Anda di halaman 1dari 24

FASILITASI KOMUNIKASI

Vita Maryah
A

B. Sikap Perawat
dalam
Berkomunikasi
Fisik
Hadir secara utuh

D. Respon
Psikologis
D. Tindakan

Kehadiran diri secara FISIK


(Egan, 1973 dlm Kozier & Erb, 1983)

1. Berhadapan
2. Mempertahankan kontak
mata
3. Membungkuk ke arah klien
4. Mempertahankan sikap
terbuka
5. Tetap relax

DIMENSI RESPON

Urgensi:
1. BHSP
2. Komunikasi terbuka
Contoh Singkatan yang sering digunakan
Dx : Diagnosa
Tx : Terapi
Dbn : Dalam batas normal
Taa : Tidak apa apa
Px : Pasien, Kx
Intervesi~terapi

A. Kesejatian
adalah pengiriman pesan pada orang
lain tentang gambaran diri kita yg
sebenarnya.
Kongruen kesamaan antara verbal dan
non verbal
Inkongruen Gerak kaki : menendang, tegang, sering
berganti posisi

Gerak tangan : menggaruk pipi, menarik


kuku, memegang lutut saat tersenyum

Manfaat perilaku Kongruen untuk


klien (Smith, 1992)
Merasa bebas untuk mengeksplorasi pikiran
& emosi yang sesungguhnya
Mengembangkan perasaan percaya pada
perawat
Menyediakan informasi dimana perawat
dapat menggunakannya
Merasakan atmosfer rileks

Inkongruen menimbulkan
Tidak percaya
Curiga
Informasi berharga hilang, dll

Ciri Perilaku Inkongruen


Gerak Kaki
Menendang dengan agresif
Posisi kaki tegang
Sering mengganti postur kaki
Gerak tangan
Menggaruk pipi
Menarik kuku tangan dengan keras
Melindungi atau memegang lutut ketika
tersenyum

Faktor yang mempengaruhi:


Kepercayaan diri
Persepsi thd orang lain
Lingkungan (waktu & tempat)

Langkah:
Hindari membuka diri terlalu dini; tunggu
kesiapan klien
Dapat lebih terbuka & spontan jika telah
ada kepercayaan
Hindari membuka diri utk memanipulasi,
menasehati/mempengaruhi utk tujuan
pribadi perawat

B. Empati
Kemampuan menempatkan diri kita
pada posisi orang lain
Memahami perasaan orang lain
Tanpa emosi kita terlarut dalam
emosi orang lain
Aspek : mental, verbal, non verbal

Tahap
a) Bersihkan pikiran dari agenda yang
mengganggu
b) Dengarkan
c) Konsentrasi pesan verbal & non
verbal
d) orang ini ingin saya mendengar
apa darinya?
e) Sampaikan respon empatik

Menyampaikan respon empatik


harus mencakup

Keakuratan
Kejelasan
Kealamiahan
Kesejatian
kehangatan

Kehangatan
Kehangatan ditunjukkan secara verbal yaitu
dengan suara yang lembut, irama teratur
dan non verbal

Kondisi Muka
Dahi : rileks tanpa kerutan
Mata : Kontak mata yang nyaman, pergerakan
mata natural
Mulut: mulut tampak rileks, tidak cemberut, tidak
menggigit bibir, tersenyum jika perlu, rahang
tampak rileks.
Ekpresi : Tampak rileks, tidak ada ketakutan,
kekhawatiran, menunjukkan perhatian.

Sikap Tubuh

Tubuh : Behadapan, bahu pararel


Kepala : menganggukkan kepala jika perlu
Bahu :n objek tidak tegang
Lengan : tidak saling menggenggam, tidak
bermain dengan objek
Kaki : tampak nyaman tidak menendang

Posisi tubuh yang dapat menurunkan


kehangatan
Mengangkat bahu tanda tidak peduli/ tidak
tahu
Bersedekap
Menyilang kaki
Mengepalkan tangan

Hal yang dapat merusak kehangatan


Melihat sekeliling
Mengetuk-ketuk dengan jari
Tidak tersenyum

Hambatan Untuk menunjukkan


kehangatan
Terburu-buru
Penilaian tentang orang lain yang negatif

C. Respek/Hormat
Perilaku yg menunjukkan kepedulian/perhatian,
rasa suka & menghargai klien
Menghargai klien sbg seseorang yg BERNILAI
& MENERIMA TANPA SYARAT
Mendorong perawat utk membantu, memahami,
& memenuhi kebutuhan klien meski dlm
keterbatasan waktu & kemampuannya

Perilaku respek:
Melihat ke arah klien
Memberikan perhatian yang tidak
terbagi
Memelihara kontak mata
Seyum pada saat yg tepat
Bergerak ke arah klien
Memanggil dg sapaan yg disukai
Jabat tangan/sentuhan lembut

D. Konkret
Terminologi yg SPESIFIK, bukan
abstrak
Fungsi:
Mempertahankan respon perawat thd
perasaan klien
Mendorong klien memikirkan
masalah yg spesifik

Anda mungkin juga menyukai