DISUSUN OLEH :
RIMA MULYATI 3720210026
1.1 Definisi
Malnutrisi adalah Suatu keadaan gizi yang buruk yang terjadi karena tidak cukupnya asupan
satu atau lebih nutrisi yang membahayakan status kesehatan (Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada
Lansia. Jakarta : EGC)
Gangguan gizi yang dapat terjadi karena tidak cukupnya asupan nutrient esensial atau karena
mal asimilasi. (Hincliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan, Jakarta : EGC)
Malnutrisi adalah adalah kondisi gangguan minat yang menyebabkan depresi agitasi, dan
mempengaruhi fungsi kognitif / pengambilan keputusan. Gangguan nutrisi terjadi kalau diet
mengandung satu atau lebih nutrient dalam jumlah yang tidak tepat.
1.2 Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
1. Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang
berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori
(energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya. Bagi lansia
komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari
karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia
wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan
disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka
cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
2. Protein
Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram
per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan
protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi
penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan
penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein
yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan.
Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat
menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga dianjurkan
20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty
acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak
hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.
4. Karbohidrat dan serat makanan
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah
BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-
buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang
dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat
menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai
sumber energi dan sumber serat.
5. Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1,
B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama disebabkan
dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang
paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang
dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi
penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya
dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
6. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan
membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8
gelas per hari.
Keterangan :
Mengindikasikan ketidaktergantungan
Mengindikasikan ketergantungan
Kategori :
A. Ketidaktergantungan dalam semua fungsi/ ke enam fungsi
B. Ketidaktergantungan dalam semua tetapi masih ada satu fungsi yang tidak bisa dilakukan
C. Ketidaktergantungan dalam semua fungsi tetapi tidak bisa mandi sendiri dan satu tambahan fungsi
lainnya
D. Ketidaktergantungan dalam semua fungsi tetapi tidak bisa mandi, berpakaian dan satu tambahan
fungsi yang lain
E. Ketidaktergantungan dalam semua fungsi tetapi tidak bisa mandi, berpakaian, toilet, dan satu
tambahan fungsi lain
F. Ketidaktergantungan dalam semua fungsi tetapi tidak bisa mandi, berpakaian, toilet, bergerak, dan
satu tambahan fungsi lain
G. Tergantung dalam semua fungsi
BARTHEL INDEX
Tabel Barthel Index :
Dengan Tanpa
No Aktifitas
bantuan bantuan
1 Makan (jika makan harus dipotong terlebih dahulu 5 10
berarti memerlukan bantuan)
2 Bergerak dari kursi roda ke tempat tidur dan kembali 5-10 15
(termasuk duduk tegak di tempat tidur)
3 Personal toilet (mencuci muka, menyisir rambut, 0 5
bercukur, membersihkan gigi)
4 Duduk dan berdiri dari toilet (cara memegang pakaian, 5 10
mengelap, menyiram WC
5 Mandi sendiri 0 5
6 Berjalan di permukaan yang berbeda (jika tidak bisa 0 5
berjalan, penggunaan kursi roda)
7 Naik turun tangga 5 10
8 Berpakaian (termasuk di dalamnya mengikat tali 5 10
sepatu, mengencangkan dan mengendorkan)
9 Mengontrol BAB 5 10
10 Mengontrol BAK 5 10
TOTAL SKOR : 90 = Tidak ketergantungan
Keterangan :
Dengan Bantuan
1. Tidak memerlukan alat
2. Memerlukan bantuan alat
3. Memerlukan bantuan orang lain
4. Memerlukan bantuan orang lain dan alat
5. Tidak bisa apa-apa
Sakit/ Nyeri
1. Tidak sakit
2. Sakit ringan
3. Sakit sedang
4. Sakit berat
Tingkat kesulitan
1. Sangat mudah
2. Mudah
3. Sedang
4. Sulit
5. Sangat sulit
INSTRUMENTAL ACTIVITIES OF DAILY LIVING
Keterangan :
I : Independent
A : Assisten
D : Dependent
Daftar pertanyaan berupa :
1. Kemampuan menggunakan telepon
I : Mengoperasikan telepon dengan inisiatif sendiri
A : Menjawab telepon dan mencet beberapa nomor yang telah dihafal
D : Tidak menggunakan telepon sama sekali
2. Menggunakan transportasi
I : Bepergian secara mandiri (dengan angkutan umum/ menyetir mobil)
A : Dapat melakukan perjalanan tapi tidak bisa sendirian
D : Tidak melakukan perjalanan sama sekali
3. Kemampuan belanja
I : Dapat berbelanja sendiri dengan transportasi yang ada
A : Dapat berbelanja tapi tidak sendiri
D : Tidak dapat berbelanja
4. Kemampuan menyiapkan makanan
I : Dapat merencanakan dan memasak sendiri
A : Dapat menyiapkan bahan masakan tapi saat memasak harus dibantu
D : Tidak dapat menyiapkan makanan
5. Melakukan pekerjaan rumah
I : Dapat melakukan pekerjaan rumah yang berat (menyikat lantai)
A : Dapat melakukan pekerjaan yang ringan
D : Tidak dapat melakukan sendiri
6. Menyiapkan dan menggunakan obat-obatan
I : Dapat menyiapkan dan minum obat dengan dosis yang tepat
A : Dapat menyiapkan obat-obatan tapi harus diingatkan jadwal minum obat
D : Tidak dapat melakukan semua sendiri
7. Menggunakan keuangan
I : Dapat mengatur keuangan, menulis cek dan membayar tagihan
A : Dapat mengatur keuangan untuk belanja sehari-hari, tapi membutuhkan bantuan untuk
menulis cek dan membayar tagihan
D : Tidak dapat melakukan semua sendiri
MORSE FALL SCALE (MFS)
Nama Lansia : ………………………….. (…..tahun)
Wisma :
Tanggal pengkajian :
Analisa Data :
no Data Penyebab Masalah
1 Ds : - Risiko defisit nutrisi
- Klien mengatakan kadang perutnya
terasa mual
- Klien mengatakan tidak nafsu
makan
DO :
- Perut klien nampak besar ( asites )
- Nampak makanan klien tidak habis
2 Ds : Agen pencedera fisiologis Nyeri akut berhubungan
- Klien mengatakan nyeri perut
bagian atas kiri
- Skala nyeri
P : Klien mengatakan nyeri timbul
mendadak
S : Skala nyeri 6
Nyeri akut S:
berhubungan - Klien mengatakan nyeri pada perut kiri atas
dengan agen - Klien mengtakan nyerinya hilang saat duduk posisi semi fowler
pencedera fisiologis O:
- Klien nampak meringis
- Klien nampak lesu
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Gangguan pola tidur S:
- Klien mengatakan sering terbangun saat tidur karna merasakan nyeri pada
perut
- Klien mengatakan tidurnya kurang
O:
- Mata klien nampak cekung
- Klien nampak lesu
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
TGL DIAGNOSA EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN MHS CI
07 April Risiko Defisit Nutrisi S:
- Pasien mengatatakan sudah tidak mual saat makan
2022
- Pasien mengatakan selera makanya lebih baik
O:
- Nampak pasien menghabiskan 1 porsi makananya
- Pasien nampak segar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Nyeri akut S:
berhubungan - Klien mengatakan nyeri pada perut kiri atas sudah tidak sering terasa
dengan agen - Klien mengtakan nyerinya hilang timbul
pencedera fisiologis O:
- Klien nampak lebih segar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Gangguan pola tidur S:
- Klien mengatakan gangguan tidurnya berkurang
- Klien mengatakan tidurnya lebih baik
O:
- Mata klien nampak segar
- Klien tidak nampak lesu
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
TGL DIAGNOSA EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN MHS CI
08 April Risiko Defisit Nutrisi S:
- Pasien mengatatakan sudah tidak mual saat makan
2022
- Pasien mengatakan selera makanya lebih baik
O:
- Nampak pasien menghabiskan 1 porsi makananya
- Pasien nampak segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Nyeri akut S:
berhubungan - Klien mengatakan sudah tidak ada nyeri di perutnya
dengan agen -
pencedera fisiologis O:
- Klien nampak lebih segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Gangguan pola tidur S:
- Klien mengatakan gangguan tidurnya berkurang
- Klien mengatakan tidurnya lebih baik
O:
- Mata klien nampak segar
- Klien tidak nampak lesu
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan