Anda di halaman 1dari 72

SISTEM REPRODUKSI

DIFRAN NOBEL BISTARA, S.Kep., Ns., M.Kep


GENETALIA EKSTERNA
SISTEM REPRODUKSI
ORGAN REPRODUKSI EKSTERNA
Genetalia Ekternal ( Vulva)
1. Mons pubis

2. Labia Mayora

3. Labia Minora

4. Klitoris

5. Vestibulum

6. Faurchete

7. Kelenjar Vistibula ( Bartolini)


MONS PUBIS / MONS VENERIS
Lapisan lemak subkutan berbentuk lunak
dan padat serta merupakan jaringan ikat
yang panjang diatas simpisis pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai
ditumbuhi rambut pubis.
Mons pubis berperan dalam sensualitas dan
melindungi simpisis pubis.
LABIA MAYORA
 Dua lipatan kulit panjang melengkung yang
menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu
dengan mons pubis.
 Keduanya memanjang dari mons pubis kerah
bawah mengelilingi labia minora, meatus
urinarius dan introitus vagina.
 Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.

 Mengandung suplai kelenjar sebasea dan banyak


kelenjar keringat serta banyak mengandung
pemuluh darah.
 Sensitif terhadap sentuhan, nyeri dan suhu
tinggi, karena jaringan saraf yang menyebar luas.
 Berfungsi sebagai rangsangan seksual.
LABIA MINORA
Terletak diantara dua labia miyora,
merupakan lipatan kulit yang panjang dan
sempit, tidak berambut yang memanjang ke
arah bawah dari klitoris dan menyatu dengan
faurchette.
 Kelenjar di labia monora juga melumasi
vulva.
 Banyak saraf  sensitif, meningkatkan
fungsi erotik.
KLITORIS
 Organ pendek berbentuk silinder dan erektil
yang terletak tepat di bawah arkus pubis.
 Bagian yang terlihat 6 x 6 mm atau kurang.

 Homolog dengan penis pada pria.

 Banyak mengandung pembuluh darah dan


persyarafan  klitoris sangat sensitif
terhadap suhu, sentuhan, sensasi tekanan.
 Berfungsi menstimulasi dan meningkatkan
ketegangan seksual.
VESTIBULUM

 Berbentuk lonjong seperti perahu, terletak


diantara labia minora, klitoris dan faurchete.
 Terdiri dari muara uretra, kelenjar
parauretra/ kelenjar skene , vagina dan
kelenjar bartolini
 Bagian kelamin ini dibatasi oleh kedua labia
kanan-kiri dan bagian atas oleh klitoris serta
bagian belakang pertemuan labia minora.
 Kelenjar vestibulum memproduksi lendir
yang berfungsi sebagai pelumas
 Keasaman lendir rendah ( pH tinggi) baik
untuk sperma.
HIMEN
 Lipatan yang tertutup mukosa sebagian, jarang
yang seluruhnya, bersifat elastis, tetapi kuat,
disekitar introitus vagina.
 Hymen bersifat elastis  distensi atau dapat
robek dengan mudah.
 Hymen yang menutupi seluruh orifisium 
abnormal dan menghalangi pasase menstruasi,
sehingga perlu dilakukan himenotomi
.
HYMEN
Bentuk selaput dara pada setiap wanita akan berbeda-beda
antara satu dengan yang lain.ada empat macam bentuk
selaput dara yaitu:
Annular Hymen : bentuk selaput dari ini melingkar penuh
lubang
Separate Hymen : bentuk selaput dara ditandai dengan adanya
beberapa lubang yang terbuka
Cribriform Hymen : bentuk selaput dara ditandai dengan
beberapa lubang terbuka, tapi lubang lebih kecil dan terdiri
dari banyak lubang dibandingkan separate hymen.
Paraous Introitus : hal ini terjadi pada perempuan yang sangat
pengalaman berhubungan sex, bisa saja lubang selaput
daranya masih tersisa/tidak robek atau pecah hanya
membesar namun masih menyisakan jaringan selaput dara.
FOURCHETE
 Lipatan jaringan transversal yang pipih dan
tipis, terletak pada ujung bawah labia
mayora dan minora di garis tengah dibawah
orifisium vagina.
PERINEUM
 Daerah muskular yang ditutupi kulit antara
introitus vagina dan anus.
ORGAN REPRODUKSI INTERNA
ORGAN REPRODUKSI INTERNA
1. Ovarium
2. Tuba Falopi ( Tuba Uterin )
3. Uterus
4. Dinding Uterus
5. Serviks
6. Vagina
OVARIUM

 Terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di


belakang tuba faloppii.
 Dua ligamen yang mengikat yaitu:

1. Ligamen lebar uterus/ mesovarium , yang


memisahkan ovarium dari sisi dinding
pelvis lateral kira – kira setinggi krista
iliaka anterior
2. Ligamentum ovarii proprium yang
mengikat ovarium ke uterus.
OVARIUM
 Homolog dengan testes pada pria.
 Berbentuk seperti almon berukuran besar.

 Saat ovulasi ukuran ovarium dapat menjadi


2x lipat.
 Bebentuk oval, konsistensi padat sedikit
kenyal.
 Sebelum menarke permukaan licin, setelah
maturitas seksual terdapat luka parut akibat
ovulasi dan ruptur folikel yang berulang 
permukaan kasar.
OVARIUM
 Fisiologi Ovarium
Ovarium memiliki dua fungsi utama yaitu :
 Fungsi proliferatif (generatif) yaitu sebagai
sumber ovum selama masa reproduksi.
Di ovarium terjadi pembentukan folikel
primer, folikel de graaf, peristiwa ovulasi dan
pembentukan korpus luteum
 Fungi sekretorik (vegetatif), yaitu  tempat
pembentukan dan pengeluaran hormon
steroid (esterogen, progesteron dan
androgen).
TUBA FALOPII
 Melekat pada fundus uteri
 Memanjang ke arah lateral, mencapai ujung
bebas ligamen lebar dan berlekuk – lekuk
mengelilingi ovarium.
 Panjang tuba 10 cm dengan diameter 0,6
cm.
 Lapisan mukosa tuba terdiri dari sel – sel
kolumnar, bersilia, beberapa yang lain
mengeluarkan sekret.
 Setiap tuba dan lapisan mukosanya menyatu
dengan mukosa uterus dan vagina.
TUBA FALOPII
 Empat segmen tuba falopii
1. Infundibulum: bagian yang paling distal,
muaranya berbentuk terompet dikelilingi oleh
fimbria. Fimbria  membenkak dan hampir
erektil saat ovulasi.
2. Ampula : bagian distal, dan segmen tengah
tuba, tempat sperma dan ovum bersatu dan
terjadi fertilisasi
3. Istmus : proksimal thd ampula, kecil dan padat.

4. Interstisial / intramural: melewati miometrium


antara fundus dan korpus uteri dgn ukuran
lumen paling kecil dengan diameter < 1 mm
TUBA FALOPII
 Merupakan jalan bagi ovum
 Fimbria menarik ovum ke dalam tuba dengan
gerakan – gerakan seperti gelombang.
 Ovum didorong disepanjang tuba oleh silia, dan
gerakan peistaltik lapisan otot.
 Hormon estrogen dan prostaglandin
mempengaruhi gerakan peristaltik.
 Sel – sel kolumnar menyekresi nutrien untuk
menyokong ovum selama berada di dalam tuba.
UTERUS
 Antara lahir sampai masa pubertas di bagian
bawah abdomen ke pelvis.
 Setelah pubertas terletak di garis tengah pelvis,
posterior thd simpisis pubis dan kandung kemih,
anterior terhadap rectum.
 Ligamen dan otot dasar pelvis menopang uterus,
termasuk badan perineum.
 Empat pasang ligamen yang menyokong uterus:
ligamentum latum, ligamentum teres uteri,
sakrouterinum, dan kardinale ( tranversa atau
Mackenrodts ) dan dua ligamen tunggal yakni
(pusboservikal) dan posterior ( rektovaginal)
UTERUS
Ligamentum posterior membentuk rongga
retrouterin yang dalam Cul-de-sac of Douglas.
 Uterus berdinding tebal, muskular, pipih, cekung
yang mirip buah pir terbalik.
 Pada wanita dewasa yang belum pernah hamil
beratnya 60 gr
 Uterus normal, berbentuk simetris, nyeri bila
ditekan, licin, dan teraba padat.
UTERUS
Uterus terdiri dari 3 bagian:
1. Fundus  bagian yang menonjol bulat di
bagian atas dan terletak diatas insersi
tuba falopii
2. Korpus  bagian utama yang mengelilingi
kavum uteri
3. Istmus  bagian sedikit konstriksi yang
menghubungkan korpus dengan serviks,
dan dikenal sebagai segmen uterus bagian
bawah pada masa hamil.
UTERUS
TIGA FUNGSI UTERUS
 Siklus menstruasi dengan peremajaan
endometrium
 Kehamilan

 Persalinan
DINDING UTERUS
 Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan:
1. Endometrium
2. Miometrium
3. Perimetrium
ENDOMETRIUM
 Mengandung banyak pembuluh darah
 Membrana mukosa yang terdiri dari 3 lapisan;
lapisan permukaan padat, lapisan tengah jaringan
ikat yang berongga, dan lapisan dalam padat yang
menghubungkan endometrium dengan miometrium.
 Selama menstruasi dan sesudah melahirkan lapisan
permukaan yang padat dan lapisan tengah tanggal.
 Setelah menstruasi berakhir tebal ndometrium 0,5
mm , mendekati akhir siklus endometrium, sesaat
sebelum menstruasi lagi tebal endometrium 5 mm.
MIOMETRIUM
 Tersususn atas lapisan serabut otot polos yang
membentang ke tiga arah: longitudinal, tranversa
dan oblik.
 Serabut otot polos menjalin dengan jaringan ikat dan
pembuluh darah sepanjang dinding uterus dan
menyatu dengan lapisan endometrium yang padat.
 Miometrium tebal di fundus, semakin menipis di
istmus dan paling tipis di serviks.
MIOMETRIUM
Struktur miometrium memberi kekuatan dan
elastisitas  merupakan adaptasi thd fungsi:
1. Untuk menjadi tipis, tertarik ke atas,
membuka serviks, mendorong janin keluar
uterus, fundus harus berkontraksi dengan
dorongan paling besar.
2. Kontraksi otot – otot polos yang saling
menjalin dan mengelilingi pembuluh darah
ini mengontrol kehilangan darah setelah
aborsi atau persalinan.
Karena kemampuannya menutup ( ligasi)
pembuluh darah , serabut otot polos uterus
 ikatan hidup.
PERIMETRIUM
 Suatu membrana mukosa melapisi seluruh
korpus uteri, kecuali seperempat permukaan
anterior bagian bawah, dimana terdapat
kandung kemih dan serviks.
SERVIKS
 Bagian paling bawah uterus  serviks / leher.
 Tempat perlekatan serviks uteri dengan vagina.

 Panjang serviks 2,5 cm – 3 cm, 1 cm menonjol ke


dalam vagina pada wanita tidak hamil.
 Saat tidak sedang ovulasi atau hamil ujung
srviks teraba padat, seperti ujung hidung,
dengan lubang kecil di tengah.
 Disusun oleh jaringan ikat fibrosa serta sejumlah
kecil serabut otot dan jaringan yang elastis.
 Karakteristik serviks yang paling signifikan
adalah kemampuannya meregang pada saat
melahirkan anak pervaginam.
SERVIKS
VAGINA (SALURAN SENGGAMA)

 Vagina (Saluran Senggama)


 Merupakan saluran muskulo-membranasea (otot-
selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia
luar.
Bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot
sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat
dikendalikan dan dilatih.
 Dinding vagina mempunyai lipatan sirkuler
(berkerut) yang disebut “rugae”.
 Dinding depan vagina berukuran 9cm dan dinding
belakangnya 11cm.
Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina
disebut “porsio” (leher rahim).
VAGINA
Vagina (saluran senggama) mempunyai fungsi
penting :
1. sebagai jalan lahir bagian lunak,

2. sebagai sarana kopulasi,

3. saluran untuk mengalirkan lendir dan


darah menstruasi
TULANG PELVIS
Panggul mempunyai 3 fungsi utama:
1. Rongga tulang pelvis membentuk tempat
perlindungan bagi struktur tulang pelvis
2. Arsitektur pelvis sangat penting untuk
mengakomodasi janin yang sedang
berkembang selama masa hamil, dan
melahirkan
3. Untuk menyangga perlekatan otot, fasia dan
ligamen.
TULANG PELVIS
TULANG PELVIS
TIPE TULANG PELVIS
TULANG PELVIS
Pelvis disusun oleh 4 tulang:
1. Inominata kanan,

2. Inominata kiri , masing – masing terdiri


dari tulang pubis kiri, kanan, ilium dan
iskium
3. Sakrum

4. Koksigis
PAYUDARA
PAYUDARA
Kelenjar mamae  kelenjar aksesori sistem
reproduksi wanita
 Pd pria organ ini tidak berkembang

 Payudara tumbuh dan berkembang dibawah


pengaruh hormon estrogen dan progesteron, saat
hamil hormon ini menstimulasi pertumbuhan
payudara.
 Setelah bayi lahir, hormon prolaktin dari hypofise
posterior untuk memproduksi ASI sebagai respon
thd stimulasi putting oleh isapan bayi.
PAYUDARA
Masing – masing payudara terdiri dari 20 lobus jar
glandula, tiap lobus tersusun dari sejumlah
lobulus yang mengelilingi putting.
 Lobus terdiri dari sekumpulan alveoli yang
terhubung dengan duktus – duktus kecil, duktus
ini menyatu berbentuk duktus ekskresi yang
berukuran lebih besar  duktus laktiferus.
 Duktus laktiferus ini bercabang membentuk sinus
laktiferus, suatu duktus sempit yang terhubung
dengan permukaan putting.
PUTTING SUSU
Struktur kerucut berukuran kecil yang menonjol
pada payudara dan dikelilingi oleh area berpigmen
 areola.
 Permukaan areola, erdapat banyak kelenjar
sebasea , yang melubrikasi putting saat laktasi
 Fungsi payudara  laktasi dan perangsang
seksual pada orang dewasa.
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
GENETALIA EKSTERNA PRIA
1. Mons pubis
2. penis
3. Skrotum
MONS PUBIS
 Daerah diatas simpisis pubis
 Saat dewasa, rambut pubis, padat, kasar dan
ikal, membentul pola berbentuk intan, dari
umbilikus ke anus.
PENIS
 Organ urinari dan kopulasi, terdiri dari
batang dan glan.
 Terdiri dari 3 lapisan silinder dan jaringan
erektil, dua korpus kavernosa dan satu
korpus spongiosum, yg berisi uretra
 Uretra  jalan jalan yang biasa dilalui urine
dan semen
SKROTUM
 Suatu kantong kulit , otot dan fasia yang
keriput pada bagian dalam dibagi oleh
septum dan setiap kompartmen secara
normal berisi satu testes, epididimis, dan vas
deferens.
ORGAN REPRODUKSI INTERNA PRIA
Testis
 Duktus ( Kanal ) Testis

 Kelenjar Sistem Reproduksi Aksesori

 Semen
TESTIS
Dua kelenjar lonjong kecil yang terdapat dalam
skrotum
 Homolog dengan ovarium pada wanita

 Berwarna keputihan, agak pipih pada pada sisi-


sisinya, panjang sekitar 4 – 5 cm.
 Dibungkus oleh jaringan fibrosa

 Tediri dari beberapa lobulus


DUA FUNGSI TESTIS
 Spermatogenesis
 Memproduksi hormon testosteron

 Sel – sel seks primitif ( spermatogonia ) berada di


tubulus seminiferus
 spermatogenesis, proses maturasi sperma
dimulai sejak pubertas dan berlangsung terus
selama kehidupan pria.
 Spermatogenesis berlangsung pada suhu 3ºC di
bawah suhu tubuh normal
Bagian dalam testis tersusun atas salutan yang
berkelok-kelok yang disebut Tubulus
seminiferus. Di dalam tubulus terdapat 3 macam
sel:
1. Sel Leydig sebagai penghasil hormon
testosteron
2. Sel Sertoli yang menghasilkan makanan bagi
sperma
3. Spermatogonium / sel induk sperma sebagai
calon sperma
PENAMPANG MELINTANG TESTES
TESTES
Testes dikelilingi oleh 3 lapisan jaringan:
1. Tunika vaginalis: membran ganda yang
membentuk lapisan luar testes
2. Tunika albugenia: jaringan fibrosa yang
berada dibawah tunika vaginalis yg
mengelilingi testes.
3. Tunika vaskulosa : jaringan kapiler yang
ditunjang oleh jaingan ikat halus.
DUKTUS ( KANAL ) TESTIS
 Secara berurutan sperma melalui: tubulus
seminiferus, epididimis , vas deferens,
duktus ejaculorius, dan uretra
 Setiap testes memiliki satu tuba yang
menggulung ketat sepanjang 6 m 
epididimis terbentang pada sisi atas testis.
 Epididimis  tempat untuk pematangan
sperma dan menghasilkan sebagian kecil
cairan seminalis ( semen).
 Tubulus seminiferus menyambung ke
epididimis, kemudian berhubungan dengan
vas deferens
KELENJAR SISTEM REPRODUKSI
AKSESORI
 Kelenjar reproduksi aksesori menyekresi
cairan cairan yang menyokong kehidupan
dan fungsi sperma.
 Kelenjar aksesori ini terdiri dari sepasang
vesikula seminalis yang terdapat di
sepanjang permukaan posterior bawah
kandung kemih, kelenjar prostat, kelenjar
bulbouretralis.
VAS DEFERENS
 Vas Deferens adalah organ berbentuk tabung
kecil dan panjangnya 45 cm, dan berjalan
menuju dinding posterior kandung kemih
dimana vas deferens bersatu dengan saluran
dari vesikula seminalis untuk membentuk
duktus ejakulatoris.
VESIKULA SEMINALIS
Dua kantung fibromuskular berukuran kecil yang
dilapisi epitelium kolumnar dan berada di
posterior kandung kemih.
 Dibawah ujung vesikula seminalis terhubung
dengan duktus kecil yang bergabubung dengan
vas deferens membentuk duktus ejakulatoris.
 Saat ejakulasi, vesikula seminalis berkontraksi
dan mendorong cairan seminalis.
 Cairan seminalis 60% massa cairan yang
diejakulasi saat orgasme pria.
DUKTUS EJAKULATORIS
Saluran sepanjang 2 cm.
 Tiap saluran dibentuk oleh duktus dari vesikula
seminalis dan vas deferens yang menyatu
 Duktus ini melalui kelenjar prostat dan
bergabung dengan uretra prostatik, membawa
cairan seminalis dan sperma ke uretra.
KELENJAR PROSTAT
Berada di rongga pelvis di depan rektum dan di
belakang simpisis pubis, mengelilingi bagian
pertama uretra.
 Kelenjar prostat menyekresi cairan seperti susu
yang encer dan berisi 30 % semen, yang
membuatnya seperti susu.
 Semen mengandung enzim pembekuan, yang
mengentalkan semen di dalam vagina sehingga
semen tetap tertahan di dekat serviks.
EJAKULASI
Terjadi saat orgasme pria, dimana sperma
didorong keluar oleh epididimis dan melalui
vas deferens, kontraksi muskular
diperantarai oleh saraf simpatik.
 Hanya sekitar 10 % sperma yang dihasilkan
saat ejakulasi, sisanya dibuat di cairan
prostat dan seminalis.
 Semen bersifa sedikit basa, yang bertujuan
untuk menetralkan vagina yang asam.
 Antara 2 – 5 ml sperma yang dihasilkan saat
ejakulasi mengandung 40 – 100 juta sperma
per ml.

Anda mungkin juga menyukai