Anda di halaman 1dari 21

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG SEBAGAI PUPUK

CAIR
Submitted to fulfill English School Final Practical Examination

JENNIFER MICHELLE SHERAFIM

1415.10.025

XII IPA 1

SMA NEGERI 1 BALEENDAH

JALAN R.A.A. WIRANATAKUSUMAH BALEENDAH

KABUPATEN BANDUNG
2016

i
LEMBAR PENGESAHAN

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG SEBAGAI PUPUK CAIR


Submitted to fulfill English School Final Practical Examination

JENNIFER MICHELLE SHERAFIM

1415.10.025

XII IPA 1

Baleendah,

Guru Pembimbing 1 Guru Pembimbing 2

Dedi Mulyadi, S.Pd Umi Rodhiati, S.Pd.

NIP. 19660122 198903 2 004


NIP. 19670504 199001 1 002

Disetujui oleh :

Kepala Sekolah SMAN 1 Baleendah

Drs. H. Alan Suherlan,M.Pd


NIP. 19620407 198803 1 006
KATA PENGANT

ii
ABSTRAK

Indonesia termasuk negara agraris, tanahnya subur, banyak tanaman hias tumbuh
di Indonesia karena tanahnya banyak mengandung unsur hara. Tapi, dari negara
kita yang agraris ini, para petani belum hidup sejahtera, karena mereka harus
mengeluarkan modal besar terutama untuk membeli pupuk. Pupuk sebenarnya tidak
hanya didapat dari bahan kimia saja tetapi bisa dibuat dari bahan alam seperti
tanaman pohon pisang. Pemanfaatan bonggol pisang untuk membuat pupuk cair
dilakukan dengaan cara mengiris kecil supaya mudah dihaluskan dengan cara
ditumbuk lalu ditambah dengan irisan gula merah dan air cucian beras yang
selanjutnya diperam atau difermentasikan selama 7-14 hari. Pupuk cair yang
dihasilkan dari bonggol pisang ini mengandung mikroorganisme lokal (MOL) yang
berkembang pada saat fermentasi, dimana mikroorganisme ini bermanfaat untuk
menyediakan unsur hara bagi tanaman selain itu dapat menyuburkan tanah karena
mempercepat pembusukan. Pupuk cair yang dari bonggol pisang ini diharapkan
dapat membantu ketersediaan pupuk karena dalam pembuatannya memiliki
keuntungan antara lain mudah dilakukan, bahan dasar murah karena memanfaatkan
limbah, waktu pengolahan/pembuatan singkat, menghasilkan pupuk organik yang
mengandung mikroba yang bermanfaat dan bernutrisi lengkap, ramah lingkungan,
memperbaiki kualitas tanah dan dapat meningkatkan hasil panen.

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas segala rahmat dan karunia-Nya lah, sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya ilmiah yang berjudul Pemanfaatan Bonggol Pisang Untuk Membuat Pupuk

Cair.

Karya ilmiah ini, dapat diselesaikan berkat dukungan dan partisipasi

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh

pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam

penyelesaian karya ilmiah ini.

Akhirnya penulis sadari bahwa dalam menyusun karya ilmiah ini masih jauh

dari sempurna. Seperti pepatah mengatakan,Tak ada gading yang tak retak. Oleh

karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif

untuk kesempurnaan penulisan karya ilmiah yang akan datang. Akhirnya penulis

berharap agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bandung, Agustus 2016

Penulis

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus, atas berkat dan kasih setia-Nya sehingga karya tulis ilmiah
ini dapat diselesaikan

2. Bapak Drs. H. Alan Suherlan, M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1


Baleendah

3. Ibu Dra. Rina Ristiawati selaku walikelas XII IPA 1

4. Bapak Dedi Mulyadi,S.Pd dan Ibu Umi Rodhiati,S.Pd selaku guru


pembimbing yang telah mendorong dan mengarahkan dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

5. Keluarga, khususnya kedua orang tua yang selalu memberikan bantuan dan
dorongan baik moril maupun materil

6. Rekan-rekan XII IPA 1 yang turut membantu dalam penyelesaian karya

tulis ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

v
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...................................................................................

Kata Pengantar ..........................................................................................

Ucapan Terima Kasih ................................................................................

Daftar Isi .....................................................................................................

Daftar Gambar ..........................................................................................

Abstrak .......................................................................................................

Bab I Pendahuluan ....................................................................................

1.1 Latar Belakang ...............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................

1.3 Hipotesis ........................................................................................

1.4 Tujuan Penulisan ............................................................................

1.5 Manfaat Penulisan ...........................................................................

1.6 Sistematika Penulisan .....................................................................

Bab II Tinjauan Pustaka ...........................................................................

2.1 Tanaman Pisang ..............................................................................

2.2 Bonggol Pisang ...............................................................................

2.3 Air Cucian Beras .............................................................................

2.4 Gula Merah .....................................................................................

2.5 Fermentasi ......................................................................................

2.6 Pupuk ..............................................................................................

vi
Bab III Metodologi .....................................................................................

3.1 Metode Penelitian ...........................................................................

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................

3.3 Alat dan Bahan ................................................................................

3.4 Desain Penelitian ............................................................................

3.4.1 Pembuatan Pupuk Cair ........................................................................

3.4.2 Pengaplikasian Pada Tanaman ............................................................

Bab IV Hasil dan Pembahasan .................................................................

4.1 Hasil Penelitian ...............................................................................

4.2 Pembahasan ....................................................................................

Bab V Penutup ...........................................................................................

5.1 Kesimpulan .......................................................................................

5.2 Saran .................................................................................................

Daftar Pustaka ...........................................................................................

Lampiran ....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman Pisang ........................................................................

Gambar 2. Bonggol Pisang .........................................................................

Gambar 3. Diagram Alir .............................................................................

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia termasuk negara agraris, tanahnya subur, banyak tanaman
tumbuh di Indonesia karena tanahnya banyak mengandung unsur hara. Tapi, dari
negara kita yang agraris ini, para petani belum hidup sejahtera, karena mereka harus
mengeluarkan modal besar terutama untuk pupuk. Modal pupuk yang besar tidak
sebanding dengan harga jual tanaman saat panen. Sehingga, saat panen tiba, para
petani tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal. Maka dari itu, petani
membutuhkan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau dengan kualitas yang
sama atau lebih.
Pupuk adalah material tertentu yang ditambahkan ke media tanam atau
tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman sehingga dapat berproduksi dengan baik. Pupuk terbagi menjadi pupuk
organik dan pupuk anorganik. Selain pupuk organik dan anorganik, berdasarkan
wujudnya terbagi menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk cair dapat dibuat dari
bahan alami. Satunya bonggol dari tanaman pisang. Tanaman pisang banyak
terdapat di Indonesia. Tanaman pisang memiliki beberapa keunggulan:
1. Banyak ditanam oleh masyarakat di Indonesia
2. Cara perkembangbiakan tanaman pisang terbilang mudah yaitu dengan
bertunas
3. Jika ditebang, beberapa hari sudah tumbuh.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis memilih judul Pemanfaatan


Bonggol Pisang Sebagai Pupuk Cair. Karya tulis ilmiah ini akan menjelaskan
tentang bagaimana bonggol pisang dimanfaatkan sebagai pupuk cair sehingga dapat
membantu petani dalam mengatasi masalah pupuk.

1
1 .2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis merumuskan permasalahan yang
akan dibahas sebagai berikut:
a. Bagaimana memanfaatkan bonggol pisang untuk membuat pupuk cair?
b. Apa keuntungan dari penggunaan bonggol pisang untuk pupuk cair?

1.3 Hipotesis
Menurut hipotesis penulis, bonggol pisang dapat digunakan sebagai salah
satu jenis bahan untuk pembuatan pupuk dan pupuk yang dihasilkan oleh bonggol
pisang dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman.

1.4 Tujuan Penulisan


Penulisan karya tulis ilmiah Pemanfaatan Bonggol Pisang Untuk Membuat
Pupuk Cair ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui pemanfaatan bonggol pisang untuk membuat pupuk cair.
b. Mengetahui keuntungan dari penggunaan bongol pisang untuk pupuk cair.

1.5 Manfaat Penulisan


Manfaat yang penulis harapkan melalui penulisan karya ilmiah ini, baik
bagi penulis maupun bagi para pembaca terutama petani adalah sebagai berikut :
a. Memberi referensi bahwa bonggol pisang dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk cair.
b. Dapat melatih dan meningkatkan kreatifitas siswa dalam membuat karya
ilmiah.

2
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Hipotesis
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Pisang
2.2 Bonggol Pisang
2.3 Air Cucian Beras
2.4 Gula Merah
2.5 Fermentasi
2.6 Pupuk
BAB III METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3 Alat dan Bahan
3.4 Desain Penelitian
3.4.1 Pembuatan Pupuk Cair
3.4.2 Pengaplikasian Pada Tanaman
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Pisang


Tanaman pisang merupakan tanaman asli Asia Tenggara, dengan nama latin
Musa Pradisiaca Nama Musa diambil seorang dokter Kaisar Romawi Octavianus
Augustus yang bernama Antonius Musa (Rismunandar, 1979). Sebagai tanaman
yang termasuk kelompok tumbuhan berbiji tanaman pisang memiliki bagian yang
lengkap. Bagian tanaman pisang terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah dan
umbi atau bonggol pisang.

Gambar. 1 Pohon Pisang


Taksonomi tanaman pisang adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Sub. divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotylae
Bangsa : Musales
Suku : Musaceae
Marga : Musa
Jenis : Musa paradisiaca

Hampir seluruh bagian tanaman pisang dapat dimanfaatkan diantaranya buah


pisang dan bunga serta batangnya yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan,
daunnya digunakan sebagai bahan pembungkus makanan, sementara bonggolnya
juga dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol atau pupuk cair yang akan dibahas
dalam karya ilmiah ini.

4
2.2. Bonggol Pisang

Gambar 2. Bonggol Pisang


Pada bagian bonggol pisang tidak hanya mengandung karbohidrat
tetapi juga mengandung protein dan mineral. Berikut disajikan komposisi kimia
bonggol pisang dalam tiap 100 gram bonggol pisang, yang dikutip dari Daftar
Komposisi Bahan Makanan.Dir. Gizi (1979).

Basah Kering

Kalori (gr) 43 245

Protein (gr) 0,6 3,4

Hidrat Arang (gr) 11,6 66,2

Ca (mg) 15 60

P (mg) 60 150

Fe (mg) 0,5 2

Vitamin
a. B (mg) 0,01 0,04
b. C (mg) 12 4

Air (5) 86 20

5
2.3 Air Cucian Beras
Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, yang dapat
berfungsi sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman yang ramah
lingkungan serta banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Kandungan nutrisi yang
ada pada air cucian beras di antaranya adalah karbohidrat berupa pati (85-90
persen), protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi.
Selain itu, formulasi air cucian beras merupakan media alternatif pembawa P.
fluorescens yang berperan dalam pengendalian patogen penyebab penyakit karat
dan pemicu pertumbuhan tanaman (Yayu, 2011).

2.4 Gula Merah


Pada setiap 1 ons gula nan Anda konsumsi, Anda juga akan merasakan
kegunaan dari nutrisinya nan terdiri atas 4 mg zat besi, 90 mg kalsium, dan sedikit
karoten serta laktoflavin. Ditambah lagi dengan nutrisinya seperti thiamine,
nicotinic acid, riboflavin, niacin, ascorbatic acid, vitamin C, vitamin B12, vitamin
A, vitamin E, asam folat, dan juga protein kasar serta garam mineral.

2.5 Fermentasi
Proses fermentasi didefinisikan penguraian metabolik senyawa organik oleh
mikroorganisme yang menghasilkan energi yang pada umumnya berlangsung
dengan kondisi anaerobik disertai dengan pembebasan gas (KBBI). Senyawa yang
dapat dipecah dalam proses fermentasi terutama adalah karbohidrat, sedangkan
asam amino hanya dapat difermentasi oleh beberapa jenis bakteri tertentu. Prinsip
dasar fermentasi adalah mengaktifkan kegiatan mikroba tertentu dengan tujuan
mengubah sifat bahan agar dihasilkan suatu yang bermanfaat. Perubahan tersebut
karena dalam proses fermentasi jumlah mikroba diperbanyak dan digiatkan
metabolismenya didalam bahan tersebut dalam batas tertentu.

6
2.6 Pupuk
Pupuk adalah material tertentu yang ditambahkan ke media tanam atau
tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman sehingga dapat berproduksi dengan baik. Pupuk terbagi menjadi pupuk
organik dan pupuk anorganik. Bahan utama pupuk organik adalah kotoran hewan,
sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu. Sedangkan, bahan utama pupuk anorganik
adalah senyawa-senyawa kimia. Berdasarkan wujud pupuk, pupuk dapat berbentuk
padat dan dapat pula berbentuk cair.
Namun, seiring berkembangnya zaman, pemakaian pupuk organik mulai
mengalami penurunan. Dan digantikan dengan pemakaian pupuk anorganik yang
kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam Kalsium di
Jerman pada tahun 1839.
.

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian


Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode:
a. Studi Pustaka/Literatur
Nazir (2005: 93) menyatakan bahwa studi kepustakaan atau studi literatur,
selain dari mencari sumber data sekunder yang akan
mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana
ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke
mana terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pernah dibuat sehingga
situasi yang diperlukan diperoleh.
b. Penelitian
Tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan. Metode
penelitian ini sering disebut dengan prosedur penelitian atau teknik
penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap mengumpulkan bahan
studi pustaka yaitu mulai bulan Februari 2015 dan tahap percobaan pembuatan
pupuk cair dari bonggol pisang dilaksanakan mulai dari Agustus 2016. Tempat
pelaksanaan di kediaman Bapak Pria Kusuma selaku orang tua penulis yang
berlokasi di Jalan Adipati Kertamanah - Kab. Bandung

3.3 Bahan dan Alat


Adapun alat dan bahan untuk tahap percobaan pembuatan pupuk cair dari
bonggol pisang adalah :
1) Alat
a. Ember
b. Plastik
c. Karet/tali rapia

8
d. Pisau
e. Telenan
f. Cobek

2) bahan
a. 1 kg bonggol pisang
b. 200 gram gula merah
c. 2 liter air beras

3.4 Desain Penelitian


3.4.1 Pembuatan Pupuk Cair
Langkah kerja untuk membuat pupuk cair dari bonggol pisang adalah
sebagai berikut :
1. Bonggol pisang dipotong-potong (jangan terlalu besar/kecil) kemudian
ditumbuk setelah halus dimaukan kedalam ember
2. Mengiris-iris gula merah
3. Masukan gula merah kedalam ember
4. Memasukan air beras kedalam ember
5. Menuutup rapat ember dengan plastik dan diikat
6. Difermentasi selama 7-14 hari.

3.4.2 Pengaplikasian pada Tanaman


Jika pupuk cair sudah selesai difermentasi, langkah selanjutnya adalah
pisahkan pupuk cair dengan potongan bonggol pisang. Encerkan pupuk cair
bonggol pisang dengan perbandingan satu liter pupuk cair bonggol pisang
berbanding 15 liter air.

9
3.4.2.1 Variabel Penelitian
Variabel Kontrol : tanaman cabai, suhu, cahaya, media tanaman,
jumlah air
Variabel Bebas : penggunaan pupuk
Variabel Terikat : pertumbuhan tanaman cabai

Tanaman dengan kode A adalah tanaman yang diberi pupuk cair bonggol
pisang sebanyak kurang lebih 5mL dengan jangka pemberian pupuk dua hari
sekali. Tanaman dengan kode B adalah tanaman yang tidak diberi pupuk cair
bonggol pisang.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Obsservasi


Diagram alir pembuatan pupuk cair dari bonggol pisang sebagai berikut:

Pengirisan Bonggol Pisang

Penumbukan Bonggol Pisang

Penambahan Irisan Gula

Penambahan Air Cucian Beras

Fermentasi (7-14 hari)


Gambar 3: Diagram Alir
Setelah difermentasikan selama 7 14 hari dihasilkan pupuk cair yang
langsung dapat digunakan pada tanaman.

4.2 Pembahasan
Pupuk cair yang berasal dari bonggol pisang ini memanfaatkan adanya
mikroorganisme alami yang berkembang pada saat fermentasi yang dikenal dengan
mikroorganisme local atau MOL.
Tanaman dengan kode A lebih banyak daunnya dan lebih segar
dibandingkan dengan tanaman dengan kode B yang memiliki beberapa daun.
Bahan untuk pembuatan mol bukan hanya bonggol pisang saja tetapi
batangnya pun bisa digunakan untuk MOL, tetapi MOL batang pisang manfaatnya
berbeda dengan bonggol pisang. Dalam mol batang pisang lebih banyak
mengandung unsur hara P atau phospat sehingga banyak digunakan sebagai

11
penambah nutrisi tanaman, sementara pada MOL bonggol pisang mengandung Zat
Pengatur Tumbuh Giberellin dan Sitokinin. (Trubus,2012)

Dalam mol bonggol pisang mengandung mikroorganisme yang sangat


berguna bagi tanaman yaitu :
1. Rhizobium sp
2. Azospirillum sp
3. Azotobacter sp
4. Pseudomonas sp
5. Bacillus sp
6. Bakteri pelarut fospat
Mikroorganisme tersebut dapat menyediakan unsur hara yang diperlukan
oleh tanaman selain itu dapat memperbaiki kualitas tanah karena dapat
mempercepat pembusukan di dalam tanah (Trubus,2012)
Pemanfaatan bonggol pisang ini memiliki keuntungan diantaranya adalah:
Mudah dilakukan
Bahan dasar murah karena memanfaatkan limbah
Waktu pengolahan/pembuatan singkat
Menghasilkan pupuk organik yang mengandung mikroba yang bermanfaat
dan bernutrisi lengkap
Ramah lingkungan
Memperbaiki kualitas tanah
Meningkatkan hasil panen.

12
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil peneliatian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Bonggol pisang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair.
2. Penggunaan bongol pisang untuk pupuk cair memiliki keuntungan
diantaranya adalah murah dan mudah, selain itu ramah lingkungan.

5.2 Saran
Untuk masyarakat terutama petani, setelah mengetahui bahwa bonggol
pisang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair diharapkan agar menggunakan
pupuk ini karena selain kualitasnya tidak kalah dibanding pupuk kimia sintetis juga
bisa didapat dengan harga yang lebih murah sehingga dapat menurunkan biaya
produksi.
Mengingat banyaknya Keuntungan dari pupuk ini diharapkan masyarakat
dapat melihat peluang usaha yang sangat luas untuk mengembangkan pupuk ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Evy, Sardi dkk. 2012. Mikroba Juru Masak Tanaman. Depok: Trubus Swadaya

Faisal Assegaf, 2009, Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang (Musa

Paradisiacal) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Dan Enzimatis, Karya

Ilmiah, Unsoed

Khalimatu Nisa dkk. 2016. Memproduksi Kompos dan Mikroorganisme Lokal.

Bibit Publisher

http://www.gerbangpertanian.com/2012/05/apa-kehebatan-mol-bonggol-

pisang.html

http://kebundirumah.wordpress.com/pupuk-organik-padat-dan-tanaman/

http://wang-jou.blogspot.com/2013/01/mikro-organisme-lokal-mol-mikro.html

http://www.azhie.net/2012/03/pengertian-pupuk.html

http://www.eurekapendidikan.com/2014/12/kajian-pustaka.html Disalin dan

Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan

http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-

dan-contohnya.html#

http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/12/manfaat-air-cucian-beras-untuk-

penyubur.html

http://www.binasyifa.com/269/78/25/kandungan-dalam-gula-merah.htm

14

Anda mungkin juga menyukai