Penerimaan jalur beasiswa dikhususkan untuk putra/putri terbaik dari masyarakat umum
yang bertempat tinggal di daerah penghasil dan/atau daerah yang melaksanakan kegiatan
bidang energi dan sumber daya mineral dan/atau berasal dari daerah tertinggal, terpencil,
atau pedalaman dan/atau daerah pasca bencana. Berikut ini adalah beberapa informasi
penting terkait PMB STEM Akamigas Jalur Beasiswa Tahun 2017/2018.
Program Studi
1. Teknik produksi minyak dan gas
2. Teknik pengolahan minyak dan gas
3. Teknik instrumentasi kilang
4. Teknik mesin kilang
5. Logistik minyak dan gas
Jadwal Pendaftaran
1. Edaran tanggal 1 Februari - 31 Maret 2017
2. Pendaftaran tanggal 3-19 april 2017
3. Seleksi administrasi tanggal 4 april - 4 Mei 2017
4. Pengumuman peserta wawancara tanggal 5 Mei 2017
5. Pelaksanaan tes tertulis 17 Mei 2017
6. Pelaksanaan tes wawancara 18-19 Mei 2017
7. Pengumuman kelulusan tanggal 19-22 Juni 2017
8. Daftar ulang/verifikasi kesehatan tanggal 10-19 Juli 2017
9. Kedatangan calon tanggal 20-23 Juli 2017
10. Pembukan STEM Akamigas tanggal 25 Juli 2017
11. OSPEK 25-29 Juli 2017
Syarat Pendaftaran
1. Persyaratan Pendidikan : Pendidikan akhir SLTA (SMU/MA IPA dan SMK Teknik)
2. Tahun Kelulusan : Tahun ajaran 2014/2015 s.d. Tahun ajaran 2016/2017
3. Status : belum menikah, berusia dibawah 21 tahun saat pendaftaran
4. Nilai UAN: Nilai rata-rata kelulusan minimal 6,00, khusus mata pelajaran bahasa
inggris minimal 7,00, dan matematika 7,00. Untuk tahun kelulusan 2016/2017 yang
belum keluar nilai UAN dapat menggunakan nilai raport bahasa inggris dan
matematika Semester I s.d. Semester IV minimal 7,00
5. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter/pemerintah, dan
tidak buta warna (total maupun parsial)
6. Surat keterangan bebas narkoba (disertakan saat dinyatakan diterima)
7. Dari keluarga kurang mampu dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari
desa/kelurahan setempat, atau mempunya kartu indonesia pintar (disesuaikan
dengan peraturan di bidik misi) /bsm (bea siswa miskin), kartu keluarga, dan surat
keterangan penghasilan orang tua
8. Pendaftaran dapat dilakukan secara online pada website http://akamigas.ac.id/
Tahapan Seleksi
1. Seleksi kelengkapan administrasi
2. Penulusuran prestasi akademik melalui nilai raport SLTA sampai dengan semester
V, Nilai mata pelajaran matematika, bahasa inggris, fisika, kimia, minimal 7,00
3. Penulusuran penghargaan prestasi di sekolah, bakat, minat, dan wawasan
kebangsaan melalui wawancara
4. Proses wawancara hanya diberikan kepada sejumlah peserta yang memenuhi
syarat sesuai dengan kuota yang tersedia
5. Peserta yang sudah dinyatakan lulus wawancara, apabila pada saat daftar
ulang/verifikasi kesehatan (narkoba dan Buta warna total maupun parsial) tidak
memenuhi syarat berdasarkan hasil tes dari dokter yang ditunjuk STEM Akamigas,
maka peserta yang sudah dinyatakan lulus akan dinyatakan gugur
Biaya Seleksi
1. Biaya Pendaftaran : Peserta Beasiswa tidak dikenakan biaya pendaftaran
2. Biaya pendidikan : Peserta Beasiswa dibebaskan dari biaya pendidikan
3. Biaya trasportasi calon peserta wawancara dari tempat asal ke lokasi wawancara
ditanggung oleh peserta
4. Biaya transportasi calon mahasiswa dari tempat asal ke STEM Akamigas
ditanggung oleh peserta
Kontak Panitia
Alamat : Sekretariat panitia penerimaan mahasiswa STEM Akamigas Cepu
Kampus STEM Akamigas
Jl.Gajah Mada No. 38 Cepu, Kab. Blora, Jawa Tengah
Telp : (0296) 422356
(0296) 421897 Ext 0,1,2
Fax : (0296) 425939
Email : pmbu@akamigas.ac.id
Perempuan....
dia dipuja karena kecantikan dan kelembutannya.. dia dikagumi karena keperkasaan dibalik
kelemahannya.. Namun, adakalanya dia juga diinjak karena kelemahannya...dikekang karena
ketidakberdayaannya..bahkan terkadang dia harus tersenyum didalam tangisnya...
Kisah ini menunjukkan bagaimana perjuangan seorang perempuan, seorang perempuan muda
ditengah kenyataan hidup dan impiannya yang bertemu pada sebuah batas...
Ria (bukan nama sebenarnya) adalah seorang perempuan muda yang cantik, menarik dan baik
hati. Usianya kurang lebih 22 tahun ketika dia mengenal Andi (bukan nama sebenarnya), seorang
pemuda tampan yang mampu membuatnya jatuh hati. Namun sayang, keluarga mereka tidak
pernah merestui hubungan mereka karena sebuah alasan..atau tepatnya karena beberapa alasan
ya...entahlah,, yang pasti salah satu alasan yang ku tahu adalah perbedaan adat dan budaya
diantara keduanya.
Namun seperti kata pepatah, “cinta kuat seperti maut, dan nyalanya seperti nyala api..”, cinta
mereka tetap terjalin dan makin bersemi meskipun ditolak keluarga. Sampai pada akhirnya,
karena suatu kelalaian, cinta mereka benar-benar berbuah. Seorang janin mungil pun mulai
tumbuh dalam rahim sang perempuan.. membuat pasangan ini terjebak dalam rantai dosa,
kebimbangan dan penyesalan..
Demi cinta tulus pada calon buah hati, mereka akhirnya memberanikan diri mengungkapkan
semua dan mengutarakan keinginan untuk hidup berdua. Tapi sayang... Garis pembatas agaknya
sudah dipasang oleh kedua keluarga dan permusuhan benar-benar tidak dapat diredam. Hati
keduanya benar-benar hancur, terlebih Ria sebagai perempuan yang ingin patuh pada orangtua,
benar-benar hancur hatinya namun tidak berdaya untuk memilih. Disatu sisi, rasa berdosa kian
menghantui karena si janin yang tumbuh semakin besar. Akhirnya, ditengah situasi itu, Ria
berusaha bangkit, dia berusaha tegar dan berjanji dalam hatinya untuk tetap menjaga sang buah
hati dalam rahimnya, demi menghapus rasa berdosa nya selama ini. Berdasarkan beberapa
pertimbangan yang ia dapatkan, Ria memilih “single parent” sebagai pilihannya.
Luka dan derita pun harus ia jalani, karena dalam kehamilannya itu, keluarganya mulai tidak
mau perduli. Ria terus bekerja dan mengendarai motornya sendiri bahkan saat dalam kondisi
hamil tua dan mulai merasakan kontraksi rahim. Sampai pada akhirnya menjelang persalinan,
Ria harus berangkat sendiri dan merasakan hebatnya nyeri menjelang persalinan sendiri.
Keluarganya sendiri tidak ada yang bisa datang, sedangkan keluarga dari kekasihnya dan
kekasihnya sendiri baru tiba di rumah sakit beberapa saat kemudian. Namun karena suatu
indikasi tertentu, Ria ternyata harus menjalani operasi Sectio Caecar. Ria benar-benar bingung
dan sedih karena tidak mempunyai cukup biaya untuk operasi. Ditengah situasi itu, keluarga dari
kekasihnya menyatakan siap menanggung semua biaya asalkan bayi yang lahir diserahkan pada
keluarga. Ria benar-benar tidak punya pilihan saat itu. Impiannya dan kerinduannya untuk
merawat sang buah hati dan berada didekatnya semakin pudar. Dia hanya bisa meminta pada
keluarga agar diijinkan menengok sang buah hati dan memberikan ASI nya sewaktu-waktu pada
sang bayi, karena hanya itulah yang bisa ia lakukan untuk menebus kesalahannya dengan
mencintai bayinya seutuhnya.
Maka, setelah bayi dinyatakan boleh dibawa pulang, orangtua laki-laki pun membawa sang bayi
kerumahnya. Sementara Ria pulang kerumahnya sendiri dan dirawat kakaknya. Sungguh betapa
hancur hati Ria setiap kali mengigat dan membayangkan wajah tanpa dosa sang buah hati,
sementara ia tidak bisa memeluk dan menyusuinya saat ini. Namun Ria tidak patah semangat.
Rasa cintanya serasa terlalu dalam pada bayinya dan tidak bisa terhalang oleh apapun juga.
Setiap saat ia memikirkan dan membayangkan bayinya. Setiap saat itu pula ia berusaha bertemu
dengan bayinya dan menyusuinya, bahkan ketika sakit pada luka bekas SC masih ia rasakan.
Tidak jarang juga ia rasakan nyeri di payudaranya karena ASI yang penuh. Ia bertanya ke teman-
temannya untuk mengatasi itu. Setiap dia merasakan ASI-nya keluar, dia selalu menyempatkan
untuk memompa dan menyimpannya untuk diberikan pada sang bayi jika ia berkunjung kesana.
Ia yakin bayinya dapat memahami keadaannya dan merasakan kehadirannya. Tidak ada yang
bisa menggantikan rasa bahagia dihatinya saat ia bisa bersama sang buah hati dan menyusuinya.
Ria berusaha tegar menjalani itu hari demi hari dan hanya bisa menangis setiap malam dalam
doa-doanya, namun ia percaya Tuhan mendengar dan melihat umat-NYA yang bersungguh-
sungguh.
Sampai suatu ketika, ibu dari kekasihnya menghampirinya ketika ia sedang memberikan ASI
dirumah kekasihnya. Suatu pernyataan yang tidak pernah ia duga sebelumnya dan hanya menjadi
impiannya mungkin..
Sang ibu mengatakan bahwa sebenarnya ia merasa kagum dengan Ria dengan
ketelatenannya menyusui dan memperhatikan bayinya selama ini. Dan sebenarnya ibu
juga mulai merasakan bahwa si bayi mulai rewel namun bisa tenang saat Ria datang
dan menyusuinya. Sehingga ibu tersentuh melihat jalinan batin ibu dan anak ini. Hal
itu membuat ibu menyadari betapa kuatnya cinta Ria pada sang bayi yang juga
merupakan darah daging anak laki-lakinya.
Lalu ibu itu mengatakan akan membujuk suaminya agar mempertimbangkan kembali untuk
merestui hubungan keduanya dan menikahkannya. Ria benar-benar kaget, bahagia, dan terharu...
Dan beberapa hari setelahnya, orangtua laki-laki memutuskan untuk meminta maaf kepada
keluarga Ria dan kembali menjalin hubungan baik demi anak dan cucu mereka.
Bagaikan sebuah keajaiban,, semuanya pun akhirnya berubah..sedikit demi sedikit.. Sampai pada
akhirnya kedua orangtua dari dua pemuda ini pun merestui hubungan keduanya dan menikahkan
mereka berdua. Ria benar-benar bahagia, akhirnya tercapai apa yang menjadi impiannya dan
perjuangannya selama ini untuk selalu bersama sang buah hati, menyusui dan menjaganya sebaik
mungkin.
Ria benar-benar bersyukur atas semuanya.. Tetes-tetes air kehidupan yang telah dititipkan
Tuhan padanya adalah anugerah luar biasa dalam hidupnya.. tetesan ASI lah yang membuatnya
kuat selama ini.. tetesan ASI lah yang menjalin kedekatannya dengan sang buah hati, dan
tetesan ASI-lah yang secara tidak langsung telah menyatukan keluarga mereka. Benar-benar
keajaiban... Miracle !
Organisasi Profesi
Marqius Bessi L. & Huston J.C. (2000) mendefinisikan organisasi profesi sebagai organisasi praktisi yang menilai/
mempertimbangkan seseorang memiliki kompetensi profesional dan ikatan bersama untuk menyelenggarakan fungsi
sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai individu.
Organisasi profesi memiliki dua perhatian utama, yaitu :
1. Kebutuhan hukum untuk melindungi masyarakat dari perawat yang tidak dipersiapkan dengan baik.
2. Kurangnya standar dalam keperawatan.
Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk perawat dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini dan akan
datang serta bekerja ke arah positif terhadap perubahan-perubahan profesi sesuai dengan perubahan sosial.
Ciri-ciri organisasi profesi adalah :
1. Hanya ada satu organisasi untuk setiap profesi.
2. Ikatan utama para anggota adalah kebanggaan dan kehormatan.
3. Tujuan utama adalah menjaga martabat dan kehormatan profesi.
4. Kedudukan dan hubungan antar anggota bersifat persaudaraan.
5. Memiliki sifat kepemimpinan kolektif.
6. Mekanisme pengambilan keputusan atas dasar kesepakatan.
Peran organisasi profesi adalah :
1. Sebagai pembina, pengembang, dan pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan.
2. Sebagai pembina, pengembang, dan pengawas terhadap pelayanan keperawatan.
3. Sebagai pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
4. Sebagai pembina, pengembang, dan pengawas kehidupan profesi.
Fungsi organisasi profesi adalah :
1. Bidang pendidikan keperawatan
2. Menetapkan standar pendidikan keperawatan.
3. Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang lanjut.
4. Bidang pelayanan keperawatan
5. Menetapkan standar profesi keperawatan.
6. Memberikan ijin praktik.
7. Memberikan regsitrasi tenaga keperawatan.
8. Menyusun dan memberlakukan kode etik keperawatan.
9. Bidang IPTEK
10. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi riset keperawatan.
11. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi perkembangan IPTEK dalam keperawatan.
12. Bidang kehidupan profesi
13. Membina, mengawasi organisasi profesi.
14. Membina kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain dan antar anggota.
15. Membina kerjasama dengan organisasi profei sejenis dengan negara lain.
16. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota.
Manfaat organisasi profesi adalah :
Menurut Breckon (1989) manfaat organisasi profesi mencakup 4 hal, yaitu :
1. Mengembangkan dan memajukan profesi.
2. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi.
3. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi.
4. Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam
mengembangkan dan memajukan profesi.
Organisasi Profesi Nasional
Di Indonesia organisasi keperawatan tingkat nasional yang digunakan sebagai wadah perawat untuk menyalurkan
aspirasi, bernama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (sering disingkat dengan PPNI).
Sejarah PPNI
PPNI didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan di masa
itu, seperti IPI (Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan Perawat Indonesia), IGPI (Ikatan Guru Perawat Indonesia),
IPWI (Ikatan Perawat Wanita Indonesia).
Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang sah dapat mendaftarkan diri sebagai anggota
PPNI, dan semua siswa/ mahasiswa keperawatan yang sedang belajar dapat disebut sebagai calon anggota.
PPNI
Peran dan langkah nyata yang dilakukan oleh PPNI dalam rangka pengembangan profesi keperawatan di Indonesia
adalah :
1. Menganjurkan suatu kegiatan sosialisasi profesional.
2. Mengusulkan Pola Jenjang Karir tenaga perawat sebagai sistem pengembangan karir.
3. Agar sistem pengembangan karir dapat terlaksana, PPNI bertanggung jawab terhadap terlaksananya
Program Pendidikan Berkelanjutan Bagi Perawat (PBP/ CNE).
4. Menciptakan komunitas profesional, yaitu komunitas perawatan yang ada di institusi pelayanan
kesehatan dan pendidikan dan melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan profesional, memiliki sistem
nilai dan tanggung jawab yang sama, merupakan bagian dari masyarakat keperawatan profesional.
5. Untuk menjamin kualitas pelayanan keperawatan yang diterima masyarakat, maka PPNI telah
menetapkan sistem legislasi keperawatan diawali dengan adanya Keputusan Menteri Kesehatan No. 647
tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan.
ICN
ICN bekerja dalam banyak area, terutama dalam memberikan panduan dalam Praktik Keperawatan Profesional,
Perumusan Regulasi, dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Ekonomi pada berbagai negara di dunia, serta berkaitan
dengan Standar Keperawatan dan Kebijakan dalam Keperawatan dan Kesehatan di manca negara. ICN menyediakan
publikasi dalam skala yang luas terkait dengan isu-isu terkini dan kebijakan-kebijakan yang diambil organisasi bagi
anggotanya secara gratis.
Setiap tahun ICN mempublikasikan dan mendiseminasikan seperangkat media untuk digunakan dalam peringatan
Hari Perawat Sedunia (The International Nurses’ Day Kit), yang dilaksanakan secara serentak di berbagai belahan
dunia setiap tanggal 12 Mei. ICN memiliki proyek penting dalam bidang Praktik Keperawatan Profesional dan
Kesejahteraan Sosial Ekonomi, seperti Leadership for Change, ICNP®, Negotiation in Leadership yang terus
dijalankan di Amerika Latin, Karibia, Asia Pasifik, dan Afrika.
Daftar Pustaka
1. http://www.inna-
ppni.or.id/index.php?option=com_content&view=section&layout=blog&id=29&Itemid=44 (diakses
tanggal 10 November 2011)
2. http://www.icn.ch/about-icn/governance/ (diakses tanggal 10 November 2011)
3. Muslim Sudirman, S.Kp. (2000). Catatan Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina
Husada Palembang
4. Chitty R.T. (1997). Profesional Nursing : Concept and Challenges. WB Sounders Company
Philadelphia
5. Marqius Bessi L. & Huston J.C. (2000). Leadership Roles and Management Functions in Nursing.
Theory and Application, Lippincott Philadelphia