Anda di halaman 1dari 39

IMPLEMENTASI

PELAYANAN HOME CARE


PADA RUMAH SAKIT

dr Putu Dian Ekawati,MPH


PRIMA MEDIKA HOSPITAL
APA ITU HOME CARE ???
Depkes, 2002
HOME CARE adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit
WAROLA ( 1980 )
HOME CARE sebagai pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
pasien individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan dan
disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk
memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian kerja (kontrak)

AMERICAN OF NURSES ASSOCIATION (ANA) TAHUN 1992


HOME CARE adalah perpaduan perawatan kesehatan
masyarakat dan ketrampilan teknis yang terpilih dari
perawat spesialis yang terdiri dari perawat komunitas,
perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat
maternitas dan perawat medikal bedah
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan
HOME CARE adalah :
 Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
PROFESIONAL & KOMPREHENSIF bertujuan
memandirikan klien dan keluarganya.
 Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien,
melibatkan klien dan keluarganya sebagai subyek
yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan
pelayanan dalam proses perawatan dan
penyembuhan pasien.
 Dikelola oleh Unit/Sarana/Istitusi baik administrative
maupun pelayanan . Dikoordinir tenaga kesehatan
profesional .
SEJARAH PERKEMBANGAN HOME CARE
1. DI LUAR NEGERI

• Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan sejak


sekitar tahun 1880- an
• Berkembang secara professional, sehingga pada tahun 1900
terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh USA. Tiap tahun
meningkat 10%.
• Semula hanya dikelola pemerintah,→ berkembang layanan
berorientasi profit
1. DI LUAR NEGERI

• Di UK, Home Care berkembang secara professional selama


pertengahan abad 19, dengan mulai berkembangnya District Nursing.
• Berawal dari tugas Biarawati
• Kondisi ini terus berkembang sehingga pada tahun 1992 ditetapkan
peran District Nurse (DN) adalah :
a. merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
b. merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan
nyaman dan damai
c. mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan
keluarga, agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat
telah berlalu.
2. DI DALAM NEGERI
• Di Indonesia, layanan Home Care (HC) bukan merupakan hal yang baru.

• Sejak dulu telah dilakukan perawatan pasien di rumah baik yang dilakukan
oleh anggota keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan
melalui kunjungan rumah secara perorangan.

• Sejak berdiri tahun 1975 RS Budi Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS


pendidikan Bidan tertua di Indonesia, telah melakukan program Home
Care (HC) yang disebut dengan“Partus Luar”.

• Dalam layanan “Partus Luar”, bidan dan siswa bidan RS Budi Kemulyaan
melakukan pertolongan persalinan normal dirumah pasien, kemudian diikuti
dengan perawatan nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat)
sampai tali pusat bayi puput (lepas).

• Kondisi ini terhenti seiring dengan perubahan kebijakan Depkes yang


MENGAPA HOME CARE (HC) DIPERLUKAN ?

1. Bagi Klien dan Keluarga


a. Pasien lebih dekat dengan keluarganya sehingga menciptakan rasa aman dan
nyaman antara pasien dan keluarganya.
b. Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien sehingga pasien tidak merasa
diabaikan.
c. Meningkatkan kualitas hidup pasien.
d. Menghemat biaya, artinya keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya (kamar)
RS, transport PP Rumah – Rumah Sakit untuk menemani pasien di RS
e. Keluarga tidak kehilangan waktu dan tenaga untuk pulang- pergi ke rumah sakit.
2. Bagi Perawat
a. Dengan adanya perawatan home care dimana mutu dan layanan
petugas lebih intensif diberikan pada klien dan akan memberikan sebuah
proses keperawatan yang berkesinambungan.
b. Dapat memperluas pelayanan kesehatan.
c. Memberikan rasa kepuasan serta kebanggaan tersendiri bagi perawat
home care.
d. Perawat dapat meningkatkan rasa percaya diri karena klien betul-betul
terpantau oleh perawatan seara mandiri.
3. Bagi dunia kesehatan

a. Dapat meningkatkan taraf kesehatan dan mempererat

hubungan kesehatan, meliputi dokter, perawat, terapis,

laborat dan ahli gizi.

b. Home care merupakan sumbangan metode terbaru dalam

dunia kesehatan yang dapat memberikan keuntungan yang

maksimal bagi klien dan tim keperawatan.


FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN
HOME CARE ADALAH :
 Kasus-kasus penyakit terminal tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila dirawat di institusi
pelayanan kesehatan.
 Keterbatasan biaya pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit degeneratif mengalami
komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu
relatif lama,
 Perawatan klien yang sangat lama (lebih 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi
beban bagi Rumah Sakit,
 Anggapan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi kehidupan manusia,
karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal akibat terikat dengan
aturan-aturan yang ditetapkan,
 Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan
dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (Depkes, 2002).
JENIS INSTITUSI PELAYANAN HOMECARE
TIM PELAKSANAAN HOME CARE
KOORDINATOR HOME CARE (MANAJER KASUS):
Dokter/perawat/bidan yang telah
berpengalaman/bersertifikat home care

PELAKSANA PELAYANAN HOME CARE ;


Dokter/perawat/bidan, minimal D3
PASIEN HOME CARE
Umumnya pasien home care adalah:
1. Penderita lanjut usia (lansia) yang tidak dirawat di rumah sakit tapi masih
memerlukan pelayanan kesehatan.
2. Bayi / anak – anak yang berkebutuhan khusus
3. Pasien pasca rawat inap dari rumah sakit.
4. Pasien yang dinyatakan oleh ahli medis bahwa penyakitnya parah dan
secara medis tidak dapat disembuhkan lagi.
5. Ibu post partum: massage payudara, edukasi menyusui.
6. Bayi baru lahir: perawatan tali pusat, memandikan bayi.
LANDASAN HUKUM HOME CARE

 UU Kes.No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


 PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
 UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.
 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
 Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat.
 Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas.
 Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan Perkesmas.
 SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.
 PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
 Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.
 Permenkes RI No. HK.02.02/MENKES/148/2010 tentang Izin dan Penyelengaraan
Praktik Perawat.
Lingkup praktik keperawatan mandiri
dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang
dan tanggung jawabnya meliputi :
 Asuhan keperawatan perinatal
 Asuhan keperawatan neonantal
 Asuhan keperawatan anak
 Asuhan keperawatan dewasa
 Asuhan keperawatan maternitas
 Asuhan keperawatan jiwa
LINGKUP PELAYANAN HOME CARE

Kelompokkan sebagai berikut :


1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang
terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial
1. PELAYANAN MEDIS & KEPERAWATAN
Memenuhi kebutuhan dasar manusia :
a. Kebutuhan O2
b. Kebutuhan Nutrisi
c. Kebutuhan Integritas Jaringan
d. Kebutuhan cairan dan elektrolit
e. Kebutuhan eliminasi BAB dan Urin
f. Kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan
…PELAYANAN MEDIS :
g. Kebutuhan istirahat dan tidur
h. Kebutuhan obat
i. Kebutuhan sirkulasi
j. Kebutuhan manajemen nyeri
k. Kebutuhan ibu hamil
l. Kebutuhan ibu melahirkan
m. Kebutuhan post partum
n. Kebutuhan bayi baru lahir ……..dll
2. PELAYANAN SOSIAL

 Konsep komunikasi terapeutik


interpersonal
 Menjadi pendengar aktif
 Empati
 Penerapan manajemen konflik dan
strss dari pasien, keluarga
3. PELAYANAN INFORMASI DAN RUJUKAN

 Pelayanan “hot line” 24 jam untuk pasien dan


keluarga

 Usahakan untuk mencari pendamping dari pihak


keluarga : mengawasi kondisi pasien, bertanggung
jawab terhadap kebutuhan pasien ---- pasien lansia

 Rujukan : puskesmas, rumah sakit terdekat pilihan


pasien/keluarga
4. PELAYANAN RUJUKAN

 Kondisi yang harus dirujuk : perdarahan,


panas, luka semakin melebar, dll

 Petugas home care dapat merujuk langsung


ke pelayanan kesehatan terdekat bila
kondisi di atas ditemukan saat home care
5. PENDIDIKAN , PELATIHAN PENYULUHAN KESEHATAN

Fokus pada promosi dan prevensi


antara lain :
 Menyiapkan ibu merawat bayi setelah melahirkan
 Pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak
 Mengajarkan lansia adaptasi proses menua
 Mengajarkan diit pasien
6. HIGIENE , SANITASI PERSONAL DAN LINGKUNGAN

 Pendidikan kesehatan personal dan lingkungan pada


pasien serta keluarga

 Kolaborasi dengan pasien/keluarga

 Selalu kontrol infeksi/pencegahan infeksi nosokomial

 Manajemen teknik isolasi penyakit infeksi/penurunan


imunitas
BAGAIMANA MERENCANAKAN
INSTITUSI HOMECARE SWASTA
ANALISA: PERSIAPAN :
- Organisasi
- Eksternal
- Perijinan : Lembaga , Tenaga
- Internal - Ruang Kerja

IMPLEMENTASI :
TERMINASI :
- Pengkajian Kebutuhan Klien
Pelaksanaan Home care
- Merencanakan Kebutuhan
- Kesepakaan dengan Klien / keluarga

PASCA KUNJUNGAN:
Evaluasi Pelayanan Home care :
Pelayanan, Komunikasi,sarana,dll
MEKANISME PERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH
(HC)
Pasien/ klien yang memperoleh pelayanan keperawatan
di rumah dapat merupakan rujukan dari klinik rawat jalan,
unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas .

Namun pasien/ klien dapat langsung menghubungi


agensi pelayanan keperawatan di rumah atau praktek
keperawatan per orangan untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus di lakukan adalah sebagai berikut:

1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter
untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.

2. Bila layak dirawat di rumah, di lakukan pengkajian oleh koordinator HC kemudian bersama-
sama klien dan keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan,
keputusan, kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien.
Kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem
pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.

3. klien akan menerima pelayanan Tim Home care


4. Mnitoring dan evaluasi secara periodik terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah
sesuai dengan kesepakatan.
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi home care maka home
care harus memperhatikan hal berikut :

1. Kemudahan meliputi kemudahan untuk dihubungi, untuk mendapatkan


informasi, dan kemudahan untuk membuat janji.
2. Selalu tepat janji, sangat penting untuk membina hubungan saling
percaya antara masyarakat dengan institusi home care swasta
3. Sesuai standar yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan ciri profesional
4. Bersifat responsif terhadap keluhan, kebutuhan dan harapan klien.
5. Mengembangkan hubungan kerjasama secara internal dan eksternal
untuk memperbaiki kualitas layanan.
HOME CARE
KASUS KEBIDANAN
LAYANAN HOMECARE MATERNITAS&NEONATUS

1. PRENATAL
2. INTRANATAL : HOMEBIRTH
3. POSTNATAL
4. NEONATUS
5. GGN REPRODUKTIF : CA MAMMA, CA SERVIKS
6. KONTRASEPSI
LAYANAN UTK KASUS PRENATAL

a. Childbirth and parenting education


b. Antenatal Care
c. Senam hamil
d. Antenatal education (deteksi kesejahteraan
janin)
LAYANAN UTK POSTNATAL

a. early discharge follow up


b. maternal assesment
c. senam nifas
d. post natal education
LAYANAN UTK KASUS NEONATUS

a. Perawatan bayi baru lahir (memberi makan,


memandikan, massage)
b. Follow up post operatif/post hospitalization
c. Resusitasi neonatus
CONTOH HOMECARE YG DIBERIKAN
PADA MASA NIFAS
1. Pengkajian tanda vital
2. Syok hipovolemik
3. Tinggi fundus uteri
4. Distensi uteri
5. Sifat dan jumlah lokea
6. Hemostasis perineum
7. Ketidaknyamanan pasien
8. Bonding attchment
9. Status emosional sang ibu
HAL-HAL YG HARUS DIKETAHUI PASIEN MASA NIFAS
1. CUKUP ISTIRAHAT
2. HIGIENE PERSONAL
3. HUB SEKSUAL
4. AKTIVITAS YG CUKUP
5. LOCHEA
6. AFTER PAIN (NYERI PERINEUM)
7. SAKIT PUNGGUNG
8. ELIMINASI
9. DEPRESI PASCAPARTUM
10. KONTRASEPSI
KESIMPULAN
 Home care merupakan bagian integral dari pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.
 Home care selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat
menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya
transpor dan biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang
sakit.
 Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat layanan home care
adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk dirawat
di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.
SARAN
a. Bagi Tenaga Medis/Perawat yang menjalankan perawatan home
care hendaknya sudah memiliki SIP, harus kompeten dalam
bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya.

b. Bagi pasien dan keluarga


Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap
perawat home care, manicotti anjuran dari perawa, membantu
dalam proses tindakan keperawatan, dan dapat bersifat
kooperatif dalam menerima informasi dari perawat.

Anda mungkin juga menyukai