Anda di halaman 1dari 20

PENGERTIAN

• Terapeutik merupakan kata sifat yang


dihubungkan dengan seni dari
penyembuhan
• Mampu terapeutik berarti seseorang mampu
melakukan Atau mengkomunikasikan
perkataan, perbuatan, atau ekspresi yang
memfasilitasi proses penyembuhan
• Komunikasi
• terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
klien
2
TUJUAN (STUARD DAN SUNDEEN’95)

• Kesadaran diri, penerimaan diri dan


meningkatnya kehormatan diri
• Identitas pribadi yg jelas dan meningkatnya
integritas pribadi
• Kemampuan membuat suatu keintiman,
saling ketergantungan, hub. Interpersonal
dgn kapasitas memberi dan menerima cinta
• Mendorong fungsi dan meningkatkan
kemampuan terhadap kebutuhan yang
memuaskan dan mencapai tujuan pribadi
yang realistis
3
• Membantu pasien untuk memperjelas dan
mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk
mengubah situasi yang ada bila pasien
percaya pada hal yang diperlukan
• Mengurangi keraguan, membantu dalam
hal mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya
• Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik
dan dirinya sendiri.
4
PRINSIP-PRINSIP
• Klien harus merupakan fokus utama dari
interaksi
• Tingkah laku professional mengatur hubungan
terapeutik
• Membuka diri dapat digunakan hanya pada
saat membuka diri mempunyai tujuan
terapeutik
• Hubungan sosial dengan klien harus dihindari
• Kerahasiaan klien harus dijaga
• Kompetensi intelektual harus dikaji untuk
menentukan pemahaman
5
• Implementasi intervensi berdasarkan teori
• Memelihara interaksi yang tidak menilai, dan
hindari membuat penilaian tentang tingkah laku
klien dan memberi nasihat
• Beri petunjuk klien untuk menginterprestasikan
kembali pengalamannya secara rasional
• Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen
klarifikasi dan hindari perubahan subyek/topik
jika perubahan isi topik tidak merupakan
sesuatu yang sangat menarik klien.
6
KARAKTERISTIK
Ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik
yaitu sebagai berikut: (Arwani, 2003 : 54).
1. Ikhlas (Genuiness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien barus bisa diterima
dan pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan
memberikan bantuan kepada pasien untuk mengkomunikasikan
kondisinya secara tepat.
2. Empati (Empathy)
Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi pasien. Obyektif dalam
memberikan penilaian terhadap kondisi pasien dan tidak berlebihan.
3. Hangat (Warmth)
Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan pasien
dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut,
sehingga pasien bisa mengekspresikan perasaannya lebih mendalam.

7
TEHNIK-TEHNIK
1. Mendengar aktif
2. Mendengar pasif
3. Penerimaan
4. Klarifikasi
5. Observasi
6. Diam (memelihara ketenangan);
7. Assertive
8. Menyimpulkan
9. Giving recognition (memberiakan
pengakuan/penghargaan)D
10. Offering Sel (menawarakan diri); 8
11. Offering general leads (memberikan
petunjuk umum);
12. Giving broad opening (memberikan
pertanyaan terbuka):
13. Placing the time in time/sequence
(penempatan urutan/waktu);
14. Reflekting (Refleksi):
15. Eksploring (Eksporasi);
16. Presenting reality (menghadikan
realitas/kenyataan);
17. Voucing doubt (menunjukkan keraguan);
18. Seeking consensual validation

9
19. Verbalizing the implied
20. Encouraging evaluation (mendukung
evaluasi):
21. Fokusing
22. Menawarkan informasi
23. Attempting to translate into feeling
(usaha menerjemahkan perasaan);
24. Suggesting collaborating
(menganjurkan kolaborasi):
25. Encouragingformulation of plan of
action (mendukung terbentuknya
rencana tindakan):
26. Estabilising guidelines (menyediakan
petunjuk); 10
TAHAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1. TAHAP PERSIAPAN/ PRA INTERAKSI
2. TAHAP PEMBUKAAN/ PERKENALAN
DAN ORIENTASI
3. TAHAP EKSPLORASI/ KERJA
4. TAHAP TERMINASI
1. Tahap Prainteraksi
• 2 kegiatan ; internal & eksternal
A. internal  kegiatan yang berhubungan
dengan diri sendiri : orientasi tugas,
peningkatan kesadaran terhadap peran dan
fungsi dalam membina hub. dan menilai
kekuatan dan kelemahan diri
1. Perawat mencoba menggali nilai-nilai
dan mengembangkan sikap terbuka serta
meningkatkan kesadaran akan peran,
tugas, dan pentingnya diri dalam memberi
bantuan pada orang lain.
 2. Perawat menata diri untuk
mengembangkan pola-pola konstruktif untuk
membantu orang lain dengan memaximalkan
kemampuan dan meminimalkan kekurangan
diri dan meningkatkan kesadaran akan peran
dan tugas yang diembannya
• B. Eksternal ; mencari informasi sebanyak-
banyaknya tentang klien yang akan
dihadapinya sekaligus meningkatkan
pengetahuan tentang pengelolan berbagai
masalah kesehatan yang dialami klien secara
konseptual
2. Tahap Orientasi
• Perawat dan klien bertemu dan belajar
untuk mengidentifikasi masing-masing
individu dengan menggunakan nama.
• Perawat memperkenalkan dirinya, baik
secara lisan maupun tulisan.
• Perawat mengklarifikasi peran masing-
masing pihak untuk menunjukkan
tanggung jawab yang diemban dalam
membina hubungan .
• Perawat berperan sebagai pemimpin (dalam
hubungan) Perawat dituntut untuk lebih
berperan aktif dan memulai setiap ide untuk
membina hubungan.
• Pada tahap orientasi, dibuat kontrak dengan
klien yang mencantumkan :
1. Nama individu yang terlibat
2. Peran perawat dan klien
3. Harapan perawat dan klien
4.Tanggung jawab perawat dan klien
5. Tujuan hubungan
6.Tempat pertemuan
7. Waktu dan lama pertemuan
8. Situasi terminasi
9. Kerahasiaan
• Dengan adanya kontrak  suatu hubungan
profesional karena ada “rambu-rambu” yang
memberi batasan hubungan perawat-klien
KECUALI untuk pasien dengan gangguan kesadaran
dan gangguan orientasi realitas
• Perawat berperan melakukan eksplorasi
pikiran, perasaan, tindak-tanduk klien dan
mengidentifikasi masalah serta menetapkan
tujuan bersama klien dalam konteks hubungan
profesional
• Tercapai kepercayaan antara kedua pihak
(terbina hubungan saling percaya)
3. Tahap Kerja

• Perawat dan klien menggali masalah


yang dialami klien untuk memenuhi
kebutuhan klien yang telah diidentifikasi
sebelumnya pada masa orientasi
• Interaksi yang terjadi sifatnya essensial
• Perawat dan klien bertemu untuk
menyelesaikan masalah dan membentuk
hubungan yang saling menguntungkan
secara profesional, yaitu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
• Tugas perawat memenuhi kebutuhan dan
mengembangkan pola-pola adaptif klien.
• Selain sebagai pemberi pelayanan (care
giver), peran perawat sebagai pengajar dan
konselor (upaya meningkatkan motivasi klien
untuk mempelajari dan melaksanakan
aktifitas peningkatan kesehatan )
• Interaksi yang memuaskan akan
menciptakan situasi/ suasana yang
meningkatkan integritas klien dengan
meminimalkan ketakutan, kecemasan,
ketidakpercayaan dan tekanan pada klien
4. Tahap Terminasi
• Dimulai ketika klien dan perawat
memutuskan untuk mengakhiri,buhungan
dengan klien
• Tahap terminasi disini adalah bersifat
permanen (klien telah sembuh atau akan
dipindah ke unit lain yang tidak
memungkinkan lagi pertemuan), terminasi
yang bersifat temporer terjadi ketika perawat
dan klien berpisah pada akhir shift
• Perawat dan klien saling merasa kehilangan

Anda mungkin juga menyukai