Anda di halaman 1dari 17

Pemenuhan gizi lansia

berbasis pangan lokal


Gizi lansia
Pengertian lansia
lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
(enam puluh) tahun ke atas.
lansia pada umumnya memiliki fisik maupun non fisik
yang kondisinya telah banyak mengalami penurunan
akibat proses alamiah yang disebut dengan proses
menua.
Pengertian gizi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang
diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses
beradaptasi dengan perubahan yang di alaminya, selain
itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh
sehingga dapat memperpanjang usia.
Perubahan fisiologis akibat penuaan
1. Masalah gigi : penyakit gusi, ompong dan gigi palsu
yang tidak pas sehingga menimbulkan kesulitan
mengunyah makanan.
2. Berkurangnya sensitifitas terhadap rasa dan aroma
makanan, mempengaruhi usia lanjut cenderung
menyukai makanan yang terlalu asin dan manis yang
tidak baik untuk kesehatan.
3. Sensitifitas terhadap rasa haus berkurang , sehingga
usia lanjut berisiko dehidrasi/kekurangan cairan tubuh.
4. Obat-obatan tertentu bisa menyebabkan nafsu makan
turun dan mual.
Perubahan pada sistem endokrin
Terjadi perubahan dalam kecepatan dan jumlah sekresi,
respons terhadap stimulasi dan struktur kelenjar
endokrin.
pada usia 60 tahun sekresi hormon testosteron akan
menurun.
Produksi hormon estrogen dan progesteron pada usia
60 tahun juga akan menurun.
Perubahan pada sistem pernafasan
Diameter paru membesar sehingga menimbulkan
Pengepuran tulang rawan menyebabkan kelenturan
tulang iga berkurang. Disamping itu osteoporosis
menyebabkan gangguan kelenturan paru yang
selanjutnya menurunkan kapasitas vital. paru
membesar, sementara dindingnya menipis untuk
kemudian bersatu sama lain membentuk sakus baru
yang lebih besar. Semua perubahan ini berujung pada
penurunan fungsi paru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi lansia
1. Asupan makan jika seseorang asupan makan nya baik maka
status gizi nya akan baik.
2. Tingkat pengetahuan gizi yang baik merupakan faktor yang sangat
penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang terhadap
makanan.
3. Penyakit infeksi dan demam dapat menyebabkan merosotnya
nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan
pencernaan makanan, parasit dalam usus, seperti cacing gelang
dan parasit cacing pita, bersaing dalam tubuh untuk memperoleh
makanan sehingga menghalangi penyerapan zat gizi, keadaan ini
membuat terjadinya kurang gizi.
Gizi seimbang untuk lansia
 Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan
makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak vitamin dan
mineral.
 Jumlah kalori di batasi.
 Jumlah lemak dalam makanan dibatasi.
 Jumlah protein cukup.
 Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah besar yang
bersumber pada buah dan sayur, yang dikonsumsi dengan jumlah
yang bertahap.
 Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium,seperti susu
skim.
 Makanan mengandung zat besi (Fe dalam jumlah besar, seperti
kacang-kacangan, hati,daging, bayam atau sayuran hijau.
Gizi seimbang untuk lansia
 Membatasi penggunaan garam. Perhatikan label makanan yang
mengandung garam. Agar menghindari hipertensi.
 Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan
makanan yang segar dan mudah dicerna.
 Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah, seperti bahan makanan
lembek.
 Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi
makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat
makan lebih sering dengan porsi kecil tapi sering.
 Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus,
direbus, kurangi makanan yang digoreng.
Angka kecukupan gizi (AKG) lansia
Bahan makanan yang di batasi untuk
lansia
Batasi konsumsi lemak dan minyak , mengkonsumsi makanan
yang mengandung lemak tinggi tidak dianjurkan, karena akan
menambah risiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif
seperti tekanan darah tinggi, jantung, ginjal, dan lain lain.
Batasi makanan yg manis, makanan yg pedas, dan yg terlalu
asin.
Batasi minum kopi atau teh.
Batasi makanan yg tinggi purin contoh nya : hati, jantung,
otak, sosis, babat, paru, sarden kaleng, bebek, burung, angsa.
Hindari makanan yg diawetkan.
Bahan makanan yg di anjurkan
 Bahan makanan segar
 Bahan makanan sumber karbohidrat: oatmeal, roti gandum, beras
merah, beras tumbuk, jagung, kentang, ubi.
 Bahan makanan sumber protein : susu rendah lemak, ikan, tempe,
tahu.
 Bahan makanan sumber lemak : alpukat, kacang tanah/selai
kacang, minyak kedelai, minyak jagung.
 Sayur-sayuran berwarna hijau, oranye : bayam, wortel, brokoli, labu
kuning, labu siam, tomat, sayur hijau dan sayuran segar untuk
lalapan.
 Buah-buahan segar : pepaya, pisang, jeruk, apel, dan lain
sebagainya.
Hal yg perlu di perhatikan dalam pemberian
makan lansia
Porsi makan kecil tapi sering, dianjurkan makan besar 3
kali dan selingan 2 kali sehari.
Sayuran dipotong lebih kecil, bila perlu dimasak sampai
empuk, daging dicincang dan buah dijus/blender.
Untuk memenuhi kebutuhan air, minum air 6-8 gelas
sehari .
Makan bersama –sama akan lebih meningkatkan nafsu
makan.
Hal yang perlu di perhatikan dalam
penyiapan makan lansia
memastikan jika makanan tersebut mudah untuk
dikunyah, dan dicerna, berikanlah lansia makanan yang
benar-benar lembut agar mudah dikonsumsi. Hindari juga
penggunaan minyak, sebagai gantinya sajikan makanan
yang dikukus atau direbus.

Hindari memberikan lansia makanan yang dapat


memicu permasalahan pencernaan seperti makanan
yang pedas, makanan tinggi lemak dan mengandung
kafein
Bahan pangan lokal untuk lansia
Memanfaatkan ubi kayu
Di indonesia ubi kayu merupakan salah satu sumber karbohidrat
lokal yang menduduki urutan ke tiga setelah padi dan jagung.
Ubi kayu segar mempunyai komposisi terdiri dari kadar air sekitar
60%, pati 35%, serat kasar 2,5%, kadar protein 1%, kadar lemak,
0,5% dan kadar abu 1%.
Ubi kayu juga memiliki keunggulan lain yaitu kandungan vitamin C
(32mg) lebih tinggi dibandingkan kandungan vitamin C dari tanaman
umbi-umbian yang lain.
Cara pengolahan
Bubur ubi kayu
Untuk 3-4 porsi, bahan-bahan : 500gr singkong di
parut,garam secukupnya, 300gr gula merah, 500 ml air, 2
lembar daun pandan, 300ml santan.
Cara membuat :
1. Singkong parut dicairkan dengan air secukupnya.
2. Gula merah dimasak hingga mendidih kemudian
tuangkan singkong cair dan masak serta di aduk hingga
matang.
PEPES TAHU untuk 2 porsi
Bahan-bahan : 1 buah tahu besar,haluskan, 2 lembar daun salam, 1
batang serai di iris, 3 lembar daun jeruk di iris, 1 buah telur.

Bumbu halus: 1 bh cabai merah besar, 3 butir bawang merah, 2 siung


bawang putih, secukupnya merica bubuk, secukupnya garam dan
gula.

Perlengkapan: daun pisang dan lidi.

Cara membuat:
 Campur tahu putih yg telah di haluskan dengan bumbu aduk rata.
 Masukan telur dan irisan daun jeruk aduk rata.
 Ambil daun pisang taruh 1 lembar daun salam, dan tata satu bagian
adonan bungkus bentuk lontong dan semat dengan lidi
 Kukus 30 menit hingga matang kemudian angkat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai