Anda di halaman 1dari 16

HOME CARE

SEJARAH, TREND DAN ISU HOME CARE

OLEH
KELOMPOK 1 :

Ni Luh Putu Puspita Dewi (P07120019048)


Ni Kadek Dwi Pradnyani (P07120019058)
Ni Komang Shelly Suastini (P07120019084)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa karena
atas berkat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Home Care ini.
Makalah ini berjudul “Sejarah, Trend dan Isu Home Care”. Adapun sumber-
sumber dalam pembuatan makalah ini, kami mendapatkan dari buku-buku
referensi, jurnal, dan media internet.
Kami menyadari bahwa setiap makhluk hidup memiliki kesalahan,
begitupun kami yang sebagai pelajar. Dalam pembuatan makalah ini kami
menyadari banyak kekurangannya, oleh karena itukami menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kami mengharapakan bagi pembaca
untuk memberikan kritik atau saran,agar makalah ini dapat berguna bagi pembaca
serta kesalahan yang sudah terjadi tidak terulang lagi.
Dan semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
informasi,pengetahuan,dan wawasan yang luas bagi kita semua. Atas kritik dan
saran yang membangun, kami ucapkan terimakasih.

”Om Shanti Shanti Shanti Om”

Denpasar , 8 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Home Care................................................................................3
B. Sejarah Perkembangan Home Care............................................................6
C. Trend dan Isu Home Care...........................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Simpulan.....................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan dari pembangunan kesehatan saat ini adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang agar
terwujud derajad kesehatan yang setinggi- tingginya. Perawat merupakan salah
satu tenaga kesehatan yang secara konstan dan berkesinambungan mengadakan
kontak dengan individu, keluarga dan kelompok di komunitas oleh karena itu
sangat potensial untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif,
terpadu dan berkesinambungan pada berbagai tatanan (Kemenkes RI, 2010).
Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa
pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga ataupun masyarakat
haruslah baik (bersifat etis) dan benar (berdasarkan ilmu dan hukum yang
berlaku). Penyediaan pelayanan keperawatan keluarga dapat dilakukan melalui
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah maupun kegiatan tidak lanjut
keperawatan, mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
integrasi program kesehatan prioritas kedalam pelayanan keperawatan keluarga
(Kemenkes RI, 2010).
Berdasarkan SK Kemenkes RI No.908/Menkes/SK/VII/2010 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan Keluarga, maka perawat
komunitas mempunyai tanggung jawab dan kewenangan untuk melaksankan
pelayanan keperawatan di keluarga. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui
pembinaan keperawatan keluarga yang mempunyai masalah kesehatan (Sakit,
rawan, atau risiko tinggi). Upaya tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang berkualitas
(Kemenkes RI, 2010).Implementasi praktik keperawatan yang dilaksanakan
dimasyarakat maupun dirumah pasien disebut Home Care.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan home care?
2. Bagaimana sejarah perkembangan home care?
3. Bagaimana trend dan isu home care saat ini?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian home care
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan home care
3. Untuk mengetahui trend dan isu home care

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993),
Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di
rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan
kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan
kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan,
dikoordinir, oleh pemberian layanan melalui staff yang diatur
berdasarkan perjanjian bersama.
Home care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien,
sehingga home caredalam keperawatan merupakan layanankeperawatan
di rumah pasien (Suharyati, 2003).Perawatan di rumah merupakan bagian dari
proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana
pemulangan (Discharge planning), bagi klien yang sudah waktunya pulang
dari rumah sakit. Perawatan di rumah ini bisa dilaksanakan oleh perawat dari
rumah sakit semula, perawat komunitas dmana klien berada, atau dilaksanakan
oleh tim khusus yang menangani perawatan di rumah (Suardana, 2001).
Homecare adalah perawatan pasien di rumah yang melibatkan anggota
keluarga dalam proses perawatan dan penyembuhan pasien. Perawatan ini
dibantu oleh tim kesehatan profesional (dokter, perawat atau fisiotherapist)
yang bisa didatangkan ke rumah pasien sewaktu-waktu, jika
diperlukan.Rumah Sakit di kota besar biasanya mempunyai fasilitas homecare,
artinya Rumah Sakit yang mempunyai pelayanan untuk menugaskan perawat
atau tim kesehatan profesionalnya (dokter, perawat atau fisiotherapist)
3
melakukan kunjungan perawatan ke rumah pasien. Umumnya pihak Rumah
Sakit hanya menyediakan tenaga medis) saja. Sedangkan alat kesehatan yang
dibutuhkan perawatan pasien seperti oksigen, kursi roda, nebulizer, suction
pump harus disediakan oleh pasien.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan interaksi yang dilakukan di
tempat tinggal keluarga, yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan keluarga dan anggotanya. Dari pengertian
tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa tenaga kesehatanlah yang bergerak,
dalam hal ini mengunjungi klien, bukan klien yang datang ke tenaga
kesehatan. Hampir semua pelayanan kesehatan dapat diberikan melalui
keperawatan di rumah, kecuali dalam keadaan gawat darurat. Diasumsikan
bahwa klien dan keluarga yang tidak dalam kondisi gawat darurat, untuk tetap
tinggal di masyarakat dan melakukan perawatan sendiri setelah ditinggal oleh
perawat. Alasannya munculnya Home care jenis program ini adalah yang
pertama Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga
kesempatan untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (Misalnya
pada post partum normal hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan
bagaimana caranya menyusui, cara merawat tali pusat, merawat luka perineum
yang benar dan senam post partum) belum dilaksanakan dengan optimum,
sehingga kemandirian ibu masih kurang. Kedua Menghindari resiko infeksi
nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang di rawat di rumah sakit. Ketiga
Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di rumah sakit tentu
memerlukan biaya yang besar. Empat Perlunya kesinambungan perawatan
klien dari rumah sakit ke rumah, sehingga akan meningkatkan kepuasan klien
maupun perawat (Suardana, 2001)
1. Tujuan
Adapun tujuan dasar dari home cari, yaitu :
a. Meningkatkan “support system” yang adekuat dan efektif, serta
mendorong digunakannya pelayanan kesehatan
b. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota
4
keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan
c. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal dari seluruh
anggota keluarga dan keluarga, serta memberikan pendidikan kesehatan
pada keluarga tentang peningkatan kesehatan dan pencegahan
d. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar anggota keluarga
e. Meningkatkan kesehatan lingkungan
Tujuan tersebut digunakan untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah-
masalahnya yang oleh Simmons (1980) dikategorikan menjadi :
a. Sikap hidup dan sumber-sumber pelayanan kesehatan.
b. Penyimpangan status kesehatan.
c. Pola dan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan.
d. Dinamika dan struktur keluarga.

2. Manfaat
Manfaat home care bagi klien dan keluarga, diantaranya :
a. Program Home Care dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang
makin mahal, karena dpt mengurangi biaya akomodasi pasien dan
transportasi serta konsumsi keluarga
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat
anggota keluarga ada yang sakit
c. Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah, sehingga tugas
merawat orang yang sakitsiasanya dilakukan ibu terhambat, oleh karena
itu perlu kehadiran perawat untuk menggantikannya.
Adapun manfaat home cari bagi perawat, yakni :
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang tetap sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baiksehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi keluarga,
sehingga kepuasan kerja perawat meningkat.
5
B. Sejarah Perkembangan Home Care
Perawatan di rumah merupakan aspek keperawatan komunitas yang
berkembang paling pesat. Antara tahun 1988-1992, jumlah perawat yang
melakukan perawatan di rumah meningkat menjadi 50%. Pada awalnya,
keperawatan komunitas dimulai dengan pelayanan yang diberikan bagi orang-
orang miskin di rumah mereka.
William Rathbone memulai program perawat yang berkunjung ke rumah
(visiting nurse) pada tahun 1859, setelah istrinya meninggal dan dirawat oleh
seorang perawat di rumahnya. Selanjutnya di akhir tahun 1800-an, Amerika
Serikat mendirikan perkumpulan perawat yang datang ke rumah karena
tingginya imigrasi di Amerika yang menyebabkan terjadinya penyakit-
penyakit menular sampai dengan awal abad ke-19, perawatan bagi orang sakit
dan orang cacat di rumah-rumah mereka menjadi bentuk tradisional dari
pelayanan kesehatan bagi kebanyakan orang (Spiegel, 1987).
Di tahun 1940-an, rumah sakit mulai menunjukkan keberhasilannya pada
perawatan di rumah karena meningkatnya jumlah orang yang sakit kronis.
Perkumpulan-perkumpulan visiting nurse semakin menjamur di berbagai kota
besar dan kecil, sampai akhirnya di awal tahun 1980- an digunakan sistem
Diagnostic – Related Groups (DRGs) untuk menurunkan lama rawat inap dari
seorang pasien. Pelayanan perawatan di rumah selanjutnya dipandang bukan
hanya sebagai cara yang terpilih untuk memberikan perawatan pada klien,
tetapi juga merupakan cara yang paling murah.
Dalam kegiatan kongres ICN 13 July 2009 di Afrika Selatan dibahas
Sharing experience tentang Home Based Carre dan Primary Health care
dimasing masing negara. Permasalahan dinegara berkembang hampir sama
yaitu communicable disease dan kurangnya sumber daya baik tenaga perawat
maupun fasilitas, termasuk teknologi serta pentingnya kompetensi perawat
6
dalam melaksanakan Home Based care dengan aspek legal yang kuat dalam
praktek.

1. Di luar negeri
Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak sekitar
tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi
dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak
didirikan rumah sakit modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah,
hal ini dikarenakan masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah. Kondisi
ini berkembang secara professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat
12.000perawat terlatih di seluruh USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan
asuhan keperawatan dirumah pada keluarga miskin, Public Health Nurses,
melakukan upaya promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan
masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan asuhan
keperawatan pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L,
1993).
Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home Care terus
meningkat sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya diberikan oleh
organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting Nurse Association)
dan pemerintah, kemudian berkembang layanan yang berorientasi profit
(Proprietary Agencies) dan yang berbasis RS (Hospital Based Agencies)
Kondisi ini terjadi seiring dengan perubahan system pembayaran jasa layanan
Home Care (dapat dibayar melalui pihak ke tiga / asuransi) dan perkembangan
spesialisasi di berbagai layanan kesehatan termasuk berkembangnya Home
Health Nursing yang merupakan spesialisasi dari Community Health Nursing
(Allender & Spradley, 2001)
Di UK, Home Care berkembang secara professional selama pertengahan
abad 19, dengan mulai berkembangnya District Nursing, yang pada awalnya
dimulai oleh para Biarawati yang merawat orang miskin yang sakit dirumah.
7
Kemudian merek mulai melatih wanita dari kalangan menengah ke bawah
untuk merawat orang miskin yang sakit, dibawah pengawasan Biarawati
tersebut (Walliamson, 1996 dalam Lawwton, Cantrell & Harris, 2000).
Kondisi ini terus berkembang sehingga pada tahun 1992 ditetapkan peran
District Nurse (DN) adalah :
a. Merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
b. Merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan nyaman
dan damai
c. Mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan keluarga,
agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah berlalu.
Selain District Nurse (DN), di UK juga muncul perawat Health Visitor (HV)
yang berperan sebagai District Nurse (DN) ditambah dengan peran lain ialah :
a. Melakukan penyuluhan dan konseling pada klien, keluarga maupun
masyarakat luas dalam upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
b. Memberikan saran dan pandangan bagaimana mengelola kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi setempat.
2. Di dalam negeri
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal
yang baru, karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota
keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan
rumah secara perorangan, adalah merupakanhal biasa sejak dahulu kala.
Sebagai contoh dapat dikemukakan dalam perawatan maternitas, dimana RS
Budi Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di
Indonesia, sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan
program Home Care (HC) yang disebut dengan “Partus Luar”. Dalam layanan
“Partus Luar”, bidan dan siswa bidan RS Budi Kemulyaan melakukan
pertolongan persalinan normal dirumah pasien, kemudian diikuti dengan
perawatan nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat) sampai tali
pusat bayi puput (lepas). Baik bidan maupun siswa bidan yang melaksanakan
tugas “Partus Luar” dan tindak lanjutnya, harus membuat laporan tertulis
8
kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi serta tindakan yang telah dilakukan.
Kondisi ini terhenti seiring dengan perubahan kebijakan Depkes yang
memisahkan organisasi pendidikan dengan pelayanan.

C. Trend dan Isu Home Care


Pada abad 21 ini, dimana teknologi bidang kesehatan berkembang pesat
mengakibatkan derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat. Hal ini
tentu berakibat pada peningkatan usia harapan hidup, menurunnya angka
kematian ibu dan bayi terjadi transisi epidemiologis penyakit.
Seiring dengan itu maka konsep pelayanan kesehatan pun harus berubah,
yang tadinya masyarakat yang mendatangi institusi pelayanan kesehatan
seperti puskesmas atau rumah sakit menjadi pelayanan kesehatan yang
mendatangi masyarakat. Oleh karena itu, paradigma bahwa rumah sakit adalah
tempat paling penting dalampenyembuhan dan perawatan pasien mulai
berubah menjadi perawatan rumah atau home care.
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan penyediaan pelayanan dan
peralatan profesional perawat bagi pasien dan keluarganya di rumah untuk
menjaga kesehatan edukasi, pencegahan penyakit, diagnosis dan penanganan
penyakit, terapi paliatif dan rehabilitatif. Keperawatan merupakan salah satu
pelayanan yang paling banyak digunakan dal kegiatan home care. Namun
terkadang home care juga meliputi pelayanan medis dan sosial. Pelayanan ini
dilakukan satu sampai dua kali sehari dalam tujuh hari selama seminggu.
Pelayanan home care juga mengatur akses dan penggunaan peralatan home
care, atau peralatan medis yang dapat diadaptasi untuk digunakan dalam
perawatan di rumah.Pelayanan home care menyediakan berbagi jenis
pelayanan kesehatan dirumah pasien. Tujuan primer dari pelayanan home care
sebenarnya adalah promosi kesehatan dan edukasi, tetapi saat ini sebagian
pasien juga melakukan pelayanan kesehatan dirumah karena adanyakebutuhan
9
perawatan dan atau layanan medis. Fokus pelayanan ini adalah kemandirian
pasien dan keluargannya.
Wright, CEO, Visiting Nurse Association di Amerika mengatan perawatan
dirumah tidak lagi hanya tentang berbicara dengan pasien, memandikan,
memeriksa tekanan darah. “ kita sekarang mendapatkan pasien sakit kritis
yang dibuang dari rumah sakit dan dikirim kembali ke masyarakat, “
perawatan kami sangat berteknologi tinggi dan sangan terampil serta
profesional “.Pasien yang memerlukan perawatan di rumah umumnya
mempunyai masalah fisik, sosioekonomi, psikologi yang beragam. Beberapa
pasien berada dalam kondisi yang tidak stabil secara medis dan mungkin
menderita masalah kut seperti infeksi luka. Dalam kondisi ini biasany pasien
memerlukan pengobatan dan peralatan dirumah, pengkajian secara
profesional, pendidikan dan perubahan terapi.
Di negara seperti indonesia yang jumlah pertumbuhan penduduknya
meningkat pesat dan banyak usia lanjut, angka penyakit degeneratifyang
semangkin meningkat dan kondisi demografi yang terdiri dari pulau-pulau
maka konsep home care sangat cocok digunakan. Konsep home care ini
merupakan solusi paling tepat untuk mengantisipasi jumlah pasien yang tidak
tertampung di rumah sakit. Konsep home care sudah seharusnya menjadi first
option dalam pembangunan kesehatan di indonesia. Dengan konsep ini maka
pasien yang sakit dengan kriteria tertentu, tidak lagi ke rumah sakit.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Home care merupakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pengidap
suatu penyakit, baik individu maupun keluarga. Pelayanan ini dapat
direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh jasa pemberi pelayanan
yang diorganisir. Tujuannya adalah untuk memberi pelayanan di rumah
melalui staf atau pengaturan, berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak yang
telah disepakati bersama. Sejarah perkembangan home care dimulai dari
William Rathbone memulai program perawat yang berkunjung ke rumah
(visiting nurse) pada tahun 1859, setelah istrinya meninggal dan dirawat oleh
seorang perawat di rumahnya. Selanjutnya di akhir tahun 1800-an, Amerika
Serikat mendirikan perkumpulan perawat yang datang ke rumah karena
tingginya imigrasi di Amerika yang menyebabkan terjadinya penyakit-
penyakit menular sampai dengan awal abad ke-19, perawatan bagi orang sakit
dan orang cacat di rumah-rumah mereka menjadi bentuk tradisional dari
pelayanan kesehatan bagi kebanyakan orang (Spiegel, 1987). Konsep home
care ini merupakan solusi paling tepat untuk mengantisipasi jumlah pasien
yang tidak tertampung di rumah sakit. Konsep home care sudah seharusnya
menjadi first option dalam pembangunan kesehatan di indonesia. Dengan
konsep ini maka pasien yang sakit dengan kriteria tertentu, tidak lagi ke rumah
sakit.
B. Saran
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki
SIP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap
tugasnya. Bagi pasien dan keluarga hendaknya pasien dan keluarga dapat
bersifat terbuka terhadap perawat home care, tetap kritis namun bersifat
kooperatif dalam menerima informasi dari perawat.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Cecep, T. 2012. Home Care : Konsep Kesehatan Masa Kini. Edisi ke-1. Nuha
Medika, Yogyakarta
Depkes, RI. 2002. Pengembangan Model Praktek Pelayanan
MandiriKeperawatan. Pusgunakes. Jakarta
Kholifah, Siti Nur. 2012. Home Care. 5(1), 44 – 47.
https://www.halodoc.com/artikel/5-layanan-yang-termasuk-dalam-home-care
http://journal.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/KEP/article/viewFile/534/447

13

Anda mungkin juga menyukai