Anda di halaman 1dari 53

DIMENSI RESPON

Prepared by
Ririn Wahyu Widayati.,S.Kep,Ns.,MSN
Pendahulan
• Dimensi Respon adalah sikap secara
psikologis yang harus ditunjukkan perawat
dalam berkomunikasi secara terapeutik
terhadap pasien.
Empati
Kesejatian
Konkret
Respek/
Hormat
Kesejatian
• Pengiriman pesan kepada orang lain
tentang gambaran diri kita sebenarnya.
• Ditunjukan dengan adanya kesamaan
antara verbal dan non verbal
(kongruen)
Keuntungan Perilaku Kongruen:

Perawat Klien
Berbicara dg Merasa bebas untuk
kesungguhan dan mengekspresikan pikiran
tanpa menyakiti dan emosi yg
Mengekpresikan apa yg sesungguhnya
Mengembangkan
perawat pikirkan
perasaan percaya pd
Menunjukan perawat
kespontanan Menyediakan informasi
Menunjukan dimana klien dpt
keterbukaan menggunakannya
Merasakan atmosfer
rileks
Kesejatian yang Efektif
Perawat harus menghindari membuka diri yang terlalu
dini sampai dengan klien menunjukan kesiapan untuk
berespon positif terhadap keterbukaan.
Bila kepercayaan telah didapatkan perawat dapat
menjadi lebih terbuka dan spontan untuk dapat
melakukan empati dan respek
Perawat harus menghindari membuka diri dalam
rangka memanipulasi, memberikan nasehat atau
mempengaruhi klien untuk mendapatkan apa yang
menjadi tujuan perawat.
Empati
Definition
Kemampuan menempatkan
diri kita pada diri orang lain
dan bahwa kita telah
memahami bagaimana
perasaan orang lain tersebut
dan apa yang menyebabkan
reaksi mereka tanpa emosi
kita terlarut dalam emosi
orang lain.
Aspek mental

Aspek Verbal

Aspek non verbal


Aspek Mental

Kemampuan melihat dan


memahami klien secara
emosional dan intelektual
Aspek Verbal
• Kemampuan mengungkapkan secara
verbal pemahaman terhadap perasaan
dan alasan reaksi emosi klien.
Aspek Non Verbal
• Aspek non verbal yang diperlukan adalah
kemampuan menunjukkan empati dengan
kehangatan dan kesejatian.
Membersihkan pikiran
kita yang mengganggu

Dengarkan
Mengkonsentrasikan pesan
OF verbal dan nonverbal
Mengatakan pada diri
sendiri
Menyampaikan respon
empati
Mengecek apakah respon
empatik yang kita lakukan
tsb efektif
Keakuratan

Kesejatian Kejelasan
Respon
Empati

Kehangatan Kealamiahan
Kehangatan
Kehangatan
Menyampaikan kehangatan perllu
ditunjukan secara:
1. Verbal
2. Non verbal
Non Verbal
Kondisi Muka
• Dahi : rileks, tidak ada kerutan.
• Mata : kontak mata yang nyaman, gerakan mata natural.
• Mulut : rileks, tidak cemberut dan menggit bibir,
tersenyum jika perlu, rahang rileks.
• Ekspresi : tampak rileks, tidak ada ketakutan,
kekhawatiran, menunjukkan perhatian dan ketertarikan.

Kondisi Postur/Sikap tubuh  tubuh, kepala,


bahu, lengan, tangan, dada, kaki, telapak kaki??
Posisi Tubuh yang dapat
Menurunkan Kehangatan
Mengangkat bahu tanda tidak
peduli/tidak tahu
Bersedekap
Memutar jempol
Menyilang kaki
Mengepal tinju
Dst....
Hal Merusak Kehangatan

• Melihat sekeliling pada saat sedang


berkomunikasi dengan orang lain
• Mengetuk-ketuk dengan jari
• Mundur tiba-tiba
• Tidak tersenyum
• Dst...
Hambatan Menunjukan
Kehangatan
• Terburu-buru
• Emosi berlebihan
• Shock / terkejut
• Penilaian tentang orang lain
Respek
Definition
• Perilaku yang menunjukan
kepedulian atau perhatian, rasa
suka dan menghargai klien.

• Perawat menghargai klien sebagai


seseorang yang bernilai dan
menerima klien tanpa syarat.
Lanjutan....
• Perawat menerima klien apa adanya.
• Sikap tidak menghakimi, tidak
mengejek, tidak mengkritik maupun
menghina
Perilaku Respek
• Melihat kearah klien
• Memberikan perhatian yang tidak terbagi
• Memelihara kontak mata
• Senyum pada saat yang tepat
• Bergerak ke arah klien
• Menentukan sapaan yang disukai
• Jabat tangan atau sentuhan yang lembut
Konkret
Konkret
Menggunakan istilah yang spesifik, jelas
dan nyata (bukan abstrak) pada saat
mendiskusikan dengan klien mengenai
perasaan, pengalaman, dan tingkah
lakunya.
Fungsi
• Mempertahankan respon perawat terhadap
perasaan klien, penjelasan dengan akurat
tentang masalah dan mendorong klien
memikirkan masalah yang spesifik.

Menghindari keraguan dan ketidakjelasan


penyampaian.
Dimensi Tindakan
• Proses interpersonal yang digunakan
oleh perawat untuk memfasilitasi,
memodifikasi dan perluasan dari
gambaran diri & konsep diri orang lain
Kesegeraan
Membuka Diri
Konfrontasi Emosional Bermain
Katarsis Peran

Dimensi Tindakan
Konfrontasi
Adalah ekspresi dr perawat utk
merasakan ketidaksesuaian perilaku
klien (perilaku maladaptif) yang
bertujuan utk meningkatkan
kesadaran diri klien
Kategori Konfrontasi:

1. Ketidaksesuaian antara ekpresi klien ttg dirinya


(konsep diri) dengan apa yg dia inginkan (ideal diri)

2. Ketidaksesuaian antara ekpresi diri secara verbal dan


perilaku klien

3. Ketidaksesuaian antara pengalaman yang


diekspresikan klien sendiri dan pengalaman perawat
tentang klien
Pengkajian saat akan Konfrontasi
– Tingkat trust
– Waktu yg tepat : orientasi tdk boleh
berlebihan.
– Tingkat stress klien
– Kekuatan mekanisme pertahanan klien
– Perasaan klien akan kebutuhan ruang
personal/kedekatan
– Toleransi & kemampuan klien
mendengarkan pendapat yg berbeda
darinya
Bagian Konfrontasi
1. Membuat orang lain sadar terhadap perilaku yang tidak
produktif/ merusak.

2. Membuat pertimbangan tentang bagaimana dia bertingkah


laku yang produktif dengan jelas dan konstruktif.
Konfrontasi tepat dilakukan pada saat

1. Tingkah laku klien tdk produktif


2. Tingkah laku klien merusak
3. Ketika klien melanggar hak orang lain
Level Konfrontasi
• Fase perkenalan : rendah
• Fase kerja : tinggi
• Fase terminasi : rendah
Cara Konfrontasi
1. Clarify : membuat sesuatu lebih jelas
untuk dimengerti
2. Articulate : mengekspresikan
menggunakan perkataan sendiri
3. Request : permintaan
4. Encourage : anjuran, support,
harapan, kepercayaan
Contoh
Rumah kost anda sangat berantakan. Teman sekamar anda meletakkan baju
sembarangan, buku-buku sering berserakan di lantai, meskipun teman anda
biasanya membersihkankamar setiap 2 minggu sekali dia kembali pada
kebiasaannya diatas. Anda meras atidak nyaman dan bahkan ragu-ragu untuk
mengundang teman anda dating ketempat kost anda.
• Bagaimana anda seharusnya melakukan konfrontasi terhadap teman anda?

• “Kamu telah meletakkan baju di atas tempat tidur, dan semua buku-bukumu
berserakan di lantai”. (clarify)
• “Saya merasa tidak nyaman dikarenakan kamu membuat kamar kitajadi
berantakan tidak karuan” (Articulate)
• “Saya lebih suka kamu menyimpan barang pribadimu di tempatmu atau di
lemari” (Request)
• “Dengan jalan itu akan terdapat jalan yang luas untuk kita di kamar ini dan
saya akan merasa bebas untuk mengundang teman tanpa merasa khawatir
karena kamar kita berantakan” (Encourage)
Kesegeraan
• Kesegeraan adalah sensivitas perawat pada perasaan klien
dan kesediaan untuk mengatasi perasaan dari pada
mengacuhkannya

• Berespon dengan kesegeraan berarti berespon pada apa yang


terjadi antara perawat dan klien saat itu dan di tempat itu.

• Kesegeraan melibatkan perasaan dari klien terhadap perawat,


kesegeraan ini dapat menjadi suatu hal yang sulit untuk
dicapai
Contoh
• Pasien: “Perawat disini tidak peduli pada kliennya, mereka
menangani kita seperti anak-anak dan buka orang dewasa”.

• Perawat: “Maaf, mengapa Anda merasa bahwa kami tidak


memperdulikan atau mungkin kami yang tidak mengerti
pendapat Anda?”
Membuka Diri
• Membuat orang lain tahu tentang pikiran, perasaan, dan
pengalaman pribadi kita

• Membuka diri diperlukan saat perawat ingin meningkatkan


pemahaman, kekuatan dan kepercayaan klien

Rasional : pembukaan diri terapis meningkatkan perasaan bagi


klien untuk ikut membuka diri
Kriteria Membuka Diri

1. Untuk menjadi model dan mendidik


2. Untuk memvalidasi realita
3. Untuk mendorong otonomi klien
Contoh Membuka Diri :
K : Ketika dia bilang bahwa dia tidak ingin bertemu saya lagi, saya
merasa ingin menamparnya dan memeluknya pada saat yang sama.
Tapi saya sadar masalahnya ada pada saya, tidak ada orang yang
mencintai dan perduli pada saya

P : Ketika saya putus cinta dengan pacar saya dulu, saya juga merasa
marah, terluka sama seperti yang anda ceritakan tadi (bahwa
perasaan tersebut wajar)
Guidelines Membuka Diri
1. Kerjasama: apakah akan membuat klien menjadi lebih
kooperatif?
2. Pembelajaran: apakah membantu klien untuk belajar
tentang dirinya?
3. Katarsis: apakah membantu klien untuk
mengekspresikan perasaan yang ditekannya?
4. Support : apakah membuat klien merasa terbantu
dengan support dan reinforcement yang kita berikan?
Cara Membuka Diri
1. Mendengar: bukan utk menjawab
2. Empati
3. Membuka diri
4. Mengecek
Emosional Katarsis
• Klien didorong utk membicarakan hal-hal yg
sangat mengganggunya untuk mendapatkan efek
yg terapeutik

• Sangat bergantung pada kepercayaan diri klien


dan trust klien thdp perawat

• Jika klien sulit mengekspresikan perasaannya,


perawat dapat membantunya dgn menceritakan
bgmn ia bersikap jika berada pd situasi klien
Contoh Emosional katarsis
P: Bagaimana perasaan kamu saat suamimu memukul dan membentak?
K: Dia memang orang yg pemarah, mungkin salah saya yang mau
menikah dengannya
P: Sepertinya ibu membela tindakannya pd ibu. Saya takjub dgn apa yg
ibu rasakan saat itu.
K: Yah…begitu
P: Tahukah ibu, hal itu mungkin membuat saya marah jika hal tsb
menimpa saya
K: Sebenarnya saya juga marah, tapi mau bagaimana lagi, Saya sudah
lama muak dengan semua ini. Andai dia tahu betapa tersiksanya
saya
Bermain Peran
• Kegiatan utk membangkitkan situasi dlm upaya
meningkatkan penghayatan klien dlm hubungan
manusia & memperdalam kemampuannya utk
melihat situasi dr sudut pandang lain dan
membiarkan klien mencoba situasi baru dlm
lingkungan yg aman
Lanjutan...
• Bermain peran digunakan untuk melatih
kemampuan umpan balik konstruktif
dengan lingkungan yang mendukung dan
tidak mengancam.
Tahap Bermain Peran
1. Mendefinisikan masalah
2. Menciptakan kesiapan utk bermain peran
3. Menciptakan situasi
4. Membuat karakter
5. Penjelasan & pemanasan
6. Pelaksanaan memerankan suatu peran
7. Berhenti
8. Analisis dan diskusi
9. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai