Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat Yang Diajukan Untuk menyelesaikan
pembuatan Laporan hasil Penelitian dan Pengembangan Praktek Belajar Lapangan
(PBL) Standar Porsi Hidangan Diet Makan Siang Di Rumah Sakit Rafflesia Kota
Bengkulu memenuhi tugas mata kuliah MPGRS
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan dari
proposal ini. Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih dosen pembimbing mata kuliah dan
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam pembuatan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita semua.
Penyusun
Kelompok 4
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dan dietetik untuk mencapai status kesehatan yang optimal dalam kondisi
dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.
terutama pasien rawat inap. Namun, sesuai kondisi rumah sakit, dapat pula
1
kekurangan porsi karena tidak ada ukuran yang tepat dalam pemorsian
makanan pokok. Pemorsian makanan ini harus sesuai dengan standar porsi
yang telah ditentukan oleh pihak instalasi gizi rumah sakit. Besar porsi akan
makanan. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah observasi dan kajian antara
berdasarkan porsinya
Rafflesia Kota Bengkulu mengenai standar porsi hidangan diet biasa makan
siang pada kelas perawatan I, II, dan III terkait dengan standar porsi hidangan
Bagaimana standar porsi hidangan diet biasa makan siang pada kelas
perawatan I, II, dan III terkait dengan standar porsi pada pedoman pemberian
Untuk mengetahui standar porsi hidangan diet biasa makan siang pada
kelas perawatan I, II, dan III terkait dengan standar porsi pada pedoman
kesesuaian standar porsi hidangan diet biasa makan siang pada kelas
2
perawatan I, II, III di RS Rafflesia Kota Bengkulu dengan Pedoman
diet biasa makan sore pada kelas perawatan I, II, III di RS Rafflesia
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Standar Porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam
berat bersih untuk setiap jenis hidangan. Besar porsi adalah banyaknya
sehari–hari adalah makan pagi 20%, makan siang 30%, nakan malam 25%
Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam
jumlah bersih setiap hidangan. Porsi yang standar harus ditentukan untuk
centong, sendok pembagi harus distandarkan. Besar porsi adalah berat tiap
4
standar porsi hasil dari berat pemorsian makanan pokok, lauk hewani, lauk
nabati dan sayur yang diperoleh dan dibandingkan dengan standar porsi yang
standar porsi yang ditentukan (95,8%) cara ukur : food weighing alat ukur
menyusun hidangan dalam variasi yang serasi untuk memenuhi kebutuhan gizi
seseorang. Rumah sakit harus melayani berbagai jenis makanan khusus sesuai
makanan sesuai dengan standar porsi yang telah ditentukan. Standar porsi
adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam jumlah bersih pada
5
adanya standar porsi untuk setiap hidangan, sehingga macam dan jumlah
hidangan menjadi jelas. Porsi yang standar harus ditentukan untuk semua jenis
pasien. Standar porsi merupakan standar macam dan jumlah bahan makanan
dalam berat bersih dari suatu hidangan perorangan untuk sekali makan. Porsi
dengan standar porsi yang ada, bisa bertambah bahkan berkurang. Bagian
yang dapat dimakan merupakan salah satu penyebab selain proses persiapan
dengan cara digoreng akan mengakibatkan penyusutan berat pada suatu bahan
Pemorsian makanan pada pasien rawat inap di rumah sakit dibagikan ke dalam
6
porsi sesuai diet yang dianjurkan, kemudian di distribusikan kepada pasien
(Ambarwati, 2016).
terkontaminasi silang, bila satu tercemar yang lain dapat diamankan dan
makanan.
seperti makanan dalam kotak (dus) atau rantang khusus harus dipisahkan
setiap jenis makanan agar tidak saling bercampur. Tujuannya agar tidak
kepada pasien dari segi kandungan gizi, prsi, dan konsistensi makanan
7
BAB III
METODE PENELITIAN
data.
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil
2020. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi Pengumpulan data ini
Standar Porsi
1. Makanan Pokok
Waktu makan
No Bahan Satuan Keterangan
Siang
Seluruh Kelas
1 Nasi Biasa 100 Gram
Perawatan
2 Bubur Biasa 100 Gram -
3 BUbur Ayam 100 Gram -
4 Bubur Saring 100 Gram -
5 Makanan Cair 250 Gram -
1 kali pemberian
6 Nasi Goreng Gram
250 kalori
2. Lauk Hewani
Kelas Perawatan
No Bahan Makanan Satuan
I II III
1 Daging Sapi 50 50 50 Gram
2 Daging Ayam 125 125 125 Gram
3 Ikan Segar 125 125 125 Gram
9
4 Telur Ayam 1 1 1 Butir
3. Lauk Nabati
Kelas Perawatan
No Bahan Satuan
I II III
1 Tahu 50 50 50 Gram
2 Tempe 50 50 50 Gram
4. Buah
Kelas Perawatan Satuan
No Bahan
I II III
1 Pear/Sunkist/Apel - - - Gram
2 Jeruk manis - - - Gram
3 Semangka 200 200 200 Gram
4 Papaya 100 100 100 Gram
5 Pisang ambon 100 100 100 Gram
10
Ikan 125 gram/pasien
Sayur 100 gram/pasien
Tahu 50 gram/pasien
Tempe 50 gram/pasien
Beras:
NB 100 gram/pasien
NL 60 gram/pasien
BB Biasa 50 gram/pasien
Bubur Ayam 50 gram/pasien
4.2 Pembahasan
dilakukan dengan mengobservasi standar porsi makan siang diet biasa pada
didapatkan bahwa standar porsi diet biasa makan siang untuk makanan pokok
(nasi biasa) 100 gr beras /hari dengan pembagian sama setiap kelas
kelas perawatan I, II, dan III memiliki standar porsi yng sama yaitu daging
sapi 50 gr, daging ayam 125 gr, ikan segar 125 gr, telur ayam 1 butir.
tempe. Dimana pembagian porsi tahu dan tempe pada kelas perawatan I, II,
dan III memiliki porsi yang sama yaitu tahu 50 gr, dan tempe 50 gr.
11
Pembagian buah-buahan di RS Rafflesia pada kelas perawatan I, II, dan
III juga dengan porsi yang sama yaitu semangka 200 gr, papaya 100 gr, dan
pisang ambon 100 gr. Akan tetapi pada kelas perawatan I, II, dan III di RS
12
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa standar porsi makan siang diet biasa
pada kelas perawatan I, II, dan III di RS Rafflesia Bengkulu makanan pokok
(nasi biasa) diberikan sebanyak 100 gr beras /hari, dan nasi goreng yang
Sedangkan untuk pembagian porsi lauk hewani, lauk nabati dan buah-
buahan di kelas perawatan I, II, dan III memiliki berat yang sama. Akan tetapi
kelas perawatan I, II, dan III tidak diberikan buah pear/sunkist/apel dan jeruk
manis yang hanya diberikan kepada pasien kelas perawatan VIP. U dan VIP
B.
5.2 Saran
Tentunya Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena dari
itu penyusun berharap masukan dan kritikan dari pembaca dan dosen agar
makalah kedepan agar lebih baik lagi penulisannya. Dan semoga laporan ini
13
DAFTAR PUSTAKA
Khisa’an, R. K. (2016). Kajian Kesesuaian Standar Porsi pada Menu Makan Siang
Lauk Hewani, Lauk Nabati, dan Sayur di SD Unggulan Aisyiyah Bantul.
Politeknik Kesehatan Kemeterian Kesehatan, 9–26.
14
LAMPIRAN
15