Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika adalah aturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku
seseorang yang berkaitan dengan baik dan buruknya seseorang dan merupakan suatu
kewajiban serta tanggung jawab moral. Dan perawatan merupakan suatu bidang yang
berdampak pada kesejahtraan manusia. Bisa didefenisikan keperawatan yaitu untuk
mengatur hubungan pasien dan perawat.
Etika keperawatan merupakan norma yang dianut oleh perawat untuk bertingkah
laku yang digunakan kepada pasien, keluarga dan tenaga kesehatan yang lainnya. Itulah
yang dimaksud sifat profesional.
Didalam etika keperawatan perlu adanya legalisasi yang berefek jika adanya
sesuatu yang tidak dilakukan atau melakukan hal yang tidak boleh harus ada hukum
yang memberi sanksinya yang bisa di sebut Kode Etik Keperawatan. Kode etik
keperawatan adalah suatu tuntunan tentang prinsip-prinsip umum yg telah diterima oleh
suatu profesi.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui
tentang Etika Profesi Keperawatan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perawat
Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik
Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah lulus pendidikan
keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
1. Peran perawat
Peran : Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Doheny (1982) mengidentifikasi beberapa elemen peran Perawat Profesional,
meliputi :Care Giver, Client Advocate, Counsellor, Educator, Collaborator,
Coordinator, Change Agent, dan Consultant
2. Fungsi Perawat
Fungsi : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Kozier (1991) mengemukakan 3 (tiga) fungsi perawat : Fungsi Keperawatan
mandiri (independen), Fungsi Keperawatan Ketergantungan (dependen), dan Fungsi
Keperawatan kolaboratif (interdependen).
3. Keperawatan
LOKAKARYA NASIONAL tentang KEPERAWATAN bulan JANUARI
1983 di JAKARTA merupakan awal diterimanya KEPERAWATAN SEBAGAI
SUATU PROFESI.
KEPERAWATAN Adalah : suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komprehensif,ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun
sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Dari pengertian tersebut diatas ada 4 (empat) elemen utama (mayor elements)
yang menjadi perhatian (concern),Yaitu : 1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat -
sains terapan (applied science) ,2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi
pada pelayanan _ helping health illness problem, 3. Keperawatan mempunyai empat
tingkat klien : individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dan 4. Pelayanan

2
Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level preventions
dengan metodologi proskep .

B. Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat
dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat
mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai
penerima jasa pelayanan keperawatan professional.
1. Beberapa pengertian profesi
a. Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar
untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan
baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki
kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
b. Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu
set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.
c. Hughes,E.C ( 1963 )
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan
lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
d. Webster
Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan
menyangkut ketrampilan intelaktual.
e. Kelly dan Joel, 1995
Menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metode professional
yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang
angotanya berkeinginan menjadi professional. Professional merupakan suatu
proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu
profesi.

2. Karakteristik Profesi
a. Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakan
karakteristik professional sebagai berikut :

3
1) Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan
2) Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis
3) Kemampuan menyelesaikan masalah
4) Pengembangan diri secara berkesinambungan
5) Pendidikan formal
6) System pengesahan terhadap kompetensi
7) Penguatan secara legal terhadap standart professional
8) Praktik berdasarkan etik
9) Hukum terhadap malpraktik
10) Penerimaan dan pelayanan pada masyarakat
11) Perbedaan peran antara pekerja professional dengan pekerjaan lain dan
membolehkan praktik yang otonom.
b. Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993)
serta Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1) Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan
masalah dalam tatanan praktik keperawatan.
Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yang bersifat
intuitif. Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai suatu
ilmu dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti
ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan
juga mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan
yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta
pokok bahasan pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien
2) Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.
Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam
melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta
membantu kemandirian klien.
3) Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi
atau universitas.
Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi
memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan
dan ketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan
mereka menjalankan peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan

4
yang menyeluruh dan berkesinambungan. Disampingg itu perawat dituntut
untuk mengembangkan Iptek keperawatan.
4) Pengendalian terhadap standart praktik.
Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik. Standart
praktik keperawatan menekankan kpada tangung jawab dan tangung gugat
perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan
menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah
pengawasan dan pengendalian profesi lain.
5) Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang
dilakukan.
Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan
yang diberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal
terhadap kelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat
mempunyai dua implikasi yaitu bertanggung jawab terhadap konsekuensi
dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan
tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu.
6) Karir seumur hidup
Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin.
Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan dan
ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.
7) Fungsi mandiri
Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan
walaupun kegiatran kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan
dimana itu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi
intervensi profesi lain.
c. Menurut Winsley,(1964 ):
1) Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan
bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
2) Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus
menerus dan bertahap
3) Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal
melalui perundang-undangan
4) Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar
pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta

5
pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan
sendiri oleh warga profesi
d. Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatu
profesi adalah sbb:
1) Berorientasi pada pelayanan masyarakat
2) Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan
3) Adanya otonomi
4) Memiliki kode etik
5) Adanya organisasi profesi.

C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan


Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia,
yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya
perawat saat itu adalah dikarenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga diperlukan tenaga yang dapat membantu
atau tenaga pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi seorang perawat melalui
pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan cara pengobatannya. Sampai
dengan perkembangan keperawatan di Indonesia pada tahun 1983 PPNI melakukan
Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut prawat
bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidang
keprofesian.
Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring
dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan
perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan
Diploma III keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalis sebagai perawat
professional pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan
landasan professional yang kokoh.
Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkat
keprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diplima saja, di ilhami keinginan dari
profesi keperawatan untuk terus mengembangkan pendidikan maka berdirilah PSIK
FK-UI (1985) dan kemudian disusul dengan pendirian program paska sarjana FIK UI
(1999).
Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui
berbagai cara dan pendekatan antara lain :

6
1. Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui pnetapan criteria dari
berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi
organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.
2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan
organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utama adalah
rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.
3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh
penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-masing.
4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan
dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi di
pemerintahan atau sector swasta.
5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar
negeri, bukan anya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikut sertakan
pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.

D. Pohon Ilmu ( Body of Knowledge )


Pohon ilmu dari keperawatan adalah ilmu keperawatan itu sendiri. Pendidikan
keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmu dan profesi keperawatan, yang harus memiliki landasan akademik dan
landasan professional yang kokoh dan mantap.
Pengembangan pendidikan keperawatan bertolak dari pengertian dasar tentang
ilmu keperawatan seperti yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmu kesehatan (1991)
yaitu : Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar seperti ilmu alam, ilmu social,
ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan,
ilmu keperawatan komunitas dan ilmu keperawatan klinik, yang apluikasinya
menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara ilmiah, ditujukan
untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan meningkatkan integritas seluruh
kebutuhan dasar manusia .
Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentuk dan
sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian mendasar
tentang hal-hal yang melatar belakangi, serta mempelajari berbagai bentuk upaya untuk
mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatan semua sumber yang ada dan
potensial.

7
Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi keperawatan adalah
penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosio-
spiritual), mulai dari tingkat individu tang utuh (mencakup seluruh siklus kehidupan),
sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercermin pada tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar pada tingkat system organ fungsional sampai sub seluler atau
molekuler.

E. Cerminan Perawat Profesional


Cerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatan dikelompokkan
dalam nilai intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal, sebagai berikut :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan
kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan
professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan
tanggung jawab etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
a. Beneficience
Perawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan
melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya,
keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu
yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu
berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral
serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan melihat definisi, ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita
analisis bahwa keperawatan di indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi.
Didalam etika keperawatan perlu adanya legalisasi yang berefek jika adanya
sesuatu yang tidak dilakukan atau melakukan hal yang tidak boleh harus ada hukum
yang memberi sanksinya yang bisa di sebut Kode Etik Keperawatan. Kode etik
keperawatan adalah suatu tuntunan tentang prinsip-prinsip umum yg telah diterima oleh
suatu profesi.
Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan
perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan perawat
profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan Diploma
III keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalis sebagai perawat
professional pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan
landasan professional yang kokoh.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/187954167/Pengertian-Etika-Profesi-Keperawatan
http://www.scribd.com/doc/47413491/ETIKA-KEPERAWATAN
http://www.scribd.com/doc/53110741/Profesi-Keperawatan

10
MAKALAH

ETIKA PROFESI KEPERAWATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Keperawatan

2014

11
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang Etika Profesi Keperawatan yang akan sangat berguna terutama untuk
mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali
kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang
membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.

Sukabumi, Januari 2014

Penulis

12
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perawat ................................................................................................ 2
B. Pengertian Profesi .................................................................................................. 3
C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan ....................................................... 6
D. Pohon Ilmu ( Body of Knowledge )....................................................................... 7
E. Cerminan Perawat Profesional............................................................................... 8

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
13

Anda mungkin juga menyukai