Anda di halaman 1dari 30

Komunikasi Terapeutik pada Anak Autis

Anggota Kelompok :

Dominikus Dwiyantoro (301201180


Fransisca Aditia Putri (30120118016)
Indah Permatasari (30120118021)
Laurensius Aditya Yoga (30120118026)
Lusiana Dwi Trisnawati (30120118028)
Theresia Novianty A (301201180
Latar Belakang

• Ketidakmampuan
Komunikasi • Musik merupakan salah
berkomunikasi karena adanya satu media komunikasi
gangguan fungsi otak. • Kesulitan berkomunikasi penyalur emosi dan dapat
• Di Indonesia setiap 1 dari 150
mengakibatkan gangguan mempengaruhi proses
anak menderita autisme. hubungan sosial pada anak kognitif.
autis karena keterlambatan
mencerna stimulus yang ada.

Autisme Terapi Musik


Tujuan

Tujuan Umum
• Menjadi bahan pembelajaran bagi seluruh mahasiswa/I serta referensi
dalam melakukan komunikasi terapeutik pada anak autis.

Tujuan Khusus
• Agar mahasiswa/I dapat mengetahui tentang komunikasi yang
digunakan pada pasien anak dengan autisme.
• Agar mahasiswa/I dapat mengaplikasikan komunikasi yang tepat
untuk pasien anak dengan autisme.
Tumbuh Kembang

 Tumbuh Kembang adalah proses yang kontinu sejak dari


konsepsi sampai dewasa, yang dapat dipengaruhi oleh gen dan
lingkungan.
Tahap – tahap
Pertumbuhan dan Perkembangan
 Masa prenatal atau masa intra  Masa postnatal atau masa setelah lahir
uterin (masa janin dalam a) Masa neonatal
kandungan) b) Masa bayi
a) Masa embrio c) Masa prasekolah
b) Masa fetus d) Masa sekolah
e) Masa adolensi
Ciri – ciri
Pertumbuhan dan Perkembangan
1) Perubahan ukuran 1) Melibatkan perubahan
2) Perubahan Proporsi 2) Menentukan pertumbuhan
selanjutnya
3) Hilangnya ciri-ciri lama
3) Mempunyai pola yang tetap
4) Timbulnya ciri-ciri baru
4) Memiliki tahap yang berurutan
5) Mempunyai kecepatan yang berbeda
6) Berkolerasi dengan pertumbuhan
Faktor yang mempengaruhi Tumbuh
Kembang
1. Faktor Genetik
Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih dalam kandungan.
Misalnya : gizi ibu waktu hamil, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi dan stress.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir. Seperti
lingkungan biologis, fisik, psikososial, keluarga dan adat istiadat.
Komunikasi

Komunikasi
 Komunikasi adalah suatu proses ketika informasi disampaikan kepada orang lain
melalui symbol, tanda atau tingkah laku (Haber, 1987).
 Komunikasi bisa berbentuk komunikasi verbal, nonverbal dan abstrak (Champbell dan
Glasper, 1995).

Komunikasi Terapeutik
 Hubungan interpersonal dimana perawat-klien memperoleh pengalaman belajar
bersama serta memperbaiki pengalaman emosional klien dengan tujuan spesifik yaitu
saling berbagi pikiran, perasaan, berorientasi pada masa sekarang dan berfokus
memenuhi kebutuhan klien.
Komunikasi dengan Anak berdasarkan Usia
Tumbuh Kembang
• Gerakan-gerakan (mengusap, menggendong, memangku, dll)
Usia bayi • Benda-benda menarik
(0-1 tahun) • Suara-suara

Usia Toddler & Prasekolah • Komunikasi bersifat egosentris, rasa ingin tahun dan inisiatif tinggi,
(1-3 thn sampai 3-5 thn) kemampuan berbahasa meningkat, takut akan ketidaktahuan (Behrman, 1996)

• Menggunakan kata sederhana yang spesifik


Usia Sekolah • Jelaskan sesuatu yag tidak mereka pahami atau tidak diketahui
(6-12 tahun) • Jangan mengancam

• Berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya


Usia Remaja • Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan
(12-18 tahun) komunikasi
Cara Berkomunikasi dengan Anak

1. Melalui orang lain atau pihak ketiga


2. Bercerita
3. Memfasilitasi
4. Biblioterapi
5. Meminta untuk menyebutkan keinginan
6. Pilihan pro dan kontra
7. Penggunaan Skala
8. Menulis
9. Menggambar
10. Bermain
Tahapan dalam Berkomunikasi dengan Anak

Tahap Prainteraksi

Tahap Orientasi

Tahap Kerja

Tahap Terminasi
Komunikasi Terapeutik
Faktor yang Mempengaruhi
Sikap dalam Berkomunikasi Komunikasi Terapeutik dengan
Terapeutik dengan Anak Anak
1. Sikap Kesejatian 1. Situasi atau Suasana
2. Sikap Empati 2. Waktu
3. Sikap Hormat 3. Kejelasan Pesan
4. Sikap Konkret 1. Sender
2. Message
3. Receiver
4. Objective
Hambatan dalam Berkomunikasi dengan
Anak
Dalam berkomunikasi dengan anak, perawat akan menemui beberapa hambatan dalam
proses komunikasi, yaitu :
a) Keterbatasan dalam perkembangan Bahasa, konsep dan pengalaman
b) Keterbatasan dalam memahami konsep abstrak
c) Kadangkala kurang atau tidak tanggap dalam diajak bicara
d) Ucapan tidak jelas
Autisme

Berasal dari Bahasa Yunani, “aut” yang berarti diri sendiri dan “ism” yang menyatakan
orientasi atau arah atau keadaan.

 Autis didefinisikan sebagai kondisi seseorang yang luar biasa asik dengan dirinya
sendiri (Reber, 1985 dalam Trevarthen dkk, 1998).
 Autisme adalah gangguan perkembangan yang parah yang meliputi ketidakmampuan
dalam membangun hubungan social, kesulitan dalam berkomunikasi dan pola perilaku
yang terbatas, berulang dan stereotip (Dawson, 1989).
 Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut
komunikasi, interkasi social dan aktivitas imajinasi. Dan anak autis adalah anak yang
mempunyai masalah dalam bidang komunikasi, interaksi social, gangguan sensoris, pola
bermain, perilaku dan emosi (Depdiknas, 2002).
Etiologi Autisme

Menurut Kurniasih (2002), autism dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu :
1. Faktor Genetik
Penyebabnya karena kelainan kromosom yang disebut sindrom fragile-x (ditemukan pada 5 – 20%
penyandang autis).
2. Faktor Cacat (Kelainan pada Bayi)
Penyebanya karena ada kelainan pada otak anak yang berhubungan dengan jumlah sel saraf baik selama
kehamilan atau setelah persalinan, dan disebabkan juga adanya Kongenital Rubella, Herpes Simplex
Enchepalitis dan Cytomegalovirus Infection.
3. Faktor Kelahiran dan Persalinan
Penyebabnya bisa karena pendarahan yang diserta terhisapnya cairan ketuban yang bercampur feces, dan
obat-obatan kedalam janin, ditambah dengan adanya keracunan seperti logam berat (Kurniasih, 2002).
Tanda dan gejala Autis

1. Gambaran yang paling umum terjadi, biasanya bayi yang sangat manis dan baik namun sangat
pasif
2. Sebagian kecil justru sebalinya, menjerit sepanjang waktu tanpa tahu apa sebabnya
3. Tidak mengoceh
4. Usia 16 bulan belum keluar 1 katapun
5. Usia 2 tahun belum bisa merangkai kata
6. Tidak bisa main pura-pura
7. Kurang tertarik berteman
8. Sangat sulit memusatkan perhatian
9. Tidak ada respon bila dipanggil namanya
10. Menghindari kontak mata
Ciri-ciri Anak Autis

Menurut Depdiknas (2002), mereka mendeskripsikan anak dengan autisme


berdasarkan jenis masalah atau gangguan yang dialami. Karakteristik dari masing-masing
masalah atau gangguan dideskripsikan sebagai berikut :
1. Gangguan dibidang komunikasi
2. Gangguan dibidang interaksi social
3. Gangguan dibidang sensoris
4. Gangguan dibidang pola bermain
5. Gangguan dibidang perilaku
6. Gangguan dibidang emosi
Klasifikasi Autisme

1. Autisme Persepsi
Timbul sebelum lahir. Ketidakmampuan anak berbahasa termasuk pada penyimpangan terhadap
rangsangan dari luar, begitu juga ketidakmampuan anak bekerja sama dengan orang lain sehingga anak bersikap
masa bodoh.
2. Autisme Reaksi
Terjadi karena beberapa permasalahan yang menimbulkan kecemasan, sakit berat dsb. Autisme ini akan
memunculkan gerakan-gerkan tertentu yang berulang. Gejala ini muncul pada usia lebih besar dari 6-7 tahun
sebelum anak memasuki tahapan berpikir logis.
3. Autisme yang muncul kemudian
Terjadi setelah anak agak besar karena kelainan jaringan otak yang terjadi stelah lahir. Hal ini akan
mempersulit dalam pemberian pelatihan dan pelayanan penddikan untuk mengubah perilakunya yang sudah
melekat.
Kemampuan Berbahasa Anak Autis

Anak autis tidak hanya enggan berbicara dan bukan hanya tidak mempunyai motivasi
untuk berbicara akan tetapi lebih dari itu (Kaplan, 2005). Beberapa anak autis menunjukan
hambatan berbahasa seperti berbicara dengan kata yang tidak mempunyai arti dan dengan
menarik tangan. Hal ini diperkuat oleh sebagian besar peneliti yang mengatakan anak autis
memiliki karakteristik dalam berinteraksi, yaitu:
a) Kurang bisa menirukan lingkungan sekitarnya
b) Kegagalan untuk menggunakan kata atau kalimat
c) Penggunaan kata yang terbalik-balik
Hambatan-hambatan yang terjadi pada Anak
Autis
1. Hambatan kualitatif dalam Interkasi social
2. Hambatan kualitatif dalam komunikasi verbal maupun nonverbal
3. Ganggungan kognitif
4. Gangguan motoric
5. Respon abnormal terhadap perangsangan indera
6. Gangguan afek dan mood
7. Perilaku yang membahayakan diri sendiri dan agresifitas melawan orang lain
Terapi Musik

Terapi music adalah penggunaan music sebagai peralatan terapi untuk memperbaiki,
memelihara, mengembangkan mental, fisik dan kesehatan emosi. Kemampuan nonverbal,
kreatifitas dan rasa alamiah dari music menjadi fasilitator untuk hubungan, ekspresi diri,
komunikasi dan pertumbuhan.

Terapi musik digunakan untuk memperbaiki kesehatan fisik, interaksi social yang positif,
mengembangkan hubungan interpersonal, ekspresi emosi secara alamiah dan meningkatkan
kesadaran diri (Lelyka, 2012).
Manfaat Musik

1. Efek Mozart (mengembangkan intelegensia)


2. Refreshing
3. Motivasi
4. Perkembangan Kepribadiaan
5. Terapi
6. Komunikasi
Prosedur Terapi Musik

Pilih tempat yang tenang dan Perdengarkan berbagai jenis Saat music dimainkan,
bebas dari gangguan serta music diawa untuk anjurkan klien mendengarkan
bisa menambahkan wangi mengetahui respon tubuh dengan seksama
aroma terapi klien instrumennya

Saat perawat melakukan


Minta klien untuk
terapi music, klien akan
membayangkan alunan music
membangun metode ini dan
mengalir melewati seluruh
melakukan yang terbaik bagi
tubuh
diri sendiri.
Terapi Musik untuk Anak Autis

Fokus terapi music untuk anak-anak dengan autisme secara umum berorientasi pada:
1. Pengembangan konsep diri
2. Memperbaiki dan menunmbuhkan kondisi gerak
3. Mengembangan kesehatan badan
4. Mengembangkan keterampilan bersosialisasi
5. Mengembangkan komunikasi verbal dan nonverbal
6. Mengurangi kecemasan, temper tantrum, dan hiperaktif
7. Menghentikan pola perilaku yang berulang
Mekanisme Pengaruh Terapi Musik terhadap
Kemampuan Berbahasa Anak Autis
Metodologi

Metode Penelitian Metode Pencarian


Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Metode pencarian dan screening jurnal menggunakan
dengan literature review yang berdasarkan sumber 4 media atau metode pencarian jurnal yaitu:
beberapa jurnal, dengan beberapa tahap yaitu dengan
1. Google Scholar
penentuan topik yang akan dibahas, screening jurnal,
koding jurnal, dan menetukan tema dari referensi 2. Sagepub
jurnal yang didapatkan 3. Pubmed
4. Proquest
Google Scholar Sagepub Pubmed Proquest
(184.000) (3) (1.023) (2.613)

Jurnal
n = 187.639

Jurnal dalam 5 thn


n = 18.709
Resume Jurnal
Analisa Kelompok
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai