Ada satu pertanyaan yang harus dijawab sebelum mengetahui isi dari judul diatas.
Pertanyaan: Kenapa dalam ilmu keperawatan membutuhkan peranan psikologi? Jelaskan dan
berikan contoh kasus.
Jawab: Karena psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan manusia dan
profesi keperawatan juga berhubungan erat dengan manusia yang kondisi fisiknya sakit dan
otomatis secara psikis juga sakit.
Berikut peranan psikologi dalam keperawatan:
1. Terjalinnya hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal didukung oleh keterbukaan perawat. Perawat membuka diri tentang
pengalaman yang berguna untuk terapi klien. Tukar menukar pengalaman ini memberikan
keuntungan pada klien untuk mendukung kerjasama dan member dukungan. Melalui penelitiaan
ditemukan bahwa peningkatan keterbukaan antara perawat dan klien menurunkan tingkat
kecemasan perawat dan klien.(Johnson,dikutip oleh Stuart dan Sundeen,1987,hl.134).
Tujuan terjalinnya hubungan interpersonal antara lain:
a. Menyenangkan hati klien.
b. Mengetahui dan mengerti pembicaraan.
c. Memberikan rasa puas pada klien.
d. Memberikan rasa aman pada pembicara.
e. Menunjukkan rasa saling percaya.
f. Menghargai pembicaraan.
2. Komunikasi yang baik antara perawat dengan klien (empathy).
Rasakan apa yang dirasakan klien. Perawat yang merasakan apa yang dirasakan klien akan
mampu mengkomunikasikan dengan seluruh sikap tubuhnya kepada klien. Perawat
menyampaikan bahwa ia sungguh mengerti perasaan,tingkah dan pengalaman klien,dan
mengkomunikasikan pengertian itu kepada klien. Sehingga klien merasa bahwa ia dimengerti.
Melalui penelitian,Mansfield (dikutip oleh Stuart dan Sundeen 1987,hl.129) mengidentifikasi
perilaku verbal dan non verbal yang menunjukkan tingkat empati yang tinggi sebagai berikut:
a. Memperkenalkan diri dengan klien.
b. Kepala dan badan membungkuk kearah klien.
c. Respon verbal terhadap pendapat klien,khususnya pada kekuatan dan sumber daya klien.
d. Kontak mata dan respon pada tanda non verbal klien,misalnya nada suara,gelisah,ekspresi
wajah.
e. Tunjukkan perhatian,minat,kehangatan melalui ekspresi wajah.
f. Nada suara konsisten dengan ekspresi wajah dan respon verbal.
3. Adanya rasa saling percaya antara perawat dan klien.
Rasa saling percaya sangat dibutuhkan guna tercipta rasa percaya bahwa segala yang dilakukan
perawat adalah untuk kesembuhan,kenyamanan dan keamanan klien sehingga tidak terjadi salah
paham antara tugas-tugas perawat pada klien. Selain itu antara perawat dank lien dapat tercipta
kedekatan layaknya keluarga sendiri. Hal ini berguna agar tercipta rasa nyaman dan aman pada
klien.
4. Adanya motivasi yang muncul dari perawat untuk mempercepat kesembuhan klien.
Motivasi yang datang dari perawat untuk klien antara lain:
a. Menghindari sikap negatif.
Contoh : Menyatakan hal-hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan keputusasaan.
Menyinggung pasien.
Berkata kasar.
Merasa jijik atau aneh.
b. Menghibur klien.
Contoh : Menjaga selera humor.
Mengajak klien untuk bersenda gurau.
c. Meyakinkan kesembuhan klien.
Contoh :- Berdoa untuk kesembuhan klien.
Menyapa dengan senyuman.
Contoh kasus: Apabila kita akan melakukan tugas kita sebagai perawat pada klien yang belum
kita kenal,tentunya kita harus memperkenalkan diri kita terlebih dahulu. Apabila nama telah
tercantum pada biodata klien maka lebih baiknya kita menyapa dengan memakai nama klien,hal
ini bisa membuat klien merasa dikenal secara pribadi.
Contoh : ya Ruslan.
selamat pagi bapak Rudi.
Dilanjutkan dengan menawarkan diri.
Contoh : apakah ada yang bisa saya bantu?
saya bisa menemani mu sampai anakmu datang.
kita bisa duduk disini,Anda tidak perlu bicara kecuali anda mau.
saya akan mendoakan anda.
Menanggapi keluhan klien.
Contoh : klien : Saya muntah tadi pagi.
Perawat : Apakah itu setelah sarapan pagi? atau
Kapan hal ini terjadi?
Menghibur klien.
Contoh : anda kelihatan segar hari ini.
nampaknya keadaan anda rileks.
segar sekali anda saat ini.
Memberi perhatian.
Contoh : ada apa?
apa yang terjadi?
bagaimana perasaanmu tentang hal ini?
Menanggapi keluhan.
Contoh : klien : Saya tidak bisa tidur.
Perawat : Kau kesulitan untuk tidur? Atau
Ada apa sehingga kau tidak bisa tidur?
PERAN ILMU PSIKOLOGI DIDUNIA KEPERAWATAN
A. Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata Psyche = Jiwa dan Logos = Ilmu. Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa. Perbedaan Psikologi dengan Ilmu Jiwa yaitu, psikologi adalah istilah
untuk ilmu pengetahuan yang diperoleh secara sistematis dan menggunakan metode ilmiah;
sedangkan ilmu jiwa menurut norma-norma ilmiah modern yang merupakan istilah dalam bahasa
indonesia berisi segala pemikiran, tanggapan, khayalan, dan spekulasi mengenai ilmu jiwa pada
umumnya.
Berikut ini pengertian psikologi menurut para ahli:
1. S. Freud : Psikologi adalah ilmu tentang ketidaksadaran manusia.
2. Descartes dan Wundt (Davidoff, 1981) : Psikologi adalah ilmu tentang kesadaran
manusia.
3. Branca (1964) & Sartain DKK (1967) : Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku
(overt behavior & inner behavior).
4. Woodworth & Marquis (1975) : Psikologi adalah ilmu tentang aktivitas aktivitas
individu (motorik, kognitif dan emosional).
5. Morgan dkk (1984) : Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia dan hewan.
B. Ciri-ciri psikologi
1. Mempunyai objek tertentu
a. Obyek material = Manusia
b. Obyek formal = Jiwa/psikis
2. Metode pendekatan/penelitian tertentu
3. Sistematika yang teratur
4. Mempunyai sejarah atau riwayat tertentu.
2. Fungsi Perawat :
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenhuan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan
aktivitas, dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari
perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di
antara tam satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan
membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderaita yang mempunyai penyskit kompleks keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya,
seperti dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam
pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.
CLIENT ADVOCATE
Sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain
Membela kepentingan klien dan membantu klien
Menjadi nara sumber dan fasilitator
Melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kes.
Melindungi hak-hak klien Hak-hak klien
Hak atas informasi
Mendapatkan pelayanan yg manusiawi, adil dan jujur serta bermutu sesuai dgn
standar
Hak atas persetujuan dan atau penolakan
Hak atas keselamatan dan keamanan
Hak atas rahasia medik dll
CONSELOR
Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat
sakitnya
Membimbing klien, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan
Membantu meningkatkan kemampuan adaptasi
EDUCATOR
Mendidik klien , keluarga dan masyarakat menuju hidup sehat, mandiri
COLLABORATOR
Bekerjasama dgn tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan
pelaksanaan asuhan guna memenuhi kebutuhan klien
COORDINATOR
Memanfaatkan semua sumber2 dan potensi yg ada utk : - mengkoordinasi
seluruh yankep - mengatur tenaga kep yg akan bertugas - mengembangkan sistem
yankep
CHANGE AGENT
Mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikap dan bertingkah laku
Meningkatkan keterampilan klien dan keluarga agar menjadi sehat
CONSULTANT
-Menjadi sumber informasi yg berkaitan dengan kondisi klien
C.FUNGSI PERAWAT
Dalam menjalankan perannya perawat akan melaksanakan berbagai fungsi
diantaranya :
Fungsi independen
Fungsi dependen
Fungsi interdependen
1. Fungsi independen
Fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Mandiri Perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan keamanan dan kenyamanan
Kebutuhan mencintai dan dicintai
Kebutuhan harga diri
Aktualisasi diri
2. Fungsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain.
Pelimpahan tugas diberikan. Biasa dilakukan oleh perawat spesialis
kepada perawat umum atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi interdependen
Dilakukan dalam kelompok tim yang saling ketergantungan diantara
tim satu dengan tim lainnya.
Fungsi ini terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama
tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks.
3. TANGGUNG JAWAB PERAWAT
Pemberi asuhan keperawatan
Meningkatkan Pengetahuan
Meningkatkan diri sebagai profesi
4. Adanya motivasi yang muncul dari perawat untuk mempercepat kesembuhan klien.
Motivasi yang datang dari perawat untuk klien antara lain:
a. Menghindari sikap negatif.
Contoh :
Menyatakan hal-hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan keputusasaan.
Menyinggung pasien.
Berkata kasar.
Merasa jijik atau aneh.
b. Menghibur klien.
Contoh :
Menjaga selera humor.
Mengajak klien untuk bersenda gurau.
3. kesanggupan menilai tingkah laku (melalui pengamatan, tanda atau petunjuk, misalnya
seseorang yang baru kedukaan, ramai dalam berbicara kemungkinan sedang terjadi
kecamasan/anxietas)
5. sanggup mengenal tanda-tanda penyesuaian yang menyimpang (perawat yang paling lama
kontak dengan pasien, maka harus dapat mengenal perubahan positif maupun negatif)
6. pengetahuan tentang sumber-sumber bantuan (dimana harus mencari berbagai hal untuk
memenuhi kebutuhan pasien)
7. mengetahui latar belakang pasien secara menyeluruh (misal pasien ibu, bapak, seorang
yang mandiri)
b. motivasi
selain mengenal keperibadian melalui tingkah laku, juga banyak hal yang ingin diketahui
melalui keperibadian. sumber dan sebab dari tingkah laku tersebut adalah :
1. teori, pendapat atau pandangan tingkah laku selalu diperbaharui, sulit untuk mengukur
keperibadian seseorang, karena manusia yang kita hadapi terlalu majemuk dan sering
ditemukan unsur2 yang tidak terduga
2. manusia mewarisi, memiliki perlengkapan biologis bagi kelancaran pertahanan hidupnya
3. motif yang mendasari tingkahlaku, diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. penyebab
tingkah laku motif atau dorongan atau kebutuhan. ada dua motif yang menggerakan
seseorang yaitu motif biologis dan sosial
c. kecemasan
kecemasan atau anxietas adalah rasa khwatir, takut yang tidak jelas penyebabya, sangat
berpebgaruh terhadap perkembangan kedwasaan seseorang, karena merupakan kekuatan
besar dalam menggerakan tingkahlaku normal maupun menyimpang
d. macam-macam keperibadian orang
dari perumusan dapat disimpulkan bahwa keperibadian berubah, berkembang sesuai dengan
perubahan lungkungan. dalam usaha mengerti keperibadian seseorang akan dipermudah
dengan meneliti latang belakang keluarga, pendidikan, kebudayaan dan status sosek.
menurut prof. g. heymans ciri-ciri keperibadian berdasarkan :
1. emosional; tipe emosional (mudah tergoyah oleh perasaan), tipe tidak emosional (hanya
sedikit oleh perasaan)
2. aktivitas; pembagian menurut aktivitas atau mudah/sulitnya tergerak untuk bertindak. tipe
aktif (membutuhkan motif lemah untuk bertindak) tipe tidak aktif (motif kuat sekalipun
belum dapat menggerakannya untuk mbertidak dengan ciri.
3. akibat perasaan; tipe fungsi primer (tanggapan dan perasaan hanya bekerja bila berada
pada pusat kesadaran, pemikiran. sifat-sifat; banyak bergerak,kurang tekun, tidak tabah,
suasana hati berubah-ubah, daya ingat kurang, boros, tidak cermat, tidak berprinsip, pendapat
bertentangan dengan perbuatan)), tipe sekunder (tanggapan dan perasaan masih tetap
bertahan, mempengaruhi kerja psikis walaupun sudah tenggelam dalam bawah sadar. sifat-
sifat; tenang, tekun, suasana hati tetap, bijaksana, ingatan baik, tidak boros, suka memabantu,
menaruh kasihan, dapat dipercaya, berpendirian tetap, berkeyakinan, konsekuen,
konservatif). perlu diingat bahwa pembagian tipe ini tidak 100% tetapi perbedaannya pada
derajat mana lebih menonjol.
menurut c.g. yung menggolongkan menurut hub. dengan dunia luar :
1. tipe ekstrovert; tindakan lebih dipengaruhi oleh dunia luar, sifat-sifat (terbuka, lincah
dalam pergaulan, riang, ramah, mudah berhubungan dengan orang lain)
2. tipe intovert; lebih tertutup dan mendalami dirinya sendiri, tidak terpengaruh pujian,
mempunyai ide-ide sendiri dan azas-azas yang dipertahankan, sukar bergaul dan sulit
dimengerti orang lain
3. tipe ambivalen; memiliki sifat dari kedua tipe dasar sehingga sulit dimasukan ke dalam
salah satu tipe.
dasar-dasar hubungan sosial dalam perawatan
a. sifat yang mendasari dedikasi seorang perawat
1. minat terhadap orang lain
2. derajat sensivitas
3. menghargai hubungan-hubungan
4. sikap terhdap mereka yang berkedudukan lebih tinggi
b. pentingnya hubungan-hubungan antar pribadi
karena tidak satupun orang sama keperibadiannya dan selalu ditemukan perbedaan, namun
ada beberapa persamaan tertentu :
1. hubungan pekerjaan
2. sikap individu dan tingkahlaku
3. dasar-dasar perbedaan keperibadian
c. hubungan pribadi dalam perawatan
1. hubungan timbal balik antar individu
2. hubungan dengan pasien
3. perawatan individu secara keseluruhan
4. mengerti pasien
5. memperoleh kepercayaan diri
6. hubungan dengan keluarga pasien
7. kerjasama yang baik dengan temat sejawat
8. menghdapi dokter yg bertanggung jawab dalam proses penembuhan
memahami keperibadiaan sendiri
telah diketahui bagaimana majemuknya hubungan perawat dengan semua yang dijumpainya,
hubungan timbal balik anatara sikap perawat dan pasine akan membantu proses
penyembuhan atau sebaliknya. salah satu keberhasilan adalah dengan memahami
keperibadiaan sendiri.
a. pemahaman tentang diri sendiri dan interaksi sosial
dalam hubungan pribadi dan sosial, maka setiap orang menyatakan, mengekspresikan dirinya
dalam kegiatan sehari-hari. memahami diri sendiri jauh lebih sulit dari memahami orang lain,
diperlukan sikap obyektif terhadap diri sendiri. beberapa sikap umum :
1. pemeliharaan diri
2. persamaan harga diri
3. k3yakinan akan diri sendiri dan tuntutan akan haknya
b. ciri-ciri keperibadian seorang perawat :
1. keadaan fisik dan kesehatan
2. penampilan yang menarik
3. kejujuran
4. keriangan
5. berjiwa sportif
6. rendahhati
7. murah hati
8. keramahan, simpati dan kerjasama
9. dapat dipercaya
10. loyalitas
11. pandai bergaul
12. pandai menimbang perasaan
13. rasa humor
14. sikap sopan santun
merawat pasien yang berbeda usia
setiap perawat harus merawat pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan tidak bisa
memilih pasien (bayi, anak, remaja, dewasa, lansia)
a. sikap perawat dalam merawat pasien anak
secara rinci sikap-sikap terhadap pasien anak adalah :
1. hubungan perawat dengan bayi yang baru lahir
2. sikap perawat terhadap pasien anak pra sekolah ( 3 - 6 tahun )
3. sikap terhadap anak masa sekolah ( 6 - 12 tahun )
4. sikap terhadap anak cacat jasmani
5. hubungan perawat dengan pasein remaja
b. hubungan dengan pasien dewasa
1. orang dewasa muda 18- 30 tahun
2. orang dewasa yang berumur 30 - 65 yahun
3. hubungan dengan pasien yang berusia lanjut