Anda di halaman 1dari 6

GIZI SEIMBANG PADA USILA

1. Definisi
Gizi sangat dibutuhkan oleh usia lanjut untuk mempertahankan kualitas hidupnya.
Pemenuhan gizi pada usia lanjut sangat penting pada usia lanjut menujukan bahwa asupan
energi pada usia lanjt sangat mempengaruhi ketahanan tubuh.

2. Tujuan
Untuk mempertahankan fungsi tubuh, menjaga kesehatan, dan bahagia di hari tua.

3. Manfaat gizi seimbang untuk usila


 Kebutuhan gizi lansia dapat terpenuhi
 Kesehatan terjaga
 Untuk mempertahankan dan kekuatan pada lansia
 Tidak mudah sakit

4. Kebutuhan gizi untuk usila


Dengan kondisi demikian maka kebutuhan zat gizi dan pola konsumsi pangan pada
kelompok usia lanjut agak berbeda dibanding kelompok dewasa; membatasi konsumsi gula,
garam dan minyak, serta tinggi purin. Namun dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi
sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup.

Pada umumnya kebutuhan akan energi semakin berkurang, sedangkan beberapa vitamin
dan mineral yang dibutuhkan lebih banyak. Kebutuhan gizi lansia perempuan sedikit
lebih tinggi dari lansia laki-laki. Selain itu semakin bertambah usia, kebutuhan gizi lansia
semakin berkurang.
 Energi
kebutuhan energi/kalori berkurang dengan meningkatnya usiaÜ berkaitan dengan
penurunan massa otot, BMR, dan aktivitas fisik , contoh: Pra Lansia 50 – 60 thn,
Laki-laki : 2150 kkal, Perempuan : 1800 kkal atau dapat diberikan 30 – 35
Kal/kgBB/hari
 Protein
1 g/kg BB/hari (14–16% dari energy total) Pemberian tidak boleh>1,5 g/kg BB / hari
Pada keadaan infeksi berat atau trauma A 1,2–1,5 g/kg BB / hari
 Lemak
Kebutuhan Lemak 25% dari energi total sehari
 Karbohidrat
50-60% dari energi total sehari diutamakan KH kompleks
5. Pesan Gizi Seimbang Bagi Lansia
a. Biasakan mengonsumsi makanan sumber kalsium seperti ikan dan susu.
Kepadatan tulang usia lanjut mulai berkurang sehingga berisiko mengalami
pengeroposan tulang/osteoporosis. Selain itu sistim gigi geligi tidak sempurna dan
rapuh sehingga untuk mencegah kondisi yang lebih parah dianjurkan
untuk mengkonsumsi pangan sumber kalsium dan vitamin D terutama dari ikan
dan susu. Selain itu juga dianjurkan untuk terpapar sinar matahari pagi

b. Biasakan banyak mengonsumsi makanan berserat. Serat pangan sangat diperlukan


oleh usia lanjut agar tidak mengalami sembelit sehingga buang air besar menjadi
lancar. Serat pangan akan menghambat penyerapan gula dan kolesterol sehingga
membantu meningkatkan kesehatan usia lanjut. Usia lanjut dianjurkan untuk
mengonsumsi sumber karbohidrat yang masih banyak mengandung serat
(whole grains) danmengonsumsi sayuran serta buah-buahan yang
banyakmengandung serat pangan. (lihat tabel kelompok pangan sayuran dan tabel
kelompok buah-buahan).
Disamping dapat mengurangi risiko sembelit, banyak makan sayur dan buah-buahan
juga dapat menjaga kenormalan tekanan darah, kenormalan kadar gula darah dan
kolesterol darah. Vitamin yang banyak terkandung dalam sayuran dan buah-buahan
juga berperan sebagai zat anti oksidan yang dapat menangkal senyawa jahat
dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko infeksi dan kanker.

c. Minumlah air putih sesuai kebutuhan. Sistem hidrasi pada usia lanjut sudah
menurun sehingga kurang sensitif terhadap kekurangan maupun kelebihan
cairan.Akibat dehidrasi pada usia lanjut adalah demensia, mudah lupa, kandungan
Natrium darah menjadi naik sehingga berisiko terjadihipertensi. Sebaliknya bila
kelebihan cairan akan meningkatkan beban jantung dan ginjal. Oleh karena itu
kelompok usia lanjut perlu air minum yang cukup (1500-1600ml/hari setara 6
gelas).

d. Tetap melakukan aktivitas fisik. Sel-sel otot pada usia muda mempunyai
kelenturan yang optimal dan mulai menurun pada usia lanjut. Kontraksi dan
relaksasi otot menjadi berkurang akibatnya usia lanjut sering mengalami
kekakuan otot. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik
yang ringan seperti berjalan-jalan, bersepeda, berkebun dan melakukan olah raga
ringan seperti yoga, senam usia lanjut yang berfungsi membantu kelenturan otot
dan relaksasi otot. Aktivitas fisik yang dilakukan usia lanjut akan menambah
kesehatan jantung dan kebugaran tubuh.
e. Batasi konsumsi gula, garam dan lemak. Banyak mengonsumsi makanan
berkadar gula, garam, lemak bagi kelompok usia lanjut meningkatkan risiko
terhadap timbulnya hipertensi, hiperkolesterol, hiperglikemia dan penyakit stroke,
penyakit jantung koroner, penyakit kencing manis (diabetes melitus) dan
kanker. Usia lanjut berisiko mengalami gout (asam urat tinggi) oleh karena itu,
konsumsi pangan dengantinggi purin seperti jeroan dan melinjo agar dibatasi.
Natrium merupakan elektrolit dalam tubuh yang mempunyai peran
penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Namun apabila jumlah
natrium dalam tubuh meningkat akan mengakibatkan kondisi yang
disebut hipernatremia. Pada kondisi tersebut akan terjadi ketidak-
seimbangan elektrolit di dalam dan di luar sel yang akan mengakibatkan
oedema. Oleh karena itu kelompok usia lanjut harus berusaha mempertahankan
kondisi natrium darah tetap normal dengan cara mengonsumsi air sesuai
dengan kebutuhan dan mengonsumsi makanan yang rendah natrium dan tinggi
kalium. Kadar natrium yang tinggi akan memicu terjadinya hipertensi.

f. Pola Hidup Bersih dan Sehat. Mengingat kondisi imunitas lansia cenderung
menurun, maka kebersihan diri dan lingkungan perlu menjadi perhatian.
Misalnya, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum dan sesudah makan, mandi
dan membersihkan badan dengan baik dan benar, termasuk menggunak

6. Masalah gizi yang sering dihadapi usila yang bisa menimbulkan masalah
 Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar.
Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih,
apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik.
Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan.
Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit
jantung, kencing manis, dan darah tinggi.

 Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena
gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan
menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan
kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat
diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun,
kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
 Kekurangan vitamin dan mineral
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan
menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
 Masalah gigi
Penyakit gigi, ompong dan gigi palsu, sehingga menimbulkan kesulitan menguyah
makan seperti daging buah dan sayur
 Berkurangnya semsitifitas terhadap rasa dan aroma makanan, sehingga usia lanjut
cenderung menyukai makanan yang terlalu asin dan manis yang tidak baik untuk
Kesehatan
 Sensitifitas terhadap haus berkurang, sehingga usia lanjut beresiko dehidrasi /
kekurangan cairan tubuh
 Obat-obatan tertentu bisa menyebabkan mual dan menurunkan nafsu makan
 Kesendirian dan defresi sering menghinggapi usia lanjut, menyebabkan masalah
makan

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia


 Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.
 Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis,
asin, asam, dan pahit
 Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran
 Rasa lapar menurun, asam lambung menurun
 Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
 Penyerapan makanan di usus menurun.

8. Syarat dalam penyusunan menu lansia


 Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan yang
terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur
 Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut adalah 50% dari Hidrat
Arang yang bersumber dari Hidrat Arang kompleks
 Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yang 25-30% dari total kalori
 Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya 14- 16 % dari total kalori
 Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah besar yang bersumber pada
buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah yang bertahap
 Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu nonfat, yoghurt,
ikan.
 Makanan mengandung zat besi (Fe dalam jumlah besar, seperti kacang-kacangan,
hati,daging, bayam atau sayuran hijau
 Membatasi penggunaan garam. Perhatikan label makanan yang mengandung garam,
seperti adanya monosodium glutamat, sodium bikarbonat, sodium citrate
 Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang segar
dan mudah dicerna
 Hindari bahan makanan yang mengandung alkohol dalam jumlah besar
 Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah, seperti bahan makanan lembek
 Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya
diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang
kecil
 Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
dipanggang kurangi makanan yang digoren

9. Perencanaan Makanan untuk Lansia


 Makanan harus mengandung zat gizi yang cukup dari makanan yang beraneka ragam.
 Perhatikan porsi makan, usahakan porsi kecil dan sering, kurang lebih 3 kali makan
utama dan 2-3 kali makanan
 Banyak minum 6-8 gelas per hari dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin
agar tidak memperberat kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya
hipertensi
 Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak, gorengan, dan makanan yang
berlemak seperti santan dan mentega
 Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau ompong, makanan harus lunak /
lembek atau dicincang
 Konsumsi buah dan sayuran dianjurkan minimal 5 porsi (± 500 gram) per hari,
hindari konsumsi suplemen serat
 Konsumsi makanan sumber kalsium seperti susu dan produk olahannya, ikan, serta
kacang – kacangan untuk mencegah pengeroposan tulang
 Batas konsumsi kafein seperti minuman bersoda, kopi, cokelat atau teh.

10. Contoh Jumlah Bahan Makanan Yang Dibutuhkan Pralansia Untuk Sehari

Waktu Makan Pria ( 2150 kkal ) Wanita ( 1800 kkal )


Pagi  1½ gls nasi/penggganti  1 gelas nasi/pengganti
 1 btr telur/ 100 gr tahu  1 btr telur/ 100 gr tahu 
 100 gr sayuran  100 gr sayuran
 1 1 gls susu non fat   1 gls susu non fat 

Pukul 10.00  Snack/buah/juice buah  Snack/buah/juice buah


Siang  1½ gls nasi/penggganti  1 gelas nasi/pengganti
 50 gr daging/ikan/unggas  50 gr  daging/ikan/unggas
 25 gr tempe/pengganti  25 gr tempe/pengganti
 150 gram sayuran  150 gram sayuran
 1 potong buah  1 potong buah

Pukul 17.00  Snack/buah/juice buah  Snack/buah/juice buah

Malam  1½ gls nasi/penggganti  1 gelas nasi/pengganti


 50 gr daging/ikan/unggas  50 gr  daging/ikan/unggas
 25 gr tempe/pengganti  25 gr tempe/pengganti
 150 gram sayuran  150 gram sayuran
 1 potong buah  1 potong buah

11. Contoh menu sehari


a. Pagi
 Nasi / nasi tim
 bubur
 telur dadar
 tahu bacem
 tumis kacang Panjang + udang
b. selingan
 pisang rebus
c. siang
 nasi/ nasi tim
 bubur
 ikan goreng
 tahu panggang isi sayuran
 sayur asem
 papaya
d. selingan
 jus alpukat
e. malam
 nasi / nasi tim
 pepes teri nasi
 tempe mendoan
 capcay
 jeruk

sumber : http://mardiwaluyo.blitarkota.go.id/id/berita-opd/gizi-seimbang-pada-lansia

Anda mungkin juga menyukai