02 KPP Bayi
03 KPP Kanak-Kanak
10 Kurang Pengetahuan
Kesiapan Peningkatan
Perkembangan (KPP) Ibu Hamil
Kesiapan Peningkatan Perkembangan
IBU HAMIL
Kehamilan :
•Suatu rangkaian dari mulai bertemunya sel s
perma dan sel telur yg sehat dan dilanjutkan
dgn fertilisasi, nidasi, dan implantasi, (Sulisty
owati, 2012)
Tindakan pd Kelompok :
Edukasi Kelompok Ibu Hamil
Kesiapan Peningkatan Perkembangan (KPP) Bayi
0- 18 bulan (Infant)
Percaya vs Tidak Percaya (Trust vs Mistrust)
KPP Bayi : tahap perkembangan bayi usia 0- 18 bulan.
Bayi bljr mengembangkan rasa percaya trhdp org lain.
Perkembangan normal : pemupukan rasa percaya, diawali
rasa percaya pd ibu & mengharapkan perhatian (Keliat, dkk,
2015).
Jk bayi tdk mampu mencapai tugas perkembangan maka ba
yi akan cenderung tdk percaya pd org lain
Tanda & Gejala
Usia 0 – 6 Bulan Usia 6 – 12 Bulan Usia 12 – 18 Bulan
1. Mengangkat kepala 1. Merangkak, berdiri, berjalan deng 1. Berjalan mundur, menangka
2. Membalikkan badan dari ter an berpegangan dan latihan berja p bola, menendang bola, be
lentang ke telungkup sampa lan sendiri rjalan naik turun tangga
2. Membungkukan badan tanpa ber 2. Menumpuk balok
i anak dapat membalikkan b pegangan 3. Menyebutkan nama bagian t
adannya sendiri 3. Tertawa/berteriak gembira bila m ubuh
3. Menggenggam benda elihat benda yg menarik 4. Mengucapkan perkataan yg
4. Mengoceh dan memberi rea 4. Mengucapkan perkataan yg terdir terdiri dari 2 suku kata
ksi trhdp suara i dari 2 suku kata yg sama 5. Memperhatikan / memanda
5. Menengok ke arah sumber s 5. Memperhatikan / memandang wa ng wajah ibu/org yg diajak b
uara jah ibu/org yg mengajak bicara icara
6. Senang diajak bicara & bermain, 6. Senang diajak bicara dan be
6. Menangis saat merasa tidak berbahagia dipeluk dan dicium rmain, berbahagia dipeluk d
nyaman (basah, lapar, haus, 7. Menangis saat merasa tdk nyama an dicium
sakit dan gerah) n 7. Menangis saat merasa tdk n
8. Menangis saat digendong org yg yaman
tdk dikenalnya 8. Menangis saat digendong o
rg yg tdk dikenalnya
Tujuan Asuhan Keperawatan
Tindakan Keperawatan Ners
Pada Bayi :
Usia 12 – 18 Bulan •Latih bayi utk berjalan mundur, menangkap bola, menenda
ng bola, dan berjalan naik turun tangga
•Latih bayi utk menumpuk balok
•Latih bayi utk menyebutkan nama-nama bagian tubuhnya
•Latih bayi utk mengucapkan perkataan yg terdiri dari 2 su
ku kata
•Dudukkan bayi bersama-sama saat makan dengan keluarg
a
Tindakan Keperawatan Ners pada Keluarga:
1. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai bayi
2. Jelaskan cara memfasilitasi perkembangan rasa percaya diri bayi
3. Latih cara menstimulasi perkembangan rasa percaya diri bayi
4. Latih keluarga yang menstimulasi perkembangan rasa percaya bayi
5. Diskusikan tanda penyimpangan perkembangan dan cara mengatasinya
6. Jelaskan pemeriksaan kesehatan bayi secara teratur
Psychososial Ability :
Role
Personal Fragility
Personal purpose
Self Conceptual Disorder
Unique
Personal characteristic
Friendship and loyal friend
Tanda & Gejala
Subjektif Objektif
•Remaja dpt menilai scra objek •Bertanggung jawab trhdp tu
tif kelebihan & kekurangan gas yg diberikan
•Memiliki sahabat •Menemukan identitas diri yg
•Merasa tertarik pd lawan jenis objektif
•Mengembangkan bakat yg dis •Memiliki cita-cita masa depa
ukai n
•Mempunyai prestasi akade
mik
•Mempunyai teman sebaya
Fokus Pengkajian Identitas diri, kemampuan bersosialisasi
Fokus Evaluasi Peningkatan kemampuan anak sekolah, peningkatan kemampuan care giver dalam memfasilit
asi remaja dalam kegiatan yg sesuai dengan identitas diri. Mengenal tanda penyimpangan per
kembangan dan cara mengatasinya. Penggunaan fasilitas kesehatan
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN DEWASA MUDA (18 – 40 Thn)
Intimasi vs Isolasi
Fokus Diagnosis Tujuan : klien mampu melakukan stimulasi perkembangan Dewasa Muda
Fokus Diagnosis Tujuan : klien mampu melakukan stimulasi perkembangan Dewasa Tua
Fokus Pengkajian Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topic tertentu
Fokus Diagnosis Tujuan : klien mampu memahami tentang kondisi kesehatan, tahu cara merawat, melakukan
perawatan, menggunakan pelayanan kesehatan, merasakan manfaat perawatan diri yang di
lakukan
Fokus Intervensi / Imp Tindakan pd Klien :
lementasi 1. Diskusikan keluhan yang disampaikan oleh klien
2. Lakukan pengkajian lanjut atas keluhan yang disampaikan
3. Jelaskan hasil pengkajian
4. Jelaskan cara perawatan yang dilakukan
5. Latih klien untuk merawat kesehatannya
6. Berikan pujian
Fokus Evaluasi Peningkatan pengetahuan dalam cara merawat kesehatan
MATERI
DIAGNOSA PSIKOSOSIAL
ANSIETAS
Ansietas adalah perasaan was-was, khawatir, takut yang tidak jelas atau tidak nyaman seaka
n-akan terjadi sesuatu yang mengancam. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang mem
peringatkan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak mengatasi ancaman.
Fokus Pengkajian Penyebab : perubahan status kesehatan, hospitalisasi, ancaman terhadap kematian, benca
ba
Tanda dan Gejala :
Subjektif : mengeluh sakit kepala, mengeluh tidak nafsu makan, merasa lemas dan khawatir
, mengeluh takut, cepat lelah
Objektif : gemetar, menangis, aktivitas sehari-hari tebengkalai, sulit konsentrasi, gelisah, ta
mpak tegang, sulit tidur, gangguan pernapasan, tremor
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien mampu mengidentifikasi kecemasan. Pasien mampu melakukan latihan rela
ksasi napas dalam, distraksi, hipnotis 5 jari dan spiritual
Fokus Intervensi / Imp Kaji tanda-tanda ansietas, ajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam, distraksi, hipnotis 5
lementasi jari, dan spiritual
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala ansietas dan peningkatan kemampuan mengatasi ansietas
GANGGUAN CITRA TUBUH
GCT dlh perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang diakibatkan oleh perubahan
struktur, ukuran, bentuk, dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Fokus Pengkajian Penyebab : perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit, perubahan struktur tubuh akibat
luka, operasi, dan proses penyakit, perubahan bentuk tubuh akibat tindakan seperti pemasa
ngan infus, oksigen, kateter, perubahan pandangan terhadap penampilan tubuh.
Tanda dan Gejala :
Subjektif : menolak perubahan/kehilangan tubuh, perasaan negative tentang tubuh, takut pa
da reaksi orang lain
Objektif : kehilangan bagian tubuh, menghindari melihat/menyentuh bagian tubuh yang beru
bah, menyembunyikan bagian tubuh yg berubah, perubahan hubungan social, trauma terha
dap bagian tubuh yg tdk berfungsi
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien mampu mengidentifikasi bagian tubuh yang berfungsi dan yang terganggu,
mengafirmasi dan melatih bagian tubuh yang sehat, melatih bagian tubuh yang terganggu d
an merasakan kemampuan utk melakukannya
Fokus Intervensi / Imp Diskusikan persepsi, perasaan, dan harapan klien terhadap citra tubuhnya. Latih klien meng
lementasi gunakan bagian tubuhnya yang sehat. Latih merawat dan melatih bagian tubuh yang tergan
ggu. Melatih klien melakukan kegiatan sosial
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala GCT dan peningkatan kemampuan pasien dan pandangan pad
a tubuh yang berubah
HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL
HDRS adalah munculnya persepsi negative terhadap makna diri sebagai respon terhadap situ
asi saat ini
Fokus Pengkajian Penyebab : perubahan pada citra tubuh, riwayat kehilangan, perubahan peran social, riwaya
t penolakan, kegagalan hidup berulang, harapan diri tidak realistic, riwayat kehilangan, riway
at penolakan, riwayat pengabaian
Tanda dan Gejala :
Subjektif : menilai diri negative, merasa malu atau bersalah, melebih-lebihkan penialian neg
ative, menolak penilaian positif, dan sulit konsentrasi
Objektif : berbicara pelan dan lirih, menolak berinteraksi dengan org lain, berjalan menunduk
, kontak mata kurang, lesu dan tidak bergairah, pasif, tidak mampu membuat keputusan
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien mampu mengidentifikasi kemampuan positif
Fokus Intervensi / Imp Identifikasi kemampuan dan aspek positif yg dimiliki, menilai kemampuan dan aspek positif y
lementasi ang dimiliki, memilih kemampuan positif yang bias dilatih, melatih kemampuan positif yang d
imiliki.
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala HDRS dan peningkatan kemampuan pasien mengatasi HDRS
KETIDAKBERDAYAAN
Ketidakberdayaan adalah persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan mempengaruhi
hasil secara bermakna, suatu keadaan ketika individu kurang dapat mengendalikan kondisi te
rtentu atau kegiatan yg baru dirasakan.
Fokus Pengkajian Penyebab : ketidakadekuatan koping sebelumnya seperti depresi, program pengobatan jang
ka panjang/kompleks, hubungan interpersonal yang tidak memuaskan, dan lingkungan yg td
k mendukung perawatan/pengobatan
Tanda dan Gejala :
Subjektif : menyatakan frustasi atau tidak mampu melakukan aktivitas sebelumnya, merasa
diasingkan, menyatakan merasa malu, keraguan terhadap kinerja peran, merasa tertekan
Objektif : menghindari orang lain, tidak berpartisipasi dalam pengobatan/perawatan, bergant
ung pada orang lain, apatis dan pasif, ekspresi muka murung
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien mampu mengungkapan kepuasan dan tidak bergantung pada orang lain, tid
ak menyalahkan org lain, tdk berfokus pada diri sendiri, tdk mengalami kebingungan, mamp
u melakukan kegiatan dan mampu mengambil keputusan
Fokus Intervensi / Imp Identifikasi pemikiran yg negative, bantu ps meningkatkan pikiran yg positif, latih harapan po
lementasi sitif.
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala ketidakberdayaan dan peningkatan kemampuan pasien mengat
asi ketidaberdayaan
KEPUTUSASAAN
Keputusasaan merupakan kondisi individu yg memandang adanya keterbatasan atau tidak ter
sedianya alternative pemecahan masalah dan tidak mampu memobilisasi energy demi kepent
ingannya sendiri.
Fokus Pengkajian Penyebab : stress jangka panjang, penurunan kondisi fisiologis, penyakit kronis, kehilangan
kepercayaan pd kekuatan spiritual, kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting, pembat
asan aktivitas jangka panjang, dan isolasi sosial
Tanda dan Gejala :
Subjektif : mengungkapkan isi pembicaraan yg pesimis “Saya tidak bisa”, selera makan men
urun, sulit tidur
Objektif : berperilaku pasif, sedih, afek datar, inisiatif kurang, kurang terlibat dalam perawata
n
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien memiliki harapan dan keyakinan, memiliki motivasi hidup, mengatasi stress
yg yg dihadapi, peningkatan kegiatan spiritual dan mampu berkomunikasi secara efektif
Fokus Intervensi / Imp Identifikasi kemampuan membuat keputusan dan mengidentifikasi harapan dalam kehidupa
lementasi n, identifikasi hubungan dan dukungan social yg dimiliki pasien, latih cara merawat dirinya, l
atih cara melakukan aktifitas positif, latih koping positif
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala keputusasaan dan peningkatan kemampuan pasien mengatasi
keputusasaan
KEHILANGAN/BERDUKA
Proses kompleks yg normal meliputi respon dan perilaku emosional, fisik, spiritual, sosial dan
intelektual ketika individu memasukkan kehilangan yg aktual, adaptif, atau dipersepsikan ke d
alam kehidupan sehari-hari
Fokus Pengkajian Penyebab : kematian/kehilangan org yg berarti, antisipasi kematian keluarga/org yg berarti,
kehilangan (pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial).
Tanda dan Gejala :
Subjektif : tdk menerima kehilangan, menyalahkan, rasa bersalah, merasa sedih, merasa td
k ada harapan, mimpi buruk, merasa tdk berguna
Objektif : marah, menangis, pola tidur berubah, tdk mampu berkonsentrasi, memisahkan diri
, memelihara dgn hubungan dgn yg hilang, fungsi imunitas terganggu.
Fokus Diagnosis Tujuan : memahami proses kehilangan, mengetahui cara mengatasi kehilangan scra bertah
ap, melakukan manajemen rasa marah, melatih diri bergerak dari harapan ke realita, melatih
diri melihat aspek positif, melatih rencana baru
Fokus Intervensi / Imp Kaji tanda dan gejala berduka, jelaskan tahap berduka : denial, anger, bergaining, depresi a
lementasi nd acceptance, latih melalui tahap berduka.
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala berduka dan peningkatan kemampuan pasien mengatasi berdu
ka