Anda di halaman 1dari 32

KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN


PENYULUHAN
PADA Nn.A DENGAN DISMINORHEA

Dosen : ISNA OVARI,S.Kp.M.Kep


Disusun Oleh :

NORMA YULIASTUTI
NIM 19030055

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
MENGAJARKAN KESEHATAN REPRODUKSI
(SEKSUALITAS REPRODUKSI)

A. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya (Widyastuti, 2009).
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang
utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang
berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.
Kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan seks yang
memuaskan dan aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan
kebebasan untuk menentukan keinginannya, kapan dan frekuensinya.

B. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi


Ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) termasuk
PMS-HIV/AIDS
3. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
4. Kesehatan reproduksi remaja
5. Pencegahan dan penanganan infertilitas
6. Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis
7. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker serviks, mutilasi
genital, fistula, dll.
Permasalahan kesehatan reproduksi remaja termasuk pada saat pertama anak
perempuan mengalami haid/menarche yang bisa berisiko anemia, perilaku seksual yang
mana bila kurang pengetahuan dapat tertular penyakit hubungan seksual, termasuk
HIV/AIDS.
Penerapan pelayanan kesehatan reproduksi oleh Departemen Kesehatan RI
dilaksanakan secara integratif memprioritaskan pada empat komponen kesehatan
reproduksi yang menjadi masalah pokok di Indonesia yang disebut paket Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE), yaitu :
a. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
b. Keluarga berencana
c. Kesehatan reproduksi remaja
d. Pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi, termasuk
HIV/AIDS

C. Organ Reproduksi
1. Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita dibagi menjadi dua yaitu organ reroduksi dalam dan
luar (Widyastuti, 2009)
a. Organ reproduksi luar
1) Mons veneris (Rambut Kemaluan)
Merupakan suatu bangunan yang terdiri atas kulit yang di bawahnya
terdapat jaringan lemak menutupi tulang kemaluan /simphisis. Mons
veneris ditutupi rambut kemaluan. Fungsi Mons veneris adalah sebagai
pelindung terhadap benturan-benturan dari luar dan dapat menghindari
infeksi dari luar dan berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari
masuknya kotoran selain itu untuk estetika
2) Labia Mayora (bibir besar)
Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan bersatu
di bagian bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut,
kelenjar lamak, dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut
dan mengandung kelenjar lemak, bagian ini mengandung banyak ujung
syaraf sehingga sensitif terhadap hubungan seks. Berfungsi untuk
menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan
pelumas pada saat menerima rangsangan seksual
3) Labia Minora (bibir kecil)
Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya
mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah,
sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks bertambah. Labia ini
analog dengan kulit skrotum pada pria. Berfungsi untuk menutupi organ-
organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang
mengandung pambuluh darah dan syaraf
4) Klitoris
Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung
banyak pembuluh darah dan serat saraf sehingga sangat sensitif saat
hubungan seks.
5) Vestibulum (Vestibula)
Bagian kelamin ini dibatasi oleh kedua labia kanan-kiri dan bagian atas
oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian
vestibulum terdapat muara vagina (liang senggama), saluran kencing,
kelenjar Bartholini dan kelenjar Skene. Berfungsi untuk mengeluarkan
cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi
vagina pada saat bersenggama
6) Himen (selaput dara)
Merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada
umumnya himen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah
menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar
endometrium (lapisan dalam rahim).

b. Organ Reproduksi dalam


1) Vagina (Liang Kemaluan)
Merupakan saluran muskulo-membranasea (otot-selaput) yang
menghubungkan rahim dengan dunia luar. Bagian ototnya berasal dari otot
levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan
dilatih. Dinding vagina mempunyai lipatan sirkuler (berkerut) yang disebut
“rugae”. Berfungsi sebagai sebagai jalan lahir bagian lunak, sebagai sarana
hubungan seksual, saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi
2) Rahim (Uterus)
Bentuk rahim seperti buah pir atau alpukat, dengan berat sekitar 30 gram.
Terletak di panggul kecil diantara rektum (bagian usus sebelum dubur) dan di
depannya terletak kandung kemih. Hanya bagian bawahnya disangga oleh
ligamen yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan berkembang saat
kehamilan. Berfungsi sebagai alat tempat terjadinya menstruasi, sebagai alat
tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi, tempat pembuatan hormon misal
HCG
3) Tuba Fallopii (Saluran telur)
Tuba Fallopii berasal dari ujung ligamentum latum berjalan ke arah lateral,
dengan panjang sekitar 12 cm. Tuba Fallopii bukan merupakan saluran lurus,
tetapi mempunyai bagian yang lebar sehingga membedakannya menjadi
empat bagian. Tuba fallopii merupakan bagian yang paling sensitif terhadap
infeksi dan menjadi penyebab utama terjadinya kemandulan (infertilitas).
Fungsi tuba fallopii sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu menjadi
saluran tempat bertemunya spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi
penangkap ovum, tempat terjadinya pembuahan
4) Indung Telur (Ovarium)
Indung telur terletak antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke
rahim oleh ligamentum ovarii proprium dan ke dinding panggul oleh
ligamentum infundibulo-pelvikum. Indung telur merupakan sumber hormonal
perempuan yang paling utama, sehingga mempunyai dampak keperempuanan
dalam pengatur proses menstruasi. Indung telur mengeluarkan telur (ovum)
setiap bulan silih berganti kanan dan kiri.
5).Parametrium (Penyangga rahim)
Merupakan lipatan peritonium dengan berbagai penebalan, yang
menghubungkan rahim dengan tulang panggul. Lipatan atasnya mengandung
tuba fallopii dan ikut serta menyangga indumg telur. Bagian ini sensitif
terhadap infeksi sehingga mengganggu fungsinya

2. Organ Reproduksi Pria


Organ reproduksi pria dibagi menjadi dua yaitu organ reproduksi interna dan
eksterna :
a. Organ reproduksi eksterna
1. Penis (Batang kemaluan)
Berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi
2. Skrotum (Kantung Zakar)
Berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu
b. Organ reproduksi interna
1. Testis (Buah zakar)
Berfungsi sebagai memproduksi sperma, tempat memproduksi testosteron
yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan
kejantanan
2. Epididimis
Berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran vas deferens,
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang
fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma
3. Vas deferens (Saluran sperma)
Berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis
tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan
4. Vesika seminalis (Kantung semen/Kantung mani)
Berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis
atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan
sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan
mudah bergerak dalam mencapai ovum, sebagai tempat penyimpanan
spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual
5. Kelenjar prostat
Berfungsi sebagai mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer
berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat
lain
6. Kelenjar bulbo uretralis (Kelenjar asesoris)
Merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Berfungsi
mengsekresi cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih
memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.

D. Remaja
1. Pengertian
Remaja atau “adolescence”, berasal dari bahasa latin “adolescere” yang
berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah
bukan hanya kematangan fisik saja tetapi juga kematangan sosial dan
psikologis (Widyastuti, 2009).
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.
Meunurut Depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.
Menurut BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun.
2. Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya
Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja
ada tiga tahap, yaitu (Widyastuti, 2009):
a. Masa remaja awal (10-12 tahun)
 Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya
 Tampak dan merasa ingin bebas
 Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir yang khayal (abstrak)
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun
 Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri
 Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis
 Timbul perasaan cinta yang mendalam
 Kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang
 Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
 Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
 Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
 Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya
 Dapat mewujudkan rasa cinta
 Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.
3. Perkembangan remaja dan tugasnya
Tugas perkembangan remaja:
a. Mencapai hubungan sosial yang matang dengan teman sebaya, baik dengan
teman sejenis maupun dengan beda jenis kelamin.
b. Dapat menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masing-
masing.
c. Menerima kenyataan (realitas) jasmaniah serta menggunakannya seefektif
mungkin dengan perasaan puas.
d. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya.
e. Mencapai kebebasan ekonomi.
f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan.
g. Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah
tangga.
h. Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang diperlukan
untuk kepentingan hidup bermasyarakat
i. Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat
dipertanggungjawabkan.
j. Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam tindakan
tindakannya dan sebagai pandangan hidup.
4. Perubahan Fisik pada Masa Remaja
Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda
sebagai berikut (Widyastuti, 2009):
a. Tanda-tanda seks primer
Yang dimaksud dengan tanda-tanda seks primer adalah organ seks. Pada
laki-laki gonad atau testes. Organ itu terletak di dalam scrotum. Pada usia 14
tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Testes berkembang penuh pada usia
20 atau 21 tahun. Sebagai tanda bahwa fungsi organ-organ reproduksi pria
matang, lazimnya terjadi mimpi basah, artinya ia bermimpi mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan hubungan seksual, sehingga mengeluarkan sperma.
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat
kecepatan antara organ satu dan yang lainnya berbeda. Sebagai tanda
kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid.
b. Tanda-tanda seks sekunder
1) Pada laki-laki
a) Rambut
Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut
kemaluan, rambut ketiak dan rambut di wajah, seperti halnya kumis dan
cambang.
b) Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih dan pori-pori membesar
c) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak di bawah kulit menjadi lebih aktif, aktivitas kelenjar
keringat juga bertambah
d) Otot
Otot-otot pada tubuh remaja makin bertambah besar dan kuat
e) Suara
Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi
perubahan suara.
2).Pada wanita
a) Rambut
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-
laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara
mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak
setelah haid
b). Pinggul
Pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan membulat.
c). Payudara
Payudara juga membesar dan puting susu menonjol.
d) Kulit
Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar, lebih tebal,
pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan lakilaki kulit pada
wanita tetap lebih lembut.
e) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat lebih aktif.
f) Suara
Suara berubah menjadi semakin merdu.
5. Perubahan Kejiwaan
pada Masa Remaja Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada
remaja adalah (Widyastuti, 2009):
a. Perubahan emosi
Perubahan tersebut berupa kondisi :
1) Sensitif atau peka.
2) Mudah bereaksi bahkan agresif
3) Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua,
b. Perkembangan Intelengensia Pada perkembangan ini menyebabkan remaja:
1) Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka memberikan kritik.
2) Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba.

E. Standar Operasional prosedur


 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
Kesehatan Reproduksi adalah kesehatan pada system organ reproduksi dimana
pada usia remaja hormon-hormon reproduksi terpacu untuk diproduksi lebih
banyak. Hormon estrogen dan progesteron pada wanita dan testosteron pada pria.
Produksi pada hormon tersebut akan mengakibatkan perubahan pada remaja
secara biologis
Tujuan :
Untuk menjelaskan tentang pertumbuhan fisik dan psikis memasuki usia remaja,
masalah yang dihadapi remaja (perilaku seksual dan penyakit menular seksual).
Cara Kerja :
Kegiatan Penyuluhan :
1. Pendahuluan (5 menit) :

 Membuka pertemuan

 Memberi salam

 Memperkenalkan diri

 Menjelaskan cakupan materi

 Melakukan kontrak waktu

2. Penyajian (20 menit) :

 Remaja memahami tentang Pengertian Kesehatan Reproduksi

 Remaja memahami tentang perilaku kesehatan remaja

 Remaja memahami Aspek Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

 Remaja memahami Aspek Pranata Sosial dalam Perilaku Repoduksi Remaja

3. Penutup (5 menit) :

 Melakukan evaluasi dan menutup pertemuan

 Melakukan evaluasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada Remaja

 Memberikan penilaian terhadap komentar dan atau jawaban terhadap


pertanyaan
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.A DENGAN DISMINORHEA

A. Deskripsi Kasus
Nn.A berusia 17 Tahun, mengeluh kram pada abdomen bawah setiap mengalami
mentruasi. Pasien mengatakan gejala ini dirasakan sejak menarche. Ia seringkali tidak
masuk sekolah karena nyeri yang dirasakan parah. Ia sering mengalami perut kembung
dan nyeri punggung saat mentruasi. Banyaknya darah mentruasi tidak terlau banyak,
biasanya mengganti pembalut sekitar 3-4 kali sehari pada saat mentruasi dengan lama
sekitar 5 hari. Tanda tanda vital normal

B. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Nn.A
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 17 Tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Suku bangsa : Melayu
Alamat : Jl. Antara, wonosari
Tanggal pengkajian : 18 Juni 2020
Diagnosa medis : Disminorhea
Identitas Penanggung jawab
Nama penanggung : Ny. S
Hubungan dengan pasien : Ibu
Alamat : Jl. Antara,Wonosari
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama Nn.A mengatakan Nyeri abdomen
3. Riwayat kesehatan sekarang
Nn.A mengeluh nyeri dibagian perut. Nyeri dirasakan setiap kali mentrusi.
4. Riwayat penyakit terdahulu
Setiap kali mentruasi sejak menarche selalu sakit

B. Analisa Data

Data Etiologi Problem


DS : Fungsi Endokrin Nyeri
Klien mengeluh kram
Produkprostaglandin
diabdomen bawah setiap
Gastroisteatinal
mentruasi
DO : Mual, muntah
TTV Normal, Tanda
Nutrisi
tanda vital normal,
Nyeri
pemeriksaan pelvic
menunjukan genitalia
ekterna normal dan
anverted uterus baik.
Pemerikassaan lab serum
beta Hcg , 5 Miu/Ml,
gambaran pelvic normal,
kultur gonokokus dan
clamidia negative

DS: Fungsi Endokrin Ansietas


Klien seringkali tidak
Produkprostaglandin
masuk sekolah karena
Gastroisteatinal
nyeri yang dirasakan
parah Mual, muntah
DO :
Nutrisi
TTV Normal
Nyeri

Kurang pengetahuan

Ansietas

C. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas uterus dan
hipetrsensivitas
2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan   
D. Tindakan Keperawatan Yang di lakukan
Nama : Nn.A Diagnosa : Disminorhea
Umur : 17 Tahun

No Hari/Tgl Diagnosa Tujuan/Kriteria Intervensi Implementasi Evaluasi


Keperawatan Hasil
1 Kamis, 18 Nyeri akut Setelah di 1. Identifikasi 1. Mengidentifikasi S : klien mengatakan
Juni 2020 berhubungan dengan Lakukan tindakan nyeri sedikit
karakteristik, karakteristik, lokasi,
meningkatnya Keperawatan berkurang
lokasi, durasi, durasi, frekuensi,
kontraktilitas uterus Nyeri Hilang O : Terlihat klien
dan hipetrsensivitas Kriteria Hasil : frekuensi, kualitas, kualitas, dan menganggukkan
- Wajah Klien
dan intensitas nyeri intensitas nyeri, kepala mengikuti
tampak rileks anjuran perawat,
2. Identifikasi 2. Mengidentifikasi
- Klien tidak Klien terlihat rileks
mengeluh ketidaknyamanan ketidaknyamanan setelah di berikan
nyeri saat
secara non verbal secara non verbal, terapi
menstruasi
seperti ekspresi A : Tujuan tercapai

wajah P : intervensi di
hentikan
3. Ajarkan teknik non 3. Mengajarkan teknik
farmakologis untuk napas dalam

mengurangi rasa

nyeri (napas dalam,)

4. Beri kompres 4. Memberikan

hangat pada daerah kompres hangat

perut pada daerah perut

5. Jelaskan penyebab, 5. Menjelaskan

periode, dan pemicu penyebab, periode,


-
nyeri dan pemicu nyeri

6. Kolaborasi dengan 6. Kolaborasi dengan

dokter untik dokter untik

pemberian terapi pemberian terapi

- Asam Mefenamat

3x500 mg

2 Ansietas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Kaji tingkat S : klien mengatakan


berhubungan dengan tindakan kecemasan klien kecemasan klien mulai mengerti
kurangnya keperawatan penjelasan yang
2. Beri penkes hal hal 2. Beri penkes hal hal
pengetahuan    selam 1 x 24 jam diberikan oleh
seputar kesehatan seputar menstruasi
Kecemasan klien perawat
berkuranng reproduksi dan yang perlu O : Terlihat klien
Dengan kriteria
menstruasi yang diketahui oleh klien menganggukkan
hasil : kepala mengikuti
perlu diketahui oleh 3. Jelaskan penyebab,
anjuran perawat,
- Klien mengerti
klien periode, dan pemicu Klien terlihat rileks
tentang
3. Jelaskan penyebab, nyeri pada saat dan tidak cemas
penyakit nyeri
haid dan periode, dan menstruasi A : Tujuan tercapai
perawatannya
pemicu nyeri pada Beri lingkungan P : intervensi
- Klien tidak dihentikan
gelisah saat menstruasi yang nyaman dan

4. Beri lingkungan tenang

yang nyaman dan

tenang
Sesuai dengan tema mengajarkan kesehatan reproduksi yang penulis jadikan
bahasan, maka penulis memfokuskan melakukan tindakan keperawatan dengan
diagnosa keperawatan pada Nn.A Ansietas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan. Penulis memberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan seputar
menstruasi dan penyebab nyeri perut yang di alami klien sesuai dengan standar prosedur
yang berlaku di puskesmas
Cara Kerja :
Kegiatan Penyuluhan :
1. Pendahuluan (5 menit) :

 Membuka pertemuan

 Memberi salam

 Memperkenalkan diri

 Menjelaskan cakupan materi

 Melakukan kontrak waktu

2. Penyajian (20 menit) :

 Remaja memahami tentang menstruasi

 Remaja memahami tentang proses terjadinya menstruasi

 Remaja memahami tentang jenis gangguan menstruasi dan


penaggulangannya

 Remaja memahami perawatan Vagina selama mestruasi dan setelah


menstruasi
3. Penutup (5 menit) :

 Melakukan evaluasi dan menutup pertemuan

 Melakukan evaluasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada Remaja

 Memberikan penilaian terhadap komentar dan atau jawaban terhadap


pertanyaan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TENTANG MENSTRUASI

A. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian menstruasi
2. Proses terjadi menstruasi
3. Jenis gangguan menstruasi dan penanggulangannya
4. Perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah penyuluhan tentang menstruasi, diharapkan Nn.A dapat mengetahui dan
memahami tentang menstruasi sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasannya dalam
menghadapi disminorhea
2. Tujuan khusus
a. Nn.A dapat menjelaskan pengertian menstruasi dengan bahasa sendiri.
b. Nn.A dapat menjelaskan proses terjadi menstruasi dengan bahasa sendiri secara
singkat.
c. Nn.A dapat mengetahui jenis gangguan menstruasi dan penanggulangannya
sehingga tidak cemas apabila saat menstruasi tiba.
d. Nn.A dapat mengetahui cara perawatan vagina selama menstruasi dan setelah
menstruasi
C. Waktu
Hari / tanggal : Kamis, 18 Juni 2020
Waktu : 09.00 s/d 09.30 Wib
Tempat : Jl.Antara, Wonosari
D. Strategi
Menggunakan bahasa sendiri yang mudah dipahami yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa melayu
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi,Tanya jawab
F. Media
Leafleat
G. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Acara berjalan sesuai dengan rencana
2. Evaluasi hasil
Setelah penyuluhan
a. Nn.Adapat menjelaskan pengertian menstruasi dengan bahasa sendiri.
b. Nn.A dapat menjelaskan proses terjadi menstruasi dengan bahasa sendiri
secara singkat.
c. Nn.A dapat menyebutkan jenis gangguan menstruasi dan penanggulangannya
minimal dua buah
d. Nn.A dapat menyebutkan cara perawatan vagina selama menstruasi dan
setelah menstruasi minimal dua buah
H. Materi penyuluhan
Terlampir
I. Kegiatan Penyuluhan
Tabel 1 : Kegiatan Penyuluhan

Tahap
Kegiatan
Waktu Kegiatan
Penyuluhan Sasaran
2 menit Pendahuluan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam
2. Menyampaikan topik 2. Mendengarkan
dan tujuan pendidikan penyuluhan
kesehatan menyampaikan topik
dan tujuan
3. Menyetujui
3. Kontrak waktu untuk kesepakatan waktu
kesepakatan pelaksanaan pelaksanaan
pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan

25 menit Kegiatan 1. Mengkaji ulang 1. Menyam


Inti pengetahuan sasaran tentang paikan pengetahuannya
materi penyuluhan tentang materi
2. Menjelaskan materi penyuluhan
penyuluhan kepada sasaran 2. Mendeng
dengan menggunakan leaflet arkan penyuluh
menyampaikan materi
3. Memberikan 3. Menanya
kesempatan kepada sasaran kan hal-hal yang tidak
untuk menanyakan hal-hal dimengerti dari materi
yang belum dimengerti dari penyuluhan
materi yang dijelaskan
penyuluh.

3 menit Evaluasi/ 1. Memberikan 1. Menjawab


Penutupan pertanyaan kepada sasaran pertanyaan yang
tentang materi yang sudah diajukan penyuluh
disampaikan penyuluh. .
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyampaian
disampaikan kepada sasaran kesimpulan
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan
mengucapkan salam serta penyuluh menutup
terima kasih kepada sasaran. acara dan menjawab
salam.
Materi Penyuluhan

1. Pengertian Menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perubahan psikologis dalam tubuh manusia yang
terjadi segala berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi (Fitria, 2007: 1)

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium yang disertai dengan


pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan”
(Kissanti, 2008: 16).

Menstruasi mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh
dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita” (Kissanti, 2008:15).

2. Proses Terjadi Menstruasi

Menstruasi adalah hasil interaksi menyeluruh antara hypotalamus, kelenjar


pituitary (di bawah otak), ovarium dan lapisan uterus. Hypotalamus adalah bagian otak
yang mengotrol gerakan tanpa sadar, kelenjar endokrin dan fungsi-fungsi tubuh seperti
suhu, rasa kantuk dan nafsu makan. Kelenjar pituytary adalah kelenjar kecil yang
menempel pada hypotalamus dan mengeluarkan banyak hormon. Hipotalamus
menerima rangsang dari lingkungan berupa nutrisi, stres, emosi, sinar, bau, bunyi dan
sebagainya. Rangsangan ini mengakibatkan keluarnya suatu hormon yang disebut
Hormon Pelepas Gonadotropin(GnRH). GnRH merangsang pituitary mengeluarkan
hormon lain yang disebut gonadotropin. Gonad adalah organ seksual (ovarium pada
wanita dan testis pada pria dalam hormon yang merangsang organ-organ ini disebut
gonadotropin. Gonadotropin pada wanita merangsang ovarium untuk menghasilkan
telur. Proses pematangan telur ovarium disebut ovulasi. Gonadotropin juga merangsang
ovarium mengeluarkan hormon-hormon wanita, estrogen dan progesteron. Hormon-
hormon ini merangsang lapisan uterus untuk mempersiapkan kehamilan. Bila kehamilan
tidak terjadi, lapisan uterus diluruhkan sebagai menstruasi (Ramaiah, 2006: 21)
3. Jenis Gangguan Menstruasi dan Penanggulangannya
a. Amenore
Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi. Ada dua jenis amenore yaitu:
1) Amenore primer adalah ketika menstruasi tidak terjadi pada seorang wanita
sudah berusia enam belas tahun
2) Amenore sekunder adalah ketika seorang wanita yang mengalami siklus
menstruasi selama tiga bulan atau lebih.
Penanggulanggannya :
1) Penanganan penyakit spesifik
Abnormalitas kelejar thyroid, tumor pituitary dan abnormalitas pada kelenjar
adrenal bisa ditangani dengan obat-obat yang tepat.
2) Memancing progesteron
Dalam perawatan ini diberikan progesteron oral selama tujuh hari atau 1 kali
suntikan progesteron. Menstruasi biasanya dimulai ketika tingkat progesteron
tiba-tiba turun.
3) Terapi hormon
Pil hormon dianjurkan untuk gadis yang mengalami perkembangan karakteristik
seksual sekunder buruk. Biasanya hal ini mengakibatkan perkembangan pubertas
yang mendekati normal

b. Dismenore

Dismenore adalah nyeri atau keram yang amat sangat pada abdomen sebelum atau
selama menstruasi.

Penaggulangannya :

1. Memberikan konseling dan membangkitkan rasa percaya diri pada remaja putri
yang menderita dismenore primer
2. Jangan dibiasakan memakai obat apapun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter demi menghindari penyakit pada oragan reproduksi
3. Memberikan obat-obatan penghambat syntetase prostaglandin. Kelompok obat-
obatan ini menghambat produksi prostaglandin oleh rahim. Sebagain orang
memerlukan obat-obatan ini 3 hingga 4 kali sehari selama 1 atau 2 hari saat
mengalami dismenore.

c. Sindrom pramenstruasi

Ini mencakup sekelompok gejala seperti ketegangan saraf, mudah marah, berat
badan naik, sakit kepala, dan sebagainya selama beberapa hari terakhir siklus
menstruasi.

Penanggulangannya :

Jenis perdarahan ini disebabkan oleh produksi progesteron yang terbatas.


Perdarahan ini dapa diatasi dengan pemberian hormon progesteron pada hari ke
15 sampai hari ke 26 siklus menstruasi

d. Bercak di tengah siklus

Jenis perdarahan ini disebabkan penurunan tingkat estrogen setelah ovulasi.


Penanggulangannya adalah pemberian tablet estrogen oral diberikan selam 3 hari
setelah ovulasi untuk mencegah bercak di tengah siklus.

e. Bercak pasca menstruasi

Perdarahan jenis ini adalah peluruhan lapisan uterus yang terganggu.


Penaggulangannya adala pemberian tablet sodium dicolfenac atau pil kontrasepsi
oral dapat diberikan selama periode menstruasi.

4. Perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi

Salah satu bagian pada diri wanita yang kerap kali terlupakan dalam perawatan
yaitu vagina. Ini disebabkan karena bagian ini selalu tertutupi sehingga kita
mengabaikannya. Padahal, vagina memiliki potensi berawalnya penyakit dapat
bersarang di tubuh kita, karena letaknya yang berdekatan dengan anus. Maka dari itu,
perlunya menjaga kebersihan vagina dengan perawatan yang baik. Tidak ada salahnya
jika perhatian khusus diberikan pada bagian sensitif perempuan, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Etika Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar

Cara membasuh vagina yang tepat adalah dengan menyiramkan air dari arah
depan vagina ke belakang anus dan bukan sebaliknya, lalu keringkan Miss V dengan
handuk lembut atau tissu agar tidak basah.

b. Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat

Pemilihan cairan pembersih juga harus diperhatikan dengan memilih pembersih


khusus vagina yang kadar pH-nya 3-4 (bisa dibaca pada kemasan botolnya) dan yang
terpenting hindarilah pembersih vagina dengan kadar pH yang tinggi karena akan
mengakibatkan kulit kelamin menjadi keriput dan mematikan bakteri baik yang
mendiami vagina.

c. Melakukan Pemeriksaan Rutin Pada Wilayah Miss V

Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan setiap saat agar bila terjadi infeksi dapat
segera diketahui. Tanda-tanda bisa dideteksi bila terjadi perubahan warna di daerah
sekitar Miss v (menjadi lebih merah) dan kerap kali disertai bau yang kurang sedap juga
rasa gatal. Bila hal itu terjadi segeralah berkonsultasi pada ahli obstetri-ginekologi atau
dokter ahli kulit dan kelamin.

d. Pemilihan Bahan Katun Untuk Celana Dalam

Memilih bahan pada celana dalam sebaiknya mengunakan bahan Katun karena
katun dapat menyerap keringat dengan baik. Dan usahakan untuk menghindari bahan
seperti nilon, karena bahan nilon memilki sifat panas yang dapat menimbulkan
kelembapan yang berlebih dan bisa berakibat tumbuhnya jamur dan patogen di wilayah
vagina.

e. Hindari Memakai Bedak Pada Vagina

Partikel halus yang terkadung pada bedak mudah sekali terselip didalam vagina
dan bisa mengakibatkan timbulnya jamur di area sensitif itu.
f. Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat

Keringat merupakan “santapan nikmat” bagi jamur di area vagina, maka dari itu
hindarilah memakai celana yang terlalu ketat. Jika memanga ingin mengenakan celana
ketat, usahakan untuk tidak memakainya seharian dan segeralah ganti pakaian yang
longgar setibanya di rumah.

g. Penggunaan Pantyliner

Penggunaan pantyliner setiap hari sangat tidak dianjurkan karena selain dapat
menimbulkan jamur, juga bisa menghalangi sirkulasi udara pada daerah vagina. Bila
terpaksa menggunakan, sebaiknya pantyliner diganti setiap habis buang air kecil atau
buang air besar.

h. Pemilihan Pembalut yang Tepat

Dalam pemilihan pembalut, sebaiknya pilihlah pembalut yang berdaya serap


tinggi dan permukaan yang lembut, agar dapat mengurangi iritasi pada daerah kulit
vagina. Dan yang terpenting hindari pembalut yang mengandung wangi-wangian karena
bagi yang berkulit sensitif, zat kimia yang terkandung di dalamnya akan membuat
vagina jadi gatal dan iritasi
MENSTRUAS Menstruasi adalah GnRH merangsang
pelepasan dinding rahim pituitary mengeluarkan
I (endometrium yang hormon lain yang disebut
DAN disertai dengan gonadotropin.Gonadotropi
pendarahan dan terjadi n pada wanita
PERMASALA secara berulang setiap merangsang ovarium
bulan kecuali pada saat untuk menghasilkan telur.
HANNYA
kehamilan Proses pematangan telur
ovarium disebut ovulasi.
Gonadotropin juga
merangsang ovarium
mengeluarkan hormon-
hormon wanita, estrogen
dan progesteron. Hormon-
hormon ini merangsang
lapisan uterus untuk
mempersiapkan
kehamilan. Bila kehamilan
B. Proses tidak terjadi, lapisan uterus
diluruhkan sebagai
Menstruasi menstruasi

Menstruasi adalah
Keperawatan Dasar Profesi hasil
(KDP)interaksi menyeluruh
STIKES Pekanbaru Medicalantara hypotalamus,
Center (PMC) kelenjar pituitary (di bawah
otak), ovarium dan lapisan
Norma Yuliastuti uterus. Hypotalamus
19030055
adalah bagian otak yang
mengotrol gerakan tanpa
sadar,. Kelenjar pituytary
adalah kelenjar kecil yang C. Jenis
menempel pada
Gangguan
hypotalamus dan
mengeluarkan banyak Menstruasi
A. Apa hormon. Rangsangan ini dan
mengakibatkan keluarnya Penanggulanga
Menstruasi suatu hormon yang
nnya
Itu? disebut Hormon Pelepas
1) Amenorea / tidak
Gonadotropin(GnRH). ada haid
Amenore adalah perkembangan Ini mencakup
tidak terjadinya pubertas yang sekelompok gejala
menstruasi. Ada dua jenis mendekati normal seperti ketegangan
amenore yaitu:
2) Dismenore saraf, mudah
a. Amenore primer
adalah ketika Dismenore adalah nyeri marah, berat badan
menstruasi tidak atau keram yang amat naik, sakit kepala,
terjadi pada seorang sangat pada abdomen dan sebagainya
wanita sudah berusia sebelum atau selama selama beberapa
enam belas tahun menstruasi. hari terakhir siklus
b. Amenore sekunder Penaggulangannya :
menstruasi.
adalah ketika seorang a. Memberikan
konseling dan Penanggulangannya :
wanita yang
mengalami siklus membangkitkan Jenis perdarahan ini
menstruasi selama rasa percaya diri disebabkan oleh
tiga bulan atau lebih. pada remaja putri produksi
Penanggulanggannya : yang menderita progesteron yang
a. Penanganan penyakit dismenore primer terbatas.
spesifik b. Jangan dibiasakan
Perdarahan ini dapa
Abnormalitas kelejar memakai obat
apapun tanpa diatasi dengan
thyroid, tumor
pituitary dan berkonsultasi pemberian hormon
abnormalitas pada terlebih dahulu progesteron pada
kelenjar adrenal bisa dengan dokter demi hari ke 15 sampai
ditangani dengan menghindari hari ke 26 siklus
obat-obat yang tepat. penyakit pada menstruasi
b. Memancing oragan reproduksi
progesteron c. Memberikan obat-
Dalam perawatan ini obatan penghambat D. Perawatan vagina
diberikan progesteron syntetase selama menstruasi
oral selama tujuh hari prostaglandin. dan setelah
atau 1 kali suntikan Kelompok obat- menstruasi
progesteron. obatan ini
Menstruasi biasanya menghambat 1) Etika Membasuh
dimulai ketika tingkat produksi Vagina Sehabis Buang
progesteron tiba-tiba prostaglandin oleh Air Kecil atau Buang
turun. rahim. Sebagain Air Besar harus lah
c. Terapi hormon orang memerlukan tepat
Pil hormon dianjurkan obat-obatan ini 3 2) Pilihlah cairan
untuk gadis yang hingga 4 kali sehari pembersih yang tepat
mengalami selama 1 atau 2 hari 3) Melakukan
perkembangan saat mengalami pemeriksaan rutin
karakteristik seksual dismenore. pada wilayah vagina
sekunder buruk.
Biasanya hal ini 3) Sindrom
mengakibatkan pramenstruasi
4) Hindari jangan vagina serta uretra (saluran
memakai bedak pada yang membawa urine dari
kandung kemih, ke luar
vagina tubuh).
5) Jangan mengenakan Bentuk dan ukuran organ ini
celana atau jeans dapat berbeda pada tiap
yang ketat individu. Permukaannya pun
6) Tidak di anjurkan sangat rapuh dan sensitif,
sehingga
untuk penggunaan membuatnya mudah
pentiliner mengalami iritasi  dan
7) Gunakan pembalut pembengkakan.
yang tepat 4. Klitoris
Labia minor sisi kiri dan
kanan, bertemu di tengah
atas, yaitu pada klitoris.
Klitoris adalah benjolan kecil
yang sangat sensitif
terhadap rangsangan. Bisa
dibilang, organ ini memiliki
fungsi serupa penis pada
pria.

1.Mons pubis
Mons pubis adalah jaringan
lemak yang mengelilingi
tulang pubis. Jaringan ini
mengandung kelenjar untuk
mengeluarkan minyak
dengan feromon, yang
meningkatkan daya tarik
seksual.
2. Labia mayor
Labia mayor merupakan
pintu gerbang yang
melindungi organ reproduksi
wanita bagian luar lainnya.
Sesuai namanya, organ ini
berukuran besar. Pada labia
mayor, terdapat kelenjar
keringat dan sebaceous,
yang memproduksi cairan
lubrikasi.
Saat seorang perempuan
memasuki masa pubertas,
labia mayor akan mulai
ditumbuhi oleh rambut
kemaluan.
3. Labia minor
Labia minor terletak di
sebelah dalam labia mayor,
dan mengelilingi pembukaan

Anda mungkin juga menyukai