Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH HOME CARE

“PASIEN HIPERTENSI”

Di susun oleh kelompok 5:

1. Saudia Putri Roy Riyanti (1150019060)


2. Ilham Mulus Woro (1150019037)
3. Farika Wahyu Khoirun Nisa (1150019024)
4. Apriliya Aidha Riyani (1150019040)
5. Awaliyatul Nur Ababil (1150019019)
6. Ega Ning Syahvira (1150017035)

7. Wahyu Ningsih (1150019012)

PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah keperawatan komunitas yang
berjudul "HOME CARE PADA PASIEN HIPERTENSI"

Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai


"HOME CARE PADA PASIEN HIPERTENSI"
Selama penulisan makalah ini, kami banyak menerima bantuan dan dukungan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena adanya
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati. Kami berharap, semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Surabaya, 26 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGATAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Home Care

1.3 Visi

1.4 Misi

1.5 Motto

1.6 Dasar Hukum

1.7 Strategi Bisnis

BAB II PRODUK DAN JASA 4

2.1 Konsep Yang Di Kembangkan

2.2 Sistem

2.3 Komitmen

2.4 Jenis Pelayanan

2.5 Lingkup Praktik

2.6 Jenis Kegiatan

BAB III KELEMBAGAAN

3.1 Lokasi

3.2 Struktur Organisasi

BAB IV PEMASARAN

4.1 Potensi Pasar

4.2 Perilaku Konsumen Terhadap Pelayanan Perusahaan

4.3 Analisa Pesaing

4.4 Strategi Pemasaran


4.5 Rencana Biaya & BEP

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi secara
terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg
atau lebih. Hipertensi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis
yang disebabkan karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan kardiovaskuler. Apabila
tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan gagal ginjal, stroke, gagal jantung,
infark miokard, gangguan penglihatan dan hipertensi (Andrian Patica N E-journal
keperawatan volume 4 nomor 1, Mei 2016).
Di Indonesia data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1
juta pada tahun 2013. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa
hipertensi merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan
prosentasi sebesar 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung. Pelayanan kesehatan pada
penyakit hipertensi ditingkat keluarga dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga meliputi
pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi keperawatan
yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang dilakukan bisa efektif dan komprehensif
(Koes Irianto, 2014).
1.2 Tujuan Home Care
Untuk meringankan biaya rumah sakit, meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarga. Terpenuhi kebutuhan dasar pasien, meningkatkan kemandirian keluarga dan
pemeliharaan kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di
rumah.
1.3 Visi
Menjadikan pelayanan dan pendampingan terhadap pasien dengan upaya terbaik dan
terdepan dalam pelayanan kesehatan dirumah.
1.4 Misi
1. Memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan profesional
2. Memberikan layanan keperawatan yang berkualitas disesuaikan dengan kebutuhan
pasien
3. Memfasilitasi terlaksanakannya pelayanan keperawatan profesional berkualitas
untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien
1.5 Motto
Committed to serve (kami senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan
sepenuh hati
1.6 Dasar Hukum
Perizinan home care diatar dalam keputusan Menkes No 148 tahun 2010 tentang izin
dan penyelenggaraan praktik perawat dan permenkes 17/2013. Perizinan diatur SSI
peraturan yang ditetapkan pemerintahan pusat maupun daerah (Fatchulloh, 2015).
1.7 Startegi Bisnis
Startegi bisnis home care ini dipromosikan melalui media cetak dan media online
yaitu :
1. Media cetak yaitu brosur yang dibagikan langsung kepada tetangga atau
masyarakat
2. Media online yaitu membagikan melalui media sosial seperti whastsapp,
instagram, dan beberapa media sosial lainnya.
BAB II
PRODUK DAN JASA
1.1 Konsep yang dikembangkan
1. Teori Transkultural nursing (Leininger)
Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan
pelayanan yang berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus
bekerja dengan prinsip ”care” dan pemahaman yang dalam mengenai ”care”
sehingga culture s care ‟, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup memberikan
landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang efektif
terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini bahwa seorang perawat tidak
dapat memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan keyakinan kultur (orang
biasa dan profesional) terhadap kesehatan, kesejahteraan, sakit, atau pelayanan saat
bekerja dalam suatu kelompok masyarakat tertentu,karena faktor-faktor ini
saling berhubungan satu sama lain. Struktur sosial seperti kepercayaan,
politik, ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan signifikan yang berdampak
pada ”care” dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit.

1.2 Sistem
Sistem yang digunakan dalam home care yaitu:
1. Meningkatkan fungsi tubuh pasien sehingga ia dapat menjalani rutinitas dengan lebih
percaya diri
2. Mengoptimalkan kondisi pasien dan mendampingi pasien di rumah, sehingga
mencegah kebutuhan perawatan jangka panjang di rumah sakit.

2.3 Komitmen
1.Komitmen petugas dalam bekerja

Sikap yang ditunjukkan oleh petugas home care yaitu mengakrabkan diri dengan pasien dan
keluarganya,sikap antusias yaitu selalu bertanya tentang keadaan pasien, sikap empati, dokter
responsif dalam memberikan informasi dan menangani keluhan pasien. Sikap ini sesuai
pendapat Kotler yaitu kemampuan petugas untuk cepat tanggap dalam menghadapi masalah
mencerminkan tanggung jawab terhadap pelanggannya dan dapat menunjang tercapainya
kepuasan pelanggan12 Kerja sama antar petugas home care RS Medika sudah baik, timbul
pengertian dari masing-masing petugas. Kerja sama antara petugas dan pasien merupakan
kunci keberhasilan suatu pelayanan, kerjasama ini sudah terbina terutama pasien-pasien dan
keluarganya yang sudah berlangganan. Kerjasama antara petugas home care dengan petugas
lain dalam RS belum maksimal, terutama saat mencari pasien yang akan dikunjungi.

2. Komitmen manajemen mengembangkan


model pelayanan homecare Adanya komitmen pihak manajemen untuk mengembangkan
pelayanan home caremenjadi divisi-divisi khusus namun terbentur pada SDM yang dikatakan
terbatas. Berbeda dengan pendapat Stevens yang menyatakan bahwa pelayanan homecare
yang berbasis Rs dapat diberikan oleh tenaga profesional kesehatan yang banyak tersedia di
RS yaitu Ners/perawat profesional, dokter, fisioterapis, ahli terapi kerja, ahli terapi wicara,
ahli gizi, radiografer, petugas laboratorium, dan psikolog.

2.4 Jenis layanan


1. layanan pribadi pasien yang termasuk home visit
2. layanan pemberian pemeriksaan TTV pasien
3. layanan edukasi kepada paisien tentang hipertensi

2.5 Lingkup Praktik


Lingkup praktik home care yang akan kami terapkan di daerah Surabaya dan
sekitarnya.

2.6 Jenis kegiatan


1. Pelayanan medis
2. Pelayanan dan asuhan keperawatan
3. Pelayanan gizi
4. Pengambilan praparat laboraorium tertenu.
BAB III
KELEMBAGAAN

Anda mungkin juga menyukai