Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU HAMIL DENGAN


HIPERTENSI
KELOMPOK I

Vivi Sri Utami Gobel 1901058


Indria Putri Utina 1901055
Sri Delviana Daud 1901048
Deviana Triana Ponengoh 1901040
PENGERTIAN

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi dalam kehamilan dimana tekanan
darah sistol diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg atau adanya peningkatan
tekanan sisstolik sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolik sebesar
15 mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal
dalam jangka waktu 6 jam.
ETIOLOGI
Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi dan dikelompokkan
dalam beberapa faktor sebagai berikut :
1. Primigravida, primipaternitas
2. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel,diabetes
melitus, hidrops fetalis, bayi besar.
3. Umur
4. Riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
5. Penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
6. Obesitas
PATOFISIOLOGI

Pada ibu hamil normal plasenta menghasilkan progesteron yang bertambah hal ini menyebabkan ekresi natrium
lebih banyak karena progesteron berfungsi sebagai diuretik ringan. Kehilangan natrium menyebabakan
penyempitan dari vilume darah kompartemen vaskuler, pada kehamilan dengan pre eklamsi menunjukan
adanya peningkatan resistensi perifer dan vasokontriksi pada ruang vaskuler, bertambahnya protein serum
(albumin dan globulin ) yang lolos dalam urine disebabkan oleh adanya lesi dalam glomerolus ginjal, sehingga
terjadi oliguri karena menurunya aliran darah ke ginjal dan menurunya GFR (glomerulus filtrat rate ) kenaikan
berat badan dan oedema yang disebabka penambahan cairan yang berlebiha dalam ruang intrestisial mungkin
berhubungan dengan adanya retensi air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari ruang intravaskuler ke
intertisialdiikuti oleh adanya kenaikan hematokrit, peningkatan protei serum menambah oedem dan
menyebabkan volume darah berkurang, visikositas darah meningkat dan waktu peredaran darah teri
menjadi lama.
MANIFESTASI KLINIS
1. Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang buruk dapat m
engakibatkan kelahiran dengan berat badan dan kelahiran prematur.
2. Mengalami hipertensi diberbagai level.
3. Protein dalam urin berkisar dari +1 hingga +4.
4. Gejala neurologi seperti pandangan kabur, sakit kepala dan hiper refleksia
mungkin akan terjadi.
5. Berpotensi gagal hati.
6. Kemungkinan akan mengalami nyeri di kuadran kanan atas.
7. Meningkatnya enzim hati.
8. jumlah trombosit menurun
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Uji urin kemungkinan menunjukkan proteinuria


2. Pengumpulan urin selama 24 jam untuk pembersihan kreatinin dan protein.
3. Fungsi hati : meningkatnya enzim hati (meningkatnya alamine aminotransferase atau menin
gkatnya aspartate ).
4. Fungsi ginjal: profil kimia akan menunjukkan kreatinin dan elektrolit abnormal, karena gangg
uan fungsi ginjal.
5. Tes non tekanan dengan profil biofisik.
6. USG seri dan tes tekanan kontraksi untuk menentukan status janin
7. Evaluasi aliran doppler darah untuk menentukan status janin dan ibu.
KOMPLIKASI
Pada ibu :
1) Eklampsia
2) Pre eklampsia berat
3) Solusio plasenta
4) Kelainan ginjal
5) Perdarahan subkapsula hepar
6) Kelainan pembekuan darah
7) Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platellet count).
8) Ablasio retina.

Pada janin :
1) Terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus
2) Kelahiran prematur
3) Asfiksia neonatorum
4) Kematian dalam uterus
5) Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan yang dapat dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan
diantaranya :

• Hipertensi Ringan
• Hipertensi Berat
• Hipertensi Kronis
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI

KASUS

Ny. W berumur 36 tahun, hamil 33 minggu, mengeluh nyeri di bagian puggung, Keluhan meningkat pada saat
beraktivitas dan keluhannya menurun pada saat beristirahat atau tidur, Ny. W mengatakan keluhan dirasakan
hilang pada saat malam hari ketika tidur. Ny. W juga merasa khawatir dengan proses persalinanya nanti,
khawatir akan janinnya, Klien mengatakan pergerakan bayi kurang aktif.
Berdasarkan hasil pemeriksaan perawat didapatkan bahwa TFU 33 cm, kontraksi reguler 3x20s dalam 10 meni
t, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan areola mamae hyperpigmentasi Tekanan darah :165/110 m
mHg, Suhu : 37 C, Nadi : 115 x/menit, Respirasi: 23 x/menit. Dokter menganjurkan agar selanjutnya Ny. W
kontrol teratur dan melakuakn senam yang bertujuan untuk menjaga kesehatan janin Dokter kemudian
menganjurkan untuk persalinan sebaiiknya dilakukan dirumah sakit.
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny. W Nama Suami : Tn. L
Usia : 36 Tahun Usia : 40 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Lama Perkawinan : 14 Tahun
Kawin : 1 kali
2. Riwayat Kehamilan Saat Ini

ANC Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3 Kehamilan Persalinan Anak


Anak Kompl
Berat badan 52 kg 54 kg 62 kg Umur Penyu Jenis Penolong Penyulit ikasi Jenis BB PB Keadaan
Ke Kehamila lit & umur
Nifas
n sekarang
Berapa kali 2x 2x 2x 1 Cukup Tidak Normal Bidan Tidak 40 hari Laki - 3100 48 Baik, 4
bulan ada ada laki kg cm tahun

Dimana PKM PKM PKM 2 33


minggu

Nyeri, Merasa
Keluhan Tidak ada Tidak ada
pusing

Makan makanan Persiapkan


Pesan nakes
Rajin kontrol
yang sehat, keperluan Pengalaman menyusui : ya Berapa lama : 2 Tahun
minum tablet FE persalinan
yang diberikan Riwayat Obstetri: G2 P1 A0 Anak Hidup : 1 anak
- Riwayat Ginekologi
Gerakan janin Ada aktif Ada aktif
Ada aktif Masalah ginekologi : Tidak ada
Kenaikan berat
-
4 kg 5 kg Riwayat KB : Kb suntik selama 2,5 tahun
badan Riwayat Imunisasi TT: -
- Riwayat Menstruasi
HPHT : 11 April 2011
BB sebelum hamil : 50kg
DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
Keadaan umum : Pasien Tampak Lemah, pusing, kesakitan
Kesadaran : Komposmentis
BB/TB : 62/155 Kg/cm
Tanda Vital
Tekanan Darah : 165/110mmHg; Nadi : 115 x/mnt
Pernapasan : 23x/mnt Suhu : 37

PEMERIKSAAN FISIK (Heand To Toe)


a. Inspeksi
Kepala
Rambut: Bersih, Hitam, Tidak Berketombe
Muka : Simetris, tidak odema, tidak pucat
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda
Hidung : Bersih, tdk ada polip hidung
Mulut : Bersih, tdk ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Telinga : Simetris, tidak ada secret
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena juguralis
Dada/Payudara
Bentuk : Simetris
Putting : Menonjol
Areola : Kehitaman
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, bersih tidak ada odema
Genitalia : Bersih
Anus : Tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas : Baik, lengkap, tidak odema
Bawah : Baik, lengkap, tidak odema
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena juguralis
Dada/Payudara : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Abdomen :
a) TFU : 33 cm,
b) Kontraksi : frekuensi 3x/10 menit lama kontraksi 20 detik
c) Leopold I : Bokong
d) Leopold II : Ka (Punggung), Ki (Bagian Kecil)
e) Leopold III : Kepala (Belum masuk PAP)
f) Leopold IV : tidak dilakukan
g) Pigmentasi : tidak ada
c. Auskultasi
Dada : Veskuler paru normal
Abdomen : tidak Ada bising usus
d. Perkusi
Dada : Hipersonor
Ekstremitas : Atas Baik
Bawah Baik
Obat-obatan yang dipakai saat ini : tidak ada
Hasil pemeriksaan penunjang :
VT : presentasi vertex, selaput ketuban utuh
Proteinuria negative urine jernih
Analisa Data
Data Etiologi Problem

DS: Iskemia plasenta Nyeri Akut


1 . Pasien mengeluh nyeri ↓
di bagian puggung Disfungsi endotel
P : Pasien mengeluh ↓
nyeri pada saat Vasospasme
beraktivitas ↓
Q: Nyeri seperti Penurunan suplai darah ke otak
ditusuk - tusuk ↓
R: Nyeri pada bagian Penurunan suplai O2 ke otak
punggung ↓
S: Skala nyeri 5 Metabolisme anaerob
T: nyeri hilang timbul ↓
Pembentukan asam laktat
DO: ↓
TD: 165/110 mmHg Nyeri Akut
N: 115x/menit
Pernafasan : 23x/menit
Suhu : 37 derajat celcius

DS: Merasa khawatir dengan proses Ansietas


1. Pasien merasa khawatir persalinan
dengan proses ↓
persalinanya nanti Pergerakan janin <<
2. Pasien mengatakan ↓
khawatir akan janinnya Klien khawatir akan janinnya
3. Pasien mengatakan ↓
pergerakan bayi kurang Pasien tampak gelisah
aktif ↓
DO: Cemas
1. Pasien tampak gelisah
2. Pasien tampak tegang
B. Diagnosa Keperawatan

• Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
• Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
C. Intervensi Keperawatan

No Hari/Tgl Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi


Hasil
1 Kamis, Nyeri Akut Setelah dilakukan Observasi :
07/06/18
berhubungan dengan tindakan keperawatan - Identifikasi Lokasi,
agen pencedera selama 1x24 jam nyeri Karakteristik durasi,
fisiologi ( mis. kepala berkurang frekuensi, kualitas,
Inflamasi, iskemia, Kriteria hasil : intesitas nyeri
neoplasma ) 1) Keluhan Nyeri - Pantau tanda-tanda
Cukup Menurun vital
2) Tekanan darah - Indentifikasi skala
sedang nyeri
Terapeutik :
- Fasilitasi tidur dan
istirahat
Edukasi :
- Anjurkan teknik
Nonfarmakologi
senam ibu hamil
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian analgetik
jika diperlukan
2 Kamis, Ansietas Setelah dilakukan Observasi :
07/06/18
berhubungan dengan tindakan keperawatan - Monitor tanda-tanda
kekhawatiran selama 1x24 jam nyeri ansietas
mengalami kepala berkurang Terapeutik :
kegagalan Kriteria hasil : - Motivasi
1) Perilaku gelisah mengidentifikasi
cukup menurun situasi yang memicu
2) Perliku tegang kecemasan
cukup menurun Edukasi :
3) Frekuensi nadi - Latih kegiatan
D. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Jam Implementasi Respon

1 Dx I 1x24 Observasi : Observasi:


Jam
- Mengidentifikasi Lokasi, - Lokasi nyeri abdomen
Karakteristik durasi, bagian bawah akibat
frekuensi, kualitas, intesitas pembedahan section
nyeri caesarea
- Memantau tanda-tanda vital - TD: 165/110 mmHg
- Mengindentifikasi skala N: 115x/menit
nyeri Pernafasan : 23x/menit
Terapeutik : Suhu : 37 derajat celcius
- Memfasilitasi tidur dan - Skala Nyeri 5
istirahat Terapeutik :
Edukasi : - Merelaksasikan tubuh agar
- Menganjurkan teknik lebih nyaman dan nyeri
Nonfarmakologi senam ibu bias dikurangi
hamil untuk mengurangi Edukasi :
rasa nyeri - Mendapatkan rasa kontrol
Kolaborasi : terhadap nyeri
- Mengkolaborasi pemberian Kolaborasi :
analgetik jika diperlukan - Tindakan kolaborasi
pemberian analgetik
untuk mendapatkan rasa
kontrol terhadap nyeri
2 Dx II 1x24 Observasi : Observasi:
Jam
- Memonitor tanda-tanda - Mengetahui tingkat
ansietas ansietas
Terapeutik : Terapeutik :
- Memotivasi - Mempersiapkan klien
mengidentifikasi situasi menghadapi segala
yang memicu kecemasan kemungkinan
Edukasi : Edukasi :
- Melatih kegiatan pengalihan - Kegiatan ini meredahkan
untuk mengurangi kecemasan pada pasien
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl Dx Evaluasi P T H

Kamis, 1 S :
07/06/18
1. Pasien mengeluh nyeri di bagian
puggung
P : Pasien mengeluh nyeri pada saat
beraktivitas
Q: Nyeri seperti ditusuk - tusuk
R: Nyeri pada bagian punggung
S: Skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul
O :
TD: 130/90 mmHg
N: 98x/menit
Pernafasan : 23x/menit
Suhu : 37 derajat celcius
A :
Masalah teratasi………
Dx I Nyeri Akut b/d agen pencedera
fisiologi ( mis. Inflamasi, iskemia,
neoplasma )
3 4 4
1. Keluhan Nyeri ( Cukup Menurun )
2. Tekanan darah ( Sedang ) 1 3 4
P :
Intervensi dihentikan…..
Kamis, 2 S :
07/06/18
1. Pasien Tanpa Rileks dan melaporkan
bahwa cemasnya berkurang
2. Pasien dapat mengatasi kecemasanya
O :
1. Pasien sudah tidak terlalu khawatir
mengenai kehamilannya
2. Pasien tidak menyakan keadaan
janinya berulang-ulang
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai