(TIDAK DIPUBLIKASIKAN)
DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
“Evaluasi Sisa Makanan (Food Waste) Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cita Rasa
di UPT. Klinik Utama Sungai Bangkong”. Dalam makalah ini dibahas mengenai
dalam perencanaan menu. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... i
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
I. Kesimpulan ................................................................................... 12
LAMPIRAN
iii
BAB. I. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
rumah sakit. Hal ini merupakan suatau implementasi dari pelayanan gizi dan
makanan yang tidak dimakan oleh pasien dari makanan yang disajikan oleh
2013), sisa makanan adalah prosentase makanan yang tidak dapat dihabiskan
dari satu atau lebih waktu makan. Sisa makanan pada pasien harus diamati
selama durasi siklus menu ( siklus menu 10 hari, 15 hari, dan lain-lain ) atau
diamati selama 14 hari jika siklus menu tidak digunakan. Menurut Kepmenkes
Sakit, indikator sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sebesar ≤ 20 %.
Sisa makanan yang kurang atau sama dengan 20% menjadi indikator
1
makanan.
makanan terjadi bukan hanya karena nafsu makan yang ada dalam diri
seseorang, tetapi ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya sisa makanan
yaitu faktor internal dan eksternal (Moehyi, 2014). Sedangkan faktor eksternal
merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang meliputi
penampilan makanan yang dapat diamati dari warna, bentuk, konsistensi, besar
porsi, dan rasa makanan dilihat dari aroma, bumbu, keempukan, tingkat
kematangan, dan suhu makanan, termasuk juga sikap petugas ruangan, jadwal
atau dibuang oleh seseorang yang disajikan dalam persentase. Sisa makanan
merupakan salah satu dari berbagai hal yang ada di rumah sakit yang harus
diperhatikan. Jika sisa makanan masih dibiarkan, maka dalam jangka waktu
yang lama akan mempengaruhi status gizi pasien yang kemudian menimbulkan
terjadinya malnutrisi.
dan faktor pengobatan) dan faktor eksternal (mutu makanan, makanan dari luar
rumah sakit dan lingkungan tempat perawatan) dengan sisa makanan. Faktor
tempat perawatan.
2
Penelitian yang dilakukan oleh Zahara (2019) diRSUD Haji Abdul
rumah sakit tersebut rata rata sebanyak 30,92% atau 216,46 gram dan termasuk
banyak karena melebihi angka yang ditetapkan oleh PGRS yaitu 20%. Lauk
nabati merupakan jenis makanan yang memiliki sisa makanan paling banyak
yaitu 62,3%, sedangkan yang memiliki sisa makanan paling sedikit yaitu snack
dan buah. Sebanyak 15 pasien menilai rasa makanan yang disajikan kurang
pasien menyatakan variasi makanan kurang. Dari analisis tabulasi silang antara
cita rasa makanan, penampilan makanan dan variasi makanan dengan sisa
makanan didapatkan hasil bahwa pasien yang memilih kategori kurang, cukup
dan baik pada aspek yang telah diberikan ternyata masih memiliki sisa
makanan banyak
pasien yang didampingi perawat ruangan dan ahli gizi di UPT. Klinik Utama
bahwa 70% mengatakan cita rasa makanan yang disajikan tidak menggugah
selera.
Hasil pengamatan dilapangan pada saat plato sudah sampai diarea cuci
piring, ditemui sisa makanan melebihi 20%, sehingga dapat dikatakan sisa
3
dilakukan evaluasi sisa makanan di Instalasi Gizi UPT. Klinik Utama Sungai
bahwa sisa makanan melebihi 20% dari indikator keberhasilan, dan sebanyak
70% pasien mengatakan cita rasa dari makanan yang disajikan tidak memiliki
variasi rasa, masakan monoton manis (kecap) dan rebus (acar), sehingga
kurang mengunggah selera, hanya karena rasa lapar dan tidak memiliki pilihan
Hipotesa yang dapat disimpulkan dari data diatas adalah apakah ada
kesalahan dalam penyusunan menu atau bumbu yang digunakan berubah tidak
sesuai menu yang tersusun, jika ditinjau dari segi kuantitas asupan makanan
pasien tidak mendapatkan makanan sesuai cita rasa sehingga terjadi sisa
pengajuan tender serta bahan makanan yang bervariatif sesuai pagu anggaran
III. Tujuan
4
BAB II. PEMBAHASAN
Sisa makanan adalah makanan yang masih ada di piring makan sesudah
dimakan. Makin banyak sisa makanan berarti biaya terbuang makin tinggi. Ada
banyak hal yang mempengaruhi sisa makanan antara lain citarasa makanan,
disajikan tidak habis dimakan atau dikonsumsi. Faktor utamanya adalah nafsu
makan, tetapi ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya sisa makanan antara
lain faktor yang berasal dari luar pasien sendiri atau faktor eksternal dan faktor
yang berasal dari dalam pasien atau faktor internal. Faktor eksternal yaitu faktor
yang berasal dari luar diri pasien sendiri yang meliputi: sikap petugas ruangan,
perawatan, makanan dari luar RS, dan mutu makanan , sedangkan faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pasien sendiri meliputi
Selain itu faktor psikis juga dapat mempengaruhi sisa makan, dimana
faktor psikis adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan kejiwaan. Keadaan
psikis disebabkan menurunnya aktivitas fisik selama dirawat, rasa takut terhadap
penyakit yang diderita, suasana sendiri karena jauh dari keluarga atau keadaan
5
penyakit yang menghambat kebebasan gerak akan menimbulkan rasa sedih dan
Pada Makalah ini, sisa makan yang di evaluasi adalah sisa makan dari
pasien dengan kejiwaan, agak berbeda dengan pasien rumah sakit umum,
sisa makanan oleh pasien berguna untuk mengevaluasi menu yang diterima dan tidak
diterima pasien guna perencanaan menu selanjutnya dan mencapai asupan yang
optimal oleh pasien. Survey sisa makanan pasien rawat inap di UPT. Klinik Utama
Sungai Bangkong hanya menilai dan menghitung rata-rata sisa makanan tidak
termasuk kualitas dari makanan karena sampel tidak dapat dijadikan responden
disebabkan sampel merupakan pasien dengan gangguan jiwa. Perhitungan dari sisa
makanan hanya menggunakan cara manual, tidak menggunakan SPSS. Berikut ini
6
Tabel Sisa Makan Siang
Siklus Menu Sisa Harga rata- Biaya Sisa Biaya Sisa
Makanan rata Menu Makanan Makanan (%)
(%) (Rp) (Rp)
a b axb=c 𝑏
x 100
𝑐
Menu 1 7,6 10.000 76.000 13
Menu 2 0,4 10.000 4000 2,5
Menu 3 0 10.000 0 0
Menu 4 0,52 10.000 5200 1,9
Menu 5 0,12 10.000 1200 8,3
Menu 6 0 10.000 0 0
Menu 7 1,9 10.000 19.000 0,5
Rata-rata 15,1 3,7
dilakukan selama satu minggu dengan siklus menu tujuh hari diperoleh masing-
masing jika ditinjau dari biaya sisa makanan tidak ada yang mencapai 20%,
namun jika dilihat dari % sisa makan pada menu tujuh hari, terdapat sisa makan
yang mencapai 21,5% pada menu dua makan pagi. Dengan menu telur dadar
tanpa sayur maupun bumbu lainnya seperti kecap, saos atau cabe, sehingga
mempengaruhi cita rasa dari makanan pada menu tersebut. Minimnya pembuatan
menu yang hanya telur dadar dan nasi putih disebabkan anggaran 30.000,- per
7
orang / hari dengan tiga kali makan dan satu kali pemberian snack, sehingga menu
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu warna, bentuk, dan besar porsi makanan
kedua yang menentukan cita rasa makanan setelah penampilan makanan itu
sendiri. Rasa makanan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu aroma, rasa,
temperature atau suhu dari makanan yang disajikan. Apabila mutu makanan
makanan dipengaruhi standar biaya makan yang ditetapkan rumah sakit dan juga
indeks harga bahan makanan yang digunakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
biaya sisa makanan terjadi karena dipengaruhi standar biaya makan pasien oleh
Rumah Sakit atau Klinik rawat inap, semakin murah biaya yang ditetapkan,
semakin sulit untuk menyajikan menu yang bervariatif cita rasanya, hal ini selaras
Ditinjau dari biaya sisa makanan berdasarkan analisa sisa makanan pada
menu siklus 7 hari pasien kelas III di UPT. Klinik Utama Sungai Bangkong dapat
8
Grafik 1. Makan Pagi
180000
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
Menu 1 Menu 2 Menu 3 Menu 4 Menu 5 Menu 6 Menu 7
paling banyak pada menu ke dua yaitu sebesar 21,5%, dan biaya sisa makan
sebesar Rp.172000,-. Grafik diatas merupakan hasil perhitungan total menu dari
makanan pokok, lauk hewani, nabati, sayur serta buah. Sedangkan untuk makan
80000
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
Menu 1 Menu 2 Menu 3 Menu 4 Menu 5 Menu 6 Menu 7
9
Berdasarkan grafik diatas, sisa makan masih dibawah indikator mutu,
dilihat dari grafik pada menu satu memiliki sisa makan 7,6% lebih tinggi dari
menu lainnya, dengan sisa biaya makan 76.000,- , menu satu yang memiliki
kontribusi besar pada sisa makan adalah pada sayur, dimana pada menu satu ini
sayur yang disajikan adalah sayur tumis kangkung, yang pada pengawasan mutu
harian makanan dan PTM didapat cara pengolahan dengan menumis dilakukan
menjadi direbus oleh tenaga pengolah makan, sehingga hasil dari tekstur
makanan tidak sesuai dengan harapan dan sangat mempengaruhi cita rasa dari
makanan yang dihasilkan. Hasil sisa makanan dan biaya sisa makanan untuk
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
Menu 1 Menu 2 Menu 3 Menu 4 Menu 5 Menu 6 Menu 7
dibawah indikator mutu, ditinjau dari sisa makanan paling tinggi, menu satu
memiliki sisa makan 10,25% lebih tinggi dari menu-menu yang lain, dimana
biaya sisa makanan mencapai 102.500,- / hari. Diketahui menu 1 untuk waktu
10
makan sore berupa telur dadar, tempe bacem dan bobor bayam, dan minim bumbu
sehingga mempengaruhi cita rasa, hal ini disebabkan minimnya anggaran makan
Menurut Buzb dalam Aulia (2011), evaluasi sisa makanan secara umum
didefinisikan sebagai suatu proses menilai jumlah kuantitatif dari porsi makan
Ketika sisa makanan tidak dapat dihindari, maka kelebihan sisa makanan
sebagai suatu proses menilai jumlah / kuantitatif dari porsi makan yang sudah
melebihi biaya, daya terima makanan, asupan makanan dan untuk menjawab
makanan. Evaluasi sisa makanan yang merupakan salah satu cara untuk
banyaknya makanan yang tersisa, oleh karena itu sisa makanan adalah salah satu
makanan pasien rawat inap di UPT. Klinik Utama masih dalam kategori dibawah
belum optimal disebabkan tidak 100% nya makanan dapat diterima pasien,
11
BAB. III. KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kesimpulan
Hasil evaluasi dari sisa makanan pasien rawat inap berdasarkan cita rasa
dan 102.500,- / hari untuk makan sore, hal ini disebabkan menu yang kurang
ditetapkan UPT. Klinik Utama sebasar 30.000,-/hari untuk tiga kali makan dan
II. Saran
menimbang harga pasar yang kian meningkat, agar Ahli Gizi dapat menyusun
12
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI, 2013. Pedoman PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit)
Rizky.O, 2021. Analisis Biaya Makan Dan Biaya Sisa Makanan Pada Pasien Di
Rumah Sakit (Literatur Review), Skripsi. Poltekkes Kemenkes:
Denpasar
13
Lampiran
14
Formulir Sisa Makanan
No : 03 Tanggal : 22 Juni 2022
Kelas Rawat : III Menu : III
Menu Berat awal (g) Berat sisa (g) % sisa makanan
Makan pagi
Nasi/Bubur 300 x 29 = 8700 0 0
Oseng Sosis 75 x 29 = 2175 0 0
0 0 0
Tumis Kol 50 x 29 = 1450 20 1
1 : 4 = 0,33
Makan siang
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 0 0
Ikan mata besar goreng 100 x 29 = 2900 0 0
Kering tempe 50 x 29 = 1450 0 0
Kecambah santan 100 x 29 = 2900 0 0
Pepaya 100 x 29 = 2900 0 0
0:5=0
Makan sore
Nasi/Bubur 350 x 29 = 10.150 520 5
Opor Telur 100 x 29 = 2900 0 0
Tempe goreng tepung 50 x 29 = 1450 0 0
Tumis oyong 100 x 29 = 2900 485 16
21 : 4 = 5,25
15
Formulir Sisa Makanan
16
Formulir Sisa Makanan
Keterangan :
>20% = ada sisa makanan
≤20% = tidak ada sisa makanan
17
MASTER MENU (SIKLUS MENU 7 HARI)
INSTALASI GIZI UPT. KLINIK UTAMA SUNGAI BANGKONG PONTIANAK TAHUN 2022
18
Menu Sarapan Snack Makan Siang Snack Makan Sore
06.30-07.00 wib 09.00-09.30 wib 11.00-11.30 wib 15.00-15.30 wib 16.30-17.00 wib
19
KEEMPAT Nasi / Bubur Bubur kacang Nasi/ Bubur Nasi / Bubur
KLS III +II+I Ayam Suir di oseng hijau Hati ayam goreng Ikan Gembung Goreng (tepung)
Tempe Bacem Tempe goreng
Tumis sawi keriting+kecambah Pacri Nenas (Nenas+Terong+Santan)
Semangka
KLS I Telur rebus kecap + Semangka
KLS II
TKTP Pisang rebus + teh Telur rebus kecap
DM/RL Pisang rebus + teh Semangka
KELIMA Nasi Uduk Stup pisang Nasi /Bubur Nasi/ Bubur
KLS III +II+I Kering teri+Tempe Ayam gulai Telur rebus bb kecap
Tempe goreng Tempe bumbu acar
Tumis kacang panjang+wortel Lodeh kol+kc.panjang + wortel
Pisang singapore
KLS I Hati ayam goreng + Pisang singapur
KLS II
TKTP Agar-agar+teh manis Hati ayam goreng
DM Agar-agar + teh manis Pisang singapore
KE ENAM Nasi / Bubur Cake tape+teh Nasi / bubur Nasi / Bubur
KLS III +II+I Telur ceplok Ikan mata besar goreng Hati ayam goreng sambal
Tempe bumbu acar Tahu bacem
Lodeh Labu Air (Labu+Kecambah Tumis Kol+Kecambah+Wortel+cabe merah
+Wortel)
Pepaya
KLS I Telur ceplok + Pepaya
KLS II
TKTP Pisang rebus + teh manis Telur ceplok
DM/RL Agar-agar Pisang rebus + teh manis Pepaya
KE TUJUH Nasi / Bubur Pisang Nipah Nasi /Bubur Nasi / Bubur
KLS III +II+I Sosis bb Saus Rebus+teh Tongkol masak kuning+cabe merah iris Telur ceplok bumbu acar
Tempe goreng Tempe Balado
Capcay (wortel, kol, sawi keriting) Lodeh (Pepaya muda+jagung+cabe merah+santan)
Semangka
KLS I Sambal hati kentang + Semangka
KLS II
TKTP Agar-agar+ teh manis Sambal Hati Kentang
DM/RL Agar-agar + teh manis Semangka
20
21