) Lodeh (Pepaya muda+jagung+cabe merah+santan)
Semangka
KLS I Sambal hati kentang + Semangka
KLS II
TKTP Agar-agar+ teh manis Sambal Hati Kentang
DM/RL Agar-agar + teh manis Semangka

20
21

Anda mungkin juga menyukai