1. Halimah Thusyakdyah
2. Regina Panbara
3. Deni Harveni
4. Rima Julita
5. Amelia Anggun Putri
6. Tarsisius Rahmat
Genitalia Interna
GENETALIA EKSTERNA
Vagina Himen
Secara anatomi, vagina merupakan organ yang Himen Adalah lipatan mukosa yang
berbentuk tabung dan membentuk sudut
menutupi sebagian dari introitus vagina.
kurang lebih 60 derajat dengan bidang
Himen tidak dapat robek disebut hymen
horizontal. Namun, posisi ini berubah sesuai
imperforatus Terdapat beberapa bentuk
dengan isi vesika urinaria.
himen diantaranya : himen anular, himen
Dinding ventral vagina yang ditembus serviks
septal, himen kribiformis, himen parous
panjangnya7,5 cm, sedangkan panjang dinding
posterior kurang lebih 9 cm. Dinding anterior
dan posterior ini tebal dan dapat diregang.
Dinding lateralnya di bagian cranial melekat
pada ligament Cardinale, dan di bagian kaudal
melekat pada diafragma pelvis sehingga lebih
rigid dan terfiksasi. Vagina ke bagian atas
berhubungan dengan uterus, sedangkan
bagian kaudal membuka pada vestibulum
vagina pada lubang yang disebut introitus
vaginae.
Genitalia Interna
Uterus Ovarium
Uterus merupakan organ berongga dengan dinding
muscular tebal, terletak di dalam kavum pelvis Ukuran dan bentuk ovarium tergantung umur dan
minor (true pelvis) antara vesika urinaria dan stadium siklus
rectum. Ke arah kaudal, kavum uteri berhubungan menstruasi. Bentuk ovarium sebelum ovulasi adlah
dengan vagina. Uterus berbentuk seperti buah pir ovoid dengan
(pyriformis) terbalik dengan apeks mengarah ke permukaan licin dan berwarna merah muda
kauda dorsal, yang membentuk sudut dengan keabu-abuan. Setelah
vagina sedikit lebih 90 derajat uterus seluruhnya berkali-kali mengalami ovulasi, maka permukaan
terletak di dalam pelvis sehingga basisnya terletak ovarium tidak
kaudal dari aperture pelvis kranialis. Organ ini tidak rata/licin karena banyaknya jaringan parut
selalu terletak tepat di garis median, sering terletak (cicatrix) dan warnanya
lebih kanan. Posisi yang tidak tepat (fixed) bisa berubahm menjadi abu-abu. Pada dewasa muda
berubah tergantung pada isi vesika urinaria yang ovarium berbentuk
terletak ventro kaudal dan isi rectum yang terletak ovoid pipih dengan panjang kurang lebih 4 cm,
dorso cranial. Panjand uterus kurang kebih 7,5 cm, lebar kurang lebih 2
lebarnya kurang lebih 5 cm, tebalnya kurang lebih cm, tebal kurang lebih 1 cm dan beratnya kurang
2,5 cm, beratnya 30-40 gram. Uterus dibagi menjadi lebih 7 gram. Posisi ovarium tergantung pada
tiga bagian yaitu fundus uteri, korpus uteri dan posisi uterus karena keduanya dihubungkan
serviks uteri oleh ligamen-ligamen.
Genitalia Interna
Tuba Fallopi
Tuba uterina atau tuba fallopi memiliki
panjang masing-masing tuba kurang lebih
10 cm. Dibagi atas 4 bagian (dari uterus
kea rah
ovarium) yaitu pars uterine tubae (pars
intramuralis), isthmus tubae, ampulla
tubae, dan infundibulum tubae
B. Fisiologi sistem reproduksi wanita
1) OOGENESIS
Proses pembentukan gamet betina (sel telur) pada wanita disebut oogeniesis dan
terjadi di ovarium. Pada masa Fetus, ovarium mengandung sel pemula atau oogonium
sejak bayi lahir oogonium berkembang menjadi oosit primer hingga pubertas, melalui
fase profase pada pembelahan meiosis. Pada masa pubertas, dibawah pengaruh FSH
( folikel stimulating hormone ) oosit primer membelah secara meiosis menghasilkan
dua sel yang berukuran besar dan kecil. Sel yang lebih kecil disebut badan polar dan
sel yang besar disebut oosit sekunder. Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Folikel-
folikel ini dibawah pengaruh FSH membelah berkali-kali dan membentuk folikel graaf
( folikel yang sudah masak ) yang diantaranya mempunyai rongga. Sel-sel folikel ini
kemudian memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk menyekresikan LH
( luteinizing hormone) yang berfungsi mendorong ovulasi (pelepasan sel telur ) bila
pada saat ovulasi terjadi pembuahan maka oosit sekunder meneruskan pembelahan
menjadi ootid (haploid) dan polar kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum. Jadi,
dalam oogenesis ini dihasilkan oosit sekunder yang akan dibuahi sperma, dan setelah
pembuahan, oosit sekunder membelah lagi secara meiosis hingga dihasilkan ovum.
2. SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA
Siklus menstruasi berkaitan dengan pelepasan
sel telur ( ovulasi ) dan terjadi pad hari ke-28 dari
siklus. Setiap orang mempunyai siklus yang
beraneka, dengan periode antara 21 hari (3
minggu) sampai 30 hari. Menstruasi atau haid
dialami oleh wanita normal, sehat, sejak akil
balig. Kira-kira sejak usia 11 tahun atau 13 tahun.
Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari empat
fase sebagai berikut
Siklus menstruasi pada wanita
a.Skrotum b.Testis
Dari luar, skrotum terlihat seperti Testis disebut juga testikel, Testis dilindungi oleh suatu
membran yang disebut tunica vaginalis. Cairan yang ada di
satu kantung yang dipisah menjadi membran tersebut disebut hydrocele. Di dalam tunica
2 bagian lateral oleh raphe. Di vaginalis terdapat semacam kapsul berwarna putih yang
disebut tunica albuginea yang memanjang ke dalam
dalam, scrotal septum yang terdiri membentuk sekat yang membagi testis ke beberapa bagian
dari jaringan otot polos (disebut yang disebut lobus. Tiap-tiap lobus mengandung tubulus
otot dartos) dibagi menjadi dua, seminiferus yang merupakan tempat spermatogenesis, yaitu
pembentukan sperma. Tubulus seminiferus mengandung
yang masing-masing berisi satu dua macam sel, yaitu sel spermatogenik (sel tempat
testis. Kedua testis dihubungkan mensistesis sperma) dan sel sertoli (membantu proses
spermatogenesis). Sel spermatogonia yang berkembang dari
oleh otot cremaster. Dengan posisi sel benih primordial akan aktif pada masa pubertas/.
letak dan kontraksi otot-ototnya, Aktifnya spermatogonia ditandai dengan adanya
skrotum berfungsi untuk spermatogenesis. Spermatogonium (2n) mengalami mitosis
dan terbentuk dua spermatosit primer (2n). Kemudian
mempertahankan suhu testis terjadi meiosis I dimana masing-masing spermatosit primer
menjadi spermatosit sekunder (n). Setelah itu terjadi meiosis
II dan terbentuk total 4 spermatid (n). Tahap terakhir dari
spermatogenesis yaitu spermiogenesis dimana masing-
masing spermatid menjadi sel sperma
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
m. Semen n. Penis
Semen adalah campuran dari Penis berbentuk silinder, berfungsi
sperma dan cairan seminal (terdiri sebagai saluran ejakulasi semen dan
dari sekresi tubulus seminiferus, ekskresi urine. Penis terdiri dari tiga
vesikula seminalis, prostat, dan jaringan silinder, yang masing-masing
kelenjar bulbouretral). Terdapat dikelilingi oleh jaringan yang disebut
tunica albuginea. Dua bagian
sperma 50-150 juta sperma per
dorsolateraldisebut corpora cavernosa
mL semen. Cairan seminal
penis. Bagian midventral, corpus
menyediakan perlindungan,
spongiosum penis, mengandung uretra
makanan dan media transpor bagi spons dan menyimpannya selama
sperma dari suasana asam. ejakulasi. Bagian luar terdiri dari erectile
Kelainan dimana terdapat darah tissue (jaringan erektil). Pada waktu
pada semen disebut hemospermia melakukan senggama (coitus) sel mani
dikeluarkan oleh kantong mani dan zat
cair yang dihasilkan oleh kelenjar prostat
B. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Spermatogenesis adalah proses pembentukan atau pemasakan spermatozoa. Proses
pembentukan spermatozoa ( sel kelamin jantan ) berlangsung didalam testis yang
terdapat didalam skrotum ( kantong pelir ). Didalam testis terdapat banyak saluran
seminiferus ( tubulus seminiferus ) yang berdinding jaringan epitelium dan jaringan
ikat. Pada jaringan epitelium terdapat sel induk spermatozoa (spermatogenium) dan
sel sertoli yang berfungsi member makanan spermatozoa. Pada jaringan ikat terdapat
sel leydig yang berfungsi dalam proses spermatogenesis membentuk testosteron.
Spermatogenesis bermula dari sel spermatogonia yang terdapat pada dinding tubulus
seminiferus. Setiap spermatogenia yang mengandung 23 pasang kromosom,
melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer yang juga
mengandung 23 pasang kromosom. Spermatosit primer melakukan pembelahan
miosis pertama membentuk 2 (dua) spermatosit sekunder yang haploid. Tiap
spermatosit sekunder membelah secara meosis ( meosis kedua ) menghasilkan 2(dua)
spermatid yang haploid. Sperma yang telah masak akan menuju epididimis. Keempat
spermatid berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploid. Setiap proses
spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
Pada orang dewasa normal setiap 1 ml semen ( air mani ) mengadung
lebih kurang 20 juta spermatozoa. Sperma yang matang mempunyai
tiga bagian, yaitu bagian kepala(head), bagian tengah (mid piece ),
dan bagian ekor ( tail ).
1) Bagian kepala ( head ) : Bagian kepala mengandung inti sel (nukleus)
yang haploid dan bagian ujungnyamengandung akrosom yang berisi
enzim hialuronidase dan proteinase yang berperan membantu
menembus lapisan yang melindungi sel telur.
2) Bagian tengah (mid piece) : Bagian tengah mengandung mitokondria
yang berperan dalam pembentukan energi yang digunakan untuk
pergerakan ekor sperma.agian ekor ( tail )
3) Bagian ekor sebagai alat gerak sperma agar dapat sampai ke ovum.