Anda di halaman 1dari 61

BUKU PEDOMAN

tentang
STANDAR PERALATAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Rumah Sakit merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di lingkungan TNI AD


khususnya dan TNI pada umumnya yang memiliki visi “Menjadi Rumah Sakit
Kebanggaan Prajurit” sehingga perlu dukungan fasilitas dan peralatan yang
memadai untuk mendukung pelayanan keperawatan dan kebidanan secara efektif
dan efisien. Saat ini rumah sakit menghadapi berbagai tantangan untuk dapat
melaksanakan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan di rumah
sakit sehingga mutu pelayanan kesehatan rumah sakit juga ditentukan oleh mutu
pelayanan keperawatan. Sehubungan dengan hal tersebut pelayanan keperawatan
perlu dikelola secara profesional sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
citra rumah sakit melalui pemberian jasa pelayanan kesehatan yang menyeluruh.

b. Bidang keperawatan berupaya melakukan pengelolaan peralatan sebagai


faktor pendukung/penunjang terlaksananya pelayanan keperawatan. Peralatan
kesehatan untuk pelayanan keperawatan dan kebidanan merupakan semua bentuk
alat kesehatan atau peralatan lain yang diperlukan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan dan kebidanan. Pengelolaan peralatan kesehatan untuk pelayanan
keperawatan dan kebidanan ikut menentukan tercapainya mutu pelayanan
keperawatan dan kebidanan di rumah sakit.
c. Standar pengelolaan peralatan keperawatan dan kebidanan ini mencakup
Standar tentang alat tenun, alat kesehatan(Alkes), alat umum (Alum), alat rumah
tangga (Alsatri) dan alat-alat tulis kantor (ATK) serta formulir pendokumentasian.
Untuk itulah diperlukan kebijakan pengelolaan fasilitas dan alat keperawatan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di ......sehingga disusunlah pedoman
standar peralatan keperawatan dan kebidanan ini.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Pedoman ini dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan


fasilitas dan alat keperawatan dan kebidanan yang terstandar baik kuantitas
maupun kualitas guna meningkatkan kelancaran dalam memberikan asuhan
keperawatan.

b. Tujuan. Tujuan pedoman ini adalah :

1) Pedoman untuk perencanaan kebutuhan fasilitas dan alat


keperawatan dan kebidanan.
2) Standar atau tolak ukur pemenuhan kebutuhan alat di ruang
pelayanan keperawatan dan kebidanan.
3) Umpan balik, keberhasilan pengelolaan pelayanan keperawatan dan
kebidanan di .......
4) Memberikan rasa nyaman dan kepuasan bagi pasien.
5) Salah satu upaya pencegahan infeksi nosokomial.
6) Memberikan kepuasan bekerja bagi perawatan.

3. Ruang lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang lingkup. Lingkup pembahasan ini meliputi standar peralatan


keperawatan dan kebidanan, pengelolaan alat kesehatan alat umum, alat tenun, alat
rumah tangga, alat tulis kantor serta formulir pendokumentasian.

b. Tata urut. Pedoman ini di susun dengan tata urut sebagai berikut :

1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum Standar Peralatan Keperawatan dan
Kebidanan.
3) Bab III Pengorganisasian peralatan keperawatan dan kebidanan.
4) Bab IV Pelaksanaan kegiatan pengelolaa peralatan keperawatan dan
kebidanan.
4) Bab IV Penutup.

4. Landasan.

a. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal 3 Juni


1993 tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis di Indonesia.
b. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tanggal 8
Desember 1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar
Pelayanan Medik.
c. SK Dir.Jen.Yan.Med No : YM.00.03.2.6.7637/1993 tentang Penetapan
berlakunya Standar Asuhan Keperawatan.
d. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2007 Departemen Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

5. Pengertian (Sublampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM STANDAR PERALATAN
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
6. Umum. Kebijakan pengelolaan fasilitas dan peralatan keperawatan dan
kebidanan disesuaikan dengan Standar pelayanan Rumah Sakit pada umumnya dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di RS\.......khususnya dan mampu dilaksanakan
secara efisien dan efektif, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
kebutuhan peralatan keperawatan dan kebidanan.

7. Tujuan. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan di RS X


melalui penerapan standar peralatan keperawatan dan kebidanan.

8. Sasaran. Sasaran standar peralatan keperawatan dan kebidanan ditujukan


kepada seluruh user pengguna yaitu ruangan meliputi rawat inap, rawat jalan, ruang
tindakan yang menggunakan alat keperawatan dan kebidanan sebagai sarana dan
prasarana dalam mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan secara komprehensif.

9. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan. Prinsip pelaksanaan standar peralatan


keperawatan dan kebidanan meliputi :

a. Jenis fasilitas dan peralatan keperawatan dan kebidanan.


Jenis fasilitas dan peralatan keperawatan/kebidanan perlu adanya standar
untuk kemudahan dalam pelaksanan tugas menyelenggarakan fungsi
perumahsakitan tertinggi di jajaran TNI AD dan mempunyai fungsi sebagai rumah
sakit pendidikan. Dalam hal ini perlu diketahui untuk pengelolaan pengelompokan
fasilitas dan peralatan keperawatan sebagai berikut :

1) Fasilitas.
)a Ruang kepala ruangan dan ruang staf keperawatan.
)b Ruang bimbingan peserta didik.
)c Ruang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit
(PKMRS).
)d Fasilitas lain disesuaikan dengan kondisi bagian masing-
masing.

2) Peralatan.
)a Alat kesehatan (Alkes).
)b Alat umum (Alum).
)c Alat rumah tangga (Alsatri).
)d Alat tenun.
)e Alat tulis kantor (ATK).

b. Siklus Logistik. Siklus logistik tergantung struktur organisasi rumah sakit


yang bersangkutan, bagaimana koordinasi diantara unit-unit yang terkait. Siklus
logistik diawali dengan perencanaan sampai proses pengawasan dan pengendalian,
yang melibatkan semua unsur organisasi mulai dari puncak pimpinan sampai
pemakai (user). Hal-hal yang terkait dalam siklus logistik (Sublampiran B).

1) Perencanaan. Perencanaan dalam siklus logistik awal mulai


memproses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-langkah
yang harus dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan melalui program.

2) Penganggaran. Penganggaran sebagai realisasi pendanaan suatu


kegiatan operasional yang telah disesuaikan dengan feedback dari
perencanaan/user dengan mengingat efisiensi dan efektifitas.

3) Pengadaan. Pengadaan atau pengusahakan sesuai dengan


perencanaan/permintaan, spesifikasi waktu dan kondisi yang telah
ditetapkan, secara :
a) Purchasing (pembelian).
b) Meminjam.
c) Hibah/pembelian.
d) Repair (memperbaiki).
e) Produce (membuat).
4) Penyimpanan. Penyimpanan suatu langkah lanjutan dari kegiatan
penerimaan barang yang disimpan di gudang. Untuk persediaan melayani
opersional dengan tujuan pemenuhan kebutuhan rumah sakit baik yang
mendadak maupun yang terencana. Penyimpanan juga untuk menghindari
ketidakpastian pemakaian serta efisiensi. Pengeluaran barang-barang dari
gudang harus sesuai dengan perencanaan pengadaan.
5) Pendistribusian. Pendistribusian barang harus sesuai dengan
permintaan, tepat waktu, tepat jumlah sesuai dengan spesifikasinya.
Pengeluaran barang dalam pendistribusian harus dengan persetujuan pihak
yang berwewenang sesuai dengan perencanaan yang diminta oleh pemakai.

6) Pemanfaatan. Pemanfaatan sebagai tahapan penggunaan oleh


pemakai (user) atau bila sudah tidak ada yang menggunakan lagi tetapi ada
pihak lain yang masih membutuhkan dapat digunakan.

7) Penghapusan. Penghapusan sebagai kegiatan untuk


menghilangkan dari daftar inventaris bahan/barang oeh kerena sudah rusak,
kadarluasa sehingga tidak layak digunakan lagi, hilang, susut/sesuai
peraturan harus dihilangkan.

8) Pengendalian. Pengendalian sebagai sistim pengawasan dari


hasil laporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-
langkah manajemen logistik yang sedang dan telah berlangsung. Hal tersebut
bertujuan agar manajemen yang sedang berlangsung dapat terarah dan
terkendali sesuai dengan perencanaan dengan mengingat efisiensi dan
effektifitas.

c. Perencanan Pengadaan Peralatan Rumah Sakit. Perencanaan pengadaan


alat merupakan proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-
langkah yang diambil dalam menentukan kebutuhan peralatan keperawatan dan
kebidanan. Perencanaan alat mempertimbangkan BOR (Bed Occupancy Rate) yang
tertinggi atau kecenderungan BOR yang akan datang, dan TOI (Turn Over Interval),
mengingat semakin tinggi BOR dan TOI semakin tinggi frekuensi penggunaan alat.
Pengadaan alat mengusahakan peralatan sesuai dengan perencanaan/permintaan,
spesifikasi, kondisi dan waktu yang ditetapkan

d. Pengelolaan Peralatan Keperawatan. Pengelolaan peralatan keperawatan


sangat perlu adanya manajemen peralatan sebagai faktor pendukung/penunjang
terlaksananya pelayanan keperawatan. Untuk terpenuhi kebutuhan perlatan
keperawatan dan kebidanan akan terpenuhi dalam pengelolaannya dimulai dari
menyusun program dengan perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
penerimaan, pendistribusian dan penghapusan alat sampai dengan proses
pengendalian dan pengawasan/supervisi alat yang melibatkan semua unsur
organisasi mulai dari pimpinan user yang terkait (mengajukan) hingga pemakai user
dalam memberikan asuhan keperawatan/kebidanan. Alur pengelolaan peralatan
keperawatan pada tabelberikut (Sublampiran B).

e. Tenaga Keperawatan. Tenaga keperawatan dalam memberikan


asuhan keperawatan kepada pasien perlu dukungan peralatan keperawatan dan
kebidanan diwajibkan berpedoman pada buku pedoman standar peralatan
keperawatan dan kebidanan serta selalu meperhatikan ketersediaan alat dengan
cara merencanakan membuat program pengadaan sampai dengan
pendokumentasian peralatan melalui timbang terima alat.

f. Karakteristik. Karakteristik peralatan keperawatan dan kebidanan


adalah sebagai berikut : tersedia dan siap pakai, memperhatikan asfek kebersihan
dan sterilitas, jenis dan spesifikasi, SOP (Standar Operasional Prosedur)
pemeliharaan alat dan SOP pemakaian alat.

g. Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan. Standar peralatan


keperawatan dan kebidanan dibutuhkan dalam memberi asuhan keperawatan
maupun asuhan kebidanan dengan maksimal dan profesional. Untuk mendapatkan
itu perlu adanya standar peralatan keperawatan dan kebidanan bagi setiap ruang
keperawatan. Hal itu perlu diketahui dasar menentukan standar peralatan
keperawatan dan kebidanan sesuai tempat ruang keperawatan/kebidanan

1) Jenis dan Standar Alat Kesehatan (Sublampiran B).

a) Alat Kesehatan. Penetapan kebutuhan alat kesehatan


ditinjau dari segi jumlah, jenis dan spesifikasi, guna menjamin
ketersediaannya untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan yang optimal.

b) Standar alat kesehatan di ruang rawat inap. Standar alat


kesehatan di ruang rawat inap dibedakan berdasarkan ratio alat
dengan pasien, dan ratio alat dengan ruangan, terdiri dari jenis alat,
ratio, spesifikasi yang meliputi merk, bahan, ukuran dan lama
pemakaian alat.

c) Alat Umum. Penetapan kebutuhan alat umum ditinjau dari segi


jumlah, jenis dan spesifikasi, guna menjamin ketersediaannya untuk
mencapai tujuan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan yang
optimal.

d) Persyaratan dan faktor-faktor yang mempengaruhi alat umum


antara lain :
(1) Persyaratan alat umum yaitu ergonomis, etis, mudah
dipelihara, bermutu dan estetis.

(2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan alat umum


yaitu kapasitas BOR, TOI, pola penyakit, kebijaksanaan, dana,
IPTEK dan frekuensi pemakaian.

e) Alat rumah tangga (alsatri). Penetapan kebutuhan alat


rumah tangga baik dari segi jumlah, jenis dan spesifikasi, menjamin
ketersediaannya alat rumah tangga yang memadai guna mencapai
tujuan keperawatan dan kebidanan yang efektif dan efisien.

f) Alat-alat tenun. Penetapan kebutuhan alat tenun


berdasarkan jumlah, jenis dan spesifikasi. Sehingga akan menjamin
ketersediaan alat tenun yang memadai untuk mencapai tujuan
pelayanan keperawatan dan kebidanan. Pengadaan alat tenun
mempertimbangkan aspek yaitu menyerap keringat/air, mudah
dibersihkan, ukuran memenuhi standarisasi yang ditetapkan, pemilihan
warna memperhatikan aspek psikologis pasien, tidak berfungsi
sebagai mediator kuman dan tidak menyebabkan iritasi/perlukaan kulit.

g) Alat-alat tulis kantor (ATK) dan formulir dokumentasi


keperawatan. Penetapan kebutuhan alat tulis kantor ditinjau baik dari
segi jumlah dan jenis untuk menjamin pelaksanaan pendokumentasian
dalam upaya mendukung pelayanan keperawatan dan kebidanan
yang efektif dan efisien. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
menentukan standar alat-alat tulis keperawatan yaitu :

(1) Jumlah Pasien (BOR)


(2) Jenis dan pola pelayanan
(3) Jumlah kegiatan pelayanan
(4) Pola penyakit
(5) Kebijakan RS
(6) Sistem inventaris dan penghapusan
(7) Kualitas alat
(8) Sistem pencatatan dan pelaporan Alat Tulis Kantor (ATK)
(9) Standar alat tulis kantor.

h) Rawat jalan. Standar peralatan di instalasi rawat jalan


penetapan kebutuhannya berdasarkan jumlah kunjungan pasien
poliklinik, jumlah kamar periksa, frekuensi tindakan yang dilaksanakan
berpengaruh langsung terhadap frekuensi pemakaian alat. Standar
peralatan di instalasi rawat jalan disusun berdasarkan jenis alat, ratio
kamar (KMR) berbanding alat, spesifikasi yang meliputi merk, bahan
dan ukuran dan lama pemakaian.

i) Kamar Tindakan. Standar peralatan di kamar tindakan


kebutuhannya ditetapkan berdasarkan jumlah kunjungan pasien
poliklinik, jumlah kamar tindakan, frekuensi tindakan yang
dilaksanakan berpengaruh langsung terhadap frekuensi pemakaian
alat. Standar peralatan di kamar tindakan disusun berdasarkan jenis
alat, ratio kamar (KMR) berbanding alat, spesifikasi alat yang meliputi
merk, bahan dan ukuran serta lama pemakaian alat.

10. Ketentuan Administrasi. Administrasi diperlukan manajemen yang telah


ditetapkan tujuan organisasi yang hendak dicapai. Hal ini sesuai misi khusus RS X dalam
penyelenggara dukungan dan pelayanan kesehatan yang profesional diperlukan ketentuan
manajemen alat kesehatan dalam pengelolaan peralatan termasuk peralatan keperawatan
dan kebidanan. Adapun manajemen peralatan Rumah Sakit baik Alkes, Alum, Alat tenun,
Alsatri, Alat kantor dan formulir pendokumentasian terdapat pada mekanisme pengadaan,
pengambilan, perbaikan dan disposal Material Kesehatan Rumah Sakit (Sublampiran B).

a. Program perencanaan dan pengadaan alat. Program pengadaan alat


diajukan berdasarkan prioritas kebutuhan ruangan, kapasitas tempat tidur, LOS
(Lenght Of Stay), TOI dan BOR pasien di ruang perawatan. Permintaan alat
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di RSPAD Gatot Seobroto Ditkesad,
adapun alur pengadaan Alkes dan Alum

1) USER (Kaurwat/Kasubinstalasi/Kainstalasi) membuat Nota Dinas


pengajuan pengadaan Alkes ke Ka/Waka RS X tembusan ke Dirbinjangmed
untuk alat kesehatan dan Dirbinjangum untuk alat umum lainnya, Kabagwat
Sdirbinyanmed dan bagian perencanaan pengendalian material kesehatan
(Rendalada Matkes) untuk jenis alat kesehatan dan bagian perencanaan
pengendalian pengadaaan material dan fasilitas (Rendalada Matpas) untuk
alat umum lainnya.

2) Ka/Waka RS X, disposisi Nota Dinas persetujuan pengadaan ke


Dirbinjangmed untuk alat kesehatan dan Dirbinjangum untuk alat umum
lainnya.

3) Dirbinjangmed/Dirbinjangum meneruskan disposisi Nota Dinas


persetujuan pengadaan ke Rendalada Matpas/Rendalada Matkes

4) Rendalada Matpas/Rendalada Matkes membuat konsep SPPH dikirim


ke Dirbinjangmed/Dirbinjangum untuk minta persetujuan. Dan selanjutnya
Dirbinjangmed/Dirbinjangum mengirim kembali SPPH yang sudah di setujui
ke Rendalada Matkes/Rendalada Matpas.

5) Rendalada Matkes/Rendalada Matpas mengirim SPPH ke rekanan

6) Rekanan mengirim surat penawaran harga ke Ka/Waka RS X melalui


Rendalada Matkes/Rendalada Matpas untuk persetujuan harga.
7) Rendalada Matkes/Rendalada Matpas membuat disposisi penawaran
harga ke Dirbinjangmed/Dirbinjangum

8) Dirbinjangmed/Dirbinjangum meneruskan disposisi penawaran harga


untuk mendapat persetujuan dari Ka/Waka RS X

9) Ka/Waka RS X mengirim penawaran harga yang sudah disetujui ke


Dirbinjangmed

10) Dirbinjangmed melanjutkan penawaran harga yang sudah disetujui


Ka/Waka RS X ke Rendalada Matkes/Rendalada Matpas untuk direncanakan

11) Rendalada Matkes/Rendalada Matpas mengirim berkas ke panitia


lelang untuk di negosiasi

12) Panitia lelang setelah melaksanakan negosiasi, mengirim berkas ke


Rendalada Matkes/Rendalada Matpas

13) Setelah masuk dalam perencanaan, berkas dikirim oleh Rendalada


Matkes/Rendalada Matpas ke Bagian Logistik untuk proses selanjutnya
(Kontrak / SPDN Surat Pesanan Dalam Negeri)

b. Alur Distribusi Pelayanan Kebutuhan Matkes (Bekkes/Alkes)


Pendistribusian peralatan keperawatan dan kebidanan ke unit kerja tepat
waktu, sesuai kebutuhan dalam upaya mendukung pelayanan keperawatan dan
kebidanan efektif dan efisien.

1) Pengadaan/pembelian
a) User (Kainstal, Kaunit, Kadep) membuat nota dinas pengajuan
kebutuhan Matkes yang ditujukan ke Ka RS X/Waka, dengan
tembusan :
(a) Dirbinjangmed
(b) Rendaladabekkes/Alkes
(c) Daldisi dan Invent Matkes
b) Ka/Waka mendisposisikan nota tersebut ke Dirbinjangmed, guna
proses lebih lanjut
c) Dirbinjangmed memerintahkan Rendalada Bekkes/Alkes untuk
mengecek kondisi Matkes dimaksud ke kartu kendali
d) Rendalada Bekkes/Alkes membuat penawaran harga ke distributor
atau rekanan
e) Rekanan mengirimkan penawaran harga ke Rendalada
Bekkes/Alkes
f) Rendalada Bekkes/Alkes mengirimkan penawaran harga tersebut
ke panitia lelang
g) Panitia lelang setelah mendapatkan harga termurah mengirimkan
kembali berkas kebutuhan tersebut ke Rendalada Bekkes/Alkes
h) Rendalada Bekkes/Alkes mengirim kembali berkas ke
Dirbinjangmed untuk minta persetujuan dan keputusan
i) Dirbinjangmed mengirim berkas persetujuan pengadaan ke
Rendalada Bekkes/Alkes
j) Rendalada Bekkes/Alkes mengirim berkas ke Bagian Logistik guna
pembuatan kontrak/SPDN/SPP/SPK
k) Setelah kontrak/SPDN/SPP/SPK jadi, Baglog mengirimkan
pesanan tersebut ke rekanan dengan ditembusi ke Gumat dan Bagian
Daldisi dan Invent Matkes
l) Rekanan mengirimkan Matkes sesuai pesanan ke Gumat
m) Matkes tersebut dikomisi oleh team komisi
n) Gumat memberitahu User agar mengambil Matkes tersebut
o) User menghubungi Daldisi dan Invent Matkes untuk segera
membuat formulir kebutuhan yang disetujui oleh Daldisi dan Invent
Matkes
p) Daldisi dan Invent Matkes mengirimkan kebutuhan tersebut ke Unit
Gumat
q) User mengambil Matkes tersebut ke Gumat

2) Permintaan/Pengambilan Matkes Stock Gudang


a) Prosedural/Tekhnis
(1) User mengajukan permintaan sesuai kebutuhan (Nota
Dinas) yang ditujukan ke Dirbinjangmed, dengan tembusan ke
Bag Daldisi dan Invent Matkes, Bag Rendalada Bekkes/Alkes
dan Unit Gumat
(2) Nota Dinas tersebut didisposisikan Dirbinjangmed, ke
Bag Daldisi dan Invent Matkes untuk proses pembuatan PPM
(Perintah Pengeluaran Materiil)
(3) Bag Daldisi dan Invent Matkes membuat PPM dan
mengajukan ke Ka/Waka untuk persetujuan dan tanda tangan
(4) PPM setelah disetujui dan ditanda tangani Ka/Waka,
dikirim ke Unit Gumat dan selanjutnya Matkes dapat
dikeluarkan oleh User

b) Non Tekhnis/Cito (Mendahului PPM)


()1 User mengajukan permintaan (Bon) ke Bag Daldisi dan
Invent Matkes setelah mengecek material kebutuhan ada di
Gumat, yang diketahui oleh Kainstal/Kabag/Kadep
()2 Setelah disetujui/ditanda tangani oleh Bag Daldisi dan
Invent Matkes dikirim ke Unit Gumat selanjutnya material dapat
dikeluarkan
()3 Bag Daldisi dan Invent Matkes memproses pembuatan
PPM

c) Cara
(1) Kaur Daldisi (bagian Alkes/Alum) membuat PPnm
(perintah Penerimaan Material) dan PPM (Perintah Pengeluaran
Material) yang di tanda tangani oleh Ka RS X berdasarkan :
(i) Kontrak
(ii) SPDN (Surat Pesanan Dalam Negeri)
(iv) SPPH (Surat Perintah Harga)
(v) Bantuan/Sumbangan : Banpres, Puskes TNI,
Hankam, Pribadi.

(2) Bagian Patmakes/Pan Bek Um


i) Mencatat PPnM (Perintah Penerimaan Material)
kedalam buku barang masuk dan ke dalam kontrol
berdasarkan berita acara yang dibuat
ii) Mencatat PPM (Perintah Pengeluaran Material) ke
dalam buku barang keluar.
iii) Mencatat ke dalam kartu kontrol sebagai barang
keluar berdasarkan BP (Bukti Penyerahan)
iv) Memanggil User/Kasi sentral linen untuk
pengambilan barang

Pendistribusian peralatan disesuaikan dengan permintaan, tepat waktu, tepat


jumlah, serta sesuai dengan aturan yang berlaku di RS X. Pendistribusian,
peralatan dilaksanakan oleh bagian Daldisi Invent Makes untuk alat kesehatan dan
Daldisi Invent Matpas unuk alat umum lainnya.

c. Penyimpanan. Penyimpanan peralatan merupakan langkah lanjutan dari


kegiatan penerimaan peralatan yang di simpan di gudang, untuk persediaan
melayani operasional dengan tujuan pemenuhan kebutuhan RS X baik yang bersifat
mendadak maupun yang terencana dan untuk menghindari ketidak pastian
pemakaian serta efisiensi alat. Penyimpanan peralatan di RS X dilaksanakan oleh
unit gudang material (Gudmat).

d. Penghapusan peralatan. Penghapusan peralatan merupakan kegiatan


untuk menghilangkan peralatan dari daftar inventaris oleh karena alat sudah rusak,
sehingga tidak layak dipergunakan lagi , peralatan hilang, dan atau susut. Prosedur
penghapusan (disposal) alat dilaksanakan oleh bagian Daldisi Invent Matkes untuk
alat kesehatan dan Daldisi Invent Matpas untuk alat kesehatan lainnya.

BAB III
PENGORGANISASIAN PERALATAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
11. Umum. Pengorganisasian peralatan dimulai dengan perencanaan peralatan
keperawatan dan kebidanan yang disusun berdasarkan hasil pengkajian, pencapaian BOR
dan LOS untuk instalasi rawat inap serta jumlah kunjungan poliklinik bagi Instalasi rawat
jalan, jenis pelayanan dan spesifikasi tindakan bagi ruang tindakan sebagai dasar
memperkirakan kebutuhan peralatan guna mencapai pelayanan keperawatan dan
kebidanan yang efisien dan efektif dan bermutu.

12. Organisasi Pelaksana. Organisasi pelaksana dibidang keperawatan dan


kebidanan melibatkan organisasi struktural maupun non struktural dan organisasi
fungsional yang berperan dalam menyusun, memonitor serta mensupervisi standar
peralatan keperawatan dan kebidanan. Perawat pelaksana berperan langsung dalam
pemakaian dan pemeliharaan alat, selanjutnya pelaksanaan pedoman peralatan ini akan
disupervisi secara hirarki sesuai aturan yang berlaku di RS X, yaitu :

a. Organisasi Struktural
1) Jajaran pimpinan : Waka RS X,
Dirbinjangmed untuk alat kesehatan dan Dirbinjangum untuk alat umum
lainya serta
2) Bagian perencanaan Rendalada Alkes dan Rendalada Bekkes
3) Bagwat Sdirbinyanmed : Kabagwat, Kasi Dalmutu Yanwat, Kaur
Dalmutu Yanwat
4) Instalasi : Kainstalasi, Kasubinstalasi, Kaurwat baik rawat jalan maupn
rawat inap dan ruang tindakan.

b. Organisasi Fungsional
Perawat pelaksana di rawat inap, rawat jalan dan ruang tindakan

c. Organisasi Non Struktural


1) Komite Keperawatan : Khususnya bidang Mutu Pelayanan
Keperawatan
2) Perawat primer (PN) dan perawat ketua tim/kepala tim

13. Tugas dan Tanggung Jawab


a. Waka RS X bertanggung jawab penyelenggaraan dukungan logistik rumah
sakit.
b. Dirbinjangmed : bertanggung jawab terhadap ketersediaan alat kesehatan
baik kualitas maupun kwantitas.
c. Dirbinjangum : bertanggung jawab terhadap ketersediaan alat umum baik
kualitas maupun kwantitas.
d. Kabagwat Sdirbinyanmed : bertanggung jawab sebagai tim rumah sakit
dalam pengadaan peralatan keperawatan/kebidanan dan pengembangan
e. Bagian perencanaan pengendalian pengadaan material kesehatan
(Rendalada Matkes) : bertangung jawab terhadap perencanaan, pengendalian alat
kesehatan baik kualitas maupun kwantitas sesuai kebutuhan.
f. Bagian perencanaan pengendalian pengadaan material dan pasilitas
(Rendalada Matpas) : bertanggung jawab terhadap material peralatan umum
termasuk formulir pendokumentasian keperawatan, sampai dengan disposal alat.
g. Bagian pengendalian pendistribusian dan inventaris alat material umum
(Daldisi dan Invenmatpas) dan pengendalian pendistribusian dan inventaris alat
kesehatan (Daldisi dan Invent Matkes) : bertanggung jawab terhadap pengeluaran
peralatan yang sudah di setujui oleh Ka/Waka RS X.
h. Panmatkes/Panbekum : bertanggung jawab terhadap pendokumentasian
peralatan keperawatan dan kebidanan dan pengeluaran peralatan ke user yang
membutuhkan
i. Bidang mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan subkomite
keperawatan : bertanggung jawab terhadap pengawasan yaitu memonitor dan
mensupervisi kualitas dan kwantitas, pemakaian peralatan di ruang rawat, baik
rawat jalan maupun rawat inap serta ruang tindakan.
j. Kainstalasi rawat inap dan rawat jalan : bertanggung jawab terhadap
ketersediaan peralatan di ruang rawat dibawah tanggung jawabnya baik secara
kualitas maupun kwantitas mulai dari perencanaan sampai dengan pengawasan
pemakaiaannya.
k. Kasubinstalasi rawat inap dan rawat jalan : bertanggung jawab terhadap
ketersediaan peralatan di ruang rawat dibawah tanggung jawabnya secara kualitas
dan kwantitas mulai dari perencanaan sampai dengan pengawasan pemakaiannya.
l. Kaurwat rawat inap dan rawat jalan bertanggung jawab atas ketersediaan
peralatan pada ruang rawat dibawah tanggung jawabnya secara kualitas dan
kwantitas sejak perencanaan, pemeliharaan, disposal alat dan pengawasan secara
berkala agar peralatan selalu siap pakai.
m. Perawat pelaksana. Bertanggung jawab terhadap pemakaian, pemeliharaan,
pendokumentasian melalui timbang terima harian peralatan.

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN
PERALATAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

14. Umum. Pengelolaan peralatan keperawatan dan kebidanan ikut menentukan


tercapainya penyelenggaraan dukungan dan pelayanan kesehatan profesional khususnya
tercapainya mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan. Sehubungan hal tersebut diatas
pelaksanaan kegiatan dalam penyusunan/perencanaan secara sistimatik untuk mencapai
tujuan.

15. Metode Pelaksanaan. Metode pelaksanaan dalam pengelolaan peralatan


keperawatan dan kebidanan meliputi yang berantai meliputi : perencanaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, penghapusan, pencatatan dan pelaporan.
16. Kegiatan. Kegiatan pelaksanaan pengelolaan peralatan keperawatan dan
kebidanan mempunyai program dimasing-masing user yang membutuhkan (Kaur,
Kasubinstalasi dan Kainstalasi/Kaunit) tujuan mencapai standar peralatan keperawatan
dan kebidanan. Hal tersebut disesuaikan program kerja berhubungan dengan program
peralatan keperawatan/kebidanan dengan hirarki organisasi yang berlaku. Kegiatan dalam
administrasi metode pelaksanaan pengelolaan peralatan keperawatan dan kebidanan
sebagai berikut : Kebutuhan alat/pengajuan alat, pendistirbusian, pengendalian pencakup;
perbaikian alat dan pemeliharaan (service, kalibrasi, frekuensi pemakaian, timbang terima),
disposal, pengembangan SDM terlatih dalam mengoperasionalkan alat khusus
keperawatan/kebidanan, pencatatan dengan inventarisasi, laporan pelaksanaan dan
evaluasi program.
a. Perencanaan . Perencanaan merupakan proses menentukan
kebutuhann peralatan dengan mempertimbangkan BOR yang tertinggi atau
kecenderungan BOR yang akan datang, dan TOI, mengingat semakin tinggi BOR
dan TOI semakin tinggi frekuensi penggunaan alat. Perencanaan peralatan
dilakukan oleh kepala ruangan/Kasubinstalasi/Kainstalasi (user) berdasarkan
kebutuhan untuk selanjutnya disampaikan ke bagian Rendalada Matkes/Rendala
Matpas dan menjadi perencanaan peralatan RS X.

1) Perencanan peralatan disusun berdasarkan :


a) Jenis alat
b) Prioritas alat
c) Standar (BOR+10%)
d) Kualitas : bahan, ukuran, merk, nomor katalog
e) Persediaan yang masih ada

2) Waktu perencanaan pengadaan melalui program dilakukan pertriwulan


dan tahunan atau sesuai kebutuhan peralatan yang bersifat urgent. Tabel
kebutuhan alat untuk perencanaan program (Alkes/Alum/Alat
tenun/Alsatri/ATK) pada tabel (Sublampiran B).

b. Persiapan.
1) Kaur. Kaur mempunyai persiapan dalam operasional
pelaksanaan akan persiapan kebutuhan dan pemeliharaan peralatan
keperawatan/kebidanan sesuai program dengan cara hirarki organisasi untuk
itu menggunakan menggunakan buku penghubung antar Karu dengan
Kasub/Kaunit terdiri dari :
a) Buku pengajuan dan penerimaan barang (Alkes/Alum/Alat
tenun/Alsatri/ATK) pada tabel (Sublampiran B).
b) Buku Pemeliharaan (perbaikan, service dan kalibrasi) pada
tabel (Sublampiran B).
2) Kasub. Kasub mempunyai rekapan kebutuhan/pemeliharan
peralatan keperawatan/kebidanan dari para Kaur kelolaannya dan
ditindaklanjuti membuat pengajuan sesuai alur mekanisme yang berlaku.
Adapun pesiapannya dalam pencatatan menurut tabel sebagai berikut :
a) Tabel pengajuan alat (Alkes/Alum/Alat tenun/Alsatri/ATK).
b) Pendistribusian alat (Alkes/Alum/Alat tenun/Alsatri/ATK).

c. Pelaksanaan. Pelaksanaan pada setiap user pengguna mempunyai


kegiatan diawali dengan perencanaan kemudian persiapan, untuk selanjutnya
pelaksanaan bagi user pengguna langsung yang mengajukan untuk penerimaan
barang yaitu Kaur dalam pelaksanaan yang harus dilaksanakan yaitu :

1) Penerimaan Barang.
a) Inventaris. Inventaris pada setiap penerimaan barang
merupakan terealisasi dari pengajuan peralatan
keperawatan/kebidanan dapat terlihat dari pembuktian buku
penghubung antar Kaur dan Kasubinstalasi. Tindak lanjut dari
penerimaan barang diinventaris oleh Kaur dalam sebuah buku
inventaris dengan mengelompokkan jenis dan jumlah barang
(Sublampiran B).

b) Pendistribusian. Pendistribusian yang dilaksanakan oleh


Kaur untuk efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan akan
pemakaian peralatan dan metode penugasan yang digunakan bagi
setiap perawat/bidan. Hal ini perlu pencatatan didalam buku inventaris.

c) Penyimpanan. Penyimpanan barang pada setiap


penerimaan sesudah diinventaris dalam penempatan penyimpanan
disesuaikan dengan jenis barang dan kegunaannya sebagai berikut :

(1) Penyimpanan dalam Penggunaan. Penyimpanan


dalam penggunaan peralatan keperawatan/kebidanan disimpan
selalu siap pakai untuk dapat dipakai dengan keadaan siap
pakai. Pembuktian penyimpanan terdapat dalam catatan buku
inventaris alat.
(2) Penyimpanan dalam Gudang. Penyimpanan dalam
gudang untuk persediaan tujuan pemenuhan kebutuhan yang
bersifat mendadak maupun yang terencana dan untuk
menghindari ketidak pastian pemakaian serta efisiensi alat.
Pembuktian penyimpanan terdapat dalam catatan buku
inventaris alat.

2) Pemanfaatan. Pemanfaatan peralatan keperawatan/kebidanan


dalam penggunaan/pemakaian operasional yaitu :
a) Disiplin :
(1) SOP penggunaan alat
(2) SOP pemeliharaan alat
b) Frekuensi penggunaan (Sublampiran B)
c) Timbang terima (Sublampiran B)

3) Pengendalian. Pengendalian dalam sistem pengawasan dari


hasil pelaporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan untuk pelaksanaan
secara teratur dan berkala menjamin tercapainya pelayanan keparawatan
dan kebidanan secara efektif dan efisien. Adapun pelaksanan
pengendaliannya sebagai berikut :

a) Keamanan dalam penggunaan. Keamanan dalam


penggunaan peralatan penting untuk menjamin petugas kesehatan
dan pasien terhindar dari bahaya yang ditimbulkan. Untuk tidak ada
Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) yang perlu diperhatikan disiplin :

(1) SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemeliharaan Alat


(2) SOP (Standar Operasional Prosedur) Penggunaan Alat.

b) Pemeliharaan. Pemeliharaan peralatan secara tepat dan


benar untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan dan kebidanan

(1) SOP Pemeliharaan Alat


(2) SOP Penggunaan Alat
(3) Service. Service peralatan keperawatan/kebidanan
pada alat tertentu yang diperlukan service sesuai waktu dan
jenis alat. Pembuktian dapat dilihat dari Buku penghubun yaitu
Bukur Pemeliharaan (perbaikan, service dan kalibrasi)

(4) Kalibrasi. Kalibrasi peralatan keperawatan/kebidanan


pada alat tertentu yang memerlukan pemeriksa ulang ketepatan
fungsi, kerja dan keselamatan alat. Kalibrasi. di RS X
dilaksanakan secara berkala dan atau disesuaikan dengan jenis
peralatan. Pembuktian dapat dilihat dalam kartu yang ada dan
Bukur Pemeliharaan (perbaikan, service dan kalibrasi)

c) Perbaikan. Perbaikan peralatan keperawatan/kebidanan


diperlukan pada alat yang rusak dan atau tidak berfungsi dengan baik
untuk menjada keselamatan petugas dan pasien serta alat. Pengajuan
alat untuk perbaikan diperlukan pencatatan dalam Buku penghubun
yaitu Buku Pemeliharaan (perbaikan, service dan kalibrasi).

d) Disposal. Disposal peralatan keperawatan/kebidanan yang


rusak tidak dapat digunakan lagi/layak dipakai/tidak dapat diperbaiki
dimana alat itu perlu untuk penghapusan nama inventarsi dari daftar
inventarisasi
e) Pengawasan.

(1) Supervisi. Supervisi adalah bimbingan yang diberikan


pimpinan/penanggung jawab yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan para staff pelayanan dalam
mencapai tujuan pelayanan rumah sakit khususnya terkait
ketersediaan peralatan, ketrampilan dalam mengoperasionalkan
alat guna mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan yang
optimal.

(2) Timbang Terima. Timbang terima peralatan


keperawatan/kebidanan yang sering digunakan perlu adanya
timbang terima yang kontinyu bagi user yang menggunakan
Tujuan pelaksanaan ini untuk menyampaikan kondisi atau
keadaan alat, menyampaikan hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti. Pembuktian dapat dilihat dalam buku timbang
terima alat.

(3) Pelaporan. Pelaporan peralatan keperawatan/


kebidanan yang dikendalikan dan yang diinventris perlu dibuat
pelaporan berdasarkan penilaian, pemantauan dan
pemeriksaan. Hal ini sebagai pertanggung jawaban atas
keberadaan peralatan keperawatan/kebidanan .

4) Pengembangan Operasional Tehnik Alat Khusus. Pengembangan


operasional tehnik peralatan keperawatan/kebidanan bagi alat-alat khusus
yang perlu perawat/bidan terlatih mengoperasionalkan sebagai tanda
pembuktian dalah sertifikat. Untuk itu perencanaan pengembangannya SDM
operasional peralatan keperawatan dan kebidanan dapat dilihar tabel
(Sublampiran B).

17. Pengakhiran. Pengakhiran pelaksanaan penerapan standar peralatan


keperawatan dan kebidanan dalam rangka mendukung asuhan keperawatan dan
kebidanan dengan menyusun laporan pelaksanaan dan evaluasi program peralatan
sebagai berikut :
a) Laporan pelaksanaan program peralatan meliputi jumlah alat yang
terealisasi, jumlah alat dengan kondisi baik dan siap pakai, jumlah alat yang
mengalami kerusakan, jumlah alat yang didisposal, pendokumentasian penerapan
standar peralatan (inventaris, timbang terima, pemeliharaan alat) pada ruangan
terkait.

b) Hasil dari evaluasi pelaksanaan dan penerapan program peralatan jika


ditemukan data yang tidak sesuai dengan standar akan dilakukan pembinaan
secara berjenjang (Kaur - Kasubinstalasi - Kainstalasi - Kabagwat Sdirbinyanmed
RS X).

c) Supervisi dilaksakan terhadap penerapan standar peralatan meliputi kondisi


alat, pemeliharaan, keamanan alat dan pendokumentasian peralatan (timbang
terima alat, frekuensi pemakaian alat dan tersedia buku inventaris alat). Supervisi
dilaksanakan secara berjenjang dan berkala .

d) Kasi Dalmutu bagian keperawatan melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil


laporan evaluas dari ruang rawat terkait dan mengadakan pembinaan kepada
tenaga keperawatan terkait peningkatan pengetahuan tentang penggunaan alat
sesuai kebutuhan.

BAB V
PENUTUP

18. Keberhasilan. Ketelitian, kecermatan dan kepedulian dalam melaksanakan


ketentuan yang diatur didalam buku pedoman khususnya user, merupakan sasaran yang
diharapkan dalam rangka penyusunan buku pedoman ini dan sekaligus merupakan
indikator keberhasilan rumah sakit dalam memenuhi Standar Peralatan Keperawatan dan
Kebidanan. Pelayanan keperawatan sebagai penyusun ketetapan pedoman ini, sebagai
penggerak, pengawas dan pengendalian bertugas memaksimalkan keberhasilan
penerapan buku pedoman ini serta unsur-unsur terkait diharapkan mampu bekerjasama
demi terwujudnya keberhasilan rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
keperawatan dan kebidanan di RS X.

19. Penyempurnaan. Untuk penyempurnaan pelaksanaan pedoman Standar


Peralatan Keperawatan dan Kebidanan yang telah direvisi ini, diharapkan saran/masukan
penyempurnaan dari berbagai pihak agar dapat dilaksanakan sesuai standar dan dapat
dievaluasi serta berkesinambungan, hal ini dapat disampaikan kepada pelayanan
keperawatan di bagian keperawatan RS X.
PENGERTIAN

1. Alat Keperawatan dan Kebidanan. Alat Keperawatan dan Kebidanan dalah


alat-alat kesehatan yang digunakan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan
kebidanan.

2. Alat kesehatan (Alkes). Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin,


implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan
kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.

3. Alat umum (Alum). Alat umum adalah semua instrumen yang digunakan di
rumah sakit untuk menunjang kegiatan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.

4. Alat rumah tangga (Alsatri). Alat rumah tangga adalah peralatan yang meliputi
peralatan makan/minum, mebel (meja, kursi, lemari), peralatan cuci/pemeliharaan
kebersihan, dan lain-lain.
5. Alat tenun. Peralatan yang meliputi sprei, sarung bantal, selimut, pakaian pasien,
pakaian operasi, duk bolong, gurita, popok dan lain-lain yang digunakan dalam
memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan.

6. Alat Tulis Kantor (ATK). Alat tulis kantor adalah semua perlengkapan atau alat
tulis yang berhubungan dengan kebutuhan pendokumentasian asuhan keperawatan
dan kebidanan.

7. BOR (Bed Occupancy Rate). BOR (Bed Occupancy Rate) adalah Jumlah
pasien yang dirawat dalam satuan waktu dibagi jumlah tempat tidur yang tersedia dikali
100 % rata-rata pemakaian tempat tidur disuatu unit.

8. Buku Inventaris. Buku inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat
semua barang inventaris milik kantor.

9. Distribusi. Distribusi adalah penyaluran barang kepada beberapa orang atau


beberapa tempat.

10. Inventaris Barang/Alat. Inventaris Barang/alat merupakan daftar nama-


nama barang/alat yang dicatat sesuai keadan barang, spesifikasi barang dan jumlah
barang yang ada.

11. Kalibrasi. Kalibrasi adalah kegiatan memeriksa ulang ketepatan fungsi, kinerja
dan keselamatan alat.

12. Pendokumentasian. Pendokumentasian adalah proses kegiatan pencatatan


dan pelaporan yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan dikumpulkan/ disimpan atau
digunakan bila diperlukan.

13. Pengelolaan Peralatan Keperawatan dan Kebidanan. Pengelolaan Peralatan


Keperawatan dan Kebidanan adalah penetapan pengelolaan alat tenun, alat kesehatan,
alat rumah tangga dan alat pencatatan pelaporan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
14. Service. Service adalah tindakan memeriksa dan memperbaiki bila ada yang
rusak.

15. Spesifikasi. Spesifikasi adalah kekhususan peralatan meliputi bahan, ukuran


dan fungsi.

16. Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan. Standar peralatan


keperawatan dan kebidanan adalah penetapan peralatan keperawatan dan kebidanan
yang meliputi penentuan kebutuhan (jumlah, jenis dan spesifikasi) serta
pengelolaannya dalam upaya mewujudkan pelayanan keperawatan dan kebidanan
yang berkualitas.

17. Timbang Terima (Operan) alat. Timbang terima (Operan) alat merupakan cara
untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan alat
yang akan ditimbang terima (dioperkan).

18. Pengendalian. Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil


pelaporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah
manajemen logistik yang sedang dan telah berlangsung.
DAFTAR CONTOH ALUR

NOMOR CONTOH HALAMAN


ISI CONTOH
URUT NOMOR
1 2 3 4
1. Siklus Logistik 1 33
2. Alur Pengelolan Peralatan Kesehatan Keperawatan 2 34
dan Kebidanan
3. Jenis dan Standar Alat Kesehatan Bagi 3 35
Keperawatan dan Kebidanan
4. Mekanisme Pengadaan, Pengambilan, Perbaikan 4 36
dan Disposal Material Kesehatan

DAFTAR CONTOH JENIS DAN STANDAR ALAT


KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

NOMOR CONTOH HALAMAN


ISI CONTOH
URUT NOMOR
1 2 3 4
1. Alat Kesehatan Berdasarkan Ratio Pasien 5 37
(PSN)
2. Alat Kesehatan Berdasarkan Ratio Ruangan 6 38
(RU)
3. Alat Kesehatan Berdasarkan Ratio Pasien 7 39
(PSN) di Ruang Kebidanan
4. Standar Alat Umum Berdasarkan Ratio 8 40
Pasien (PSN)
1 2 3 4
5. Standar Alat Umum Berdasarkan Ratio 9 41
Ruangan (RU)
6. Standar Alat Rumah Tangga Berdasarkan 10 42
Ratio Pasien (PSN)
7. Standar Alat Tenun Berdasarkan Ratio Pasien 11 43
(PSN)
8. Standar Alat Kantor 12 45
9. Standar Alat Kesehatan Rawat Jalan 13 47
10. Standar Alat Kesehatan Ruang Tindakan 14 52

DAFTAR CONTOH MEKANISME PENGADAAN, PENGAMBILAN, PERBAIKAN DAN


DISPOSAL MATERIAL KESEHATAN

NOMOR CONTOH HALAMAN


ISI CONTOH
URUT NOMOR
1 2 3 4
1. Alur Pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) 15 53
2. Alur Pengadaan Logistik Umum (Logum) 16 55
3. Alur Pengambilan Material Kesehatan (Matkes) 17 57
4. Alur Pengambilan Matkes Stock Gudang 18 60
5. Alur Perbaikan Alat 19 62
6. Alur Disposal Alkes 20 64
DAFTAR CONTOH FORMULIR
PROGRAM PERALATAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

NOMOR CONTOH HALAMAN


ISI CONTOH
URUT NOMOR
1 2 3 4
1. Tabel Pengajuan dan Penerimaan Barang 21 66
2. Tabel Pemeliharaan Alat 22 67
3. Daftar Inventaris 23 68
4. Tabel Frekuensi Penggunaan Alat 24 69
5. Tabel Timbang Terima Alat 25 70
6. Daftar Nama Tenaga Terlatih Mengoperasikan Alat 26 71
Kesehatan
7. Disposal (Alkes/Alum/Alat Tenun/Alsatri/Atk) 27 72

SIKLUS LOGISTIK

PERENCANAAN

PENGHAPUSAN
7 2
8 PENGANGGARAN
6
PEMANFAATAN PENGENDALIAN
3
PENGADAAN
5 PENDISTRIBUSIAN

PENYIMPANAN

Keterangan.

1. Program untuk perencanaan barang/alat


2. Pengajuan barang dibuat penganggaran
3. Penganggaran ada diadakan pengadaan barang
4. Penyimpanan untuk menghindari ketidak pastian pemakaian serta efisiensi
5. Penyaluran barang sesuai dengan permintaan
6. Penggunaan yang layak atau tidak layak dipakai
7. Penghapusan barang dengan menghilangkan dari daftar inventaris
8. Sistim pengawasan dari hasil pelaporan, penilaian dan pemantauan.

ALUR PENGELOLAN PERALATAN KESEHATAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

Perencanaan

4 5 1
8
Pengendalian dan Pendistribusian Pengadaan
Penghapusan
6
3 7 2

Pemeliharaan

Keterangan.

1. Program penyusunan perencanaa peralatan keperawatan dan kebidanan


oleh pimpinan user langsung
2. Pengajuan terealisasi pengadaan barang/alat dipelihara
3. Tidak layak dipakai/rusak dihapuskan (Disposal)
4. Buat program pengajuan kembali
5. Penyaluran sesuai kebutuhan
6. Penyimpanan dan penggunaan dipelihara
7. Pengawasan oleh pimpinan user langsung
8. Hasil laporan/penilaian/pemantau dibuat program kembali untuk perencanaan
peralatan keperawatan dan kebidanan.

JENIS DAN STANDAR ALAT KESEHATAN BAGI KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

1. Alat Kesehatan Berdasarkan Ratio Pasien (PSN)


2. Alat Kesehatan Berdasarkan Ratio Ruangan (RU)
3. Alat Kesehatan Berdasarkan Ratio Pasien (PSN) di Ruang Kebidanan
4. Standar Alat Umum Berdasarkan Ratio Pasien (PSN)
5. Standar Alat Umum Berdasarkan Ratio Ruangan (RU)
6. Standar Alat Rumah Tangga Berdasarkan Ratio Pasien (PSN)
7. Standar Alat Tenun Berdasarkan Ratio Pasien (PSN)
8. Standar Alat Kantor
9. Standar Alat Kesehatan Rawat Jalan
10. Standar Alat Kesehatan Ruang Tindakan

\
\

MEKANISME PENGADAAN, PENGAMBILAN, PERBAIKAN DAN DISPOSAL


MATERIAL KESEHATAN

Pengelolaan Perencanaan Pengadaan Material Kesehatan RSPAD Gatot Soebroto


Ditkesad sebagai berikut :

1. Alur Pengadaan Alat Kesehatan (Alkes)


2. Alur Pengadaan Logistik Umum (Logum)
3. Alur Pengambilan Material Kesehatan (Matkes)
4. Alur Pengambilan Matkes Stock Gudang
5. Alur Perbaikan Alat
6. Alur Disposal Alkes

ALAT KESEHATAN BERDASARKAN RATIO PASIEN ( PSN )

No Jenis Alat Ratio Spesifikasi Lama Ket


Psn : Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bantal angin Windrink 1:1 Stenlis 2 thn
2 Baskom mandi 4:ruangan Stenlis 10 thn
3 Bengkok 2:1 Stenlis 5 thn
4 Buli-buli panas 1:1 Karet 2 thn
5 EKG Recording 4:1 Fukuda Densi 10 thn
6 Emergensi kit 2:ruangan Kayu/plastik 10x30 cm

7 Eskap 8:1 Karet 2 thn


8 Flowmeter dan tbg O2 5:1(PD) Stenlis 2 thn
9 Glicerin spuit 15:1 Stenlis 10 thn
10 Gunting kuku 1:kmr Baja Standar 10 thn
11 Gunting perban 15:1 Stenlis
12 Inkubator 1:1 Karet Standar 10 thn
13 Inkubator tranf. 8x15 cm

14 Irigator 15:1 Stenlis 10 thn


15 Kateter metal 15:1 Stenlis 5 thn
Korentang dan 10:1 Stenlis 5 thn
16 tmpatnya
17 Kursi roda alkes 1:ruangan Baja Standar 8 thn
18 Lampu periksa 1:ruangan Baja 15x 30cm

19 Lemari obat 1:ruangan Baja Standar


20 Masker oksigen 10:1 Silikon 5 thn
21 Meja instrumen
22 Meja periksa
23 Nasal kateter 10:1 Stenlis 6 thn
24 Penghisap Lendir 5:1 Stenlis 2 thn
25 Pispot/urinal 5:1 - 10 thn
26 Pita meteran 2:ruangan Kayu/plastik
27 Rak pispot- /urinal 2:ruangan Baja Standar 8thn
28 Refleks hammer 1:1R Metal 10 thn
29 Senter/pen light 15:1 Standar 1 thn
30 Sputum pot 3:1 Stenlis 10 thn
31 Standar infus 4:1 Reister/nova Standar 1 thn
32 Sterilisator 1:1R Reister/nova Standar 10 thn
33 Stetoskop 10:1 Stenlis 3 thn
34 Tensimeter 15:1 150x 80cm 15 thn
35 Tempat tidur bayi 1:1 75x 40 cm 15 thn
36 Tempat tidur dewasa 1:1 20 x 90 cm 15 thn
37 Tempat tidur anak 1:1 Standar 3 thn
38 Termometer 10:1 Standar 10 thn
39 Trolley obat 1:ruangan Baja Standar 8thn
10:1(Bdh)

ALAT KESEHATAN BERDASARKAN RATIO RUANGAN (RU)

No Jenis Alat Ratio Spesifikasi Lama Ket


RU : Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bak instrument sedang 15:1 Stenlis 10 thn

2 Bak instrument kecil 15:1 Stenlis 10 thn


Pengukur tinggi badan 1:1R Standar 10 thn
3
4 Pengukur berat badan 1:1R Standar 5 thn
5 Penggerus obat (mortir set) 1/R Keramik
6 Set ganti balutan 10:1(PD) Stenlis
5:1(Bdh)
7 Set angkat jahitan 10:1(Bdh) Stenlis
15:1(PD)

ALAT KESEHATAN BERDASARKAN RATIO PASIEN( PSN) DI RUANG KEBIDANAN

No Jenis Alat Ratio Spesifikasi Lama Ket


Psn: Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alat forceps 1 set Stenlis
2 Alat kuret 1 set Stenlis
3 Alat resusitasi ibu dan bayi 2 set Stenlis
4 Alat vacuum 1 set Stenlis
5 Bengkok 2:1 Stenlis
6 Hecting set 1:1 Stenlis
7 Partus set 1:1 Stenlis
8 Perawatan bayi baru lahir 1 set Stenlis
9 Perdarahan post partum 1:1 Stenlis

STANDAR ALAT UMUM BERDASARKAN RATIO PASIEN (PSN)

No Jenis Alat Ratio Spesifikasi Lama Ket


Psn : Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alas kaki Kayu/stenlis
2 Bantal anak 1: 1 pasien Kapuk/super busa 50x30cm 1 Thn
3 Bantal dewasa 1: 1 pasien Kapuk/super busa 60x50cm 1 Thn
4 Bel pasien 1: 1 pasien Baja Standar
5 Bantal guling 1: 1 pasien super busa 80cm 1 Thn
6 Kasur anak 1: 1 pasien super busa 150x80cm 1 Thn
7 Kasur bayi 1: 1 pasien super busa 75x40 cm 4 Thn
8 Kasur dewasa 1: 1 pasien super busa 200x90cm 1 Thn
9 Kursi pasien anak 1: 1 pasien Stenlisteel Standar 5 Thn
10 Kursi pasien dws 1: 1 pasien Stenlisteel Standar 5 Thn
11 Kursi pengunjung 1: 1 pasien Stenlisteel/kayu Standar 5 Thn
12 Meja mkn pasien 1: 1 pasien Kayu dan besi 40x90cm 10 Thn
13 Naskes pasien 1: 1 pasien Kayu 50x50cm 10 Thn
14 Papan nama psn 1: 1 pasien Formika / kayu 40x20cm 20 Thn
15 Pengaman TT 1: 1 pasien Besi / stenlis standar 10 Thn

STANDAR ALAT UMUM BERDASARKAN RATIO RUANGAN ( RU )

No Jenis Alat Ratio Spesifikasi Lama Ket


RU : Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Cermin 2:ruangan Kaca 100x150cm
2 Ember 1:1ruangan Kayu/plastik
3 Jam dinding Plastik/ stenlis Standar
4 Krt baskom mandi 1: ruangan Baja Standar 8 thn
5 Kereta makan 1: ruangan Kayu/plastik
6 Kereta obat 1:ruangan Baja Standar 3 thn
7 Kereta pakaian 2:ruangan Beroda Standar 10 thn
bersih
Kereta pakaian 2: kmr Baja Standar 10 thn
8 kotor
9 Kereta tabung O2 1:ruangan
10 Papan tulis 2:ruangan White board 100x150cm
11 Rak formulir 2:ruangan Standar 5 thn
12 Rak handuk 1:kmr Stenlis steel Standar 5 thn
13 Rak piring 1:ruangan Alumunium/stenlis 50x100cm
14 Rak status 4:ruangan Baja/ aluminium Standar 8 thn
15 Rambu-rambu: 2:ruangan
Dilarang merokok Plastik 15x30 cm
Harap tenang
Jagalah kebersihan
Puasa
16 Sampiran 2:ruangan Baja Standar 10 thn
17 Sisir 3:ruangan Kayu/stenlis steel Standar 3 thn
Tmp sampah besar 1:kmr Plastik Standar 1,5
18 thn
Tmp sampah kecil 1:kmr Plastik Standar 1,5
19 thn

STANDAR ALAT RUMAH TANGGA BERDASARKAN RATIO PASIEN (PSN)

No Jenis Alat Ratio Spesifikasi Lama Ket


Psn/Ru
: Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Gelas minum psn 1pasien : 2 Milamin/kaca Standar Cad10%
Kulkas 2 pintu 1:ruangan Plastik/ kaca Utk
Sanio/ semua
2 Sharp Ruangan.
3 Lap dapur 1:ruangan Katun Standar Alat
4 Meja dapur 1:ruangan Kayu
5 Nampan 1:1 Kayu
6 Panci air minum bsr 1:ruangan Stenlis
7 Panci nasi bulat 1:ruangan
8 Panci sayur bulat 1:ruangan Alumunium
9 Piring lauk oval 1:1 Keramik
10 Piring makan bulat 1pasien : 2 Beling/plastik
11 Piring mkn segi4 1pasien : 2 Keramik
12 Piring puding bulat 1:1 Keramik
13 Rantang susun 1:ruangan
14 Saringan teh 1:ruangan
15 Sendok dan garpu 1pasien : 2 Swallow
16 Sendok nasi 2:ruangan Kayu
17 Sendok sayur bulat 1:ruangan
18 Tatakan+ttp gelas 1:1
19 Teko air minum kcl 1:1 Keramik/kaca VIP
Termos air minum 1:ruangan Plastik/stainless
20 bsr
21 Trolley makan 1:ruangan Stenlis Standar
22 Tutup trolley makan 2:ruangan Katun

\
\

STANDAR ALAT TENUN BERDASARKAN RATIO PASIEN ( PSN )

Ratio
No Jenis Alat Pasien Spesifikasi Lama Ket
: Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alas brancard 1:4 Katun 230 x 160 1thn Brankard/ru
2 Alas kasur 1:2 Katun 100% P:L 2 thn
Alas kasur plastik 1: 1 Plastik P:L Untuk Ru
3 infeksi ( PU )
Alas meja mayo 1:5 Katun 240 x 240 6 bln Disesuaikan
4 dgn kegiatan
5 Alas meja operasi Katun 75 x 50
6 Alas timbangan bayi 1timb:2 Katun Sesuai UK
7 Baju monyet bayi 1:8 Katun 1 thn
8 Baju bayi 1:8 Katun Sesuai keb 1 thn
9 Baju kerja 1:2 Oxfort All Size 2thn R.bedah
10 Baju Op. pasien 1:5 Katun M/L
11 Baju pasien/kimono 1:2 Katun ML 2 thn
12 Baju+celana kmr op 1:5 Katun M/L 6 bln Diatas mt kaki
13 Barak Schort 1:4 Katun/Blaco M:L 2thn
14 Barak skort 1:2 Katun All Size 2thn R.Khusus/Isol
15 Boven laken 1:4 Katun 56:180 2 thn
16 Celemek anak 1:3 Handuk 20 x 20
17 Celemek dewasa 1:3 Katun 30 x 30
18 Doek berlubang bsr 1:5 Katun 50 x 30 6 bln
19 Doek besar 1:5 Katun 60 x 60 6 bln
20 Doek besar kaki 1:5 Katun 60 x 60 6 bln
21 Doek kecil/rapat 1:5 Katun 240 x 240 6 bln
22 Doek sedang 1:5 Katun 140 x 50 6 bln
23 Doek belah 1:5 Katun 125 x 125 6 bln
24 Gordyn jendela 1:2 K.Berwarna Sesuai keb 2thn
Gordyn penyekat 1:2 K.Berwarna Sesuai keb 2thn
25 TT. psn
26 Gordyn scherm 1:3 K.Berwarna Sesuai keb 2 thn
27 Gurita anak 1:6 Katun 90 x 40 2thn
28 Gurita bayi 1:8 Katun 50 x 15 2thn
29 Gurita dewasa 1:4 Katun 130 x 50 2thn
30 Handscon 1:5 150 x 150 6 bln
31 Handuk mandi 1:4 Katun 120: 60 6 thn
32 Handuk lap tangan 1:5 Katun 40 x 40 6 bln
33 Jas operasi 1:5 Katun M/L 6 bln
34 Kain box Katun
35 Kantong tempat 1:5 Katun 200 x 60 6 bln Putih
36 Kelambu besar 3:2 K. Kelambu M:L 2 thn
37 Kelambu box bayi 3:2 K.Kelambu Sesuai UK 2thn
38 Kelambu kecil 3:2 K.Kelambu Sesuai UK 2 thn
39 Kelambu sedang 3:2 K. Kelambu M:L 2 thn
1 2 3 4 5 6 7 8
40 Laken/sprei anak 1:6 Katun 100% L+2T+ 40 1 thn lebar 90 cm
Laken/sprei bayi 1:4 Katun 100% 100: 90 2 thn tinggi 20 cm
41
42 Lanken/sprei dws 1:4 Katun 100% P+2T+ 40 2 thn Pjg 10cm
43 Lap kerja 2:1 Katun 60 x 60 2 thn R Khusus
44 Lap piring 1:3 Katun 60 x 60 3thn
45 Lap tangan 1:2 Handuk 60:40:00 3 thn
46 Mitela (kain segi 3 ) 1:1 Blaco 1thn
Pengalas bokong 1:3 Katun 1thn
47
48 Perlak (Zeil) 1:6 Katun+karet 180 x 100 6bln Ukuran pxl
49 Piyama anak 1:4 Katun 30 x 65 1 thn
50 Popok bayi 1:20 Tatra
51 Rainstrain anak 1:1 Flame 8x15
52 Rainstrain bayi 1:1 Flame 5x15
53 Rainstrain dewasa 1:1 Blaco 10x30
54 Sarung bantal 1:4 Katun/Wool 220:120 2 thn
55 Sarung buli panas 1:2 katunBlaco 35 x 40
56 Sarung es kraag 5:1 Katun 35 x 10 2thn Karet100x180
57 Sarung eskap 1:2 Blaco 25 x 10
58 Sarung kabel couter 1:5 Katun 90 x 30 6 bln
59 Sarung kaki 1:3 Katun 60 x 50 6 bln
60 Sarung meja mayo 1:5 Katun 150 x 150 6 bln Uk.+10cm
61 Sarung pasien 1:4 Katun Standar 2 thn
62 Sarung tabung O2 1:3 Blaco 150 x 40
63 Srg trolley cucian 1:3 Katun Sesuai keb 1 thn
64 Sarung windring 1:2 Blaco 45 x 45
65 Slimt pembngkus by 1:4 B.selimut 170:120 2 thn
66 Selimut anak 1:4 B.selimut 220:120 2 thn
67 Selimut dewasa 1:4 Katun 100% 280:180 2 thn
68 Selimut wool 1:4 Flanel 90:90 2 thn
69 Steek laken 1:6 Katun 100% 180:100 2 thn
70 Taplak mj mkn pas
Taplak meja mkn 1:4 Katun 90 x 90 2 thn
71 psn
72 Taplak meja Ru 1:4 Katun 120 x 60
73 Topi operasi 1:4 Katun 30 x 20 6 bln
Waslap mandi 1:8 Handuk 15:10 2thn
74 katun

STANDAR ALAT TULIS KANTOR

No Nama Barang Kode Ratio alat : KET


Pasien
1 2 3 4 5
1 Bon Pengambilan Darah LAB. 22 1:3
2 Catatan Perawatan khusus DM Cm.26 1:2
3 Catatan harian dan instruksi dokter Cm.04 1:1
4 Catatan perawatan pengawasan khusus Cm 19 1:1
5 Catatan Persalinan Cm. 21b 1:1
6 Elektromiografi (EMG) Cm. 10 1:1
7 Form . Permintaan Biopsi Aspirasi Cm. 12 1:1
8 Formulir Pemeriksaan Lab KL.26 1:1 LOS 6 hr/psn
9 Grafik Tanda-tanda vital. Cp.7 1:1
10 Instruksi Pra Bedah/ Anestesi Cm.14 1:1
11 Kartu poliklinik Gynekologi Kl.04e 1:1 LOS 6 hr/psn
12 Kartu poliklinik Obstetri Kl.04d 1:1
13 Laporan Kardiotokograf (KTG) Kl.13 1:3
14 Laporan Kematian Cm.02a 1:1 LOS 6 hr/psn
15 Laporan Pembedahan - 1:1
16 Laporan Persalinan Cm 21d 1:1
17 Lembar Konsultasi Antar Departemen Cm. 05. 1:3
18 Partograf - 1:1
19 Pemeriksaan Ginekologi LAB 22 1:1
20 Pengajuan Pembedahan Cm. 13 1:1
21 Pengamatan His Cm21h 1:1
22 Pengawasan Kehamilan Cm 21 1:1
23 Pengawasan Nifas Cm. 21b 1:1
24 Pengkajian Anak Cp. 1e. 1:1
25 Pengkajian Gawat Darurat Cp .1b 1:1
26 Pengkajian Ibu hamil Cp.1f. 1:1
27 Pengkajian Jiwa Cp 1j 1:1
28 Pengkajian kep. Bedah, Penyakit Dalam Cp.1c 1:1
dan Jantung-paru
29 Pengkajian Perinatal Resiko Tinggi Cp.1d 1:1
(PERISTI)
30 Pengkajian Persalinan Cp. 1g. 1:1
31 Pengkajian Post Natal Cp. 1h 1:1
32 Pengkajian Intermedit /Intensif Cp2a s/d 2h 1:1
33 Penilaian dengan Apgar Score Kl15b 1:1
34 Penolakan Tindakan Medis - 1: 3 psn
35 Perincian Biaya Perawatan Di ruangan - 1:1
36 Permintaan Darah Tranfusi Lab .32 1:1
37 Permintaan Isotop Diagnostik Cm.08. 1:1
38 Permintaan Pem. Elektro-Miografi( EMG) KL.14b. 1:1
39 Permintaan Pemeriksaan Jaringan Cm.16 1:1
40 Permintaan Pemeriksaan KL.14d-1 1:1
41 Permintaan Pemeriksaan Cm 04e 1:1
1 2 3 4 5
42 Persetujuan Tindakan Medis - 1:1 LOS 6 hr/pasien
43 Rencana Askep Dws (Cp2a s/d Cp2h ) Cp. 2 1:1
44 Rencana Pulang Perawatan Cp .4 1:1
45 Resep Dokter Cm.19b 3: 1 psn LOS 6 hr /psn
46 Resume Pasien Keluar Perawatan Cm. 02 1:1
47 Ringkasan Bayi CM 02e 1:1
48 Ringkasan Masuk dan Keluar Psn Rawat CM. 1a 1:1
Mondok
49 Ringkasan Pindah atau Meninggal Cp. 5 1:1
50 Ringkasan Prenatal dan Kelahiran Cm 22a 1:1
51 Riwayat Penyakit Pasien dan Cm .03. 1:1
Pemeriksaan Fisik Umum Rawat mondok
52 Surat Cuti Perawat Cp.1a 1:1
53 Surat Ijin Membawa Jenazah Kl. 18 1: 5 psn
54 Surat Ijin menunggu Pasien Kl.11a 1:1 LOS 6 hr/pasien
55 Surat Masuk Perawatan Kl .14a 1:1
56 Tindakan dan Evaluasi Keperawatan Cp 3 3 Form :1psn Los 6 hr dan
sesuai BOR.

STANDAR ALAT KESEHATAN RAWAT JALAN

No Jenis Alat Ratio Spesifikasi Lama Ket


KMR : Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
Alat – alat dasar :
1 Aparat O2 Dinding 1: kmr periksa
2 Brankard 1: kmr periksa 10 thn
3 Garpu tala 1: kmr periksa
4 Kursi periksa 2: kmr periksa 5 thn
5 Kursi roda 1: kmr periksa 5 thn
6 Meja periksa 1: kmr periksa 10 thn
7 Meja tulis 1: kmr periksa 10 thn
8 Meter line 1: kmr periksa 15 thn
9 Reflek hammer 1: kmr periksa 10 thn
10 Schrem (sampiran) 1: poliklinik 10 thn
11 Slang Sungkup O2 1: poliklinik
12 Slang Nasal O2 1: poliklinik
13 Senter/ pen ligth 2: poliklinik 10 thn
14 Sterilisator 1: poliklinik
15 Stetoskop 2: kmr periksa Nova/reister Standar Standar 10 thn
16 Tensi meter 2: poliklinik Nova/ Reister 10 thn
17 Timbangan 1: poliklinik 10 thn
18 X-Ray Box Kecil 1: poliklinik

Peralatan Khusus:
a. Pol Kardiologi
1 DC Shock 2: poliklinik GE Healthcare Standar
a. Mac 400
2 EKG 1: kmr periksa b. GE Healthcare 10 thn
3 Echokardiografi 1: poliklinik 10 thn
4 Ergocycle 2: poliklinik
a. T-2100
5 Holter Monitor 1: poliklinik b. GE Healthcare
a. T-2100
6 Monitoring ECG 2: poliklinik b. GE Healthcare
Resusitasi Set Lengkap
(Ambubag, Laringoscope, ETT,
7 Gudel) 2: poliklinik
8 Timbangan BB Mobilisasi 2: poliklinik
a. T-2100
9 Treadmill Test 2: poliklinik b. GE Healthcare 10 thn

b. Pol. Pulmonologi
1 Astrogaf Chest 1: poliklinik Chest TKC 6000 Standar 10 thn
2 Bodyplethismograph Pulmonary 1: poliklinik Med Graphic 10 thn
3 Bronchoscopy Pediatric 1: poliklinik Olympus
4 Bronchoscopy Lengkap Pentax 1: poliklinik Olympus 10 thn
Desinfecting/Sterilizing System
5 Zydex 1: poliklinik
6 Evis Lucera BF-260 1: poliklinik Olympus
1 2 3 4 5 6 7 8
7 Evis Exera Pleuravideoscope 1: poliklinik Olympus
Endobronchial Ultra Sonograph
8 (EBUS) + Electrocauther 1: poliklinik Olympus
9 Nebuliser 1: poliklinik MPV Truma 10 thn
10 Fujinon Bronchoscopy System 1: poliklinik Fujinon
11 Peak Flow Monitor Mini 1: poliklinik
12 PFR 1: poliklinik Medgraphic 10 thn
13 Resuscitator/Airviva 1: poliklinik CIG
Spirolab (Diagnostic Colour
14 Spirometri) 1: poliklinik MIR 4 thn

c. Pol.Neurologi
EEG Bio Feed back Therapy 12
1 Channel dan 8 Channel 1: poliklinik Nichon K/201104 10 thn
2 EMG Electro Myelografi 1: poliklinik  Nichon K/20437 10 thn
 Alpine Biomed
3 Lampu Pemanas 1: poliklinik TDP China CQ 22
4 Opthalmoscope 1: poliklinik Keeler England 15 thn
5 Stimulator Electro akupuntur 1: kmr periksa NS-DZ 22
6 Sterilisator Kering 1: poliklinik Melag Germany
7 Standar tabung BSE 1: poliklinik
8 Tempat jarum kaca bit 2: poliklinik
Qay Mar industries
9 Terapi pump 1: poliklinik USA

d. Pol.Obsgyn
1 Biopsi Tang
2 Cardiotokografi 1: poliklinik 10 thn
3 Crocodile Tang
4 Couter Surgery Erbe Electro 1: poliklinik 10 thn
5 Densitometri 1: poliklinik 10 thn
6 Doppler 1: poliklinik 10 thn
7 Electro Surgical 1: poliklinik 10 thn
8 Jangka Panggul 1: poliklinik 10 thn
9 Kuvet Email 1: poliklinik
10 Kuvet Stainless 1: poliklinik
11 Kateter Metal 1: poliklinik
12 Kogel Tang 1: kmr periksa Stainless
13 Kolposcopi 1: poliklinik Aesculap Stainless 10 thn
14 Lampu Sorot 1: poliklinik LION Stainless
15 Mikroskop Besar 1: poliklinik Nikon
16 Mikroskop Kecil 1: poliklinik One Fibty
17 Mikro Kuret 1: poliklinik
18 Monoscope Alumunium 1: poliklinik
19 Monoscope Email 1: poliklinik
20 Monoscope Kayu 1: poliklinik
21 Pengait IUD 1: kmr periksa
22 Pinset Sirurgis Panjang 1: kmr periksa Stainless
23 Pinset Anatomis Panjang 1: kmr periksa Stainless
24 Pinset Anatomis Pendek 1: poliklinik Stainless
25 Penster Klem 1: poliklinik Stainless
26 Set angkat jahitan 1: ruangan 10 thn
27 Set biopsi 1: poliklinik 10 thn
28 Set ganti balutan 1: ruangan 10 thn
29 Set hidrotubasi 1: poliklinik 10 thn
1 2 3 4 5 6 7 8
30 Set inseminasi 1: poliklinik 10 thn
31 Set papsmear 1: poliklinik 10 thn
32 Set pasang dan angkat Implant 1: ruangan 10 thn
33 Set pasang dan angkat IUD 1: ruangan 10 thn
34 Speculum Besar 1: kmr periksa
35 Speculum Sedang 1: kmr periksa
36 Speculum Kecil 1: kmr periksa
37 Speculum Sim 1: kmr periksa
38 Sonde Uterus 1: kmr periksa
39 Tenakulum 1: kmr periksa
40 Tampon Tang 1: kmr periksa
41 Tempat tidur Gynekologi 1: poliklinik Terumo 10 thn
42 Tempat tidur periksa 1: poliklinik 10 thn
43 USG 1: poliklinik Aloka SSD 280 LS 10 thn

e. Pol.Bedah
1 Gunting Angkat Jahitan 1: kmr periksa
2 Gunting Jaringan 1: kmr periksa
3 Gunting Benang 1: kmr periksa
4 Hak Kecil 1: kmr periksa
5 Kuretage 1: kmr periksa Aesculap
6 Klem Bengkok kecil 1: kmr periksa Aesculap
7 Klem Koher 1: kmr periksa Aesculap 10 thn
8 Klem Jaringan 1: kmr periksa Aesculap 10 thn
9 Klem Kecil 1: kmr periksa Aesculap
10 Lampu Emergency 1: kmr periksa
11 Naal Poeder Kecil 1: kmr periksa 10 thn
12 Pincet Cirurgi Kecil 1: kmr periksa Aesculap
13 Pinset Panjang 1: kmr periksa
14 Tangkai Pisau Besar 1: kmr periksa
15 Tangkai Pisau Kecil 1: kmr periksa

f. Pol. Anak
1 Incubator Transport 1: poliklinik
2 Laryngoscope Neonatus 1: poliklinik
3 Manset tensimeter by dan anak 1: kmr periksa 10 thn
4 Meja periksa bayi 1: kmr periksa 10 thn
5 Nebuliser 2: kmr periksa MPC 10 thn
6 Pengukur TB 1: poliklinik 10 thn
7 Resusitasi Neonatus 1: poliklinik
8 Spatel lidah 1: kmr periksa 10 thn
9 Thermometer elektrik 1: kmr periksa
10 Timbangan bayi 1: poliklinik 5 thn

g. Pol.Kulkel
1 Angkat Jahitan 3 : poliklinik Germani
2 Cocor Bebek Kecil 5 : poliklinik Germani
3 OC 2 : poliklinik Germani
4 Kacamata UV 2 : poliklinik Germani
5 Microscope 1 : poliklinik Olympus 10 thn
6 Nekrotomi 3 : poliklinik Germani
7 Pencet Jerawat (Exkoliasi) 3 : poliklinik
1 2 3 4 5 6 7 8
h. Pol.THT
1 Audiometri 1: poliklinik Nagasima 10 thn
2 BERA + OAE 1: poliklinik 10 thn
3 Broncoscopy 1: poliklinik OLYMPUS 10 thn
4 Garpu Tala 1: poliklinik 10 thn
5 Otoscope Heine
6 Sinuscopy 1: poliklinik Sharf Comport USA 10 thn
7 Suction Kanule Lurus Besar
8 Suction Kanule Sedang
9 Suction Kanule Kecil
10 Gunting Angkat Jahit Ausculap

OK Dep.THT
1 Hand Drill 2: poliklinik
a. Conttroller
b. Hand Engine (With Cord)
c. Stright Hand Piece
d. Cutting Burr
e. Motor Stand
Cutting Burrs High Speed
2 3,5mm Diameter 5: poliklinik
a. Cutting Burrs High
Speed
4mm Diameter
b. Cutting Burrs High
Speed
4,5mm Diameter
c. Cutting Burrs High
Speed
5mm Diameter
d. Cutting Burrs High
Speed
6mm Diameter
e. Cutting Burrs High
Speed
7mm Diameter
3 Standar Burrs 4,0mm Diameter 5: poliklinik
a. Standar Burrs 4,5mm
Diameter
b. Standar Burrs 5mm
Diameter
Diamond Burrs 3,1mm
4 Diameter 5: poliklinik
a. Diamond Burrs 4,5mm
Diameter
b. Diamond Burrs 5,0mm
Diameter
5 Nasal Specula Cottle 2: poliklinik
6 Killian-Claus Peritotomos 2: poliklinik Martin
7 Cottle Rhinoplastic 2: poliklinik
8 Osteum Sicher 3: poliklinik
9 Trouchart Pierce 1: poliklinik
10 Suction Tubas Yankaeuer 1: poliklinik
11 Aligator Forceps 1: poliklinik
12 Micro Cuved Forceps Straight 1: poliklinik
a. Micro Cuved Forceps to the
left wallstein
b. Micro Cuved Forceps to the
right wallstein
i. Pol. Mata
1 Enucleasi set 2 : poliklinik
2 Eviscerasi Set 2 : poliklinik
3 Foto Fundus Angiografi 1: kmr periksa Canon 10 thn
4 Ishihara Book 2 : poliklinik
1 2 3 4 5 6 7 8
5 Keratometer 2: poliklinik Rodenstock
6 Khalazion Set 2: poliklinik
7 Lensometer 1: kmr periksa Rodenstock 10 thn
8 Nasoclacrimal Tes 2: poliklinik
9 Ophthalmoscope Indirect 1: poliklinik Keller
10 PD Meter 1: kmr periksa
11 Refraktometer 1: poliklinik Canon
12 Slit Lamp 1: kmr periksa Topcon 10 thn
13 Strabismus Set 2: poliklinik
14 Trabeclektomie Set 2: poliklinik
15 Trauma Orbita Set 2: poliklinik
16 Tono Meter 1: kmr periksa Schiotz 10 thn
17 Trial Lens dan Frame set 1: kmr periksa Roden stock 10 thn
18 Vitrektomi Set 2: poliklinik
19 Yag Laser 1: poliklinik
j. Pol.Gilut
1 Dental Chair Unit 1: kmr periksa KAVO
2 Oral Diagnostik 1: kmr periksa KAVO

k. Pol.Penyakit Dalam
Bagian Endoscopy
1 Suction Valve 1: poliklinik Olympus
2 Xenon Lamp Complete w/Timer 1: poliklinik Ushio
3 All Channel Irrigation w/300 cc 1: poliklinik Syringe/Olympus
4 Biliary Stent dan Insertion set 1: poliklinik Olympus
5 Nassal Biliary Catheter 1: poliklinik Olympus
6 Guidewire Disposable 1: poliklinik Olympus
7 Grasping Forceps Tripod 1: poliklinik Olympus
8 Grasping Forceps Pentapod 1: poliklinik Olympus

Bagian USG
1 USG 1: poliklinik Toshiba

STANDAR ALAT KAMAR TINDAKAN

Ratio
No Jenis Alat Spesifikasi Lama Ket
Pasien
: Alat Merk Bahan Ukuran Pakai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Air viva anak 1:kmr PMR II 10 thn
2 Air viva bayi 1:kmr PMR II 5 thn
3 Air viva dewasa 1:kmr PMR II 10 thn
4 Arthroscopy 1:ruangan 10 thn
5 Basic equipment 1:1 OK 10 thn
6 C.Arm/Fluoroscopy 1:ruangan Aesculap 10 thn
7 Defibrilator 1:ruangan Siemen 5 thn
8 Discografi + APLD 1:ruangan 10 thn
9 EKG Recording 1:3 kmr Fukuda Densi 5 thn
10 ESWL 1:ruangan 10 thn
11 Heart lung machine 1:ruangan 10 thn
12 IABP 1:ruangan 10 thn
13 Infusion pump 1:kmr Terumo 5 thn
14 Laparoscopy 1:ruangan 10 thn
15 Laringoscope anak 1:kmr Aesculap 10 thn
16 Laringoscope bayi 1:kmr Aesculap 10 thn
17 Laringoscope dewasa 1:kmr Aesculap 10 thn
18 Laser 1:ruangan Siemen 10 thn
19 Magil forsep 1:kmr Aesculap 10 thn
20 Monitoring EKG 1:kmr Kontron 5 thn
21 Radiotom 1:1 OK 10 thn
22 Set operasi besar 1:1 OK Kontron 10 thn
23 Set operasi kecil 1:1 OK 10 thn
24 Set operasi khusus 1:1 OK Siemen 10 thn
25 Set oprerasi sedang 1:1 OK Siemen 10 thn
26 Syringe pump 1:3 kmr Terumo/ omeda 5 thn
27 Tensimeter elektik anak 1:kmr Criticon 5 thn
28 Tensimeter elektrik bayi 1:kmr Criticon 5 thn
29 Tensimeter elektrik dws 1:kmr Criticon 5 thn
30 Uroflometri 1:ruangan 10 thn
31 Ventilator anak 1:kmr Ohio kantron 10 thn
32 Ventilator bayi 1:kmr Ohio kantron 10 thn
33 Ventilator dewasa 1:kmr Ohio kantron 5 thn

KA
WAKA
DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT Contoh : 15
RSPAD GATOT SOEBROTO

USER DIRBINJANMED
ALUR PENGADAAN ALAT KESEHATAN

BAG LOG BAG RENDAL ADA


1 10 ALKES
9 2

PANITIA LELANG REKANAN


11 8 3 4,5

14

13 12 6 7

Keterangan.

1. User membuat Nota Dinas pengajuan pengadaan Alkes ke Ka/Waka


tembusan ke Dirbinjangmed dan Rendal
2. Ka/Waka disposisi Nota Dinas persetujuan pengadaan ke Dirbinjangmed
3. Dirbinjangmed meneruskan disposisi Nota Dinas persetujuan pengadaan ke
Rendal
4. Rendal membuat konsep SPPH dikirim ke Dirbinjangmed untuk ditanda
tangani
5. Dirbinjangmed mengirim kembali SPPH yang sudah ditanda tangani ke
Rendal
6. Rendal mengirim SPPH ke Rekanan
7. Rekanan mengirim surat penawaran harga ke Ka/Waka melalui Rendal
8. Rendal membuat disposisi penawaran harga ke Dirbinjangmed
9. Dirbinjangmed meneruskan disposisi penawaran harga untuk mendapat
persetujuan dari Ka/Waka
10. Ka/Waka mengirim penawaran harga yang sudah disetujui ke Dirbinjangmed
11. Dirbinjangmed melanjutkan penawaran harga yang sudah disetujui Ka/Waka
ke rendal untuk direncanakan
12. Rendal mengirim berkas ke panitia lelang untuk di negosiasi
13. Panitia lelang setelah melaksanakan negosiasi, mengirim berkas ke Rendal
14. Setelah masuk dalam perencanaan, berkas dikirim oleh rendal ke Bagian
Logistik untuk proses selanjutnya (Kontrak/SPDN)
\

KA RSPAD GS

ALUR PENGADAAN LOGUM

USER (1) DIRBINJANGUM (5) PAN. ADA

(2) (6)

RAMF DALDISI dan


INVENT
(3) (7)

(8) (4)

Keterangan.

1. User mengajukan permintaan Alum kepada Ka RSPAD dengan tembusan


Dirbinjangum dan Kabag Ramf
2. Ka RSPAD membuat disposisi kepada Kabag Ramf
3. Dirbinjangum meneruskan disposisi kepada Kabag Ramf
4. Kabag Ramf mengolah permintaan user dan menyampaikan kepada panitia
pengadaan (Pan Ada) untuk memproses pengadaan Alum
5. Pan Ada membuat laporan kepada Ka RSPAD tentang pelaksanaan
pengadaan Alum
6. Ka RSPAD memerintahkan Dirbinjangum untuk menyalurkan Alum sesuai
prosedur dan rencana
7. Dirbinjangum memerintahkan Kabag Daldisi dan Invent untuk mengeluarkan
dan menyalurkan Alum sesuai prosedur yang berlaku
8. Kabag Daldisi dan Invent menyerahkan Alum kepada user sesuai prosedur
dan ketentuan administrasi yang berlaku
\

ALUR PENGAMBILAN MATKES

KA/WAKA

DIRBINJANGMED
PANITIA
USER RENDAL ADA BEKKES/ALKES LELANG

BAGLOG REKANAN K
O
M
I
BAG DALDISI dan INVENT GUMAT S
MATKES I

Keterangan.

1. Pengadaan/pembelian
a. User (Kainstal, Ka Unit, Kadep) membuat nota dinas pengajuan
kebutuhan Matkes yang ditujukan ke Ka RS X/Waka, dengan tembusan :
1) Dirbinjangmed
2) Rendaladabekkes/Alkes
3) Daldisi dan Invent Matkes
b. Ka/Waka mendisposisikan nota tersebut ke Dirbinjangmed, guna
proses lebih lanjut
c. Dirbinjangmed memerintahkan Rendalada Bekkes/Alkes untuk
mengecek kondisi Matkes dimaksud ke kartu kendali
d. Rendalada Bekkes/Alkes membuat penawaran harga ke distributor
atau rekanan
e. Rekanan mengirimkan penawaran harga ke Rendalada Bekkes/Alkes
f. Rendalada Bekkes/Alkes mengirimkan penawaran harga tersebut ke
panitia lelang
g. Panitia lelang setelah mendapatkan harga termurah mengirimkan
kembali berkas kebutuhan tersebut ke Rendalada Bekkes/Alkes
h. Rendalada Bekkes/Alkes mengirim kembali berkas ke Dirbinjangmed
untuk minta persetujuan dan keputusan
i. Dirbinjangmed mengirim berkas persetujuan pengadaan ke Rendalada
Bekkes/Alkes
j. Rendalada Bekkes/Alkes mengirim berkas ke Bagian Logistik guna
pembuatan kontrak/SPDN/SPP/SPK
k. Setelah kontrak/SPDN/SPP/SPK jadi, Baglog mengirimkan pesanan
tersebut ke rekanan dengan ditembusi ke Gumat dan Bagian Daldisi dan
Invent Matkes
l. Rekanan mengirimkan Matkes sesuai pesanan ke Gumat
m. Matkes tersebut dikomisi oleh team komisi
n. Gumat memberitahu User agar mengambil Matkes tersebut
o. User menghubungi Daldisi dan Invent Matkes untuk segera membuat
formulir kebutuhan yang disetujui oleh Daldisi dan Invent Matkes
p. Daldisi dan Invent Matkes mengirimkan kebutuhan tersebut ke Unit
Gumat
q. User mengambil Matkes tersebut ke Gumat

2. Cara
aKaur Daldisi (bagian Alkes/Alum)
Membuat PPnm (Perintah Penerimaan Material) dan PPM (Perintah
Pengeluaran Material) yang di tanda tangani oleh Ka RS X berdasarkan :
1) Kontrak
2) SPDN (Surat Pesanan Dalam Negeri)
3) SPPH (Surat Perintah Harga)
4) Bantuan/Sumbangan
(a) Banpres
(b) Puskes TNI
(c) Hankam
(d) Pribadi
b Bagian Patmakes/Pan Bek Um
(a) Mencatat PPnm (Perintah Penerimaan Material) kedalam buku
barang masuk kedalam kontrol berdasarkan berita acara yang dibuat
(b) Mencatat PPnm (Perintah Pengeluarag Material) kedalam buku
barang keluar
(c) Mencatat ke dalam kartu kontrol sebagai barang keluar
berdasarkan BP ( Bukti Penyerahan)
(d) Memanggil User/Kasi sentral linen untuk pengambilan barang

c Bagian Patmakes/Pan Bek Um


(a) Mencatat PPnM ( Perintah Penerimaan Material ) kedalam buku
barang masuk dan Ke dalam kontrol berdasarkan berita acara yang
dibuat
(b) Mencatat PPM ( Perintah pengeluaran Material ) ke dalam Buku
barang keluar.
(c) Mencatat ke dalam kartu kontrol sebagai barang keluar
berdasarkan BP ( Bukti Penyerahan)
(d) Memanggil User / Kasi sentral linen untuk pengambilan barang

ALUR PENGAMBILAN MATKES STOCK GUDANG

KA/WAKA

D E
A
C DIRBINJANGMED

A1 F B
USER RENDAL ADA BEKKES/ALKES
A2
A3 BAG DALDISI dan INVENT
MATKES

UNIT GUMAT

Keterangan.

1. Prosedural/Tekhnis
a. User mengajukan permintaan sesuai kebutuhan (Nota Dinas) yang
ditujukan ke Dirbinjangmed, dengan tembusan ke Bag Daldisi dan Invent
Matkes, Bag Rendalada Bekkes/Alkes dan unit Gumat
b. Nota Dinas tersebut didisposisikan Dirbinjangmed, ke Bag Daldisi dan
Invent Matkes untuk proses pembuatan PPM (Perintah Pengeluaran Materiil)
c. Bag Daldisi dan Invent Matkes membuat PPM dan mengajukan ke
Ka/Waka untuk persetujuan dan tanda tangan
d. PPM setelah disetujui dan ditanda tangani Ka/Waka, dikirim ke Unit
Gumat dan selanjutnya Matkes dapat dikeluarkan oleh User

2. Non Tekhnis/Cito (Mendahului PPM)


a. User mengajukan permintaan (Bon) ke Bag Daldisi dan Invent Matkes
setelah mengecek material kebutuhan ada di Gumat, yang diketahui oleh
Kainstalasi/Kabag/Kadep
b. Setelah disetujui/ditanda tangani oleh Bag Daldisi dan Invent Matkes
dikirim ke Unit Gumat selanjutnya material dapat dikeluarkan
c. Bag Daldisi dan Invent Matkes memproses pembuatan PPM

\
ALUR PERBAIKAN ALAT

NOTA DINAS RIK / EVALUASI PELAKSANAAN


PERMOHONAN DARI PEKERJAAN SESUAI
USER UNIT/BAG/DEP SPK/SPP

PIMPINAN LOG UM
KA/WAKA RENDAL ADA

DIRBINJANGUM/
DIRBINJANGMED
DISPOSISI
KE DIRBINJANGUM/
DIRBINJANGMED

DISPOSISI KE UNIT
TEKNIK

KA SPI
RSPAD GATOT
SOEBROTO

KAUR CEK, REN KA RUMKIT/


PEMELIHARAAN dan NOTA DINAS KA UNIT WAKA
PERBAIKAN PENGAJUAN

Keterangan.

1. User (Kaur/Kasubinstalasi/Kainstalasi) Mengajukan nota dinas ke pimpinan


(Ka/Waka) tembusan ke Dirbinjangum/Dirbinjangmed.
2. Dirbinjangum/Dirbinjangmed membuat disposisi ke unit tekhnik
3. Kaur Tekhnik melakukan pengecekan perbaikan/pemeliharaan alat
4. Unit Tekhnik mengajukan nota dinas ke Ka/Waka tembusan Ka SPI RS X
5. Ka SPI melakukan pemeriksaan ke bagian Unit tekhnik dan membuat disposis
kerusakan/perbaikan alat ke Dirbinjangum/Dirbinjangmed
6. Dirbinjangum/Dirbinjangmed membuat disposisi Logum Rendalada
7. Logum Rendalada melakukan pelaksanaan pekerjaan sesuai SPK/SPP kemudian
melakukan pemeriksaan/evaluasi

\
ALUR DISPOSAL ALKES

1
KA/WAKA

2
1A
DIRBINJANGMED
USER
3 6 7
4 1B 8 9
BAG DALDISI dan
INVENT MATKES PANITIA TEAM SUAD
12 11 10
1C
GUMAT

13 14

Keterangan.

1. Nota Dinas ke Ka/Waka RS X dengan tembusan :


a. Dirbinjangmed (1A)
b. Kabagdaldisi dan Invent Matkes (1B)
c. Unit Gumat
d. Bagian tekhnik
2. Ka/Waka mendisposisikan ke Dirbinjangmed
3. Dirbinjangmed mendisposisikan ke Bagdaldisi dan Invent Matkes
4. Bagdaldisi dan Invent Matkes meminta berita acara kerusakan ke User
5. User mengirimkan berita acara kerusakan/penghapusan ke Bagdaldisi dan
Invent Matkes
6. Bagdaldisi dan Invent Matkes mengajukan berita acara tersebut ke
Dirbinjangmed untuk persetujuan
7. Dari Dirbinjangmed berita acara turun lagi ke Bagdaldisi dan Invent Matkes
8. Bagdaldisi dan Invent Matkes membuat pengajuan/laporan ke panitia
penghapusan
9. Panitia penghapusan mengajukan ke team disposal/penghapusan dari
SUAD, Team SUAD melaksanakan check fisik ke tempat
10. Team SUAD membuat berita acara pemeriksaan/laporan hasil check fisik
ke panitia
11. Panitia mengajukan ke Bagdaldisi dan Invent Matkes untuk
pelaksanaan disposal
12. Bagdaldisi dan Invent Matkes mengambil alat yang mau di disposal
13. Material/alat dikirim ke gudang disposal
14. Panitia melaksanakan penghapusan

Anda mungkin juga menyukai