7
TEHNIK-TEHNIK
1. Mendengar aktif
2. Mendengar pasif
3. Penerimaan
4. Klarifikasi
5. Observasi
6. Diam (memelihara ketenangan);
7. Assertive
8. Menyimpulkan
9. Giving recognition (memberiakan
pengakuan/penghargaan)D
10. Offering Sel (menawarakan diri); 8
11. Offering general leads (memberikan
petunjuk umum);
12. Giving broad opening (memberikan
pertanyaan terbuka):
13. Placing the time in time/sequence
(penempatan urutan/waktu);
14. Reflekting (Refleksi):
15. Eksploring (Eksporasi);
16. Presenting reality (menghadikan
realitas/kenyataan);
17. Voucing doubt (menunjukkan keraguan);
18. Seeking consensual validation
9
19. Verbalizing the implied
20. Encouraging evaluation (mendukung
evaluasi):
21. Fokusing
22. Menawarkan informasi
23. Attempting to translate into feeling
(usaha menerjemahkan perasaan);
24. Suggesting collaborating
(menganjurkan kolaborasi):
25. Encouragingformulation of plan of
action (mendukung terbentuknya
rencana tindakan):
26. Estabilising guidelines (menyediakan
petunjuk); 10
TAHAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1. TAHAP PERSIAPAN/ PRA INTERAKSI
2. TAHAP PEMBUKAAN/ PERKENALAN
DAN ORIENTASI
3. TAHAP EKSPLORASI/ KERJA
4. TAHAP TERMINASI
1. Tahap Prainteraksi
• 2 kegiatan ; internal & eksternal
A. internal kegiatan yang berhubungan
dengan diri sendiri : orientasi tugas,
peningkatan kesadaran terhadap peran dan
fungsi dalam membina hub. dan menilai
kekuatan dan kelemahan diri
1. Perawat mencoba menggali nilai-nilai
dan mengembangkan sikap terbuka serta
meningkatkan kesadaran akan peran,
tugas, dan pentingnya diri dalam memberi
bantuan pada orang lain.
2. Perawat menata diri untuk
mengembangkan pola-pola konstruktif untuk
membantu orang lain dengan memaximalkan
kemampuan dan meminimalkan kekurangan
diri dan meningkatkan kesadaran akan peran
dan tugas yang diembannya
• B. Eksternal ; mencari informasi sebanyak-
banyaknya tentang klien yang akan
dihadapinya sekaligus meningkatkan
pengetahuan tentang pengelolan berbagai
masalah kesehatan yang dialami klien secara
konseptual
2. Tahap Orientasi
• Perawat dan klien bertemu dan belajar
untuk mengidentifikasi masing-masing
individu dengan menggunakan nama.
• Perawat memperkenalkan dirinya, baik
secara lisan maupun tulisan.
• Perawat mengklarifikasi peran masing-
masing pihak untuk menunjukkan
tanggung jawab yang diemban dalam
membina hubungan .
• Perawat berperan sebagai pemimpin (dalam
hubungan) Perawat dituntut untuk lebih
berperan aktif dan memulai setiap ide untuk
membina hubungan.
• Pada tahap orientasi, dibuat kontrak dengan
klien yang mencantumkan :
1. Nama individu yang terlibat
2. Peran perawat dan klien
3. Harapan perawat dan klien
4.Tanggung jawab perawat dan klien
5. Tujuan hubungan
6.Tempat pertemuan
7. Waktu dan lama pertemuan
8. Situasi terminasi
9. Kerahasiaan
• Dengan adanya kontrak suatu hubungan
profesional karena ada “rambu-rambu” yang
memberi batasan hubungan perawat-klien
KECUALI untuk pasien dengan gangguan kesadaran
dan gangguan orientasi realitas
• Perawat berperan melakukan eksplorasi
pikiran, perasaan, tindak-tanduk klien dan
mengidentifikasi masalah serta menetapkan
tujuan bersama klien dalam konteks hubungan
profesional
• Tercapai kepercayaan antara kedua pihak
(terbina hubungan saling percaya)
3. Tahap Kerja