KEPERAWATAN
1
PENDAHULUAN
• Berpikir kritis merupakan sebuah komponen
esensial yang memperlihatkan kebiasaan
berpikir seperti : percaya diri, perspektif
kontekstual, kreativitas, fleksibilitas, rasa
ingin tahu, integritas intelektual, intuisi,
berpikiran terbuka, tekun dan refleksi.
2
DEFINISI
• Berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang masuk akal
tentang masalah keperawatan dan difokuskan pada keputusan apa
yang harus diyakini dan dilakukan (Kataoka-Yahiro & Saylor,
1994 dalam Potter & Perry, 2005).
• Berpikir adalah menggunakan pikiran dan mencakup membuat
pendapat, membuat keputusan, menarik kesimpulan, dan
merefleksikan (Gordon, 1995)
• Berpikir merupakan suatu proses yang aktif dan terkoordinasi
(Chaffee, 1994).
• Berpikir kritis adalah suatu proses yang menantang seseorang
individu untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi
untuk membuat penilaian.
3
• Berpikir kritis merupakan berpikir yang rasional.
Berpikir kritis ini memerlukan kemampuan untuk
mengevaluasi suatu pernyataan dan mengidentifikasi
suatu alasan, misalnya bukti yang melandasi evaluasi
tersebut.
4
KOMPONEN BERPIKIR KRITIS
• Dasar pengetahuan khusus
Dasar pengetahuan perawat mencakup
informasi dan teori dari ilmu pengetahuan
alam, humaniora, dan keperawatan yang
diperlukan untuk memikirkan masalah
keperawatan.
5
PENGALAMAN
6
Pengalaman klinis • Pelajaran terbaik yang
memberikan suatu sarana
Pengalaman
laboratorium untuk menguji
harus dipelajari oleh
peserta didik keperawatan
pengetahuan keperawatan. yang baru adalah
Benner (1984) menuliskan mengambil semua yang
bahwa perawat yang ahli dialami klien. Menggunakan
memahami konteks dari salah satunya sebagai batu
situasi klinis, mengenali loncatan untuk
isyarat, dan membangun dan
menginterpretasikannya mendapatkan pengetahuan
sebagai relevan atau tidak baru, membuat perbandingan
relevan. Tingkat kompetensi dan kontras, dan merangsang
ini datang dari pengalaman. pikiran inovatif.
7
KOMPETENSI
8
kompetensi
9
SIKAP
10
Sikap
Sikap dalam hal ini adalah nilai yang harus
ditunjukkan keberhasilannya oleh pemikir kritis.
Individu harus menunjukkan ketrampilan kognitif
untuk berpikir secara kritis dan penting untuk
memastikan bahwa ketrampilan ini digunakan
secara adil dan bertanggung jawab. Contoh sikap
untuk berpikir kritis adalah: tanggung gugat,
berpikir mandiri, mengambil resiko, kerendahan
hati, integritas, ketekunan, dan kreativitas.
11
BERPIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN
• Berpikir kritis dalam keperawatan adalah
suatu cara bagaimana perawat menggunakan
informasi sebagai pertimbangan, membuat
kesimpulan, dan membentuk gambaran mental
tentang apa yang terjadi pada klien.
• Berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang
masuk akal tentang masalah keperawatan tanpa
ada solusi dan difokuskan pada keputusan
apa yang harus diyakini dan dilakukan (Kataoka-
yahiro dan Salylor, 1994)
12
• perawat mampu belajar dan untuk secara
positif mempengaruhi praktik keperawatan.
Kedewasaan seorang perawat diukur
dengan kemampuannya untuk menggunakan
pengetahuan baru dan terlibat dalam
proses penemuan yang menguntungkan
bagi klien dan profesi keperawatan.
13
TAHAP BERPIKIR KRITIS
• Menentukan tujuan berpikir kritis (Purpose of thinking)
• Menambah (mencukupi) pengetahuan yang diperlukan
(adequacy of
• knowledge)
• Mengidentifikasi masalah potensial (Potential
Problem)
• Mengidentifikasi sumber pendukung (Helpful
Resource)
• Membuat keputusan yang kritis (Critique of
judgment/Decision)
14
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BERPIKIR
KRITIS
• Kondisi fisik
• Kondisi fisik mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam berpikir kritis. Ketika
seseorang dalam kondisi sakit, sedangkan ia
dihadapkan pada kondisi yang menuntut
pemikiran matang untuk memecahkan suatu
masalah, tentu kondisi seperti ini sangat
mempengaruhi pikirannya sehingga seseorang
tidak dapat berkonsentrasi dan berpikir cepat.
15
• Keyakinan diri/motivasi
• Lewin (1935 dalam Maryam, Setiawati &
Ekasari, 2008) mengatakan motivasi sebagai
pergerakan positif atau negatif menuju
pencapaian tujuan. Motivasi merupakan
upaya untuk menimbulkan rangsangan,
dorongan ataupun pembangkit tenaga untuk
melaksanakan sesuatu tujuan yang telah
ditetapkannya.
16
• Kecemasan
• Kecemasan dapat mempengaruhi kualitas pemikiran
seseorang.Jika terjadi ketegangan, hipotalamus dirangsang dan
mengirimkan impuls untuk menggiatkan mekanisme simpatis-
adrenal medularis yang mempersiapkan tubuh untuk bertindak.
Menurut Rubenfeld &Scheffer (2006) mengatakan kecemasan
dapat menurunkan kemampuan berpikir kritis seseorang.
• Kebiasaan dan rutinitas
• Salah satu faktor yang dapat menurunkan kemampuan berpikir
kritis adalah terjebak dalam rutinitas. Rubenfeld & Scheffer (2006)
mengatakan kebiasaan dan rutinitas yang tidak baik dapat
menghambat penggunaan penyelidikan dan ide baru.
17
• Perkembangan intelektual
• Perkembangan intelektual berkenaan dengan
kecerdasan seseorang untuk merespons dan
menyelesaikan suatu persoalan menghubungkan
atau menyatukan satu hal dengan yang lain, dan
dapat merespon dengan baik terhadap stimulus.
• Konsistensi
• Faktor yang mempengaruhi konsistensi adalah
makanan, minuman, suhu ruangan, cahaya, pakaian,
tingkat energi, kekurangan tidur, penyakit dan
waktu yang dapat menyebabkan daya berpikir
menjadi naik turun.
18
• Perasaan
• Perasaan atau emosi biasanya diidentifikasikan
dalam satu kata yaitu : sedih, lega, senang, frustasi,
bingung, marah, dan seterusnya. Seseorang harus
mampu mengenali dan menyadari bagaimana
perasaan dapat mempengaruhi pemikirannya dan
mampu untuk memodifikasi keadaan sekitar yang
memberikan kontribusi kepada perasaan.
• Pengalaman
• Pengalaman merupakan hal utama untuk berpindah
dari seorang pemula menjadi seorang ahli.
19
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
20
Kompetensi Dasar Mahasiswa akan dapat menjelaskan
21
Pendahuluan
22
PENGERTIAN ASUHAN KEPERAWATAN
• Rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan secara langsung kepada
klien /pasien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-
kaidah keperawatan sebagai suatu profesi
yang berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan,bersifat humanistic, berdasarkan
pada kebutuhan objektif klien untuk
mengatasi masalah yang dihadapi klien.
23
PENGERTIAN ASUHAN KEPERAWATAN
• Asuhan Keperawatan atau askep adalah proses atau
tahapan kegiatan dalam perawatan yang diberikan
langsung kepada pasien dalam berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.
• Pelaksanaan askep dilakukan berdasarkan kaidah-
kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang
didasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang bersifat
humanistic, dan berdasarkan kebutuhan objektif
pasien untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien
serta dilandasi kode etik dan etika keperawatan dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
24
METODE ASKEP
25
ASKEP
26
asuhan keperawatan adalah seluruh rangkaian proses
keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkaitan
dengan kiat-kiat keperawatan yang dimulai dari pengkajian
hingga evaluai dalam usahan memperbaiki atau memelihara
derajat kesehatan yang optimal.
27
FUNGSI PROSES KEPERAWATAN
• Memberikan pedoman dan bimbingan sistematis dan
ilmiah bagi tenaga keperawatan dalam memcahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
• Memberi ciri profesional dengan pemberian asuhan
keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah
dan pendekatan komunikasi yang efektif dan efisien.
• Memberikan kebebasan pada pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhan dalam kemandirian dalam bidang
kesehatan.
28
TUJUAN ASKEP ; Umum
• Membantu individu agar dapat mandiri
• Mengajak individu untuk bisa berpartisipasi dalam bidang
kesehatan
• Membantu individu untuk mengembangkan potensi dalam
memelihara kesehatan secara optimal
• Membantu individu agar tidak tergantung pada orang lain dalam
memeliharan kesehatan
• Membantu individu untuk memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.
Peningkatan Kualitas
29
TUJUAN ASKEP ; khusus
• Teridentifikasinya masalah-masalah terkait
kebutuhan dasar manusia-nya klien.
• Dapat menentukan diagnosa keperawatan.
• Tersusunnya perencanaan keperawatan yang
tepat untuk mengatasi diagnosa keperawatan.
• Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan
secara tepat dan terencana.
• Diketahuinya perkembangan klien.
• Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan
keperawatan.
30
MANFAAT PROSES KEPERAWATAN BAGI PERAWAT
33
MANFAAT PROSES KEPERAWATAN BAGI PERAWAT
Klien akan ikut berpartisipasi dalam menentukan perencanaan keperawatan, dan akan
meningkatkan kerjasama klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
35
MANFAAT PROSES KEPERAWATAN BAGI RS
36
Sifat Proses Keperawatan Terbuka dan Fleksibel
Fleksibel karena semua rencana yang telah Anda susun tidak serta merta harus
dilaksanakan seluruhnya, tetapi harus melihat perubahan dan perkembangan
kondisi klien.
37
Sifat Proses Keperawatan Pendekatan Individual
38
Sifat Proses Keperawatan Menyusun perencanaan yang
berlandaskan kepada ilmu keperawatan yang kokoh.
39
Sifat Proses Keperawatan Mempunyai Arah & Tujuan
40
Sifat Proses Keperawatan Siklus Berhubungan
41
Sifat Proses Keperawatan Terdapat Validasi
42
Sifat Proses Keperawatan Umpan Balik
43
TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN
Di Dokumentasikan
44
Gambaran yang akurat, apa yang terjadi & kapan (CRNBC,
2012)Bentuk profesionalisme, tanggung jawab & tanggung
gugat
45
Tujuan Dokumentasi
46
PENTINGNYA DOKUMENTASI KEPERAWATAN
47
Hasil riset dokumentasi keperawatan
48
Ketidaklengkapan Dokumentasi
49