Anda di halaman 1dari 2

Antimony merupakan suatu unsur kimia mirip logam, yang termasuk

dalam golongan metalloids. Antimony adalah nama populer dari


unsur kimia stibium (Sb), dimana dalam berbagai reaksi kimia selalu
menggunakan symbol kimia Sb. Unsur kimia ini banyak ditemukan di
alam, dimana umumnya berikatan kimia dengan belerang dalam
senyawa sulfide Sb2S3, yang dalam ilmu geologi diberi nama stibnite.

Unsur kimia antimony adalah metalloid yang berwarna abu-abu


keperakan, berkilau jika terkena sinar. Antimony termasuk unsur
metalloid yang relatif tahan terhadap serangan beberapa jenis asam.

Antimony banyak ditemukan di pegunungan yang kaya akan batuan


mineral logam. Jumlah unsur kimia ini diperkirakan lebih besar dari
unsur kimia perak, dan ditemukan di hampir setiap jenis batuan
mineral logam. Kandungan antimony terbesar berada pada batuan
berjenis stibnite, yang merupakan sumber utama dari antimony.
Antimony juga ditemukan dalam jumlah signifikan pada batuan
berjenis arsenopyrite, galena, dan sphalerite. Meskipun di Finlandia
ditemukan deposit antimony yang sudah elemental (sudah berupa
metalloid murni), namun sebagian besar antimony yang diproduksi
berasal dari bahan baku batuan stibnite.

Proses Produksi Antimon

Metode industri untuk memproduksi antimon dilakukan dengan cara


memanggang dan pengurangan sulfur menggunakan karbon atau
reduksi langsung stibnit menggunakan logam besi.

Cara ekstraksi antimony dari batuan mineralnya tergantung pada


kadar antimony di dalam batuan tersebut. Sebagian besar bahan baku
antimon ditambang sebagai mineral sulfida, dimana untuk batuan
yang memiliki kadar antimony rendah dilakukan proses flotasi
terlebih dahulu, sementara terhadap batuan berkadar tinggi
dipanaskan hingga mencapai suhu 500-600° C , suhu di mana stibnit
mencair dan dipisahkan dari mineral ikutan . Pemanasan yang
disertai campuran dengan skrap besi atau aluminium dapat
mereduksi antimony dari sulfidanya , dimana besi atau aluminium
bertindak sebagai reduktor.

Sb2S3 + 3 Fe → 2 Sb + 3 FeS …………..(iv)


Cara ke-2 adalah memanggang antimony pada suhu tinggi, yang
disertai tiupan udara panas. Proses ini menghasilkan senyawa
antimony trioksida. Selanjutnya antimony trioksida direduksi
menggunakan karbon pada suhu tinggi, dimana reaksi yang terjadi
sebagai berikut :

Sb2S3 (s) + 6 O2 (g) → 2 Sb2O3 (s) + 3 SO2 (g) ……………..(v)

2 Sb2O3 + 3 C → 4 Sb + 3 CO2 ……………….(vi)

http://bestekin.com/2016/06/24/unsur-kimia-stibium-antimony-sifat-kimia-dan-fisikanya/

https://books.google.co.id/books?id=1nh91WJY4J0C&pg=PT91&lpg=PT91&dq=persebaran+antimon
+di+indonesia&source=bl&ots=e2MNEFoUbl&sig=-
6w7nS93cuLHkcqhhHyv6aFmetA&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwium-
_t0szWAhXDNpQKHRVPA90Q6AEIQjAD#v=onepage&q=persebaran%20antimon%20di%20indonesia
&f=false

http://www.rsc.org/periodic-table/element/51/antimony

Anda mungkin juga menyukai