KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh: Ns. Satria Gobel, SKp, M.Kep, Sp Kom
1
A. Pengertian
1. Komunitas
A Group of People living in the same locality &
under the same government, the district or locality
& in which they live, A social group or class
having common interest. (LINDA JARVIS ).
5
D. Asumsi Dan Keyakinan Keperawatan
Kesehatan Komunitas
Individu
Kelurga Komunitas
Kelompok
Manusia
Keperawatan Kesehatan
(3 level pencegahan) (sehat sakit)
Lingkungan
(Fisik, biologis, psikologis, sosial,
spiritual, & kultural)
11
3. Keperawatan
Keperawatan merupakan profesi yang unik,
memandang komunits sebagai sesuatu yang
holistik, berkontribusi terhadap komunitas melalui
pengkajian komunitas, identifikasi & perumusan
diagnosa keperawatan, perencanaan untuk
menyelesaikan masalah, melaksanakan intervensi &
evaluasi terhadap status kesehatan komunitas.
Keperawatan dipandang dari tipe, kualitas,
ketersediaannya, mudah dicapai, adekuat, efektif &
efisien serta berfokus pada 3 level pencegahan yaitu
prevensi primer, sekunder dan tertier serta
mengutamakan prevensi primer.
12
4. Kesehatan
Sehat adalah kemampuan untuk berfungsi, keadaan
seimbang dimana sub sistem dlm keadaan harmonis
sehingga dapat menampilkan potensi yang
maksimal. Menurut pandangan keperawatan
kesehatan komunitas, kesehatan dilihat dari
pandangan model:
Endaimonistic artinya pencapaian jati diri a/ pemenuhan
& pengembangan potensi secara sempurna.
Adaptif artinya keadaan dimana terjadi efektifitas
interaksi fisik & lingkungan sosial.
Penampilan peran artinya kemampuan penampilan peran
secara efektif
Klinik artinya terhindar dari tanda & gejala penyakit atau
ketidakmampuan
13
G. Fokus Utama Keperawatan
Kesehatan Komunitas
1. Peningkatan kesehatan adalah kegiatan yang
diarahkan pada sumber-sumber yang ada pada
klien guna pemeliharaan & peningkatan
kesejahteraan. Misalnya pendidikan orang tua
yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sebagai orang tua.
2. Pencegahan penyakit adalah kegiatan yang
ditujukan untuk melindungi klien dari ancaman
kesehatan baik risiko maupun aktual termasuk
akibat yang membahayakan. Misalnya
pemberian imunisasi terhadap penyakit menular.
(Pender)
14
Pender mengemukakan bahwa
prevensi primer mencakup:
1.Health promotion adalah kombinasi
pendidikan kesehatan yang berkaitan
dengan lingkungan, situasi ekonomi yang
mempengaruhi perilaku yang menunjang
kesehatan. Contoh kegiatan dibidang ini
mencakup:
Kesehatan & merokok
Pemakaian obat-obatan beralkohol yang salah
Nutrisi
Physicall fitness & exercise
Kontrol terhadap stres & perilaku marah
15
Lanjutan
2. Health protection adalah perlindungan pada lingkungan
misalnya pabrik, industri dll, yang melindungi
masyarakat dari bahaya. Contoh kegiatan dibidang ini
mencakup:
Kontrol terhadap bahan-bahan beracun
Kesehatan & keselamatan kerja
Pencegahan kecelakaan
Flourdation & dental health
3. Preventif health adalah pelayanan yang dilakukan
petugas kesehatan kepada masyarakat. Contoh kegiatan
dibidang ini mencakup:
Kontrol tekanan darah
Keluarga berencana
KIA
Imunisasi
Mencegah penularan penyakit.
16
Leavell & Clark, (1965) keperawatan
kesehatan komunitas bekerja pada 3 level
prevensi yaitu:
1. Prevensi primer
Pencegahan primer mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya &
perlindungan khusus terhadap penyakit. Prevensi primer mencakup
peningkatan kesehatan (health promotion), pendidikan kesehatan (health
education), pencegahan penyakit (specifik protection), & pencegahan
lingkungan (enviromental protection). Contoh kegiatan di bidang
prevensi primer antara lain:
Imunisasi
Pelayanan keluarga berencana
Asuhan prenatal
Kelompok-kelompok MPP (masa persiapan pensiun)
Perlindungan gigi (dental prophylaxis)
Penyuluhan tentang pencegahan keracunan (Poison-control teaching)
Bimbingan dini/awal dalam kesehatan keluarga & asuhan anak/balita
Penyuluhan tentang gizi balita
17
2. Prevensi sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa dini &
intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologi,
sehingga memperpendek waktu sakit & tingkat
keparahan/keseriusan penyakit. Contoh kegiatan dibidang
prevensi sekunder antara lain:
Mengamati hubungan ibu-anak yang kurang baik & memberi "model
peran untuk tehnik-tehnik baru dalam interaksi
Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang seorang anak/balita
Mengajar & mendorong/memperkuat perlunya melakukan
pemeriksaan payudara sendiri
Memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala termasuk kesehatan gigi & mata terhadap anak balita.
Penemuan dini & pengobatan (early detection & treatment
Gawat darurat (emergency care)
Perawatan akut & kritis (acute & critical care)
Penentuan diagnosa & pengobatan
18
3. Prevensi tersier
Pencegahan tersier mulai pada saat cacat atau
ketidakmampuan terjadi, menjadi stabil/menetap atau tidak
dapat diperbaiki (irreversibel). Rehabilitasi sebagai tujuan
pencegahan tersier lebih dari upaya menghambat proses
penyakitnya sendiri, yaitu mengembalikan individu
ketingkat berfungsi yang optimal di dlam hambatan dari
ketidakmampuannya. Contoh kegiatan dibidang prevensi
tersier antara lain:
Perawat mengajarkan seorang klien dengan artritis bagaimana
beristirahat secara bertahap sepanjang hari
Membantu klien pasca CVA untuk melanjutkan terapi fisik & wicara
Mengajarkan kelurga untuk melakukan perwatan anak dengan
kolostomi di rumah
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan
anggota gerak untuk latihan secara teratur di rumah
Perawatan waktu lama/berkelanjuta (long term care)
Perawatan proses kematian (care of dying)
19
H. Fenomena/ Masalah dan Intervensi
Keperawatan Komunitas
Di Luar Indonesia
Spradley, (1985 ) membagi dlm 3 periode yaitu :
1. 1860-1900 :
Direct Nursing
Fokus: orang sakit miskin
Alasannya lebih banyak klien terminal & orang miskin
yang sakit dirumah
Orientasi keperawatan individual
Penelusuran pelayanan pengobatan dimulai
pencegahan
Instusi: voluntir / pemerintah
21
Lanjutan
2. 1900-1970 :
"Public health Nursing"
Fokus Masyarakat
Alasan lebih banyak keluarga miskin yang tidak mampu membayar
biaya RS
Orientasi keperawatan keluarga
Penelusuran Pelayanan pengobatan dan pencegahan
Institusi: pemerintah dan beberapa voluntir
3. 1970-sekarang :
"Community Health Nursing"
Fokus. seluruh kom.
Alasan bukan hanya keluarga miskin yang membutuhkan
pelayanan kesehatan di komunitas Tetapi seluruh komunitas baik
kaya maupun miskin
Orientasi keperawatan penduduk
Penelusuran pelayanan : peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
Institusi: berbagai macam institusi, beberapa praktik mandiri
22
Di Indonesia
1596 Pelayanan kesehatan komunitas diperlukan untuk mengatasi wabah
penyakit cacar dan kolera melalui pelatihan juru imunisasj yang akan
melakukan vaksinasi cacar.
1807 Untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu & bayi akibat praktik
yang salah atau tidak higienis dalam menolong persalinan, maka dilatih
dukun bayi untuk menolong persalinan.
1850 Dirasakan perlu untuk pelatihan dibidang kebidanan, diadakan kursus
kebidanan yang pertama oleh RS. Militer Batavia
1930 Dukun bayi didaftar sebagai tenaga pembantu dalam pelayanan KIA
1936 Hydric mendirikan "sekolah Mantri Hygiene" di Kabupaten Banyumas.
Para mantri ini kemudian sebagai pendidik Hygiene.
23
Periode 1945 1958
1948 Didirikan sekolah tenaga penyuluh kesehatan di Magelang ditetapkan
2 daerah praktik lapangan di Magelang dan Yogyakarta.
1951 Ditetapkan suatu program kesehatan bagi wilayah Bandung. Program ini
merintis konsep terpadu antara preventif dan kuratif.
Sebelumnya aspek kuratif yang ditamakan. Selanjutnya dirasakan perlu
dipadukan dengan preventif. Ternyata kuratif saja tidak cukup untuk
mengatasi maslah kesehatan masyarakat. Program ini menekankan pada
santasi lingkungan, penyuluhan kesehatan, KIA serta pentingnya kerja
sama pemerintah dan masyarakat dalam upaya kesehatan. Dilanjutkan
langkah program terpadu kesehatan desa dengan para perawat dan
pembantunya melakukan survey dan pengobatan kasus prambusia
dilapangan.
1952 Pelatihan formal dukun bayi untuk motivator kesehatan
1956 Proyek Bekasi yaitu keterpaauan poliklinik BKIA & APOTIK
1957 Program KB dilaksanakan PKBI
24
Periode 1959 1965
1960 Pendayagunaan kebutuhan secara luas
1962 Kursus kader kesehatan di Semarang
Periode setelah 1965
1968 Konsep Puskesmas dibahas dan diterima
oleh rapat kerja Nasional
1970 Proyek pernbangunan kesehatan Pedesaan
dengan penekanan koordinasi lintas sektoral
PKMD
1970 - PKMD dikembangkan secara resmi sebagai
skr. suatu strategi untuk peningkatan kesehatan
masyarakat bentuk operasional PHC
sampai saat ini dilaksanakan
25
J. Perbedaan Keperawatan Di
Rumah Sakit dan Komunitas
No Variabel Rumah Sakit Komunitas
1 Fokus Perawatan pasien di RS Keluarga, komunitas & kel
(termasuk kelompok risiko)
2 Memberi Bersifat kejadian kasus Terdistribusi (distributive)
pelayanan (episodic)
keperawatan
3 Bekerja : Pasien pada unit Pd semua kondisi sehat - sakit
spesialisasi T3. Pada pd berbagai tatanan yan kes
satu RS atau institusi dg semua intitusi yg terkait dg
komunitas & fasilitas
kesehatan (Agency)
4 Koordinasi Dg institusi a/ agency Berbagai tenaga komunitas
keperawatan lain pd tatanan RS untuk "Agences" baik medik
perncanaan maupun non medik
26
Lanjutan
31
Spesialist
1. Community Health Nursing Theory
2. Public Health Science
3. Leadership and Management
4. Interdisipliner Kolaborasi
5. Riset dan proses evaluasi
6. Kebijakan dan perencanaan kesehatan
7. Organisasi komunitas
8. Politik dan ekonomi kesehatan
Sumber: ANA , 1990.
32
L. Peran dan Fungsi Perawat
Komunitas
1. Pemberi pelayanan kesehatan (provider)
.2. Pendidik (edukator)
3. Pengelola (Manajer)
4. Konselor (Konsultan)
5. Memberikan konseling / bimbingan kpd
kader
6. Pembela klien (advocade)
7. Melindungi & memfasilitasi keluarga
8. Peneliti
33
34