Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 1

1. Amelia Anggun Putri


2. Citra Amelia
3. Deni Harveni
4. Fadhilah Ahamd
5. Halimah Thusyakdyah
6. Lasmarni
7. Liza Maisasri
8. Regina Panbara

NR 12 IKM
STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG
1. Konsep Nutrisi
PENGERTIAN NUTRISI
 Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).
 Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
 Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan
sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

JENIS NUTRISI

 Karbohidrat
 Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan oksigen,
terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk
melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007).
Fungsi karbohidrat:
 Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak.
 Memberi rasa kenyang.
 Pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan
disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu
dapat dipergunakan.
 Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol
dan asam-asam lemak.
Fungsi lemak:
 Sebagai sumber energi.
 Membangun jaringan tubuh.
 Fungsi perlindungan.
 Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh
 Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbulnya rasa
lapar.
 Vitamin larut dalam lemak.

 Protein
 Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien
kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Fungsi protein:
 Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan
yang normal.
 Menghasilkan jaringan baru.
 Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim,
hormon dan hemoglobin.
 Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).
 Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai
katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada dua jenis vitamin:
 Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
 Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh).

 Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam
pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak,
cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis
sehingga harus disediakan lewat makanan.
Fungsi mineral:
 Konstituen tulang dan gigi.
 Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh.
 Bahan dasar enzim dan protein

 Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih 60-70% berat
badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh, terutama bagi mereka
yang melakukan olahraga atau kegiatan berat.
Fungsi air:
 Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme, hormon ke organ
sasaran (target organ).
 Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas fisik.
 Mempertahankan keseimbangan volume darah
2. Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
Pengertian
Yaitu memberikan nutrisi pada lansia sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi individu
untuk mencegah terjadinya kelebihan dan kekurangan gizi pada lansia(malnutrisi), serta
mepertahankan status gizi normal.
Contohnya
Sebagai contoh, pada perempuan berusia antara 50-64 tahun, kebutuhan energi per hari
adalah 1900 kkal, lebih kecil kira-kira 300 kalori jika dibandingkan dengan kebutuhan
energi orang dewasa berusia 19-29 tahun. Perubahan lain yang terlihat signifikan adalah
kebutuhan lemak dan karbohidrat. Pada orang dewasa kebutuhan lemaknya sebesar 60-
75 gram per hari, sementara pada lansia kebutuhan lemaknya hanya sebesar 43-53
gram saja.
Kebutuhan gizi pada lansia
Karbohidrat adalah sumber energi yang utama (contohnya beras, jagung, kentang,
singkong dll). Protein sebagai dasar pembentukan struktur tubuh, pertumbuhan dan
perbaikan jaringan (contohnya : ikan, daging sapi, ayam, telur, udang dll). Lemak
mempertahankan fungsi tubuh dan membantu penyerapan vitamin A, D, E, K (contohnya
minyak, margarine, mentega). Vitamin dan mineral merupakan kebutuhan untuk
pertahanan tubuh dari penyakit (contohnya : buah-buahan dan sayur-sayuran). Cairan,
kebutuhan cairan pada lansia perlu diseimbangkan adar tidak terjadi penumpukan cairan
dalam tubuh maupun kekurangan cairan (dehidrasi), (contohnya air putih, teh manis,
susu, sup, kuah sayur dll).
Tujuan Gizi pada Lansiaa.

a. Menjadikan lansia yang dapat terpenuhi akan kebutuhan gizinya


b. Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, sosial dan psikologis lanjutusia
secara memadai serta teratasinya masalah-masalah akibat usia lanjut.
c. Terlindunginya lanjut usia dari perlakuan yang salah
d. T erlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lanjut usia. Yang
Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi Lansiaa.
1) Batasimakanan yang manis-manisataugula,makanan yang terlalupedas.
2) Batasiminum kopi atauteh,kurangani konsumsi makanan yang terlalu
asin
3) Makananmengandungzatbesiseperti :kacang-kacangan, hati,
telur,dagingrendahlemak, bayam, dansayuranhijau.d.
Lebihdianjurkanuntukmengolahmakanandengancaradikukus,direbus,
ataudipanggangkurangimakanan yang digoreng.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHIKEBUTUHAN GIZI PADA LANSIA

a) Berkurangnyakemampuanmencernamakananakibatk
erusakangigiatauompong.
b) Berkurangnyainderapengecapanmengakibatkanpenu
runanterhadapcita rasa manis, asin, asam, danpahit
c) Esophagus/kerongkonganmengalamipelebaran.
d) Rasa laparmenurun, asamlambungmenurun.
e) Gerakanususataugerak peristaltic
lemahdanbiasanyamenimbulkankonstipasi
f) Penyerapanmakanan di usus menurun.
MASALAH GIZI PADA LANSIA
a) Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota
–kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan
berat badan berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori berkurang
karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk
diubah walaupun disadari untuk mengurangi
makan.Kegemukanmerupakansalahsatupencetusberbagaipenyakit,
misalnya :penyakitjantung, kencingmanis, dandarahtinggi.
b) Gizi kurangGizikurangseringdisebabkanolehmasalah-masalah social
ekonomidanjugakarenagangguanpenyakit.Bilakonsumsikaloriterlalurend
ahdari yang dibutuhkanmenyebabkanberatbadankurangdari
normal.Apabilahalinidisertaidengankekurangan protein
menyebabkankerusakan-kerusakansel yang tidakdapatdiperbaiki,
akibatnyarambutrontok, dayatahanterhadappenyakitmenurun,
kemungkinanakanmudahterkenainfeksi.
c) Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran
dalam makanan kurang dan ditambah
dengan kekurangan protein dalam
makanan akibatnya nafsu makan
berkurang, penglihatan menurun,
kulitkering, penampilan menjadi lesu
dan tidak bersemangat.
3. Masalah Kesehatan yang muncul
Gngguan Nutrisi
 1. Dehidrasi
Asupan air minum pada lansia sebaiknya
berdasarkan takaran atau tidak membiarkan hingga
rasa haus itu muncul. Jumlah kebutuhan air minum
pada lansia kurang lebih 1,5 liter per hari.
Dianjurkan para lansia tidak diberikan air minum
terlalu banyak karena akan menimbulkan gejala
buang air kecil (BAK) berlebih. Sementara, BAK
terlalu sering bisa menyebabkan unsur kalium pada
tubuh keluar terlalu banyak.
2. Anemia
Menurut Handojo, lansia rentan terhadap anemia. Anemia adalah suatu
keadaan di mana kadar hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam
darah berada di bawah normal.
Ada beberapa penyebab sesesorang atau lansia bisa mengalami
anemia, di antaranya yakni:
 Asupan dan penyerapan zat besi (Fe) berkurang
 Kekurangan vitamin B12
 Kekurangan asam folat
Gejala anemia pada lansia bisa dideteksi dari wajah yang tampak pucat.
Untuk lebih jelas, deteksi anemia bisa juga dilakukan dengan cara
melihat lapisan dalam kelompak bawah mata. Jika bagian tersebut
berwarna kemerahan, lansia itu kemungkinakn tak mengidap anemia.
Namun, apabila bagian dalam kelopak mata tampak putih pucat, mereka
disinyalir alami anemia.
3. Osteoporosis Para lansia kemungkinan
besar akan mengalami osteoporisis atau
tulang keropos. Hal itu terjadi karena
pada umumnya osteoporisis disebabkan
oleh menurunnya kepadatan tulang
seiring bertambahnya usia.
Manajemen Nutrisi yang baik unuk lansia

 Makanan harus mengandung zat gizi dari


makanan yang beraneka ragam yang terdiri dari
zat tenaga, pembangun da penngatur.
 Porsi makanan jangan terlalu kenyang, diatur
dalam satu hari dan dapat makan lebih sering
dengan porsi kecil. Contoh menu :
Pagi : Bubur ayam, jam 10.00 : Roti
Siang : Nasi, pindang telur, sup, pepaya
Jam 16.00 : Nagasari
Malam : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes
ikan, pisang
Langkah Hidup Sehat Pada Lansia
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai